Bitter Sweet (Chapter 7)

black_background_pattern_light_texture_55291_3840x2400

Chapter 7

*

*

*

Pagi-pagi sekali Yoona harus bangun. Rasanya tidur selama dua jam di atas ranjangnya tidak lah cukup dan pagi ini Ia harus pergi ke sekolah. Kebiasaannya untuk bangun tepat jam lima pagi sepertinya sudah tidak bisa lagi di hilangkan. Setelah memeriksa kamar Jeno, Yoona sepertinya harus turun untuk membuat teh. Ah iya, mereka tidak janji untuk belajar pagi ini hingga Yoona tak perlu bersusah payah membuatkan pria itu teh. Namun saat langkah kaki wanita itu tampak ragu-ragu, Ia menoleh pada pintu balkon. Rasanya air dari kolam bergerak hingga menimbulkan kecurigaan di benaknya.

“Siapa itu?” desis wanita itu ragu, Berjalan dengan sangat perlahan menuju pintu dan mendapati Donghae berenang di pagi-pagi buta seperti ini. Bahkan matahari belum menampakkan cahayanya dan bulan masih bertengger di atas langit sana. Dan sialnya lagi, London masih dalam keadaan winter. Lelaki itu pasti sudah sangat gila.

“Donghae-ssi, apa yang Kau lakukan?” tanya Yoona penasaran

Good morning” sapa pria itu diiringi dengan senyum terbaiknya. Tangan kanannya terangkat dan melambai pada Yoona untuk memintanya mendekat. Dengan wajah yang tak dapat disembunyikan kekagetannya lagi, Yoona berjalan menuju pinggir kolam lantas berjongkok disana

“Tidak maksudku… ini masih pagi sekali, kenapa berenang?” tanya Yoona penasaran

“Ah, hanya saja jika Aku tidur nanti tidak akan bangun untuk ke sekolah” ujar pria itu kemudian

“Donghae-ssi Kau tidak lelah? Kita baru saja touch down di London dua jam yang lalu” Yoona menyipitkan kedua matanya, pria ini tidak pernah lelah sepertinya. Bahkan setelah menyetir dari mokpo kemarin, mereka menghabiskan waktu di restaurant dan langsung menuju Incheon untuk pulang ke London malam itu juga.

“Makanya Aku berenang. Ini akan me-rileks-kan tubuhku” Donghae merentangkan tangannya lantas mulai berenang dengan gaya kapal selam. “Kau tidak mau mencoba?” Ia masih mengapung dengan kedua tangan yang terentang dan tubuh yang perlahan mulai menjauh

“Ah, tidak terima kasih,”

“Apa Kau takut pada air juga Yoona-ya?” Donghae menghentikan renangnya dan menapaki kedua kakinya di dasar kolam, “Ayo lah ini tidak dalam, Aku bahkan masih bisa berdiri” ujarnya kemudian, “Jeno pasti sangat menyukainya”

“Ia bisa flu berenang sepagi ini” bantah wanita itu

“Itu juga untuk melatih imunnya” gerutu Donghae, membuat Yoona mencibirkan bibirnya, rasanya pria ini tak pernah kehabisan akal untuk berdebat dengannya.

“Ah tidak, Aku akan melihatmu berenang dari sini saja” ujar Yoona, “Lagi pula Aku ingin melihat sunrise di Lo- aaaah!!!” dan sebelum Yoona menghabisi kalimatnya, Donghae sudah membasahi wajah wanita itu dengan air yang disiramnya dari kolam, setelahnya pria itu tertawa begitu lepas

“Aaaah basaaah” protes Yoona

“Apa Kau ini kucing? Lucu sekali” gelak Donghae, “Kau mengaum AAAAH seperti kucing tetanggaku saat terkena air” ejek pria itu sembari meniru gaya yang Yoona keluarkan beberapa detik yang lalu

Yak! ini benar-benar basah! aish, dingin sekali” Yoona tak beranjak dari tubuhnya dan sibuk menyibak air yang masih lengket di bajunya dan tidak akan kering dalam waktu singkat ini

“Apa benar-benar dingin? Yak, handukku ada disana” ujar Donghae sambil menunjuk kearah kursi di pinggiran kolam.

“Dimana?” tanya Yoona setelah menoleh

“Ada disana, ah biar Aku yang ambil saja” Donghae kemudian berjalan menuju pinggiran kolam, menaikkan kedua tangannya, membuat Yoona bertanya maksud pria itu,

“Bantu Aku naik” pintanya

“Aaish merepotkan saja” desis Yoona kemudian meraih kedua tangan Donghae, menariknya sekuat mungkin, namun keseimbangannya hilang saat Donghae justru menarik kuat kedua tangannya hingga Yoona terjatuh masuk ke dalam kolam, tercebur tepat jam lima pagi dimana suhu benar-benar berada di bawah normal dengan keadaan London yang masih di musim dingin. Terkutuk lah pria yang menarik tangannya dengan paksa ini.

“Nappeun sekya” umpat Yoona. Ia melirik Donghae dengan tatapan tajamnya dan menyiram wajah pria itu dengan penuh kekesalan saat Donghae tak juga menghentikan tawanya sedari tadi. “Yak ku bunuh Kau Lee Donghae!” Yoona segera menikam pria itu, menenggelamkan kepalanya dan tanpa ampun menghukum pria itu. Mereka tampak menghabiskan pagi hingga terbit matahari di dalam kolam renang.

***

Yah pada dasarnya Yoona masih tetap anak sekolah. Duduk di atas bangku sekolah dengan seragam dan sekotak tissue di depannya. Ia benar-benar flu pagi ini. Hidung nya memerah dan matanya tampak sembab. Meski pagi ini berujung pada sakit seperti ini, Yoona masih sangat menikmatinya. Tersenyum lagi dan memikirkan kejadian tadi pagi yang begitu singkat. Jika saja ada banyak waktu baginya untuk mengagumi tubuh Donghae, maka Yoona akan dengan senang hati menikam pria itu di tempat.

“Hentikan Na-ya” pria itu memegang kedua tangan Yoona dan menatap wanita itu tajam. Beberapa air menetes dari rambutnya yang begitu sexy pagi ini dan ya, Yoona meleleh saat itu juga, Apa Donghae akan menciumnya? Ah, Yoona sangat menginginkan morning kiss pagi ini,  “Kau tidak mau aku melakukan malam pertama kita di sini bukan?” pria itu mengernyit sembari menyipitkan kedua matanya,

“Yak! Apa yang kau katakan?!”
Tiba-tiba saja perkataan pria itu berputar kembali di benaknya, Yoona segera memukul kepala mesumnya itu dengan kedua tangan sembari tertawa bodoh. Apa yang Ia pikirkan?! Wait! Bukankah lusa mereka benar-benar akan menikah? Tak ada larangan bagi mereka untuk melakukan apapun. Ah, dengan memikirkannya saja wajah Yoona sudah memerah. Ia teringat akan tujuh tahun yang lalu, kemudian wajah memerahnya kini tercekat begitu saja dan Yoona segera melepas tawanya,  “Ah, gila, Aku sudah gila” ujar Yoona. Beberapa orang yang mendengarnya menoleh dan mendapati murid baru itu tertawa dengan bodohnya di hari pertamanya masuk sekolah setelah beberapa hari yang lalu absen tanpa sebab.

Kelas pagi ini cukup membosankan hingga Yoona ingin tertidur. Ia berjalan menelusuri koridor sekolah dengan tangan kanan masih memegang kotak tissue yang sesekali di cabutnya untuk menyumpal hidungnya yang meler itu. Minho pasti akan datang sebentar lagi. Ia tidak tau mengapa sekolah bisa begitu membosankan saat Minho tidak ada. Ia justru tak sabar ingin mendengar celotehan pria itu. namun langkah kaki Yoona berhenti di awal tangga menuju atap sekolah. Matanya menoleh pada ruangan terakhir ini, memutar tubuhnya dan mencari pintu. Pria itu disana, namun tidak memainkan pianonya. Wajahnya tampak kacau hari ini, tidak seperti biasanya. Dan pria itu menoleh pada Yoona yang tersenyum padanya. Ada sesuatu yang tidak dapat Yoona artikan dari tatapan Kyuhyun pagi ini. Iris matanya tampak membulat, namun alis matanya tampak murung. Bibir tebalnya sedikit terbuka kemudian kembali menutup untuk menghembuskan nafas beratnya. Pria itu menarik bibirnya dan tersenyum,

“Kau tidak datang kemarin,” ujar pria itu,

“Ya, Aku…” Yoona mendekati pria itu sembari berpikir, apa yang harus Ia katakan? Apa Ia harus berbohong? Toh sebenarnya tak ada yang harus Ia tutupi juga dengan pria ini. Pria ini juga tak akan mengetahui tentang nya bukan? “Aku ke Seoul kemarin” jawab wanita itu sembari duduk disamping pria pucat yang kali ini datang dengan sweater putih dan coat panjang cokelat. tanpa langsung memberi respond, Kyuhyun menatap Yoona begitu dalam, ekspresi kacaunya tampak sulit ditebak hingga Yoona harus mengangkat alisnya bertanya,

Waeyeo Kyuhyun-ssi?” tanya Yoona khawatir. Pria itu menggeleng pelan, kembali mengulum senyumnya. Ada apa dengan pria ini?

“Apa ahjussi ada masalah?” tanya Yoona kemudian. Ia dapat menangkap kemudian Kyuhyun mengulangi kata ‘ahjussi?’ tanpa suara.

Aniya, amugeteun…. ini…. hari terakhirku disini” ujar Kyuhyun

“Benarkah? Kenapa begitu?” tanya wanita itu yang kini mendapati titik terang alasan Kyuhyun menjadi sangat murung seperti ini

“Aku…” pria itu tersenyum lagi, menjalarkan jemarinya ke setiap tuts piano tanpa menekannya, “Sudah mendapatkan apa yang ku inginkan”

***

“Aneh…” Yoona masih menatap kepergian pria itu dari atap sekolah ini. Coat coklatnya menutupi tubuh tingginya berjalan menuju gerbang sekolah. Wajah putih pucatnya masih teringat di pikiran Yoona. namun seseorang tampak mengerjar Kyuhyun, memutarkan tubuhnya dan mereka tampak berbincang berdua.

“Shim Changmin?”

“Aaah, Kau menghalangi matahari ku” protes seseorang. Yoona menoleh dan mendapati Minho disana. Bangkit dari tidur nya dengan tangan kirinya mengusap matanya kasar

“Ah, Kau sudah pulang kerja?” tanya Yoona kemudian duduk disamping pria itu

“Eo” jawab Minho, “Mana bekal ku?” tagih pria itu, membuat Yoona menoleh tidak terima

“Yak! Uang mu banyak dan Kau pengusaha muda! Beli saja sendiri!” protes Yoona

Aih waeyeo??? Apa menurutmu mengenakan jas dan duduk di meja rapat berjam-jam terasa menyenangkan?!” Minho tampak frustasi kemudian meremas rambutnya dengan kedua tangannya, “Ditambah lagi masalah hari ini cukup rumit! Gara-gara pernikahan siapa itu, si next generation itu! aah, menyusahkan saja! Gara-gara dia project harus di tunda hingga lusa. Apa salahnya menunjukkan saja langsung siapa Callistha itu?! apa perlu kami menunggunya menikah dan melakukan malam pertama dulu untuk menandatangani project?! Dia tidak tau berapa miliar uang yang harus kami keluarkan demi menunda pengerjaannya selama dua hari!” umpat Minho begitu saja, membuat Yoona membulatkan matanya tak percaya. Ternyata Ia sudah cukup dikenali, sebagai seorang Callistha. Yoona kemudian menoleh,  mendapati Minho dengan sedikit geram membuka permen nya,

“Siapa… Callistha itu?” wanita itu sedikit mengernyit saat harus pura-pura bertanya meski dirinya mengetahui jelas siapa Callistha itu,

“Ah, dia penerus neneknya di I AM Group, semua orang saat ini menebak-nebak kenapa Ia begitu disembunyikan” terang Minho, “Apa Ia sangat jelek? Atau cacat? Atau… kami harus menunggu nya operasi plastik dulu? Atau Ia gay? Tapi namanya seperti nama wanita! Ah, Aku tidak tau permasalahan internal keluarga itu. Bagaimana bisa CEO dari generasi pertama di turunkan ke generasi ke tiga? Bagaimana dengan generasi ke dua-nya? Apa orang tua Callistha sangat bodoh untuk memimpin perusahaan?”

“Yak Choi Minho!” Yoona menatap tajam pria itu, bagaimana seorang pria bisa memiliki banyak mulut seperti ini?! “Kau tidak tau dan hanya menebak saja. Bisa jadi semua yang Kau katakan salah. Jadi berhentilah mengeluh, itu membuatku pusing” umpat Yoona kemudian meninggalkan pria itu. menuruni tangga dengan Minho yang berada di belakangnya,

“Yak, Yoon mengapa Kau marah?! Aku hanya mengumpat wanita itu dan… aish” gerutu Minho sembari menyetarakan langkah cepat wanita itu,

“Yoon, Yoong, Yoong, oong, oong” Minho tergelak sendiri sembari mengikuti suara anjing, namun tawa pria itu terhenti saat mendapatkan death glore dari wanita yang baru saja di olok-oloknya ini, “Hahaha aku hanya bercanda! Ayolaah~” langkah pria itu lantas terhenti saat menyadari Yoona berhenti tepat di hadapannya, dan apa yang Ia dapatkan? Yoona berhenti hanya untuk melihat Donghae di hadapannya. Mengapa mereka seperti ini? Apa mereka kira koridor sekolah ini adalah tempat shooting drama?

“Yak Yoong” perkataan Minho terhenti saat Yoona memutar tubuhnya dengan wajah memerah padam dan beranjak pergi, namun belum selangkah di dapatinya, tubuh wanita itu jatuh begitu saja. Membuat Minho maupun Donghae dengan sigap mengangkap wanita itu

“Yoong! Im Yoona!”

“Na-ya! Yoona ya!” dengan segera Donghae mengangkat tubuh Yoona dengan Minho memegang kotak tissue mengikutinya menuju ruang kesehatan. Mereka tampak kacau di dalam ruangan ini. Dokter bilang Yoona hanya kelelahan saja dan Donghae diliputi oleh rasa bersalahnya hari ini. Begitu pula Minho yang tidak begitu menyadari Yoona yang tampak lebih pucat dari biasanya, namun pria itu masih saja mengerjai Yoona dan membuatnya marah. Kekalutan kedua pria ini terhenti saat Changmin masuk ke dalam ruangan. Memeriksa keadaan Yoona dan segera membawanya pulang.

***

Tak ada yang Yoona ingat selain dirinya yang mendapati Donghae berdiri dihadapannya saat di koridor tadi siang. Namun pikirannya akan hal yang terjadi di kolam berenang terus saja merasukinya, hingga Yoona belum siap untuk berhadapan dengan pria itu. Dan setelahnya, Yoona sudah berada di kasur dengan kompres di keningnya. Dan lihatlah jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, itu artinya Yoona sudah tertidur dari jam sebelas siang hingga sepuluh malam. Ia pasti sangat kelelahan. Dengan tubuh yang masih goyah, Yoona menurunkan kedua kakinya menuju kamar Jeno, membukanya dan mendapati malaikat kecilnya sudah tertidur disana. Ia pasti sangat khawatir jika Yoona jatuh sakit. Yoona ingin memeluknya dan tidur disampingnya. Belum sempat Yoona masuk ke kamar itu, sesuatu menahan tubuhnya, menarik tubuh rapuh Yoona dan menutup pintu itu kembali,

“Jika Kau tidur disana atau berada di dekatnya, Jeno akan tertular sakit” suara berat itu, Yoona sadar jika Donghae sudah berada di belakangnya, memutar tubuhnya dan meletakkan punggung tangannya di kening Yoona,

“Kau masih sangat panas”

“Tapi Aku merasa dingin” ujar Yoona sembari menggidikkan punggungnya.

“Ayo kembali tidur”

“Aku lapar Hae” desis wanita itu kemudian, Sudah malam dan tak ada nutrisi yang didapatinya sedari tadi. Donghae menyadarinya, membawa wanita itu turun dan memasakkan sesuatu untuk Yoona.  Dengan wajah pucat, wanita itu memperhatikan setiap gerak gerik Donghae memasakkannya bubur instant. Sedikit tersenyum dan menghabiskan makanannya dengan lahap sebelum Donghae membawanya kembali ke kamar. Membaringkan tubuhnya dan mengambil obat yang diberikan oleh dokter tadi.

“Dokter menyuntikkan mu sesuatu tadi dan Kau tertidur hingga malam seperti ini. Selanjutnya harus minum obat,” Donghae menyodorkan dua tablet obat penurun panas dan vitamin serta segelas air untuk Yoona. Wanita itu meraihnya begitu saja dan memakannya tanpa bergidik kepahitan seperti apa yang selalu Donghae lakukan.

“Dan tidurlah”

“Tidak bisakah Aku tidur bersama Jeno?” tanya Yoona dari dalam selimutnya. Ia meminta dengan mata pernuh pengharapan seperti seorang anak kecil yang berharap Ibunya membacakan dongeng untuknya malam ini

“Andwae” jawab Donghae

“Aku tidak bisa tidur”

“Kau akan tidur setelah minum obat, okey?” Yoona masih mengerutkan keningnya. Bibirnya menekuk tidak terima membuat Donghae iba. Pria itu lantas membuka selimut dan masuk ke dalamnya. Memeluk Yoona dan meletakkan wajahnya di leher Yoona yang dua kali lipat lebih hangat dari biasanya,

“Aku akan jadi big Jeno untuk mu” ujarnya, kemudian menoleh pada Yoona dan kembali menyembunyikan wajahnya setelah menangkap wajah kaget dan bingung milik wanita itu, “Eomma~” Donghae menggeliat dan mengeratkan pelukannya, membuat Yoona tertawa dengan suara seraknya.

“Jeno pasti sedih melihatku sakit”

“Tentu saja, jadi Kau harus cepat sembuh” ujar Donghae, menjauhkan wajahnya dari leher Yoona, dan sesungguhnya itu membuat Yoona sedikit kecewa. Donghae kemudian mengangkat wajahnya dan mencondongkan tubuhnya mendekati Yoona, kini wajahnya berada tepat di atas wajah Yoona. perkataan Donghae di kolam renang kembali terulang.

“Apa yang Kau pikirkan?” gelak Donghae. Pria itu kemudian mengangkat wajah Yoona dan memasukkan tangan kanannya untuk dijadikan bantal oleh Yoona dan kembali pada posisinya. Merasa malu, Yoona segera memeluk tubuh Donghae dan menyembunyikan wajahnya didada pria itu

“Kau begitu menginginkannya?” bisik Donghae. Yoona menggelengkan wajahnya dari tempat persembunyiannya. Pasti wajah nya sudah beribu kali lebih merah

“Tidurlah, Aku tidak akan menyerang orang sakit malam malam begini”

“Apa maksudmu menyerang?” tanya Yoona tidak terima, Ia menatap Donghae dengan tatapan tajamnya

“Kenapa Kau bertanya? Tentu saja alasanmu menutup mata itu tadi minta Aku melakukan sesuatu bukan?” Donghae kemudian memperagakan Yoona yang menutup wajahnya beberapa menit yang lalu

“Lalu kenapa Kau mengatakannya tadi pagi?” tanya Yoona, kemudian sadar akan apa yang baru saja Ia katakan. Setelahnya Yoona hanya merutuki bibirnya yang sangat sulit di kontrol malam ini

“Mengatakan apa?”

“Tentang malam pertama?!” Setelahnya Donghae tergelak,

“Jadi itu yang ada di otak mesummu saat ini?”

Aish, Siapa yang mesum huh?!” protes Yoona, “Tentu saja kau yang tergoda padaku tadi pagi, bukan? Kau mengatakan apa yang ada di pikiranmu”

“Mwo?! hahaha” Donghae kemudian melepas tawanya dan berhenti saat Yoona tak kunjung melepas tatapan tajamnya,

“Aku tidak sepolos itu Donghae-ssi

“Ah iya, untuk ukuran wanita yang sudah memiliki anak” ujar Donghae, membuat kening Yoona mengkerut setelahnya, “Kau pasti menikmatinya dengan kekasihmu dulu”

“Tidak, Aku tidak mengenalnya”

“Lalu siapa itu? lelaki kekar dengan banyak otot? Atau casanova tampan?” ejek Donghae

“Ini sangat susah untuk ku jelaskan, otak mesum mu itu tak akan bisa menangkapnya” desis Yoona

“Apa itu? Kisah cinta terlarang? Atau karena terlalu muda jadi ingi-”

-plok

Pria itu dengan segera mendapatkan sentilan tepat di keningnya,

“Jeno tidak di buat seperti apa yang ada di otak mesum mu itu, Lee Donghae-ssi” geram Yoona, membuat Donghae mengangkat alisnya masih memutar keras otaknya maksud dari perkataan waniat ini,

“Maksudmu, baby planning?” desis pria itu. Yoona menjauh, memutar tubuhnya dan memunggungi pria itu. Rasanya percuma menjelaskan, toh Donghae tak akan pernah sadar. Hanya rasa sakit yang selalu ingin Ia lupakan setelah malam itu. Ia harusnya menepati janjinya untuk tidak berhubungan atau pun mencari pria ini lagi, tapi tidak, takdir memporak porandakan seluruh sumpahnya. Perlahan Yoona merasakan sesuatu yang hangat memeluknya dari belakang, dan Donghae berbisik sangat pelan,  “Tidurlah” ujarnya kemudian mengeratkan pelukannya.

***

“Kau sangat cantik, calon anak ku nanti pasti juga akan sama cantiknya” Wanita itu mengucapkannya dengan logat yang cukup ketara, Ia tampak jelas sangat kesulitan berbahasa Korea. Namun yang dilakukan wanita itu kemudian tersenyum,

“Tapi apa tidak apa-apa? Kau masih sangat muda dan masih sekolah” ujar pria di sebelahnya,

“Aku akan berhenti, jadi cepat buat surat perjanjiannya sebelum aku berubah pikiran” desisnya, mendapatkan secarik kertas dan membaca beberapa peraturan disana,

“Passport, identitas palsu dan segala kebutuhan mu sudah menunggu di Paris” ujar pria dengan jas yang berdiri sedari tadi duduk di sebelahnya. Tampaknya pria paruh baya ini adalah pengacara dari sepasang suami isteri ini. Yoona mengangguk mengerti, beberapa hal mereka selesaikan setelahnya dan Yoona di persilahkan keluar. Berjalan dengan diiringi oleh pengacara Kim yang sibuk menghentikan taxi untuk Yoona. Sesaat wanita itu masuk, seorang pria menghampiri pengacara itu,

“Apa benar ini rumah Steve Jung?” Yoona menoleh dari dalam taxi, untuk pertama kalinya, pria itu tertangkap oleh retina matanya.

***

“Datanglah kesana saat pernikahannya. Kau harus benar-benar membuat mereka membayar semua ini”

“Appa…”

“Cho Kyuhyun, Kau tidak ingat apa yang mereka lakukan pada Ibumu? Dan Aku mendapati kabar bahwa Callistha kini berada di Korea. Mereka sudah kembali tadi malam. Kau masih belum menemukannya bukan?”

“Belum”

“Bahkan Aku yang duduk diam di sini saja bisa mendapati semua informasi. Im Yoona, mereka memberikan nama samaran pada nya,”

“Im Yoona…” Seperti apa yang Kyuhyun duga,

“Wae? Kau mengenalinya?”

 

Tidak ada yang Kyuhyun pikirkan selain Yoona pagi ini. Ia benar-benar tak tau apa yang harus Ia lakukan selanjutnya. Ia ternyata sudah begitu dekat dengannya, namun tak ada yang membuat Kyuhyun sadar tentang Yoona selama ini. Itu sudah lama sekali saat pria itu melihat Yoona untuk yang pertama kalinya dan Yoona sudah berubah sangat banyak.

 

“Kau sudah menemukannya?” tanya seseorang. Membuat Kyuhyun memutar tubuhnya. Shim Changmin. Kyuhyun sangat mengenalnya. Beberapa kali pria itu datang kerumahnya, meminta surat resmi kematian Ayahnya.

“Ah, tentu saja” ujar Kyuhyun. Pria itu menarik bibirnya dan tersenyum, “Kami cukup mirip” pria itu tersenyum miring, “Ah, Ia akan segera menikah besok lusa, benarkan?” tanya Kyuhyun lagi. tak mendapati respond apapun dari Changmin, Pria itu melanjutkan ucapannya, “Aku akan datang. Dan Aku akan datang lagi di hari peresmiannya. Dan untuk seterusnya kita akan sering bertemu, Shim Changmin-ssi” ujar Kyuhyun kemudian memutar tubuhnya meninggalkan pria jangkung itu. cuaca siang ini begitu menusuk. Dan Kyuhyun benci dengan wajahnya yang memucat karena tidak begitu tahan dengan dingin.

***

“Ah mengapa kalian berdua jadi sakit seperti ini?!” umpat Victoria saat mendapati kedua client nya terduduk di atas sofa rumah mereka dengan kening di tempelkan kompress dan tubuh berbalut pakaian tebal. “Tidak ada yang bisa kita lakukan, undangan sudah tersebar di seluruh penjuru” gerutunya, “Ah, mengapa Aku harus ke sini sepagi ini” umpat wanita itu kemudian.

Eommaaa Jeno ke sekolah dulu” lelaki kecil itu kemudian mengecup pipi Yoona.

Ahjussi tidak?” tanya Donghae. Mengeluarkan tangannya dari dalam selimut dan menempelkannya di pipi kanannya,

Ah keure yeo?” Jeno kemudian beranjak menuju Donghae dan mengecup pipi pria itu

Aigo Jeno bisa tertular sakit jika berada bersama kalian” protes Changmin

Aigo, siapa lelaki imut ini?” Victoria berjongkok tepat di hadapan Jeno dan tersenyum manis padanya.

“Im Jeno imnida

Aigo kyeopta. Banggawo~” Victoria kemudian mengusap kepala lelaki kecil itu sebelum Jeno membalasnya dengan senyuman terbaiknya dan segera berlari menuju Taemin dengan malu-malu. Ia kembali menoleh pada Victoria yang melambaikan tangannya saat Jeno sudah berada di pintu rumah ini.

“Ia anak yang pemalu” ujar Victoria. Begitu Jeno tidak terlihat lagi, kedua mata wanita itu beralih pada pasangan calon suami istri yang tengah meringkuk di atas sofa ini. Yoona menoleh pada Donghae, pria itu sakit setelah menemaninya tidur tadi malam. Yoona sepertinya berhasil memindahkan penyakitnya pada Donghae. Merasa di perhatikan, Donghae menoleh pada Yoona. membalas tatapan wanita itu dengan tatapan, ‘ini karena ulahmu’ namun yang dilakukan Yoona hanya mengangkat alisnya, seolah bertanya, ‘Aku? Kenapa Aku?’ dan setelahnya yang di dapatinya hanya Donghae dengan bibir manyun nya.

“Kalian sudah minum obat pagi ini?” tanya Changmin memastikan. Kedua sejoli itu mengangguk pelan.

“Changmin-ssi, bagaimana Yoona fitting baju pernikahannya?” tanya Victoria “Dan bagaimana jika besok mereka masih sakit?”

“Aku rasa besok sudah sembuh. Mereka hanya harus minum obat,” ujar Changmin memastikan, kedua tangannya kembali di masukkannya ke dalam saku dengan tatapan tajamnya kearah kedua pasangan ini, “Dan tidak bersama berbagi penyakitnya” ujarnya sarkatis. Membuat Donghae menoleh tajam serta Yoona yang mengangkat kedua alisnya belum begitu mengerti dengan ucapan sarkatis Changmin.

“Aah kalian sangat tidak sabaran ternyata” goda Victoria

“Callistha-ssi, kamu bisa jalan kan? Ayo kita ganti baju ke ruangan terdekat” ujar Victoria kemudian memberi kode pada beberapa pekerjanya yang membawa gaun itu seraya masuk ke dalam ruangan yang di tunjukkan oleh Changmin selang Yoona berjalan di belakang mereka dengan tubuh lesu nya.

“Berat badanmu pasti turun karena sakit, ini ada untungnya juga”

“Tanpa menurunkannya Aku juga sudah kurus, Victoria-ssi” protes Yoona, membuat designer pribadinya itu tertawa. Mereka selesai dengan fitting nya dan Victoria berusaha membawa Yoona keluar. Wanita itu terlihat sangat lelah dengan beratnya pakaiannya atau memang karena energinya yang terkuras sangat banyak karena sakit? Sesekali Yoona memperbaiki rambutnya yang di kepang ke samping oleh Victoria.

206747_402012576539791_1008926141_n

“Kira-kira gambarannya seperti ini” ujar Victoria sembari memperlihatkan Yoona dengan wedding dressnya. Bunga mawar putih dari chiffon itu menempel di setiap tubuh Yoona, serta rok yang di potong setinggi lutut membuat kaki jenjangnya terekpos dengan di bagian belakang yang cukup panjang menyapu lantai saat Yoona berjalan. Yang Yoona dapati dari kedua pria di hadapannya ini tidak sama, Changmin membulatkan matanya sementara Donghae menyipitkan matanya.

“W-waeyeo? Kau tidak suka Donghae-ssi?” tanya Yoona ragu-ragu

“Orang-orang akan melihat kakimu” gerutu Donghae

“Itu yang membuatnya tampak sexy. Jadi ini tidak begitu formal” Donghae masih mengerutkan keningnya kemudian menoleh pada Victoria sedikit tidak terima. “Ah ya, tapi gaun ini bagus juga” lanjutnya.

“Baguslah kalau anda suka” ujar Victoria masih sedikit merutuki client pria nya yang selalu saja tampak tidak menyukai apa yang di lakukannya ini

“Tapi Yoon, Kau tampak cantik” puji Changmin, wajah pria itu sedikit memerah saat mengatakannya,

“Aigo, Changmin-ssi lucu sekali” goda Victoria, “Ayo kita ganti ke baju yang selanjutnya” ajak Victoria.

“Lagi?” Yoona masih saja mengeluhkan hal ini. Ia begitu lelah saat harus mengganti baju yang berat ini. Dan setelah Ia berjuang membawa baju ini, apa yang Ia dapati dari respond calon suami nya?! Dasar batu!

398127_407221416018907_220134678_n

“Dan ini Aku membuat nuansa pink. Pink yang berbaur” ujar Victoria membanggakan gaunnya yang di kenakan di tubuh Yoona. ikatan di rambut Yoona sudah lepas begitu saja dan juga dress pink pastle  ini cukup membuat Yoona tampak begitu cantik. Lagi, Victoria menghiasi mawar dari chiffon, namun tidak di bagian tubuh Yoona, melainkan di bagian rok nya yang menutupi kaki jenjangnya.

“Whoaaa yepuda” puji Changmin begitu saja. Namun tatapan Donghae masih sama,

“Bukan kah ini musim dingin? Dan Yoona sedang sakit. Bagaimana bisa Ia mengenakan baju tanpa lengan seperti itu?” protes Donghae lagi

“Yak Lee Donghae-ssi” kini Victoria berkacak pinggang sembari menatap Donghae tajam, Ia sudah cukup menutupi kekesalannya pada pria ini dengan tersenyum manis, “Kau tidak pernah datang ke pesta pernikahan? Apa ada pengantin wanitanya yang mengenakan baju hangat disana?”

“Ah, Victoria-ssi, bisa kita buka baju ini dulu?” tanya Yoona mencoba menghentikan perdebatan ini. Ia melirik Donghae dengan tatapan ‘ada apa denganmu’ yang justru membuat Donghae menghentikan niatnya untuk membalas cerepetan Victoria. Victoria segera membawa Yoona kembali ke ruangan, baru saja mereka hendak membuka pintu, langkah kaki Yoona terhenti saat mendengar Donghae berujar,

“Biar bagaimanapun, Yoona tetap cantik dengan baju apapun” ujar pria itu lantas pergi meninggalkan ruangan ini. Satu kalimat yang membuat Victoria ternganga mendengarnya meski Yoona sudah memerah menahan malu akibat perbuatan calon suami nya itu.

Aigo! Apa dia memerankan peran pria dingin namun hangat?” gerutu Victoria.

Setelahnya Victoria sudah sibuk mendekor rumah besar ini serta halaman belakangnya menjadi taman bunga mawar putih merah yang sangat indah. Serta beberapa bangku sudah di persiapkan dan altar kecil juga telah ada. Mereka menyiapkan segala hal dengan detail hingga kedua pasangan itu tidak membutuhkan gereja untuk pengucapan janji suci mereka. Dan para tamu sudah di tetapkan dengan jumlah kursi yang disediakan.

Pernikahan ini bukanlah sebuah pernikahan mewah layaknya pewaris tunggal lainnya. Hanya beberapa orang penting yang hadir disini. Donghae masih tampak gugup dengan semua hal yang akan terjadi setelahnya. Begitu mereka selesai menikah, Donghae harus hadir di setiap meeting sebagai perwakilan dari the next generation of CEO I AM Group, Callistha Im. Kegundahan pria itu bahkan mengalahkan Yoona yang tampak khawatir akan hidupnya kelak. Ia bisa saja mempercayai Donghae dalam bidang perusahaan I AM Group. Tapi Ia terlalu khawatir untuk menjadi seorang istri. Apa yang harus Ia lakukan?

***

“Jeno sudah tidur?” Yoona masuk ke kamar lelaki kecil itu. setelah tidur sedari siang tadi, rasanya Yoona sudah mulai membaik.

Aniya eomma,” ujar nya bersemangat. Dan Yoona menyadari kehadiran Taemin di samping lelaki kecil itu.

“Sudah waktu nya tidur, sayang”

“Tunggu satu race lagi eomma” pinta Jeno, tapi tampaknya Yoona tidak mengiyakannya. Taemin kemudian berpamitan dan segera pergi meninggalkan Ibu dan anak ini.

“Padahal jika Jeno menang di terakhir tadi Jeno pasti dibelikan ice cream sama Taemin ahjussi

“Besok akan ada banyak ice cream untukmu” ujar Yoona sembari menyelimuti lelaki kecil itu

“Benarkah?”

“Tentu saja”

“Dia bawah ramai sekali, apa ada pesta?”

“Ya,” jawab Yoona. Ia ragu apakah seharusnya menanyakan ini lagi atau tidak disaat semuanya sudah hampir terlaksanakan. Bagaimana jika Jeno tidak setuju? Apa Ia harus menghentikan semuanya,

“Jeno-ya”

“Mmm eomma?” Jeno  melingkarkan jemari lengan kecilnya pada tubuh Yoona yang baru saja masuk ke dalam selimutnya.

Eomma akan menikah, dan Jeno akan mendapatkan ayah baru”

“Benarkah?”

“Mmm Jeno suka?”

“Siapa ayahnya?” lelaki kecil itu mendongakkan kepalanya menoleh pada Yoona,

“Donghae ahjussi

“Jeno suka Donghae ahjussi” ujar Jeno bersemangat. “Kalau begitu mulai besok Donghae ahjussi adalah appa?” tanya Jeno begitu penasaran. Yoona mengangguk dengan senyum terbaiknya. Jeno tampak begitu menyukai Donghae ahjussi-nya. Wajar saja toh itu adalah ayahnya dan jika mereka berbincang berdua segalanya menjadi satu. Mereka begitu menykai hal yang sama.

Setelahnya Yoona mendapati Jeno tertidur di pelukannya. Namun apa yang di pikirkan wanita itu? hanya untuk membayangkan hari esok cukup membuat ardenalinnya memuncak dan Ia tak dapat tidur.

***

Pagi-pagi sekali Yoona terbangun. Menuju balkon dan mendapati lapangan di bawah sudah di dekorasi oleh Victoria dengan sangat baik. Beberapa pekerjanya bahkan tidak tidur dan Yoona masih dapat menangkap suara Victoria yang tengah mencicipi makanan di dapur. Wanita itu benar-benar perfectionis. Saat Yoona baru saja memikirkan tentang Victoria, sesuatu yang hangat menempel di punggungnya. Donghae berdiri disampingnya setelah menyeka tubuh Yoona dengan jacketnya

“Kau bisa tambah sakit nanti” ujar pria itu, “Dasar lemah” umpatnya

“Sudah sembuh?” tanya Yoona setelah cukup dengan senyumnya

“Tentu saja” jawab Donghae diiringi dengan senyum terbaiknya. Pria itu kemudian meletakkan punggung tangannya di kening Yoona, “Ah, calon ku juga sudah sembuh” ujarnya, setelahnya wajah Yoona memanas dan memerah. Menundukkan kepalanya seraya tersenyum malu

“Aku… takut” ujar Yoona, “Apa kah pernikahan ini akan berjalan dengan lancar? Hari ini atau seterusnya… semua itu membuatku khawatir” ujar Yoona begitu saja. Ia kemudian menoleh pada Donghae, “Tapi Aku percaya padamu, Donghae-ya” dan saat itu pula kedua pupil mata Donghae membesar, alis matanya terangkat dan sesuatu yang keras seolah menghantam kepalanya

 

“Tapi… Aku percaya padamu, Donghae oppa”

“Aku… takut…”

“Semua ini membuatku khawatir,”

“Apa… pernikahan ini akan berjalan lancar? Hari ini… dan seterusnya….”

 

“Donghae-ya, gwaenchana?” Donghae mengangkat tangan kananya, meyakin kan Yoona jika Ia baik baik saja meski apa yang Ia lakukan saat ini tidak mencerminakannya sama sekali, menahan tubuhnya di pagar dan menekan kuat kepalanya mengenakan telapak tangan, sesekali menggeram menahan sakit yang tak tertahankan entah dari mana,

“Ah, ku rasa Aku hanya sedikit pusing” ujar pria itu setelah menenangkan dirinya,

“Apa perlu kuambilkan obat?”

“Tidak, Aku hanya perlu istirahat sebentar” Donghae bergegas meninggalkan wanita itu menuju kamarnya. Menguncinya rapat-rapat dan terduduk di sana. Mengapa bayangan itu muncul lagi di hadapannya? Apa Ia tidak menerima semua ini? Atau karena Donghae sudah lama lupa akan dirinya? atau tujuannya?

“Aaaaarrgghhh”

Yoona mengangkat bahunya kaget, suara itu begitu terdengar masuk ke pendengarannya meski telah terhalang pintu, Ia masih dapat mendengar teriakan Donghae. Wanita itu meringis pelan, jantungnya kembali berdegup begitu kencang menandakan keresahan. Apa yang terjadi pada pria itu? Begitu Ia mendapati Donghae tampak kacau beberapa menit yang lalu, Ia masih dapat melihat pupil pria itu membesar menatapnya penuh kekhawatiran dan kecemasan.

***

Aku bertemu dengan wanita itu disana

Di sudut matamu yang gelap

Ia mengintip dan menyapaku

Sangat pelan

Dengan nada yang tidak bisa ku dengar

 

to be contiuned…

 

 

“Kau menipuku”
“Kepada Lee Donghae dan Im Yoona di persilahkan saling bertukar cincin”
 “Sudah lama ya”
“Kalian sudah saling kenal?”
 “Tentu saja, bukankah begitu Cho Kyuhyun-ssi?”
“Jalan cerita yang ku buat sungguh menarik, bukan?”
 “Tentu saja, presdir”

 

83 thoughts on “Bitter Sweet (Chapter 7)

  1. Author ada apa ini? Kyuhyun punya dendam kah pd kluarga yoona?
    Dan donghae, apa yg terjadi ? Apakah itu kata2 mntan pcr nya d masalalu? Atau mgkin yoona prnh ngomg gtu sblm nya??

    Bwaaah… Makin ngikutin mkin penasaran..
    Bkln trlaksanakah pernikahan ini??
    D tunggu klnjutannya.
    Fighting Lehana!!!

  2. Akhirny udh ada next story nya
    Aku masih gagal paham ama si kyuhyun
    Trs donghae itu bner2 lupa ingatan kah? Bner2 bkin penasaran aja ini cerita
    Next chapter dong thor
    Fighting^^

  3. Ada apa sama donghae?apa sebelumnya donghae hilang ingatan,makanya dia gk tau sama sekali sama yoona dan jeno?
    Mudah2an aja pernikahan mereka lancar ^^
    Trus apa rencana appa kyuhyun ke yoona?dia nyuruh kyuhyun buat dateng ke pernikahan yoona dan donghae untuk balas dendam?trus hubungan kyuhyun sama changmin apa ya?
    Ditunggu next chapternya ya thor 😉

  4. Aysssss jd sch dongek hilang ingatan?
    Jangan bilang habis bikin Jeno trs kepala’nya kebentur ranjang😅
    Sch Kyu Embul jg bikin penasaran sama kaya perut buncit’nya
    Apa tujuan dia cari Yoona? Dan ko dia knl Changmin

  5. jadi donghae selama ini amnesia??? presdir tadi neneknya yoona kah? semua ini rencananya nenek’a yoona???
    #hadeuh #mikirkeras
    apa hubungannya kyuhyun sama yoona?
    jgn lama” yah next chapternya…
    fighting!!! ^^

  6. makin seru ceritanya
    makin PENASARAN sm jalan ceritanya qu harap chapter slanjutnya jangan lama2 yach thor

  7. Pernikahan yoonhae jng mpe gagal donk..apkh yg ngomong kya gtu yoong ?? Sbnernya kyu itu sp sich ?
    Nextt

  8. jd donghae selama ini hilang ingatan?,
    trs knp dgn kyuhyun ada masalah apa yoona dgn keluargannya?
    next thor jgn lama2, fighting..!!!

  9. aku mh selalu dibuat penasaran sama ni ff , apa mungkin Donghae itu hilang ingatan yah ? mkanya ga inget sama YoonA ? dan Kyu kyu itu saudara YoonA ?
    ditunggu next’a ah

  10. Whoaaa ceritanya makin daebaakk!!
    Masih penasaran sm cho kyu & kenapa hae bisa amnesia????
    Gomawo chingu udah sharing ff keren ini.. ditunggu next chap nya ^^

  11. Akhirnya di lanjutin juga part ini 🙌
    Sudah mulai terbuka sedikit demi sedikit apa masalahnya.. 😮
    lucu banget si yoonhae pagi2 main air gitu 😉😄 apalagi pas fitting baju, itu hae lucu banget masa, macam2 alasan agar yoona tdk sexy kelihatan pakai baju pengantin 😉

    Hae lupa ingatan kah..? Dan apakah yg hae lupakan semua kejadian dia dgn yoona..? Terus yoona tau hae hilang ingatan..? Dan Kyuhyun sama minho itu ada hubungan kah 😐 dan apa hubungan keduanya dgn yoona..

    Aku senang jeno bisa terima hae jadi appa dia, walaupun sebenarnya memang appa kandung dia. Dan kira2 rencana yg berhasil yg di maksud presdir itu apa dan siapa..??? 😮

    Aku penasaran sekaliiiii, cepetan di lanjutin yah eonnie 😊 fighting 💪👍😊

  12. part ini semakin dibikin penasaran..
    donghae hilang ingatan kah..? masih bingung sm donghae, knpa kl deket yoona dia kyk gitu..
    ada apa dengan changmin dan kyuhyun..?
    kok changmin agk2 misterius ya..? apa dia berniat balas dendam sm donghae krna ga jdi calon suami yoona..? ato ada motif lain..? bingung tapi seru juga..
    dan part inipun disuguhi oleh berbagai momen sweet yoonhae..
    ga sabar nungguien part selanjutnya..
    tp dri spoilernya, kyknya kyuhyun sm yoona emg ada hubungannya..
    heheheheee

  13. Karya terhebat yg pernah saya baca.cukup terkesan dengan watak yoona dan donghae.teruskan menulis sambungannya.i’m from malaysia.

  14. donghae oppa knapa..apkah hilang ingatan, masih penasran sma kyupa..
    di tnggu next chapt nya thor, crta nya mkin bgus aja.. 🙂

  15. donghae knpa??
    sbenarny hubungan yoonha d masa lalu krng jelas..pertnyaan besar ny itu knpa bisa jeno ad..ap hubungan mrka
    kyuhyun jga..sbenarny dia siapa??
    duh dah chapter 7 tp aku masih belum dapat pncerahan

  16. Apa apa nih sebenarxnya???
    Hae kenapa??? Hilang ingatankah..??? Kenpa mesti lupa ma yoong??
    Trus kyu punya dendam apa sih.?? Hubungannya sama changmin apa?? Minho jg ada apa???
    Aishhh pensarannn plus baxk pertanyaan yg mnyatu di kepala…..
    Gomawo thor…

  17. Donghae kenapa? Dia amnesia kah?
    Apa itu alasan dy ga ingat sm yoona?
    Trs kata” yg terbayang sm dy, ucapan yoona atau yang lain?

    Penasaran sm kelanjutannya

  18. Q readers lama sih.. Tp bru bsa cranya coment..
    Kliatannya kok mkin komplicated ea.. Antara donghae yoina ma kyuhyun..
    Mnyimpan rhasia .x sndri2

  19. Apa Donghae udah mulai ke inget sama wanita yg dulu pernah tidur bareng dia, padahal itu Yoona tapi kaya nya Donghae ga inget kalo wanita itu Yoona, apa Donghae lupa ingatan-_-
    Semoga Donghae secepatnya inget kalo Yoona adalah wanita yg pernah tidur sama dia dulu dan semoga Donghae cepet tau kalo Jeno tuh anak nya 🙂

    Sebenernya Changmin itu baik atau ga, soalnya dia ko kaya sekongkol sama Kyuhyun buat bales dendam ke I’am group gitu-_-

    Next secepatnya thor, mau nunggu YoonHae nikah, pasti makin romantis 😉

  20. donghae…. dia bener bener amnesiakah? luv part yoonhae couple sakit 😉 segitunya ya donghae, yoona sakit aja ditemenin haha 😀

  21. wah apa donghae beneran hilang ingatan? klw benar kok bisa donghae hilang ingatan?
    trus penasaran jg gimana ceritanya yoona kok bisa berhubungan dg donghae dan mendapatkan jeno..

Komentarmu?