My Hubby is (Not) your! (Chapter 2)

Untitled

Tittle : My Hubby is (Not) your! Chapter 2

Author : Ester Lee aka Alissya Lee

Genre : Romance

Type  : Chapters

Main Casts: Im Yoona, Lee Donghae

so hope you enjoy this. dot forget to RCL

ketika sebuah sumpah pernikahan hanya menjadi kalimat sampah, apa kau akan tetap mempertahankanya? kenyataan setiap kali laki-laki itu bersikap sedikit lembut aku, semakin jatuh  untuk mencintainya . –Im YOONA

mebencinya karena sebuah alasan yang bahkan tak ingin kau ungkapkan, bisakah Donghae terus bertahan menghalangi perasaanya sendiri yang telah lama berpaling?

Lee Donghae membuka mata setelah menggeliat beberapa kali di Sofa besar yang manghadap ke LED diruang tengah rumahnya. Ia mengusap wajah deangan tanganya lalu mengubah posisi menjadi duduk. Jam di pergelangan tanganya menunjuk angka dua belas, laki-laki itu bangkit dan merasakan deru perutnya yang semakin begemuruh. Ia kelaparan, tentu saja! Ini sudah tengah malam dan Donghae belum makan apapun sejak sore tadi.

Donghae menyeret kedua kakinya menuju dapur dan membuka lemari pendingin, berharap menemukan makanan yang mudah dimasak atau apapun yang instan dan bisa Ia hangatkan dengan mudah. Tentu saja Ia tak bisa memasak, selama ini Ia tak pernah menyentuh dapur. Sepanjang kehidupanya yang luar biasa glamour Ia bisa mendapatkan segalanya dengan mudah termasuk makanan. Dan sekarang setelah Ia keluar dari rumah mewah keluarga Lee hidupnya hanya bergantung pada restoran didekat kantornya. Atau restoran dimanapun selain dirumahnya.

“bagus aku kelaparan dipenghujung hari kelahiranku!! Damn It!!!”

Umpat Donghae, setelah lemari pendingin terbuka dan tak menemukan makanan instan apapun disana.

“apa Yoona Nutritionis? Lihatlah ini,,, semuanya masih segar dan Shit!!” Donghae menutup keras pintu lemari pendingin dan membuat sedikit guncangan disana.

Dengan kesal laki-laki berambut coklat gelap itu meraih mantelnya, Ia memutuskan untuk membeli beberapa ramen di minimarket terdekat. Ia ingat diujung jalan tak terlalu jauh dari rumahnya mini market kecil baru saja dibuka beberapa hari yang lalu.

“Terimakasih Oppa,,,” Donghae menahan langkah mendengar suara yang sangat familira diluar pagar rumahnya yang menjulang tinggi. Itu Yoona.

“its Okay Yoong,,,” Donghae mendengar suara laki-laki asing membalas perkataan Yoona,

“aku ingin mempersilahkanmu masuk Oppa, tapi ini terlalu larut untuk itu” suara Yoona terdengar penuh sesal. Diam-diam Donghae mengintip, Ia melihat Yoona berbicara dengan seorang laki-laki berbadan kekar, laki-laki itu tampak tersenyum lembut pada Yoona.

“aku akan mampir lain kali,,,,” sahutnya,

“tentu Oppa,,,”Yoona tersenyum

“masuklah disini sangat dingin….”

“ne,, Gumawo…” Yoona melambaikan tangan namun sebelum gadis itu beralih dari tempatnya berdiri, laki-laki berbadan kekar itu menarik Yoona kedalam pelukanya.  What the Heck is it? Umpat Donghae, Ia mengurungkan niatnya untuk membeli Ramen karena sekarang Ia sudah kehilangan napsu makanya. Hey apa masalahnya? Donghae mendengar batinya kembali berkata apakah kau pernah menyukainya? kau bahkan membawa wanita lain kedalam rumahmu.

—-

“O-Opa..,..”Yoona terkejut, ia baru memasuki rumahnya dan tak seberapa lama Donghae membuka pintu lalu melewatinya begitu saja. Bahkan laki-laki itu tak memakai sandal rumah seperti biasanya.

“Oppa baru pulang?” tanya Yoona, Ia tau Donghae akan mengabaikanya seperti biasa tapi masih saja ingin bertanya.

“hmmm…” sahut Donghae dengan suara tenggorokan tanpa melihat kearah Yoona, suaminya itu berjalan kearah dapur membuka lemari pendingin dan langsung meneguk air dari botolnya

Jawaban singkat dari Donghae sudah cukup bagi Yoona, Ia lebih memilih untuk meninggalkan Donghae.

“kau tau ini jam berapa?”tanya Donghae dingin,

Yoona menghentikan kakinya dianak tangga ketiga lalu menoleh kearah Donghae,

“aku bertemu teman lamaku, dan terlalu asik membicarakan masa lalu sampai tidak menyadari sudah selarut ini. aku minta maaf Oppa”

“aku tidak peduli kau pergi dengan siapa dan kemana, hanya pastikan kau tidak pulang selarut ini”

“Ne Arraseo aku akan lebih berhati-hati,,,Oppa sudah makan malam?”tanya Yoona ringan, Ia tau itu pertayaan yang sia-sia. Donghae sudah pasti sudah makan malam bersama Jaekyung.

“Karena seseorang, aku sudah kehilangan selera makanku!” sahut Donghae ketus. Lalu menaiki anak tangga dan sekali lagi melewati Yoona begitu saja.

Yoona mengangkat alisnya tinggi,

“kehilangan selera makan?” gumamnya “ aku bahkan hampir kehilangan seluruh napasku siang ini Oppa”  Yoona menggelangkan kepala berusah menghapus pikiranya yang beratakan lalu dengan langkah pelan menaiki anak tangga. Ia harus tidur tubuhnya sudah hampir remuk dan ia harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya, tidak! Sarapan untuk dirinya sendiri tepatnya, karena sampai saat ini tak sekalipun Donghae menyentuh makanan yang dihidangkanya entah saat pagi ataupun malam.

***

Tak ada bedanya dengan semalam, pagi inipun laki-laki yang masih bergumul dalam selimut tebalnya itu harus terbangun karena perutnya yang menderu-deru. Akhirnya dengan sangat kesal Donghae menyibak kasar selimutnya, Ia mengacak rambutnya frustasi sambil menggosok-nggosok kedua matanya yang terasa sepat. Dengan sangat malas Donghae menurunkan kedua kakinya dan berjalan keluar kamar, dapur adalah sasaran utamanya. Ia tak lagi peduli dengan tampilan berantakanya tanpa mencucui muka atau lain sebagainya, atau tatapan aneh Yoona karena Ia secar tiba-tiba duduk dimeja makan dan langsung melahap habis masakanya.

Donghae mengangkat tinggi kedua alsinya sambil menghembuskan napas ketika tak meneumi Yoona didapur, Ia melirik jam dipergelangan tanganya. Tidak salah, di jam-jam begini seharusnya Ia menemukan Yoona tengah menyibukan diri dengan apron yang melekat ditubuhnya. Donghae berpaling kearah meja makan, dan kedua matanya langsung berbinar, melihat beberapa piring masakan Yoona . uap tipis masih melayang-layang diatasnya. Ini adalah pertamakali dalam hidunpnya Donghae merasa bahagia melihat makanan tersaji disana, dengan tanpa bisa menahan keinginanya Donghae berjalan cepat menghampiri meja makan.

Donghae melirik kekanan dan kekiri memastikan tak ada Yoona yang memergokinya begitu berhasrat untuk menyantap masakanya, setelah memastikan tak menemukan siapapun Donghae mendudukan diri disalah satu kursi, dan tak berselang lama kedua tanganya mulai sibuk untuk memsaukan makanan kedalam mulutnya. Barulah disuapan keempatnya Donghae berhenti sesaat, memperhatikan tas karton hitam diatas meja. Ia mengerutkan kening, lalu meraih tas karton itu. Dengan sticky note berwarna biru menempel disalah satu sisinya,

-Oppa makanlah,,aku ada urusan. Mianhae-

Donghae membuka tas Karton itu, Ia yakin itu adalah tas yang sama yang dilihatnya didalam kamar Yoona semalam. Syal merah marun langsung menyita perhatianya, namun Ia tak terkejut karena sudah melihatnya semalam. Ia berniat mengembalikan syal merah itu kedalam tas namun selembar kertas lain yang juga berwarna biru terjatuh, Donghae merunduk untuk mengambil kertas itu. Dan kali ini Ia juga yakin kertas itu adalah kertas yang semalam dilihatnya.

Happy Donghae days.. ^.^

semoga Oppa selalu bahagia bersamanya,

tetaplah hangat musim dingin akan segera tiba.

-Yoona-

Kerutan di kening Donghae bertambah, merasa aneh dengan kalimat yang tertulis dikiertas biru itu, bukankah semalam Ia Yoona menuliskan ‘bahagia bersamaku’ sedangkan pada kertas yang sekarang ditanganya Yoona menuliskan ‘bahagia bersamanya’, Donghae tak berpikir lama siapa kata ‘nya’ yang Yoona maksud, sudah pasti gadis yang selama ini bersamanya dan menjadi alasan Ia menolak keras pernikahnya dengan Yoona. Donghae mengendikan bahu, tak mau ambil pusing dengan semua kejadian pagi ini, yang laki-laki perlukan adalah segera memindahkan semua makanan dihadapanya kedalam perutnya yang menderu-deru kelaparan sebanyak-banyaknya.

***

“baiklah sekarang katakan alasanmu mentraktirku. Kau bahkan datang sepagi ini keapartemnku” Jessica memicingkan mata kearah Yoona yang hanya membalasnya dengan tatapan datar “aku sudah katakan padamu, jika ini tentang Syal suamimu itu. Lupakan!” tambah Jessica,

Yoona menarik kedua sudut bibirnya, “Aniyeo,,aku hanya terlalu senang kau kembali lebih cepat dari seharusnya” sangkalnya “aku merindukanmu Eonni, iskh kau selalu saja menghilang seperti angin”

“oh Sure?” Jessica memutar bola matanya “ Kau pikir aku bodoh?” lalu melipat kedua tanganya didepan dada.

“Eonni….” rengek Yoona, dan itu adalah senjatah paling ampuh untuk membuat Jessica berhenti mengintrogasi dan menatapnya tajam.

“baiklah, baiklah, lupakan masalah Syal itu dan anggap saja aku tak melakukan apapun untuk membantumu” kata Jessica menyerah,

“johaa, kau memang Eonni terbaikku” Yoona melayangkan senyum manis,

“ouh aku hampir lupa, Yunho Oppa menemuimu?”

“Yunho Oppa?” ulang Yoona mengingat pertemuanya dengan Yunho semalam  “nde,,,dari mana eonni tau?” selidik Yoona,

“tentu saja aku tau, babo! Akulah yang menceritakan semua tentangmu padanya”

“nd-nde?” Yoona membulatkan mata, memastikan Jessica tak mengatakan bahwa pernikahanya dengan Donghae adalah sebuah kepalsuan.

“tenang saja aku tak mengatakan bagian itu” tebak Jessica “aku mengatakan kau sudah hidup bahagia dengan pangeran negeri dongeng yang tampan dan juga baik hati” jeda sesaat lalu Jessica menambahkan “sayangnya pangeranmu itu terlalu menjijikkan untukku”

“Yaa!! Eonniiii………”protes Yoona,

“Yoong…”tiba-tiba Jessica mengubah ekspresinya menjadi serius, dan Yoona hanya mengerutkan kening menanggapi perubahan ekpresinya.

“Yunho Oppa sudah kembali, tidakkah—-” diam sesaat Jessica sedikit ragu untuk melanjutkan perkataanya “apa kau tidak ingin kembali padanya dan mengakhiri pernikahan palsumu ini”

Yoona menarik napas menanggapi pertanyaan Jessica “entahlah eonni,,,,”lirihnya “kurasa aku mulai menikmatinya, aku tak ingin mengubah apapun”

Hembusaan napas kali ini keluar dari mulut Jessica “baiklah,,,aku sudah menduganya…aku hanya tidak ingin kau terluka Yoong”

“arrayeo,, Gumawo Eonni…” Yoona tersenyum tulus,

Jessica adalah satu-satunya sahabat lama Yoona yang sekarang tinggal di Seoul, Yoona bertemu kembali dengan Jessica disebuah perguruan tinggi di Seoul yang ternyata Jessica adalah teman sekelas Donghae dan Juga tinggal digedung apartemen yang sama dengan Jaekyung. Sungguh kebetulan yang luar biasa bagi Yoona, namun bagi Jessica justru menjadi alsan seberapa Ia tidak menyukai Jaekyung dan Juga Donghae.

***

“kau akan mulai bekerja besok Yoona-sshi  apa ini baik-baik saja?”

Seorang berpakain rapi tersenyum kearah Yoona sambil menyerahkan beberapa lembar kertas, senyum khas laki-laki itu selalu mengingatkanya pada Donghae. entahlah mungkin karena keduanya terlalu sering bersama.

“Nde gwaenchanayeo,, aku sudah menunggu sangat lama untuk ini. Aku sungguh berterimakasih kau banyak membantuku Eunhyuk-sshi” Yoona terseyum lembut sambil menerima uluran tangan laki-laki itu.

“aku akan memberi tau Donghae tentang penerimaanmu”

“oh anyieoo,,,”tolak Yoona tegas, “aniyeo, aku yang akan memberitaunya. Dan juga Eunhyuk-sshi….” Yoona menggigit bibir bawahnya, kemudian menghembuskan napas dan berkata “bisakah kau merahasiakan tentang identitasku?”

Eunhyuk mengangkat tinggi kedua alisnya, namun sebelum Ia bertanya Yoona kembali menjelaskan,

“maksudku, bisakah kau merahasiakan tentang statusku dengan Donghae Oppa, tentang bagaimana kami terhubung”

“tapi Yoona-sshi?”

“Donghae Oppa, tidak akan keberatan dengan itu” tambah Yoona, membuat Eunhyuk menyerah untuk berdebat denganya dan hanya mengangguk sambil menghela napas,

“baiklah Yoona-sshi,,,,”

Bagaimanapun Eunhyuk bukanlah orang asing yang tidak tau menau tentang pernikahan sahabatnya dengan Yoona. Eunhyuk juga merupakan salah satu saksi hidup hubungan Donghae dengan Jaekyung.  Dan tentu Ia tau dengan jelas bagaimana perasaan Yoona terhadap Donghae, sialnya Eunhyuk tak pernah melakukan apapun untuk Yoona. Ataupun untuk sahabatnya, Donghae. Sudah bertahun-tahun Ia meyakinkan bahwa Donghae mencintai Yoona. Namun laki-laki itu menolak keras dan satu pukulan melayang diwajahnya. Sejak saat itu Eunhyuk memutuskan untuk tidak ikut campur tetang segala masalah percintaan Donghae.

“Eonni!!!” panggil Yoona setengah berteriak setelah mendengar seseorang menerima panggilan ponselnya,

“astaga! Kau membuatku jantungan. Ada apa?”

“guesse what?”

“sepertinya kau dalam Mood yang baik Yoong, mungkinkah….. kau hamil?”

“Ya! Seolmaa!!!” Yoona memutar bola matanya kesal meskipun lawan bicaranya tak dapat melihatnya. “Aishh Yuri Eonni!! Bisakah eonni tidak membombandirku dengan pertanyaan sejenis itu,,,baiklah aku sedang tidak ingin berdebat denganmu hari ini…aku mulai bekerja besok. Tebak dimana?”

“oh benarkah? Jika kau sesenang ini sudah pasti itu kantor Donghae, arent you?

“Ya!! Daebak..kau selalu bisa menebaknya..”

“ Im smart girl, kau ingat?”

“araseo arraseo,, ngomong-ngomong kapan kau akan berkunjung ke Korea Eonni, aku merindukanmu”

“astaga Im Yoona,,,itulah kenapa kau harus Honeymoon kesini, dan tentang kepulanganku. Itu akan jadi kejutan untukmu dan juga donghae…”

“Whatever you want,,”Yoona tersenyum lebar,

“oh Yoona-yah, kau harus berhati-hati mulai saat ini, bibi -Donghae Eomma- sangat menginginkan kau dan Donghae memberinya cucu. Ia menghubungiku semalam dan kau tau Ia benar-benar menginginkan secepatnya…..”

“nd-nde?……a-aniyeo,, kami terlalu muda untuk itu. Dan juga aku dan Donghae Oppa belum berpikir sejauh itu”

“apa lagi yang kalin pikirkan, kalian sudah menikah. Dan kau cukup sexy untuk memikatnya hahahha”terdengar tawa Yuri diseberang,

Lee Yuri adalah satu-satunya sepupu Donghae, sayangnya Yuri tinggal di Jepang. Yoona dan Yuri hanya bertemu beberapa kali namun entah mengapa kedua wanita itu begitu dekat dan langsung merasa nyaman satu-sama lain dan terus berkomunikasi melalui apapun. Yuri memiliki kemampuan hebat, karena hanya Yuri-lah satu-satunya orang yang bisa membuat Donghae mati kutu tak dapat membatah perkataanya. Karena itulah Yoona merahasiakan pernikahan palsunya dengan Donghae, dimata Yuri keduanya melakukan pernikahan atas dasar cinta. Karena jika Yuri mengetahui semua ini wanita itu bisa membunuh Donghae hidup-hidup. apa berlebihan? tidak Yuri akan melakukan lebih dari itu jika ia mengetahuinya.

Yoona mempout kedua bibirnya sesaat, “I’ll hung Up eonni. Aku sudah dirumah”

Yoona menurunkan ponsel dari telinganya setelah terdengar bunyi ‘BIIB’ dan sambungan telepon terputus. Ia menahan langkah ketika melihat pemandangan tak biasa didepan rumahnya. Sebuah mobil bercat putih pelahan berhenti disana. Yoona menarik langkah dan berusaha menyembunyikan diri, tak seberapa lama seorang namja yang sangat dikenalnya keluar dari kursi pengemudi diikuti seorang wanita keluar dari kursi penumpang. gadis itu masuk kekursi kemudi sambil tak hentinya tersenyum kearah suaminya.

“that Donghae Oppa and Jaekyung-sshi,, seperti biasa. tapi dimana mobil Donghae Oppa”gumam Yoona pada dirinya sendiri,

Mobil putih itu kembali melaju menyisakan suaminya yang melambaikan tangan pada mobil itu sambil tersenyum.

“aigo, Ia bahkan tetap tanpan meskipun tersenyum untuk wanita lain…” gumam Yoona lagi, lalu menggelengkan kepalanya berkali-kali “ah…michinge (aku pasti sudah gila)”

“kau tidak masuk?” Yoona tersentak, dan kedua matanya langsung melebar melihat Donghae menatapnya dengan sebelah tangan memegang pagar rumahnya yang terbuka.

“o-oh nde..” sahutnya lalu melangkah mendahului Donghae. Sementara Donghae hanya memanyunkan bibir melihat tingkah aneh Yoona.

—–                                                                               

“Oppa sudah makan malam?”

Tanya Yoona, lalu melepaskan apron kesayanganya dan berjalan kemeja makan, Donghae yang baru turun dari lantai atas melihatnya sesaat lalu melanjutkan langkah.

“aku memasak lumayan banyak malam ini, makanlah dirumah…” lanjut Yoona tak banyak berharap, Ia tau Donghae akan lebih senang makan diluar dari pada makan dirumah bersamanya. Diluar dugaanya Donghae mengangguk dan berjalan kearahnya, lalu mengambil posisi berhadapan dengan Yoona. Membuat bibir gadis itu tertarik dan tersenyum lebar.

“aku mencoba resep baru, bagaimana?” tanya Yoona, Donghae mengangkat wajah dari mangkuk dihadapanya dan menatap Yoona. Ia ingin menanyakan kemana gadis itu seharian ini dan juga tentang siapa laki-laki yang bersamanya semalam. Tapi harga dirinya terlalu tinggi untuk itu,

Sementara menunggu jawaban Donghae, Yoona menahan dirinya untuk tak bertanya lagi. Ia tau menanyakan tentang kejadian sore ini hanya akan merusak suasan makan malam yang sudah canggung ini. Akhirnya Yoona memutuskan untuk tak mengatakan apapun hingga Donghae bersuara,

“tidak buruk kurasa,” sahut Donghae, lalu menyuapkan sesendok penuh nasi kemulutnya.

***

“Oppa, makanlah….”

Panggil Yoona dari meja makan, Donghae yang sudah berjalan kearahnya menatap Yoona dengan ekspresi aneh.

“ada apa dengan pakaianmu?” tanya Donghae melihat Yoona berdandan ala wanita kantoran, yang kemudian mengumpat mulutnya sendiri, untuk apa Ia bertanya hal tak penting.

Yoona melihat pakaianya sebentar lalu menatap donghae “nega,,aku memutuskan untuk bekerja. Dirumah sangat membosankan”

Donghae hanya mengangguk-ngangukkan kepala menanggapi jawaban Yoona. Ia ingin bertanya lagi Yoona bekerja apa dan dimana, tapi Ia berhasil menutup mulutnya.

“aku bekerja dikantormu Oppa,” kata Yoona, Donghae mendongak dari mangkuknya lagi dan menatap Yoona tak percaya, “tenanglah, aku sudah meminta Eunhyuk-sshi untuk merahasiakan tentang pernikahan kita”lanjut Yoona, mengantisipasi kalau-kalau Donghae menentang keputusanya.

“good” singkat Donghae, sama sekali tak menunjukan keterkejutan seperti yang Yoona bayangkan, “kuharap kita bisa memainkan acting yang bagus, dan tak seorang pun mengetahui pernikahan palsu ini”

Sesungguhnya hati Yoona seolah diremas mendengar Donghae menyebut pernikahan palsunya. Tanpa dijelaskan sekalipun Yoona tau pernikahan ini hanya kebohongan tapi Ia tetap saja seorang wanita yang jatuh cinta pada Lee Donghae, dan merasakan sakit tanpa bisa dicegah mengingat kepalsuan pernikahanya.

—–

“sudah kukatakan kita naik taxi saja!” kata Donghae cemberut, kearah Yoona yang berjarak tak kurang dari 1 meter dihadapanya.

“mianhae Oppa, aku tidak tau jika bus akan sepenuh ini” sahut Yoona menatap Donghae takut. Ini kesalahnya, Ia memaksa Donghae untuk naik bus bersamanya karena mobil laki-laki itu mengalami masalah kemarin, dan itulah alasan kenapa Jaekyung mengantarnya pulang.

“sudahlah!” ketus Donghae lalu memalingkan wajah. Sebelah tanganya terangkat mencengkeram erat besi diatas kepalanya. Tentu saja jika Ia tak ingin jatuh dan menjadi bahan tertawaan. Dihadapanya Yoona juga melakukan hal yang sama, gadis itu juga harus berdiri karena tak satupun kursi kosong untuknya. Diam-diam Yoona tersenyum kecil memperhatikan wajah murung dan kesal suaminya, laki-laki itu terihat sangat kesal, seumur hidupnya inilah pertamakali Yoona melihat Donghae menaiku angkutan umum bersamanya. Bus yang penuh sesak itu seolah dipenuhi hamparan bunga baginya membuat kupu-kupu seolah menggelitik perutnya, hingga yoona tak henti-hentinya tersenyum.

Lee Donghae, tersenyum masam melihat beberapa laki-laki yang berdiri disekitar Yoona menatap istrinya degan tatapan takjub, Ia mengumpat betapa bodohnya gadis itu karena tak menyadari beberapa orang menguntitnya. Donghae berniat mengabaikan begitu saja namun, ada perasaan yang terus mengganggunya. Semacam perasaan aneh yang membuat tanganya terkepal untuk menghajar wajah kedua laki-laki yang sedang menatap istrinya itu. Hingga dengan sangat keras Donghae menarik Yoona kehadapanya. Membuat tubuhnya dan Yoona hampir menempel sempurna.

Yoona tersentak saat Tangan Donghae menarik tubuhnya hingga begitu dekat dengan tubuh kekar suaminya. Aroma maskulin langsung tercium membuat Yoona semakin terpesona. Barulah beberapa detik berlalu dan Yoona menyadari Ia dan Donghae begitu dekat. Yoona membeku dengan kedua mata melebar, jantungnya langsung berdetak kencang, tanganya yang bebas terangkat menyentuh jantungnya menahan gejolak disana agar ak terdengar oleh suaminya.

“ceroboh!”

Bisik Donghae dengan begitu dingin, tapi Yoona sepertinya tak mendengar perkataanya. Gadis itu masih terbuai dengan pesonanya.

“apa kau selalu seceroboh itu?”

Bentak Donghae setelah menarik Yoona keluar dan menghempaskan pergelangan tangan Yoona didepan pintu utama gedung kantornya.

“a-ap maksud Oppa?”tanya Yoona bingung, menurutnya Ia sama sekali tak melakukan kecerobohan apapun seluruh barangnya masih lengkap dan taka da yang hilang atau tertinggal.

“sudahlah Lupakan!!!” kesal Donghae, laki-laki itu lalu melangkah cepat memasuki pintu utama kantornya. Meninggalkan Yoona yang masih tak mengerti apa yang terjadi.

“apa yang sudah kulakukan?”

Yoona, masih dengan ketidaktahuanya memutuskan untuk ikut masuk. Ia tak boleh terlambat dihari pertamanya bekerja. dna tentang Donghae Ia bisa menanyakanya dirumah.

***

“Yoona!!! Yoona!!!!”

Yoona menggeliat malas mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya begitu keras. Ia baru saja memejamkan mata setelah menyelesikan beberapa dokumen kantor. Yoona berniat megabaikanya namun panggilan dan ketukan dipintu kamarnya semakin keras. Akhirnya dengan setengah sadar Ia berjalan kearah pintu dan membukan,

Yoona mundur selangkah saat pintu dihadapanya dibuka dengan cukup keras, beruntung pintu itu tak membentur kepalanya.

“Oppa waeire?” tanyanya dengan mata terpejam,

Donghae terpaku, kedua matanya melebar memperhatikan lingerin transparan yang membalut tubuh Yoona. Tubuh istrinya itu nyaris terlihat seluruhnya, hanya pada bagian-bagian intim masih cukup tertutup dan tak terlihat olehnya.

Tak mendapat jawaban Yoona memaksakan sebelah matanya terbuka, Ia memperhatikan Donghae yang terpaku padanya tapi bukan bagian wajah. Sepersekian detik kemudian Yoona menyadari situasinya dan dengan setengah menjerit Ia kembali keatas ranjang lalu menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut.

“O-Opa..ad-ada apa?” tanyanya terbata,

Donghae tersentak dan cepat-cepat mengalihkan pandangan dengan salah tingkah,

“Eo-eoma dan Appa dalam perjalan. Mereka akan menginap disini”

“Ndee!!!” sekali lagi suara keras gadis itu memcah keheningan.

“YA!!”Donghae balas berteriak “ berhentilah memekakkan telingaku dan cepat bereskan kamar ini!” perintahnya.

“ta-tapi Oppa?”

Yoona menghempaskan napas karena Donghae tak menjawab pertanyaanya dan langsung pergi begitu saja. Kalu kedua orang tua Donghae menemukan mereka tidur dikamar terpisah sudah bisa dipastikan, eomma Donghae akan membawa sepasang pengantin baru itu kerumah besar dan memastikan Yoona dan Donghae tinggal dalam satu kamar.

“Ah! Yoona pabboya!! Bagaimana aku bisa membuka pintu dengan pakaian seperti ini” Yoona menatap kesal lingerin berwarna gelap yang melekat ditubuhnya. Baju mengerikan itu adalah hadiah pernikahanya dari Yuri, sebelum Ia tertidur beberapa jam yang lalu Yoona tanpa sengaja melihatnya dan dengan tanpa berpikir panjang Ia memakainya lalu tertidur dengan nyenyak.

“maafkan kami mengganggu malam kalian…aku hanya ingin melihat keadaan kalian setelah kembali dari London”kata Eomma Donghae diambang pintu kamar yang sebelumnya ditempati Yoona,

“ah-gwaenchana Eomma…”jawab Yoona sambil tersenyum ramah,

“baiklah aku sangat lelah,,,”timpal Appa Donghae, “Appa dan eomma akan beristirahat kalian juga beristirahatlah”

Donghae dan Yoona mengangguk dengan patuh, lalu menutup pintu dihadapanya memberikan kesempatan untuk kedua orang tuanya beristirahat.

“untunglah…”ujar Donghae, “kita nyaris tertangkap..aku tidak ingin kembali kerumah besar” lanjut Donghae, mencuri pandang pada Yoona. Mungkin Ia bodoh atau mesum tapi Ia merasa sedikit kecewa melihat Yoona sudah mengganti lingerinya dengan piama.

“arra…”sahut Yoona lalu menguap lebar,“Oppa tidurlah, aku bisa tidur di…..”

“tidak ada kamar lain…”potong Donghae mencengkram sebelah tangan Yoona dan menarik istrinya itu kedalam kamarnya.

Yoona dengan jantung berdetak hebat dan berusaha terlihat normal merebahkan dirinya disamping Donghae, dibawah selimut yang sama. Ia menghadap posisi berlawanan dengan Donghae dan berusaha keras untuk memjamkan mata. Tidur dengan posisi begini lebih sulit bagi Yoona dibandingkan malam menjelang ujian kelulusanya, degupan jantungnya seolah terdengar nyaring membuat Yoona sulit tertidur. Perlahan gadis itu memutar badan kearah Donghae yang terlelap disampingnya, Yoona tersenyum simpul. Wajah polos suaminya itu membuat Donghae terlihat berkali-kali lebih tampan dan jutaan kali lebih mempesona dari biasanya. Masih dengan bibir melengkungkan senyum indah Yoona memejamkan mata dan tak berselang lama kedua orang itu terlelap.

—-

Seperti mesin otomatis, kedua mata rusa milik Yoona terbuka pagi-pagi sekali. Dan seolah baru tersadar Yoona kembali memperhatikan Donghae yang masih tertidur dihadapanya, bibirnya kembali melengkung dengan begitu lebar.

“sampai kapan kau menatapku seperti itu” kata Donghae dengan mata terpejam, membuat Yoona terlonjak dan meilirik kearah lain sambil berusaha keras menghilangkan rona merah dipipinya.bodoh! Ia tetangkap.

“apa kau selalu ceroboh?” tanya Donghae lagi kali ini Ia membuka mata dan menatap lurus kearah Yoona dihadapanya.

“a-apa?” tanya Yoona balas menatap Donghae dengan gugup, ini pertama kalinya Ia dan Donghae begitu dekat diatas ranjang yang sama.

“bagaimana jika semalam yang mengetuk pintu kamarmu bukan aku?”

“a-apa,,,a-aku,,,”

“huh,,,ceroboh” lirih Donghae meremehkan “mulai hari ini berangkat dan pulang bersamaku”

“nde?” sahut Yoona bingung. Apa hubunganya dengan orang yang mengetuk pintu dengan berangkat dan pulang bersama.

“jangan salah sangka, aku hanya tidak ingin kedua orang tuaku menyalahkanku jika terjadi sesuatu denganmu, lagipula kenapa kau tidak tinggal dirumah saja” kata Donghae lagi, lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

“aku tau pasti seperti itu,,dia hanya laki-laki baik yang tau menghargai wanita. Dia sudah beranjak dewasa Yoona. Jangan bodoh”

Yoona menasehati dirinya sendiri, terkutuklah dirinya jika semalam Ia berpikir Donghae telah berubah sikap dan menerima perjodohanya. Hey! Ini terlalu dini untuk itu. Mana mungkin Yoona bisa secepat itu menggeser Jaekyung wanita yang sudah bertahun-tahun menempati hati Donghae.

***

Yoona memperhatikan pantulan wajahnya dicermin, otaknya kembali pada kejadian pagi ini saat Ia memperhatikan wajah polos Donghae. Astaga! Sepertinya gadis itu sudah benar-benar jatuh cinta pada Donghae.

“aku penasaran dengan Istri presdir Lee,,” Yoona tersentak dan kembali fokus pada pantulan wajahnya dicermin.

“Nado.. Istrinya sangat beruntung. Presdir Lee begitu tampan…”

Yoona mencuri pandang pada dua wanita disampingnya dari pantulan cermin. Kedua wanita itu tampak sangat antusias membicara presedir Lee yang tidak lain adalah Donghae, suaminya.

“hemm aku mendengarnya rumor, Istrinya berada digedung yang sama denganya”

“boya,,,apa maksudnya”

“pabbo! Itu artinya mereka berada digedung ini mungkin diperusahaan yang berbeda atau justru diperusaahn yang sama”

“ah I got It,, aku ingat melihat presdir Lee dengan seorang wanita siang ini”

“ah jinjja? Bagaimana apa dia cantik?”

“aku tidak yakin, wanita itu memiliki poni depan….dan cukup tinggi dan juga…..” salah satu gadis itu mengerlingkan sebelah matanya “dia sangat sexy…”

“ahh sungguh pasangan sempurna…..”

—-

“mboyaa……”Yoona bergumam kesal setelah dua gadis penggosip itu keluar dari restroom, “naya (itu aku),,poni depan, tinggi Sexy….????”Yoona menatap pantulan dirinya dicermin dengan kecewa, “Aigo Im Yoona, kau bahkan tak bisa dibandingkan dengan Jaekyung-sshi…poni depan????”

-beeeeb-bbeeeeeb-beeeb—

“Akh!!! Gamchakiya!!!” pekik Yoona menyadari ponsel ditanganya bergetar,

“oh…Yunho Oppa….waeire?….Dinner? malam ini…..ah baiklah, sebentar lagi aku selesai….tidak-tidak aku bisa naik taxi….oh begitu..baiklah kau bisa menjemputku di LD Inc. Oppa tau tempatnya bukan? Baiklah aku menunggumu……… ndeee…..”

—-

“aku tidak pulang bersama mu malam ini,,,” kata Yoona, suaminya, Lee Donghae mengangkat wajah dari beberapa dokumen yang baru saja diberikanya.

“aku ada janji dengan teman lamaku…”imbuh Yoona, membuat Donghae kembali menatap dokumen ditanganya.

“aku tidak akan pulang malam” Yoona berkata lagi, karena tak mendapat jawaban dari suaminya.

“Joha..aku juga memiliki janji dengan seseorang malam ini” jawab Donghae. Tangan kananya bergerak untuk menandatangani beberapa berkas yang diberikan Yoona “pastikan team perencanaan untuk proyek ini bekerja cepat, atau perusahaan competitor akan mengambil alih proyek ini” lanjut Donghae mengubah arah pembicaraan,

“nde Presdir…”

Yoona membungkuk beberapa saat, lalu melangkah pergi. Ia berhenti beberapa saat di hadapan pintu ruangan Donghae.

“kutebak Ia kan pergi dengan kekasihnya…” lirih Yoona.

***

“johhaaa… tempat ini tak berubah…aku selalu menyukainya”

Jaekyung membentangkan kedua tanganya, sambil menikmati lampu –lampu yang terlihat berkelipan dari tempatnya berdiri. Laki-laki dibelakangnya tersenyum lalu melangkah kearahnya. Perlahan Donghae melingkarkan kedua tanganya dari balik tubuh Jaekyung memberikan kekasihnya backhug seperti yang biasa Ia lakukan setiap kali mengunjungi tempat ini.

“dan aku selalu mencintaimu,,,,,” bisik Donghae tepat ditelingan Jaekyung, membuat gadis itu tersenyum lalu menggenggam erat kedua tangan Donghae yang memeluknya.

“Nado.. Saranghae…”balasnya.

Donghae melepaskan pelukanya. Lalu membalik tubuh jaekyung kearahnya,

“terimaksih masih bertahan disisiku,,,” Donghae tersenyum lalu mencium kening kekasihnya yang tertutup poni tipis, “kau tau rambut ini selalu mengganggu…”

“bukankah kau bilang kau menyukainya…”sahut Jaekyung,

“tentu saja, aku tidak ingin orang lain melihat kening indahmu”

Jaekyung kembali tersenyum kedua pipinya terasa memanas tiap mendengar perkataan Donghae yang entah sudah keberapa kalinya.

“pipimu memerah…” goda Donghae, lalu mendekatkan wajahnya. Dan dengan perlahan mendaratkan bibirnya dibibir Jaekyung. Perlahan bibirnya mulai bergerak untuk melumat bibir kekasihnya itu, perlahan namun semakin dalam hingga Jaekyung membalas ciumanya kedua tangan gadis itu sudah melingkar dileher Donghae. Kedua orang itu masih terhanyut saat tiba-tiba sebuah suara bergetar memaksa keduanya berpaling,

“O-Oppa….”

guesse who? U must know who is it 🙂

84 thoughts on “My Hubby is (Not) your! (Chapter 2)

  1. pnasaran sypa yg udh ngliat mreka berdua ?yuri kah ?…. Sakit bnget baca ff nya thor feel nya dapet …. Cman pnulisan nya ad yg sedikit slah , tapi tetap keren kak…. Di tnggu next ny thor ,,,,jgn trlalu lama nge-post ny thor …. Fighthing

  2. Siapa kah itu yoona kah atau yuri??
    Kasian bgt sih yoona hrus menymbunykn hub mereka di dpn slrh karywn kntor
    Jaekyung enyahlh kauuuuu 😲⚰
    Apa hae udh mulai cmburu sma yoona??
    Next

  3. penasaran dengan orang yg melihat donghae bersama jaekyung apakah itu yoona?:-(
    lanjutannya jangan lama” ya makin penasaran dengan kisah YoonHae.

  4. SAKIT.. Sumpah, hatinya yoona itu terbuat dri ap siyy, bsa nahan sakit hati kek g-t,. Mna donghae kejem bgtzz lgi., ampuunnn
    D tunggu next FFnya
    FIGHTING

  5. syapa yah yg memergoki donghae ciuman sma jaekyung??
    apa yuri??karna klo yoona mungkin gak sekaget itu kali yah wktu ngeliat donghae ciuman sma org lain tp gak tw jga sih cma author ny yg tw..
    donghae mulai jatuh cinta sma yoona ..
    lnjtkan thor,ditunggu jgn lma2 yaahh!

  6. itu yoona???

    haduch sbnrny hae oppa suka kn ma yoong?!hayoooo ngaku aj dech cemburu kn klo ada cwo liatin yoong hemmmm????

  7. Hahh.. Bnr2 makan hati kalau punya suami kayak gni.. Harusnya yoona juga bls aja perlakuan donghae.. Biar dia gk semena-mena.. Tp itu yang manggil donghae siapa ya? Yoona kah?

  8. Trharu sama kasih sayang.a Jessica buat Yoona, Eunhyuk ngasih taw Hae kalo dr dulu Hae udh suka sama Yoona, tp disangkal aja sama Hae, Apakah Hae jg udh mulai cmburu sama kdekatan.a Yoona dgn Yunho? Yg manggil Oppa waktu Hae sama Jaekyung lg ciuman tuh Yoona bukan?

  9. sbnrnya aku bingung sm sikapnya donghae, eunhyuk bilang donghae udh lama suka yoona… tp kok dy kyk gitu? seolah” ga ada rasa (;… sikap plin plan dy buat yoona menderita hhi aku aja smp skip adegan terakhir tkt tmbh nyesek u.u

  10. Daebbak ongekk sayang, kau bahkan berciuman dengan yeoja itu dan sekarNg kau lihat. Ada yang memergokimu dan kau tau kalau seumpamanya itu yoong dan akhirnya yoong nangis atas sikap kau. Aku akan membunuhmu oppa.

Komentarmu?