SPY YOONA (Chapter 2)

Gambar

 

Tittle                           : SPY YOONA

Author                         : Ter

Cast                             : Lee Donghae x Im Yoona

Other Cast                  :  Kyuhyun, Jessica

Genre                          : Romance, Little a bit action

PG                               : ?

Length                         :  4.000+ words, Chapter

 

 

 

 

Hai aku kembali, terimakasih sudah  nunggu ff yang gaje ini. SPY YOONA chapter 2 lebih ke ‘yoona pov’.

 

Makasih banget buat rara yang udah buatin aku cover, di ff  ku selanjutnya buatin lagi ya raa XD

Dan makasih juga buat asfika, adel, yuyun yang udah nanyain terus dikelas kapan kelanjutan ff ku meskipun kalian abstark people 😛

 

 

 

Selamat membaca ^-^

 Jangan Lupa di komentar.

 

 

 

 

 

 

 

****Ia akhirnya memulai percakapan terlebih dahulu, aku menjawab dengan dingin semua pertanyaannya. Hingga akhirnya ia melontarkan kata-kata yang sangat aku tunggu-tunggu. “aku akan menyewamu sebagai bodyguardku” rasanya aku ingin sekali tertawa didepan wajahnya, dasar bodoh, jika kau menjadikanku bodyguard sama saja kau memasukan dirimu kekandang harimau. Tetapi itu membuatku sangat senang, karena sekarang aku sudah mendapatkannya,

Ia berkata semua kebutuhanku tersedia dirumahnya, wah aku pikir aku adalah wanita yang sangat beruntung didunia ini.

 

 

 

 

                                    -SPY YOONA CHAPTER 2-

 

                       

 

YOONA POV

 

“kita pergi kemana?” ucapku dengan nada yang dingin

“ke mall, aku akan membelikan baju yang layak untukmu” ucapnya enteng, tunggu… apa? Layak? brengsek kau lee donghae lihat saja nanti.

 

“apa kau bilang???” ucapku tajam menoleh kearahnya yang sedang menyupir.

“aku kasian padamu, mulai dari semalam bajumu tak pernah ganti” kekehnya, sangat jelas sekali ia merendahkan ku untuk kesekian kalinya.

“sekali lagi kau berbicara seperti itu padaku, tanganmu akan hilang!” seruku seraya mengancamnya seperti tadi malam.

“tidak, aku hanya bercanda… hey, ngomong-ngomong aku belum tahu namamu, perkenalkan aku…”

“Lee Donghae” potongku cepat.

“mwo? Bagaimana kau tahu namaku?” tanyanya kaget, tapi tetap fokus menyupir.

“melihat isi dompetmu”jawabku, masih dengan jawaban yang singkat dan dingin.

“kau inginmengambil dompetku?”

“untuk apa aku mengambil dompet jelekmu, aku tidak gila uang maupun harta”

Ia terdiam atas perkataan yang aku lontarkan. Dan seketika keheningan pun terjadi.

“aku Im Yoona, panggil saja aku Yoona” ucapku memulai kembali percakapan.

“Im Yoona? Baiklah Yoona-ssi kita sudah sampai” ucapnya sambil menoleh kearahku -ia tersenyum, senyum yang tak bisa diartikan, senyum yang menurutku sangat menawan. Eoh mengapa ia sangat aneh, kadang membuatku sangat jengkel sampai aku ingin sekali membunuhnya.

 

 

Kami turun dari parkiran dan berjalan masuk kedalam mall, aku melihat lihat sekitar mall lelaki disamping ku asik memainkan iphonenya, entah apa yang ia ketik aku tidak peduli, orang orang melihat kami dengan tatapan aneh, apa ada yang salah?

“kau tahu kenapa orang orang melihat kita seperti itu?” ucapnya tiba tiba, mengapa pikiranku sama seperti apa yang ia katakan barusan

“molla” jawabku

“kita seperti sepasang kekasih tetapi jarak kita berjauhan”

“apa maksudmu?” jawabku, aku tidak mengerti apa yang ia katakan barusan. Dan… apa? Kekasih? Lebih tepatnya kau adalah mangsaku lee donghae.

“lupakan, kita sampai ke toko baju yang terkenal di korea selatan” ucapnya, aku hanya mengiyakan apa yang ia katakan, bagiku toko baju yang mahal atau murah ataupun berada dipinggiran jalan sama saja.

 

 

 

AUTHOR POV

 

Mereka akhirnya masuk kesebuah toko bermerek dimall tersebut, yoona melihat lihat sekitar toko yang dianggapnya ‘biasa’ itu. Pikiran Yoona bertolak belakang dengan apa yang dikatakan donghae, yoona tipe orang yang sederhana ia tidak cerewet karena di korea utara ia tidak memakai baju yang ada di toko tersebut melainkan memakai baju seragam yang sudah tersedia disana.

“baju ini sama saja” ucap yoona pelan pada dirinya sendiri.

Setelah itu, yoona sadar bahwa donghae tidak ada disampingnya, yoona buru buru mencari donghae yang ternyata ada disana dengan seorang wanita seperti membicarakan sesuatu.

“itu dia orangnya” tunjuk donghae pada yoona, yoona sontak bingung, seorang wanita disamping donghae itu sekarang menatapnya.

Donghae tiba tiba menarik tangan yoona dan membawanya kepada wanita tersebut.

“bagaimana?” ucap donghae pada wanita tersebut

“badannya sangat kurus, menampakkan leher dan tulangnya yang sangat indah, sepertinya baju seperti ini cocok untuknya” ucap wanita tersebut lalu mengambil sebuah pakaian simple nan indah, cocok sekali untuk dikenakan oleh yoona.

“bagaimana menurutmu?” tanya wanita tersebut sambil memegang baju dan memperlihatkannya pada yoona.

“aku tidak suka!” jawab yoona ketus.

“yoona-ssi!” pekik donghae sambil menatap yoona dengan tatapan geram

“Tidak, aku tahu dia menyukainya aku akan membeli baju ini” sambung donghae cepat agar tidak ada sesuatu terjadi di toko itu, donghae lalu membawa yoona sedikit menjauh.

“kau ini sangat memalukan!” ucap donghae sedikit berteriak pada yoona

“aku tidak suka pakaian seperti itu, lagipula aku tidak ada waktu untuk memakai pakaian seperti itu, dan kapan aku harus memakai pakaian itu” balas yoona tak kalah tajam

Donghae menghela napas, yoona mengalihkan pandangannya dan donghae melakukannya juga, sekarang mereka sedang membelakangi satu sama lain seperti halnya pasangan kekasih yang sedang bertengkar

                                                          

                                              -SPY YOONA-

 

Setelah membeli baju, mereka akhirnya pulang. Yoona masih memakai baju ala spynya yang ia kenakan sejak kemarin, ia membawa tas belanjaan dan tas ransel yang berisikan barang barang berbahaya yang sedari tadi ia kenakan.

Setelah masuk Yoona melihat kesekeliling, setiap inci ruangan mewah tersebut.

Yoona mengikuti kemana donghae pergi karena memang ia tak tahu apa yang harus ia lakukan dirumah ini.

“ini kamar yang akan kau tempati” ucap donghae dingin seraya menunjuk pintu kamar lalu membukanya, kini yoona tercengang atas apa yang ia lihat, kamar yang cukup besar untuk ditempati satu orang.

 

 

 

YOONA POV

 

Aku akhirnya sampai dirumah sialan ini, sejak dimall tadi aku sangat membencinya, bagaimana bisa ia memaksaku untuk mengenakan baju yang jelas tidak cocok untukku. Aku turun sambil membawa belanjaan sialan ini, membuka pintu rumahnya aku sedikit tercengang karena rumahnya sangat mewah, ini bukan seperti yang kemaren aku lihat, mungkin ini berbeda karena lampu utama yang berada tepat diatas kepalaku menyala, menerangi setiap ruangan dibantu dengan lampu hias yang berdiri layaknya matahari yang menyinari tumbuhan, lampu lampu ini sangat indah dilihat.

aku melihat ruangan ini sangat rinci agar aku tahu selak beluk rumah ini dengan baik sambil mengikuti kemana ia pergi.

“ini kamar yang akan kau tempati” ucapnya dingin, lalu membukakkan pintu yang akan menjadi kamarku, aku tercengang karena ruangan ini cukup besar untukku, well bagaimana dan apapun aku harus menerimanya.

Setelah menunjukkan kamarku, ia langsung pergi begitu saja

“huh dasar lelaki sialan” ucapku kesal

Aku melihat lihat isi kamar ini dan membuka satu persatu lemari yang ada, tak sengaja aku melihat poto ‘usang’ yang terpajang rapi diatas meja, seorang anak laki laki bersama ayahnya.

“lucu sekali, siapa anak ini?” ucapku, aku melihat poto itu sambil membersihkan debu yang menempel dipoto ‘usang’ itu

“apa dia donghae?” tebakku asal, ‘ah tidak mungkin donghae selucu ini’ gumamku, lalu aku menaruh kembali poto itu, sebelum aku benar benar meninggalkannya aku menatap poto itu lagi.

Aku mulai menyusun peralatanku, baju bajuku dilemari yang tersedia, tapi tidak untuk senjata ku, aku selalu menyimpannya didalam tasku karna kupikir itu adalah tempat yang aman. Setelah itu aku mencoba menghubungi kyuhyun bahwa aku baik baik saja dan akan menjalankan tugas dengan baik, kyuhyun yang berada disana berkata bahwa ia mempercayaiku, dan selalu mengatakan ‘hati hati’ dan menyuruhku agar jangan lupa memasang alat deteksi itu. aku semakin percaya diri bahwa aku akan menyelasaikan tugas ini dengan sangat baik. selesai semuanya aku merebahkan kasar tubuhku kekasur yang sangat empuk ini.

 

 

“euuuuhhhh” aku menggeliat dan aku menyadari ternyata aku tertidur. Untung saja aku sempat mengganti bajuku, Aku melihat jam menunjukkan pukul dua malam.

“arghhh kenapa aku terbangun” runtukku karena saat ini perutku lapar sekali, aku mencoba keluar kamar untuk mencari makanan

Kulangkahkan kakiku perlahan seraya menutup pintu kamarku dengan sangat pelan, aku menuju dapur yang letaknya dibelakang, aku melewati sebuah kamar yang mungkin kamar lelaki sialan itu. Akhirnya aku sampai didapur, kulihat ada roti dan selai coklat yang menampakkan dirinya disana, langsung saja aku mengambil roti itu, aksiku sangat brutal karena aku sangat kelaparan.

Aku mencoba membuka kulkas besar yang sedari tadi minta ‘dibuka’ ini, aku melihat buah apel segar yang tersedia, aku langsung mengambil buah apel merah segar nan merah yang ada didepanku saat ini. Aku mengambil tidak satu apel melaikan tiga apel sekaligus. Setelah itu aku menutup kulkasnya dengan sangat hati hati, aku membalikkan badanku dan aku terkejut bukan main saat kulihat tatapan tajam seseorang tepat didepanku.

“a….apa yang kau lakukan disini?” tanyaku gagap karena baru pertama kali aku tertangkap basah seperti ini

“seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan disini?” jawabnya sangat tajam, sialan! Ya itu lee donghae lelaki yang harus mati ditanganku.

“aku terbangun…dan aku sangat kelaparan jadi aku pergi ke dapur ini” ucapku seperti salah tingkah dan sialnya aku masih saja gagap

“kau persis seperti maling, menyelinap dan mencuri” ucapnya sambil berjalan menuju meja yang terdapat air disana, aku terdiam seribu bahasa, ucapannya tadi membuatku memanas, aku siap untuk mencincangnya sekarang juga

“sekarang kau tidur, karena besok hari pertama kali kau bekerja” ucapnya lalu berjalan melewatiku begitu saja

“tsk benar benar” decakku sangat sangat geram, sekarang mukaku seperti malaikat pencabut nyawa yang siap untuk mencabut nyawa seseorang yang baru saja melewatiku

Aku menuju kamarku dengan perasaan hancur seperti ini, aku menutup kamarku cukup keras menandakan bahwa aku sangat marah. Aku tak peduli ini jam berapa atau lelaki sialan itu akan terbangun, aku merebahkan tubuhku kasar dan melempar apel itu kesembarang tempat.

 

 

                                                            -SPY YOONA-

 

 

Aku membuka mataku perlahan lalu melihat jam yang menunjukkan pukul 6 pagi, matahari sudah menyapaku dengan sinarnya yang menembus dari jendela. Aku bangkit dan bersiap siap untuk bekerja sebagai bodyguard hari ini. Aku mengingat kejadian tadi malam, masih dendam tapi kutepis itu agar aku bekerja dengan baik hari ini.

Aku keluar kamar, terlihat rumah ini masih sepi, tidak ada sesorang yang bangun lebih dulu selain diriku.

“sepi sekali” gumamku, aku langsung menuju kamar mandi yang terletak didekat dapur, setelah selesai mandi kulihat lelaki yang berdiri didepan kamarnya sambil memegang handuk ditangan kanannya, aku melewatinya sambil membuang mukaku, tidak ingin melihat wajahnya yang sok tampan itu.

“kenapa kau melihatku seperti itu?” tanyaku sinis saat ia melihatku dengan tampang yang tak bisa kuartikan, sekarang aku berada di meja makan berdua dengannya, entah siapa yang memasak masakan ini saat aku selesai berpakain makanan ini sudah tersedia di meja makan

“kau memakai baju itu lagi?” jawabnya datar, tapi tetap saja tatapannya itu sangat menjengkelkan

“wae? Aku memiliki banyak stok, kau jangan khawatir kau berada tidak nyaman disampingku karena baju yang kupakai ini, setiap hari aku menggantinya, hanya saja modelnya sama” jelasku panjang lebar

“oh……” jawabnya singkat padat dan jelas, aku menarik napasku dalam agar aku bisa menahan kesabaranku, lelaki ini luar biasa dingin, tapi bagaimanapun aku tidak boleh menyerah atas situasi yang kuhadapi sekarang.

Setelah kami sarapan pagi, kami langsung pergi menuju kantor donghae. Didalam mobil kami sangat canggung, hening. Selang beberapa menit keheningan terputus saat donghae memulai percakapan

“ini adalah pertama kalinya aku membawa seorang wanita yang baru kukenal kekantorku” ucapnya masih fokus menyupir

“hm…” dehemku sambil mengangguk

“kau dan aku belum pernah mengobrol panjang bukan?”

“nde”

“kau berasal darimana?”

“aku? aku dari incheon” ucapku berbohong karena yang kutahu hanya incheon dan seoul dikorea selatan ini

“lalu, untuk apa kau datang ke seoul dan tidak sengaja menolongku?” tanyanya lagi,seperti menginvestigasiku

“pertama saat itu aku mencari temanku dibar yang kau kunjungi, tak sengaja aku melihatmu akan dipukuli, kedua saat aku melihatmu kau berjalan lalu ada orang yang membuntutimu dari belakang, saat itu aku sedang ingin mencari makan” jawabku panjang lebar, tentu saja semua itu bohong, kuharap ia mempercayaiku

“Lalu, siapa yang mengajarkanmu pandai berkelahi seperti itu?”

“ayahku, tetapi ayahku sudah meninggal”

“maafkan aku, aku juga sama sepertimu, orang tuaku sudah meninggal terutama ayahku yang sangat aku sayangi” ucapnya sendu, dan ini adalah pertama kalinya aku mendengar seorang yang bernama lee donghae berbicara seperti itu kepadaku, dapat kurasakan ia sangat menyayangi ayahnya. That’s why ayahnya mempercayainya untuk menyimpan sebuah berkas yang sangat penting itu? benarkan?

“hm ya kita sama….” jawabku, aku menghela napasku pelan lalu menatap keluar jendela. Hening, sekarang hening tidak ada percakapan

Beberapa menit kemudian donghae dan aku telah sampai dikantor, aku turun dari mobil siap untuk menjalankan aksiku, aku mengikutinya yang berjalan didepanku-menuju kedalam kantor. Kulihat didepanku kantor yang sangat besar, mewah dan luar biasa. Ini seperti hotel berbintang lima walaupun sebenarnya ini adalah sebuah kantor.

Saat aku masuk kedalam mengikuti donghae dari belakang, kulihat dari ekor mataku orang-orang yang menatapku dengan penuh tanya dan tatapan terkejut, aku tidak menoleh ke mereka karena hal yang kutakuti adalah aku tidak bisa mengontrol diriku lalu dengan sembarangan aku mengeluarkan pistolku dan …. ah jangan sampai itu terjadi. Karena aku tidak suka orang dengan tatapan seperti itu. Aku tetap berjalan santai dibelakang donghae.

Kini aku berada dilift khusus hanya berdua dengannya karena ini lift khusus bukan lift karyawan, kami kembali diam tidak ada percakapan, entah mengapa aku sangat malas untuk memulai duluan.

“aku tidak suka dengan tatapan orang-orang tadi” ucapku akhirnya walaupun sebenarnya aku malas untuk memulai percakapan duluan dengan manusia disampingku ini.

“lalu?” jawabnya seraya pintu lift terbuka, ia melangkahkan kakinya keluar lift dengan enteng dan tentu saja dengan jawabannya yang sama sekali tidak memuaskan, aku mengikutinya keluar lift dengan perasaan kacau, kulihat disamping kanan kiri adalah sebuah ruangan yang tertutup seperti tidak membiarkan orang-orang melihat pekerjaan mereka. Kantor yang sepi dan jauh dari kebisingan.

Aku menyamakan langkahku dengannya yang kini mulai berjauhan

“Tidak bisakah kau………” teriakku sangat keras  -sambil menoleh kearahnya, ruangan yang tadi sepi kini bergema karena teriakkanku, lalu secepat itu pula ia langsung menutup mulutku dengan tangan kanannya karena tangan kirinya kini sedang memegang tas.

kami berdua terhenti ditempat yang sama, sambil berhadapan. kini aku membelakan mataku atas apa yang sekarang ia lakukan padaku.

“yoona-ssi teriakanmu bisa menganggu orang-orang yang kini tengah bekerja” ucapnya seperti berbisik -masih menutup mulutku sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku mengangkat alisku sebelah lalu melepaskan tangganya dengan kasar, aku hampir saja mati.
“kau hampir membunuhku!” pekikku kesal

“kau berlebihan sekali”

“apa????”

Aku sangat kesal luar biasa dengannya yang sangat dingin terhadap wanita, lihat saja ia pergi meninggalkanku yang kini mulai tertinggal jauh dibelakangnya. Sebenarnya apa mau lelaki itu!!!

“aaarghhh!” pekikku geram, dengan langkah berat aku mengikutinya kembali dari belakang

Aku masuk kedalam ruangan donghae, dimana disitu aku terlihat seperti orang kampungan karena ruangan ini sangat nyaman, aroma Acnya pun sangat nyaman untuk dihirup

“kau kenapa?” tanyanya tiba-tiba, aku langsung terkesiap karena ia sekarang menatapku dengan tatapan yang sukar untuk diartikan

“tidak, tadi aku melihat kupu-kupu” jawabku asal, ku tahu itu sangat tidak masuk akal
“kupu-kupu?” tanyanya bingung, sambil mengerutkan dahinya

“yak! Akulah kupu-kupunya” ucapku kehabisan kata-kata, sial!

“kau lucu sekali” tawanya, sungguh ini pertama kali aku melihatnya tertawa, kuakui ia
sangat berbeda jika ia sedang tertawa ‘im yoona sadar!!!’ aku langsung menggelengkan kepalaku

“welcome to my office!!!” ucapnya sambil merentangkan tangannya, seperti berbentuk Y kepadaku, aku terkekeh melihatnya seperti orang bodoh

“sekarang apa yang harus aku lakukan?” tanyaku semangat, aku bingung kenapa aku bisa semangat seperti ini

“duduk, diam sampai makan siang, lalu pulang” jawabnya enteng seraya membuka laptopnya

Aku mengernyitkan alisku bingung sambil memasang wajah sinis karena sikapnya yang takbisa didiskripsikan itu kembali lagi

Kini aku berjalan-jalan mengitari ruangannya, aku melihat buku-buku yang tersusun rapi tapi buku-buku itu seperti tidak terurus karena berdebu, aku mulai membersihkan buku-buku itu dengan tisu yang tersedia dimejanya, aku tak peduli apa yang ia katakan, sesekali aku meliriknya  yang sibuk dengan laptop didepannya

Sudah hampir 2 jam aku membersihkan buku yang penuh debu ini, aku mulai lelah karena tenagaku berkurang, aku sangat bekerja keras harini

“kau tidak lelah?” tanyanya masih menatap ke laptopnya

“aku sangat lelah” balasku lemas seraya membersihkan keringatku dengan tisu yang ada dihadapanku

“istirahatlah” ucapnya, kemudian aku berjalan menuju mejanya dan duduk didepannya –mencoba lebih akrab. Aku memulai percakapan dengan bertanya siapa sebenarnya dirinya, aku ingin lebih mengenal sosok lee donghae walaupun sebenarnya aku sudah tahu siapa dirinya. Tak hanya aku yang bertanya, ia juga melayangkan pertanyaan untukku, syukur saja aku bisa menjawabnya meskipun hampir 100% aku berbohong.

Kini aku sudah tahu sebenarnya ia bukanlah sosok yang dingin, hanya saja jika ia serius dan tidak mengenal seseorang yang ia ajak bicara ia memang bersikap seperti itu, sangat menyebalkan. Ia seseorang yang susah untuk didiskripsikan karena perubahan sikapnya yang tiba-tiba.

baru satu hari aku bekerja dengannya dengan berpura-pura menjadi bodyguardnya ia sudah bercerita tentang kehidupannya meskipun tidak banyak.

“kau lapar?” tanyanya

“tidak” jawabku, aku berbohong jika aku tidak lapar. ini sudah hampir jam 2 siang, aku hanya mencoba menjaga image

“aku akan memesankanmu pizza” ucapnya, seperti ia bisa membaca pikiranku jika aku berbohong, kemudian ia menelpon pizza siap antar(?)

“kau tidak makan siang bersama karyawanmu?” tanyaku

“tidak untuk hari ini”

“kenapa?” tanyaku lagi, ia hanya mendengus pelan, aku bingung apa yang terjadi, kini susasa menjadi canggung dan hening. Selang beberapa menit iba-tiba pintu ruangan itu terbuka, kini aku melihat kearah pintu yang terbuka, muncul seorang wanita dengan tatapan sinis. Aku benci wanita dengan tatapan seperti itu.

“oh dia sekertarisku” ucap donghae pelan, sebelum wanita itu menghadapnya

Wanita itu kini berjalan kearah kami, Aku segera bangkit dari tempat dudukku mempersilahkan wanita itu menghadap ke donghae

“silahkan tanda tangan ini dulu” ucap wanita itu dengan nada sedikit kasar sambil melihat kearahku dengan tatapan yang masih sinis

“jessica-ssi, dia bodyguarku” ucap donghae setelah menandatangani sebuah berkas kerja, aku segera membungkukkan badanku, ia tidak terkejut bahkan ekspresinya semakin ingin membuatku melayangkan pistol kekepalanya.

“aku yoona” ucapku seraya tersenyum meskipun itu senyum yang terpaksa

“jessica”

“kenapa kau datang terlambat?” tanya donghae sambil menatap jessica dalam

“apa kau tidak tahu?” jawabnya dengan nada yang sedikt tinggi, sangat tidak sopan

“apa maksudmu?” aku mendengarkan mereka bersiteru dengan wajah tak kalah sinis sekarang

“aku sibuk mengurus penggemarmu yang mengamuk didepan kantor!” serunya

“apa?” kini aku dan donghae terkejut luar biasa

“penggemar?” batinku

“sekarang wanita yang kau sewa menjadi bodyguard ini menjadi topik hangat di kantor, semuanya membicarakan wanita ini! saat aku tiba dikantor penggemarmu bertanya padaku siapa wanita yang kau bawa, bahkan penggemarmu memblok jalanku agar aku tidak bisa masuk kekantor” jelasnya

“tidak bisakah kau berkata sopan terhadap atasanmu?” pekikku tepat didepannya, kini kami berdua berhadapan mata kami bertemu, kulihat didalam matanya terdapat kebencian

“jessica-ssi, tolong klarifikasi bahwa yoona adalah bodyguardku, aku tidak ingin terjadi apa-apa dikantor ini” sergah donghae, tanpa aba-aba ia mengambil berkas kerja yang sudah ditanda tangani donghae lalu meninggalkan kami berdua

“sekarang kita pulang…” ucapnya, bahkan pizza yang tadi ia pesan belum sampai, kini aku terpaksa menahan laparku

 

 

AUTHOR POV

Saat mendengar penjelasan dari jessica, donghae sangat terkejut begitupun dengan yoona, donghae meminta jessica untuk mengklarifikasi bahwa yoona adalah bodyguardnya.
Apa yang donghae pikirkan sebelumnya seperti terjadi sekarang, ia takut jika membawa wanita kekantornya akan berdampak bahaya untuk dirinya, yoona –wanita yang ia bawa- lalu, kantornya sendiri.

Takut suasana semakin menjadi-jadi, donghae akhirnya mengajak yoona pulang. Kini ia berusaha untuk melindungi yoona, sedikit pembuktian jika ia bukannlah lelaki yang lemah.

Mereka cepat turun kelantai bawah-utama- untuk segera pulang, setelah berada dilantai bawah, kini yoona berjalan didepan donghae menjalankan aksinya untuk melindungi donghae.
kembali orang-orang melihat mereka, tetapi tidak sekarang bukan tatapan terkejut lagi melainkan tatapan sinis dan mereka kini berbisik bisik satu sama lain.
mereka tetap berjalan tidak mengubris orang-orang disekitar, sekarang banyak orang berada diluar seperti sedang berdemo walaupun sebenarnya mereka adalah sekumpulan penggemar yang mengamuk karena seseorang yang mereka idolakan sedang bersama wanita yang tidak jelas siapa wanita itu, security pun membantu agar suasana diluar menjadi tenang tapi tetap saja orang-orang itu seperti ingin menghujati seseorang.
mereka menerobos pintu keluar dibantu oleh security, penggemar berteriak teriak ricuh saat yoona mencoba melindungi donghae dari beberapa penggemar yang bersikap brutal, ini tidak seperti biasanya bahkan ini pertama kali terjadi dikantor ini.
Dari hanya 2 atau sampai 6 penggemar yang datang kekantor tiap harinya hari ini membludak menjadi 5 kali dari itu, kalian tahu donghae adalah investor bukan seorang artis atau bintang iklan atau bintang film,  tetapi karena ketampanan dan bakat didunia bisnisnya yang luar biasa ia juga memiliki penggemar.

Kini beberapa penggemar berusaha menghalau jalan mereka, tetapi dengan mudah yoona mendorong mereka hingga mereka mundur agar tidak sama sekali menyentuh donghae karena itu sangat berbahaya bagi donghae.

“sebenarnya siapa kau itu?!” teriak seorang penggemar ditelinga yoona, yoona tidak mengubris ia tetap mencoba melindungi donghae, donghae merasa tidak nyaman atas apa yang terjadi sekarang karena ini baru pertama kali terjadi setelah sekian lama.

“menjauh darinya!!!”

“donghae oppa siapa wanita disebelahmu?” riuh ricuh penggemar tak digubris oleh keduanya

“yaaaa!! Aku benci padamau!!” teriak salah satu penggemar mencoba menerkam rambut yoona, lagi-lagi yoona tidak mengubris mereka. Rambut yoona seketika menjadi kusut karena perlakuan penggemar donghae yang semakin membabi buta.

Karena banyaknya perlakuan yang kasar terhadap yoona tiba-tiba donghae mengalungkan tangannya keleher yoona dan mencoba melindungi yoona sebisa mungkin. Yoona membelakkan matanya karena wajah donghae dekat sekali dengan wajahnya sekarang, penggemar yang melihat sepontan semakin berteriak histeris atas aksi donghae yang diluar dugaan, kini security berhasil membantu mereka masuk kedalam mobil, setelah itu mobil yang dikendarai donghae menjauh dan melaju.

 

“donghae-ssi! Kenapa kau sok menjadi pahlawan?” ucap yoona tidak menatap donghae, tangannya dilipat didada menandakan bahwa ia sedang marah

“aku tak tega melihatmu!” jawab donghae sedikit menyolot, kini sikapnya berubah lagi

“seharusnya kau tidak memperdulikanku, yang penting kau selamat!” seru yoona tak mau kalah

“haruskah aku seperti itu?”

“harus! Itu memang pekerjaanku untuk menjaga targe….tidak maksudku majikanku” ucap yoona hampir keceplosan, ia sangat marah oleh sebab itu pikirannya kini sedang tidak terkendali

“maafkan aku…”

“hah kau lemah sekali” ledek yoona, kini nadanya mulai melunak

“dan satu lagi, mengapa kau tidak pernah mengatakan bahwa kau memiliki penggemar?” tanya yoona

“itu tidak penting”

‘dia bukan artis, atau bintang film tetapi mengapa ia memiliki penggemar’ batin yoona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya bingung

 

 

Sesampai dirumah tidak ada percakapan satupun diantara mereka, mereka langsung memasuki kamar mereka masing-masing dan menutupnya rapat-rapat.

Setelah masuk kamar donghae menghempaskan tubuhnya keatas kasur, disatu sisi yoona pun melakukan hal yang sama dengan apa yang donghae lakukan.

Yoona yang kini jengah mencoba menelpon kyuhyun

“kyuhyun-ssi…….” ucap yoona dengan nada yang sangat lemas ditelpon

“yoona-ssi apa yang terjadi?” sahut kyuhyun disana

“kau pasti tahu…”

“penggemar donghae?”

“benar, kau tahu begitu tersiksanya diriku” jawab yoona dengan nada yang masih lemas, sebenarnya ia tak mau bersikap seperti ini dihadapan kyuhyun hanya saja mood buruknya kini tidak bisa disembunyikan

“bisakah kita bertemu, jadi kau bisa leluasa bercerita”

“sekarang ini aku sudah dirumah, bagaimana jika malam nanti?”

“baiklah, tempatnya akan ku sms” lalu kyuhyun menutup telponnya

Yoona tak tahu harus berbuat apa setelah kyuhyun menutup telponnya, selang beberapa menit handphone yoona berbunyi menandakan bahwa ada sms masuk. itu adalah sms dari kyuhyun yang berisikan alamat dimana yoona akan bertemu dengannya.

 

“aku lapar” ucapnya pada dirinya sendiri, pipi yoona yang menggembung memperlihatkan bawha ia sangat menggemaskan. Tanpa pikir panjang yoona langsung keluar kamar lalu memasak apa yang tersedia didapur.

Setelah sampai didapur yoona membuka kulkas lalu mencari bahan makanan yang harus ia masak, setelah semua yang dirasa cukup yoona mulai memasak. Hanya sederhana ia ingin memasak nasi goreng dan udang goreng asam manis(?)

Aroma masakan yoona tercium sampai kemana-mana dan bahkan sampai menembus kamar donghae, donghae yang sedang memainkan laptopnya kini beranjak pergi mencari bau aroma itu. Seraya membuka pintu tepat didepannya kini berdiri seorang wanita seperti ingin mengetuk pintu kamarnya

“eehhh…” wanita itu kaget, kini wanita yang tidak lain yoona itu seperti salah tingkah

“kenapa?” tanya donghae dingin

“a…aku masak sesuatu… tadi kita belum sempat makan, aku pikir kau lapar sekarang” jawab yoona sedikit gugup, entah mengapa ia bersikap seperti itu dihadapan donghae

“pantas, aromanya tercium sampai kedalam kamarku” balasnya lalu melangkahkan kakinya ke meja makan yang tersedia makanan

 

Mereka makan dengan lahapnya tanpa ada percakapan satupun, mereka masih canggung walaupun sebenarnya tadi dikantor mereka telah berbicara banyak dan saling terbuka satu sama lain. Yoona tidak berani menatap ke donghae begitupun donghae, hanya suara sendok dan garpu yang seakan berbicara satu sama lain, tetapi tidak mereka tidak melakukan apa yang garpu dan sendok lakukan.

Setelah makan, donghae beranjak pergi meninggalkan yoona yang masih melahap makanannya dengan pelan. Sebelum benar-benar pergi donghae menghentikan langkahnya

“masakanmu enak” ucapnya singkat tanpa menoleh lalu beranjak pergi, yoona yang kini melihatnya dari belakang tersenyum singkat. senyum yang tak bisa ia artikan oleh dirinya sendiri.

 

Tepat jam 8 malam kini yoona bersiap ingin menemui kyuhyun disuatu cafe yang tadi sudah kyuhyun beritahu melalui sms.

Yoona berpakaian simple berbeda dengan biasanya, kini pakaian malam ini berubah dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru, putih dengan celana panjang selutut dan rambut terurai menampakkan kesan indah didirinya. Ia tidak nampak seperti spy melainkan seperti anak gaul yang kini sedang marak dengan gaya berpakaian sederhana namun tampak elegan.

 

Dilihatnya donghae yang sedang menonton tv sambil menaikkan satu kakinya diatas meja, yoona melewatinya saja tanpa mengucapkan satu kalimatpun.

“kau mau pergi kemana?” tanya donghae tiba-tiba seraya mencekak yoona, yoona berhenti dan menoleh kearahnya. Donghae melihatnya dari atas sampai bawah, ‘berbeda’ donghae membantin tampak sedikit takjub dengan pakaian yoona yang simple tapi sangat cantik saat yoona mengenakannya.

“menemui seseorang” jawab yoona singkat

“ohhh pergilah” ucapnya sambil melambaikan tangannya seperti ‘mengusir’ yoona membalasnya dengan tatapan killer. Setelah yoona mulai meninggalkan rumah itu, Donghae menatapnya dari belakang ia penasaran siapa sebenarnya ‘seseorang’ yang akan ditemui yoona.

 

Yoona yang tak tahu jalan hanya menunjukkan alamat yang dimaksudkan kyuhyun pada supir taxi. Ya yoonna menggunakan taxi agar sampai ke cafe yang dimaksud kyuhyun karena ia tidak bisa seenaknya memakai mobil donghae walaupun sebenarnya ia bisamenyetir mobil.

sesampai di sebuah cafe tersebut yoona mulai melangkah masuk, ia melihat mobil kyuhyun yang sudah terparkir diluar cafe. Yoona mulai mencari sosok kyuhyun, dilihatnya seseorang dipojok kanan sedang memainkan handphonenya, yoona langsung berjalan kearahnya.

“kyuhyun-ssi!!” serunya, sambil menarik kursi dihadapan kyuhyun

“yak! kau lama sekali”pekik kyuhyun yang ternyata menunggu yoona hampir setengah jam di cafe itu

“maafkan aku, kota seoul macet sekali”

“ya memang seperti itu setiap harinya. Sekarang jelaskan apa yang terjadi denganmu kemarin?” tanya kyuhyun to-the-point ia tidak ingin membuang waktu terlalu banyak. Yoona menceritakan semua kejadian kemarin pada kyuhyun, sedikit kyuhyun tertawa kecil karena yoona sangat lucu menceritakan apa yang kemarin ia hadapi.

“kau tahu, sikapnya itu susah untuk didiskribkan, kadang ia baik, kadang dingin, kadang bodoh. Luar biasa bukan?” ucap yoona sambil menampakkan wajah oonnya dan itu sontak membuat kyuhyun tertawa-tawa yang lumayan keras.

“mengapa kau tertawa?” tanya yoona menyipitkan matanya kearah kyuhyun, seperti tatapan killer tetapi lucu dan membuat kyuhyun tersenyum

“aku tidak tertawa” jawabnya dengan tawa yang ia tahan, sudah jelas sekali kyuhyun tertawa

“kau!” geram yoona sambil menggenggam tangannya

“aigo, jangan keluarkan kesktianmu dihadapan banyak orang” ucap kyuhyun mengejek yoona

“aku ingin pulang saja!” rajuk yoona

“jangan! ah baiklah kini aku tidak bisa memantaumu ataupun donghae karena komputerku sedang bermasalah dan itu membuatku sangat gila!” dengusnya

“apa???????” ucap yoona tak percaya

“aku mencoba memperbaikinya tetapi masih saja, entah sampai kapan komputer itu tergeletak begitu saja” ucap kyuhyun semacam tak berdaya

“bagaimana bisa kau tanpa komputermu?” tanya yoona

“tenang tenang. aku bekerja sampingan dicafe yang sering donghae datangi” ucap kyuhyun sambil memperlihatkan smirknya pada yoona

“kau pintar sekali” ucap yoona sambil memukul tangan kyuhyun pelan, terlihat yoona dan kyuhyun mulai akrab sekarang. Keduanya kini tertawa lepas sehingga melupakan ‘target’ mereka yang kini asik menonton tv dirumah dengan pikiran gundah dan penasaran.

 

 

 

To be continued

 

 

 

 

Sorry ff nya makin kesini makin  gajelas, dan sorry juga karna nge-postnya lama karna tangan aku lagi ga sempurna.

 

 

Btw panggil aja aku tri hehehe

 

 

Please leave your thoughts, i’ll to continue if i get enough thoughts and respons.

 

 

40 thoughts on “SPY YOONA (Chapter 2)

  1. Daebakk
    Makin kereen cerita ny thor
    Jgn” donghae oppa udh ad rasa dgn yoona eoni
    D tnggu chap slnjutnya

  2. critany mkin baguss 😀
    truss thor aku mau mengkritik beberapa kalimat diatas 😀
    author ad tulis poto kan? nahh klo menurutku sihh tulisan bakuny kan lbh cocok Foto dr pd poto. sama wajah oonny jg kan lbh bgs klo ditarok wajah bodony 😀
    truss menurutku ad kalimat” yg seharusny gk usa diketik pny
    kyk “Kami turun dari parkiran dan berjalan masuk kedalam mall” kan biasany org uda pasti parkirin mobilny di parkiran ^^
    truss, kalimat” yg uda diblg di author pov harusny gk usa diulang di Yoona pov spya kesannya gk bertele” gtu loo 😀

  3. lucu dech lauw yoona skpnya ky gtu ma hae….bgus xo….pi yoonhae m0mentnya krg ..,…next bkin mereka tmbh dket and m0mentnya yg unyu-unyu…..ntr gmana yaw lau hae tauw jk yoona sebnernya mta2…!

  4. WEH NAMA YUYUN MASUK XD HHAHAHA
    JADI GINI, BIASA PENELITI BAHASA, UNTUK KATA “menyupir” TUH BAIKNYA JADI “MENGENDARAI MOBIL” AJA KAN 🙂
    SISANYA UDH ADA YANG KOMEN TUH. LIKE KAK, COBA TERUSIN LAGI. MASIH BANYAK READER MENUNGGU. HAMDALAH WASSALAM

  5. wah kenapa itu haeppa? kok gundah?

    tapi aku bingung, disini yang dingin itu yoong eon? atau haeppa? soalnya awal baca yoong eon kelihatan dingin dan haeppa malah ajak yoong eon ngobrol, haeppa juga bilang ‘aku hanya bercanda’ pada yoong eon seolah mereka udah akrab
    tapi begitu marahan di butik/mall, tiba-tiba haeppa yang begitu dingin sampai saat ini… kadang juga yoong eon ngelakuin hal konyol-curi apel terus ketahuan- dan haeppa tetap bersikap dingin… duh bingung…

    ok ditunggu next chap-nya

  6. yong un lucu , klo milih baju . moga ja cinta diantara mereka cepet tumbuh*dramatis.com-gubrakkk* . lanjut terur thor

  7. Deabak…….ff nya,yach…..mungkin ntar akan ada cinta segitiga antara kyuhyun yoona dan donghae….tp gmana ma yoona?jangan lama2 post chapter berikutnya!

  8. kenapa donghae gundah gitu apa karena yoong bilang mau nemuin seseorang yah??????????YoonHae sama2 keras nih g ada yang mau ngalah……moment YoonHae nya masih dikit…….lanjuuuuut

  9. Hahaha yoong eonni kerenn! Hae oppa fansnya kasar bgt yahh x3 lanjutt thor keren bngt..kpn yoonhae bsa akrab?tambahin konfiknya dongg 😀

  10. bagus bgt kok eon, daebak! Aku suka nih yg kayak gini! YH moment nya dibanykin yah, cpt dilanjut jgn brhti d tengah jalan lho ff nya!

  11. apa donghae oppa ada rasa ya sm yoona eonni.. kuaknya seru klo ada cinta sgtga ” donghae yoona kyuhyun” .. dtggu ya chap slnjutnya tri..

  12. pnasaran sebenernya jessica siapa.a donghae , next thor bnyakin yoonhae moment.a ya keke
    #fighting

  13. Donghae udah ada rsa kah sma yoona??penasaran nih lnjtkan dgn sgra yah thor!!
    Ditunggu,,

  14. Donghae udah ada rsa kah sma yoona??penasaran nih lnjtkan dgn sgra yah thor!!
    Ditunggu yah thor,,

  15. Donghae udah ada rsa kah sma yoona??penasaran nih lnjtkan dgn sgra yah thor!!yoona disni kya ny benci bngd sma donghae yah,,
    Ditunggu yah thor,,

  16. Lanjut thorr, ceritanya keren sumpah, di part selanjutnya banyakin konfliknya lagi ya,

    Lanjutkan thor,!!!!!!
    Tapi jangan lama lama ya 😉

  17. Ak kira donghae mata2in yoona dia pergi kmana trus dia liat yoona deh ktmuan sama kyu ,, tp trnyata donghae tetep drmh yaaa ,, ckckckckkc dlanjut thor , pnsaran dokumen itu bner gaa sama donghae ??? Trus apaa iya donghae bakalan dbunuh sama yoona ,, apa yoon atega ?? 😥

  18. wah,pdhaL donghae bkn artiz tp pNggemr’y bNyk bgt n ko jd kbLik mLh donghae yg jgain yoona pdhaL kan yoona bodyguard’y

  19. keren thor hanya hae terlalu cuek…..n kpan ne mereka saling suka’y….di tunggu lanjut’y,,,,,,

  20. Daebak thor ceritanya makin seru, kyaknya donghae udah jatuh cinta nih ama yoona.
    Next partnya jangan lama-lama ya.

  21. makin seru dan bikin penasaran, baru bisa comment di part 2 ini, apakah donghae udah mulai suka sama yoona? ditunggu kelanjutannya yaaa 🙂

Komentarmu?