Black Paradise (Chapter 3)

Black Paradise (Chap. 3)

 

cats

Author : JYJ (Jung YoonJi)

Genre : Mysteri, Romance(?)

Length : Chapter

Rating : PG-15

Cast : Im Yoona, Lee Donghae, etc.

 

Kau mengumpankan dirimu sendiri dalam masalah, Donghae.

 

 

Normal POV

 

Tap…tap…tap…

“Keluarlah, aku tahu sejak tadi kau mengikutiku.” Ucap seorang gadis ketika ia berjalan di koridor yang sepi tempatnya menimba ilmu. Tak lama, keluarlah sosok pria tinggi dengan kulit putih pucat dari balik tembok. Pria itu yang tak lain adalah adik dari gadis itu memunculkan dirinya dihadapan kakaknya sambik terkikik geli.

“Bisa-bisanya kau tertawa saat nyawa orang lain bisa saja terancam.” Ucap gadis itu lagi. Matanya makin menyipit, menatap tidak suka pada tingkah adiknya itu.

“Oke, oke, aku berhenti tertawa. Lihat.” Ucap si lelaki. Sang kakak hanya diam menatap adiknya dengan tatapan datar.

“Oh, ayolah, tadi itu benar-benar tontonan menarik. Jarang-jarang aku bisa melihatmu menyeringai bahkan mengancam seseorang. Apalagi orang itu sampai melongo begitu, itu sangat lucu, kau tahu.” Bela sang adik sambil sesekali terkikik. Yoona yang melihatnya menatap tajam sang adik.

“Jadi seseorang yang sekarang bisa saja kehilangan nyawa karenaku kau anggap menarik, begitu?” ucap Yoona santai namun menusuk. Matanya makin tajam menatap Sehun.

“Oke stop, aku takkan tertawa lagi dan kau bisa berhenti memberikan tatapan tajammu padaku, oke?” sang adik mengalah. Bukan apa-apa, meskipun ia sudah sering bertengkar dengan sang kakak, namun biasanya itu hanyalah pertengkaran kecil antar saudara. Dan kali ini, meskipun ia sudah biasa mendapat tatapan tajam dari sang kakak, tatapannya kali ini berbeda. Tatapan yang…, entahlah, sehun merasa bulu kuduknya agak berdiri melihat tatapan kakaknya itu.

Yoona menghela napas panjang, tatapannya kembali datar.

“Kau awasi dua orang tadi.” Kata Yoona, Sehun membulatkan matanya.

“Apa?! Oh ayolah, aku kesini bukan untuk menjadi baby sitter.” Sahut Sehun tak suka dengan apa yang kakaknya suruh.

“Kita sudah sepakat Im Sehun.” Ucap Yoona tegas.

“Dan yang kita sepakati adalah ‘aku akan melindungimu’ dan itu tidak berlaku untuk orang lain.” Ucap Sehun tak mau kalah.

Yoona menghela napas panjang, “Tolonglah Sehun, jika terjadi apa-apa pada orang itu, aku tak bisa memaafkan diriku sendiri.” Kata Yoona, suaranya lirih, tak se-tegas seperti sebelumnya. Dan itu membuat sang adik menyerah.

“Oke, aku akan awasi mereka.” ucap Sehun pasrah. Yoona memandang sang adik penuh terimakasih.

“Goma-“

“Ada yang datang.” Ucap Sehun datar memotong ucapan sang kakak. Dan itulah percakapan terakhir antara mereka. Kakak beradik itupun pergi meninggalkan tempat itu dengan arah yang berlawanan.

Tak berapa lama, seperti yang Sehun katakan, seorang gadis melewati koridor dimana setengah menit yang lalu tempat itu menjadi tempat berlangsungnya percakapan –atau perdebatan- antara Sehun dan Yoona. Gadis itu melangkahkan kaki jejangnya sambil menggerutu tidak jelas.

 

Sulli POV

 

“Aish, yang mau pindah siapa, kenapa aku yang repot!” gerutukusambil merapikan kertas-kertas yang berisi berkas-berkas kepindahan milik Suzy.

Aku berjalan di sepanjang koridor ini sambil menggerutu. Bagaimana tidak? Saudaraku –Suzy- melimpahkan semua kewajibannya mengurus kepindahannya padaku. Dan dia dengan santainya terbang lagi ke Jepang hanya karena ada tawaran pemotretan. Menyebalkan bukan! Saking asiknya menggerutu, aku baru menyadari bahwa saat ini hanya ada aku di koridor ini. oke, ini mulai horor. Masalahnya bukan karena koridor ini sepi, tapi entah kenapa aku merasa seperti ada yang memperhatikanku. Aku makin mengutuk Suzy yang dengan santainya menyuruhku meng-handle urusan kepindahannya kesini.

Aku melangkahkan kakiku agak tergesa, mataku menatap lurus enggan melirik ke kanan atau kiri. Ku pertajam indra pendengaranku, berjaga-jaga siapa tahu ada suara aneh yang mengharuskanku ambil langkah seribu. Sambil terus berjalan cepat di koridor yang terasa lebih menyeramkan dari biasanya ini, aku terus berdoa dalam hati.

Aku bersyukur ketika aku hampir sampai di ujung koridor ini. Aku menghela napas lega dan mulai memperlambat langkahku. Jika kau penggemar film horror, point terpenting adalah hantu akan muncul justru saat sang target atau tokoh utamanya merasa dalam posisi aman. Dan bodohnya aku melupakan point penting itu. Rasa lega dan aman yang tadi aku rasakan berubah saat aku merasakan sebuah benda menempel di pundakku.

Glek! Aku memberanikan diri menoleh ke arah pundakku, mencoba memastikan benda atau makhluk apa yang ada disana. Perlahan, kutolehkan kepalaku dan aku bersumpah jantungku berhenti berdetak untuk sepersekian detik saat aku mendapati sebuah tangan –entah manusia atau mayat karena warna kulitnya pucat sekali- bertengger manis di pundakku. Reflek aku berbalik dan saat retina mataku menangkap sosok dibelakangku, hal terakhir yang bisa ku lakukan hanya membuka mulutku lebar-lebar dan berteriak.

“KYAAAAAAAAAAAA!”

DUAGH!!!

“Aaaaaaaakkkhhh!”

 

Normal POV

Donghae dan Sooyoung memasuki area kantin. Mereka menghampiri salah satu meja dimana Yuri dan Eunhyuk telah menunggu mereka. Yuri dan Eunhyuk yang melihat kedatangan Donghae dan Sooyoung mengerutkan alis mereka saat mereka melihat Sooyoung yang berjalan cepat kearah mereka dengan ekspresi horror di wajahnya. Sementara itu,  Donghae tetap berjalan santai seperti biasanya.

Sesampainya di meja Yuri dan Eunhyuk, Sooyoung langsung saja menyambar minuman–entah milik siapa- yang ada disana, dan langsung meminumnya sampai habis tak bersisa. Perpaduan rasa takut dan efek berjalan cepat ternyata lumayan menguras tenaganya. Sementara itu, Eunhyuk dan Yuri menatap Sooyoung yang masih terengah-engah di hadapan mereka dan Donghae yang baru saja mendudukkan dirinya di sebelah Sooyoung.

“Kau kenapa sih?” Tanya Yuri yang sudah kelewat penasaran.

“Kau seperti habis dikejar hantu.” Sambung Eunhyuk.

“Memang.” Jawab Sooyoung yang masih kelewat syok.

Mendengar jawaban Sooyoung yang tak masuk akal, Eunhyuk beralih bertanya pada Donghae.

“Ada apa sebenarnya?” tanya Eunhyuk pada Donghae.

“Tidak ada apa-apa.” Jawab Donghae kalem.

“Lalu kenapa dia seperti habis melihat penampakan begitu?” tanya Yuri sambil menunjuk Sooyoung. Donghae melirik Sooyoung lalu angkat bahu.

“Kami hanya berpapasan dengan si Im Yoona di koridor lalu kami mengobrol sedikit, itu saja.” jawab Donghae acuh. Yuri membulatkan matanya dan memandang syok ke arah Donghae. Sementara Eunhyuk mengangkat sebelah alisnya.

“Kau bilang mengobrol!” Protes Sooyoung mentap tak suka Donghae. “Jadi kata-kata sarat ancamannya hanya kau anggap obrolan santai!”

“Kau ini berlebihan sekali.” Sahut Donghae malas.

“Memang apa yang Donghae lakukan sampai Im Yoona mengatakan kata-kata sarat ancaman padanya?” Tanya Yuri makin penasaran. Sooyoung yang mulai rileks –meskipun belum sepenuhnya- menceritakan hal yang terjadi di koridor tadi. Yuri mendengarkan dengan seksama cerita Sooyoung, Eunhyuk yang meskipun kelihatannya tidak tertarik dengan apa yang diceritakan Sooyoung pada kenyataannya mendengarkan baik-baik cerita gadis itusambil menatap Donghae dengan tatapan heran. Donghae sendiri mengabaikan kegiatan ketiga temannya itu, ia sibuk dengan pikirannya. Di kepalanya saat ini penuh pertanyaan tentang seseorang, siapa lagi kalau bukan Im Yoona.

Sooyoung akhirnya selesai bercerita, Yuri –dengan mata terbelalak- mengalihkan pandangan pada Donghae.

“Kau benar-benar telah mangumpankan dirimu sendiri dalam bahaya Lee Donghae.” Ucap Yuri dramatis.

“Tenang saja, aku tak berniat mati muda.” Jawab Donghae asal.

“Bagaimana ini, apakah aku harus pindah kuliah.” Kata Sooyoung lemas.

****

 

Sulli melihat pemandangan di hadapannya dengan tatapan bersalah. Sesekali ia meringis saat melihat sosok dihadapannya mengaduh kesakitan. Seharusnya saat ini ia berada di ruang tata usaha dan mengurus kepindahan Suzy, tapi kejadian tak terduga di koridor tadi membuatnya harus bertanggung jawab dulu pada seseorang yang terluka akibat ulahnya..

 

#flashback

“KYAAAAAAAAAAAA!” suara teriakkan Sulli menggema disepanjang koridor itu. Tak hanya berteriak, Sulli yang panikpun refleks mengangkat dan menghantamkan buku setebal limabelas senti meter yang ia pegang ke sosokdi hadapannya.

DUAGH!!!

“Aaaaaaaakkkhhh!”

Sosok didepan Sulli tersungkur ke lantai. Sosok itu memegang dahinya yang baru saja menjadi ladasan mulus buku yang bahkan lebih tebal dari novel The Host karya penulis favoritnya. Sambil mengaduh kesakitan, sosok itu –Sehun- menatap tajam Sulli yang kini berdiri di hadapannya. Sulli yang berdiri mematung hanya menatap syok korban hantaman buku nya.

“Yaaak! Kau mau menghancurka kepalaku hah!” bentak Sehun galak.

Sulli terperanjat dan sadar dari keterkejutannya. Setelah mengumpulkan kewarasannya dan memastikan sosok dihadapannya benar-benar manusia, Sulli berjongkok dan menatap pria di hadapannya dengan tatapan bersalah.

“Mianhae.” Ucap Sulli.

#endofflashback

 

Sulli lagi-lagi meringis mengingat peristiwa tadi. Dihadapannya, kini Sehun sedang mengompres dahinya dengan es yang telah dibalut handuk oleh Sulli. Tak ada hal lain yang bisa dilakukan Sulli saat ini, saat ia menawarkan diri untuk memegang kompres Sehun, pria itu langsung mendelik judes dan itu sukses membuat Sulli diam. ‘Diam dan cari aman saja.’ pikir Sulli saat itu.

Sehun kembali melirik kesal Sulli yang ada dihadapannya dan itu sukses membuat Sulli bergidiksebentar lalu tersenyum canggung.

“Maaf, aku benar-benar tidak sengaja.” Ucap Sulli dengan tampang paling memelas yang ia punya. Sehun mendelik dan membuang tatapannya kearah lain.

“Sudahlah, bukan salahmu juga.” Ucap Sehun setengah tak ikhlas. Bagaimanapun ini sakit sekali dan benjolan didahinya akan mengurangi kadar ketampanannya. Pikir Sehun.

Mata Sulli berbinar, “Benarkah kau memaafkanku?”

Sehun mendengus, sebenarnya ia ingin sekali menuntut gadis dihadapannya, Sehun bisa saja meminta gadis itu untuk mengantarnya ke rumah sakit dan mendapatkan pengobatan yang layak untuk benjol -yang hampir sebesar bola pingpong- yang tercetak manis di dahinya saat ini. Tapi, mengingat ia punya tugas dari kakaknya, terpaksa Sehun mengurungkan niatnya dan berharap kompres itu bekerja lebih cepat mengecilkan benjolnya. Saat Sehun masih sibuk dengan kompresnya, ponsel Sulli berdering.

“Ya oppa?” tanya Sulli pada seseorang yang meneleponnya.

“Aku diruang kesehatan.” Jawabnya lagi.

“Ah aku tak apa, hanya sajaada insiden kecil dan aku harus berada disini.” Sehun mendengus keras mendengar kata ‘insiden kecil’ yang dikatakan Sulli. Jelas-jelas ini becana besar untuk ketampanannya. Pikir Sehun sewot.

“Oh, baiklah kau kesini saja.”

Pip. Sambungan teleponpun terputus. Sulli kembali ke tempat Sehun dan melihat keadaan Sehun yang menurutnya mulai membaik.

“Kenapa kau kembali kesini?” tanya Sehun sewot.

“Tentu saja untuk menemanimu sampai kau benar-benar sembuh. Ini bentuk rasa tanggung jawabku.” Jawab Sulli polos.

“Cih, tanggung jawab apanya. Kehadiranmu justru membuat benjolku terasa nyut-nyutan.” Sahut Sehun judes.

“Yak! Bukankah tadi kau sudah memaafkanku, kenapa kau masih ketus padaku!” Sulli mulai meradang.

“Memaafkanmu bukan berarti aku bersikap manis padamu. Aku bahkan tak kenal siapa kau.” Jawab Sehun super dingin. Sulli yang mulai meradang pun meledak.

“YAKK!!! Sudah bagus ku temani ke ruang kesehatan, menyiapkanmu kompres, bahkan kau saja tak berterima kasih padaku!!” teriak Sulli

“Haruskah aku berterima kasih pada tersangka utama kejahatan atas dahi indahku ini?” Sahut Sehun dengan nada super menyebalkan sambil menunjuk benjol di dahinya.

“Aku kan sudah minta maaf tadi, lagipula hanya sepetak dahi dan kau harus seribet itu! Centil sekali!” sindir Sulli.

Sehun mendelik kesal, “Dibalik dahi indahku ini ada otak super jenius yang harus terjaga keamanannya. kau bilang aku centil? Kalau begitu kau adalah gadis sumo berkekuatan badak.” Balas Sehun.

“YAAAAK KAAAUUU….” belum sempat Sulli membalas ejekan Sehun, seseorang masuk ke ruang kesehatan itu. Seseorang yang ternyata Donghae menatap Sulli yang jika kalian lihat wajahnya sekarang sudah semerah tomat karena emosi pada Sehun. Kemudian Donghae menatap Sehun yang terduduk di blangkar ruang kesehatan itu sambil memegang kompres di dahinya. Sehun sendiri yang melihat kedatangan Donghae agak terkejut.

“Apa yang kalian lakukan disini?” tanya Donghae dengan tatapan heran.

Tidak ada yang menjawab. Sulli karena rasa kesalnya pada Sehun. Sementara Sehun kini sibuk mengamati pria yangberdiri tegak didekat pintu. Sehun tahu pria ini yang tadi di koridor bersama noonanya. Sehun menebak-nebak apa hubungan pria ini dengan pelaku kejahatan atas dahinya –read: Sulli-.

‘Kalau bukan kekasih atau teman, mungkin pria ini adalah keluarga gadis ini.’ sehun berspekulasi.

Donghae yang merasa diabaikan tak mau ambil pusing dengan keadaan dua orang di depannya, ia berjalan menghampiri Sulli lalu memberikan kunci mobilnya.

“Aku ada urusan, kau pulang duluan dan bawa mobilnya. Aku akan pulang naik bus.” Kata Donghae tanpa basa-basi, kepada siapa lagi kalau bukan pada Sulli. Dan fakta baru bahwa Sulli dan Donghae satu rumah menambah dugaan-dugaan Sehun tentang hubungan dua orang dihadapannya.

“Jangan banyak tanya, aku ada urusan dan tak semua urusanku harus kau tahu.” Ucap Donghae cepat saat melihat Sulli akan membuka mulutnya dan perkiraan Donghae jika ia tidak cepat-cepat menutup mulut gadis itu, gadis itu akan bertanya macam-macam dan akan memakan waktu lama. Sementara itu Sulli cemberut sambil memonyongkan bibirnya.

“Sudah ya aku pergi, dan…” Donghae menghentikan langkahnya didepan pintu lalu berbalik menatap dua orang dihadapannya, “Kau,” Donghae menatap Sehun, “Kau harus membiarkannya bernapas sebentar, baru kau lanjutkan. Kau tak lihat mukanya sampai merah begitu, ia pasti kehilangan banyak oksigen.” Kata Donghae dan itu membuat kening Sehun berkerut.

“Kau juga Sulli,” Donghae beralih menatap Sulli, “Jika mau menolak cobalah pelan-pelan dan lebih lembut, jangan langsung hantam. Lihatlah, benjol di keningnya besar sekali, Aigoo.” Setelah mengatakan itu, Donghae pun menghilang dibalik pintu, meninggalkan dua manusia dengan dahi berkerut yang kini tengah mencerna setiap perkatan Donghae.

Butuh beberapa menit sampai Sulli dan Sehun sadar maksud perkataan ngawur Donghae. Mata mereka membelalak dan sepersekian detik dari itu tahu-tahu teriakkan mereka sudah menggema sampai ke luar ruang kesehatan.

“YAAAAAAAKKKKKKKKK!!!”

 

****

Matahari sudah tenggelam ke peraduannya sejak setengah jam lalu. Yoona kini tengah berjalan menuju rumahnya. Untuk mencapai rumahnya, ia memang harus melewati beberapa jalan kecil dan jarang di lewati oleh orang-orang. Berjalan sendirian di tempat sunyi dan kurang penerangan bukanlah masalah bagi Yoona, ia tak takut ada bahaya menghampirinya, karena ia justru lebih berbahaya. Ah, tidak, sebenarnya bukan Yoona yang berbahaya, yang berbahaya adalah dark guardiannya.

Yoona hampir sampai di rumahnya. Namun, baru saja akan membuka gerbang rumahnya, ia merasakan ponselnya bergetar. Yoona pun merogoh tasnya mencari ponselnya. Setelah mendapatkannya, ia pun membuka sms yang ia terima dan betapa terkejutnya ia saat selesai membaca pesan di layar ponselnya. Yoona lalu buru-buru menolehkan kepalanya ke arah jalanan sepi yang baru saja ia lewati tadi. Tak ada siapa-siapa disana, jalan itu kosong dan sepi. Perlahan Yoona melangkahkan kakinya kembali ke jalan yang ia lewati tadi. Dengan was-was, ia mencoba menambah kecepatan berjalannya lalu ia menghentikan di dekat tiang listrik yang ada disana.

“Apa yang kau lakukan disini!”seru Yoona tajam. Ternyata dibalik tiang listrik itu, Donghae bersembunyi. setelah mendengar suara Yoona, Donghae pun keluar dari tempat persembunyiannya sambil memamerkan senyum pada Yoona.

“Ahh, tak ku sangka akan ketahuan secepat ini.” ucap Donghae pada Yoona. Ia kini sudah berdiri di hadapan Yoona yang kini tengah menatap tajam dirinya –atau sepertinya sesuatu dibelakangnya-. Donghae yang heran baru saja akan menengokkan kepalanya ke belakang, namun ia keburu dikejutkan oleh sentuhan tangan Yoona yang menarik tangannya.

Yoona menarik tangan Donghae dan membawanya kedalam rumahnya. Donghae jelas syok setengah mati. Hari ini ia sudah dua kali mendapat ‘kejutan’ dari gadis ini, dan itu cukup membuat jantungnya seakan hampir meledak karena berdentum tak karuan.

Brakkk!

Yoona menutup pintu keras-keras membuat Donghae tersentak. Yoona lalu menghampiri Donghae dan memandang pria itu dengan tatapan tajam, was-was, dan.. kuatir?

“Sebenarnya apa maumu, tidakkah kau menyadari peringatan tersirat yang ku berikan, tidakkah kau peka dengan kata-kata sarat ancaman yang ku katakan di koridor tadi. Apa yang salah denganmu hah, apa insting bahayamu tidak bekerja?!” Cerocos Yoona frustasi. Donghae hanya diam melihat gadis dihadapannya. Tak berapa lama, Donghae buka suara.

“Kenapa kau harus memberi peringatan tersirat, kenapa kau harus mengatakan kata-kata sarat ancaman?” Donghae malah bertanya dan itu membuat Yoona kesal setengah mati.

“Kau mau tahu kenapa, karena aku ini berbahaya!” teriak Yoona.

“Kau jangan terlalu percaya diri dengan menganggap dirimu berbahaya, bahaya itu ada dimana-mana. Nenek-nenek buta yang membawa pisau dan berkeliaran di kota pun bisa jadi berbahaya.” Jawab Donghae sambil terkekeh dengan lelucon garing yang ia buat sendiri.

Yoona menyipitkan matanya, menatap tak suka Donghae yang masih terkekeh dihadapannya. “Kau masih bisa melucu di saat seperti ini, apa kau masih waras?”

“Kalau kau mempertanyakan kewarasanku, sepertinya aku memang sedang tidak waras.” Jawab Donghae tenang, “Aku tak waras bukan karena tak menjauhimu.”Donghae menjeda kata-katanya lalu menatap lurus ke mata Yoona yang masih menatap tajam padanya.

“Aku tak waras karena pikiranku kini dipenuhi dengan gadis asing yang tiba-tiba datang dan menjadi pusat duniaku. Selama 20 tahun hidupku, aku menjadi pria yang cuek pada perempuan bahkan pada ibuku sendiri. Tapi dalam jangka waktu 2 hari, seorang gadis tiba-tiba datang dan merubah segalanya. Membuatku memperhatikan setiap detail kecil tentang dirinya bahkan menjadi seorang penguntit hanya karena rasa penasaranku pada gadis itu.

“Fakta lain yang harus kau ketahui, orang tak waras yang saat ini berdiri dihadapanmu ini, telah jatuh cinta padamu, gadis berbahaya.”

****

Di lain tempat,kini berdiri dua orang pria yang saling berhadapan dengan jarak antara mereka. Keduanya saling menatap lurus, tak ada percakapan antara mereka. Dalam kegelapan malam, sinar bulan menerpa kulit pucat mereka, membuat mereka terlihat sangat mempesona. Keheningan antara mereka berakhir saat salah satu diantara mereka angkat bicara.

“Apa kabar, Hyung?” tanya Sehun dingin.

Pria didepan Sehun tak menjawab. Ia hanya menyeringai tipis lalu berbalik meninggalkan Sehun yang masih menatapnya lurus. Sehun tak mengejar atau menghentikan kepergian pria itu, ia hanya memandang kepergian pria itu  dengan tatapan dingin.

Setelah pria itu menghilang dari tatapan Sehun, Sehun mengalihkan pandangannya ke arah rumah yang ada di sampingnya, rumah Yoona. Kejadian tadi memang terjadi di depan rumah Yoona.

#flashback

Saat Yoona telah membawa Donghae masuk kedalam rumahnya, jarak satu meter dari tempat Donghae bersembunyi sebelumnya, keluarlah seorang pria tinggi. Pria itu mengikuti Donghae yang mengikuti Yoona. Namun ternyata, pria itu juga diikuti seseorang yaitu Sehun. Pria yang mengikuti Donghae sebenarnya sudah tahu kalau ia diikuti oleh Sehun. Jadi, saat Yoona dan Donghae sudah masuk kedalam rumah Yoona, ia keluar dari persembunyiannya dan langsung berbalik menghadap Sehun yang ada di belakangnya.

“Apa kabar, Hyung?” tanya Sehun dingin.

#endofflashback

Sehun menatap pintu gerbang pintu gerbang rumah Yoona, seolah pandangannya bisa menembus kedalam rumah itu. Ia lalu menghela napas panjang, lalu mengalihkan pandangannya ke jalan yang sebelumnya dilewati oleh seorang yang ia panngil hyung tadi.

“Sepertinya pria bernama Donghae itu benar-benar harus dilindungi.” Ucap Sehun lemas.

 

TBC.

 

Hai, hai, hai!

Yang jamuran nunggu ff ini, silakan kalo mau nimpuk saya dengan sendal jepit .___.v muehe

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena lamanya update ff ini. maaf kalau ff abal ini makin gaje, absurd, dan membosankan. selain itu maaf juga karena setelah ini saya akan hiatus, dan ff ini baru akan saya lanjutkan entah kapan .__.

Mohon pengertiannya ya, i must prepare for national exam u.u *bungkuk90˚

Makasih buat kalian yaang mau baca ff ini, juga buat admin yang udah mau nampung ff ini u.u *bungkuklagi90˚

Gatau mesti ngomong apalagi .__. Sampai ketemu aja di chapter selanjutnya ya 🙂

 

48 thoughts on “Black Paradise (Chapter 3)

  1. akhirnya di post juga ff iniiiii……….sebenarnya siapa sih laki2 yg ngikutin donghae itu and apa hubungan nya dengan yoona dan sehun??,?haeppa dah mengungkapkan perasaannya ama yoooooong…..next thorrrrr……keren thorrrrrr ff nyaaaaa

  2. haa andwae pliis jangan hiatus dulu dong..minimal selesai in dulu ni ff…keren soal ny..seru masih bnyak tanda tanya dari tokoh2 yg disini…kaya tuh cowo misterius..siapa sih Dia? Penasaran bnget nih..dan memang ada hub apa dngan Yoona sampai orang yg deketin Yoona mesti di jaga..read;Donghae..
    Mohon di lanjut dong part 4 ny..pliis..Fighting!

  3. penasaran sama yg ngikutin yoonhae trus kenapa yoona itu nyebut dirinya gadis berbahaya ?
    eum next ffnya bakal lama ya ? yaudah deh semangat buat authornya yg mau ujian 😀 화이팅

  4. daebak next chapter’y..
    jangan dulu berenti dong lanjutin dulu sampe ada penjelasan dikit gitu *maksa
    pertanyaan, siapa namja yang di ikutin sehun?? dan kenapa harus donghae dan sulli yang harus di lindungin??
    setidaknya jawab dulu pertanyaan’y baru boleh hiatus deh thorr,, hahah mian maksa soal’y penasaran banget..

  5. kira kira yg di panggil hyung ama Sehun itu siapa yah, makin penasaran…
    Sehun ama Sulli lucu, di tunggu next partnya 🙂

  6. siapa Laki2 yg ngkutin donghae…!? trz,knp sehun panggiL pRia itu hyung…? ah,jd mkin pnzran…!? sbnr’y apa yg t’jd ma yoona knp dia bLng kLo dia itu b’bhaya…!? dtnggu part sLnjut’y…!? n smngt tRz pra pyros

  7. smpat lupa ama crtanya.hehe.. makin seruh loh, serius!!. eumm kira2 sypa ya namja yg ikuti hae, ada hbgan apah antra namja itu dgn yoona n sehun? uh. mext ditunggu^^

  8. smpat lupa ama crtanya.hehe.. makin seruh loh, serius!!. eumm kira2 sypa ya namja yg ikuti hae, ada hbgan apah antra namja itu dgn yoona n sehun? uh. mext ditunggu^^…..

  9. aigoo smpat lupa sma alur ceritanya gra” lama nungguin hahahaha
    wah donghae ngungkapin prasaannya ke yoona 😀
    trs cowok itu siapa yg ngikutin YH , kok sehun kenal
    trs ada hubungan apa sama yoona.. 😮
    dtunggu next partnya

  10. Selamat tahun baru thor 🙂

    Aku reader baru salam kenal *bow

    Lanjut thor ffnya daebakk, penasaran sama sosok yg dipanggil hyung oleh sehun
    Keep writing 🙂

  11. hwaa authorr… knp cepat sangat tbc nyaaaa?>___<
    ehciecie donghae kok langsung falling in love gitu sm yoona? :3
    masih bingung nih, cowo tinggi tadi syapa? trus knp donghae mesti dilindungin?
    next chap jgn lama ya thor, aku tunggu~~^^

  12. sebenarnya ada apa sih dengan yoong?
    Dan namja yang dibelakang hae itu siapa sih?

    Huaaaaaa makin penasaran.
    Next ditunggu.

  13. aaa udah nunggu sangat sangat sangat lama, akhirnya keluar juga, bagus bagus makin penasaran, ditunggu yaaaa

  14. Yaaa authornya mauu hiautus yaaa , ? Bkalan lama deh lanjutannya , 😦 tapi smoga ujiannya lancar yaaa , 🙂 siapa tuh namja yg dpanggil hyung sama sehun ?? Dan hub-nya sama yoona apaa ?? Apa dia itu dark guardiannya yoona ???

  15. Omona so swiiiit bget pas dghae mxtakan cnta k yoona. .
    Mkin bgug,pnsaran jg mistri pa c yg bkin yoona msti nyamar g2?sbnerx cpa dark guardianx yoona?aaiish bkin ksel msti ngguin lma wat next chap. .

  16. Wah makin seru thor ayo bruan lanjut jngan lma” lg wah. .n penasaran sbnr’y yg ngkt’n yoona slama ini sapa. ?. .wah sneng akhr’y hae blng lok ska ma yoona. .lanjut thor. .

  17. akhirnya bs baca lnjtn crta ini hehe yaya br lanjut udh mau hiatus? kl publish 1 crt lg blh biar ga nebak” sp namja yg dpgl hyung..huhu aku br ktmu lg blog ini, trnyta gnti url pnts ga ktmu” :(..
    yosh smgt buat ujiannya! 🙂

  18. centil?gadis sumo? kkkk kocak ah HunLli kakaka
    aa…sbnarnya yoonhun itu siapa sih? dark guardian itu siapa? hyung?? pnsran bget nih ff.next deh :3

  19. udh 1 tahun Lbih tp klnjutn’y Lum ada…!? ga sbar ma crta slnjut’y pLease thor Lnjutn ff black paradise’y

  20. keren bnget ff ny rada2 horor,apa sebenar ny yg terjadi sama yoona ak penasaran banget thor..di tunggu next ny…fighthing

  21. Sebenernya siapa yg dipanggil hyung sama Sehun?
    Terus kenapa Yoona berbahaya? Dark guardian itu apa / siapa?
    Ahh ><

Komentarmu?