My Hubby Is Not Your! (Chapter 6)

10898127_521284498013330_2717896147500201246_n

pic by Lee Minda https://www.facebook.com/yoonaiden.pyrotechnics?fref=ts

Author: Ester Lee / Alisya Lee

Judul: My Hubby Is Not Your!

Length: Chapters

Cast: Yoona and Donghae

Other Cast: Yuri, Siwon, Jessica, Eunhyuk, Kim Jaekyung

Genre: Romance

Maaf sangat maaf untuk keterlambatanya, I’ve my propossal examination next week. so please pray for me kekekeke. please enjoy this story, and dont forget ur precious thing for me. ‘the comment’ arrachi? thanks for always supporting me… I Love U 🙂

Synopsis:

seharusnya Yoona tidak main-main dengan pernikahan, terlebih tidak dengan laki-laki yang dicintainya diam-diam. namun haruskah Yoona mempercayai Lee Donghae ketika suaminya itu mengatakan untuk bertanggung jawab? lalu bagaimana dengan Jaekyung, kekasih Donghae?

“Oppa Gajima………..”bisik Yoona, sangat pelan tapi cukup untuk memporak-porandakan persaan Donghae,

“mianhae…” sahut Donghae menghela napas, tanganya yang mengenggam ganggang pintu terlepas, Ia memejamkan mata beberapa saat, menarik napas dalam-dalam dan kembali menatap Yoona,

“Mianhae Yoong….”tangan kanan Donghae terangkat menyentuh pipi Yoona, mengusap lembut air mata yang mengalir disana.

“Oppa..”Yoona tak bisa mengatakan apapun selain memanggil nama Donghae. Menyesali perkataanya sendiri, Ia seharusnya tidak mencegah kepergian Donghae, Yoona tidak seharusnya membiarkan dirinya menunggu keputusan suaminya itu, padahal Ia sudah jelas-jelas tau dibagian mana suaminya akan berpihak.

Maaf?

Persetan dengan kata itu, yang Yoona inginkan saat ini adalah Donghae, bukan kata maaf yang terlontar dari mulutnya. Yoona mundur selangkah, menepis tangan kiri Donghae yang berniat menghapus air matanya,

“Mianhae…”Yoona mengangkat wajah menatap Donghae, berusaha menunjukan ketegaran yang sebenarnya tak pernah Ia miliki. “aku tidak berhak untuk melarangmu, Oppa bisa pergi…” Yoona memaksakan senyum getir, tanpa menunggu jawaban Donghae Ia membalik badan, Tidak lagi! Ia tidak ingin Donghae melihat lagi air matanya yang sudah menetes lagi.

“Yoona..”

Yoona merasakan sekujur tubuhnya membeku, suara lembut Donghae dan kedua lengan memeluknya dari belakang menghambat paru-parunya untuk bernapas. Kedua matanya semakin basah, air mata semakin cepat berjatuhan.

“kau berhak, kau berhak atasku sepenuhnya Yoona. Kau berhak—“ Donghae memeluk Yoona erat, meletakkan wajahnya dibahu Yoona yang bergetar. “I’ll stay…I will stay with if You say I must”

Yoona memilih diam, Ia tidak ingin mengatakan apapun, semua ini terlalu manis dan terlalu tiba-tiba baginya. Perkataan Donghae dan cara laki-laki itu memperlakukanya justru melukai hatinya, bagaimana laki-laki itu begitu manis sementara hatinya hanya mengukir nama wanita lain.

“aniyeo,,”Yoona menggeleng pelan, “Oppa harus pergi, Jaekyung-sshi membutuhkanmu kurasa” berat, mengatakan kalimat itu seolah menghabiskan seluruh kekuatan Yoona. Ia tak membalik badan, hanya membiarkan Donghae memeluknya. Tentu saja Yoona tak memiliki kekuatan tersisah untuk menatap kedua mata Donghae saat ini.

“baiklah kalau itu yang kau inginkan,,,,”

Yoona mejamkan mataya rapat ketika Donghae melepaskan pelukanya dan melangkah pergi. Terdengar suara pintu kamarnya terbuka lalu menutup. Yoona melangkahkan kakinya gontai, Ia naik keatas ranjang membenamkan seluruh tubuhnya didalam selimut dan menangis sejadi-jadinya.

***

Yoona membuka kedua matanya perlahan, Ia mengerutkan kening merasakan kepalanya yang berdenyut dan terasa berat. Yoona tidak tau seberapa lama Ia menangis semalam, Ia hanya menangis dan menangis hingga merasa lelah lalu tertidur. Yoona menoleh kesisi lain ranjang, hembusan napas terhempas begitu saja dari bibirnya. Tak ada Donghae disana, Ia ingat semalam Donghae memilih pergi untuk menemui Jaekyung. Sebenarnya Yoona ingin menahan Donghae, tapi hanya kalimat bodoh itu yang keluar dari mulutnya.

Ini masih pagi, Yoona masih tak ingin bangun dari ranjangnya dan ingin tidur beberapa saat lagi. Tapi seperti biasa rasa mual yang luar biasa itu dan sensasi menegang diperut bagian bawahnya, membuat Yoona tak memiliki pilihan lain. Ia bangkit dari tidurnya dan berlari kecil kearah kamar mandi. Ruang kerja Donghae-yang sekarang menjadi kamarnya- tak memiliki kamar mandi, Yoona harus berjalan sedikit jauh hanya untuk memuntahkan seluruh isi perutnya, pintu kamar mandi terlihat, Yoona benar-benar tak bisa lagi menahan dorongan kuat untuk muntah. Dengan satu sentakan keras pintu kamar mandi terbuka, Yoona segera menghampiri wastafel dan memuntahkan seluruh isi perutnya disana.

“Yo-Yoona Gwaenchana?”

Yoona hampir memekik keras mendengar seseorang berbicara sambil mengusap punggungnya, Ia memutar kepalanya cepat dan membelalakan mata melihat Donghae berdiri disampinya dengan kepala berbusa dan bertelanjang dada. Sehelai handuk membalut tubuh bagian bawahnya. Yoona tersipu, seketika rasa mual diperutnya lenyap tergantikan oleh kedua pipinya yang memanas.

are you Okay?” tanya Donghae lagi mulai khawatir dengan Yoona yang tak merespon pertanyaanya.

“Oppa..”lirih Yoona. Ia ingin menanyakan apa yang Donghae lakukan? Tapi Yoona rasa itu hanya pertanyaan konyol, karena sudah jelas-jelas ada busa dikepala Donghae. Maksudnya, bukankah seharusnya Donghae masih bersama Jaekyung?

“kau pucat, kita ke Dokter sekarang’” kata Donghae tegas,

“aku baik—“

“tidak tidak, tolong jangan lagi mengatakan kau baik-baik saja. kita menemui Kangin dalam perjalanan kekantor, tidak ada tapi,,,”

“nde,,” Yoona mengangguk,

“bisa aku melanjutkan mandiku sekarang?” tanya Donghae,

“te-tentu saja” sahut Yoona salah tingkah, Ia menggigit bibir bawahnya lalu meninggalkan Donghae menahan diri untuk tidak mencuri pandang pada tubuh setengah telanjang suaminya.

“kau tak perlu khwatir Hae,,ini disebut Morning Sickness. Di awal-awa kehamilan sangat wajar terjadi, dan penelitian terakhir menyebutkan bahwa Morning Sickness adalah tanda kehamilan yang sehat” suara ramah Kangin terdengar Yoona dan Donghae memperhatiakan dengan seksama setiap detil perkataan laki-laki itu.

“kau tidak perlu Khawatir, istrimu baik-baik saja…hanya pastikan Ia tidak terlalu lelah dan menjaga pola makanya agar gejala-gejala Morning Sickness tidak semakin parah ah,, dan juga hindarkan dari stress. Stres memperburuk aliran darah kejanin jadi kau harus memastikan Istrimu tidak mengalami stres yang berlebihan”

Donghae mengangguk, “baiklah Hyung,,,aku minta maaf menganggumu sepagi ini”

“oh satu lagi,,,”

Donghae dan Yoona membatalkan niatnya untuk berdiri dan kembali fokus pada Kangin, mengerutkan kening menatap senyuman pernuh arti dokter itu.

“kurasa kau sudah mengetahui ini, tapi sebagai dokter aku perlu memberikan informasi lebih jelas padamu dan juga Yoona-sshi…”kangin berdeham pelan kemudian melanjutkan,

“selama kehamilan seluruh hormon ditubuh wanita dalam kadar yang tinggi, sehingga dorongan untuk melakukan ‘itu’ cenderung meningkat….tidak perlu khawatir hal itu akan membahayakan. Selama tak ada keluhan, kalian bisa melakukanya”

‘blushh’

Yoona merasakan pipinya memanas,kata ‘itu’ yang kangin maksud sudah berhasil mengirimkan sinyal-sinyal aneh pada otaknya, membuat Yoona tak bisa menolong diri untuk tidak tertsenyum dan berusaha keras menyembunyikan wajahnya yang memerah. Yoona menoleh kearah Donghae suaminya itu juga menoleh kearahnya. Beberapa detik kemudian keduanya memutuskan untuk berpaling,

“a-a-n-nde—Hyung terimakasih” Donghae terbata merasakan jantungnya berdegup kencang, tiba-tiba saja Donghae merasa gugup dan kejadian malam itu mulai berputar diotaknya.

Kangin tersenyum ramah,

“datanglah kapanpun kau membtuhkan bantuanku Yoona-sshi…atau kau bisa memanggilku kapan saja”Kangin beralih manatap Yoona.

Yoona tersenyum gugup,

“terima kasih Kangin-sshi…”sahutnya lalu membungkukan badan dan melangkah pergi bersama Donghae yang sudah berjalan mendahuluinya.

Flashback

“what the hell are you doing here?”

Eunhyuk mendecakkan lidah mendengar teriakan keras wanita disampingnya, Ia menarik lengan wanita Itu berniat membantunya berdiri.

“Lepaskan!!” teriaknya lagi, tapi Eunhyuk tetap menariknya memaksa wanita itu berdiri.

“kau mabuk Jaekyung-sshi…aku akan mengantarmu pulang”kata Eunhyuk,

“tidak! Aku tidak membutuhkanmu. Kau pikir siapa kau ini?” Jaekyung menarik lenganya dari Eunhyuk, dan kembali duduk dan meletakkan kepalanya diatas meja.

“Damn!” Umpat Eunhyuk, kalau saja bukan karena Donghae Ia tidak akan memaksa wanita keras kepala itu pulang. Malamnya yang tenang tiba-tiba saja menjadi kacau ketika Donghae menelepon dan memintanya untuk menjemput Jaekyung. Yah! Eunhyuk tak memiliki alasan untuk menolak, terlebih Dia adalah salah satu orang yang mendukung keputusan Donghae untuk menerima Yoona.

“aku tidak akan pergi kemanapun bersamamu, dan katakan pada Donghae aku akan menunggunya”kata Jaekyung sambil meneguk wine disampingnya,

“Jaekyung-sshi…tidak bisakah kau menerima pernikahnya? Semuanya akan menjadi rumit jika kau bersih keras tetap bersama Donghae, Dia sudah menikah Jaekyung-sshi. Kau akan menemukan laki-laki lain yang lebih baik darinya”

“diam!” tukas Jaekyung, Ia mengankat wajah dari meja dan menatap Eunhyuk penuh amarah “aku tidak akan membiarkan siapapun merebutnya dariku, Donghae hanya untukku tidak ada  wanita lain yang bisa memilikinya. Dan akan kupastikan semuanya berjalan sesuai keinginanku”

Eunhyuk menganggukkan kepalanya, sekarang Ia yakin seratus persen bahwa jaekyung adalah wanita dengan kekeras kepalaan tingkat langit yang tak akan bisa Ia taklukkan.

Eunhyuk tak mengatakan papun lagi, Ia duduk disamping Jaekyung dengan kedua tanga terlipat didepan dada. Menunggu kekasih Donghae itu menghabiskan winenya. Jaekyung benar-benar mabuk 15 menit kemudian, dan Eunhyuk harus bersusah payah menopang tubuh Jaekyung kemobilnya.

Flashback END

***

Jessica dan Yoona duduk disalah satu caffe tak jauh dari tempat Yoona bekerja. Jessica baru saja kembali dari London untuk menyelesaikan beberapa pekerjaanya disana. Dan Ia sangat merindukan Yoona, hingga Ia nekat menyeret sahabatnya itu meskipun jam makan saing hampir berakhir.

“Yoona…” Jessica membuka pembicaraan,

“nde?” sahut Yoona sambil menyesap Orange jus pesananya,

Karena Jessica tak kunjung bicara Yoona menatapnya dengan alis terangkat,

“ada apa Eonni?”

“bagaimana keadaanmu?” tanya Jessica lalu cepat-cepat meralatnya “tidak-tidak maksudku bagaimana laki-laki itu memperlakukanmu setelah mengetahui kehamilanmu?”

“Emm…”Yoona tersenyum mengerti maksud pertanyaan Jessica “Fine, dia benar-benar bersikap baik padaku”

“syukurlah,,,kuharap ini adalah awal kebahagiaanmu Yoong”

Yoona mengangguk, “tapi Eonni..”lalu menatap Jessica dengan kening berkerut “Kenapa kau tiba-tiba menanyakan ini? Apa sesuatu mengganggumu?”

“aniyeo”Jessica menggeleng pelan “tapi semalam” jeda sesaat, Jessica menatap wajah Yoona yang terlihat menunggu kelanjutan perkataanya,

“semalam saat aku kembali dari bandara, Aku melihat Jaekyung bersama laki-laki sialan itu”

“laki-laki sialan?” kerutan dikening Yoona bertambah, laki-laki sialan? Donghae?

“tidak, bukan suamimu maksudku, tapi temanya,,,,entahlah siapa namanya”

“Eunhyuk-sshi maksud Eonni?”

“Ya itulah tak penting siapa namanya, tapi Jaekyung benar-benar menyedihkan semalam. Ia terlihat sangat mabuk dan juga teman Donghae itu kewalahan untuk membawanya masuk”

Yoona mencerna dengan baik segala perkataan Jessica, jadi semalam Donghae tidak menemui Jaekyung? Lalu dimana laki-laki itu semalaman? Yoona yakin Ia tidak merasakan seseorang tidur disampingnya.

“benarkah?” Yoona menjawab sekenanya, oh! Ayolah otaknya tak bisa bekerja cepat sekarang. Ia ingin cepat-cepat pergi dan menanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Eunhyuk.

“nde..aku yakin aku tak salah liat, wajah jeleknya cukup bersinar dan aku langsung bisa mengenali laki-laki itu. terlebih Jaekyung aku sampai muak melihat wajahnya hampir setiap hari”

“wajah jelek yang bersinar?” Ulang Yoona terkekeh “kau jahat sekali Eonni, jika Eunhyuk-sshi mendengarnya Ia akan terluka dan aku berani menjamin kalian akan berebat lagi”

“ouh ayolah dia memang Jelek Yoona, aku hanya berjakata jujur”

“dia sangat baik Eonni,,,”sela Yoona lalu menyesap lagi Orange jusnya lagi “kau bisa jatuh hati jika mengenalnya lebih jauh”

“oh tidak-tidak,,,”jessica mengangkat kedua tangan dan mengerak-gerakkanya memberi penolakan keras atas statement sahabtnya“itu tidak mungkin terjadi, kau tau seleraku cukup tinggi dan Dia tak memenuhi satupun dari kriteriaku”

“ooohh,,,sungguh?” Yoona memasang wajah tak percaya sambil menahan tawa,

“OH My God….”umpat Jessica “baiklah aku harus pergi jam makan siangku benar-benar berakhir sekarang”

“pengalihan yang bagus”kata Yoona mengerlingkan sebelah matanya,

Kedua wanita itu sudah berdiri dari duduknya, jessica maju selangkah lalu memeluk Yoona.

“aku merindukanmu kau tau,,,,aku tau sesuatu mungkin terjadi semalam hingga kau memakai kaca mata itu dan berharap bisa menyembunyikan mata bengkakmu dariku” bisiknya lalu mendorong pelan tubuh Yoona membuat pelukanya terlepas,

“ah Ige….gwaenchana eonni,,,jinjja ini tidak ada Hubunganya dengan Donghae Oppa,,,aku hanya merindukan orang tuaku”sahutnya berbohong,

“baiklah Yoona, apapun itu aku selalu berada disidimu arrchi?”

“Nde Eonni gumawo”

Jessica baru saja membalik badan dan melangkahkan kakinya, saat tanpa sengaja melihat seseorang yang sangat familiar tiba-tiba memasuki Caffe dan berjalan lurus kearah Yoona yang masih berdiri disamping meja, tiga langkah dibelakangnya.

“YA!!!!!” Jessica memekik keras saat berbalik menghadap Yoona dan melihat dengan kedua mata kepalanya Jaekyung mengambil salah satu gelas diatas meja dan menumpahkan isinya kewajah Yoona.

‘Praaaankkk!!!’

Gelas ditangan Jaekyung terlepas karena sentakan keras Jessica, sementara Yoona hanya diam menahan air matanya yang siap terjatuh.

“You slut!!! What the Hell You do?”

Jessica masih memekik keras, mendelik tajam kearah Jaekyung yang melihatnya dengan senyum meremehkan. Beruntung Jessica dapat menahan diri untuk tidak mengambil gelas lain diatas meja dan menumpahkan pada wajahnya.

“kau tak perlu ikut campur” sahutnya lalu beralih menatap Yoona,

“aku sudah memperingatkanmu Yoona!! Seharusnya kau mendengarku dan hal-hal seperti ini tidak akan terjadi” Jaekyung menekan nada suaranya, Ia tak peduli dengan orang lain disana yang menjadikanya pusat perhatian.

“jangan bermain-main dengan Donghae!!cih!! aku tidak tau apa yang kau lakukan pada Donghae, tapi aku tidak akan membiarkan kau merebutnya dariku”Jaekyung kembali memekik, kedua matanya terapaut dengan mata Yoona. Memberikan tatapan mematikan pada mata rusanya yang hanya membalas dengan tatapan kosong.

“Jaekyung-sshi—“

Yoona menahan ucapanya saat Jaekyung mengangkat tangan dan siap melayangkan tamparan keras. Yoona memejamkan mata, namun tak ada yang terjadi.

“Hey!! Perhatikan perkataanmu Nona!” tukas Jessica mencengkeram erat tangan Jaekyung sebelum tepat mengenai pipi Yoona, jaekyung menoleh dan menatap Jessica penuh amarah, Jessica tidak takut, Ia balas menatap Jaekyung dengan tatapan yang tak kalah mematikan,

“dan perhatikan kelakuanmu!!” Kata Jessica menghempaskan tangan Jaekyung begitu saja “tidakkah kau malu membuat keributan ini? Dan tidakkah kau seharunya malu memperebutkan laki-laki yang jelas-jelas sudah menikah?Yoona adalah istrinya, dan kau hanyalah pelacur yang tak tau diri!”

Jaekyung mengepalkan tangan, perkataan Jessica benar-benar membuatnya kehilangan kendali. Tangan kananya kembali terangkat untuk menampar Jessica. namun sebelum tamparan itu mendarat, lagi-lagi Jaekyung harus membiarkan sebuah tangan mencengkram lenganya erat.

“keumanhae jakyung-sshi…”

Suara tegas itu milik Eunhyuk, dialah orang yang mencengkaram lenganya dan menggagalkan tamparan kerasnya mendarat di wajah Jessica.

“ini tidak menyelesaikan apapun”

“heh!!!” Jaekyung tersenyum kecut lalu menarik lenganya dari cengkraman Eunhyuk, “aku tidak akan melapaskanmu Im Yoona! Kau dan Juga bayi dalam perutmu!”

Itulah kalimat terakhir yang keluar dari mulut jaekyung sebelum melangkah keluar dengan segala kemarahanya.

Eunhyuk dan Jessica saling berpandangan beberapa saat,

“ini salahmu!” bentak Jessica pada Eunhyuk, lalu menghampiri Yoona. Ia mengambil beberapa lembar Tissue diatas meja dan membersihkan orange jus diwajah sahabatnya itu.

“Yoona Gwaenchan,,,Gwaenchan aku bersamamu, kau tak perlu mendengarkan perkataanya. Tidak akan ada apapun yang terjadi dengan mu ataupun janinmu Yoona percayalah padaku. Aku tidak akan membiarkan Iblis betina itu memperlakukan mu seperti ini lagi” kata Jessica,

Yoona diam, wajahnya memucat tak seberapa lama Ia kehilangan keseimbangan dan terduduk disalah satu kursi.

“Yoona” “Yoona-sshi” pekik Jessica dan eunhyuk hampir bersamaan,

“Aku baik-baik saja…”ucap Yoona, tanpa melihat Jessica ataupun Eunhyuk. Yoona hanya menatap kesembarang arah dengan tatapan kosong, dan terus memohon pada dirinya sendiri untuk tidak menangis. Namun air matanya sama sekali tak bersahabat, dan perlahn jatuh membasahi pipinya.

“kau seharusnya tidak membiarkan wanita itu pergi. Setidaknya biarkan aku menamparnya lebih dulu!!” Jessica bekata lagi sambil menatap Eunhyuk tajam.

“aku?”sahut Eunhyuk bingung “YA! Kau seharusnya berterima kasih padaku”

“apa? Untuk apa?”

“aku menahan tamparanya untukmu?”

“cih….aku tidak membutuhkanya, kedua tanganku lebih dari cukup untuk melakukan itu bahkan untuk menarik seluruh rambutnya hingga terputus”

Stubborn!!!”

“Ya! Apa yang kau katakan! Stupid!!”

Yoona tidak mendengar lagi perdebatan kedua orang disampingnya. Kedatangan jaekyung yang tiba-tiba dan wajah penuh amarahnya masih melekat diingatan Yoona. Bahkan wanita itu seolah benar-benar menjadi iblis seperti yang Jessica katakan saat bersumpah untuk tidak melepaskanya dan Juga bayinya. Tidak Yoona tidak bisa menganggap semua itu omong kosong, jika itu tentang dirinya Yoona bisa terima. Tapi jika menyangkut bayinya, Yoona tidak bisa menerimanya. Tidak akan pernah!

Mata Donghae terpaku pada kemeja Yoona yang tampak kotor dan basah, Ia baru saja menandatangani berkas yang Yoona sodorkan padanya.

“Yoona..” panggilnya saat Yoona berniat membalik badan,

“nde?” Yoona menatap Donghae dengan alis terangkat,

“apa yang terjadi dengan bajumu?”

“Oh…ige…”Yoona melirik kemeja putihnya yang tampak kekuningan, seketika kejadian di Caffe kembali muncul diingatan Yoona, menyadari suaminya menunggu jawaban. Yoona menghembuskan napas pelan lalu berkata,

“aku kurang hati-hati dan menumpahkan minumanku”

“apa kau pusing?” tanya Donghae khawatir, entahlah belakangan ini Ia merasa parno dengan keadaan Yoona. Donghae tak ingin sesuatu apapun yang buruk terjadi pada calon keturunanya, ah tidak hanya itu mungkin Donghae juga tidak menginkan sesuatu terjadi pada Yoona. Ya! Ia tidak ingin melakukan kesalahan yang membahayakan Yoona dan kehamilanya seperti waktu itu.

Yoona menggeleng, memaksakan senyum masam “aniyeo,,,aku baik-baik saja” ‘tidak Oppa, aku tidak baik-baik saja’ jeritnya dalam hati.

Yoona baru membuka pintu ruang kerjanya dan langsung mendengar suara Sooyoung,

“Aku penasaran dengan Istri presdir Lee..”kata Sooyoung, pada Sunny dan Sunye. Yoona pura-pura tak mendengar apapun dan langsung duduk dikubikelnya diamping Sooyoung tanpa menoleh ataupun membuat suara yang menarik perhatian gadis tinggi itu.

“Oh Yoona-sshi,,,” saynagnya, Sooyoung beralih menatap Yoona “kau pernah mendengar tentang istri presdir—wow!”Sooyoung tak melanjutkan, kedua matanya terpaut pada kemeja Yoona “ada apa dengan kemejamu Yoona-sshi?”

“ah….aku menumpahkan minumanku, sedikit”sahut Yoona, menatap Sooyoung sesaat lalu berusaha menyibukkan diri dengan monitor dihadapanya.

“siapapun orangnya, sudah pasti Ia cukup beruntung,,,”sahut Sunye tanpa mengangkat wajah dari layar monitornya,

Dan langsung mendapat persetujuan Sunny “benar, dia tampan dan juga kaya raya..dan Kurasa presdir adalah orang yang bijaksana”

“Issshk! Beruntung apanya” bantah Sooyoung “dia memang tampan dan kaya raya tapi, tidakkah menyembunyikan identitas istrinya cukup mencurigakan? Ah…..tunggu tunggu” Sooyoung mengerutkan kening sambil menatap ketiga rekan kerjanya bergantian.

“Yoona-ssi….”

Yoona menoleh, Ia membasahi bibir bawahnya mendapati Sooyoung memicingkan mata kearahnya.

“ah tidak-tidak….”wanita yang kulihat memang tinggi “tapi kau terlalu kurus”

“nde?” sahut Yoona gugup,

“aku pernah melihat Presdir Lee bersama seorang wanita sayangnya aku tak bisa melihat jelas wajah wanita itu…..”

“sudahlah Sooyoung-ah,,,pasti presdir Lee memiliki alasan Khusus untuk menyembunyikan identitas istrinya”kata Sunny,

“tetap saja aneh,,,tidakkah itu membuat presdir bebas menemui wanita mana saja”

“Ya Choi Sooyoung,,,berhentilah”saran Sunye “kurasa Presdir Lee bukan laki-laki seperti itu. Bagaimana menurutmu Yoona-sshi?”

“Ah-n-nde…kurasa…”

“ah Aku tidak sabar menghadiri perayaan Ulang tahun perusahaan akhir minggu ini. Mungkin saja istri Presdir Lee muncul disana” timpal Sooyoung,

Yoona menarik napas panjang lalu menghempaskanya perlahan, bagimana jika rekan kerjanya itu mengetahui kenyataan bahwa wanita yang membuat ketiga orang itu berdebat adalah dirinya. Bagaimana jika mereka tau bahwa yang Sooyoung katakan tentang kebebasan menemui wanita lain benar adanya. Meskipun Donghae sudah berusaha keras untuk menerimanya dan melupakan Jaekyung, tapi wanita itu bisa dengan bebas masuk keruanganya bukan?

***

Hari-hari berlalu sejak Jaekyung menumpahkan segala amarahnya dihadapan Yoona. Tapi tak pernah sekalipun Yoona membahas masalah itu dengan Donghae. Mungkin bukanlah masalah besar, dan Jaekyung tidak benar-benar melakukan sumpah serapahnya. Selama Seminggu ini Jaekyung tak pernah muncul diKantor Donghae dan itu sudah cukup melegakan baginya. Sifat Donghae yang semakin hari semakin melembut sedikit memberi ketegaran dihati Yoona, ia terus belajar untuk mempercayai setiap usaha yang suaminya lakukan. Malam ini, malam yang ditunggu-tunggu Sooyuong akhirnya tiba. Peringatan ulang tahun perusahaan diadakan dengan hanya mengundang seluruh karyawan dan relasi bisnis perusahaan. Tidak dirayakan seglamour seperti biasanya karena kedua orang tua Donghae harus berangkat ke New York siang tadi untuk menghadiri acara keluarga Siwon dan Yuri. Dan tentu istri presdir Lee muncul malam ini, tapi sebagai Yoona bukan Ny. Lee seperti yang Soyoung bayangkan.

Yoona menoleh kearah Donghae, laki-laki itu sedang mengobrol dengan beberapa tamunya. Ia tersenyum memperhatikan wajah tampan Donghae, mengagumi cara laki-laki itu berbicara, caranya tersenyum bahkan caranya memegang gelas Wine. Semua itu membuat Yoona tidak sanggup untuk berlaih menatap kelain arah, Ia terpaku menatap Donghae mengagumi setiap detail yang laki-laki itu miliki.

‘Beeebbb beebb beeeb’

Yoona tersentak saat ponsel didalam tas tanganya bergetar tak karuan, ia menghela napas dengan berat hati mengalihkan padangan dari Donghae lalu merogoh tasnya. Mengeluarkan benda kotak dari sana dan menempelkan benda itu ketelinganya,

“Yeobsseyeo eommonim….”sapanya setelah sempat melirik nama yang muncul dilayar ponsel, Yoona melangkah kearah balkon agar suara music diruangan itu tak menganggu percakapanya.

“bagaiamana keadaan disana Yoona? Kuharap pestanya berjalan dengan baik…sayang sekali eomma dan Appa tidak bisa menghadiri acara ulang tahun perusahaan suamimu”

“Oh Eommonim, semuanya baik-baik saja…tentu Eommonim dan Aboejji tak perlu khawatir…aku sungguh berharap Eommonim dan Abojjie menikmati liburan bersama keluarga Siwon Oppa”

“oh tentu Yoona,,,Siwon dan Yuri benar-benar  memiliki keluarga yang luar biasa….aku berharap kau dan Donghae bisa hadir disini tapi aku tau dokter akan melarang penerbanganmu karena usia kehamilanmu masih terlalu muda”

“Nde…Mianhae Eommonim,,”

“baiklah…kurasa aku menganggu pestamu sayang, eomma juga lelah..aku akan beristirahat dulu…kau juga jangan terlalu lelah..jika perlu seretlah suamimu pulang sebelum tengah malam”

­Yoona terkekeh pelan lalu mengiayakan perkataan eomma Donghae, Ia memasukan kembali ponsel kedalam tas tanganya. Tiba-tiba saja keadaan menjadi gaduh, yoona menolehkan kepala kekanan dan kekiri sama sekali tidak tau menau tentang keadaan disekitarnya. Ia menoleh ketempat Donghae berdiri, dan kedua matanya langsung melebar melihat Jaekyung menarik telengkuk Donghae dan mencium bibirnya, tepat dibibirnya.

—-

“Lee Donghae…”

Donghae menoleh dan nyaris menjatuhkan gelas Wine ditanganya, kedua matanya menatap penuh keterkejutan seorang wanita yang saat ini tepat berdiri dihadapanya. Wanita itu menatap Donghae penuh kemarahan, kekecewaan dan entahlah Donghae merasa tak sanggup menatap kedua mata itu.

“Jae—“ tatapan mata Donghae menggeledah seisi ruangan pesta, mencari keberadaan Yoona tapi istrinya itu tak terlihat dimanapun.

“kau tidak merindukanku” jaekyung menghampiri Donghae dan langsung menggandeng lengannya, beberapa orang disana memperhatikan dengan penuh ketertarikan dan saling berbisik. Tak terkecuali Sooyoung, Ia benar-benar memperhatikan adegan didepan matanya dengan seksama, sama sekali tak berniat melewatkan sedetikpun scene dihadapanya. Dan Sooyoung langsunng mengenali sosok Jaekyung, tidak salah lagi Jaekyunglah wanita yang dilihatnya bersama Donghae waktu itu.

“apa kataku,,,pasti wanita itu istrinya…”bisik nya pada Sunye tapi rekan kerjanya tak menjawab. Wanita kurus itu juga sedang sibuk memperhatikan setiap gerakan yang terjadi dihadapanya. Karena Sunye pun tak bisa mengelak dari rasa penasaran pada sosok istri direkturnya.

Donghae menatap Jaekyung datar sambil terus berusaha melepaskan tangan Jaekyug dari lenganya,

“apa yang kau lakukan?” tanya Donghae kaku, merasa risih dengan kelakuan Jaekyung dan beberapa orang yang melihat kearahnya. Sekali lagi Donghae menolehkan kepalanya mencari keberadaan Yoona tapi tetap saja Donghae tak berhasil menemukan keberadaan Istrinya.

“kau benar-benar lebih memilih wanita itu?” suara Jaekyung meninggi, mengundang lebih banyak perhtaian. Beberapa orang kini menghentikan aktivitasnya dan beralih menatap adegan menarik itu.

“Jae ini kantor kau tau”Donghae geram, Ia menggenggam pergelangan tangan jaekyung dan mulai menariknya.

“lepaskan!”pekik jaekyung menghempaskan genggaman tangan Donghae “apa yang terjadi denganmu Lee Donghae,,,kau sungguh lebih memilih wanita itu dari pada kekasihmu?”

“Jaekyung keumanhae!”

“Wae? Kau malu mengatakan bahwa aku kekasihmu sementara kau memiliki wanita lain sebagai istrimu?cih…..hanya disitu kemampuanmu mepertahankan hubungan kita?”

“kita bicarakan semuanya baik-baik Jae, jangan bertindak gila ini kantor” Donghae kembali menggenggam tangan jaekyung, dan wanita keras kepala itu lagi-lagi menghempaskan tanganya.

“gila!? Aku memang sudah gila Donghae! Kau membuatku gila dengan pernikahanmu dengan wanita itu…sekarang katakan apa yang harus kulakukan..aku-aku sangat mencintaimu, aku tidak bisa menahanya lagi- aku menginginkanmu bukan kata maaf dan bukan kenyataan kau ingin menerima wanita itu sebagai istrimu!!!” Jaekyung benar-benar berteriak, membuat suasana pesta malam itu berantakan.

Donghae memjamkan mata rapat-rapat, menarik napas dalam-dalam kemudian berkata,

“itu keputusanku Jae, aku tidak akan merubahnya..kumohon berhentilah bertindak kekanakan dan kita bicarakan semuanya baik-baik” suara Donghae melembut berusaha keras mencairkan kekeraskepalaan Jaekyung.

“shieerrro….”Jaekyung menggeleng lalu dengan satu sentakan keras menarik Donghae kearahnya mencium bibir laki-laki itu membuat suasana benar-benar ricuh. Donghae mendorong tubuh Jaekyung mundur, kedua matanya langsung bertatapan dengan mata Yoona. Mata rusa yang berkaca-kaca. Donghae merasakan hatinya tergores, seolah rasa sakit pemilik mata itu membias dan melukainya.

“nan michosseo!” bentak Donghae “please Go!!!”

“mwo?” Jaekyung membuka mulut tak percaya, “kau benar-benar akan menyesali ini Hae,,,ani! Kau harus membayar semua yang kau lakukan padaku…kau dan Wanita itu” Jaekyung mengarahkan jari telunjuknya pada Yoona, semua pemilik mata dalam ruangan itu beralih menatap Yoona. Membuat Yoona menahan napas dengan kedua mata rusanya yang melebar,

“aku tidak akan pernah melepaskan kalian!!!!” Jaekyung berteriak sekali lagi, kemudian dengan langkah tegas dan cepat meninggalkan ruangan itu,

Yoona tak bisa menahan air matanya, Jaekyung, wanita itu untuk yang kedua kalinya mengatkan kalimat ancaman itu lagi. Yoona membalik badan Ia harus pergi, pergi dari ruangan itu dan menghindari segala tatapa aneh rekan kerjanya sebelum Ia jatuh pinsan dan memperburuk suasana yang sudah kacau itu.

“Yoona…”

Suara Donghae yang memanggil namanya menghentikan langkah Yoona, Ia membalik badan dan melihat Donghae berjalan kearahnya,

“aku rasa sudah waktunya untuk mengatkan semuanya,,,”Donghae berbalik menghadap kerumunan orang dihadapanya, Ia meraih jemari Yoona dan menggenggamnya erat.

“Yoona…”Ia menatap Yoona sesaat “Yoona is my Wife,,and I-I Love her..aku minta maaf dengan kejadian yang malam ini yang seharusnya tidak pernah kalian saksikan… joesonghabnida” Donghae membungkukkan badan, meminta maaf sedalam-dalamnya. Sebagai seorang pimpinan Donghae merasa tak sepentasnya memperlihatkan jelas segala masalah pribadinya.

“O-Oppa….” Yoona terisak, benarkah apa yang laki-laki itu kataka? Benarka tentang pernyataan cinta itu?

Thats Love Guys,,,,,”suara Eunhyuk terdengar nyari dari pengeras suara, dan lagi-lagi seluruh orang disana menoleh hampir bersamaan menjadikan Eunhyuk sebagai satu-satunya titik fokus. Laki-laki itu berdiri santai diatas mimbar sambil tersenyum.

we can’t always have what we love, but we have to love what we have……berteriaklah dan ucapkan selamat untuk pernikahan Presdir kita dan juga…….”Eunhyuk menatap Yoona sambil tersenyum lebar “dan Juga untuk Kehamilan Ny. Lee” lanjut Hyukjae mengerlingkan sebelah matanya pada Donghae.

Dua detik kemudian terdengar tepuk tangan ricuh, ucapan selamat menggema diruangan cukup besar itu. Membuat genggaman tangan Donghae mengerat Ia menoleh kearah Yoona sambil berjanji pada dirinya sendiri tidak akan pernah melepaskan tangan itu lagi. Tidak dengan alasana apapun termasuk Jaekyung.

Mobil hitam Donghae melambat dan perlahan berhenti setelah memasuki gerbang rumahnya. Namun tak ada gerakan, kedua manusia didalam benda itu tak berinisiatif untuk keluar atau sekedar menoleh menghadap satu sama lain. Yoona menatap cendela samping tanpa suara, sementara Donghae hanya menatap lurus kedepan juga tanpa suara. Tak ada bedanya dengan setengah jam yang mereka habiskan selama perjalanan dari kantor.

“Oh..”barulah di detik ketiga, Yoona tersadar dari lamunanya dan menyadari mobil Donghae sudah terparkir. “sudah sampai,,”kata Yoona sambil menekan tombol dikirinya dan seatbelt yang melilit tubuh kurusnya terlepas. Tanpa menoleh kearah kursi pengemudi, Yoona menarik kenop pintu namun tangan Donghae yang menahan lenganya membuat Yoona dengan ragu mengarahkan pada pandangan laki-laki itu.

“aku—“jeda panjang, tak ada suara terdengar selain helaan napas Donghae.

Yoona memaksakan senyum simpul, lalu menghela napas perlahan dan berkata “Oppa,,gwaenchana…kau bisa menganggapku tidak mendengar apapun malam ini”

Yoona tersenyum lagi –masih senyum simpul yang dipaksakan-, tangan kananya kembali menarik kenop pintu kali ini donghae tak lagi menahanya dan membiarkan wanita itu keluar dan hanya hembusan napas kembali terdengar.

***

“Jae dont do that stupid thing”

Donghae mengangkat tangan kanan, berusaha mencegah Wanita dihadapanya.

“jangan mendekat”ancam Jaekyung, ia mengeratkan lengan kirinya dileher Yoona, sementara tangan kananya mengarahkan pistol dipelipis kiri wanita dalam cekikanya itu.

“aku akan melenyapkanya Oppa! Keduanya, wanita jalang ini dan anak sialan diperutnya….dia harus membayar karena sudah merebutmu dariku. Dan Kau!!!!” bentak Jaekyung mengarahakan pistolnya paa Donghae yang berdiri sekitar empat langkah darinya “dan kau akan kehilangan keduanya. Itulah harga yang harus kau bayar untuk mencampakkanku” Jaekyung tertawa lalu kembali mengarahkan pistolnya pada Yoona.

Oppa..Ka..pergilah…” Yoona memberanikan diri untuk membuka mulut dan berusaha keras agar suaranya terengar. Lengan Jaekyung yang hampir-hampir mencekiknya membuat Yoona kesulitan bahkan hanya untuk menghela napas sekalipun.

“Jae…”

“berhenti menyebut namaku!!!” bentakan Jaekyung kembali terdengar membuat dengungan singkat ditelinga Yoona.  Ia menggigit bibir keras-keras agar air matanya tak terjatuh, Yoona melirik kesamping kirinya, jika Jaekyung melepaskan lengan yang mencekik lehernya. Yoona yakin Ia tak akan lagi bernapas. Gedung yang entah dimana itu cukup-tidak itu sangat- tinggai. Dan bisa dipastika nyawanya akan melayang jika jatuh dari atapnya.

“satu-satunya orang yang seharusnya kau lenyapkan adalah aku, akulah yang memilih keputusan ini. Kumohon Jae lepaskan Yoona. Lakukan apapun yang kau mau padaku,,Jaebal” Donghae merasakan seluruh rahangnya mengeras. Ia sudah begitu ceroboh mengabaikan ancaman Jaekyung malam itu, jika saja, jika saja Ia tidak secerobo ini. Yoona tidak akan jatuh ketangan wanita itu.

“HAHAHAHA…”Jaekyung Tertawa lagi, “Oh GOSSHHh! Aku tidak tau kau begitu mencintainya sayang…”senyum getir melengkung sinis di bibir wanita yang masih menodongkan pistolnya kearah Yoona “ouh Tuhan Manis sekali….bagaimana jika kau dan wanita jalang ini mati bersama…kurasa itu akan cukup untuk mengalahkan pengorbanan JackTitanic-. kisahmu yang menyelamatkan kedua nyawa sekaligus akan lebih legendaris“

“keumanhae Jae, Jaebal hentikan semua ini…”

“ouh…lets make this clear…aku membiarkanya jatuh tanpa menembak atau ku biarkan peluru ini menembus kepalanya lalu kubiarkan istri tercinta mu ini jatuh dengan sendirinya…kau yang tentukan!”

Donghae tak menjawab diam-diam Ia maju selangkah, namun Jaekyung dengan tangkas mengarahkan pistol kearahnya berhenti disana!!”

“Oppa”Yoona terisak “hanya lakukan seperti yang Ia minta. Tolong jangan mengorbankan apapun demiku” rintih Yoona menyadari lengan jaekyung dilehernya mengeras.

“tidak Yoong,,, tidak aku tidak bisa melepaskanmu tidak….aku tidak ingin kehilanganmu dan juga anak kita kumohon..”

“kau membuatku muak Lee Donghae,,,,”tukas Jaekyung mengarahkan pistol kepelipis Yoona dan,

Bunyi dentuman terdengar, cairan merah segar menyembur kemudian,

“ANDWAEEEEEEEEE!!!!!!!” pekik Donghae,

Ia terkesiap dan langsung terduduk dengan sebelah tangan terangkat kedepan ingin menggapai tubuh Yoona, jantungnya membuncah, deru napasnya keluar tak beraturan dan peluh mengalir deras dipelipisnya. Sepersekian detik kemudian Donghae menyadari Ia masih dikamarnya, tidak diatap gedung tidak ada Jaekyung yang menodongkan pistol kearah istrinya dan Juga,

Donghae menoleh, dan ranjang disampingnya kosong tidak ada Yoona. Yoona tidak disampingnya….kepanikan kembali menghatui Donghae. Dan sebelum sempat Donghae mencerna segala mimpi sialan itu ia mendengar seseorang batuk, dan bayangan tentang darah itu kembali mencuat,

“Yoona”desisnya, lalu bangkit dan berlari keluar, mencari Yoona yang entah dimana.

Donghae menemukan Yoona didapur, dan tanpa berkata apapun Ia berlari menghampiri Yoona, memeluknya erat. Sangat erat, tiba-tiba Donghae menyadari sesuatu. Sesuatu yang membuatnya berlari panik dan memluk Yoona erat, sesuatu yang membuat peluhnya berjatuhan setelah mimpi buruk itu, sesuatu yang membuatnya memilih menerima pernikahan ini, sesuatu yang membuatnya bingung dan sesuatu yang sudah membuat hatinya berpaling dari Jaekyung adalah YOONA. Karena sekuat apapun Ia mengelak hatinya sudah lebih dulu memutuskan untuk mencintainya.

***

“oh panas…”gumam Yoona, sambil bersusah payah menelan potongan besar dokbokkie yang baru saja dibelinya diujung perempatan jalan. Yoona kelaparan, bahkan tidurnya yang pulas harus terganggu karena rasa lapar luar biasa itu muncul. Tiba-tiba saja, kelezatan potongan-potongan kue beras muncul diotaknya, membuat mulut Yoona menganga hingga air liurnya hampir menetes. Yoona segera melangkahkan kakinya menuju kedai dokbokkie disekitar tempat tinggalnya.

Yoona duduk santai disofa panjang ruang tengah sambil sesekali mengintip pintu kamarnya yang terbuka, dan suaminya masih tetap terlelap. Yoona menghela napas lega, Tentu saja Ia pergi tanpa sepengetahuan Donghae. Lagi pula, Yoona tidak tega membangunkan suaminya, ah tidak…Yoona takut Donghae mengabaikan permintaanya dan hanya membuat Yoona kehilangan selera makan.

Yoona memasukkan dua potong lagi kemulutnya, dan tanpa bisa dihindari, karena terlalu terburu-buru untuk memasukan seluruh dokbokkie ditanganya akhirnya makanan Naas itu membuatnya tersedak, Ia bangkit dari duduk dan berlari kearah lemari pendingin sambil menahan batuknya,

‘Uhuukkk….Uhuuuk..huk huk’

Dan gagal batuk yang ditahanya justru semakin keras dan menjadi-jadi,

Yoona membuka pintu kulkas dengan keras, mengambil botol air mineral dan menenggaknya.

“Yo-Yoona!!!!”

Yoona hampir menjerit dan memukulkan botol itu jika saja Ia tidak menyadari bahwa laki-laki yang memanggil namanya panik sambil memeluknya adalah Donghae. Yoona membulatkan mata merasakan jantungnya bekerja cepat, beregup tak karuan membuat napasnya seketika tertahan.

“Oppa..”Yoona mengerutkan kening sambil menyembunyikan kegugupanya,

Donghae tak menjawab, Ia mempereat pelukanya seolah tak ingin melepaskan Yoona bahkan hanya untuk bergerak ditempat sekalipun.

“Oppa,,wae-waeiree…ada apa?”tanya Yoona,

“jangan katakan apapun jangan….”sahut Donghae, yang justru terdengar seperti permohonan bagi Yoona. Membuat lipatan dikening indahnya bertambah tapi Ia memutuskan untuk diam dan membalas pelukan suaminya.

“mau sepotong?”Yoona menunjukan sumpit dengan potongan kue beras diujungnya kearah Donghae, tapi suaminya itu sama sekali tak menjawab dan terus menatap kedua matanya dengan bibir mengatup rapat, Donghae bahkan tak berkata apapun setelah memeluknya dan ikut duduk diSofa. Yoona menghembuskan napas,

“apa aku melakukan sesuatu?”gumam Yoona, bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Seingatnya, Donghae baik-baik saja sebelum tertidur. Suaminya itu tak banya bertanya lagi setelah pulang dari pesta ulang tahun perusahaan beberpa jam yang lalu.

“dari mana kau mendapatkan itu”tanya Donghae masih menatap kedua matanya lekat,

“oh ini”Yoona tersenyum lebar lalu menyahut dengan begitu ringan “aku membelinya di ujung perempatan” sambil mengaduk-aduk mangkuk dihadapanya dan tersenyum lebar menemukan potongan kecil dokbokkie disana.

“apa?”

Yoona terkejut saat Donghae dengan tiba-tiba mencengkram pergelangan tangan kananya, dan harus membuat potongan  dokbokkie kecil dan terkahirnya  jatuh dengan sia-sia diatas karpet.

“Oppaa….”protesnya setengah merengek, “itu yang terakhir”dan Yoona benar-benar merajuk selayaknya balita. Bibirnya manyun beberapa centi sambil cemberut.

“AISSSHH!!!” Donghae menjerit, lalu  mengacak rambutnya frustasi, “kenapa kau terus melakukan semua sesuka hatimu Yoona………..”

Yoona membeku, tatapan Donghae yang begitu dalam tak bisa dimengertinya. Entah bagaimana tapi Yoona merasakan bukan masalah besar memakan kue itu entah dari mana. Tidak mungkin ada racun disana kan?

“kau mebuatku gila! HAISSSH!!!JINJJA”           kedua tangan Donghae mengacak rambutnya lebih brutal “kau terus saja membuatku hampir mati karena mengkhawatirkanmu! Kau tau aku ketakutan tiap kali terbangun dan tak menemukanmu disampingku, kau tau seberapa Gila aku saat kau melakukan hal-hal yang seharusnya bersamaku tanpa ku? Kumohon Yoona berhentilah…bertindaklah seperti manusia dan hanya lakukan perbuatan-perbuatan manusia”

“Oppa….aku hanya memebeli ini di uj—“

“dan tolong makanlah makanan-makanan manusia Yoona”nada suara Donghae kacau, seperti seseorang yang benar-benar frustasi.

“ini makana manusia Oppa”sahut Yoona ragu,

“kau tau seberapa pedas itu. Astaga!!!” bantah Donghae lagi.

Yoona menyerah, meletakkan mangkuk dokbokkie yang hampir kosong-hanya tersisah sausnya- diatas meja dan menatap Donghae penuh sesal.

“Mianhae Oppa….”ucapnya pelan,

Donghae menghela napas dan menghembuskanya perlahan,

“maafkan aku Yoong, sungguh aku tidak bermaksud membentakmu, aku hanya terkejut kau pergi selarut ini. Bagaiman jika sesuatu terjadi dan…”

Oppa,,Im Fine”yoona tersenyum, memotong perkataan Donghae yang seolah tak mampu menlanjutkan perkataanya. “maafkan aku, sungguh aku tidak akan melakukan ini lagi”janjinya kemudian.

Donghae kembali menghela napas dan meraih kedua tangan Yoona,

“mungkin akulah yang pantas disalahkan. Aku tidak bisa membuatmu percaya dan bergantung padaku..” lirihnya,

Kedua pasang mata itu saling bertatapan berusaha menyelami dan mendalami setiap perkataan yang terdengar. Yoona ssendiri tak bisa mendeskripsikan perasaanya,

“mianhae,,”kata Donghae, meremas tangan Yoona lembut,

Yoona tersenyum simpul lalu menggeleng pelan,,

“Gummawoe Oppa..”bisiknya, entah mengapa air matanya serasa ingin jatuh.

Donghae balas tersenyum dan tanpa Yoona sadari wajah Donghae sudah tepat dihadapanya, membuat hidingnya dan juga milik Donghae menempel.

so please listen me,, Im Here for you” kata Donghae lagi, lalu mengecup keningnya. kembali menempelkan hidungnya dihidung Yoona,

Jantung dan napasnya semakin cepat, Yoona kesulitan mengeluarkan suara. Ia terlalu terkesima menerima kecupan dan terpaan napas laki-laki itu.

“dan kurasa,,aku tidak akan melepaskanmu Yoona”

Setelah mengatakan itu Yoona hanya tau Donghae mengecup bibirnya lalu tersenyum, dan mengecupnya lagi. Sangat lama. Sesaat kemudian kecupan itu berubah menjadi lumatan lembut, Yoona memberanikan diri untuk membalasnya dan tak perlu menunggu lama lagi, ciuman Donghae menjadi ciuman penuh gairah yang membangkitkan gairahnya.

“kurasa Ia tidak keberatan, mendapatkan saudara kembar” bisik Donghae disela ciumanya, Yoona tersipu. Ia yakin wajahnya semerah tomat.

“dan Juga Kangin Hyung mengatakan padaku tak perlu khawatir degan ‘itu’” Donghae tersenyum evil lalu bangkit dan menggendong Yoona ala bridal style ke kamarnya.

Yoona benar-benar semerah tomat ketika Donghae meletakkanya perlahan diatas ranjang dan mulai melumat bibirnya lagi, kedua tangan Yoona terangkat dan melingkari leher suaminya dan Donghae mencari cari kacing piama Yoona dan mulai membukanya. Piama atas Yoona terbuka,

‘Huek..’

“Oppa Mian”

Donghae menarik tubuhnya, menatap Yoona dengan kedua alis menyatu, dan tatapan ‘what the hell!’

“Aku..Huek…”

Yoona tak melanjutkan perkataanya, Ia bangkit dan mendorong tubuh Donghae lalu berjalan cepat kearah kamar mandi.

“AISHH! Apa lagi!!”

Umpat Donghae, lalu mengikuti Yoona.

‘Huekkk….Huek….’

Donghae manatap Yoona khawatir sambil mengusap punggungnya, sudah empat kali berturut-turut Yoona memuntahkan seluruh isi perutnya.

“ouh dokbokkie-ku yang berharga…”Yoona berkata sedih, setelah memuntahkan seluruh isi perutnya di closet.

“cek!”Donghae mendecak “sudah kukatakan makan makanan manusia” Donghae menyodorkan botol air mineral dan Yoona menerima dan meminumnya dengan patuh.

Yoona menghela napas cemberut lalu menekan tombol disana secara otomatis seluruh mutahanya terguyur habis dan lenyap dari permukaan.

“Ya Tuhan..”Yoona terkejut menyadari seluruh kancing piamanya terbuka, Ia cepa-cepat mentupinya menyembunyikan bagian tubuhnya yang terlihat.

Donghae membuang wajah, seolah mengelak bahwa kedua tanganya adalah pelaku yang membuat kancing malang itu terbuka.

“kau pucat Yoong,,,kita istirahat sekarang,,,”Donghaae melingkarkan lenganya dibahu Yoona menuntun wanita itu kearah kamarnya. Kalau boleh jujur Donghae ingin melanjutkan apa yang Ia tinggalkan tadi, tapi wajah pucat Yoona membuat Donghae tak memilki pilihan lain.

“aku tidak tau ini perasaanku saja atau bagaimana. Tapi kurasa dia benar-benar tidak menyukai aku menyentuh Eommanya” kata Donghae memberengut kearah Yoona yang tidur disampingnya menghadap satu sama lain.

Yoona tersenyum lalu menggeleng “tidak Oppa kurasa yang kumakan tadi bukanlah makanan manusia seperti yang kau katakan”

“benarkah?”

“hemm” Yoona mengangguk,

“kalau begitu” Donghae menarik tubuh Yoona mendekat “setidaknya beri aku kesempatan untuk mengaitkan kembali kancing piamamu satu persatu”

Yoona tersipu, Ia tersenyum gugup dan hanya membiarkan Donghae mendekatkan wajah, mengecup bibirnya lama lalu melumatnya lembut. Sangat lembut hingga Yoona memejamkan mata dan tak menyadari kedua tangan Donghae yang mengaitkan kancing Piamanya satu persatu,

“that Work!!”umpat Donghae lalu bertanya,“kau tidak ingin muntah?”

Yoona menggeleng,

“aishh! Dia benar-benar..baiklah-baiklah aku mengalah…tapi Appa tidak akan melepaskan Eommamu kemudian”

Donghae mengelus lembut perut Yoona menatapnya serius, seolah benar-benar sedang berusaha melakukan gencatan senjata dengan darah dagingnya didalam sana. Yoona tak henti-hentinya tersenyum, Ia terus berdoa pada Tuhan bahwa semua ini bukanlah mimpi.

***

 is This the End?

Oh C’mon….

Benarkah Jaekyung hanya mengatakan ancaman itu sebagai omong kosong belaka?

lalu bagaimana dengan Yunho, jika suatu saat mengetahui kehidupan pernikahan Yoona yang sebenarnya?

dan tentang alasan Donghae mengelak dari perasaanya?dan bisakah Ia mengelak dari Jaekyung?

its still Long story 😉

131 thoughts on “My Hubby Is Not Your! (Chapter 6)

  1. Huh untung si dongjae ngak jadi nemuin jaekyng mlam itu,kalau iya bisa kna sumpah serapah nih dr saya..
    Smoga janji ny donghae ke yoona bnar2 ditepati donghae.aq suka dma moment yoonsic,jdi kngn sma moment yoonsic..
    Ditunggu chap slnjt ny thor,ditunggu yaah..

  2. OH MY GOD thanks for You guys for alwas supporting me, for always give your time to give me long comment. sorry If sometime my story line make u all sad or dissapointed I’ll work hard for You guys, for our Yooonhae. gumawo-yeo. im so touched 🙂

  3. Makasi.. Hae oppa udah sadar ma perasaannya..
    mudah”an gk terjadi apa” ma uri Yoong.. takut ama sikapnya Jaekyungssi..
    next eaa.. FFnya bagus, feelnya dapet.. aku suka.. 😊

  4. Akhirnya Donghae lebih milih Yoona drpd wanita sialan itu . . .
    Donghae pilihan.mu sungguh tepat dengan jujur mengatakan I LOVE HER 🙂
    smoga yg cewek itu ancam tidak jdi tp gk tau lagi terserah Authornya aja
    Aq berharap YOONHAE bahagia terus gk ada yg ganggu kehidupan mereka lagi

  5. Ahh . .deg2an bacanya.rasanya bener pengen ngebuat jaekyung menghilang. . .
    Puas ma moment yoonhae disini yang sweet banget . .poor haeppa kayaknya kesiksa gitu gak bisa dapet jatah hahahaha ketawa evil . . .
    Next chap ditunggu jangan lama-lama unn fighting yoonhae jjang

  6. Ahh . .deg2an bacanya.rasanya bener pengen ngebuat jaekyung menghilang. . .
    Puas ma moment yoonhae disini yang sweet banget . .poor haeppa kayaknya kesiksa gitu gak bisa dapet jatah hahahaha ketawa evil . . .
    Next chap ditunggu jangan lama-lama unn fighting yoonhae jjang . .

  7. Sebel bngt liat sikapnya jaekyung yg gak sadar” kalo donghae udah punya yoona & akhirnya donghae ngaku kalo dia cinta sma yoona nexttt ditunggu kelanjutannya

  8. ciye yoonhae ciyeeeeee seneng dah disini walaupun nyempil dikit di ending tp at least ada fluffy nya dikit wkwk bosen menye menye mulu huhu
    waawwww haeppa perhatiannya sama yoong unni suka suka suka emeshhh bangettt itu kyknya emg baby gasuka sama kamu deh hae, sabar aja ya wakakaka

    waa masih long story kan ini? wadaw jadi gasabar nunggu next chapter uhuyy
    fighting thor^^

  9. Wh.. daebak.Akhrx hae sdar & bnr2 brpaling k yoong.smw jln crtx d chap ni perfect g da ca2tx sm skl.bwtlh jaekyung mnghilng enth kmn gtu? biar g g3u hbngn yoonhae lg.. :-))
    next chapx jgn lm2 y chingu,,,FIGHTING!!!!!!!!!

  10. Walaupun awal nya kesel sama sifat Donghae oppa yg lebih memilih Jaekyung dan nyakitin perasaan Yoona eonni ,
    Tapi syukur deh sekarang Donghae oppaudah menyadari perasaan nya ke Yoona eonni 🙂

    Semoga Jaekyung ga macem macem sama Yoona eonni dan bayi nya .
    Soalnya udah terlalu banyak penderitaan Yoona selama ini ,
    Untung aja sewaktu di pesta Donghae ngasih tau yg sebener nya kalo Yoona eonni adalah istri nya ^_^

    Tapi kalo bisa chapter selanjut nya buat Donghae bener bener cemburu dong thor sama Yunho oppa supaya Donghae oppa juga setidaknya ngerasain sakit hati kaya Yoona , supaya Donghae ngerasain sedikit penderitaan Yoona , penderitaan ngeliat istri nya sama pria lain .
    Dan semoga Donghae jadi semakin gamau ngelepasin Yoona 😉

    Di tunggu chapter berikut nya . Mian coment nya kepanjangan

  11. Oh my..
    Knp Jaekyung hrs balik lagi.
    Donghae bnran udh cinta sm Yoona apa grgr tanggung jawab semata?
    Emangnya Yunho punya hubungan apa sm Yoona/Donghae? Aku lupa xixi

  12. Astaga aku gk bisa bayangin kalo mimpi ini jadi kenyataan, aku suka dgn perubahan donghae, dan mdh2n ini bukan sesaat.. dan sebenernya jaekyung itu cinta ma donghae apa cuma obsesi..??

  13. Trnyata kelanjutan.a malam itu, Hae gk jd nemuin Jaekyung, tp nyuruh Eunhyuk yg ngatasin Jaekyung, ya mskipun Eunhyuk.a gk bgtu brminat ngelakuin.a, hanya atas dasar dia ngdukung hubungan.a YoonHae aja,.Gmana sih, YoonSic nyebut Eunhyuk-ikan jelek yg brsinar, baru dngar istilah kyk gini, he he,. Makin sebel sama Jaekyung yg nglakuin hal kasar ke Yoona, untung aja ada Sica sama Eunhyuk yg nolongin Yoona, D tambah ngancam Yoona n janin.a lg,. Gila bgt tuh Jaekyung, nyium Hae d depan umum, tp stlh insiden itu, Hae ngumumin k semua orang kalo Yoona adalah istri.a., & bilang kalo dia cinta sama Yoona (bener gk nih?)., Fiuuh, untung aja yg Yoona d bunuh sama Jaekyung itu cma mimpi.a Hae aja,., Siip, akhir part ini d tutup sama adegan YoonHae lg lovey dovey,.,

  14. suka sm endingnya hhi akhirnya ada momen sweet mereka jg… itu baby nolak babenya trs, maybe he know what him always done to his mom XD

    sejujurnya semua karakter ngerasain penderitaan, ditambah lg sikap donghae yg blm bs (ikhlas) ngelepas mantannya tp ngasih harapan tinggi ke yoona, buat aku teriak asdfghjkl…

    smga donghae sm mantannya cpt move on… sejauh ini hubungan yoonhae kyk layangan tarik ulur, br mau bahagia ada halangan, kbykn yg menderita yoona… aku jg ga rela yoona sm donghae gitu aja, tanpa liat usaha ekstra donghae buat yakinin kl dy pantas jd someone special-nya yoona (‘:

  15. agak tegang sich td pas adegan tembak2, untung cuma mimpi, #hufft

    dan seneng bgt donghae dah nyadarin prasaan nya, dan mulai mnerima takdir nya itu yoona.

    seneng bgt ngikutin cerita nya,
    autor DAEBAK!!!!!!

Komentarmu?