When Love Is insparable (Chapter 2)

when love is insparable part 2

Tittle : when is Love insparable

Author : YH

Cast : Im yoona, Lee Donghae, Haena

Other cast : Lee Dongyoon

Leight : + 6000

Length : Chapter 2

Note : hari ini aku bawa lanjutannya…
Dicerita ini Haena mulai menjadi tokoh pertama, haena berkerja sebagai pengacara dan dia berkerja untuk mencari bukti kejadian dari dongyoon anak dari donghae dan yuri. Dan untuk kali ini dan chapter seterusnya di cerita ini wajah Haena mirip dengan Yoona ketika dewasa, dan wajah Dongyoon mirip dengan Donghae ketika dewasa..
Jangan lupa RCL nya ya… semoga menghibur kalian

Author pov

Yoona menangis di dalam kamarnya ketika selesai menceritakannya pada haena. Yoona terlanjur membongkar semua rahasia tentang nya pada haena. Sebenarnya yoona tidak ingin anaknya tahu tentang ini semua, tetapi ini untuk kebaikannnya juga.

“eomma kenapa kau menangis….??” Tanya haena.

“ani gwenchana…sudah sebaiknya kau tidur ini sudah malam, bukankah besok kau pergi untuk menangani klien mu dibusan??” tanya yoona pada anaknya.

“ne eomma, tapi… aku ingin tahu satu hal lagi eomma” ucap haena.

“apa yang ingin kau tanyakan chagi??” ucap yoona pada haena.

“kalau aku bukan anak siwon appa, lalu apa appa tidak pernah mempermasalahkan ini??” tanya Haena pada yoona.

“appa mu tidak pernah mempermasalahkan ini, karena appa mu tidak tahu kalau eomma bukan hamil anaknya…” jelas yoona.

“Lalu??? Apa eomma pernah berhubungan suami istri dengan appa??” tanya haena.

“ne pernah saat eomma sudah dalam keadaan mengandung dua hari, tapi hanya satu kali itu pun karena appamu dalam keadaan mabuk jadi dia tidak sadar diri…” ucap yoona.

“tapi… apa appa tidak curiga lagi..??” tanya haena lagi.

“tidak.. karena mungkin appa mu kira aku sedang mengandung anaknya” ucap yoona.

“lalu kenapa appa meninggal eomma??” tanya haena, karena haena tidak tahu apa penyebab siwon meninggal.

“appa mu meninggal karena kecelakaan mobil, tepat saat kau berumur 3 tahun dia sedang berduaan di dalam mobil bersama seorang yeoja lain” ucap yoona.

“mwo?? jadi appa telah selingkuh dari eomma??” ucap haena

“ne… tapi eomma tidak pernah melarangnya selingkuh karena eomma tidak pernah mencintainya” ujar yoona.
“ne… kalau begitu aku anak siapa eomma??” tanya haena dan membuat yoona menatapnya.
“nanti kau akan tahu sendiri….. sekarang pergilah tidur” ucap yoona.
“ne..” lalu haena pergi ke kamarnya menuruti perintah eommanya.
*****
Di pagi hari yoona dan haena sarapan bersama seperti biasanya, namun kali ini sarapan untuk perpisahan karena selama lima hari ke depan haena akan pergi ke busan untuk menangani kliennya.

“haena jaga dirimu baik baik di sana nak..” ujar yoona dengan mengusap rambut anak kesayangannya.

“ne eomma… aku janji akan menjaga diriku baik baik” jawab haena dengan tersenyum.

“ne, kau memang anak yang baik chagi” ucap yoona lalu tersenyum.

“eomma… jaga kesehatan mu juga ne, aku tidak mau malaikat kesayangan ku sakit karena aku tidak menemaninya” ucap haena dengan sedikit memanyunkan bibirnya.

“hahah… ne chagi, aku akan menunggu kepulangan mu dan ketika kau pulang nanti kau akan melihat eomma mu yang sehat ini” jawab yoona dengan gurauan.

“ne… aku percaya eomma ku yeoppeo..” ucap haena dengan memeluk eommanya.

“ne…gomawo chagi” jawab yoona.

“eomma.. bolehkah aku menyuapi eomma sekali ini saja… please eomma please…” ucap haena dengan memohon dan wajah yang memelas.

“ne…” jawab yoona menuruti keinginan anaknya. Lalu haena pun menyuapi eommanya dengan kasih sayang dan setulus hati.

“sekarang giliran eomma yang menyuapi mu, satu sendok terakhir ini” ucap eommanya.

“ne eomma.. a….” ucap haena lalu membuka mulutnya agar eommanya bisa menyuapi haena.

“eummmm mashita.. satu suap dari eomma sangat berarti bagiku” ucap haena lalu memeluk yoona.

“hahaha… kau bisa saja…” jawab yoona

“sudah sekarang, minum air putihnya lalu jangan lupa di minum susunya” perintah yoona pada haena.

“ne.. sudah selesai” jawab haena setelah meminum susunya.

“baiklah aku pergi dulu ne eomma.. ingat pesan ku dan aku pun akan mengingat pesan mu eomma..” jawab haena lalu mengecup pipi kanan dan kiri eommanya.

“anyeong..” ujar haena lalu pergi meninggalkan yoona di dapur sendiri.

“semoga kau berhasil dalam membantu klien mu dan tidak di berikan halangan oleh tuhan” ucap yoona dengan menatap kepergian anaknya.

*****

Sesampainya di busan Haena menelfon eommanya untuk memberitahu kalau dia sudah sampai di busan dengan selamat.

“eomma… aku sudah sampai” ucap haena
“ne… jangan lupa istirahat chagi, jika terlalu lelah kau akan sakit” ucap yoona dalam telfon
“ne eomma ku yang cantik, eomma tenang saja aku akan menjaga diriku baik baik dan hati hati” ucap haena dengan bangga.
“ne.. kalau begitu sebaiknya kau istirahat, eomma tutup telfonnya nde.??” Ucap yoona
“ne eomma…” jawab haena lalu sambungan telfon pun terputus.

Haena berbaring di kasur hotel yang di sewa untuknya, untuk menghilangkan rasa lelah karena baru saja sampai. Haena ingat dia harus menanyakan pada atasannya siapa nama orang yang harus di bantu olehnya. Haena berkerja sebagai pengacara dia baru berkerja menjadi pengacara selama satu tahun dan dia sudah menangani 5 klien dan pekerjaan nya sangat rapi.

“yeoboseyeo sunbaenim” ucap haena

“ne, bagaimana kau sudah sampai??” tanya kwon boa seniornya. Tetapi haena memanggilnya sajangnim karena pangkatnya berbeda.

“ne.. lalu siapa nama orang yang harus saya bantu dan dimana tempat kantor polisinya??” tanya haena.

“dia seorang namja, bernama lee dongyoon umurnya sama seperti mu 22 tahun, menurut berita yang saya dapat dia telah mencelakai orang lain sebanyak 10 orang atau dua keluarga karena pihak polisi telah menemukan bukti bahwa mobilnya pada saat itu berada di tempat itu” jelas boa.

“tidak ada satu orang pun yang berani berpihak padanya karena ketua jaksa selalu membantah apa yang pengacara dongyoon katakan, dan semua pengacara yang telah menangani dongyoon selalu kalah bukti oleh pengacara dua keluarga itu. Jika saat ini kau berhasil membebaskannya berarti kau adalah pengancara yang handal pangkat mu akan ku naikkan.” Jelas boa.

“ne arraseo..” jawab haena.

“kalau begitu aku tutup telfonnya, gomawo atas bantuannya” ujar haena

“ne cheonma..” jawab boa sang senior.

Tut…tut…

“sebaiknya aku pergi mencari tahu namja itu, tapi… kemana aku harus pergi??” tanya haena sendiri.

“cha.. aku tahu harus pergi kemana” ucap haena lalu pergi keluar hotel untuk mencari taxi. Setelah haena menemukan taxi haena segera menaikinya dan meminta pada supir taxi agar mengantarkannya kepada kantor polisi pusat. Dan taxi pun melaju dengan cepat jalan raya pun tidak macet.

Sesampainya di depan kantor polisi haena membayar supir taxi itu dan berjalan memasuki kantor polisi. Haena menghampiri salah satu polisi.

“permisi, saya ingin bertanya apa benar seorang tahanan bernama lee dongyoon di tahan di sini??” tanya haena memberanikan diri.

“silahkan duduk dulu..” ucap polisi itu.

“ne gamsahamnida” jawab haena

“jadi apa ada pak??” tanya haena.

“ne, dia berada disini seorang tahanan yang harus di penjara seumur hidup akibat kecelakaan yang mengakibatkan banyak korban” jelas polisi.

“seumur hidup?? Apa pengadilan sudah memutuskan??” tanya haena.

“belum.. ini hanya baru sementara jika dalam lima hari kedepan dia tidak menemukan pengacara baru untuk membelanya dia akan di penjara seumur hidup” jelas pak polisi.

“lalu siapa nona ini??” tanya pak polisi.

“oh ne saya lupa, perkenalkan saya pengacara barunya nama saya choi haena..” ucap haena dengan mengulurkan tangannya lalu polisi pun membalas uluran tangannya.

“boleh saya bertemu dengan lee dongyoon??” tanya haena.

“silahkan.. mari saya antar” ucap pak polisi lalu haena di bawa di ruang tunggu dan sementara polisi memanggil dongyoon dan membawa dongyoon dihadapn haena.

“gamsahamnida..” ucap haena pada polisi.

Haena pun menatap lee dongyoon sekejap dan tiba tiba lee dongyoona berbicara yang membuat haena berhenti menatapnya.

“siapa kau??” tanya dongyoon.

“ahh.. perkenalkan saya choi haena, saya pengacara baru mu” ucap haena tersenyum dengan mengulurkan tangannya. Tapi dongyoon tidak membalasnya sama sekali hingga membuat haena malu karena tidak di balas.

“berapa bayaran yang ingin kau dapatkan 15 jt, 20 jt, 30 jt, sudah 3 pengacara kemari dan ku bayar dengan mahal tapi tidak ada satu pun yang berhasil” ucap dongyoon dengan wajah kesal.

“tidak.. aku tidak menginginkan bayaran, aku akan membantu mu dengan senang hati karena aku akan di bayar oleh atasan ku jadi aku tidak menginginkan bayaran lagi” ucap haena.

“Ck… dasar kemarin saja pengacara yang di bayar mahal tidak mampu membebaskan ku, apa lagi kau yang dengan senang hati dank au masih terlalu muda untuk menjadi pengacara, apa kau bisa membebaskan ku??” tanya dongyoon angkuh tapi sebenarnya dongyoon angkuh karena dia sudah terlanjur kesal.

“untuk menjadi seorang pengacara aku tidak membutuhkan bayaran besar, untuk menjadi seorang pengacara tidak perlu orang yang sudah tua, tetapi untuk menjadi pengacara hanya butuh berkerja keras dan berusaha agar seorang klien nya dapat bebas dari penjara, dan aku untuk menjadi seorang pengacara harus dapat memilih klien karena apa ?? karena agar aku dapat membantunya jika klien memang bersalah aku tidak bisa membantu tetapi jika klien benar aku akan membantu” jelas haena dan membuat dongyoon tertegun akan perkataan haena.

“lalu apa yang sekarang akan kau lakukan??” tanya dongyoon

“aku ingin, kau bercerita bagaimana kejadian itu bisa terjadi” ucap haena pada dongyoon.

“aku tidak tahu bagaimana kejadian itu bisa terjadi” jawab dongyoon

“kalau begitu ceritakan apa yang kau lakukan sebelum kejadian itu terjadi” perintah haena

“apa itu bisa… polisi tidak akan percaya jika aku menceritakkannya pada mu lalu kau menceritakannya pada polisi” ujar dongyoon.

“aku tidak akan bercerita pada polisi, tetapi aku ingin kau bercerita di depan rekaman ini” ucap haena lalu menyimpan kotak rekaman di hadapan dongyoon.

“sekarang kau boleh mulai bercerita..” lanjut haena dengan menekan tombol play lalu tersenyum pada dongyoon.

“Jadi….

Flashback

Aku datang ke kota busan ini untuk mencari pekerjaan… suatu malam aku dan teman ku dennis pergi ke pesta ulang tahun key dia merayakan pesta ulang tahunnya yang ke 20 tahun. Dia pun mengundang yeoja yang di sukainya yaitu krystal dan banyak teman lainnya. Aku tahu key menyukai krystal dan mencintai krystal, tetapi krystal tidak mengetahui kalau key menyukainya juga krystal yang tidak mencintainya. Ketika aku, dennis dan key berbincang tiba tiba krystal datang menghampiri kami.

“oppadeul… boleh aku meminta waktu nya sebentar??” tanya krystal pada kami.

“ada apa??” tanya key padanya.

“aku ingin berbicara berdua dengan dongyoon oppa boleh eo??” tanya krystal dan dengan seketika aku melihat key yang berubah raut wajahnya dari yang bahagia menjadi kesal.

“ne silahkan” jawab key singkat.

“kajja oppa ikut aku…” ucap krystal. Lalu dia menarik tangan ku dan membawaku ke balkon rumah key.

“eumm oppa.. aku ingin berbicara sesuatu pada mu” ucap krystal.

“mwo??” tanya ku lembut.

“aku mencintai mu oppa….” Ucap krystal.

“apa kau sudah mempunyai yeojachingu oppa??” lanjut krystal.

“tidak.. aku tidak mempunyai yeojachingu” jawab ku

“jinjja???? Kalau begitu bolehkah aku yang menjadi yeoja chingumu oppa?? Aku sangat mencintai mu…” ucap krystal..

“tapi….” Ucap ku gantung

“tapi apa oppa?? Tapi kau tidak mencintaiku?? Gwenchana oppa… aku akan membuat mu jatuh cinta pada ku” ujar krystal.

“bukan begitu tapi aku tidak bisa… aku takut aku menyakitimu hanya itu…” ujar ku

“baiklah kalau begitu aku tidak akan memaksamu” ucap krystal

“tapi bolehkah aku menjadi chingu mu atau dongsaeng mu oppa??” tanya krystal.

“ne tentu saja…” jawab ku lalu tersenyum padanya.

“ne… kalau begitu gomawo atas waktu luang nya oppa..” ucap krystal.

“ne kalau begitu aku kembali, anyeong..” ucap ku lalu aku kembali pada dennis dan key yang sedang berbincang.

“hey hey hey.. sudah selesaikah??” tanya key

“ne, mian kalau membuat mu cemburu” jawab ku

“mulai sekarang jangan dekatkan krystal lagi atau kau akan tahu akibatnya nanti” ucap key.

“ne aku tahu itu..” jawab ku. Kami pun berbincang bincang lagi dengan sesekali bercanda gurau dan tersenyum. Tapi tiba tiba krystal datang kembali dan menarik tanganku ke tempat dansa dan Krystal memaksa ku untuk berdansa dengan terpaksa aku menuruti permintaaanya. Aku melihat key dengan wajah yang padam karena menahan marah pergi keluar aku ingin melepaskan krystal tetapi krystal menahan tangan ku. Setelah aku selesai berdansa aku menghampiri dennis yang sedang duduk sendiri..

“kemana key??” tanya ku

“dia keluar mungkin dia marah..” ucap dennis santai.

“lalu???” tanya ku.

“dia meminta agar kau membelikannya minuman , tetapi sebaiknya aku saja yang membeli” ucap dennis.

“gwenchana biar aku saja yang membelinya” ucap ku

“jangan aku saja yang beli dan kau bicara padanya agar dia tidak marah lagi” ucap dennis

“ok gomawo” ucapku lalu dennis pergi menggunakan mobil ku untuk membeli minuman itu, kebetulan dia tidak membawa mobil.

Lalu dennis pergi dari hadapan ku, sementara itu mata ku melihat krystal pergi keluar entah.. aku tidak tahu apa yang akan krystal lakukan. Aku menunggu key sendiri di sofa yang sama saat aku berbincang bincang dengan key. Tidak lama kemudia key datang menghampiri ku.

“sudah selesai dansa nya??” tanya nya.

“ne sudah.. mian aku membuat mu kecewa” ujar ku.

“heuh… aku sudah bosan mendengar kata mian dari mu, aku hanya butuh berikan krystal pada ku, bukan kah kau sendiri yang berkata pada ku bahwa kau tidak mencintai krystal lalu kenapa sekarang kau berdekatan dengan krystal” ucap key

“aku tidak mendekati krystal tapi dia yang mendekatiku” ucap ku

“lalu, kemana dennis… dennis sudah bilang bukan pada mu tolong belikan aku minuman di luar” ucap key.

“ne dennis sudah memberitahuku, tapi dia berkata padaku bahwa biarkan dia yang membelinya” ujar ku.

“MWO?? Shit…”

“mworago??” tanya ku

“tidak tidak ada apa apa” jawab nya.

Setelah setengah jam kami menunggu dennis lalu dennis datang juga. Dia berjalan kearah kami dengan wajah yang lesu.
“mana minumannya??” tanya ku

“tidak ada… toko itu tutup” ucap dennis

“kau tidak apa apa??” tanya key tiba tiba

“ani gwenchana, kenapa kau bertanya seperti itu??” tanya dennis dengan mengerutkan wajahnya.

“tidak… hanya saja terlihat dari wajah mu, kalau kau kelelahan” ucap key.

“ne, memang benar…” jawab dennis.

“lelah?? Memang apa yang telah kau lakukan, kau kan pergi menggunakan mobil ku bukan berjalan kaki. Sini kembalikan kunci mobil ku” ucap ku

“tidak ada mobil mu… ku bawa ke

tempat service karena mogok” ucap nya.

“nde??? Padahal baru saja satu minggu yang lalu di service, yahh tapi sudahlah gwenchana” ucap ku.

“eummm… sepertinya aku harus pulang aku ingin tidur apa kau akan pulang bersama ku dennis?” tanya ku pada dennis.

“ne kajja…” jawabnya

“eummm.. key kami pulang ok… sorry atas perbuatan ku tadi” ucap ku pada key. Lalu key tersenyum pada ku.

“ok…” jawab nya. Lalu kami pulang menggunakan taxi.

Ke esokan harinya pada saat aku sedang mengobrol dengan dennis di siang hari. Tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah dennis. Aku pun pergi untuk membukakannya bersama dennis, tepat aku buka pintunya terdapat tiga orang polisi dan dia mencari ku, ketika aku menjawab bahwa aku lah yang bernama lee dongyoon polisi itu membawa ku ke kantor polisi.

Flashback end.

“Setelah dua hari aku di penjara krystal datang menemui ku yang pertama dan terakhir”.

“oppa… sebaiknya kita sebagai sahabat dan saudara berakhir di sini saja aku tidak mau terbawa menjadi seorang shabat dari buronan.. mian oppa mian, jika kau ingin menanyakan sesuatu tanyakan lah padaku ucapnya padaku, tidak ada yang ingin kutanyakan pada mu ucapku pada nya, lalu dia pamit untuk pergi pada ku” cerita dongyoon pada haena.
Haena pun menekan tombol stop di tempat rekaman itu dan tersenyum pada dongyoon.

“sudah selesai??” tanya haena.

“ne..” jawab dongyoon.

“kalau boleh tahu, dimana alamat rumah dennis, krystal dan key??” tanya haena.

“untuk apa??” tanya dongyoon

“untuk mencari informasi, boleh??” tanya haena.

“ok..” jawab dongyoon. Lalu haena memberikan satu lembar kertas dan dongyoon menuliskan alamat rumah dennis, krystal dan key.

“waktu sudah satu jam dan sudah habis” ucap polisi yang menghampiri haena dan dongyoon.

“eumm tunggu sebentar pak.. aku ingin meminta nomor telfon” ucap haena dengan ramah.

“dongyoon ssi… boleh aku meminta nomor telfon appa mu??” tanya haena.

“ne…” jawab dongyoon lalu menuliskan pada kertas yang sama.

“gamsahamnida..” ucap haena dengan sedikit membungkukkan badan pada polisi dan dongyoon.

Haena berjalan keluar kantor polisi dengan tersenyum bahagia, bahagia karena misi pertamanya telah selesaai.

“jadi jadwal ku mulai satu hari besok mencari bukti..” ucap haena lalu memberhentikan satu taxi yang kebetulan lewat di hadapannya.

“hotel Chungsong ahjussi” ucap haena. Lalu taxi itu melaju mengikuti perintah haena. Haena kembali teringat atas yang telah di ceritakan oleh dongyoon tadi.

‘jangan jangan…. Orang yang kecelakaan bukan dongyoon tapi dennis?? Tapi kenapa bisa?? Dongyoon bicara padaku bahwa mobilnya sedang di service dennis, tapi ketika keesokan harinya mobilnya di temukan menabrak 10 korban. Berarti dennis berbohong kepada dongyoon sebenarnya dia lari karena menghindar dari polisi akibat dia menabrak 10 korban itu lalu dongyoon berkata pada key toko itu tutup, tetapi dia tidak ke toko itu. Cha aku berhasil menyusun ide ku.. berarti besok aku kerumah dennis’ Batin haena lalu tersenyum.

“nona sudah sampai..” ucap supir taxi nya.

“ne.. ini uangnya gomawo ahjussi..” ucap haena lalu keluar dari taxi itu. Haena berjalan memasuki lift. Haena menunggu pintu lift terbuka tiba tiba telfon berdering menandakan satu telfon masuk.

“eomma..?? ada apa??” tanya haena sendiri.

“ne eomma..” ucap haena

“kau sudah makan?? Ini sudah hampir malam” tanya yoona dalam telfon.

“eumm… sudah eomma, sudah dari tadi ini sedang mengerjakan tugas” jawab haena berbohong, karena takut eommanya cemas.

“jinjja?? Kau tidak berbohong bukan??” tanya yoona.

“ani eomma..” jawab haena meyakinkan eommanya.

Ting… tiba tiba pintu lift terbuka dan berbunyi, haena keluar dari lift dan berjalan kearah kamarnya.

“lalu itu bunyi apa chagi??? Bunyi lift bukan?? Kau berbohong” ucap yoona.

“ani eomma.. mianhae aku tidak mau eomma khawatir” ujar haena

“eomma tidak akan khawatir jika kamu mengikuti perintah eomma” ucap yoona tegas pada anaknya.

“ne eomma ne.. aku sudah sampai di hotel dan sekarang aku akan makan” jawab haena.

“ne.. makan yang Kenyang dan awas kalau sampai berbohong lagi” ucap yoona.

“ne eomma.. love you” ujar haena lalu menutup telfonnya.

“Makan apa yahh sekarang ??sebaiknya aku memanggil pelayan saja.” Ucap haena lalu menekan bel.

“tolong antarkan makanan kimchi dan jus orange ke kamar 102” ucap haena pada speker pemanggil bantuan.

Haena terduduk di ruangan menonton televisi, dan menekan nekan remot mencari chanel yang bagus. Tiba tiba haena teringat akan nomor telfon appa dongyoon yaitu lee donghae dan mencari kertas tadi di tasnya. Setelah menemukan kertas dengan segera haena menelfon pada nomor itu. Tidak perlu menunggu lama haena sudah mendengar suara namja tua dari sebrang sana.

“yeoboseyeo” ucap namja itu

“ne, yeoboseyeo” ucap haena

“dengan siapa?? Dan ada apa??” tanya donghae

“saya choi haena” ucap haena

“Haena???” tanya donghae seperti bingung

“Ne.. tuan, ada yang salah dengan namaku??” Tanya haena..

“ani.. ada apa??” tanya donghae

“begini, kau sudah mengetahui tentang anak mu lee dongyoon tuan??” tanya haena ramah

“tidak.. ada apa dengan dongyoon??” tanya donghae

“dongyoon.. di penjara dua tahun yang lalu??” ucap haena..

“bukankah dia sedang berkerja..??” tanya donghae

“tidak.. dia di penjara dua tahun yang lalu karena…………..” jawab haena lalu menjelaskan semuanya.

“kenapa bisa begini lalu kau siapa??” tanya donghae.

“saya pengacara baru dari dongyoon, saya hanya ingin memberitahu itu saja” ucap haena.

“ne… gamsahamnida atas beritanya, besok saya akan pergi kebusan” ucap donghae

“tidak perlu, kau hanya datang pada saat acara pengadilan saja” jelas haena

“kalau begitu kapan??” tanya donghae

“lima hari lagi..” ucap haena

“ne… sekali lagi gamsahamnida nona”

“ne cheonmaneyeo..” jawab haena.

Haena pun menutup telfonnya dan pergi keluar karena bel bunyi, ketika haena membukakan pintu ternyata pelayan yang tadi haena memesan makanan datang mengantarkan pesanannya.

Author pov end

Donghae pov

Jadi dongyoon selama dua tahun berada di busan dia sedang di penjara??? Aigoo sungguh membuatku malu bagaimana jika seluruh teman ku tahu jika aku memiliki anak yang menjadi tahanan polisi.

Lalu haena… nama itu aku mengenalnya, dan kenapa pada saat kami berbicara bersama serasa aku sedang berbicara dengan keluarga ku sendiri. Padahal dia hanyalah seorang pengacara yang membantu untuk mengeluarkan dongyoon dari penjara. Aku berjalan kearah foto keluarga ku aku, eomma, dongyoon, dan yuri istriku.

Aku kembali teringat masa dimana pada saat itu aku sedang mempertaruhkan nyawa ku akibat tembakan yang ada pada kaki ku 23 tahun yang lalu. Aku di tolong oleh yuri yang kebetulan dia seorang dokter yang sedang berjalan pulang ke rumahnya melewati rumahku. Dia adalah yeoja yang menolongku dan merawatku selama 2 bulan koma sampai aku bisa hidup kembali.

Aku tidak tahu harus membalas jasanya dengan apa.. dan aku lihat dia begitu mengagumi ku hingga aku berfikir untuk menikahi yuri untuk membalas jasanya. Tepat 1 tahun kami menikah yuri memberiku anak pertama seorang namja, aku memberi namanya dongyoon yaitu persatuan dari nama ku dan yoona tapi yuri hanya menyetujuinya tanpa bertanya sedikit pun bahkan dia tidak tahu apa arti dari nama itu. Aku berjanji pada yuri tidak akan pernah mengkhianatinya, karena aku ingin membalas budi untuknya.

Aku tidak bisa melupakan yoona sampai saat ini, bahkan aku tidak tahu keadaan yoona pada saat dia di bawa oleh dua orang perintah appanya. Dan aku yakin yoona pasti masih hidup dan dia sudah hidup bahagia dengan suami beserta anak nya.

Tetapi aku hanya hidup berdua bersama dongyoon tapi sudah dua tahun ini aku tinggal sendiri karena dongyoon pergi ke busan, eomma meninggal pada saat dongyoon berumur 6 tahun dan yuri juga pergi meninggalkanku tepat dongyoon berumur 2 tahun. Sungguh naas hidupku saat ini tapi aku harus tetap yakin suatu hari nanti dongyoon pasti bisa membuat hidupku bahagia.

Donghae pov end

Haena pov

“tuan lee???”

“kenapa pada saat aku berbicara dengannya serasa ada ikatan anatara aku dengan nya??”

“ada apa ini sebenarnya???”

Dari pada aku banyak berfikir seperti ini lebih baik aku mandi lalu pergi tidur. Agar besok aku bisa menjalan kan tugas ku dengan fresh. Ketika aku melangkahkan kaki ku untuk mandi handphone ku berdering lagi. “boa sunbae??” ucapku

“ne yeoboseyeo sunbae”

“apa kau sudah menemukan caranya??”

“sudah.. aku tadi sudah menemui dongyoon lalu besok aku akan mulai mencari informasinya”

“joha… kau memang cerdas aku bangga pada mu”

“ne gomawo sunbae..”

“ok istirahat lah agar kau tidak terlalu lelah dan stress..”

“ne..”

Tut…..tut…

Aku melanjutkan kembali aktivitas ku untuk mandi dan tidur… jika tidak mandi bisa gatal seluruh badanku.

Haena pov end

Yoona pov

Sedang apa haena di sana, baru saja satu hari dia meninggalkan ku aku sudah sangat merindukannya. Bagaimana tidak dia yang selalu menemaniku sebelum tidur tapi sekarang aku hanya di temani oleh kesunyian malam yang begitu sepi. Aku seorang diri di rumah ini karena suami ku telah meninggal.

Lalu bagaimana dengan kabar donghae oppa?? Apa dia masih hidup?? Lalu dengan siapa dia menikah dan siapa anaknnya sekarang??. Aku merindukan donghae oppa.

“oppa… akuberjanji aku akan selalu menyimpan kenangan ku bersama mu selamanya, dan aku akan menjaga hadiah terbesar dari mu sampai aku menutupkan mataku” ucap ku.

Hari sudah larut malam aku pergi tidur ke kamarku. Tak lupa aku meminum vitamin yang selalu haena berikan padaku setiap hari. Agar aku selalu sehat.. itu kata haena.

Yoona pov end

Author pov

Pada saat yoona tertidur tiba tiba yoona di datangi oleh sebuah mimpi… mimpi yang membuat nya tersedih

In dream…

“yoona… yoona…” panggil seorang yeoja berbaju putih ketika yoona sedang berjalan di sebuah taman yang indah.

“ada apa??” tanya yoona.

“aku ingin berbicara sesuatu dengan mu, bisa kah??” tanya yeoja itu lagi.

“ne..” jawab yoona lalu tersenyum.

“kalau begitu ikuti aku..” ucap yeoja itu yoona pun mengikuti apa kata yeoja itu. Hingga mereka berhenti di depan sebuah danau yang indah. Lalu mereka duduk di sebuah tempat yang terbuat dari kayu.

“apa yang ingin kau bicarakan padaku??” tanya yoona.

“begini, aku ingin menitipkan dua orang namja pada mu” ucap yeoja itu

“mwo??? untuk apa kau menitipkannya pada ku??” tanya yoona heran karena ucapan yeoja itu.

“mereka membutuhkan kasih sayang… dan aku tidak bisa memberikan mereka kasih sayang yang lebih lama..” ucap yeoja itu

“memang ada apa sebenarnya??” tanya yoona.

“aku sudah lama meninggalkan mereka pergi, aku tidak bisa lagi hidup bersama mereka. bahkan aku tidak bisa pergi dengan tenang karena aku belum bisa memenuhi semua tanggung jawab ku. yang sangat membuatku terpukul adalah ketika aku mengetahui sebenarnya dia tidak mencintai ku tetapi mencintai orang lain, dia tinggal bersama ku karena sebuah keterpaksaan. Maka dari itu aku ingin kau membuat mereka bahagia dan jangan buat mereka bersedih” jelas yeoja itu.

“ta..tapi aku tidak bisa……” ucap yoona

“aku yakin kau pasti bisa…” ucap yeoja itu

“tapi aku tidak mengetahui siapa dia dan siap namja satu lagi, aku tidak mengerti apa maksud mu sebenarnya.. ka. Kau ini siapa??” tanya yoona

“suat hari nanti kau akan mengetahui siapa namja yang ku maksud, kau hanya cukup mengingat apa perkataan ku saja lalu ikuti naluri mu berkata, dan kau juga suatu hari nanti akan mengetahui siapa aku… kau hanya perlu bersabar, tetaplah tersenyum im yoona karena satu tetes airmata mu sangat berarti” ucap yeoja itu. Lalu berdiri dan berjalan untuk meninggalkan yoona.

“tunggu…. Lalu kenapa kau pergi meninggalkan mereka jelas jelas kau tahu mereka sudah sedang membutuhkan mu??” tanya yoona.

“karena aku sudah meninggal…”

“sudah meninggal…………sudah meninggal…………..”

Dream end.

“andwe………..” jerit yoona lalu terbangun dari tidurnya.

“apa yang aku mimpikan tadi??? Dan apa arti dari semua itu??” tanya yoona..

******

Keesokan harinya semua menjalani aktifitasnya masing masing…

Yoona pergi kerumah eonninya, untuk sekedar bertemu dan mengobrol bersama, dari pada harus diam di rumahnya seorang diri fikir yoona. Donghae pergi mengurusi perusahaan milikinya yang teleah di bangun ketika telah menikah bersama yuri. Dongyoon tetap dalam penjara sedang menundukkan kepala pada kakinya. Sementara haena pergi ke rumah dennis
untuk mencari informasi kebenaran semuanya.

Sebelum pergi haena menelfon eommanya walau hanya sekedar menanyakan kabarnya, sudah makan atau belum , sudah minum vitamin?? Tapi itu sangat berharga baginya. Setelah menelfon eommanya haena pergi kerumah dennis pada alamat yang telah di beri oleh dongyoon.

Haena menunggu bus di halte yang tidak jauh dari hotelnya. Haena memakai topinya karena siang ini sangat panas untuknya.

Setelah menunggu lama bus pun datang dan dengan segera haena menaiki bus itu dan mencari tempat kosong. Tapi sepertinya nihil dia hanya menemukan satu tempat yang di sebelahnya sudah ada seorang namja.

“permisi…boleh saya duduk di sini??” tanya haena pada namja itu

“ne silahkan” jawab namja itu. Lalu haena duduk di sebelahnya.. karena haena suntuk haena pun mendengarkan musik di menggunakan handphone nya.

Di tempat yang berbeda donghae berkerja dengan teliti untuk lebih memajukan perusahaannya karena sebentar lagi perusahaannya akan berkembang menjadi international. Pada saat donghae mengerjakan pekerjaannya donghae teringat pada dongyoon…
Dia menekan mencari nomor haena di handphonenya untuk menanyakan sudah sampai di mana pencarian informasi itu.

“yeoboseyeo…” ucap seorang haena di sebrang sana

“ne yeoboseyeo… haena-ssi, sampai dimana pencarian informasinya??” tanya donghae

“Aku sedang memulainya, mencari teman yang dekat dengannya” ucap haena

“ne… aku sangat memohon pada mu tolong bebaskan anakku” ucap donghae dengan sedih

“ne, tuan lee tenang saja aku akan membantunya” jawab haena juga. Tiba tiba perasaan haena menjadi sedih sama seperti apa yang donghae rasakan.

“ne jeongmal gamsahamnida” ucap donghae

“ne cheonma tuan..” jawab haena.

Setelah menutup telfon haena pun turun dari bus karena sudah sampai di tempat yang di tujunya. Haena berjalan mencari alamat yang ada di kertas, haena bingung harus mencarinya kemana. Tiba tiba di samping haena, namja yang tadi duduk bersamanya di bus sedang berjalan beriringan bersama haena. Haena memiliki ide untuk bertanya padanya.

“permisi.. aku ingin bertanya kau tahu alamat ini??” tanya haena dengan memeperlihatkan kertaas yang berisikan alamat.

“untuk apa kau pergi kesana??” tanya namja itu tiba tiba.

“ani.. aku hanya ingin membicarakan sesuatu pada orang yang tinggal di situ” ujar haena dengan tersenyum pada namja itu.

“itu rumah ku, dan hanya aku yang tinggal di rumah itu” ucap namja itu dengan tetap berjalan beriringan bersama haena.

“kalau begitu berarti kau dennis??” tanya haena dan membuat namja itu tercekat dan menatap haena

“ne… wae??” tanya dennis..

“aigoo aku tidak menyangkan akan secepat ini menemukanmu… boleh aku ke rumah mu karena aku ingin membicarakan satu hal penting pada mu” ucap haena.

“ne.. kajja masuk” ajak dennis dengan membuka pagar rumahnya yang berada di pinggir jalan dan mereka pun memasuki rumah dennis.

“silahkan duduk” ucap dennis pada haena.

“ne, gomawo” ucap haena.

“kau tunggu sini, biar aku ambil kan minum dan makanan” ucap dennis.

“ne..” jawab haena. Setelah dennis pergi dari hadapan haena, haena bangkit dari duduknya dan melihat lihat pajangan yang berada di ruangan ini. Matanya tertuju pada satu bingkai foto kecil haena melihat di dalamnya terdapat foto tiga orang namja.

“dongyoon….dennis….dan satu lagi pasti key” ucap haena lalu tersenyum.

“kalau begitu sebaiknya aku foto ini… agar memudahkan mencari key” lanjut haena lalu mengambil foto itu menggunakan kamera hp nya. Setelah selesai haena memasukkan kembali handphonenya ke saku celananya. Dan dennis pun datang dengan membawa minuman dan makanan.

“kau sedang melihat apa??” tanya dennis.

“tidak… aku kagum indah sekali rumah ini” ucap haena lalu duduk kembali pada tempat tadi.

“ohh ya siapa nama mu??” tanya dennis.

“nama ku choi haena..” ucap haena lalu tersenyum.

“ohh ya aku boleh tanya?? Siapa dua namja di foto itu??” tanya haena dengan menunjuk bingkai foto yang tadi dia pegang.

“ohh itu dongyoon dan satu lagi key..” ucap dennis.

“mereka tamanmu??” tanya haena

“ne.. mereka teman dekat ku, kami sering pergi bersama” ujar dennis lalu tersenyum pada haena.

“ohhh… boleh aku meminta air putih dennis??” tanya haena.

“memang kau tidak suka jus orange??” tanya dennis.

“bukan tidak suka, setiap hari aku meminum jus orange, tapi setelah berpergian aku terbiasa minum air putih terlebih dahulu??” ucap haena ramah. Sebenarnya itu adalah taktik untuk haena

“ohh… kalau begitu aku ambil dulu ne..” ucap dennis.

Setelah dennis pergi haena dengan cepat mengambil kotak rekamanan yang berada di tas, dengan cepat dia tekan play lalu di simpan di bawah meja tamu. Dennis yang tidak tahu dia tersenyum pada haena dengan memberikan haena satu gelas air putih. Haena meminum air putihnya agar dennis percaya.

“gomawo” ucap haena lalu dennis menganggukkan kepalanya.

“ohh ne… kau masih suka bersama sama dengan siapa?? Ahh… dongyoon dan key” ucap haena berpura pura.

“tidak” jawab dennis singkat dan langsung berubah raut wajahnya

“wae???” tanya haena.

“dongyoon di penjara dan key memutuskan pertemanan denganku” ucap dennis

“dongyoon di penjara??? Wae??” tanya haena lagi mulai pemanasan mencari info

“dia… di tuduh menabrak lari 10 orang” ucap dennis.

“Omona… jinjja??? Betulkah… tapi setelah ku lihat lihat wajah dongyoon wajah orang yang bertanggung jawab, tidak mungkin dia seperti itu” ucap haena dengan berpura pura kaget.

“ne memang benar, bukan dongyoon yang menabrak 10 orang itu” ucap dennis, dan haena pun tersenyum tipis tersenyum karena rencananya perlahan lahan tercapai.

“lalu?? Kenapa kau tidak berkata sebenarnya pada polisi, kau tahu bukan dongyoon yang menabrak berarti kau juga tahu siapa orang yang sebenarnya menabrak eo??” tanya haena.

“tidak mungkin aku berbicara pada polisi.. ka..ka..karena… a.a..akku yang menabraknya pada saat itu” ucap dennis.

“Omona??? Kau?? Tetapi kenapa bisa??” tanya haena.

“ne… pada saat itu aku sedang mengemudikan mobil dongyoon untuk membeli minuman alcohol untuk key, ketika aku mengemudikan tiba tiba mobil menjadi oleng dan ketika ku injak rem, rem tidak berfungsi hingga aku menabrak 10 orang itu” ucap dennis..

“aishh… ck.ck.ck lalu kenapa key memutuskan pertemanan dengan mu??” tanya haena.

“’molla…, aku tidak tahu ketika aku mengatakan pada key bahwa dongyoon di bawa ke kantor polisi, raut wajah nya menjadi tegang lalu mengusirku dan memutuskan pertemanan” ucap dennis.

“jinjja??? Apa mungkin key yang membuat mobil oleng dan rem tidak berfungsi?? Sebenarnya dia ingin mencelakai dongyoon tetapi kau terlebih dahulu mengendarai mobil itu jadi kau yang kena akibatnya” jelas haena.

“ya.. kau benar mungkin saja seperti itu” jawab dennis.

“kenapa kau tidak mau mengakui pada polisi kalau kau penyebab dari masalah itu??” tanya haena.

“karena… aku takut, jika aku di penjara” jawab dennis.

“bukankah dengan jujur kau akan lebih di hargai orang lain??” tanya haena.

“tapi….”

“tapi jika kau tidak mengakuinya, hari ini kau sudah mengakuinya apa kau tidak merasa iba pada dongyoon…. Bahkan sudah beberapa pengacara membantunya tapi nihil tidak ada hasilnya” ucap haena.

“bagaimana bisa kau tahu??? Sebenarnya apa yang ingin kau tanya kan pada ku sedari tadi???” tanya dennis yang mulai panik. Haena tersenyum pada dennis lalu mengeluarkan kotak rekaman dari bawah meja dan menyetop rekamannya.
“apa itu??” tany dennis lagi.

“ini adalah kotak rekaman, ini untuk bukti bahwa kau penyebab dari semua ini” ucap dennis.

“mwo??? siapa kau?? Dan apa mau mu??” tanya dennis dengan wajah kaget

“aku adalah pengacara dari dongyoon, aku kemari untuk mencari informasi bagaiman bisa dongyoon di penjara dan sekarang aku sudah mendapatkan satu bukti tinggal 2 bukti lagi” ucap haena dengan santai.

“jadi…. Kau?? Kau menjebakku” ucap dennis dengan raut wajah ketakutan.

“aku tidak menjebak mu aku hanya ingin kau jujur” ucap haena lalu meminum jus orange dari dennis.

“tapi apa seperti itu cara mu??” tanya dennis dengan nada naik.

“ne… jika tidak seperti ini apa kau akan jujur??? Oh ya terima kasih atas jus orange nya dan terima kasih atas kerja samanya, aku bangga pada mu karena kau jujur pada orang yang belum kau kenal jelas. Kalau begitu aku pamit pulang” ucap haena lalu berdiri dan melangkah kearah pintu keluar tapi ketika haena akan keluar dennis menahan haena dengan mengarah kan sebuah pistol pada nya.

“berhenti… jika ka uterus melangkah aku tidak segan segan menembak mu” ucap dennis dengan raut wajah yang sangat merah karena marah.

“berikan rekaman itu pada ku, dengan begitu kau boleh pergi” ucap dennis.

“aku tidak mungkin memberikannya pada mu” ucap haena dengan santai.

“kalau begitu pistol ini akan memberikan pelurunya untuk mu” ucap dennis.

“kau bisa saja menembakku… dan aku yakin tidak ada orang yang tahu. Tapi kau salah tuhan bisa tahu apa yang kau perbuat, jika kau tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan mu bagaimana kau bisa menjadi orang yang sukses kelak. Kunci kesuksesan adalah jujur, sahabat mu saja bisa kau jadikan umpan mu apa lagi orang lain pasti kau akan menjadikannya santapan binatang buas. Jika kau tidak bertanggung jawab berarti kau adalah orang yang terkejam di dunia ini, apa salahnya jika kau bertanggung jawab dan kau meminta maaf pada keluarga korban itu tidak akan membuat mu rugi dan kau akan di cap menjadi orang yang bertanggung jawab” jelas haena dan membuat dennis menurunkan pistolnya.

“tolong kau cerna perkataan ku…. Dan fikirkan baik baik semua itu. Ku tunggu kau di pengadilan 4 hari lagi sampai jumpa lagi” ucap haena lalu pergi keluar. Sementara itu dennis terdiam di ruangannya.

Haena berjalan kearah halte bus untuk pulang. Pada saat haena sampai di halte bus ternyata bus itu sudah ada di halte haena pun segera naik bus. Haena duduk di dekat jendela, haena tersenyum karena 1 bukti sudah di dapatkannya.
‘terima kasih tuhan berkat kau aku berhasil menjalankan tugas ku, dan berkat kau juga aku selamat dari tembakan pistol dennis, gamsahamnida tuhan..’ batin haena.

Author pov end

Yoona pov.

Tiba tiba perasaan ku teringat pada haena ketika sedang mengobrol bersama eonni, apa yang sedang terjadi pada haena?? Kenapa persaan ku ini sangat berat.. sebaiknya aku menelfon haena saja.

……….

“Yeoboseyeo haena..”

“ne eomma…”

“kau tidak apa apa???”

“tidak… aku baik baik saja”

“ benarkah?? Kau tidak berbohong bukan pada eomma??”

“tidak eomma.. aku tidak berbohong”

“baiklah kalau begitu, hati hati disana.. ne”

“ne eomma.. saranghae..”

“nado…”

………..

“tidak apa apa yoon??” tanya eonni..

“ne eonni…” jawab ku dengan santai.

“ohhh ya, bagaimana dengan perusahaan appa???” tanya eonni pada ku.

“perusahaan apa, aku kelola dengan baik” jawab ku lalu tersenyum.

“mian eonni tidak bisa membantu mu apa lagi kau mengelola dua perusahaan sekaligus dank au harus mengurusi haena mu… eonni pun mengelola perusahaan suami eonni” ucap eonni

“ne gwenchana… eonni..” jawab ku dengan menenangkan eonni.

“ohhh ya bagaimana dengan perkerjaan haen kali ini??” tanya eonni.

“dia sedang mengerjakan pekerjaan yang rumit, entahlah aku tidak tahu dia bisa atau tidak” jawab yoona.

“Aku yakin.. haena pasti bisa, bagaimana eommanya saja waktu dulu kau pun berhasil memajukan perusahaan apa hingga mendunia” jelas eonni.

“tidak… aku pun mendapatkan bantuan dari mu, tapi haena… harus berkerja sendiri apa lagi dia harus berani menghadapi banyak orang” jawabku

“haena anak yang pemberani sama seperti mu dan appa nya” ucap eonni, ucapan eonni itu membuatku terdiam seketika.
“Sudahlah eonni… kau berlebihan” ucap ku.

“tidak… ohh ya yoon ini sudah sore kau tidur di sini atau pulang” tanya eonni

“aku menginap saja di sini boleh kan??”

“tentu saja…”

Yoona pov end

Donghae pov.

Hari ini aku pulang kerja lebih cepat entah kenapa tiba tiba perasaan ku tidak enak… aku tidak tahu apa yang sedang terjadi. Setelah pulang kerja tadi aku pergi ke makam eomma dan yuri aku takut terjadi sesuatu pada makam mereka tapi tidak ada yang terjadi apapun. Hanya tinggal satu yaitu dongyoon apa kabar nya??? Aku ingin berbicara dengannya tapi aku tidak bisa menghubunginya karena aku tahu handphonenya pasti disita oleh polisi.

Lebih baik aku menghubungi pengacaranya saja untuk menanyakan kabar dongyoon, pasti hari ini dia sudah menemui dongyoon.

………….

“yeoboseyeo…..” ucap pengacara itu

“yeoboseyeo… apa aku mengganggu??”

“tidak tuan, ada apa??”

“apa kau sudah menemui dongyoon hari ini??”

“tidak.. hari ini aku tidak menemuinya karena aku harus mencari bukti”

“ohh.. begitu…”

“ne, memang ada apa??” tanya nya

“aku, ingin menanyakan kabar dongyoon, perasaan ku sedari tadi tidak enak takut terjadi sesuatu padanya”

“ahh.. mian tadi aku tidak bertemu dengan nya” ucapnya dengan ramah.

“baiklah kalau begitu terima kasih, dan maaf jika mengganggu”

“ne.. gwenchana.. kalau begitu selamat sore”

“ne selamat sore..”

……………

Pengacaranya tidak bertemu dengan dongyoon Jadi aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Tapi… perasaan ku berubah seketika, ketika aku berbicara dengan pengacaranya tadi perasaan ku semakin membaik, bahkan perasaan tidak enak ku hilang begitu saja. Ini sangat aneh apa yang terjadi sebenarnya. Mungkin aku sudah percaya pada pengacaranya itu.

Donghae pov end

Semakin hari perasaan seorang ibu dan anak semakin kuat, begitu juga denga seorang appa dan anaknya. Dan haena sedang mencari tahu siapa penyebab kejadian dongyoon dan akan kah tragedy itu terungkap.?? Semakin hari tragedy itu

TBC….

Semakin hari perasaan seorang ibu dan anak semakin kuat, begitu juga denga seorang appa dan anaknya. Dan haena sedang mencari tahu siapa penyebab kejadian dongyoon dengan keberanian dan kasih sayangnya pada semua orang dan akan kah tragedy itu terungkap.?? Semakin hari tragedy itu terungkap berarti semakin dekat pula Haena dapat mengetahui keluarga yang sesungguhnya.

Semoga menghibur.. jangan lupa comentar dan sarannya sangat berarti untukku..
Gomawo…

27 thoughts on “When Love Is insparable (Chapter 2)

  1. It’s complicoted thor 😞 haena dongyoon, yoona donghae. Aigo~ kayaknya bakalan ada korban perasaan nih. Hopelles yg terbaiklah buat dua couple itu, fighting thor

  2. jd Donghae jg udah nikah dan isterinya meninggal begitu sebaliknya ama Yoona dan mantan isterinya Donghae jg dah ngasih amanat ke Yoona tuh…

    Hmmm,,, kira2 kpn yah YoonHae bakalan ketemu lg, apa Donghae ga prnh nyari Yoona yah kok tiba2 nikah ama org lain, Haena tggl selangkah lg bakalan ketemu ama Appa kandungnya.
    Di tgg nextnya thor…

  3. kontak batin yg kuat antara anak sama ayah. haena donghae ooh harus terpisah dan akan bersatu lg tp suatu saat

  4. sama seperti kasus yang ditangani haena tinggal satu langkah lagi maka semakin dekat pertemuan haena dan donghae gimana reaksi donghae saat ketemu ama haena yah apalagi disinikan wajahnya haena mirip yoona kuatnya ikatan batin antara ibu dan anak sama kuatnya ikatan batin antara ayah dan anak……..lanjuuuuuuuut

  5. Mungkin kah haena sama dongyoon ada ikatan saudara ?? Semoga cepet selesai masalah dongyoonnya..haena smart banget jadi pengacaranya..next, ditunggu ya

  6. Wah….benar2 keren ceritanya!kapan yah…yoonhae bertemu kembali tp apa nantinya haena ,dongyoon tdk akan saling jatuh cinta seperti di love rain…..ditunggu chapter selanjutnya!

  7. Jadi ceritanya ttg adik yg nolongin kaka sebapaknya hmmm jangan jangan entar mereka saling jatuh cinta lagi kalo blm tau. Andweeee

Komentarmu?