When Love Is Insprable (chapter 5 END)

When love is Insparable chapt 4

When love is Insparable || YH author || cast Im Yoona Lee Donghae & other cast lee dongyoon lee haena || with ganre romance and family || length is chapter || Leight + 7000.

Note : ini semua terusan dari when Love is insparable, sorry terlalu lama lanjutnya dan kurang seru atau malah semakin bosan. Tapi bukan kah sesuatu yang belum di bereskan itu hutang?? Jadi saya akan melunaskan FF saya yang belum di post.

Di sini author mau menjelaskan bahwa Haena dan dongyoon itu bukan menikah tapi berpacaran.tapi karena banyak yang anggap mereka menikah terpaksa author ganti ceritanya.
Dan ini sudah author perbaiki.
I hope your like it and I need comment all reader..

Happy reading..

“baiklah jika begitu… mau kah kau hidup bersama ku??” tanya donghae

“ne oppa…” jawab yoona lalu mereka pun berpelukan.

Ketika yoona dan donghae sedang berpelukan, haena dan dongyoon mengintipnya dari balik jendela..

“kau lihat haena.. mereka begitu saling mencintai” bisik dongyoon

“ne.. suatu hari nanti aku ingin memiliki cinta seperti mereka” ujar haena

“dan cinta mu ada di sini” celetuk dongyoon

“siapa maksud mu??” tanya haena

“tentu saja aku” jawab dongyoon

“pabo..” ucap haena lalu memukul dengan keras tangan dongyoon

“AWW… APPO HAENA!!!” jerit dongyoon hingga membuat yoona dan donghae menolehkan kepalanya dan berjalan menghampiri haena dan dongyoon.

“aigoo.. mian mian aku tidak sengaja” ucap haena dengan mengelus elus tangan dongyoon

“apa yang sedang kalian lakukan??” tanya yoona dengan terheran

“ani eomma….. tadi ketika kami sedang lewat di sini, nyamuk menggigit tangan dongyoon makanya aku memukul tangan dongyoon” ucap haena dengan tersenyum konyol

“benarkah?? Di hotel sebagus ini masih ada nyamuk??” tanya donghae

“tentu saja ada appa…” jawab dongyoon

“ne… dan kita harus mencari obat nyamuknya” ucap haena

‘appa dan eomma lah nyamuknya, aku dang dongyoon yang akan menjadi obat nyamuk hehehhe’ batin haena

“kalian ini… sudah sudah ini sudah hampir malam kami pamit” ucap donghae

“ne.. hati hati di jalan oppa” jawab yoona dengan tersenyum

“aku tidak keluar yoong, aku tinggal berjalan saja” ucap donghae

“memang aku berbicara apa oppa?? Aku kan bicara hati hati di jalan, maksud ku hati hati lah ketika kau jalan…” ucap yoona hingga membuat haena dan dongyoon tertawa

“kau ini…” ucap donghae

“haena tolong antarkan mereka ne…” ujar yoona

“ok eomma… appa dongyoon kajja aku antar” ucap haena

“ne.. good night have a nice dream” ucap donghae lalu mengusap rambut yoona

“ne nado..” jawab yoona lalu tersenyum.

Akhirnya mereka pun pergi keluar dan yoona memasuki kamarnya. Sesampainya di depan mereka berhenti dulu.
“haena appa pulang ne.. jaga eomma mu jangan biarkan dia bersedih” ucap donghae lalu tersenyum.

“tentu saja appa… ohh ya appa, besok kau jadi pulang??” tanya haena

“ne, wae??” ucap donghae

“eumm… tadinya aku ingin mengajak mu berlibur ke jeju land bersama dongyoon” ucap haena
“tapi…. Sepertinya appa tidak bisa” jawab donghae
“wae??” tanya haena
“karena perkerjaan appa sudah menumpuk sepertinya” jawab donghae
“kalau begitu biar aku dongyoon dan eomma saja kalau begitu” ucap haena hingga membuat donghae berubah fikiran
“kalau begitu appa pun ikut..” jawab donghae
“joha.. kalau begitu kita pergi besok, anyeong appa.. anyeong dongyoon” ucap haena dan pergi masuk kedalam. Donghae pun kembali ke tempatnya bersama dongyoon.

Sementara itu yoona sedang tersenyum di hadapan cermin yang ada di kamarnya. Dia mengingat kembali kejadian tadi, dia berniat untuk tidak melupakannya. Yoona berjalan kearah tempat tidur lalu menidurkan badannya ke tempat tidur.

********

Ke esokan harinya setelah selesai mandi yoona memasukkan pakaiannya ke dalam tas karena hari ini yoona berniat untuk pulang. Yoona pun berjalan kearah kamar haena untuk melihat haena sudah membereskannya atau belum.

“haena kau sudah selesai??” tanya yoona
“ne eomma…” jawab haena
“baiklah jika sudah selesai kajja kita pergi eomma tunggu di ruangan” ucap yoona lalu kembali ke kamarnya untuk mengambil tas yang berisikan baju dan perlengkapannya.

Yoona menunggu haena yang sedang beres beres di ruang tamu, untuk menunggu kejenuhannya yoona pergi ke balkon untuk mencari udara segar. Sebenarnya yoona tidak ingin pulang karena yoona masih sangat menginginkan bersama dengan donghae. tapi waktu yang tidak tepat membuat hati yoona menjadi gundah karena terus memikirkan donghae.

‘baru saja kemarin aku bertemu dengan donghae oppa… tapi sekarang aku harus berpisah kembali bersamanya. Tidak bisa kah aku lebih lama lagi bersamanya, aku ingin hidupku dan matiku bersamanya dan membesarkan anak kita bersamaan’ batin yoona. Sementara itu yoona hanya menatap kosong ke depan.

‘mungkin saja… sekarang donghae oppa sedang dalam perjalanan menuju mokpo, atau aku yang akan terlebih dahulu pergi menuju seoul. Donghae oppa… kau jahat sekali kau tidak memberiku kabar bahwa kau sudah pergi. Apa semua yang kau bicarakan itu palsu… aku mohon.. jika kali ini kau masih mencintai dan menyayangi ku telfon aku, tapi jika tidak jangan pernah telfon aku lagi dan jangan pernah temui ku lagi’ batin yoona dengan memejamkan mata dan memeluk handphone milikinya.

kring.. kring…

nada panggilan di handphone yoona berdering tanda ada satu telfon masuk dengan segera yoona menekan tombol hijau dan meletakkan hanadphone di telinganya.

……………………

“yeoboseyeo oppa…” ucap yoona dengan gembira.
“oppa…?? Aku supir mu nona” jawab seorang namja dari sebrang sana.
“ohh.. wae??” tanya yoona
“mian.. apa kau sudah selesai, aku menunggu di tempat parkir mobil” ujar supir itu
“ohh ne sebentar lagi, aku sedang menunggu haena dulu” jawab yoona
“ne kalau begitu”

……………………

“kau jahat oppa.. kau memang sudah tidak mencintai ku, aku menunggu mu menelfon ku tapi tidak ada panggilan dari mu. Kau jahat oppa… kau jahat” ucap yoona dengan berlinangan air mata. Tiba tiba seseorang menepuk pundak yoona hingga membuat yoona terlonjak.

“eomma sedang apa disini??” tanya haena

“eo..eomma.. sedang menunggu mu haena” jawab yoona lalu membalikkan badannya dan menghapus air matanya.
“kau menangis eomma??” tanya haena

“tidakk.. untuk apa eomma menangis” jawab yoona lalu tersenyum untuk berusaha tenang.

“bagus kalau begitu… kajja kita pergi” ucap haena lalu menggandeng tangan yoona.

Yoona dan haena pun pergi keluar dari tempatnya yang selama ini di tempati. Yoona dan haena berjalan kearah tempat pelayanan.

“ini kartu kamar 102, thank you..” ucap haena lalu tersenyum dan dibalas senyuman oleh orang yang sedang berjaga.

“jika kamar 115 apa sudah meninggalkan tempatnya?” tanya yoona

“sebentar kami cek dulu..” ucap yeoja itu lalu mebuka bukunya.

“ne.. dia sudah pergi 30 menit yang lalu” ucap yeoja itu dan yoona hanya tersenyum.

“gomawo..” ucap yoona lalu pergi bersama haena.

“kenapa eomma menanyakan kamar dongyoon??” tanya haena.

“Tidak eomma hanya memastikan, bahwa mereka sudah pergi” ucap yoona dengan menundukkan wajahnya.

“kajja eomma kita ke parkiran pasti supir itu sudah menunggu..” ucap haena lalu berjalan kearah tempat parkir.

Sesampainya di parkiran yoona hanya menundukkan kepalanya karena dia tidak tahu donghae ada di hadapannya sementara donghae yang melihat yoona tersenyum bahagia.

“kau tidak apa apa yoong??” tanya donghae dengan seketika yoona mendongakkan wajahnya melihat orang yang menyapanya.

“mwo?? oppa….” Ucap yoona dengan bahagia lalu memeluk donghae dan donghae pun membalas pelukan yoona.. tapi donghae bingung ada apa dengan yoona

“oppa… aku kira kau sudah pergi jauh..” ucap yoona dalam pelukannya.

“ani yoong.. aku tidak pergi..” ucap donghae

“ne oppa.. biarkan aku memeluk mu sebentar saja, setelah itu aku akan membiarkan mu pergi” ucap yoon dan membuat donghae mengerutkan keningnya.

“apa maksudmu membiarkan ku pergi yoong??” tanya donghae dengan mengusap kepala yoona

“kau kan akan pulang ke mokpo oppa dan aku akan pulang ke seoul” ujar yoon masih dalam memeluk erat donghae

“mwo?? bukan kah kita akan pergi bersama sama?” tanya donghae

“tidak oppa… aku akan kembali ke seoul bersama haena” ucap yoona

“jadi?? Kita tidak jadi pergi ke jeju land eo??” tanya donghae dan membuat yoona melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya.

“apa yang kau bicarakan oppa?? Jeju land?? Siapa yang akan pergi ke jeju land” tanya yoona bertubi tubi

“ne.. .kita akan pergi ke jeju land hari ini” jawab donghae

“bukan begitu haena??” lanjut donghae

“ne eomma… kita akan pergi ke jeju land hari ini dan selama seminggu kedepan” ucap haena

“siapa yang merencanakan ini semua, kenapa aku tidak tahu” ucap yoona

“appa yang mengajak eomma.. dan aku pun tidak tahu apa yang appa rencanakan” ujar haena dengan berpura pura tidak tahu

“ne.. aku yang mengajak haena, aku ingin member surprise pada mu, jadi apa kau mau pergi bersama kami?” tanya donghae

“ne oppa..” jawab yoona dengan menganggukan kepalanya di iringi dengan senyuman yang manis sekali.
“gomawo yoong..” ucap donghaee lalu memeluk yoona.

“cheonma…” jawab yoona dengan membalas pelukan donghae. sementara itu haena memasuki mobil donghae di pintu belakang yang sudah terdapat dongyoon.

“Anyeong dongyoon” sapa haena ceria

“anyeong haena” jawab dongyoon singkat tanpa senyum sedikit pun

“Wae??” tanya haena

“gwenchana…” jawab dongyoon.

Di luar mobil yoona dan donghae melepaskan pelukannya masing masing. Dan mereka pun tersenyum bersamaan karena bahagia mereka terbalaskan.

“kajja kita pergi..” ucap yoona

“ne sebentar ku masukkan dulu barang barangnya” ucap donghae lalu memasukkan barang barang yoona kedalam bagasi mobilnya.

“lohh… ko di bawa ke mobil mu oppa, aku pergi bersama supir ku saja ke bandaranya” ucap yoona.

“tidak.. kau lihat haena saja sudah masuk kedalam” ucap donghae

“tapi… dia sudah menunggu sedari tadi” ucap yoona

“kajja kita bilang padanya.. agar dia pulang saja ke seoul” ucap donghae dengan merangkul pundak yoona dan berjalan ke tempat mobil yoona.

“eumm mian… hari ini aku dan haena akan pergi ke jeju land bersamanya” ucap yoona dengan sedikit menunjuk donghae.

“ohh.. lalu aku tinggal disini lagi??” tanya supirnya

“Tidak perlu.. kau pulang saja ke seoul, jika nanti aku sudah pulang akan aku hubungi kembali” ucap yoona

“ne.. jaga dirimu baik baik nyonya, kalau begitu anyeong higeseyeo..” ucap supir itu lalu melajukan mobilnya untuk pulang ke seoul.

“kajja sekarang kita yang pergi..” ucap donghae lalu memegang tangan yoona
“ne kajja oppa…” ucap yoona.

Mereka pun pergi memasuki mobil dan donghae mulai melajukan mobilnya ke bandara dengan yoona yang duduk di sampingnya. Di dalam perjalanan donghae dan yoona selalu tersenyum mereka bahagia bisa bersama lagi dan bisa satu mobil bersama lagi.

“appa eomma.. apa kalian bahagia???” tanya haena

“ne chagi… gomawo telah membawa eomma” ucap yoona

“ne.. eomma..” jawab haena.

“Dongyoon kenapa kau diam saja??” tanya yoona

“gwenchana.. aku hanya kurang enak badan saja…” ucap dongyoon

“wae?? Kau sakit??” tanya yoona dan donghae bersamaan.

“tidak… aku hanya sedikit demam saja nanti juga membaik tenang saja..” ucap dongyoon

“ini eomma membawa obat.. kau minum ne..” ucap yoona lalu memberikan obat kepada dongyoon dan dongyoon mengambil obat dari yoona.

“setelah itu jika kau ingin tidur, tidur saja.. nanti kalau sudah sampai aku bangunkan” ucap yoona.

“kau memang baik yoong” ucap donghae dengan mengusap kepala yoona

“gomawo eomma..” ucap dongyoon lalu tersenyum kearah yoona dan yoona menganggukkan kepalanya.

*******

Setelah beberapa jam di perjalanan menuju jeju land akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan. Mereka berjalann ke tempat penginapan yang apartement nya berada di dekat pantai lautan pulau jeju. Mereka tinggal satu rumah bersama sama..

“di apartement ini ada empat kamar, jadi kita bisa menempatinya satu kamar satu orang” ucap yoona.

“ne kau benar yoong..” ucap donghae

“kalau begitu aku ingin kamar yang di atas… dan aku ingin istirahat dulu” ucap dongyoon lalu pergi meninggalkan yang lainnya.

“kenapa dengan dongyoon appa??” tanya haena

“molla.. mungkin dia lelah” ucap donghae

“kau mau tidur dimana yoong??” tanya donghae pada yoona

“eumm aku tidur di bawah saja oppa..” jawab yoona

“ne, kalau begitu aku tidur di atas..” ucap donghae

“jangan appa… kau di bawah saja, biar aku yang di atas” ucap haena lalu berjalan menaiki anak tangga.

“kalau begitu aku istirahat dulu oppa.. nanti malam kita makan malam bersama” ucap yoona lalu pergi ke kamar di sebelah kanan dan donghae memasuki kamar sebelah kiri.

Author pov end

Donghae pov

Aku pun memasuki kamarku, kamar yang bersebelahan dengan kamar yoona. Aku bahagia sekali bisa bersama yoona, aku ingin bisa bersatu dengan yoona. Tapi…

Flashback ON

“yuri… aku janji akan menjaga anak kita” ucap ku pada yuri

“ne oppa.. kau janji akan bahagia??” tanya yuri pada ku

“ne aku janji.. aku tidak akan melupakanmu dan tidak akan pernah menggantikan mu dengan orang lain untuk menjadi istri ku” ucap ku pada saat itu.

“oppa.. aku hanya ingin aku bahagia.. ku harap kau bahagia oppa..” ucap yuri dan aku hanya menganggukkan kepalaku

“Saranghae oppa…. Saranghae…” ucap yuri lalu pergi meninggalkan ku selama lamanya.

Flashback end

Sebaiknya aku istirahat sementara dan tidak memikirkan hal lain. Setelah selesai mandi dan berpakaian aku segera berjalan kearah kasur dan tidur di atasnya. Tiba tiba saja aku bermimpi………..

“oppa… oppa.. kemari…” ucap yuri tiba tiba memanggilku yang sedang duduk di sebuah ayunan yang indah, aku pun datang menghampirinya dan duduk di batu dekat ayunan yuri

“Ada apa yul..??” tanya ku

“oppa.. kau sudah menemukan penggantiku??” tanya yuri

“ne yul aku sudah menemukan pengganti mu..” jawab ku

“lalu??” tanya yuri lagi dengan menuruni ayunan yang di naiknya tadi dan berjalan mendekatiku

“aku ingin menikah dengannya… aku mencintainya yul.. aku juga menyayanginya..” ucap ku dengan menundukkan wajahku, aku tahu ini semua tidak benar

“apa kau yakin oppa ??? kau yakin akan melakukan hal itu??” tanya yuri tidak percaya.

“ne yul.. mianhae yul mianhae… aku tidak dapat menjaga janji ku untuk mu… aku ingin sekali yoona menjadi istriku, jeball yul maafkan aku..” ucap ku lalu mencium tangannya.

“oppa.. aku tahu kau menginginkan itu… kau tidak perlu meminta maaf pada ku, karena ini semua bukan kesalahan mu. Aku ingin kau bahagia oppa… aku tidak ingin karena aku hidup mu mejadi susah, aku sudah tidak bisa menemani mu lagi…. Kejarlah yoona… dia akan menjaga mu dengan senang hati dan kasih sayangnya. Dan ikutilah kata hati mu karena aku selalu menyetujui apapun tindakan mu segalagi itu perbuatan yang baik… aku percaya kau bisa menjaga dongyoon bersama yoona” jelas yuri.

“gomawo yul gomawo…. Aku bahagia bisa kenal dengan mu” ucap ku lalu tersenyum pada yuri.

“ne oppa… sekarang waktu ku sudah habis untuk bertemu dengan mu, ku harap… kau mau menjaga baik janji mu untuk selalu menjaga dongyoon bersama yoona” ucap yuri lalu tersenyum dan menghilang dari hadapan ku.

“oppa… oppa…” ketuk yoona dari luar

“ne ada apa yoong??” ucap ku dengan berjalan kearah pintu lalu membuka pintunya.

“kajja kita makan malam aku sudah menyiapkan semuanya…” ucap yoona

“ne.. kau tunggu dulu aku mau mandi dulu ne..” ucapku

“ne.. aku menunggu di depan dekat pantai ne.. kita makan malam di sana” ucap yoona lalu pergi dari hadapan ku. Dia terlihat begitu cantik untuk malam ini, entah kenapa walau pun umurnya sudah tidak muda.
Dengan segera aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan ku yang sudah lengket.

Donghae pov end

Yoona pov

Hari ini aku memasakkan makanan kesukaan donghae oppa dan haena, aku tidak tahu apa makanan kesukaan dongyoon maka dari itu aku memasakkannya sama untuk donghae. setelah memanggil donghae oppa.. sekarang aku akan pergi membangunkan dongyoon dan haena di atas.

“dongyoon… dongyoon…” panggil ku dengan sedikit mengetuk pintu.

Cleck..

“ada apa eomma…” ucap dongyoon yang sudah rapih keluar dari kamarnya.

“kajja kita makan malam bersama, eomma sudah memasakkan makanan untuk kalian semua..” ucap ku.

“ne eomma gomawo..” jawab dongyoon

“tapi.. eomma tidak tahu apa makanan kesukaan mu jadi eomma tidak memasak makanan kesukaan mu” ucap ku

“nde??? Eomma apa di sana ada salmon..??” tanya dongyoon

“ne ada, wae???” tanyaku

“karena itu adalah makanan kesukaan ku…” ujar dongyoon lalu tersenyum.

“kyeopta..” ucap ku dengan memegang pipi dongyoon

“ cepatlah pergi ke luar ke tepi pantai, di sana kita akan makan malam bersama” lanjut ku

“ne eomma..” jawab dongyoon lalu menutup pintunya dan pergi ke bawah untuk menuju pantai.

Selanjutnya adalah haena putri kesayangan ku, apa dia sudah bangun ya?? Semoga saja dia sudah bangun.

“haena..” panggil ku dengan mengetuk pintu

“ne eomma..” ucap haena ke luar dari kamarnya dengan pakaian simple

“kajja kita makan malam bersama..” ajak ku

“ne eomma.. kajja” jawabnya. Lalu kami pun pergi ke tepi pantai untuk makan malam bersama.

Yoona pov end

Author pov

Sesampainya di tepi pantai yoona menduduki kursi yang sudah di siapkan, sementara itu haena duduk di hadapan yoona

“eomma… kemana yang lain apa mereka tidak ikut??” tanya haena

“mereka ikut.. tadi dongyoon sudah pergi terlebih dahulu, tapi kemana dia ya…??” ucap yoona dengan mencari keberadaan dongyoon.

“ahhh… itu dia.. dongyoon ada di sana” tunjuk yoona ke dekat air haena pun beranjak dari kursinya untuk menghampiri dongyoon.

Donghae pun datang menghampiri yoona yang sedang duduk seorang diri. Dan duduk di kursi sebelah yoona.

“good night yoong” sapa donghae

“night too oppa..” ucap yoona

“waw… kau sudah bisa masak rupanya, dan kau pun memasakkan makanan kesukaan ku” ucap donghae dengan menunjuk salah satu makanan.

“oppa.. kau ini..” ucap yoona

“kemana anak anak yoong??” tanya donghae

“molla.. mereka pergi kesana… mungkin nanti mereka kembali” ucap yoona

“ne… bagaimana kalau kita makan duluan??” tanya donghae.

“jangan oppa… kita makan bersama sama saja..” jawab yoona

“tapi yoong… lihat mereka sedang berbicara, itu pasti lama” ucap donghae

“ne.. kalau begitu kita makan saja duluan” jawab yoona.

Yoona dan donghae pun makan bersama dengan sesekali mereka saling suap menyuapi. Sesekali mereka pun terlihat tertawa bersamaan. Mereka sangat nyaman pada situasi seperti itu. Setelah selesai makan mereka mengobrol bersama untuk menghilangkan rasa bosan.

“yoong… aku membawakan sesuatu untuk mu” ucap donghae

“apa oppa..??” tanya yoona.

“ini dia…” jawab donghae dengan mengeluarkan sebucket bunga mawar pink dan di berikannya kepada yoona.

“gomawo oppa…” ucap yoona

“ne.. saranghae yoong..” ucap donghae dengan menatap yoona dalam.

“nado saranghae oppa…” jawab yoona dengan membalas tatapan donghae.

Dekat semakin dekat, jarak mereka tinggal beberapa centimeter lagi. Hingga bibir mereka bersentuhan satu sama lain dan membuat yoona memejamkan matanya. Donghae memperdalam ciuman bibir mereka dengan menekan tengkuk yoona. Dan yoona meletakkan bunganya di atas meja dan kini tangannya beralih ke pinggang donghae. mereka memperdalam ciuman mereka tanpa rasa kaku sedikit pun.

Di iringi dengan tiupan angin yang berhembus dingin menerpa wajah mereka berdua hingga membuat mereka semakin memperdalamnya untuk menghilangkan rasa dinginnya.

Setelah beberapa menit yoona yang meras sudah kehabisan nafas meminta donghae untuk melepaskan ciuman di bibirnya, donghae pun melepaskannya untuk yoona. Yoona yang merasa malu dengan perbuatan yang mereka lakukan tadi hanya menundukkan wajahnya yang sudah memerah. Dan donghae memperhatikan wajah yoona dalam dalam yang sedari tadi memerah.

“kenapaa yoong?? Kau malu???” tanya donghae.

“ani oppa…” jawab yoona lalu mengangkat wajahnya yang sedari tadi di tekuk

“lalu kenapa pipi mu merah yoong??” tanya donghae

“tidak.. oppa.. kau ini” ucap yoona

“ne ne… yoona tidak malu bukan??” tanya donghae dengan memeluk pinggang yoona dan yoona menyenderkan kepalanya di bahu donghae.

“ne kau benar…” jawab yoona

“sampai sampai pada saat itu berhasil membuat haena” bisik donghae di telinga yoona.

“oppa… sudahh jangan mengingatkan ku lagi.. aku malu” ucap yoona lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“hahaha… yoong.. yoong… kau masih saja polos seperti dulu” ucap donghae.

Tiba tiba haena dan dongyoon datang menghampiri yoona dan donghae yang sedang berpelukan.

“ehh mianhae…” ucap yoona lalu duduk seperti biasa.

“gwenchana eomma…” jawab dongyoon lalu tersenyum kearah yoona

“eomma.. sudah makan eo??” tanya haena

“ne.. karena kalian lama sekali” jawab yoona

“ne gwenchana, kalau begitu sekarang kami akan makan” ucap haena.

“Dongyoon kau kenapa??” tanya donghae

“gwenchana appa…” jawab dongyoon.

“setelah selesai semua.. kita bicara berdua ne” ucap donghae.

“ne appa…” jawab dongyoon.

“kajja yoong, biar kan mereka berdua….” Ucap donghae dengan mengulurkan tangannya pada yoona dan yoona pun membalas uluran tangan donghae. yoona dan donghae pergi ke pinggiran air untuk menjauh dari haena dan dongyoon. Mereka duduk di tempat haena dan dongyoon tadi duduk.

“oppa… sebaiknya jangan terlalu kasar pada dongyoon” ucap yoona

“tidak yoong, aku hanya ingin membicarakan sesuatu padanya” ucap donghae

“baguslah… oppa gomawo karena masih mau dekat dengan ku” ucap yoona

“ne aku pun berterima kasih, karena kau masih mau bersama ku” jawab donghae

“oppa.. lihat bintang itu???” tunjuk yoona pada gumpalan bintang yang berdekatan

“ne yoong wae??” ucap donghae

“di antara bintang yang lain hanya ada satu bintang yang paling bersinar, sedangkan yang lain biasa saja tapi mereka tidak putus asa karena suatu saat mereka bisa seperti bintang yang satu itu” ucap yoona

“apa maksud mu yoong??” tanya donghae

“aku hanya ingin bicara, kau jangan mudah putus asa… jadi lah appa yang baik untuk dongyoon jangan sampai sinar mu salah…” ucap yoona

“ne yoong..” ucap donghae dengan memeluk yoona lagi tapi yoona tidak merasa keberatan malah yoona tersenyum menanggapinya.

“ohh iya yoong aku ingin memberikan mu sesuatu lagi…” ucap donghae dengan mengodok saku jas nya.

“apa oppa??” ucap yoona dengan melihat donghae mengeluarkan sesuatu dari sakunya

“ini yoong…” ucap donghae dengan membukakan kotak yang berisikan dua cincin

“ini… maksud mu apa oppa..??” tanya yoona dengan menatap donghae

“aku ingin meminta mu untuk menjadi pendamping hidup ku dan menjadi eomma untuk dongyoon, would you marry me..???” tanya donghae

“yes I do..” ucap yoona dengan menganggukan kepalanya bahagia.

Donghae pun memakaikan satu cincin kepada yoona dan yoona pun memakaikan satu cicin nya lagi kepada donghae. mereka pun berpelukan di hadapan lautan yang akan menjadi saksi cinta mereka.
Sementara itu haena dan dongyoon yang melihat yoona dan donghae dari kejauhan tersenyum bahagia. Tapi ketika mereka tersadar mereka melihat satu sama lain dan memulai pembicaraan untuk menghentikan kesunyian di malam ini.

“dongyoon kenapa kau sedari tadi diam saja.. tolong jawab pertanyaan ku” ucap haena

“gwenchana… hanya saja aku sedang ingin sendiri” jawab dongyoon

“apa ini ada sangkut pautnya dengan masalah ku…??” tanya haena

“ani.. tidak mungkin ada sangkut pautnya dengan mu” jawab dongyoon

“jinjja?? Kau tidak bohong bukan??” tanya haena

“ne tidakk.. sudahlah kita lanjutkan makanannya..” ucap dongyoon dan mereka pun melanjutkan lagi makanannya.

Sementara itu yoona dan donghae semakin merasa bahwa waktu sudah mulai mempersatukan mereka kembali. Mereka berharap mereka akan hidup bahagia selamanya dan waktu tidak akan mempisahkan mereka kembali.

“yoong??? Kau yakin akan menikah dengan ku” tanya donghae

“tentu saja oppa.. tapi yang aku fikirkan adalah apa haena dan dongyoon akan setuju oppa??” tanya yoona dengan menyenderkan kepalanya di bahu donghae.

“kau tenang saja yoong, semoga mereka setuju akan keputusan kita” ucap donghae dengan memeluk yoona
“saranghae oppa..” ucap yoona

“nado saranghae yoong” jawab donghae lalu mengecup jidat yoona.

“oppa mungkin mereka sudah beres makannya.. kajja kita hampiri mereka” ucap yoona

“ne kajja yoong…” jawab donghae lalu berdiri dan membantu yoona berdiri.

Yoona melipat tangan di dada nya bertujuan agar tidak terlalu dingin karena hembusan angin yang kencang. Donghae yang menyadari akan perbuatan yoona segera membuka jasnya dan di pakaikan pada tubuh yoona.

“gomawo oppa..” ucap yoona dengan menatap donghae

“ne.. agar kau tidak sakit” ucap donghae

Sesampainya di meja yoona dan donghae segera duduk di hadapan haena dan dongyoon. Yoona menatap haena dan dongyoon secara bergantian lalu tersenyum pada mereka berdua.

“dongyoon… haena… appa ingin membicarakan sesuatu dengan kalian berdua” ucap donghae serius

“ada apa appa?” tanya dongyoon

“begini.. appa ingin menjadikan yoona sebagai istri appa, appa ingin menikahi yoona, appa ingin kita hidup bersama sama dan appa akan mejadikan yoona sebagai eomma mu dongyoon, apa kau setuju dengan perbuatan yang appa lakukan ini” jelas donghae

“tentu saja appa.. aku sangat sangat setuju..” ucap dongyoon

“dan kau haena , apa kau setuju jika appa menikah dengan eomma mu?” tanya donghae

“ne appa.. aku setuju sangat….. setuju” ucap haena dengan mengangkat kedua ibu jari nya lalu tersenyum.

“bagaimana yoong, mereka setuju bukan??” tanya donghae pada yoona dengan tersenyum

“ne oppa.. mereka setuju” jawab yoona dengan membalas senyum donghae

“lalu kapan kalian akan menikah??” tanya haena dengan memakan buah buahan

“kami belum tahu, besok kita bicarakan lagi.. ini sudah malam” ucap yoona

“ne benar.. kajja kita kembali angin semakin membesar, nanti kalian sakit” ucap donghae

Mereka pun beranjak dari kursinya masing masing dan berjalan kearah apartement mereka. sebelum yoona masuk ke apatement nya yoona dan donghae menghampiri tuan Go orang yang menjaga apartementnya.

“tuan go, makan malam kami sudah selesai… tolong di bereskan lagi ne gamsahamnida” ucap yoona lalu tersenyum

“ne nyonya…” ucap tuan go. Yoona dan donghae pun berjalan memasuki apartement nya.
Di dalam apartement yoona dan donghae berpisah. Donghae pergi menemui dongyoon di kamarnya dongyoon dan yoona meminta haena untuk menemuinya di kamar yoona.

“Ada apa eomma???” tanya haena

“kemari lah haena.. duduk di sini” ucap yoona dengan menepuk kasur tanda meminta haena duduk di sebelahnya

“ne eomma?? Apa yang ingin eomma bicarakan??” tanya haena

“begini.. apa kau benar benar setuju jika eomma menikah dengan appamu??” tanya yoona

“ne eomma aku setuju, bahkan dongyoon pun setuju bukan??” ujar haena
“ne”jawab yoona singkat

“kapan eomma akan menikah??” tanya haena

“eomma ingin tiga hari lagi.. di pulau ini” jawab yoona

“daebak eomma.. aku setuju” ujar haena

“joha, lalu apa kau sedang ada masalah dengan dongyoon??” tanya yoona dan haena pun menatap yoona

“Tidak eomma” jawab haena dengan menggelengkan kepalanya

“lalu kenapa sedari tadi kalian diam saja, tidak seperti biasanya kompak” ucap yoona

“molla eomma.. aku pun sedari tadi bingung kenapa dengan dongyoon? Bahkan aku bertanya padanya tapi dia tidak mau menjawab nya” ucap haena.

“apa yang kau perbuat pada nya hingga dia seperti itu??” tanya yoona

“tidak tahu eomma.. aku rasa aku tidak melakukan apapun pada dongyoon sehingga membuatnya tersinggung” jawab haena

“mungkin saja karena kemarin kau mencubitnya??” ucap yoona dan membuat haena mengingat kejadian kemarin.

“kau benar eomma.. tapi aku yakin bukan karena aku mencubitnya, tapi karena aku…..” ucap haena gantung dengan mengingat kejadian kemarin

“karena aku apa haena??” tanya yoona

“karena aku membuatnya sakit hati…” jawab haena

“Sakit hati?? Apa yang kau katakana padanya??” ucap yoona

“begini jadi kemarin.. aku bicara padanya bahwa aku ingin menemukan cinta seperti mu eomma yang begitu indah, dongyoon pun membalas jawaban ku cinta mu sudah berada di sini lalu aku jawab lagi kau ini pabo dongyoon siapa maksud mu?? Ucap ku padanya dongyoon pun menjawab lagi tentu saja aku, dan aku meneriakinya pabo lalu memukul tangannya” jelas haena pada dongyoon

“jadi itu yang kau katakana padanya??” ucap yoona dengan nada tidak percaya

“ne eomma.. apa aku salah?? Dongyoon memang pabo bukan bicara itu pada ku??” tanya haena pada yoona

“bukan dongyoon yang pabo tapi kau yang pabo haena” ucap yoona

“mwo?? naega?? Aku tidak mengerti eomma” ucap haena

“kau selalu memecahkan teka teki yang sulit sekalipun dan sekarang kau tidak mengerti teka teki semudah ini??” ucap yoona dengan menerutkan keningnya

“ne eomma aku tidak mengerti..” ucap haena

“kau bodoh haena, sekarang kau kembali ke kamar mu dan fikirkan apa yang perlu kau perbaiki” perintah yoona

“tapi eomma…”

“dan minta maaf karena kesalahan mu” ucap yoona

“ne eomma…” jawab haena lalu pergi keluar dari kamar yoona

Sementara itu di kamar dongyoon donghae sedang bericara dengan dongyoon bersamaan ketika haena sedang berbicara dengan yoona.

“Ada masalah apa kau dengan haena??” tanya donghae

“tidak ada appa” ucap dongyoon

“kau bohong… jelas jelas kau sedang ada masalah dengan haena” ucap donghae

“lalu kenapa appa menanyakannya pada ku??” tanya dongyoon memberanikan diri

“karena appa ingin tahu, apa yang kau jadi kan masalah bersama haena” ujar donghae

“aku mencintainya appa…” ucap dongyoon hingga membuat donghae terdiam.

“lalu kenapa kau mendiamkannya..” ucap donghae lagi

“karena dia tidak pernah menyadari bahwa aku mencintainya appa, kau tahu aku sudah berusaha membuatnya tersadar tapi dia tidak pernah membalasnya” ucap dongyoon

“kau sangat bodoh.. kenapa kau tidak mengejarnya” ucap donghae

“aku sudah lelah… sekarang biarkan waktu yang menjawab semuanya, dan aku tidak ingin lagi mengejarnya” ucap dongyoon

“baiklah jika itu keputusan mu berarti kau siap menerima resiko nya, dan ingat jangan membuat seorang yeoja sakit hati” ucap donghae

“ne appa..” jawab dongyoon

Donghae pun keluar dari kamar dongyoon dan berjalan menuruni tangga apartement, ketika sampai di bawah donghae berpapasan dengan haena yang akan menaiki tangga.

“haena kau habis dari kamar eomma mu eo??” tanya donghae

“ne appa..” jawab haena

“Apa eomma sudah tidur?” tanya donghae

“molla…” jawab haena

“oh.. kalau begitu tidurlah ini sudah malam..” ucap donghae dan haena hanya menganggukkan kepalanya saja lalu pergi keatas dan donghae pergi memasuki kamarnya.

******

Keesokan harinya mereka semua berkumpul di ruang tamu setelah selesai sarapan bersama. Mereka terlihat seperti benar benar keluarga yang harmonis ada eomma, appa, dan dua orang anak.

“ohh iya appa ingi memberitahukan pernikahan kami lusa” ucap donghae dengan tersenyum kearah yoona

“wow… chukhae eomma, appa…” ucap dongyoon yang sudah terlihat ceria

“gomawo dongyoon..” jawab donghae sementara yoona hanya tersenyum menanggapinya

“berarti aku akan bersama terus dengan appa kandung ku” ucap haena dengan senyuman bahagia di bibirnya

“ohh ne.. aku mau jalan jalan dulu di sekitar sini ne..” ucap dongyoon

“tunggu.. kajja kita jalan jalan bersama” ucap yoona

Mereka pun pergi berjalan jalan bersama ke sebuah tepi laut yang agak jauhh dari tempat penginapannya. Dongyoon dan haen pergi bermain motor boat sementara yoona dan donghae berjalan jalan di sekita lautan.

“oppa.. aku mau pernikahan kita di laksanakan di sini” ucap yoona

“ne yoong apapun yang kau ingin kan pasti aku beri” jawab donghae

“jinjja?? Tapi kita sederhana saja hanya kau, aku, haena dan dongyoon” ucap yoona

“ne lalu siapa lagi.. disini hanya ada kita” ucap donghae

“ohh ya oppa.. bagaimana dengan perekerjaan mu apa tidak masalah jika di tinggalkan terlalu lama??” tanya yoona

“gwenchana.. lagi pula tidak ada panggilan dari klien lagi” jawa donghae

“ohh baguslah..” jawab yoona

“kau bagaimana yoong??” tanya donghae

“semua perkerjaan ku sementara ini ku berikan dulu pada asistent pribadiku” jawab yoona

“nde?? Apa kau percaya padanya??” tanya donghae

“tentu saja..” jawab yoona.

“ohhh ya oppa.. siapa klien mu?? Seorang yeoja kahh??” tanya yoona

“aku tidak tahu siapa nama klien ku yoong, tapi kau benar dia seorang yeoja” jawab donghae

“awas saja jika kau dekat dekat dengannya oppa.. apa lagi kalau sampai aku tahu dia masih muda” gerutu yoona pada donghae

“ohh sekarang yoong ku cemuburu eo?? Kau juga sama bukan asisstent pribadi mu seorang namja kan??” ucap donghae

“n..ne tapi..”

“tapi apa?? Kau tidak bisa berbohong pada ku awas saja jika kau dekat dekat dengannya” ucap donghae

“kau tidak bisa seperti itu, dia kan asisstent pribadiku jadi wajar saja jika aku dekat dengannya” ucap yoona dengan menah senyumnya yang tak tertahan.

“kalau begitu aku juga bisa tinggal dekat saja dengan klien ku” ucap donghae lalu menjulurkan lidahnya dan berlari, yoona yang tidak ingin kalah dia pun mengejar donghae.

Sementara itu haena dan dongyoon terus saja bermain motor boat bersama. Pulau yang mereka tinggali mereka kelilingi bersamaan.

“dongyoon apa kau lelah??” jerit haena agar dapat di dengar oleh dongyoon

“ani, wae??” ucap donghae

“kalau begitu.. kajja kita berlomba mengelilingi lagi sebanyak 5 putaran ottae??” tantang haena pada dongyoon

“ok.. aku terima tantanganmu haena” jawab dongyoon akhirnya mereka pun memulai perlombaannya.
Di tempat lain yoona dan donghae sedang duduk di sebuah tempat dengan pemandangan indah di hadapannya karena lelah.

“sudah oppa.. aku lelah” ucap yoona dengan berusaha bernafas lega

“ne, tunggu aku pesan minuman dulu” ucap donghae lalu beranjak pergi dari hadapan yoona.

Yoona yang menunggu donghae melamun menatap kosong kearah lautan yang biru indah. Yoona berfikir bagaimana kehidupannya bersama donghae ketika mereka kelak. Apa akan seindah ketika mereka belum hidup bersama atau bahkan akan lebih indah dari ini semua.
Tidak lama kemudia donghae pun datang kembali dengan membawa satu buah kelapa muda dan makanan potato stik sebagai pelengkap nya. Donghae duduk di sebelah yoona dan meletakkan semuanya di meja yang ada di hadapan mereka berdua.

“oppa?? Kau membawa kelapa muda hanya satu?? Lalu mana untukku??” tanya yoona

“kita minum berdua saja, bukankah itu lebih romantis?” ucap donghae dan membuat yoona tersenyum

“kau bisa saja oppa… sudahlah mana sedotan nya aku sudah haus..” ucap yoona

“ige.. dua sedotan dalam satu buah kelapa, kajja kita minum bersamaan” ucap donghae tersenyum. Yoona dan donghae pun meminumnya bersamaan dengan sesekali saling bertatapan dan tersenyum bersamaan.

“kajja sekarang kita makan stick nya” ucap yoona lau mengambil satu stick.

“kau mau oppa..??” tanya yoona dengan menunjukkan satu stick pada donghae

“ne, tapi dengan satu syarat” ucap donghae

“apa itu??” tanya yoona

“suapi aku..” jawab donghae lalu tersenyum kearah yoona

“ok.. akan ku suapi sekarang buka mulut mu” ucap yoona dengan memberikan makanan kepada donghae.

“mashita.. gomawo yeoppeo..” ucap donghae dengan memegang pipi yoona

“sekarang suapi aku..” ucap yoona dengan sedikit tersenyum

“ne a…” ucap donghae dengan mengarahkan makanan di tangannya ke mulut yoona tapi setelah sampai di depan mulut yoona makanan itu malah di makan oleh donghae sehingga membuat yoona cemberut

“yak oppa.. kau licik” ucap yoona dengan mempoutkan bibirnya dan membelakangi donghae.

“ahahah kau marah??” tanya donghae dengan menyimpan dagu di bah yoona

“tidak” jawab yoona singkat

“lalu kenapa kau seperti itu??” ucap donghae dengan memeluk yoona dari belakang

“karena aku kesal pada mu oppa” ucap yoona lalu tersenyum.

“benarkah??” ujar donghae

“ne…” jawab yoona dengan tersenyum

“apa kita akan terus di sini??” tanya donghae
“anio wae??” ucap yoona

“kau lihat matahari sudah akan tenggelam, kajja kita kembali” ucap donghae

“ne kajja..” jawab yoona, mereka pun jalan bersama kearah tempat mereka pertama.

Di tempat lain haena dan dongyoon masih bermain bersama, mereka masih asik berlomba bersamaan.
“dongyoon satu putaran lagi aku akan menang” jerit haena

“jangan harap haena” jerit dongyoon balik.

‘bagaimana jika aku bergurau sedikit sepertinya itu menarik’ batin haena lalu haena tersenyum. Haena menjatuhkan diri ke dalam laut dan haena berusaha terlihat seperti orang yang benar benar tenggelam

“dongyoon.. jeball tolong aku…” jerit haena

“do..dongyoon…. help me please…” jerit haena lagi

Dongyoon yang mendengar langsung datang menghampiri haena, dan melompat kedalam laut berusaha menyelmatkan haena. Dongyoon membawa hena ke pinggir laut dan meletakan haena yang berpura pura pingsan di hamparan pasir putih.

“haena.. ireona haena..” ucap dongyoon khawatir dengan sesekali menepuk pipi haena
“haena.. jeball ireona palliwa…” ucap dongyoon yang semakin khawatir. Dongyoon menekan nekan jantung haena agar hena terbangung, tapi haena malah tersenyum dalam hati.

‘biarkan saja aku ingin tahu reaksinya’ batin haena

“haena palliwa.. bagaimana jika eomma dan appa tahu” ucap dongyoon semakin mencemas di gosok nya kaki haena agar hangat tapi haena tidak bangun juga.

“tidak ada cara lain” ucap dongyoon lalu mendekatkan wajah nya pada wajah haena bermaksud untuk membuat nafas buatan tapi haena membuka matanya dan tersenyum pada dongyoon

“apa yang akan kau lakukan dongyoon??” tanya haena

“kau??k..kau sudah bangun??” ucap dongyoon terheran

“aku memang bangun sedari tadi, aku hanya bergurau dongyoon hahahahh” ucap haena lalu tertawa.
“itu tidak lucu haena” ucap dongyoon datar dengan mata menatap haena

“tentu saja itu lucu, bahkan wajah mu yang khawatir membuatku selalu ingin tertawa hahaha” ucap haena

“aku benar benar khawatir, tapi kau menganggapnya ini sebuah lelucon ini benar benar tidak lucu” ucap dongyoon dengan nada kecewa

“kenapa kau khawatir?? Dan kenapa kau tidak menganggap ini sebuah lelucon??” ucap haena dengan menahan tawa.

“aku melihat kau tenggelam apa aku harus diam saja?? Bagaimana mungkin aku membiarkan kau tenggelam?? Kau gila?? Dan kau hanya menganggap semua ini lelucon?? Itu tidak lucu” jelad dongyoon lalu memalingkan wajahnya menghindari wajah haena.

“dongyoon… haena.. kajja kita kembali ini sudah hampir malam” panggil yoona dari kejauhan

“ne eomma..” jawab dongyoon dengan menaikan suaranya lalu pergi meninggalkan haena sendiri.

“kenapa dia seperti itu?? Kenapa dia marah??? Apa aku berbuat keterlaluan?? Aku kan hanya bercanda bagaimana mungkin dia marah seperti itu??” ucap haena lalu berlari menyusul dongyoon kearah yoona dan donghae.

“kajja kita pulang ini sudah hampir malam, mana haena??” ucap yoona pada dongyoon

“haena ada di belakang… aku pulang duluan” ucap dongyoon lalu berjalan meninggalkan yoona dan donghae yang menatap bingung kearah donghae

“kenapa dia marah marah seperti itu??” tanya donghae

“sudahlah mungkin dia sedang kesal” ucap yoona dengan mengusap bahu donghae berusaha menenangkan.

“mana dongyoon??” tanya haena yang baru saja datang.

“dia sudah pulang duluan, sepertinya dia terlihat kesal” jawab donghae

“ohhh.. kajja kita pulang” ucap haena lalu mereka pun pergi dari tempat itu bersama sama.

*****

Sesampainya di apartementn mereka berpisah masing masing pergi memasuki kamarnya. Sementara yoona pergi kedapur untuk memasak makan malam.

“eomma aku pergi kekamar dulu ne untuk ganti baju, lihat baju ku basah” ucap haena
“ne chagi..” jawab yoona.

“ohh ya oppa.. kau mandi saja dulu, nanti setelah beres mandi kita makan bersama sama aku akan memasak dulu” ucap yoona lalu pergi ke dapur dan donghae hanya menganggukan kepalanya lalu pergi memasuki kamarnya.

30 minutes latters.

Setelah selesai masak yoona menunggu yang lainnya di meja makan satu persatu datang kemeja makan dan yang terakhir dongyoon datangdan duduk di sisi haena.

“sudah kumpul semua sekarang kita makan..” ucap yoona dan mereka pun memulai makannya bersamaan.

“appa apa kegiatan kita besok??” tanya dongyoon

“mungkin besok kita belanja untuk membeli pakaian ketika pernikahan” ucap donghae

“ok..” jawab dongyoon singkat

“ohh iya appa.. aku boleh tanya??” tanya haena

“apa yang ingin kau tanya kan pada appa haena??” ucap yoona

“aku dan dongyoon lebih dulu mana yang appa buat??” tanya haena membuat yoona dan donghae tersedak

“mian miann.. ini minum dulu” ucap haena dengan memberika yoona dan donghae minum

“bagaimana appa??” tanya haena

“Yang appa buat lebih dulu itu kau haena, karena dongyoon dibuat ketika eomma mu di bawa ke seoul” ucap donghae

“jadi aku yang pertama baru dongyoon??” tanya haena

“ne…” jawab donghae lalu tersenyum.

“Tapi apa aku harus memanggilnya noona??” ucap dongyoon tiba tiba

“tidak.. karena kalian masih lahir di tahun yang sama” ucap donghae

“ya tapi.. kalau kau mau silahkan” ucap yoona dan membuat dongyoon tersenyum

Keesokan harinya setelah selesai sarapan bersama mereka pergi keluar untuk mencari toko terdekat yang ada di pulau ini untuk membeli baju untuk persiapan pernikahan besok. Donghae dan yoona pergi menghampiri penjaga apartement mereka senelum pergi untuk meminta bantuan mencarikan pendeta untuk mereka berdua.

“tuan Go, kami bisa meminta bantuan??” tanya donghae

“ada apa tuan??” jawabnya

“tolong carikan pendeta untuk kami berdua, besok kami akan menikah” donghae

“baik, dimana kalian akan menikah??” tanya tuan go pada donghae

“ohh ya aku lupa, tolong carikan juga gereja untuk kami” ucap yoona dengan tersenyum.

“Aigoo… nyonya kau cantik sekali walau pun sudah memiliki anak yang besar” ucap tuan go sehingga membuat yoona tersenyum

“gomawo.. jadi kau bisa membantu kami??” tanya yoona

“Tentu, nanti ku beritahu kalian jika sudah menemukan semuanya” jawab tuan go

“gomawo, kalau begitu kami pergi dulu” ucap donghae lalu pergi bersama yoona.

Mereka pun pergi bersama untuk mencari tempat belanja. Tidak perlu memakan waktu banyak mereka pun sudah dapat menemukan tempatnya dengan segera mereka memasuki tempatnya.

“eomma aku mencari ke sana ya” ucap haena dengan menunjukkan kumpulan pakaian yang ada di pojokan.
“ne..” jawab yoona

Yoona berjalan kearah gaun gaun yang sederhana yang terpampang di patung patung dekat jendela. Sedangkan donghae berjalan kearah jas jas yang tergantung di kumpulan jas jas.

“ada yang bisa di bantu nyonya??” tanya pelayan

“aku ingin gaun yang sederhana tapi terlihat indah ketika dipakai oleh ku” ucap yoona

“aku rasa baju apapun cocok untuk nyonya, karena wajah mu itu begitu cantik” ucap pelayan

“ahh.. gomawo” jawab yoona

“kau akan memilih baju warna apa putih atau cream?? Untuk pesta apa??” tanya pelayan

“aku ingin warna putih susu, untuk pernikahan” jawab yoona

“kalau begitu ikutlah, akan ku tunjukkan gaun yang indah” ucap pelayan.
“apa ada yang sepasang dengan pakaian namja nya??” tanya yoona

“Ada.. kajja” ajak pelayan

“ne, sebentar aku panggil dulu orangnya” ucap yoona lalu pergi menghampiri donghae yang sedang mencari cari pakaian.

“apa yang kau cari oppa??” tanya yoona
“tentu saja jas yoong” ucap donghae

“aku sudah mencarikannya untuk mu” jawab yoona diiringi senyuman yang mengembang di bibirnya
“gomawo yoong” ucap donghae lalu mencium kening yoona

“ne kajja.. kita pergi tadi pelayan meminta kita untuk melihat gaun dan jasnya” ajak yoona dan donghae pun mengikuti perintah yoona.

“ini gaun dan jasnya bagaimana??” tanya pelayan pada yoona dan donghae

“eumm bagus, tapi apa ada yang lain ini terlalu mewah kami hanya menggunakannya sebentar saja” ucap yoona
“ani ani.. sudah yang ini saja” potong donghae

“oppa.. ini terlalu mewah” ucap yoona

“gwenchana… lagi pula ini kan pernikahan kita masa harus menggunakan pakaian sederhana” ucap donghae
“ne benar.. silahkan di coba dulu, jika tidak cocok baru bisa coba yang lain” ucap pelayan seraya tersenyum kearah yoona dan donghae

“ne kajja kita coba” ucap donghae lalu memberikan gaun kepada yoona. Mereka pun mencoba pakaiannya di ruang ganti donghae di sebelah kiri dan yoona di sebelah kanannya. Setelah selesai menggunakannya mereka berdua keluar menggunakan gaun dan jas nya.

“ottokhae??” tanya yoona pada donghae

“neomu yeoppeo..” ucap donghae dengan mengangkat dua ibu jari dan tersenyum

“gomawo.. kau pun neomu kyeopta oppa” ucap yoona lalu tersenyum

“bagimana kalian suka??” tanya pelayan itu

“ne.. kami pesan ini” jawab donghae

“ohh iya oppa.. haena dan dongyoon mana yah??” tanya yoona

“kami ingin yang ini” ucap haena dan dongyoon bersamaan dari belakang yoona

“ne.. akan di bawa sekarang atau di antarkan??” tanya pelayan

“di bawa sekarang saja” jawab yoona singkat

“ne tunggu sebentar” ucap sang pelayan lalu pergi untuk membungkus pakaian yang di beli.

******

Tepat di malam hari mereka makan malam bersama, sesekali terlihat senyuman terlintas di bibir mereka. yoona yang merasa bahagia karena sebentar lagi akan menikah dia pun membuat makanan se enak mungkin untuk merayakannya.

“eomma.. aku akan makan nanti saja” ucap dongyoon pada yoona

“tapi… ini sudah malam dongyoon, ini sudah jam delapan kapan kau akan makan??” tanya yoona dengan lembut pada dongyoon

“setelah aku merasa baikan..” ucap dongyoon lalu pergi meninggalkan meja makan

“baikan??? Apa dia sakit??” tanya yoona dengan mengerutkan keningnya

“gwenchana.. kau makan saja, biar aku yang menyusulnya” ucap donghae dengan memegang tangan yoona dan yoona pun tersenyum.

“anio anio..” cegah haena tiba tiba

“Ada apa??” tanya donghae

“kalian makan saja biar aku yang menyusul, dia kan anak muda mungkin aku akan lebih faham apa yang dia inginkan” ucap haena lalu berdiri dan pergi keluar menyusul dongyoon.

Haena berjalan menyusuri pantai untuk mencari dongyoon dengan menggosok gosokkan tangannya agar tidak kedinginan. Setelah haena melihat dongyoon berdiri di dekat laut haena berlari menghampiri dongyoon.
“apa yang kau lakukan di siini dongyoon??” tanya haena dengan tatapan yang penuh dengan tanda tanya

“aku sedang berpikir..” jawab dongyoon tanpa menatap haena

“berpikir apa?? Ini sudah malam kau bisa lanjutkan lagi besok” ucap haena berusaha menasehati dongyoon
“tidak aku tidak bisa..” ucap dongyoon dengan percaya diri.

“ck.. sudahlah kajja kita kembali.. eomma dan appa sudah menunggu mu” ucap haena dengan menarik tangan dongyoon, tapi dongyoon menahannya dan malah dongyoon menarik tangan haena agar dekat dengan dongyoon. Wajah mereka sekarang saling berdekatan dengan menatap satu sama lain.
Di tempat lain yoona dan donghae pun menyelesaikan makan malamnya dan mereka menunggu kedatangan haena dan dongyoon.

“dimana mereka, kenapa belum kembali juga??” tanya yoona dengan melihat jam
“molla.. sebaiknya kau tunggu saja di kamar, besok kita akan menikah jangan sampai kau sakit” ucap donghae dengan mengelus kepala yoona

“ne..” jawab yoona. Donghae dan yoona pun berjalan kearah kamar mereka, mereka pun memasuki kamarnya masing masing dengan bersamaan lalu menutup pintunya.

“tidak haena aku tidak akan kembali sebelum aku menemukan jawabannya” ucap dongyoon dengan berbicara di hadapan haena sehingga nafasnya dapat terasa oleh haena.

“memang apa yang sedang kau pikirkan??” tanya haena memberanikan diri bertanya.

“jika aku berbicara sesuatu pada mu, apa kau akan mendengarkannya??” tanya dongyoon pada haena
“ne” jawab haena singkat

“mungkin ini berat untuk ku dan untuk kau haena, tapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Aku ingin mengatakan yang sesungguhnya, aku mencintai mu haena aku mencintai mu…” ucap dongyoon hingga membuat haena menatap dongyoon dengan tatapan yang kaget

“aku tahu sebentar lagi eomma mu dan appa ku akan menikah dan aku akan menjadi saudara untuk mu, tapi aku tidak bisa menganggap mu saudara aku hanya bisa menganggap mu sebagai yeoja yang aku cintai. Walaupun aku satu darah dengan mu tapi apa aku salah?? Haruskah mengorbankan cintaku untuk semua ini?? Aku tidak bisa mengorbankan cintaku” jelas dongyoon dengan semakin mendekatkan wajah nya pada wajah haena
“Aku mencintai mu lee haena, saranghae..” ucap dongyoon lalu mencium bibir haena, sementara haena hanya memejamkan matanya terhanyut dengan suasana yang dongyoon buat. Dongyoon memegang tengkuk haena hingga haena pun dapat merasakan nafas dongyoon.

Haena yang sudah membuka matanya seakan akan satu tamparan mendarat di pipinya. Dia merasa apa dia harus memilih dongyoon atau memilih eomma dan appanya bersatu. Karena tidak mungkin untuk haena dan dongyoon bersatu jika appa dan eommanya bersatu juga. Dengan cepat haena melepaskan pelukannya dan menampar pipi dongyoon dengan keras.

Dongyoon hanya bisa memegang pipinya karena terasa panas dan perih, hati dongyoon terasa sakit ketika tangan haena menyentuh pipinya.

“KAU GILA LEE DONGYOON, KAU GILA!!!!” jerit haena

“kau tahu.. eomma dan appa besok akan menikah dan kau berkata itu padaku?? Kenapa dongyoon kenapa?? Apa kau tidak berpikir hati mereka akan sakit ketika melihat kau mencintai ku.. apa kau ingin membuat mereka bersedih??” ucap haena berturut turut

“sebaiknya kau korbankan saja cintamu demi mereka… ku harap kau mengerti mereka” ucap haena lalu berbalik arah berniat untuk meninggalkan dongyoon tapi tangan dongyoon menahannya

“tidak haena.. aku ingin memilikimu seutuhnya menjadi yeoja chingu ku. Apa kau selalu memikirkan mereka dan apa tidak memikirkan perasaan mu dan perasaan ku??” ucap dongyoon

“ya.. aku selalu memikirkan mereka karena aku ingin mereka hidup dengan bahagia.” Jawab haena dengan menatap dongyoon

“tapi aku tahu kau mencintai ku juga bukan” ucap dongyoon dengan memegang pipi haena

“ingat dongyoon.. aku lebih dulu ada, dan aku adalah noona mu sebaiknya kau tidak berkata seperti itu padaku, aku ini noona mu , noona mu lee dongyoon” ucap haena lalu berjalan meninggalkan dongyoon

“ok jika itu mau mu… aku akan memanggilmu dan menganggap mu sebagai noona ku, noona yang pernah aku cintai” jerit dongyoon pada haena tapi haena tidak menghiraukannya.

~*~*~*~

Pagi ini yoona dan donghae berdiri di depan altar bersama satu orang pendeta, sementara dongyoon dan haena duduk bersebelahan dengan menatapi yoona. Yoona tersenyum pada donghae begitu juga dengan donghae dia melakukan hal yang sama.

“lee donghae kau akan ku nikahkan dengan im yoona dan bersediakan kau menerima yoona sebagai istrimu ketika suka dan duka, sehat dan sakit, bahagia dan sedih, susah dan senang, menerima segala kekurangan dan kelebihannya, dan mencintainya untuk selama lamanya” ucap sang pendeta

“aku lee donghae berjanji akan menerima im yoona sebagai istriku ketika suka dan duka, sehat dan sakit, bahagia dan sedih, susah dan senang, menerima segala kekurangan dan kelebihannya, dan mencintainya untuk selama lamanya” ucap donghae dengan mengulangi perkataan pendeta.

“dan bagaimana dengan kau im yoona??” tanya pendeta

“ne aku bersedia” jawab yoona dengan tersenyum

“sekarang kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri dan kau im yoona akan menjadi lee yoona” ucap pendeta. Mereka berdua pun tersenyum bahagia karena pernikahannya telah terlaksanakan. Donghae pun mengecup kening yoona singkat dan yoona menjawabnya dengan senyuman bahagia. Begitu juga dengan haena dan dongyoon mereka tersenyum ke arah yoona dan donghae.

Sepasang pengantin itu berjalan ke arah haena dan dongyoon dengan senyuman. Yoona memeluk dongyoon dan donghae pun memeluk haena. Sekarang haena dapat merasakan pelukan kasih sayang seorang appa begitu juga dengan dongyoon dapat merasakan pelukan yoona.

“chukhae eomma.. sekarang kau sudah menjadi eomma ku” ucap dongyoon dengan mencium pipi yoona
“ne, dan kau sekarang sudah menjadi anak ku” ucap yoona

“dan aku sekarang sudah mendapatkan appa kandungku” ucap haena dengan tersenyum bahagia

“aku bahagia sekali bisa memiliki eomma, appa yang menyayangi ku.. bahkan noona yang sangat aku cintai” ucap dongyoon dengan menatap haena ketika menyebut noona

Yoona dan donghae pun tersenyum ke arah anak mereka dengan senyuman mengerti. Yoona pun menatap dongyoon dan haena secara bergantian lalu tersenyum.

“Aku tahu dongyoon.. kau mencintai haena bukan sebagai noona mu tapi sebagai yeoja yang kau cintai. Dan aku juga tahu bahwa haena mencintai dongyoon juga, tapi mianhae aku tidak bisa merestui kalian karena kalian itu masih dalam satu darah. Mungkin kalian bisa memberikan cinta kalian sebagai sebagai saudara atau sebagai noona dan dongsaeng walau kalian hanya berbeda hari, arraseo??” Jelas yoona. Kini pintu hati haena dan dongyoon sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.

“Ne eomma arrattseo” jawab haena dengan senyuman lembut di bibirnya.

“Dongyoon mau kah kau menganggapku sebagai noona mu?” Tanya haena dengan serius

“Tentu saja.. kenapa harus tidak?” Jawab dongyoon dengan gaya cool miliknya.

“Gomawo dongyoon..aku menyayangi mu” ucap haena dengan memeluk dongyoon

“Ne nado noona…” ucap dongyoon dengan membalas pelukan haena.

Sementara itu donghae pun memeluk pinggang yoona meminta agar yoona mendekat padanyanya. Yoona yang seakan mengerti mendekatkan dirinya pada donghae.

“bagaimana?? Kau bahagia chagi??” tanya donghae dengan menatap yoona

“ne.. aku sangat sangat bahagia..” jawab yoona

“jadi bisa kah aku mendapatkan malam pertama ku dengan mu??” tanya donghae hingga membuat yoona membelalakan matanya.

“malam pertama kita sudah oppa..” ucap yoona dengan tersenyum .

“ok.. kalau begitu bagaimana jika bulan madu??” tanya donghae dengan berbisik pada yoona

“ne oppa.. terserah kau saja” jawab yoona lalu tersenyum.

Akhirnya mereka pun hidup bahagia satu sama lain, yoona mendapatkan donghae dan haena mendapatkan dongyoon. Mungkin takdir kehidupan mereka memang seperti ini semoga mereka hidup bahagia selamanya.

END
Jangan lupa RCL nya juseyeo.. 

11 thoughts on “When Love Is Insprable (chapter 5 END)

  1. akhirnya end jga.
    Y0onHae bersatu happy end. Ma’af nich critanya bgus,pi sa’at bca q g dpt feelnya hehehehe….krg gregeT.
    Ntah knpa q g stju dgan dongYooN dan haEna pcran ,rasanya anech bget . Mreka 1ayah pi knapa mlah pcran…….!!!!!
    Pi terzerah author sich mau seperti apa ,,, q cma pembca hehehehe
    Ma’af lau coment q nying2ung author….!!!

  2. maaf ya thor, ni cerita kyknya maksa bgt waktu part 1 aku rasa ni ff bagus tp knp End-nya kyk gini, kok aku ga ngerti yah Haena ama DongYoon tuh satu darah loh mrk satu ayah dgn ibu yg berbeda meski begitu bukan berarti mrk hrs jd sepasang kekasih kl kyk gt mrk INCEST dg Cinta Sedarah, dan anehnya YoonHae mengijinkan mrk menjalin kasih hanya krn mrk takut anak2 mrk bersedih dan maaf dalam agama pun kl menikah satu darah walaupun itu sepupu itu jg di larang kan, maaf ini memang hanya sebuah cerita tp tlg di buat dgn Logika…

    Maaf kl anda tersinggung tp itu menurut pendapat saya Endingnya krg bagus dan krg greget…

  3. Yeaa akhir’a yoonhae bisa bersama lagi. Tp kurang suka jika haena & dongyoon bersama, mereka kan adik kakak kok pacaran. Di tgg ff lainnya 🙂

  4. Hmm..aku rasa jalan cerita ny sedikit aneh..
    Apa boleh saudara sedarah boleh pacaran..
    Masa yoonhae jga merestui mrka..
    Ku rasa itu tdak lazim..
    Maaf y klau aku mngkin nyakiti author..
    Aku cuma mau ngungkapin ap yg aku fikirkan aj..
    Tp jngan nyerah buat ff yoonhae lainny..
    Aku akn tunggu ff author lainny..
    Fighting!!

  5. Wah….happy ending jga kraain yoona dan donghae akan mengalah untuk haena dan dongyoon tp tdak karena mareka sedarah.ah…debak ff nya.lanjut…ff yg. Blum selesai hwaiting…..!!!!!!!

  6. yeah… 🙂 Donghae dan Yoona bersatu dan hidup bahagia bersama anak mereka *senang skali ^_^
    YoonHae buatlah adek utuk Dongyoon dan Haena, kkkk……. 😀

    YoonHae ❤

Komentarmu?