When Love Is Insparable (Chapter 3)

when love is insparable part 2

Tittle : when is Love insparable
Author : YH
Cast : Im yoona, Lee Donghae, Haena
Other cast : Lee Dongyoon
Ganre : , family, romance
Leight : + 8000
Length : Chapter 3
Note : hari ini aku bawa lanjutannya…
Semoga menghibur kalian, ohh iya aku mau kalian semua yang membaca berikan komentar kalian karena komentar kalian aku selalu menunggu nya…
ohh iya mian kalau ada typo, dan mian juga kalau kurang menarik..

Author pov

Setelah kemarin seharian haena berkerja mencari bukti dan setelah mendapatkan bukti dia susun agar rapih. Hari ini haena pergi ke orang ke dua untuk mencari bukti, tapi hari ini haena menyewa taxi untuk mengantarnya kemana pun dia pergi. Tujuan haena hari ini adalah krystal yeoja yang pergi begitu saja meninggalkan dongyoon setelah dongyoon di penjara.

“eumm ahjussi.. tolong antarkan aku ke alamat ini ne” ucap haena pada supir taxi dengan menunjukkan kertas yang berisikan alamat krystal.

“ne.. nona” jawab ahjussi supir taxi itu.

Haena memejamkan matanya, karena semalam dia tidur larut sekali untuk mengerjakan tugas tugasnya.
Sementara itu di tempat lain yoona sedang bersiap siap untuk pulang ke rumahnya dari rumah eonninya. Yoona berjalan menghampiri eonninya yang sedang duduk di ruang keluarga.

“eonni…. Aku pamit pulang, gomawo sudah mengijinkan ku menginap di rumah mu” ucap yoona dengan tersenyum.

“ne yoona, jaga dirimu baik baik aku akan senang jika kau datang lagi kemari” ucap eonninya dengan mengusap rambut yoona.

“ne eonn… ohh ya kau tidak apa apa sendiri eo???” tanya yoona, karena yoona takut eonninya kesepian karena suaminya sudah meninggal dan dia tidak memiliki anak dari suaminya.

“ne aku tidak apa apa, kau tidak usah khawatir sebentar lagi juga aku langsung pergi ke kantor…” jawab eonninya.

“ne aku percaya, kalau begitu aku pergi dan langsung ke kantor ,anyeong eonn ..”

“ne anyeong…”

Back to haena.

“nona… ini sudah sampai” ucap supir taxi itu

“ahh…ne, ahjussi nanti sore tepat pukul 3 sore jemput lagi aku kemari ne, untuk bayaran nanti setelah aku beres menyewa taxinya” ucap haena.

“ne… nona” ucap ahjussi itu lalu pergi membawa taxinya dari hadapan haena. Haena berjalan menghampiri pagar besi tinggi yang menutupi rumah krystal, haena menekal bel rumah yang berada di samping pagar. Dan seorang yeoja muda keluar menghampiri haena.

“permisi nona… bisa aku bertemu dengan krystal” tanya haena

“iya dengan ku sendiri, kalau begitu masuk lah” ucap krystal lalu menutup pagarnya kembali setelah haena masuk.
“Silahkan duduk…” ucap krystal.

“ne gamsahamnida….” Ucap haena. Lalu datang lah seorang pembantu mengahampiri mereka berdua.

“ohh ya kau ingin minum apa??” tanya krystal.

“aku ingin minum jus orange saja…” jawab haena.

“ne… ahjumma tolong bawakan jus orange satu dan jus lemon satu” ujar krystal lalu ahjumma itu pergi meninggalkan mereka berdua.

“ohhh… ya kau siapa?? Sebelumnya aku tidak pernah bertemu dengan mu” tanya krystal. Sebelum haena berbbicara haena menekan tombol play pada rekaman yang ada di kantong bajunya tanpa sepengetahuan krystal.

“aku choi haena, aku seorang pengacara” ucap haena lalu tersenyum.

“pengacara??? Apa ada yang bisa aku bantu sehingga kau datang pada ku??” tanya krystal dengan bingung.

“tentu.. kau pasti sudah lupa apa kasus semua ini” ucap haena dengan santai.

“ne apa???” tanya krystal.

“dongyoon, lee dongyoon” ucap haena. Wajah krystal terlihat bingung tapi setelah beberapa detik raut wajahnya berubah menjadi cemas.

“kau ingat???” tanya haena.

“ne, aku ingat.. ada apa dengan dongyoon??” tanya krystal.

“aku ingin tahu… apa penyebab dongyoon di penjara??” tanya haena.

“dia menabrak orang banyak, hanya itu yang aku tahu” ucap krystal.

“tapi… apa benar dongyoon yang melakukannya??” tanya haena.

“aku tidak tahu untuk hal itu, yang aku tahu hanya dongyoon lah yang menjadi tersangka” ucap krystal.

“lalu apa kau tahu, kenapa mobilnya bisa seperti itu??” tanya haena.

“yang ku tahu.. mobilnya oleng dan rem tidak berfungsi…” jawab krystal singkat

“ne… boleh aku bertanya sesuatu padamu??” tanya haena.

“ne boleh” jawab krystal.

“tapi aku ingin kau jawab jujur, kau harus janji” ucap haena.

“ne aku janji akan menjawab jujur” ucap krystal.

“dongyoon pernah bercerita pada ku, kau dan dongyoon pernah berdansa pada saat pesta key lalu key pergi keluar setelah kau dan dongyoon selesai berdansa dongyoon duduk di tempat dia pertama lalu kau keluar dan kau pun tidak balik lagi… pertanyaan ku kemana kau??” tanya haena dengan raut wajahnya yang mulai serius.

“aku pergi keluar mengikuti key pergi, karena pada saat aku dan dongyoon berdansa wajah key seprti orang yang tidak suka” jelas krystal.

“kalau begitu kau tahu apa yang key lakukan di luar” tanya haena. Tiba tiba pembantu datang membawakan minum pada krystal dan haena.

“permisi.. ini minumannya tuan muda” ucap pembantu itu

“gamsahamnida ahjumma.. kau boleh ke belakang lagi” ucap krystal lalu pembantu itu pun pergi meninggalkan mereka berdua.

“jadi apa yang key lakukan???” tanya haena lagi

“a..a..aku… tahu, tapi aku tidak bisa menceritakannya” ucap krystal

“wae???” tanya haena.

“karena aku tidak mau terbawa bawa…” ujar krystal.

“kau tidak mau terbawa bawa?? Kalau begitu kau akan benar benar tertuduh jika kau menyembunyikan semua ini” ucap haena.

“hah?? Mwo???” tanya krystal

“ne… jadi semua keputusan ada pada mu” ucap haena.

“ok ok.. aku beritahu.. pada saat aku keluar.. aku melihat key oppa dari belakang mobil sedang memutuskan rem mobil dongyoon oppa dan dia membuat mesinnya rusak” jelas krystal.

“kau melihat sendiri??” tanya haena.

“ne… bahkan aku masih menyimpan fotonya, sebentar biar ku tunjukkan pada mu” ucap krystal, lalu menunjukkan sebuah foto pada haena dan benar key yang melakukan semua itu.

“aigoo… lalu kenapa kau tidakmau menjadi saksi??” tanya haena.

“aku sudah bilang aku hanya tidak ingin terlibat oleh hokum” ucap krystal.

“kalau begitu, kenapa kau langsung pulang??” tanya haena.

“aku takut mendengar berita yang tidak tidak” ucap krystal.

“baiklah kalau begitu.. aku ingin menjadikan mu saksi.. datanglahke pengadilan 3 hari lagi” ucap haena.

“baiklah… aku akan datang” ucap krystal.

“ohhh ya apa kau masih mencintai dongyoon??” tanya haena.

“tidak…. Aku sudah mencintai orang lain dari pada dia” ujar krystal.

“ok kalau begitu..” ucap haena, lalu mengeluarkan kotak rekaman itu dan menekan tombol stop.

“aku sudah menyimpan semua bukti mu di sini, jadi kau tidak bisa menghindar” ucap haena.

“ne.. gwenchana… lagi pula aku tidak mempermasalahkannya” ucap krystal dengan santai.

“ohh ya haena…. Ku lihat lihat sedari tadi, wajah mu mirip sekali dengan dongyoon, apa kau saudara dongyoon??” tanya krystal dengan mengerutkan wajahnya.

“mwo??? benarkah wajah ku mirip dongyoon??” tanya haena dengan memegang wajahnya dan krystal menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.

“aku bukan saudaranya, bahkan aku tidak mengenali dongyoon sama sekali” ucap haena.

“benarkah??? Tapi… wajah kalian benar benar mirip…sekali” ucap krystal.

“hahahah… entahlah… mungkin ini hanya kebetulan saja..” ucap haena. Krystal dan haena pun tersenyum bersama.

“ohh ya aku minum ne jus nya gomawo” ucap haena lalu meminum jus orange nya. Begitu juga dengan krystal.

03 : 00 KST

“ini sudah jam tiga sore.. aku harus pergi gamsahamnida sudah membantuku” ucap haena.

“ne.. cheonma..” jawab krystal.

“jangan lupa tiga hari lagi ne aku berharap sekali kau datang… dan gomawo juga jus nya… anyeong”

“ne anyeong…” jawab krystal lalu tersenyum.

Haena berjalan keluar rumah krystal dengan senyum yang merekah pada bibir tipisnya sehingga membuatnya terlihat sangat cantik. Haena berjalan menghampiri taxi yang sudah menunggunya lalu memasuki taxi nya.

“mian ahjussi jika menunggu lama…” ucap haena ramah.

“ne gwenchana nona… lalu sekarang kita kemana??” tanya supir taxi itu.

“kita ke kantor polisi ne ahjussi… aku harus menemui teman klien ku dulu” ucap haena.

“ne….” jawab ahjussi itu lalu membawa taxinya berlaju dengan kecepatan lumayan kencang.

*****

Sore hari ini donghae merapihkan berkas berkasnya lalu bersiap siap untuk pergi rapat bersama kliennya dari seoul. Ketika donghae pergi mengambil mobilnya di parkiran dia mendapat telfon dari kliennya itu.

“yeoboseyeo…” ucap donghae.

“ne yeoboseyeo… tuan mian rapat untuk kali ini kita batalkan saja” ucap yeoja dari sebrang sana.

“ne.. kenapa??” tanya donghae.

“karena tadi siang aku tidak jadi pergi ke mokpo di karena kan aku sedang menangani perusahaan lain yang sangat padat” ucap yeoja di sana.

“ok, kalau begitu tidak apa apa lalu bagaimana kerja sama antara perusahaan kita??” tanya donghae

“ne.. kita jadi berkerja sama, besok aku akan menyuruh asistent pribadi ku untuk bertemu dengan mu dan membereskan semuanya” ucap yeoja itu.

“ne.. gamsahamnida”

“ne.. sekali lagi mian, dan senang bisa berkerja sama dengan mu tuan ” ucap yeoja itu.

“ne.. gwenchana… dan nado.. kalau begitu aku tutup telfonnya” ucap donghae

“ne…” jawab yeoja itu lalu terputus lah sambungan telfonnya.Dan donghae pun langsung melajukan mobilnya untuk pulang kerumah.

Sementara di tempat lain yoona sedang berkutik dengan meja kerjanya, dia membaca dengan teliti berkas berkas di meja nya yang penuh. Tiba tiba datang assistant pribadinya yang tadi yoona panggil.

“ne sajangnim” ucap assistant kim.

“tadi aku membatalkan pertemuan ku dengan orang yang ingin berkerja sama dengan perusahaan kita dari mokpo, tetapi aku tetap menyetujui kerja samanya dan aku ingin besok kau temui dia di mokpo dan… suruh dia mendatangani surat kerja sama ini dan beritahu dia apa saja yang harus dia lakukan agar bisa berkerja sama dengan perusahaan kita” ucap yoona dengan tegas.

“ne sajangnim..” jawab assistantnya

“ne kalau begitu kau boleh pulang, karena aku juga akan pulang” ucap yoona.

“ne…” jawab assistant nya lalu membungkukkan badannya.

Yoona pun membereskan barang barang kerjanya, lalu pergi keluar membawa tasnya dan segera memasuki mobilnya yang di kemudikan oleh supirnya.

“hari ini kita langsung pulang nyonya??” tanya supir pribadinya.

“ne..…” jawab yoona lalu tersenyum ramah.

“aigoo… tuan choi beruntung sekali mendapatkan istri baik seperti mu, baik pula…” ucap supir pribadinya.

“tidak… aku biasa saja..ini memang prinsip ku dari dulu bahwa aku tidak boleh menjadi orang yang sombong” ucap yoona lalu tersenyum.

“ne.. aku percaya” jawab supir itu lalu tersenyum.

“ohh ya…. Kita mampir dulu ke toko bunga lalu ke makam appa ne..” ucap yoona.

“ne nyonya” jawab supir itu.

BACK TO HAENA

“sudah sampai nona..” ucap supir taxi.

“ne ahjussi… oh iya ahjussi bisakah kau tunggu??” tanya haena.

“baik nona..” jawab supir taxi itu lalu tersenyum. Haena pun berjalan memasuki kantor polisi dan meminta pada polisi agar bisa bertemu dengan dongyoon. Haena di minta untuk menunggu di sebuah ruangan yang pada saat itu haena bertemu dengan dongyoon.Polisi pun datang membawa dongyoon ke hadapan haena, lalu haena tersenyum melihatnya. Haena dan dongyoon lalu duduk berhadapan.

“baik saya tinggal dulu nona” ucap polisi haena pun menganggukkan kepalanya. Setelah polisi itu pergi mata haena menatap dongyoon.

“bagaimana kabar mu dongyoon ssi??” tanya haena.

“aku baik baik saja, bagaimana dengan mu???” tanya dongyoon lagi.

“aku baik baik saja… mian kemarin aku tidak kemari” ucap haena.

“gwenchana… aku paham kau pasti sibuk bukan??” tanya dongyoon.

“ne kau benar..” jawab haena lalu tersenyum.

“ada apa kau kemari??? Apa ada yang harus kau ketahui lagi dari ku??” tanya dongyoon.

“Tidak… aku kemari hanya menanyakan kabarmu, kemarin appa mu menelfon ku menanyakan kabarmu” ucap haena.

“jinjja??? Lalu kau jawab apa?? Berarti appa sudah tahu aku di penjara” tanya dongyoon dengan wajah yang kaget

“ne appa mu sudah ku beritahu ku jawab, aku tidak tahu karena aku tidak bertemu dengan mu kemarin” jawab haena.

“ohhh… kenapa kau memberitahu appa??” tanya dongyoon.

“tentu saja untuk memudahkan ku” jawab haena santai.

“aishh… lalu bagaimana usaha mu??” tanya dongyoon.

“usaha ku berjalan dengan lancar… tapi hampir saja aku kemarin tertembak” ucap haena yang mulai bercerita

“MWO??? siapa yang menembak mu??” tanya dongyoon karena dia terlonjak kaget.

“aishh… tidak usah menjerit” ucap haena memarahi dongyoon

“hahaha mian… siapa yang menembak mu??” tanya dongyoon lagi.

“dennis” jawab haena singkat

“MWO???? AIGOO!!!” ucap dennis dengan menaikkan suaranya hingga membuat polisi menoleh kearah mereka berdua haena pun menganggukkan kepalanya pada polisi tanda meminta maaf.

“yakk … aigoo pabo… sudah kubilang pelankan suaramu, kau mau aku tidak boleh kemari lagi dan tidak bisa menjadi pengacaramu lagi” ucap haena dengan raut wajah yang kesal

“ne mianhae… lalu apa yang kau lakukan pada dennis” ucap dongyoon.

“tentu saja menasehatinya” ujar haena santai.

“mwo?? memberinya nasehat?? Dia mau menambakku tapi kau membalasnya dengan memberikan dia nasehat??? Kau gila atau stress??” tanya dongyoon.

“heyy tuan.. kau menyebutku gila?? Stress??? Jika aku gila dan stress aku tidak akan menjadi pengacara” ucap haena dengan sedikit cemberut

“eh?? Ne… kau tidak gila” ucap dongyoon.

“Ck.. sudahlah aku pulang, kau membosankan sekali” ucap haena lalu berdiri dan beranjak dari tempatnya tapi dongyoon menahan tangan haena.

“heyy mau kemana pengacara yeoppeo??” tanya dongyoon.

“kau bicara apa tadi tuan lee??” tanya haena.

“aku bicara kau mau pergi kemana pengacara yeoppeo?? Kenapa kau suka aku berbicara seperti itu??” tanya dongyoon lagi.

“tentu saja aku mau pulang, tadi kan aku sudah bicara pada mu dan untuk aku suka atau tidak tentu saja aku suka lagi pula yeoja mana yang tidak ingin di bilang yeoppeo tapi tidak dengan namja seperti mu yang membosankan” ucap haena dengan menatap dongyoon tajam.

“ok kalau begitu.. pulang lah” ucap dongyoon.

“kau mengusir ku??” tanya haena

“tidak, bukan kah kau yang bicara pada ku bahwa kau ingin pulang??” ucap dongyoon

“sudah sudah… jadi berdebat seperti ini, kalau begitu aku pulang. ohh ya selama tiga hari aku tidak akan kemari kita akan bertemu pada saat persidangan, jaga dirimu baik baik jangan sampai persidangan nanti gagal lagi” ucap haena.

“ne haena ssi” ucap dongyoon

“joha… kalau begitu sampai jumpa” ucap haena dengan mengulurkan tangannya lalu dongyoon pun membalas uluran tangan haena.

“semoga berhasil” ucap dongyoon

“ne.. kau juga semoga berhasil” ucap haena lalu memeluk dongyoon sekejap. Haena pun lalu pergi keluar untuk pulang dan dongyoon kembali di bawa kedalam sel tahanan.

Haena pun memasuki mobil taxi yang sudah dari tadi menunggunya. Lalu mobil taxinya membawa haena ke apartement haena.

‘kenapa pada saat aku memluk dongyoon rasanya aku sangat menyayanginya… apa jangan jangan aku cinta padanya?? Tapi.. aku rasa, rasa ini bukan rasa jatuh cinta. Lalu rasa apa ini sebenarnya??’ tanya haena pada batinnya.
Setelah beberapa menit di perjalanan akhirnya haena pun sampai di depan hotel. Haena turun dari taxi yang tadi membawanya lalu memberikan uang pada supir taxinya.

“ahjussi ambil saja uang kembaliannya…” ucap haena lalu tersenyum.

“ne gomawo nona..” ucap supir taxi itu.

“ne cheonma” jawab haena lalu berjalan memasuki loby hotel itu lalu menekan tombol lift dan seketika pintu lift pun terbuka. Haena memasuki liftnya lalu berdiam karena lelah bulak balik, kesana kemari mencari bukti. Pintu lift pun terbuka haena berjalan kearah kamar nya, dan menekan kode kamarnya setelah pintu terbuka haena segera memasuki kamar nya lalu berjalan ke arah kasur untuk merebah dirinya.

Haena menyimpan tasnya dia atas kasur lalu haena pun berbaring di atas kasurnya. Sedikit demi sedikit haena memejamkan matanya dan akhirnya haena tertidur karena lelah.

Author pov end

Yoona pov

Setelah kemakam appa akhirnya aku sampai juga di rumah, lelah sekali rasanya berpergian dan berkerja setiap hari sampai sore. dengan segera aku pergi mandi untuk membersihkan badanku yang sudah lengket dan rambut ku yang sudah berkeringat.

15 minutes latters~~

Aku berjalan ke tempat tidur lalu berbaring di tempat tidur. Rasa lelah mengalahkan rasa semangatku untuk kali ini. Ku pejamkan mataku hingga aku terlelap begitu saja.

Dream..

Aku berjalan di sebuah alam yang sangat indah bahkan tidak ramai dengan orang orang. Aku berjalan menyusuri tempat demi tempat hingga aku berhenti karena berpapasan dengan namja yang ku cintai 22 tahun yang lalu.

“donghae oppa/yoona” ucap kami bersamaan

“oppa.. sedang apa kau disini??” tanya ku.

“entahlah… aku bingung apa yang sedang ku lakukan sebenarnya” ucap donghae oppa

“kau aneh oppa” ucap ku lalu tersenyum padanya.

“lalu kau sendiri sedang apa di sini??” tanya donghae oppa

“aku sedang menyusuri tempat tempat yang indah ini oppa” ucap ku.

“ohh ya bagaimana kabar mu oppa??” tanya ku

“aku baik, bagaimana dengan mu??” tanya donghae oppa

“tentu saja aku baik, lihat lah selalu semangat” ucap ku

“ne aku tahu…. Pasti kau bahagia hidup dengannya” ucap donghae oppa hingga membuatku terdiam.

“kenapa kau berbicara seperti itu oppa??” tanya ku

“karena itulah kenyataanya..” ucap donghae oppa.

“tapi menurutku itu bukan kenyataanya, tapi hanya sebuah kepalsuan. Aku tidak pernah merasakan bahagia saat hidup bersama nya” jelaas ku

“lalu apa kau masih mencintai ku??” tanya donghae oppa

“aku masih sangat mencintai mu oppa, jeongmal” ucap ku dengan menitikan air mata

“benarkah???” tanya donghae oppa

“ne…” jawab ku

“kalau begitu tinggalkan semuanya dan kembali lah pada ku” ucap donghae oppa..

“tapi oppa..”

“wae???”

“ak..aku… aku…” ucap ku terbata bata

“aku tahu kau sudah tidak mencintai ku, kalau begitu aku pergi yoong sampai jumpa nanti…”

DREAM END

“andwe oppa…!!!” aku terbangun lagi, ini mimpi buruk yang kedua kalinya untukku..

Yoona pov end

Author pov

Keesokan harinya haena terbangun dari tidurnya dan segera pergi ke kamar mandi. Sementara yoona di rumahnya sedang sarapan di meja makan. Setelah selesai mandi haena segera memakai baju lalu pergi keruang makan mengambil roti dan susu untuk sarapan. Ketika haena sedang makan dia teringat pada eommanya lalu haena pun menelfon eomma kesayangannya.

“yeoboseyeo eomma…” ucap haena

“ne yeoboseyeo chagi”

“bagaimana kabar eomma??”

“aku baik baik saja, lalu bagaimana dengan mu??”

“aku juga, semalam tidur dengan nyenyak bukan??”

“ne, kamu sendiri tidur dengan nyenyak chagi???”

“ne eomma…”

“bagaimana dengan pekerjaan mu??” tanya yoona

“sedikit lagi berhasil eomma..” jawab haena.

“kapan persidangannya chagi??”

“dua hari lagi eomma..”

“bolehkah eomma pergi kesana untuk menemui mu dan melihat mu saat persidangan??”

“tentu saja.. bahkan aku akan amat sangat senang eomma..” ucap haena.

“ne.. kalau begitu besok eomma kesana, jadi nanti kita berangkat bersama sama ke pengadilan” ucap yoona

“ne eomma.. oh iya eomma jangan lupa minum vitamin ne” ucap haena

“ne chagi.. ok kalau gitu eomma harus pergi ke kantor , sampai jumpa chagi” ucap yoona

“ne eomma..” ujar haena.

Setelah selesai menelfon eommanya haena melanjutkan sarapannya dengan membuka laptop nya untuk menyusun data data yang telah di dapat olehnya.

“berarti tugas ku.. hanya satu lagi menghampiri key, setelah itu aku hanya mengajukan surat persetujuan untuk persidangan dua hari lagi. Semoga tugas ku berhasil tuhann…” ucap haena lalu membereskan barang barangnya ke dalam tas dan pergi untuk mencari alamat rumah key.
Seperti biasa haena memesan taxi yang kemarin dia tumpangi untuk mengantarnya kemana pun haena ingin kan. Haena memasuki mobil taxi pesanannya.

“ahjussi… tolong antarkan ku alamat ini ne..” ucap haena

“ne nona…kalau boleh tahu sebenarnya apa yang sedang kau lakukan??” tanya supir taxi itu dengan mengemudikan taxinya.

“aku sedang mencari bukti ahjussi..” ucap haena dengan ramah.

“bukti untuk apa??” tanya supir itu lagi.

“untuk membebaskan klien ku ahjussi” ucap haena

“klien?? Memang apa pekerjaan nona ini??” tanya supir itu lagi lagi

“aku berkerja sebagai pengacara ahjussi… memangnya ada apa??” tanya haena kali ini

“pengacara??? Wow… aku tidak menyangka.. kau masih muda ku kira kau berkerja menjadi sekertaris atau karyawan di sebuah perusahaan” ucap ahjussi itu.

“jinjja?? Jika perusahaan.. aku tidak perlu berkerja di tempat orang lain jika aku mau aku bisa menjadi ketua di sebuah perusahaan yang appa ku dirikan” ucap haena

“ohhh… ternyata kau senang berpetualang nona” ucap supir taxi itu

“ne ahjussi benar..” ucap haena. Lima menit kemudia mereka pun sampai pada tempat tujuan

“sudah sampai nona..” ucap ahjussi itu

“ne ahjussi.. kau tunggu dulu ne disini” ucap haena.

“ne nona.. semoga berhasil” ucap ahjussi itu

“ne.. gamsahamnida” jawab haena.

Haena berjalan menghampiri tumah key yang terbuka, haena berdiri di depan pintu rumah key. Tiba tiba key datang menghampiri haena dan membuat haena menghela nafas.

“nuguseyeo..??” tanya key

“cheoneun haena imnida.. naega chingu dennis” ucap haena.

“Dennis???” tanya key mengerutkan kening.

“ne.. dennis” jawab haena

“ohh… masuklah tidak enak ngobrol di luar” ucap key

“ne gomawo..” ucap haena lalu masuk kedalam bersama key

“ kau tinggal sendiri di rumah ini??” tanya haena.

“ne.. aku tinggal sendiri” jawab key

“ohh ya apa kau key??” tanya haena

“ne…” jawab key

“ada keperluan apa sehingga kau kemari??” tanya key

“aku hanya ingin bertanya tanya seputar dennis” ucap haena.

“ohh… tunggu sebentar biar ku ambilkan minum dulu” ucap key

“ne gomawo…” jawab haena. Setelah key pergi meninggalkan haena sendiri di ruang tamu haena bertindak seperti biasanya menyimpan kotak rekaman dan tidak lupa menekan tombol play lalu di simpannya di bawah meja tamu haena pun duduk kembali agar tidak di curigai. Key pun kembali membawakan minum untuk mereka berdua.

“mian di rumahku hanya ada buah strawberry jadi aku membuatnya jus strawberry” ucap key.

“ne gwenchana..” jawab haena.

“ohh ya apa yang ingin kau tanyakan tentang dennis??” tanya key.

“aku ingin menanyakan dimana sekarang dennis tinggal?? Tanya haena

“dennis bukankah masih tinggal di rumahnya yang dulu” ucap key

“benarkah?? Aku sudah pergi kerumahnya tapi.. tidak ada yang membukakan pintu untuk ku” ucap haena

“mungkin dennis kerja” ujar key

“tapi.. setauku dennis kan tinggal bersama chingunya yang bernama… eumm.. ohh ne dongyoon” ucap haena dan dengan seketika wajah key menegang tapi haena membiarkannya.

“dongyoon sudah tidak tinggal bersama dennis” ucap key

“Wae??” tanya haena.

“dia di penjara…” ucap key

“mwo??? di penjara?? Berarti dennis tinggal sendiri di rumah??” tanya haena

“ne kurang lebih seperti itu” jawab key

“lalu kenapa dongyoon bisa di penjara?? Apa dia berbuat kesalahan fatal sehingga harus di penjara??” tanya haena.

“dia menabrak orang orang yang sedang berjalan kaki menyebrang” ucap key

“mwo?? kenapa bisa begitu??” tanya haena.

“karena mobilnya oleng dan ketika dia ingin berusaha menghindari dengan menginjak rem tapi rem tidak bisa berfungsi” ucap key

“aigoo??? Apa bisa rem tidak bisa berfungsi??” tanya haena

“karena hanya ada dua alasan satu terlalu sering di gunakan remnya dan yang kedua ada orang yang sengaja merusak remnya” ucap key

“lalu kenapa mobilnya oleng seperti itu??” tanya haena.

“kenapa kau malah bertanya tentang dongyoon?? Bukankah kau kemari ingin menanyakan seputar dennis??” tanya key

“ne memang, tapi aku ingin tahu kejadian itu” ucap haena.

“baik.. mobilnya oleng karena mesin mobilnya ada yang rusak sehingga menyebabkan mobil oleng” ucap key

“mwo??? jadi?? Ini aneh.. itu bisa terjadi secara bersamaan?” ucap haena dengan pura pura mengerutkan keningnya.

“ne… kau benar” ucap key

“mungkin mobil dongyoon belum di service sebelumnya” ucap haena

“tidak.. kata dongyoon mobilnya baru saja di service” jelas key

“berarti ada orang yang berniat mencelakai dongyoon, bukankah begitu??” tanya haena

“ne kau benar…” ucap key

“kalau begitu… kajja kita lapor polisi agar polisi mengurusi dan mencari siapa pelaku di balik semua ini” ucap haena.

“andwe…” cegah key

“wae???” tanya haena

“karena.. aku lah yang melakukan semua itu” ucap key mengakui dirinya sendiri

“kau??? Kenapa kau melakukannya??” tanya haena.

“karena pada saat itu aku cemburu padanya” ucap key

“cemburu?? Akan apa??” tanya haena.

“cemburu karena yeoja yang ku sukai dan ku cintai lebih memilih dongyoon dari pada ku” ucap key

“nugu??” tanya haena

“krystal…” jawab key.

“apa kau mendapatkan krystal saat ini??” tanya haena

“tidak..” jawab key singkat

“lalu kenapa kau tidak jujur saja pada polisi, sekarang dengarkan aku, kau tidak jujur pada polisi seharusnya kau jujur pada polisi jika sudah seperti ini krystal tidak kau dapatkan dan sahabat pun tidak kau miliki. Apa kau tidak pernah merasa rugi??? Jika saja kau jujur mungkin krystal akan mencintai mu dan sahib pun akan kau dapatkan tidak mungkin mereka semua menjauhimu” jelas haena.

“lalu apa yang harus ku lakukan saat ini??” tanya key pada haena

“kau datang dua hari lagi ke pengadilan pada saat persidangan dongyoon dan kau jelaskan semuanya di sana, maka dengan seperti itu kau adalah namja yang gentle dan bertanggung jawab” ucap haena

“bagaimana bisa kau tahu persidangan akan di lakukan dua hari lagi??” tanya key

“karena aku adalah pengacara dongyoon… yang membantu dongyoon” ucap haena hingga membuat key terlonjak kaget

“mwo??? jadi???” ucap key

“ne aku seorang pengacara, mianhae aku tidak jujur pada mu saat pertama. Karena aku takut kau berbohong pada ku dengan cara seperti ini kau mau jujur padaku” ucap haena.

“ne gwenchana… aku paham… baiklah aku akan mengakui semua kesalahan ku di persidangan nanti dan aku akan bertanggung jawab, gomawo telah menyadarkan ku akan semua perbuatan jahat ku” ucap key

“ne cheonma… semoga kau tidak mengingkari janji mu” ucap haena.

“ne…” jawab key

“ohh ya.. jus nya aku minum, setelah itu aku langsung pergi” ucap haen lalu meminum jusnya setelah itu haena mengambil kotak rekaman di bawah meja dan menekan tombol stop.

“ini rekaman suara kita tadi.. mian aku melakukan semua ini” ucap haena

“ne.. gwenchana…” jawab key

“ne kalau begitu gomawo atas kerja samanya, semoga bermanfaat untuk mu dan untuk kita semua” ucap haena
“ne.. cheonma” jawab key

“kalau begitu aku pergi anyeong..” ucap haena. Lalu berjalan keluar pintu rumah key. Sementara key merenungkan apa kata kata haena.

‘haena benar jika aku berkata jujur setidak nya krystal berfikir bahwa aku adalah namja yang gentle dan namja yang bertanggung jawab meskipun mustahil untuknya bisa mencintai ku, dan untuk teman teman ku jika aku berkata jujur mungkin mereka mau memaafkan semua kesalahan ku dan mereka mau menjadi sahabat ku lagi meskipun nanti aku akan mengalami rasa sel tahanan, baik jika begitu aku akan berkata jujur demi kebaikan banyak orang’ batin key

Sementara haena memasuki taxinya, dengan senyum yang merekah dan seperti orang yang telah hilang semua bebannya.
“ahjussi… jalan sekarang ne” ucap haena pada supir taxi lalu taxi pun melaju.

“bagaimana nona apa berjalan dengan lancar??” tanya supir taxi itu

“ne ahjussi… gomawo atas doa mu dan gomawo atas jasa mu yang mau mengantarku kemana pun dan menungguku semoga jasa mu dibalas dengan yang terbaik oleh tuhan” ucap haen dengan tersenyum ramah.

“ne.. aku pun bahagia jika semua telah terselesaikan” ucap supir taxi itu

“ohh iya ahjussi tolong antarkan aku ke super market ne.. untuk membeli bahan makanan” ucap haena.

“ne nona…” jawab ahjussi itu.

30 minutes latters ~ ~

Haena pun sampai di depan hotel dengan membawa barang belanjaannya keluar dari taxi yang di sewanya.

“ahjussi ini uangnya.. gomawo telah membantuku” ucap haena ramah

“ne… ini kembalian nya nona” ujar supir taxi itu

“tidak usah sebaiknya kau ambil saja ahjussi..” ucap haena

“ne gomawo nona” ujar supir taxi itu lalu melaju mengemudikan mobil taxinya.

Haena berjalan memasuki hotel lalu memasuki lift untuk pergi ke tempat tinggalnya, tidak perlu menunggu lama lift pun terbuka dan haena berjalan keluar dan pergi ke tempat nya tinggal. Haena menyimpan barang b arang belanjaannya di dapur dan menata satu persatu.
Setelah menata barang belanjaanya haena berbaring di kasur tidurnya dengan tersenyum bahagia karena usahanya selama ini tidak sia sia. Cukup dengan memberi mereka nasehat haena dapat merubah sikap mereka.

“gamsahamnida tuhan kau telah membantu ku selama aku kesulitan dan selama aku juga bahagia, gomawo juga eomma telah memberiku support yang begitu berharga untukku dan juga doa untukku tak lupa juga nasehat nasehat yang eomma berikan… gamsahamnida semuanya” ucap haena lalu memeluk bantal yang ada di kasur.

Tiba tiba ketika haena sedang memluk bantal handphone nya berdering, satu telfon masuk dari sunbae nya.

“yeoboseyeo sunbenim” sapa haena

“bagaimana usaha mu??” tanya boa

“tinggal menunggu hari persidangannya saja sunbae” jawab haena.

“kau yakin, kau akan berhasil??” tanya boa

“tentu saja… sunbae hanya tinggal menunggu penghargaan yang akan di berikan oleh ketua jaksa nanti” ucap haena.

“ok.. aku akan menunggu mu” jawab boa

“ne.. kalau begitu aku tutup telfonnya” ucap haena

…………

Haena teringat pada eommanya dan ini sudah hampir malam tapi haena belum istirahat dia malah menelfon eommanya.

“yeoboseyeo.. eomma ku yeoppeo..” ucap haena

“yeoboseyeo chagi.. ada apa kau menelfon ku??” tanya yoona dari sebrang sana

“eomma… aku ingin berbagi berita baik dengan eomma” ucap haena dengan manja

“apa yang ingin kau berikan pada eomma” tanya yoona.

“aku telah berhasil mengumpulkan semua bukti eomma, dan aku hanya tinggal menunggu hari persidangan tiba.. kau tahu eomma jika aku berhasil membebaskan klien ku sekarang aku akan naik pangkat eomma” ucap haena dengan bahagia.

“jinjja?? Woahh.. anak eomma memang hebat, aku bangga padamu” ucap yoona yang ikut bahagia

“eomma, kau jadi bukan datang kemari??” tanya haena

“tentu.. besok sore eomma sudah sampai di sana” ucap yoona

“ok.. kalau besok eomma sudah sampai eomma beritahu aku, agar bisa ku jemput” ucap haena

“ne chagi…” jawab yoona

“ohhh… ya apa eomma sudah makan malam??” tanya haena

“sudah chagi, bagaimana denga mu??” tanya yoona

“aku belum makan eomma, aku baru saja sampai” ucap haena

“kalau begitu eomma tutup telfonnya, lalu kau pergi makan eomma tidak mau kau sakit chagi” ucap yoona dengan lembut

“ok eomma.. kalau begitu aku tutup..good night dan jangan lupa tidur yang cukup.. and have a nice dream eomma..” ucap haena.

“ne have a nice dream too chagi” jawab yoona lalu sambungan pun terputus.

Setelah haena menelfon eommanya baru saja akan beranjak ke dapur untuk mengambil minum tapi satu telfon masuk lagi pada ponsel nya. Haena melihat nama yang tertera pada handphonenya “appa dongyoon” haena mengerutkan keningnya karena dia merasa bingung kenapa bisa malam malam seperti ini dia menelfon.

“yeoboseyeo..” ucapnya bersamaan

“ne… ada apa tuan” tanya haena

“apa perkerjaan mu sudah selesai??” tanya donghae

“sudah tuan, ada apa ??” tanya haena

“tidak… hanya saja perasaan ku lega sedari tadi makanya aku menelfon mu” ucap donghae

“oh..haha.. tentu saja perasaan mu lega karena pasti perasaan seorang appa pada anaknya tidak akan pernah berbohong” ucap haena

“mwo?? apa maksudmu?? Maksud mu kau anakku?? Ahahah…” ucap donghae lalu tertawa

“tidak… bukan itu maksud ku, maksud ku adalah persaan mu bahagia karena perasaan mu pasti tahu aku sudah menyelesaikan tugas tugas ku untuk dongyoon anak mu dan sebentar lagi dia akan bebas maka dari itu perasaan mu bahagia sedari tadi” jelas haena.

“ … ohh ya pasti kau sedang beristirahat baiklah kalau begitu aku tutup” ucap donghae

“tunggu tunggu…” cegah haena

“ada apa??” tanya donghae

“kau datang ke persidangan bukan??” tanya haena

“ne tentu saja, besok sore aku sudah sampai di sana” ucap donghae

“ne, kalau begitu selamat malam” ucap haena

“ne selamat malam” jawab donghae

Haena menaruh handphonenya di atas kasur lalu dia berjalan kearah dapur, pada saat berjalan haena merasa hatinya sangat sakit sejak dirinya sedang berbicara dengan donghae. haena teringat akan beberapa kata yang membuat hatinya sakit sampai saat ini.

” “mwo?? apa maksudmu?? Maksud mu kau anakku?? Ahahah…”
‘tidak… bukan itu maksud ku, maksud ku adalah persaan mu bahagia karena perasaan mu pasti tahu aku sudah menyelesaikan tugas tugas ku untuk dongyoon anak mu dan sebentar lagi dia akan bebas maka dari itu perasaan mu bahagia sedari tadi’
‘ohh.. itu maksud mu, mian salah sangka’ ” batin haena terus saja memikirkannya

“aigoo… perasaan apa ini kenapa hati ku sakit haena, hanya dia berbicara seperti itu hati mu sakit… wajar saja dia menanyakan perkataan mu” ucap haena pada dirinya sendiri untuk menenangkan lalu haena mengusap dadanya.

Haena mengambil segelas air putih dan haena memasak ramyeon untuk makanannya sendiri. Setelah memasak haena memakan makanan yang di masaknya dengan santai dan memikirkan perasaannya yang sampai saat ini sedang terjadi.

‘sebenarnya ada apa denganku banyak sekali kejadian yang aneh tiga hari belakangan ini yang pertama ketika aku bertemu dengan dongyoon tiba tiba saja hati ku merasa dekat dengannya, lalu aku ikut sedih pada apa yang terjadi dengan dongyoon, yang kedua pada saat yang bersamaan eomma dan appa dongyoon menanyakan keadaan ku pada saat setelah aku pulang dari rumah dennis mereka berkata perasaan mereka tidak enak… dan aku bahagia ketika mereka menelfon ku pada saat itu, dan sekarang kejadian hari ini sebenarnya apa maksud semua ini??’ tanya haena pada batinnya.

Setelah selesai makan haena pergi ke kamarnya lalu tertidur, haena selalu bertindak santai untuk masalah sesudah makan tidak boleh tidur karena akan menyebabkan gemuk, karena dia memiliki gen turunan dari orang tuanya yang tidak akan bisa gemuk.

*******

Ke esokan harinya yoona memasukkan beberapa baju kedalam tasnya karena hari ini yoona akan pergi kebusan untuk bertemu dengan haena anak kesayangannya.

Yoona pov

Hari ini aku akan pergi kebusan untuk bertemu dengan haena, aku sudah tidak sabar bertemu dengan haena, Aku sangat merindukannya. Aku berjalan keluar dan mengahampiri supir pribadiku karena hari sudah mulai siang.

“Tolong antarkan aku ke busan ne hari ini” perintah ku.

“ne.. nyonya” ucap supir ku, lalu ku buka pintu mobil dan masuk kedalam mobilnya. Tiba tiba handphone ku berdering bertanda satu telfon masuk. Ku tekan tombol hijau lalu ku letakkan di telingaku.

“yeoboseyeo” ucap seorang namja di sebrang sana

“ne, yeoboseyeo..” ucap ku

“aku ingin berkata bahwa hari ini aku akan pergi keluar kota, apa akan ada pertemuan hari ini??” tanya namja yang cukup umur

“sepertinya tidak ada, karena hari ini aku juga sedang dalam perjalanan menuju luar kota” jawab ku

“ohh.. ne kalau begitu , hati hati di jalan semoga selamat sampai tujuan” ucap namja di sebrang sana hingga membuat ku tersenyum.

“ne gamsahamnida, semoga kau juga selamat sampai tujuan” jawab ku lalu tersenyum.

Entah sejak kapan aku merasa dekat dengan namja yang menelfon ku tadi, rasanya berbeda sekali ketika aku sedang berbicara dengan orang lain. Siapa dia?? Kenapa dia bisa membuat ku tersenyum seperti ini. Namja yang lucu dia belum kenal dengan ku tapi sudah berbicara seakan akan sudah kenal dekat dengan ku.

“siapa yang menelfon mu nyonya?? Sampai sampai kau tersenyum senyum seperti itu” tanya supir ku hingga membuatku terdiam.

“itu klien ku yang berkerja sama dengan perusahaan appa” jawab ku ramah

“sepertinya kalian sudah kenal dekat hingga bisa tersenyum seperti itu” ucap supir ku

“tidak, bahkan aku tidak kenal namanya dan aku pun tidak kenal orangnya” jawab ku

“bagaimana bisa berkerja sama dengan anda nyonya” tanya supir ku

“asisstent pribadiku yang mengurus semuanya” ujar ku

“ohh… aku bahagia kau tersenyum seperti itu, biasanya aku hanya melihat senyum mu ketika kau sedang bersama haena saja nyonya” ucapnya, ya memang aku tidak pernah tersenyum dengan siapa pun kecuali itu hal yang penting

“ne kau benar… mian kalau selama ini kau tersinggung” ucap ku

“tidak.. aku tidak pernah merasa tersinggung, hanya saja aku sedih tidak bisa melihat senyummu setiap hari” ucap nya.

“mungkin suatu hari aku dapat tersenyum setiap hari” ucap ku lalu tidak ada perbincangan lagi diantara kami.

Yoona pov end

Donghae pov

Hari ini aku pergi ke busan agar besok dapat mengahadiri persidangan dongyoon. Aku tidak sabar bertemu kembali dengan dongyoon. Kebetulan aku sudah menelfon pemilik perusahaan yang berkerja sama dengan perusahaan ku. Katanya dia pun hari ini pergi ke luar kota mungkin untuk bisnis. Jadi aku tidak ada pertemuan apa pun dengan perusahaannya.

Sudah 3 jam aku di perjalanan dan ini sudah jam 2 siang, aku akan menginap di hotel yang dekat dengan kantor polisi yang haena berikan alamatnya. Sungguh haena memang yeoja yang cerdas aku tidak meynangka dalam jangka waktu tiga hari dia dapat menyelesaikan tugasnya dan juga mendapatkan bukti buktinya.

Dia mengingatkan ku pada yoona, yang telah berhasil membuat perusahaan appa nya di kenal oleh dunia. Tapi hingga saat ini aku tidak tahu apa nama perusahaan appanya. Yoona yeoja yang cerdas hingga membuatku tertarik padanya. Tapi sayang waktu memisahkan kita hingga saat ini, andai saja aku pada saat itu tidak menyia nyiakan waktu dan berlari bersama yoona , mungkin saat ini kami masih bersama.

Pada saat aku berniat untuk mencari yoona setelah pulang dari rumah sakit, tapi hati ku mencegah ku untuk mencari yoona. Mungkin hati ku merasa aku tidak cocok dengannya maka dari itu hati ku mencegah ku dan hati ku pun berkata untuk menikahi yuri.

Hati memang tida bisa di paksa kan untuk segalanya, maka dari itu aku selalu mengikuti apa kata hati ku. Karena aku tahu sumber dari segala perasaan dan fikiran adalah hati.

Sebentar lagi aku sampai di busan… semoga besok hari yang menguntungkan untukku, untuk dongyoon, dan untuk si pengacara yang cerdas itu.

Donghae pov end

Author pov

Yoona dan donghae sedang berada dalam perjalanan sudah selama 4 jam mereka di perjalanan dan sebentar lagi mereka sampai. Sementara itu haena sedang menonton televise mencari berita terbaru apa yang ada stasiun televisi. Tapi tiba tiba handphone haena berdering sehingga haena harus mengalihkanpandangannya dari televisi.

“eomma??” ucap haena dengan bahagia.

“yeoboseyeo eomma…” ucap haena

“ne chagi, eomma sudah sampai di depan hotel kau tidak mau menjemput eomma??” tanya yoona.

“ne eomma aku jemput eomma… eomma bersama siapa kemari??” tanya haena

“eomma bersama supir saja chagi” ucap yoona

“ok.. kalau begitu eomma tunggu saja di parkiran ne.. nanti aku jemput ke parkiran” ucap haena

“ne chagi..” jawab yoona lalu di putuskan sambungan telfonnya.

Akhirnya yoona pergi ke parkiran sementara itu donghae sudah sampai di parkiran dan di hotel yang sama. Haena berjalan cepat menuju lift untuk menuju parkiran, haena menunggu lift terbuka dengan tidak sabar karena ingin bertemu dengan eommanya. Pada saat lift terbuka haena mendapat telfon dari donghae.

“yeoboseyeo”

“ne, yeoboseyeo” jawab haena

“saya sudah sampai di busan” ucap donghae ucap haena.

“ne.. gomawo, oh ya kapan waktu persidangannya besok??” tanya donghae. dan tanpa donghae sadari donghae melewati yoona yang baru saja turun dari mobilnya.

“besok jam 8 pagi di pengadilan busan” ucap haena dengan terburu buru.

“Sepertinya anda terburu buru??” tanya donghae.

“aku sedang menjemput eomma ku” ucap haena

“ohh.. kalau begitu saya tutup telfonnya,dan gomawo atas infonya” ucap donghae

“ne..” jawab haena singkat. Dan tak lama donghae dan haena pun berpapasan tapi karena donghae sedang memasukan handphone pada jasnya jadi tidak melihat kearah depan dan sedangkan haena sedang memasukkan handphonenya di kantong celananya sehingga haena tidak menatap ke arah depan. Setelah mereka berjalan saling membelakangi yang sudah cukup jauh.

Haena berlari kearah yoona yang sedang memerhatika haena dengan senyuman. Haena pun memluk eommanya seperti sudah satu tahu tidak bertemu.

“eomma…” ucap haena di dalam pelukan eommanya

“chagi.. bogoshipeoyeo..” ucap eomma nya dengan mengelus rambut haena.

“ne nado eomma…” ucap haena masih dalam pelukannya.

“Sudah sudah ayo kita ke tempat mu malu dilihat banyak orang nanti” ucap yoona

“ne kajja eomma.. ohh ya ahjussi kajja” ajak haena masih dengan memegang tangan eommanya.

Haena dan yoona berjalan kearah lift di ikuti oleh supir pribadi yoona. Setelah menunggu lift pun terbuka ada beberapa orang juga yang ingin masuk ke dalam lift haena dan yoona juga supirnya itu memasuki lift itu bersama sama dengan orang lain bahkan donghae pun ada dalam lift yang sama bahkan yoona dan donghae berdiri berdekatan hanya saja terpisah oleh supir yoona.

Ting….

Setelah lift terbuka semua orang keluar haena dan yoona berjalan kearah kanan dan donghae kearah kiri tapi donghae bertabrakan dengan supir yoona karena mereka saling berpapasan. tas donghae pun terjatuh supir yoona membantu mengambilkan tas donghae.

“mianhae tuan mianhae..” ucap supir itu dengan mengambilkan tas donghae

“ne gwencahana..” ucap donghae dengan mengambil tasnya.

“tuan park cepatlah…” panggil yoona lalu melanjutkan langkahnya lagi bersama haena

“ne nyonya…” jawab nya

“sekali lagi mianhae tuan” ucap supir yoona dengan memberikan tas nya pada donghae lalu pergi menyusul yoona. Donghae pun melanjutkan lagi jalannya ke kamarnya.

*****

Ke esokan harinya haena bersiap siap menggunakan seragam pencaranya untuk menghadiri persidangan. Sebelum pergi haena dan yoona sarapan bersama seperti biasanya mereka lakukan saat di seoul.

“haena semoga kau berhasil, eomma doa kan kau sukses dan berhasil” ucap yoona dengan mengusap rambut haena yang sedang makan.

“ne eomma.. gomawo” ucap haena lalu menelan makanannya.

Sementara donghae di kamarnya sedang bersiap siap akan pergi karena sarapan sudah selesai. Donghae pun berjalan ke arah lift untuk menuju parkiran. Setelah sampai di parkiran donghae pun pergi menuju pengadilan.
Sementara haena dan yoona baru saja menaiki mobilnya bersama sama dan pergi ke pengadilan untuk persidangan.

15 minutes latter~~

Haena dan yoona pun sampai di pengadilan mereka berjalan memasuki ruangan persidangan yoona duduk di kursi barisan ke 4 untuk melihat haena , sementara donghae duduk di barisan pertama agar dapat melihat kejadiannya langsung.

“eomma aku tinggal keluar dulu ne, untuk menemui dongyoon” ucap haena

“dongyoon?? Nugu?? Namjachingu??” tanya yoona

“ani.. dongyoon itu klien ku…” ucap haena

“ohh… ne..” jawab yoona lalu tersenyum.

Sementara ruangan sudah di penuhi oleh orang orang yang menghadiri persidangan ini. Sementara haena di luar menunggu kedatangan teman teman dongyoon waktu hanya tinggal sepuluh menit lagi tapi belum ada satu pun teman dongyoon yang datang.

“haena ssi..” ucap seorang namja menepuk pundak haena. Haena pun membalikkan badannya.

“key?? Kk..ka..kau datang??” tanya haena dengan raut wajah yang bahagia

“ne.. aku datang” ucap key

“Agioo… gomawo..” ucap haena. Lalu tidak lama datang krystal menghampiri haena yang sedang berdiri bersama key

“krystal… kau datang?” tanya haena

“ne haena… dan anyeong oppa” sapa krystal

“ne anyeong..” jawab key

“anyeong… apa aku datang telat??” tanya dennis dan membuat tiga orang berbalik

“anyeong dennis ssi.. aigoo aku tidak menyangka kalian semua akana datang” ucap haena.

“jeongmal gamsahamnida.. aku tidak menyangka nya..” lanjut haena..

“baiklah kalau begitu… kajja masuk persidangan akan segera di mulai” ucap haena. Lalu mereka ber empat masuk ke dalam. Dan para jaksa pun menempati tempat nya masing masing.

“selamat pagi.. hari ini jam delapan pagi persidangan akan di buka” ucap jaksa lalu mengetuk palu tiga kali. Haena memejamkan matanya berdoa agar semua berjalan lancar.

“saya memanggil pengacara dari para korban” ucap ketua jaksa. Lalu seorang namja yang cukup umur berjalan ke depan lalu menempati tempatnya.

“saya memanggil pengacara dari tersangka” ucap ketua jaksa, haena pun berjalan ke depan sebelumnya haena tersenyum pada eommanya. Sesampainya di depan donghae yang melihat haena terlonjak kaget seakan dunia berputar kembali pada saat donghae sedang bersama yoona.
Donghae tidak lepas memandang haena sehingga membuat haena menatap kembali donghae lalu tersenyum.

‘yoona… apa dia yoona?? Lalu mana haena?? Kenapa yang ada adalah yoona?? Aku tidak mengerti, apa dia haena?? Lalu kenapa wajahnya mirip sekali dengan yoona?? Siapa dia sebenarnya??’ batin donghae.

“silahkan untuk pengacara korban untuk memulainya terlebih dahulu” ucap jaksa.

“selamat pagi.. saya Kim sang joon selaku pengacara korban hanya ingin meminta dari pengacara tersangka untuk memberikan bukti bukti yang telah anda dapatkan untuk membela tersangkaa” ucap pengacara korban dengan tersenyum meremehkan lalu kembali duduk ke tempatnya. Haena pun berjalan ke depan jaksa dengan memberikan satu lembar kertas dan satu kotak rekaman.

“ini surat pengajuan pembebasan lee dongyoon dan di dalam kotak rekaman ini teradapat beberapa bukti” ucap haena lalu berjalan mundur dari hadapan jaksa

“saya choi haena selaku pengacara dari tersangka, sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada lee dongyoon karena mempercayai saya menjadi pengacara dan saya juga berterima kasih kepada tuan lee appa dari lee dongyoon yang hadir juga pada para pemberi bukti yang hadir” ucap haena.

“sekarang saya meminta agar ketua jaksa, menyalakan rekaman itu dan gunakan mic agar bisa di dengar oleh orang banyak” ucap haena. Lalu ketua jaksa membicara kan ini semua dengan para jaksa yang lain.

“baik… saya kabulkan permintaan anda” ucap ketua jaksa

“gamsahamnida” jawab haena. Lalu ketua jaksa pun menyalakan rekamannya untuk mengabulkan permintaan haena.

“Aku datang ke kota busan ini untuk mencari pekerjaan……………………………..” suara dongyoon mulai terdengar saat bercerita.

Donghae dan yoona yang terus meperhatikan aksi haena, terkagum melihat aksi dari haena yang membela dongyoon.

‘aku tidak menyangka dia akan melakukan aksi ini, dan aku tidak pernah berfikir bahwa tindakan yang dilakukannya ini adalah tindakan yang sangat hebat’ batin donghae

‘aigoo haena… eomma bangga padamu, eomma tidak menyangka kau berfikir seperti ini untuk mengumpulkan bukti bukti mu, aku sangat bangga pada mu kau hebat’ batin yoona.

Tiga puluh menit kemudian suara dongyoon mati, tanda cerita dongyoon telah selesai. Tiba tiba pengacara korban berkata berniat untuk menjatuhkan haena.

“lalu mana bukti mu?? Kalau seperti ini hanya lah cerita, anda fikir ini permainan yang akan selesai hanya dengan sebuah cerita??” tanya kim sang joon.

“tolong tekan tombol next ketua..” ucap haena tegas tanpa menghiraukan perkataan kim sang joon. Ketua jaksa pun mengikuti intruksi dari haena kemudian terdengar lagi suara seorang namja yang bercerita itu suara dennis yang memberikan bukti.

“gomawo”
“ohh ne… kau masih suka bersama sama dengan siapa?? Ahh… dongyoon dan key”
“tidak”
“wae???”
“dongyoon di penjara dan key memutuskan pertemanan denganku”……………………………..
” suara dennis mulai terdengar dengan suara haena yang sedang bercakap cakap.

30 minute latters ~ ~….

“aku choi haena, aku seorang pengacara”
“pengacara??? Apa ada yang bisa aku bantu sehingga kau datang pada ku
“tentu.. kau pasti sudah lupa apa kasus semua ini” ………………………
” Terdengar lagi suara krystal yang sedang bercakap cakap dengan haena memberikan bukti.

15 minutes latters ~ ~ …

“next..” ucap haena lagi lalu tersenyum sinis melihat pengacara korban mulai ternganga.

“mian di rumahku hanya ada buah strawberry jadi aku membuatnya jus strawberry”
“ne gwenchana..”
“ohh ya apa yang ingin kau tanyakan tentang dennis??”
“aku ingin menanyakan dimana sekarang dennis tinggal??”
“dennis bukankah masih tinggal di rumahnya yang dulu”
“benarkah?? Aku sudah pergi kerumahnya tapi.. tidak ada yang membukakan pintu untuk ku” “mungkin dennis kerja”
“tapi.. setauku dennis kan tinggal bersama chingunya yang bernama… eumm.. ohh ne dongyoon”
“dongyoon sudah tidak tinggal bersama dennis” ……………………………………………….”

Terdengar lagi suara key yang mulai memberikan bukti. Dan dongyoon memperhatikannya dengan jelas pada saat key mengakui kesalahannya dongyoon terlonjak kaget karena tidak percaya bahwa temannya sendiri yang berbuat seperti itu.

15 minutes latters… ~ ~

Selesai mendengarkan bukti bukti yang haena berikan kepada semua orang. semua orang yang berada dalam ruang persidangan terdiam, menyadari bukti yang haena berikan bahwa dongyoon tidak bersalah.

“itu bukti bukti dari ku, dan saat ini aku sudah mendatangkan tiga orang yang berada dalam rekaman itu, apa saya di ijinkan untuk memanggilnya??” tanya haena

“ne” jawab ketua jaksa tegas.

“dennis aku memanggil mu” ucap haena dan dennis pun berjalan kedepan untuk mengikuti permintaan haena.

“saya dennis… saya chingu lee dongyoon saya mengakui bahwa orang di balik kecelakaan kemarin adalah saya bukan lee dongyoon, saya ingin bertanggung jawab atas semua ini saya harap ketua jaksa membebaskan dongyoon” ucap dennis. Lalu duduk di tempat saksi.

“dan saya memanggil krystal untuk menjadi saksi” ucap haena, krystal pun berjalan ke depan untuk menjelaskan semuanya.

“saya krystal, saya ingin jujur bahwa di balik kejadian ini semua key lah yang menyebabkannya pada saat di pesta dia yang merusak mesin mesin mobil dongyoon di karenakan dia cemburu, maka dengan itu saya ingin ketua jaksa meninmbangkan ini semua dan membebaskan dongyoon” ucap krystal , lalu krystal duduk di tempat saksi

“Selanjutnya saya panggil key untuk mengakui semua kesalahan yang telah di perbuat” ucap haena. Key pun berjalan ke depan dan menjelaskan semua kejadiannya

“saya key, saya mengaku saya yang melakukan ini semua , saya yang berniat untuk mencelakai dongyoon dan saya juga yang membuat mobil nya oleng dan rem tidak berfungsi. Saya ingin mempertanggung jawabkan ini semua karena saya tahu , serapih rapih orang menyimpan bangkai lama kelamaan bau itu akan tercium, maka dengan itu saya meminta bebaskan dongyoon dan biarkan saya yang menggantikannya di dalam sana” ucap key. Lalu terduduk di kursi saksi

“itu bukti bukti dari saya, jadi saya hanya menyimpulkan bahwa kejadian ini fakta bukan perbuatan dongyoon dan mereka bertiga sudah menjelaskan nya semua” ucap haena.

“apa bukti ini kurang tuan kim sang joon??” tanya haena

“tidak… kau hebat sekali menyusun kasus ini dengan rapih aku mengakui kehebatan mu” ucap pengacara korban.

“baik ini akan saya pertimbangkan sementar ini” ucap ketua jaksa lalu membicarakan ini semua dengan jaksa yang lain.

Haena melihat dongyoon yang berada di dalam penjara lalu haena tersenyum pada dongyoon. Setelah lima belas menit membicarakan semua ini ketua jaksa pun memberikan keputusannya.

“baik.. saya putuskan bahwa tersangka yang bernama Lee dongyoon akan saya bebaskan dengan bukti bukti yang cukup factual” ucap ketua jaksa.

“dengan ini saya putuskan bahwa Lee dongyoon di nyatakan bebas” ucap ketua jaksa lalu mengetuk palu sebanyak tiga kali. Semua orang tersenyum dan tertawa bahagia

“untuk dennis dan key kalian akan di penjara selama 10 tahun penjara” ucap ketua jaksa lalu mengetuk palu tiga kali.

“baik.. persidangan ini saya tutup” lalu di ketuknya lagi palu tiga kali. Dongyoon pun di lepaskan dari dalam penjara dan berjalan menuju haena yang sedang bersama teman temannya

“gomawo haena ssi, kau memang yang terbaik” ucap dongyoon lalu memeluk haena.

“mianhae, aku telah membuat mu seperti ini.. dan aku akan menebus semua kesalahan ku” ucap key lalu key di bawa oleh polisi

“dongyoon maaf kan aku karena telah membohongi mu” ucap dennis lalu dibawa juga oleh polisi. Krystal datang menghampiri dongyoon dan haena.

“dongyoon oppa.. chukhae kau sudah bebas, aku minta maaf karena tidak membantu mu selama ini” ucap krystal

“ne gwenchana, aku sangat berterima kasih pada mu” ucap dongyoon lalu memeluk krystal sebentar.

“kalu begitu aku pamit pulang dongyoon oppa dan haen ssi” ucap krystal

“ne..” jawab haena dan dongyoon bersamaan.

“haena ssi,, aku tidak percaya kau dapat membereskan persidangan ini dengan waktu 2 jam hebat” puji pengacara korban

“thank you..” jawab haena.

Setelah semua pergi meninggalkan haena dan dongyoon berdua donghae datang menghampiri haena dan dongyoon. Dan tersenyum pada haena.

“kamu sangat hebat..” ucap donghae

“gomawo..” jawab haena..

“aku tidak menyangka, pengacara muda, cantik juga hebat bukan begitu dongyoon??” tanya donghae pada anaknya

“kau benar appa dia sangat cantik” jawab dongyoon.

“ohh ya.. kau choi haena bukan??” tanya donghae

“tentu saja….” Jawab haena

“ahh.. kalau begitu siapa nama eomma mu??” tanya donghae karena donghae berfikir haena pasti anak yoona. Pada saat haena akan menjawab pertanyaanya telfon berdering dengan segera haena menjawab telfonnya.

“yeoboseyeo eomma..” ucap haena

“haena.. mian tadi eomma tidak enak badan tiba tiba” ucap yoona

“mwo?? eomma sakit..?? lalu dimana eomma sekarang???” tanya haena

“eomma ada di hotel, jika sudah selesai kau cepat pulang ne” ujar yoona

“ne eomma.. ini sudah beres aku langsung pulang..” jawab haena

“ne eomma tunggu…” ucap yoona. Lalu telfon pun terputus.. dengan segera haena membereskan semua barangnya dan pamit pada donghae dan dongyoon.

“eumm.. kalau begitu aku pulang dan selamat untuk dongyoon karena sudah bebas, anyeong ” ucap haena lalu berbalik arah dan berjalan, tapi baru saja dua langkah haena menghentikan langkahnya.

“ohh.. iya tuan lee nama eomma ku IM YOONA” ucap haena lalu pergi melangkahkan kakinya meninggalkan donghae dan dongyoon.

Seperti tertusuk pisau hati donghae rasanya sangat sakit sekali, mengetahui bahwa haena adalah anak yoona dia terdiam seketika. Donghae berfikir bahwa haena anak yoona dan siwon hingga membuat donghae merasakan sesak di hatinya.

TBC..

Sorry kalau baca nya lelah.. karena terlalu lama..
Semoga menghibur kalian semua… jangan lupa RCL nya..

24 thoughts on “When Love Is Insparable (Chapter 3)

  1. lagi serv2 bca tbc nich…..kpn yo0nhaenya ktemu dah g sbar nich.
    Ky sinetr0n aja mauw ktemu susah. Ada aja hlangannya……mga next chp .ada m0ment yoonhaenya. Next jgn lma2 donk. Gregetan q bcane

  2. ah yoong emang g lihat klu donghae disitu atau jangan2 yoong pulang karena mau menghindari donghae ya??????jangan sampek dongyoon-haena jatuh cinta mereka saudara………donghae g tahu klu haena putri kandungnya…….lanjuuuuuuut…..

  3. Aq udah bca dr part 1 mpe 3,thor smoga YH bersatu lgi yah wlaupun mrka udah tua tp mrka hrus bersatu!!hehe
    smoga haena n dongyoon gak sling jatuh cinta,klau gak bza gwat nar!!
    Next part ny ditunggu thor!!

  4. kya knpa yoona eonni pke ara gak enk bdan sgala si kn pdhal bntr lg mau ktmu ma hae oppa..jd kyk senetron2 yg gagal ktmu hehe ditunggu nextnya min

  5. Wahh daebakk serasa nyata, padahal aku cuma ngebaca doang. Sampe geregetan aku. Kapan moment yoonhaenya ? udah nggak sabar nih ngeliatin yoonhae yang kangen-kangenan hihihi. Semangat kakak author 😄😃😀

  6. Gagal dong yoona ketemu sama donghae…pengen cepet liat mereka secara nyata kalo ketemu, kan kalo di mimpi mereka udah ketemu..hhe, hebat banget haenaa..chukkae buat dongyoon, next ditunggu part selanjutnya..

  7. rasanya kayak nonton ftv wkwk sumpah ini kerreeeenn banget apalagi endingnya iti loh yg buat penasaran pas haena bilang yoona ibunya ke donghae

Komentarmu?