Strong Girl ; Squel (One Shoot)

 

strong_girlAuthor: Jes

Tittle: Strong Girl ( Sequel )

Lenght: Oneshoot

Cast: Im Yoon Ah and Lee Donghae

Other Cast: Jessica Jung
Cho Kyuhyun
Seo Joo Hyun
Kwon Yuri
Tiffany Hwang
Kim Taeyeon
Lee Hyukjae -eunhyuk-
Genree: Romance, school life, friendship

Annyeonghaseo.. sebelum kalian membacanya, author mau minta maaf karena terlambat mengeluarkan sequel STRONG GIRL. Dan author juga mau minta maaf kalau banyak kata-kata yang gak sesuai dan typo bertebaran dimana-mana. Oh iya, author juga mau meralat salah satu kesalah author di ff sebelumnya, seharusnya mata teduh Donghae, bukan mata sendu Donghae. Aduh auhtor malu karena banyak salah-salah kata di ff kemarin. Mianhae.. Oke, langsung aja, semoga kalian suka. Happy reading J

 

~STRONG GIRL~

Yoona membuka matanya. Dilihatnya langit yang sudah gelap. Tunggu, gelap? Yoona duduk dan menatap seorang namja yang kini sedang tertidur dengan tumpuan kursi taman sebagai bantalnya. Tidurnya begitu nyenyak dan tenang hingga membuat Yoona enggan membangunkannya.

Mata Yoona kini melekat pada wajah sempurna milik namja tersebut. Jari-jarinya bergerak menelusuri wajah namja itu. Jari telunjuk Yoona berhenti dibibir, pikiran-pikiran aneh mulai menyeruak masuk kedalam otaknya. Yoona memejamkan matanya dan menggeleng. Kenapa dia jadi berpikiran aneh?

Yoona terkejut melihat namja tersebut sedang menatapnya sambil tersenyum.

“Kyaaa!” teriak Yoona sambil menyingkirkan jarinya dari bibir namja tersebut.

“kau menyukainya?” tanya Donghae, namja tersebut sambil menunjuk bibirnya. Yoona menggelengkan kepalanya. Mukanya kini sudah merah menahan malu. Donghae tertawa dan duduk disamping Yoona. Punggung dan bahunya sakit karena tidur dalam posisi yang kurang baik.

“ah, sudah malam. Aku pulang.” Yoona berdiri dan berjalan meninggalkan Donghae, namun langkahnya terhenti begitu Donghae menarik tangannya.

“aku antar.” Donghae menarik tangan Yoona berjalan menuju rumah Yoona yang tidak begitu jauh dari taman tersebut. Senyum mereka terus mengembang diwajah mereka yang sudah merah.

“istirahatlah.” Ucap Donghae.

“oppa tidak mau masuk dulu?” Donghae menggeleng.

“istirahatlah. Aku akan menunggumu besok.” Yoona mengangguk. “Annyeong!” Donghae melambaikan tangannya. Yoona tersenyum sambil membalas lambaian tangan Donghae yang berakhir ditikungan jalan yang gelap.

***

Yoona sudah bangun sejak dua jam yang lalu. Bahkan dia sudah mandi dan berpakaian dengan rapih. Jantungnya berdetak kencang saat berpikir sesuatu yang buruk akan terjadi disekolah. Yoona menggerai rambutnya yang panjang. Ini akan menjadi hari pertamanya di SMA dengan penampilan seperti ini.

“Yoong, Seohyun menunggumu didepan.” Teriak nyonya Im.

“ne!” Yoona menatap dirinya di cermin. “kau bisa Im Yoon Ah! Fighting!” ucapnya sambil mengepalkan tangannya. Yoona mengambil tasnya dan berlari kedepan rumah.

“eomma aku berangkat!”

“hati-hati.”

“ne!”

Seohyun tersenyum melihat perubahan Yoona kembali. “kau siap?” tanyanya yang langsung mendapat anggukan dari Yoona.

***

Yoona melangkahkan kaki dengan gugupnya, walaupun sudah dikatakan sembuh dari traumanya, tetap saja Yoona merasa gugup saat orang-orang menatapnya dan berbisik membicarakannya.

“tenang saja Yoong.” Ucap Seohyun menenangkan sambil mengelus pundak Yoona. Yoona mengangguk.

Kelas langsung hening begitu Yoona dan Seohyun masuk. Apalagi para namja yang menatap takjub pada penampilan Yoona.

“ekhem, kau murid baru ya? Siapa namamu?” tanya Jonghyun, salah satu teman kelas mereka. Tangannya terulur didepan Yoona

“aku? Im Yoon Ah” Jonghyun terkejut. Beberapa temannya tertawa melihat reaksi Jonghyun yang berlebihan.

“kau benar-benar Im Yoon Ah? Yeoja culun itu?” tanyanya lagi.

“ne, waeyo?” tanya Yoona. Jonghyun menepuk jidatnya tidak percaya. Bagaimana mungkin Yoona si yeoja culun berubah menjadi seorang putri yang tentunya sangat cantik.

“kau Im Yoon Ah?” tanya Sandara salah satu teman kelas Yoona yang lain yang sudah berdiri disamping Jonghyun.

“ne.” jawab Yoona singkat. Seohyun menarik tangan Yoona agar segera duduk dibangkunya. Dan seketika itu juga keduanya dikelilingi teman kelas mereka yang penasaran dengan Yoona.

“apa kau operasi plastik?” tanya Sunkyu sambil memperhatikan wajah Yoona.

“aniyo, aku hanya melepas kaca mataku.” Jawab Yoona.

“kenapa kau merubah penampilanmu?”

“ya! Ya! Kalian ini? Pergi sana! Jangan ganggu Yoona, dia baru sembuh jadi jangan diganggu dulu.” Teriak Seohyun yang membuat teman-teman kelas mereka membubarkan diri.

“gwaenchanna Yoong?” tanya Seohyun khawatir. Yoona tersenyum mengangguk.

Pintu kelas mendadak terbuka dan menampakan Jessica yang berjalan dengan angkuhnya. Dibelakangnya Yuri, Tiffany, dan Taeyeon sedang asik bercanda. Merasa ada yang memperhatikan, Jessica menghentikan langkahnya.

Jessica menatap Yoona yang kini sedang menatapnya dengan datar.

“waeyo?”tanya Yuri. Yuri, Tiffany, Jessica ikut menatap sesuatu yang diperhatikan Jessica. Wajah mereka pucat melihat Yoona yang kini sedang menatap mereka dengan tatapan datar. Yang sanggup membuat orang ketakutan setengah mati.

“Yoong,” panggil Seohyun membuat Yoona mengalihkan tatapanya. Keempat yeoja tadi masih terpaku didepan kelas.

“kalian tidak duduk dikursi kalian?” tanya Jung seosaengnim yang berada tepat dibelakang keempat yeoja tersebut.

“ah, ne.”

***

Donghae berjalan tergesa. Senyumnya tidak pernah pudar sejak ia bangun pagi tadi. Tentu saja ini semua karena Yoona kembali sekolah. Tangannya memegang erat sebuah kotak bekal berwarna biru agar tidak terjatuh.

Wajahnya semakin berseri melihat Yoona yang sedang tertawa ria dengan Seohyun. Keduanya sedang berjalan keluar kelas hendak ke kantin. Langkah Yoona terhenti begitu melihat Donghae dengan peluh didahinya sedang tersenyum sambil menyerahkan kotak bekal yang ia bawa.

“Yoong, ayo kita makan bersama.” Ajak Donghae.

“tapi, Seohyun?” tanya Yoona.

“Kyuhyun sebentar lagi datang, jadi kamu tunggu disini. Aku pinjam Yoona dulu, annyeong!” Donghae menarik tangan Yoona. Membuat Seohyun sendiri dikoridor sekolah yang ramai dengan murid-murid yang lalu lalang.

“Seo Joo Hyun.” Seohyun terperanjat mendengar suara merdu memanggil namanya.

“Donghae menyuruhku menemanimu makan. Kajja!” Kyuhyun menarik tangan Seohyun, mengikuti Donghae yang ia lihat sebelum menghampiri Seohyun.

***

Yoona dan Donghae duduk dikursi taman belakang sekolah yang sepi. Bekal mereka sudah lama habis. Kini hanya keheningan yang menghampiri mereka. Bukan, bukan keheningan, tapi debaran jantung mereka yang menghampiri mereka.

“anu, Yoona..” Yoona menolehkan kepalanya menatap namja bermata sendu disampingnya.

“ne oppa.”

“kau akan menepati janjimu bukan?”

 

FLASHBACK

 

“Annyeonghaseo sunbaenim. Joneun Im Yoon Ah imnida. Masih ingatkah sunbae pada saya? Saya adalah orang yang dulu sunbae selamatkan disini. Kamsahamnida telah menyelamatkan saya.” Yoona membungkukkan badannya.

“ne. joneun Lee Dong Hae imnida. Kau bisa memanggilku oppa.”

Keduanya saling menatap tak lama senyum mereka mulai menghiasi wajah mereka.

“jadi kau merimaku Yoona?” tanya Donghae dengan senyum yang menghiasi wajah mereka.

“ani. Aku tidak bilang menerimanya” Jawab Yoona. Senyum Donghae langsung hilang. Matanya menatap Yoona yang masih tersenyum kearahnya.

“wae?” tanya Donghae putus asa. Wajahnya terlihat sangat kecewa dan itu membuat Yoona gemas dengan Donghae.

“aku tidak mau mengganggu ujian oppa nanti. Karena itu, aku akan menjawab oppa saat upacara kelulusan nanti.” Donghae tersenyum kecil, setidaknya masih ada harapan untuknya.

“kau berjanji?” tanya Donghae. Yoona mengangguk.

“ne, aku berjanji”

 

FLASHBACK END

Yoona tertawa kecil membuat Donghae menatapnya dengan kerutan di dahinya.

“waeyo?”tanyanya masih dengan kerutan didahinya.

“aniyo, oppa sangat lucu. Sepertinya oppa tidak percaya kalau aku akan menjawabnya nanti saat kelulusan.”

“ah,an..aniyo, aku tidak bermaksud begitu. Aku…aku hanya..”

“Hahaha..”tawa Yoona menghentikan Donghae yang sangat gugup.

“mianhae Yoong.” Yoona berhenti tertawa dan menatap Donghae yang merasa bersalah.

“ye?”

“mianhae, aku tidak percaya padamu. Aku hanya takut kalau kau akan membalas perbuatanku selama dua tahun ini.” Donghae menekuk wajahnya membuat Yoona mau tak mau tersentuh melihat wajah anak kecilnya.

“oppa berpikir seperti itu?” Donghae mengangguk. “aku bukan orang yang suka balas dendam.” Yoona berdiri dan menarik nafas dalam. “oppa, sepertinya bel sudah berbunyi. Kajja!” tangan Yoona terulurkan didepan wajah Donghae. Donghae mengambil tangan Yoona untuk berdiri.

Cup. Donghae mengecup pipi Yoona. Mata Yoona melebar terkejut. Tangan kanannya bergerak ketempat kecupan itu mendarat.

“kajja Yoong.” Donghae menarik tangan Yoona. Yoona masih terpaku ditempatnya, jantungnya berdetak tak karuan dengan perlakuan Donghae padanya. “Yoong” Donghae menyentuh pipi Yoona tepat ditempat ia mengecupnya tadi.

“n..ne oppa”

***

Jessica menatap pemandangan tersebut dengan tidak suka. Donghae, orang yang selama ini ia cintai kini sedang bersama seorang yeoja culun yang bertransformasi menjadi seorang putri. Tangannya mengepal menahan kesal saat Donghae mencium pipi Yoona.

Tangannya yang mengepal memukul dadanya menahan sakit yang dirasanya.

“aku tidak terima.”

***

Seohyun masuk kedalam kelas. Matanya langsung tertuju pada tiga yeoja yang berada dipojok kelas sedang berbicara dengan pelan. Seohyun berjalan mendekati meja mereka.

“kalian tidak ke kantin?” tanya Seohyun membuat ketiga yeoja tersebut terkejut.

“ani.” Jawab Yuri dengan suara pelan.

“dimana pemimpin kalian? Apa dia sedang menguntit seseorang?”

“molla” kali ini Tiffany yang menjawab.

“ada apa dengan kalian? Tidak biasanya kalian terlihat ketakutan seperti ini?” sindir Seohyun. Bibirnya tersenyum sinis kepada tiga yeoja tersebut. Tangannya yang berada diatas dada terlihat sangat mengintimidasi tiga yeoja tadi.

“ne, kami ketakutan.” Suara Taeyeon membuat Seohyun sedikit terkejut.

“karena kalian teman sekelas Yoona saat Junior High School bukan?” ketiga yeoja tersebut langsung mendongakan kepalanya menatap Seohyun ketakutan.

“bagaimana kamu tau?” tanya Yuri. Matanya sudah memerah entah karena menahan tangis atau menahan marah.

Seohyun tidak menjawab dan pergi meninggalkan ketiga yeoja tersebut. Yuri menjatuhkan dahinya di atas meja. Suara kecil yang dibuat Yuri mengejutkan Taeyeon dan Tiffany yang sedang sibuk dengan pikirannya.

Jessica dengan tergesa membuka pintu kelas. Ketiga yeoja tadi masih sibuk dalam pikiran mereka. Bahkan gertakan tangan Jessica yang memukul meja tak mampu membuat ketiga yeoja tersebut kembali ke alam sadar mereka.

“ya!” teriak Jessica. Yuri, Taeyeon, Tiffany menatap Jessica datar. Jessica duduk di kursi yang tadi digunakkan Seohyun.

“yeoja culun itu sudah berani rupanya.” Jessica menyilangkan kedua tangannya diatas dada. “operasi plastik apa yang dilakukannya sampai Donghae oppa terpedaya dengannya?” Jessica menggertakan giginya. Matanya menatap ketiga temannya yang tidak memperhatikannya.

“kalian kenapa? Kalian mau bantu aku menyingkirkannya lagi bukan?” tanya Jessica. Yuri bergerak berdiri. Kaki-kakinya membuat kursi yang digunakannya sedikit tergeser ke belakang. Tiffany dan Taeyeon menatap Yuri kaget, sedangkan Jessica lebih menatap dengan bingung.

“aku harus ke kamar mandi.” Yuri berjalan keluar kelas. Tiffany dan Taeyeon bersamaan ikut berdiri, membuat Jessica semakin bingung dibuatnya.

“aku harus menemui Jung seosaengnim.” Taeyeon bergeges kepergian Yuri.

“kamu juga?” Tiffany mengangguk ragu.

“aku mau mengambil catatanku yang dipinjam Sooyoung, anak kelas sebelah.” Dengan cepat Tiffany berlari meninggalkan Jessica dengan seribu kebingungan dan kegelisahannya. Pemandangan yang ia lihat ditambah reaksi teman-temannya, membuat Jessica mau tak mau harus berpikir sendiri untuk menghancurkan Yoona.

***

Yoona berjalan lebih cepat mendekati Seohyun yang sudah menunggunya di gerbang sekolah. Yoona harus menemui Jung seosaengnim, karena itu Seohyun menunggunya di gerbang sekolah. Mata mereka saling berseri. Senyum merekapun tak pernah lepas dari wajah masing-masing.

“Yoong, ada satu hal yang ingin aku tanyakan.” Seohyun menatap Yoona dengan serius di tengah perjalanan mereka menuju rumah yang bisa dicapai hanya dengan jalan kaki.

“mwoya?” kening Yoona berkerut begitu melihat keseriusan diwajah Seohyun.

“apa kamu tidak mau balas dendam?” dahi Yoona kembali datar. Bahkan kini senyumnya mengembang lebar.

“aku bukan orang yang seperti itu.” Tangannya diayunkan silih berganti. Semilir angin membuat rambut Yoona yang agak kecoklatan menari-nari disekitar wajahnya. Seohyun tersenyum.

“kau memang yeoja yang baik.” Tangan kanannya menepuk pundak sahabatnya itu.

“tentu saja.” Seohyun tertawa dengan sifat narsis Yoona yang ia tunjukkan kembali setelah dua tahun menghilang. Bukannya kesal atau benci, Seohyun justru sangat menyukai cara Yoona menghibur dengan kenarsisan yang cenderung seombong.

“ya ya, terserah kau saja.”

***

Kyuhyun membuka pagar halaman Donghae dengan perlahan, sampai-sampai Donghae tidak sadar dengan kehadirannya.

“ya! Hae-ah,” lamunan Donghae seketika terbuyarkan. Wajahnya tampak bingung dengan keberadaan Kyuhyun yang tidak ia ketahui kapan datangnya.

“sebentar lagi kita ujian, dan kau sering sekali melamun. Apa masih ada masalah? Bukankah Yoona tidak menolakmu?” Donghae menoleh, manatap manik mata Kyuhyun dengan penuh keseriusan.

“lebih tepatnya belum menjawabku. Dia baru akan menjawabku usai upacara kelulusan nanti.” Wajah Donghae tertekuk.

“terus? apa masalahnya?” donghae mendecak bibir kesal. Terkadang bercerita pada Kyuhyun sangat mengesalkan.

“aku hanya takut dengan perubahannya membuat banyak orang yang mendekatinya, dan aku malah dilupakan olehnya.” Kyuhyun tertawa, ketawanya bahkan semakin keras melihat ekspresi kesal Donghae. Pendapatnya mengenai ‘curhat’ pada Kyuhyun memang benar. Kadang kala Kyuhyun malah membuat kesal tanpa memberi solusi sedikitpun.

“hei, apa yang perlu kau takutkan? Kau ingat, seorang Im Yoon Ah, yang mempunyai kecantikan tersembunyi, sudah mencintaimu selama dua tahun tanpa menyerah walaupun kau selalu bersikap dingin dan acuh padanya. sekalipun hal yang kau takutkan itu kejadian, kau harus terus berusaha menarik hatinya kembali seperti dia berusaha menarik hatimu yang sebenarnya sudah ada untuknya.” Kyuhyun menarik nafas dalam. Dia sudah bicara tanpa jeda untuk menarik nafas dalam. Donghae terlihat berpikir sambil sesekali mengangguk.

“hah, aku tak percaya punya teman yang dramatis seperti kamu.” Kyuhyun menggelengkan kepalanya sambil menggaruk tengkuknya.

“yang seharusnya kamu lakukan sekarang, buktikan kalau kamu istimewa dimatanya. Dengan jadi juara umum mungkin? Bukankah dia sangat bangga padamu yang baru memenangkan olimpiade?” Donghae mengangguk setuju. Donghae kini bersenyukur karena memiliki Kyuhyun yang senang hati mendengarkan keluh kesahnya walaupun pada akhirnya lebih sering tertawa dan meledek tanpa solusi yang dibutuhkan Donghae. Namun, solusi yang ‘sebenarnya’ jarang dikeluarkan Kyuhyun, pasti membuat Donghae lebih tenang dalam menghadapi masalahnya.

“gomawo.”

“ne.”

***

Jessica menatap ketiga temannya satu per satu. “ekhem, sebenarnya apa yang terjadi? Sejak pagi kalian terus melamun.”

Ketiga yeoja tersebut mendongakan kepalanya. Mata mereka menatap tajam ke arah Jessica.

“ada yang salah?” tanya Jessica. Yuri berdiri, wajahnya mengisaratkan ke frustasian.

“semua yang kita lakukan salah.”

“ne! semua ini salah!” teriak Tiffany. Jessica bingung.

“tidak seharusnya kita melakukan ini.” Sambung Taeyeon.

“waeyo? Apa kalian takut dengan Yoona? Kalian takut dengan Yoona yang sudahberubah jadi cantik itu?” tanya Jessica tak kalah dengan suara Yuri, Taeyeon, dan Tiffany yang tinggi.

“karena kami berhutang budi pada Yoona.”

 

FLASHBACK

2 Tahun Lalu

Yuri, Taeyeon, dan Tiffany pasrah saat sebotol jus jeruk kini membasahi kepala mereka satu persatu. Ingin sekali mereka membalas perbuatan sekelompok orang yang kini mengelilingi mereka. Tapi mereka hanya bisa pasrah.

“ini akibat kalian sudah membuat seragamku kotor” Teriak Sunye dengan senyum sinis di wajahnya.

“ya! Apa yang kalian lakukan?!” teriak Yoona dari kejauhan. Sunye dan kawan-kawannya terkejut melihat Yoona yang berlari mendekati mereka.

Sunye menggerakkan jari telunjuknya begitu Yoona sudah berada didepannya. “apa yang kami lakukan? Itu, bukan urusanmu!” jarinya telunjukknya mengetuk-ngetuk dahi Yoona. Dengan cepat Yoona tangkis jari Sunye yang sudah mengetuk dahi Yoona yang cantik tanpa permisi. Sunye menggertakan giginya menahan kesal.

“jangan kira dengan kecantikanmu kamu berkuasa disini!” seru Sunye membuat semua orang bingung. Pasalnya semua yang terjadi tidak ada hubungannya dengan kecantikan Yoona. Pipi Yoona kini memerah akibat satu tamparan keras dari tagan Sunye tiba-tiba mendarat diwajahnya.

“apa maksudmu?” tanya Yoona bingung tanpa mempedulikan perih dipipinya.

“AAAHHH!!!” teriak Sunye frustasi.

“Sunye-ah, gwaenchanna?” Sunye tidak menghiraukan temannya dan berjalan pergi meninggalkan Yoona dan ketiga yeoja yang sudah lengket dengan jus.

“apa kalian terluka?” tanya Yoona khawatir.Yoona memberikan sebungkus tisu yang ia simpan disaku seragam.

Tangan Yuri bergerak mengambil tisu tersebut. “aku pergi dulu.” Yoona pergi meninggalkan ketiga yeoja yang belum sempat berterima kasih padanya.

 

FLASHBACK END

 

Jessica menatap ketiga yeoja didepannya tidak percaya. Hanya karena Yoona pernah menolong mereka, mereka jadi menghormatinya?

“mianhae.” Ucap Yuri dengan suara pelan. “kami tidak bisa membantumu untuk ini.”

“kami sadar, tidak seharusnya kami melakukan itu pada Yoona atau pada orang lain.” Sambung Tiffany.

Tangan jessica sudah mengepal menahan marah sekaligus kesal. “aku juga tidak butuh teman-teman seperti kalian! Aku bisa melakukannya sendiri!” seru Jessica dengan tenang.

Taeyeon mengambil tangan Jessica yang mengepal dengan keras. “andwae. Jangan lakukan, kau seharusnya tau bagaimana perasaan seseorang yang di bully!” bibir Jessica tertarik menjadi senyuman sinis. Senyuman yang membuat Taeyeon, Yuri, dan Tiffany pun takut.

“ne, aku tidak tau itu.” Jessica menghempaskan tangannya dan berjalan pergi meninggalkan ketiga yeoja itu.

***

Yoona duduk diatas lantai kamar balkonnya. Ia tidak percaya akan menjalani hari ini dengan baik. Yoona tau benar dia semakin dibenci Jessica. Yoona juga tau selama di sekolah tadi, dia terus diikuti Jessica. Pikirannya beralih pada pertanyaan Seohyun tentang balas dendam. Balas dendam.

“Yoong,” nyonya Im mengelus pundak Yoona.

“ne eomma?”

“kajja, kita makan malam.” Yoona mengangguk dan berdiri, berjalan menuju ruangan penuh kehangatan yang sudah disiapkan orang tuanya.

***

Seohyun dan Yoona berlari bersamaan menuju sekolah yang hampir tertutup. Untuk pertama kalinya mereka hampir terlambat masuk sekolah. Tawa mereka pecah begitu berhasil masuk di detik-detik terakhir.

“kalian hampir terlambat.” Yoona dan Seohyun menatap tiga namja. Yoona dan Donghae saling menatap, senyum mereka saling mengembang.

“kau tau, Donghae sangat khawatir.” ucap Eunhyuk dengan cengiran khasnya. Eunhyuk sedikit berteriak saat dia merasakan sesuatu yang nyeri di ujung kakinya. Ditatapnya Donghae yang masih tersenyum manis pada Yoona.

“boleh kita ke kelas sekarang?” tanya Seohyun menghentikan acara tatap tatapan Yoona dan Donghae. Kyuhyun, Eunhyuk, dan Seohyun tertawa kecil begitu melihat Yoona dan Donghae salah tingkah.

Yoona dan Seohyun akhirnya masuk kedalam kelas yang masih sangat ramai karena Jung seosaengnim belum masuk. Ada pemandangan ganjal dimata mereka. Ada tiga bangku yang kosong. Bangku tempat Yuri, Taeyeon, dan Tiffany. Dan disana hanya ada Jessica yang terlihat muram tapi sangat menyeramkan.

“ada apa dengannya?” tanya Seohyun. Yoona hanya menggeleng tidak tau harus menjawab apa.

 

Yoona POV

Hari ini aku tidak melihat Yuri, Taeyeon, dan Tiffany. Hanya Jessica yang terlihat sangat menyeremkan bagiku. Rasanya ada sesuatu yang janggal dengan semua ini. Apa Jessica kembali merencanakan sesuatu? Aku tau, pasti ini belum berakhir.

“Yoong,ada apa?” Kulihat Seohyun yang dari ekspresi wajahnya mungkin khawatir. aku menggeleng tegas, mencoba meyakinkan aku tidak apa apa, walaupun dalam hati aku memang sedikit ketakutan.

“tidak.. tidak ada apa apa.” semoga saja ini tidak akan menjadi hal buruk.

***

Sudah dua hari Jessica terlihat sendirian. Artinya sudah dua hari Yuri, Taeyeon, dan Tiffany izin tidak masuk. Aku tidak tau apa yang terjadi. Apa mereka membuat rencana baru atau memang hanya sebuah kebetulan saja.

Yang jelas ada sesuatu yang ganjal dari Jessica. Mungkin ketidakhadiran Yuri, Tiffany, dan Taeyeon memang sebuah kebetulan. Tapi, tidak untuk Jessica. Ini memang hanya pendapatku, tapi kurasa memang ada sesuatu yang aneh darinya.

“Yoong!” aku terhenyak. Kutatap sahabatku yang sedang mengembungkan pipinya yang sudah cabi itu.

“ah, mian. Ada apa Hyun?” Seohyun menggelengkan kepalanya sambil menepuk dahinya pelan. Dari caranya yang seperti itu bisa kupastikan dia sedang kesal.

“jadi sejak tadi kamu tidak mendegarku?” tanyanya dengan nada kesal.

“mian, bisa kau ulangi? Aku sedikit melamun tadi.” Seohyun menghela nafasnya. Mungkin dia sudah lelah karena sejak tadi aku tidak mendengar semua yang dikatakannya.

“apa kamu tidak curiga dengan Jessica yang sendirian sedangkan Yuri, Taeyeon, dan Tiffany dengan kompak tidak sekolah selama dua hari. Kalau menurutku, munghin mereka membuat rencana lain untuk menjatuhkanmu. Secara seorang Im Yoon Ah yang dulu terlihat culun bisa berubah menjadi seorang putri cantik. Dan juga, jangan lupakan soal Donghae sunbae yang sudah terang-terangan menampakan perasaannya padamu. Jelas sekali kalau Jessica akan melakukan sesuatu yang mungkin lebih parah dari kemarin.” Seohyun menarik nafasnya. “jadi bagaimana menurutmu?”

Yoona POV end

 

Author POV

Yoona terdiam begitu mendengar penjelasan Seohyun yang pajang lebar. Dia tidak tau harus melakukan apa kalau memang apa yang dikatakan Seohyun yang memang secara kebetulan sama dengan pemikirannya itu akan jadi kenyataan.

“Yoong, jangan bilang kau melamun lagi?” Seohyun mengguncang bahu Yoona.

“ani. Aku hanya berpikir. Jika itu benar terjadi, apa yang akan terjadi padaku nantinya?” Yoona dan Seohyun hanya bisa diam dan bergulat dengan pikirannya masing-masing. Mereka benar-benar tidak tau harus melakukan apa lagi. Terlebih mereka sama-sama takut sesuatu yang sudah berhasil dihilangkan mungkin akan kembali lagi.

“semoga saja traumuku tidak kembali lagi.” Seohyun menolehkan kepalanya menatap Yoona yang sedang menunduk menatap kaki-kakinya yang sedang terayuh kedepan dan kebelakang.

“kuharap juga begitu.”

***

“kau yakin akan melakukan ini?” tanya yeoja berambut hitam sedikit khawatir.

“apa lebih baik kita tidak melakukan ini lagi?” kali ini yeoja berambut kemerahan bertanya dengan hati-hati, takut pertanyaan sekaligus saran darinya tidak akan menyinggung.

“kita harus melakukannya.”

***

Yoona berjalan dengan perasaan was-was saat sampai disekolah. Begitupun dengan Seohyun yang terus memperhatikan keadaan sekitar. Mereka terlalu takut jika dugaan mereka akan terjadi di hari ini. Hari dimana ada pelajaran olahraga. Hari dimana sesuatu yang buruk bisa terjadi.

Kaki- kaki Yoona berhenti melangkah begitu melihat tiga orang yeoja yang kini sedang tersenyum kerahnya. Bukan senyum yang menyeramkan atau senyum yang mengancam. Terlihat seperti senyuman tulus. Seohyun heran melihat Yoona yang tercengang,ia pun ikut memperhatikan apa yang dilihat Yoona. Dalam hati Seohyun bingung dengan tiga yeoja yang terlihat tersenyum dengan tulus itu. Tapi tetap saja Seohyun tidak akan mudah terprdaya hanya karena senyuman yang mungkin dengan sangat sukses mereka buat terlihat tulus.

Perlahan Yoona membalas senyum itu. Dan ketiga yeoja itupun pergi meninggalkan Yoona dan Seohyun yang masih terdiam karena bingung.

“apa yang mereka rencanakan?” Yoona menoleh menatap Seohyun yang terlihat khawatir.

“kupikir mereka tidak akan melakukan apapun.” Seohyun terhenyak. Bagaimana bisa Yoona tertipu dengan senyuman ‘tulus’ mereka.

“Yoona, jangan langsung percaya begitu saja.”

“ya! Ya! Apa yang kalian ributkan di pagi hari yang cerah ini?” tanya Eunhyuk yang sudah berada didepan Yoona dan Seohyun dengan Donghae dan Kyunyun yang berada dibelakang mereka.

“begini..” Yoona menutup mulut Seohyun. “aniyo tidak ada apa apa.” ucap Yoona cepat. “kami kekelas dulu. Annyeong!” Yoona menarik tangan Seohyun sebelum yeoja yang ditariknya akan membeberkan kecurigaan mereka saat ini. Donghae, Kyuhyun, dan Eunhyuk saling menatap bingung.

“ya! Yoongie!” teriak Seohyun. Yoona melepaskan tangannya saat sudah jauh dari Donghae, Kyuhyun, dan Eunhyuk.

“aku tidak mau Donghae oppa tau masalah ini. Lagi pula ini belum tentu terjadi. Tidak ada tanda-tanda mereka akan melakukan apapun padaku bukan? Jadi, kukira cukup kita saja yang tau masalah ini.” Seohyun mengangguk. tidak terpikirkan olehnya bahwa Yoona akan berpikir sedewasa ini. Seohyun pikir, Yoona akan segegabah dirinya. Ya, itu yang dipikirkannya tentang Yoona karena Yoona baru saja sembuh dari traumanya.

***

Jam olahraga. Kelas sudah kosong hampir sepuluh menit yang lalu. Yoona dan Seohyun yang disuruh mengumpulkan buku, mau tak mau harus terlambat untuk mengganti baju mereka. Baik Yoona maupun Seohyun tidak ada yang merasa tenang. Yoona yang berpikir rasionalpun tetap saja khawatirakan terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Perlahan Seohyun menggeser pintu kelasnya. Tidak terjadi apa-apa. Suara hentakan kaki membuat Yoona dan Seohyun keluar kelas sebelum sempat mengambil seragam olahraga mereka. Tidak ada siapa-siapa. Seohyun pun menarik Yoona untuk mengambil baju olahraga mereka. Belum sempat mereka keluar, pintu kelas sudah tertutup dan terkunci.

Yoona berlari menuju pintu belakang dan mencoba membukanya. Namun hasilnya sama, pintu itu tidak mau terbuka, bukan terkunci, lebih tepatnya macet karena pintu itu pernah tidak sengaja dirusak salah satu siswa sehingga jika sudah ditutup akan sulit untuk dibuka.

Seohyun berlari mendekati Yoona. Sesuatu pasti akan terjadi, karena itu dia berlari untuk melindungi Yoona.

“AAAHHHH!!!” Yoona dan Seohyun terkejut mendengar jeritan yang mungkinhanya akan terdengar dikelas mereka. Tangan Yoona kembali menggerakkan pintu mencoba menggeser pintu tersebut dengan sekuat tenaga. BRAK! Yoona langsung berlari ketempat yang Yoona yakini asal dari jeritan yang memang tidak jauh dari kelasnya.

“Yoong!” Seohyun berlari mengejar Yoona yang sudah hilang ditikungan koridor.

Yoona membuka pintu tempat ganti pakaian. Dilihatnya Jessica yang terduduk dengan bajunya yang kotor dan basah kuyup. Rambutnya yang biasanya terlihat berkilau kini sangat kusut dan kotor. Yoona menatap tiga yeoja yang kini sedang tersenyum padanya.

“apa yang kalian lakukan?” tanya Yoona menatap ketiga yeoja itu dengan tajam.

“Im Yoon Ah-shi, kami melakukan ini karena kami mau mencegah Jessica yang hampir menyelakaimu lagi.” Jawab Yuri.

Taeyeon mengangguk “ini juga kami lakukan untuk membalas budi padamu.” Ujarnya.

“selain itu, sebagai balas dendammu pada yeoja yang sama seperti Sunye ini.” Lanjut Tiffany.

Yoona menggeleng. Didekatinya Jessica yang terduduk tidak berdaya. Diulurkan tangannya untuk membantu Jessica berdiri. Jessica menatap Yoona dengan bingung. Yoona mengangguk pada Jessica. Jessica yang masih tidak mengerti hanya menurut dan mengambil tangan tersebut.

“bukan ini yang aku mau sebagai balas budi kalian.” Ujar Yoona sebelum akhirnya membawa Jessica meninggalkan tiga yeoja yang kini menatap mereka dengan perasaan bersalah.

“Yoong!” dengan sedikit kegaduhan dari hentakkan kakinya, Seohyun berlari mendekati Yoona yang sedang membopong Jessica yang sudah tidak berdaya. Dengan perintah Yoona, Seohyun pun akhirnya membantu Yoona membawa Jessica menuju ruang UKS.

“kami pergi dulu.” Ucap Yoona. Jessica beranjak dari kasurnya dan berlutut dihadapan Yoona. Tangannya yang gemetar menggenggam betis Yoona. Isakan kecilpun mulai menggema di ruangan yang cukup besar itu. Seohyun hanya bisa menatap seorang Jessica yang kini sedang berlutut pada Yoona.

“apa yang kau lakukan? Berdiri!” Yoona mencoba membantu Jessica untuk berdiri, namun dengan cepat Jessica menepisnya. Tangisnya semakin keras.

“w..wae? wae? Kenapa kau tidak ikut menyiksaku? Wae? Aku sudah bersalah padamu, seharusnya kau juga menyiksaku. Tapi kenapa kau malah menyelamatiku? Wae? Seharusnya kau menyiksaku. Siksa aku sekarang. Buat aku sengsara sama seperti yang kamu rasakan kemarin. Jebal.. siksa aku sekarang.” Jessica kemabi menangis. Bahunya sudah berguncag menahan rasa bersalahnya.

Yoona menggeleng sambil duduk dihadapan Jessica. “ bukan itu yang aku inginkan. Aku tidak mau orang lain juga merasakan penderitaan yang pernah aku alami. Karena itu, aku tidak mau membalas semua perbuatanmu.Aku sudah memaafkanmu, jadi, jangan paksa aku untuk melakukan hal yang menyedihkan seperti itu.” Yoona melepas tangan Jessica dari kakinya. Dan berjalan diikuti Seohyun meninggalkan Jessica yang kembali terisak dengan keras.

Tangan Seohyun menepuk punggung Yoona. “aku mungkin tidak akan melakukan hal yang sama sepertimu. Kau memang hebat Yoong, gomawo kau juga sudah menyadarkanku.” Yoona merangkul pundak sahabatnya.

“ne.”

 

Beberapa bulan kemudian…

Terlihat keceriaan diwajah para siswa yang baru saja menjalani upacara kelulusan. Lain lagi dengan Donghae, wajahnya sejak pagi terlihat kusut. Dengan wajah kusutnya, Donghae berpidato sebagai juara umum. Kyuhyun dan Eunhyuk hanya bisa menggeleng dan menutup muka melihat Donghae yang berpidato dengan rambut yang bisa dibilang berantakan.

“kau seharusnya senang. Kau menjadi juara umun dan masuk universitas terbaik di Seoul.” Celetuk Eunhyuk yang membuat wajah Donghae semakin kusut. Untuk saat ini bukan Eunhyuklah yang ia harapkan memujinya. Dia hanya membutuhkan seorang yeoja yang sejak dua hari yang lalu tidak bisa dihubunginya.

“ayolah hae, bergembiralah sedikit. Ini hari kelulusanmu.” Ujar Kyuhyun sedikit menghibur. Donghae menggeleng dan melepas rangkulan kedua sahabatnya.

“ya! Kau mau kemana?!” Donghae berjalan pergi tanpa menghiraukan kedua sahabatnya yanng sudah berteriak tidak jelas.

Donghae duduk ditaman belakang sekolah yang memang jarang dikunjungi siswa. Matanya yang tertutup mendadak terbuka saat merasakan seseorang sudah duduk disampingnya.

“Yoona?!” Donghae terhenyak. Mataya membulat melihat yeoja itu kini sedang tersenyum dengan polosnya. Bagaimana bisa yeoja didepannya tersenyum dengan polosnya setelah membuat hatinya risau selama tiga hari ini.

Donghae mengalihkan matanya dari Yoona. Dia marah, dia kesal, tapi juga rindu dan senang.

“Donghae oppa, kau marah padaku?” tanya Yoona. Donghae tetap diam tidak mempedulikan Yoona. Yoona tertawa kecil karena recananya membuat Donghae marah berhasil.

“baiklah, kalau begitu aku tidak perlu menjawabnya bukan?” Donghae menatap Yoona.

“andwae! Aku sudah lama menantikannya!” kesal Donghae sambil mempout bibirnya. Yoona terkekeh.

“jadi apa jawabanmu?”tanya Donghae pelan. Dalam hati, Donghae sangat yakin yeoja didepannya ini tidak akan menolaknya. Tentu saja selama beberapa bulan ini Donghae dapat melihat Yoona yang semakin perhatian padanya.

“aku menolaknya.” Mata Donghae yang berbinar mendadak meredup. Radanya seperti ada yang menyayat-nyayat hatinya dengan pisau yang sangat tajam.

Yoona terbahak melihat ekspresi Donghae yang langsung berubah seratus delapan puluh drajat. Donghae tidak tau harus berbuat apa lagi. Terlebih kini yeoja didepannya menertawainya. Tiba-tiba saja sebuah kecupan manis mendarat dibibirnya. Saking cepatnya, Donghae tidak dapat melihat dengan jelas bahwa yeoja yang menciumnya adalah Yoona.

“Yoong..”

“ani, mana mungkin aku menolak seorang namja yang sudah mencintaiku selama tiga tahun ini.” Donghae tersenyum dan membalas kecupan Yoona tepat dibibirnya. membuat si empunya bibir terkejut dibuatnya.

“oh iya, ada yang ingin kutanyakan.”

“soal traumaku?” tanya Yoona menebak.

“bagaimana kau tau?” tanya Donghae setengah kaget dengan tebakan Yoona.

“Seohyun sudah memberitahuku. Oppa benar-benar ingin tau apa trauma yang ku alami?” Donghae mengangguk dengan wajah penasarannya yang membuat Yoona gemas melihatnya.

 

FLASHBACK

2 Tahun lalu atau lebih..

 

Brak!

Yoona terjatuh dilantai, beberapa ember yang biasa digunakan untuk mengepel jatuh berserakan. Dilihatnya Sunye yang menatapnya balik sambil tersenyum mengerikan.

“apa yang kamu lakunkan?” tanya Yoona yang bingung.

“menurutmu?” tanya Sunye balik. Yoona hanya menggeleng karena tidak tau harus ‘menjawab’ atau lebih tepatnya’ membalas’ apa pada Sunye.

“kau tidak tau?! Atau kau memang pura-pura tidak tau?!” bentak Sunye. “ namjachinguku! Dia, memutuskanku hanya karena kau! Dia bilang, dia menyukai yeoja yang lebih cantik dariku. Dan itu adalah kau! IM YOON AH!!” Sunye menjambak rambut Yoona dan menjatuhkanya kembali ke lantai.

“wae? Kenapa ada yeoja sepertimu! Jangan kira dengan kecantikanmu itu semua orang akan menyukaimu! AAHHHH!”Sunye berteriak frustasi kemudian mengambil ember yang sudah ia isi dengan air kotor dan menumpahkannya dikepala Yoona. Yoona hanya bisa diam, badannya mendadak gemetar. Pandangannya pun menjadi kosong.

“kau dengar tidak?! Kenapa kau diam saja hah?!” Sunye menendang kaki Yoona namun tidak ada reaksi yang diberikan Yoona. Sunye yang sudah merasa puas segera berlari meninggalkan Yoona disekolah yang sudah sepi sejak setengah jam yang lalu.

Yoona berdiri dan berjalan meninggalkan sekolah tanpa membawa tasnya yang ia tinggal dikelasnya. Tatapannya kosong. Jalannnya pun sedikit terseok akibat tandangan yang diberikan Sunye. Badannya pun menggigil karena disiram dengan air. Rambutnya yang kecoklatan dan panjang itupun terlihat sangat kotor.

Yoona berjalan tanpa mempedulikan keadaan disekitarnya. Tak jarang ia menabrak orang-orang yang berjalan berlawanan arah dengannya. Yoona berjalan terus tanpa melihat, mendengar, atau merasakan apapun dan siapapun.

Namun sebuah tangan membuatnya bisa kembali melihat, mendengar, dan merasakan sesuatu dengan jelas. Seorang namja dengan mata teduh menatapnya dengan khawatir.

“agassi, gwaenchanna?” tanyanya. Tiba-tiba air mata meluncur dari mata Yoona. Dia sudah tidak sanggup. Dia tidak pernah tau, dia akan merasakan hal yang sangat menyakitkan seperti ini.

“agassi,” dan saat itu juga Yoona tidak sadarkan diri dipangkuan seorang namja yang sudah menyelamatkan hidupnya dari maut yang hampir menemuinya.

 

FLASHBACK END

 

Donghae mengangguk mendengar cerita Yoona soal awal dari semua trauma yang ia rasakan. “ada yang ingin kutanyakan lagi, waktu itu, siapa yang membuatmu kembali merasakan trauma itu?”

Yoona tersenyum jari telunjuknya bergerak mengetuk dahinya seperti sedang berpikir.Donghae menatap Yoona dengan wajah pura-pura kesalnya. Namun sedetik kemudian Yoona kembali mengecup bibir Donghae membuat acara ‘pura-pura’ Donghae berantakan total.

“Aish, ternyata kau benar-benar menyukai bibirku ini ya? Sini, biar aku berikan yang lebih.”

 

END…

Pada akhirnya, sequel ini selesai juga. Aku mau minta maaf sebesar-besarnya kalau tidak sesuai keinginan kalian dan pendek. Mendadak author kesulitan membaut sequelnya. Sebenarnya banyak waktu luang author untuk melanjutkan ff ini, tapi masalah ide dan kata-kata yang bagus untuk merangkai ff inilah yang menjadi hambatannya. FFnya masih banyak yag kurang ya? Author minta maaf ya, author benar-benar lagi kehabisan ide. Padahal sebelumnya author sudah punya ide dan gambaran buat sequel ini, karena itu author dengan berani#eeaa, membuat akhir ff Strong Girl ngegantung. Mianhae L

Maaf juga karena membuat kalian menunggu. Dan kamsahamnida sudah menunggu sequel dan mau menbacanya J Tunggu fanfictionku yang lain ya .. annyeong! JJ

37 thoughts on “Strong Girl ; Squel (One Shoot)

  1. oh ternyata seperti itu yah story nya sunye kejam banget sih…….ternyata donghae memiliki pengaruh besar dalam kesembuhan yoong dari traumanya pantes aja dia rela ngejar2 donghae ampek dua tahun……..keren sequelnya………keep wtiting ditunggu ff yoonhae lainnya……😄😄😄😄😄

  2. akhirny happy ending jg 😀
    tp aku mw mengkritik sedikit ttg ff diatas
    wkt Donghae blg mw pinjam Yoona sm Seohyun seharusny sih jgn pke kta pinjam , soalny kan pinjam tu kyk menyatakan barang 😀
    truss wkt di taman blkg sklh kan yoona yg berdiri dlu br memberu tgnny ke donghae br author tls tu mengambil tgn Yoona. tp menurutku lbh cocok Donghae meraih tangan Yoona dehh 😀
    sma ad beberapa kata yg kurang baku kyk ganti baju lbh baku ganti pakaian 😀

  3. Puas banget liat sica akhirnya minta maaf sama yoong, dan tmn2nya sica juga bersikap baik sama yoong. Jadi selama ini yoong ngejar2 hae gara2 hae itu orang yg nolongin yoong waktu itu ya..
    Keren. Happy ending ><

  4. ternyata trauma yoona terungkap juga. keren thor, tetep semangat nulis ff yg lain. oh ya author yg bkin ff compromise ya, dilanjut dong. uda penasaran sama lanjutannya.

  5. Ternyata ada sequel nya ..
    Skrang jdi tau knp yoong trauma …
    Tpi moment yoonhae nya sdikit

  6. Owhh ternyata sperti itu ya kjadiannya samppai yoona jd trauma.
    Sequelnya happy ending jga, keren.

  7. Oowwh, ternyata traumanya yoona di sebabkan oleh Sunye..
    Dan orang yg berpengaruh besar sama Hidupnya Yoona itu si abang Donghae. Ohohoo pantesan ya ngejar2nya sampe begitu. .
    Dan akhirnya mereka bersatu di akhir cerita. Tapi kayaknya kurang greget aja gitu,, endingnya.. Heheh
    tapi dah oke lah.. Keren kok ffnya. Ditunggu next ffnya ya? Fighting/

  8. Annyeong.. Maaf sebelumnya, sebenarnya aku bukan reader baru tapi udah setahun lebih aku reader di page ini. Selama setahun itu aku jadi SILENT reader karena beberapa hal yang jadi penyebab aku gak bisa koment di setiap ff yang aku baca. Ini untuk pertama kalinya aku koment dan tidak bisa dipungkiri ff di page ini benar-benar luar biasa. Semangat buat para author dan semoga bisa menciptakan karya-karya lainnya. Daebakkkk…… 🙂

  9. wah daebak.
    Ffnya bisa saling menyambung gitu.
    Pasti susah banget bikin ff ini.
    Salut deh thor.

    Akhirnya yoonhae bersatu juga.
    Dan para penjahat” itu sudah insaf.
    Yeee….

    Mungkin bikin sequel tentang kembalinya sunye yg ingin balas dendam lagi ma yoong.
    Hehehe
    ditunggu karya lainnya.
    Fighting.

  10. oh,t’nyta itu yg mMbuat yoona trauma…!? kyk’y mzh da sdkit typo ya..!? dtnggu ff yoonhae Laen’y

  11. Owgh krna ntu to yoona mnglami trauma,,,
    akhir ny smua ny berakhir happy ending,aq suuukkkaaa sma sequel ny!!
    Jessica akhir ny sdar dgn perbuatan ny,itu si sunye ngeri bngd yah nge bully yoona ny,,
    Bwat ff YH yg bnyk yah thor,ditunggu,,

  12. Wah akhir’y happy end juga,, yoona bikin deg2n aja deh, q kira donghae mau ditolak beneran..?? Next ff selanjutnya

  13. Yeay Happy Ending 🙂
    Ternyata trauma Yoona gara gara Sunye -_-

    Sebel bgt sama Jessica yg terus terusan nge bully Yoona, ya walaupun pada akhir nya Jessica ngerasa bersalah dan Yoona maafin .
    Yoona baik bgt , ga salah Donghae nunggu Yoona 🙂
    YoonHae romantis, tapi masih kurang Squel nyaa thor hehe

    Pengen tau YoonHae sampe menikah 😉
    Squelnyq juga masih agak nge gantung, tapi gpp tetep keren ff nya 🙂
    Mian thor nae baru baca ff nya tqdi siang pas liat liat library Story Of YoonHae dan nemuin ff ini, ga nyesel baca nya , jadi langsung baca nyampe 2 chapter dan squel nya juga 🙂

  14. ff ini keren banget… ^_^ ❤

    Yoona suka bibir Donghae. Donghae berikan Yoona apa yang dia suka ❤ . kkkkkk…. ^_^

    YoonHae ❤

    Happy End 🙂

Komentarmu?