Strong Girl (1 of 2)

strong_girl

Author: Jes

 Tittle: Strong Girl (1 of 2)

 Lenght: Twoshoot

 Cast: Im  Yoon Ah and  Lee Donghae

 Other Cast: Jessica Jung
                                Cho Kyuhyun
                                Seo Joo Hyun
                                Kwon Yuri
                                Tiffany Hwang
                                Kim Taeyeon
                                Lee Hyukjae-eunhyuk-

Genree: Romance, school life, friendship, little sad.

 

Annyeonghaseo! Sebelumnya perkenalan dulu. Panggil aku Jes. Ini ff pertamaku yang dipublish disini. Mungkin kalian akan menemukan typo dan alur yang membingungkan. Jadi maaf-maaf aja. Semoga kalian suka. FF ini murni aku buat sendiri. Oh iya, gambarnya bukan buatan aku, aku minta ke orang lain (gak modal) habis author gak bisa ngedit gambar. Sebelumnya gomawo pinkeucho untuk editannya yang bagus. oke, selamat membaca 😀

 

~STRONG GIRL~

 

Seorang yeoja berlari dengan riangnya menuju kelas seseorang yang sejak tadi pagi dicarinya. Kedua tangannya mencengkram sebuah benda berbentuk persegi panjang yang sudah dibungkus dengan kertas kado berwarna biru muda.

“Donghae oppa!” teriak Yoona saat sudah berada diambang pintu kelas. Wajahnya semakin berseri melihat namja pujaannya duduk diatas meja sedang berbincang dengan kedua temannya.

“wah, peri cantikmu datang kembali.” Goda Eunhyuk saat melihat wajah Donghae yang berubah kusut begitu melihat Yoona datang untuknya.

“ya! Jangan membuatnya menunggu, cepat hampiri dia.” Tambah Kyuhyun diakhiri dengan high fivenya pada Eunhyuk. Dan itu sukses membuat mood Donghae semakin buruk.

Dengan malas Donghae menghampiri Yoona yang masih setia berdiri diambang pintu dengan wajah cerahnya.

“untuk apa kau kesini?”tanya Donghae ketus begitu sudah berhadapan dengan Yoona. Tanpa menghilangkan kecerahan diwajahnya, Yoona memberikan bingkisan biru muda yang tadi dibawanya pada Donghae.

“ini untuk oppa, chukkae oppa. Kau memang namja yang pintar.” Puji Yoona. Donghae mengambil bingkisan dari Yoona dan langsung membalikkan badannya tanpa berterima kasih. Yoona menatap punggung Donghae. Sekali lagi Donghae tidak menghiraukannya.

Yoona tersenyum kecil sebelum akhirnya berjalan pergi menjauh dari kelas Donghae. “apa yang bisa membuat Donghae oppa melihatku ya?” pikir Yoona sambil berjalan kembali kekelasnya. Tiba-tiba perutnya meronta untuk diberi makan. Namun sayang Yoona sudah tidak punya uang. Bahkan untuk sepotong rotipun tidak ada. Uang sakunya habis begitu saja untuk membeli cokelat sebagai hadiah atas kemenangan Donghae diolimpiade matematika se-Seoul. Cokelat mahal yang menurut Jessica adalah cokelat kesukaan Donghae.

“Jessica-ssi!” teriak Yoona dan berlari menuju Jessica yang baru keluar kelas bersama beberapa temannya.

“kalian pergi duluan saja”ucap Jessica pada Yuri, Taeyeon, dan Tiffany. Ketiga teman Jessica itupun pergi meninggalkan Yoona dan Jessica.

“ada apa?”tanya Jessica begitu melihat ketiga temannya sudah menjauh darinya dan Yoona.

Yoona membetulkan kaca matanya yang turun. “emm.. kamsahamnida atas saranmu memberikan cokelat untuk Donghae oppa.” Yoona membungkukkan badannya empat puluh lima drajat.

Jessica terdiam sesaat. “apa Donghae oppa suka?”tanya Jessica dengan nada sedikit khawatir didalamnya. Beruntung Yoona tidak menyadarinya sama sekali.

“aku tidak tau, karena Donghae oppa tidak bereaksi sedikitpun.” Jawab Yoona. Wajahnya berubah seketika mengingat Donghae yang terus bersikap dingin padanya.

“begitu? Kalau begitu teruslah berjuang. Jika aku tau sesuatu lagi tentang Donghae akan kuberi tahu kamu secepatnya.”

“ne, kamsahamnida.”

“kalau begitu aku pergi dulu, annyeong!”

“ne”

Jessica membalikkan badannya meninggalkan Yoona sendiri. Ya, sendiri. Selama ini Yoona tidak punya seorangpun teman sejak dia masuk SMA. Hanya beberapa orang yang mau bicara dengannya, itupun hanya kadang-kadang kalau mereka membutuhkan sesuatu. Beruntung bagi Yoona, Jessica mau menceritakan sedikit tentang Donghae. Itupun karena Jessica merasa iba pada Yoona yang tidak punya teman untuk diajak bicara.

 

***

 

“kenapa kau mau berteman dengan yeoja aneh itu?”tanya Yuri menatap Jessica yang sedang melahap sesendok nasi.

“molla, aku hanya kasihan padanya.” jawab Jessica setelah menelan nasi yang baru dikunyahnya. Taeyeon menatap Jessica dengan lekat.

“hati-hati, bisa saja suatu hari nanti Donghae oppa bisa benar-benar jatuh kepelukan Yoona.” ucap Taeyeon. Jessica membalas tatapan Taeyeon.

“sebenarnya aku juga takut hal itu terjadi, karena itu aku sengaja memberitahukan segala yang tidak disukai Donghae sebagai hal yang disukai kepada Yoona.”

“hahaha… ternyata kau licik juga ya sica” Tiffany tertawa diiringi dengan tawa Yuri dan Taeyeon.

 

***

 

Yoona mengeratkan pelukannya pada boneka beruang besarnya. Tak lama dia malah memukuli bonkae beruangnya itu.

“Yoona, ada Seohyun didepan.” Ucap eomma Yoona. Mendengar nama Seohyun, Yoona langsung berlari keluar kamar.

“Hyun-ah!” teriak Yoona begitu bertemu Seohyun. Kaca mata yang digunakannya bahkan sampai terjatuh ketanah karena Yoona yang terus melompat saat bertemu Seohyun.

“Yoong!” Seohyun memeluk Yoona dengan erat. Begitu pula sebaliknya.

“bogoshipo!” Yoona kembali mengeratkan pelukannya sampai Seohyun menjadi sesak nafas.

“Yoong, ini terlalu erat.”

“oh, mian, hehe” Yoona melepaskan pelukannya.

“woa… yeppo. Yoong, kau lebih cantik tidak menggunakan kaca mata.”

Yoona tersipu, lalu mengambil kaca mata yang jatuh tak jauh dari tempatnya berdiri. “mataku kan minus” Yoona menggunakan kaca mata besarnya.

“kan bisa pake softlens.”

“bisa, tapi aku gak pede.”

“haha, baiklah. Aku boleh masuk kedalam kan? Rasanya sudah pegal terus berdiri disini.”

“oh iya, silahkan masuk Seohyun” Yoona mempersilahkan Seohyun masuk.

 

***

 

Donghae hanya diam mendengar sederek ledekan yang dilontarkan Eunhyuk dan Kyuhyun padanya. Telinganya sampai panas mendengar nama Yoona yang terus dibicarakan kedua sahabantnya itu.

“bisakah kalian diam?” tanya Donghae dengan nada kesal. Kyuhyun dan Eunhyuk langsung menutup mulut mereka.

“oh iya, hadiah apa yang diberikan Yoona”tanya Kyuhyun dengan hati-hati.

“cokelat. Yeoja bodoh, akukan tidak suka cokelat.”

“kalau begitu cokelatnya boleh buatku?” tanya Eunhyuk atusias. Donghae mengambil cokelatnya dan melemparkannya pada Eunhyuk.

“wah.. ini kan cokelat mahal.”

“aku juga mau” ucap Kyuhyun.

“buat kalian. Aku pergi dulu, annyeong!”

“ne, gomawo hae-ah” ucap Eunhyuk dan Kyuhyun kompak.

 

***

 

“Yoong, aku punya kabar baik” mata Yoona membinar.

“mwoya?”tanyanya antusias.

“aku akan pindah kesini, dan akan pindah ke sekolahmu.”

“jeongmal?” Seohyun mengangguk. Yoona tersenyum lebar dan kembali memeluk Seohyun.

“kau senang bukan?”

“tentu saja, aku tidak akan kesepian lagi disekolah.” Yoona menundukkan kepalanya.

“gwaenchanna?” Seohyun khawatir. Pelan-pelan tangannya menarik kepala Yoona.

“uljima, sekarang  kau tidak akan kesepian lagi.” Seohyun mengusap pipi Yoona yang sudah basah.

“gomawo.”

 

Author POV end

 

Yoona POV

 

Aku berjalan kesekolah seperti biasa. Sendiri, tanpa seorang teman yang akan menyapa. Seohyun baru pindah senin depan, dan itu artinya masih empat hari lagi menunju senin. Hari ini adalah hari yang kubenci, karena hari ini ada pelajaran olahraga. Pelajaran yang pasti menyuruh setiap siswa berkelompok. Aku bukannya tidak suka berkolompok, hanya saja tak ada seorangpun yang mau berkelompok denganku. Belum lagi jumlah siswa yang ganjil, membuatku mau tak mau menjadi orang yang tak pernah mendapatkan kelompok.

“semua berkelompok . Satu kelempok berisi empat orang. Namja dan yeoja dipisah, kita akan lari estafet, dan dilombakan.” Ucap seosaengnim. Aku diam memperhatikan semua orang yang sibuk berkelompok.

“kau tidak mencari kelompokmu?”tanya Park seosaengnim padaku. Park seosaengnim adalah guru olahraga baru, sehingga dia tidak tau bahwa selama ini aku tidak pernah punya kelompok saat olahraga.

“anio, murid dikelas kami jumlahnya ganjil.” Jawabku.

“seosaengnim, kami kekurangan orang!” seru Yuri dari jauh.

“ini, masih ada satu.” Park seosaengnim membawaku menuju Yuri, Jessica, dan Tiffany. Biasanya mereka akan berempat bersama Taeyeon. Aku baru ingat hari ini Taeyeon tidak masuk karena ada acara keluarga.

“baiklah, kemari” ucap Tiffany. Pertama kalinya dia bicara padaku.

“kamsahamnida sudah menerimaku.” Ucapku kepada ketiga orang didepanku.

“ne, kuharap kelompok kita menang.” Jawab Yuri. Aku mengangguk. “sebelumnya bisakah kaca matamu itu dilepas?”tanya Yuri. “aku takut kaca matamu itu malah menghambat kita.” Sambungnya.

“tapi jika aku lepas, aku kesulitan melihat sekitar.”

“baiklah, tapi jangan sampai kau membuat kita kalah.” Ucap Tiffany dengan nada tidak suka.

“ne.” aku mengangguk kecil.

“baiklah kita mulai pertandingannya. Yang menang akan mendapat hadiah menarik dari seosaengnim. Semua siap ditempatnya.” Aku sudah berdiri ditempat yang sudah ditentukan. Aku akan mengambil tongkat dari Yuri dan memberikannya pada Jessica. Kuharap aku bisa melakukan yang terbaik.

“hana.. dul.. mulai!”

Kulihat Yuri berlari dengan kencang hingga memimpin perlombaan, segera tanganku dijulurkan saat Yuri mendekat kearahku. Kuambil tongkat yang dibawa Yuri dan berlari kencang menuju Jessica. Pertandingan masih kami pimpin. Dan saat aku sudah dekat dengan Jessica sesuatu menghadang langkahku hingga aku tersungkur ketanah. Beruntung aku terjatuh dihadapan Jessica, sehingga ia bisa mengambil tongkat yang kubawa dan kembali memimpin pertandingan.

Kulihat sebuah tangan terjulur kearahku. Kudongak kepalaku dan medapatkan seorang namja yang terlahalang sinar matahari dibelakangnya sehingga membuatku tak dapat melihat wajahnya dengan jelas. Kuambil tangannya dan dia langsung menarikku berdiri. Belum sempat kulihat wajahnya dengan jelas dia langsung berbalik dan meninggalkanku.

Siapa namja itu? Kenapa dia mau membantuku? Tapi dilihat dari belakang kenapa seperti Donghae oppa? Aish, kenapa aku jadi menghayal, mana mungkin Donghae oppa mau membantuku?

Kuambil kaca mataku yang terjatuh, kulihat lensa kanan kaca mataku retak. Aish, kenapa aku jadi sial begini?

 

Yoona POV end

 

Author POV

 

Yoona memakai kaca matanya walaupun lensa sebelah kanannya sudah retak dan nyaris pecah. Dilihatnya Jessica yang dikelilingi Yuri dan Tiffany. Entah mengapa raut wajah ketiga yeoja itu terlihat kesal pada Yoona. Yoona yang khawatir segera berlari kearah tiga yeoja itu.

“apa aku membuat kita kalah?”tanya Yoona begitu sampai.

“anio, kita menang.” Jawab Yuri singkat dan langsung meninggalkan Yoona, begitu pula Tiffany yang berjalan mengikuti Yuri.

Tinggallah Yoona dan Jessica yang sejak tadi menatapnya dengan tidak senag.

“apa aku berbuat kesalahan?”tanya Yoona sepelan mungkin, dia takut malah menyinggung Jessica yang jelas-jelas terlihat tidak suka padanya.

“ani” Jessica membalikkan badannya dan berjalan menyusul kedua sahabatnya. Cara bicara yang ketus membuat Yoona tau bahwa ada sesuatu yang membuat Jessica benar-benar kesal. Tapi apa? Bukankah mereka menang?

 

***

 

Yoona berjalan dengan wajah cerah menuju kelas Donghae. Kali ini yang dibawanya adalah sebuah kotak bekal sedang berwarna biru muda. Warna kesukaan Donghae.

“Donghae oppa!” panggil Yoona melihat Donghae yang sedang berkutat dengan bukunya. Donghae yang mendengar suara yang sudah familiar baginya segera menoleh. Dilihatnya yeoja dengan rambut diikat dua dan menggunakan kaca mata yang salah satu lensanya terlihat retak.

Donghae berdiri dan berjalan menuju Yoona yang tersenyum dengan manisnya saat milihat Dongahe datang menghampirinya.

“ada apa?”tanyanya dengan nada lembut. Yoona berani sumpah, ini pertama kalinya Donghae berbicara lembut padanya. Biasanya hanya ada kesan dingin di setiap ucapannya.

“aku membuatkan bekal. Kuharap oppa mau memakannya.” Ucap Yoona sambil menyerahkan kotak bekalnya. Donghae langsung mengambil kotak bekal tersebut.

“gomawo.” Jawabnya dengan senyum terpajang diwajahnya. Jangtung Yoona langsung berdetak kencang tidak karuan. Apa dia mimpi? Apa tadi dia pingsan saat terjatuh dan bermimpi indah tentang Donghae?

“gomawo.” Ucap Donghae sekali lagi.

“n..ne opp..oppa” jawab Yoona gugup. Donghae membalikkan badannya begitu pula Yoona. yang langsung berlari dengan tanpa arah yang jelas.

Sampai di atap gedung, Yoona langsung teriak histeris. “apa ini mimpi?” tanyanya berkali-kali setelah berteriak hingga membuatnya batuk-batuk.

Yoona mencubit dirinya bahkan sampai menampar dirinya sendiri. “ini bukan mimpi. Aaahhh….. senangnya!” teriak Yoona bahagia.

“kuharap Donghae oppa akan selalu seperti ini padaku.” Ucap Yoona. Tangannya mengepal keatas dan matanya tertutup seperti sedang berdoa.

 

***

 

Donghae membuka bekal yang diberikan Yoona. Bekal yang benar-benar lucu. Nasi yang dibuat menjadi wajah dengan beberapa toping yang disukai Donghae. Sayang sekali dibekal tersebut terdapat kacang. Donghae alergi kacang. Bahkan hanya serbuk kacangpun dapat membuatnya batuk-batuk. Beruntung kacang yang dibuat Yoona dipisah dari nasi dan lauk pauk yang lain.

“wah, bekal dari seorang istri. Yeppo..” ledek Eunhyuk yang baru masuk kelas dengan Kyuhyun yang mengekor dibelakangnya.

Donghae hanya diam dan memakan bekalnya. Kyuhyun yang melihat bekal tersebut langsung duduk didepat Donghae.

“Yoona lagi?”tanyanya. Donghae mengangguk tanpa menghentikan makannya.

“wah.. ada kacang? Bukannya kau alergi kacang? Kenapa yeoja itu selalu memberikan sesuatu yang tidak kau sukai?” tanya Kyuhyun heran.

“molla.” Jawab Donghae ditengah-tengah makannya.

“kulihat kau senang dengan bekalnya.” Ucap Kyuhyun sambil memperhatikan Donghae yang tampak lahap memakan bekalnya. Ini pertama kalinya dia melihat Donghae yang begitu senang menerima sesuatu dari Yoona.

“apa ada sesuatu?” tanya Eunhyuk menambahkan.

Donghae menatap kedua sahabatnya itu. Senyum kecil tersungging diwajahnya yang tampan itu.

 

***

 

4 Hari Kemudian

 

Yoona berjalan beriringan dengan Seohyun. Senyumnya tak pernah pudar dari wajahnya sejak bangun tadi. Ini hari yang dinanti Yoona. Hari dimana dia tidak akan merasa kesepia lagi.

“Yoong, kau mau mengantarku keruang kepala sekolah?” tanya Seohyun.

“tentu saja.” Yoona membawa Seohyun ke ruang kepala sekolah. Dan langsung pamit karena bel sudah berbunyi.

Dikelas Yoona berharap Seohyun akan sekelas dengannya. Begitu pula Seohyun. Begitu pintu terbuka senyum Yoona kembali muncul. Harapan agar Seohyun sekelas dengannya terkabul.

Langsung saja Seohyun duduk disebelah Yoona setelah berkenalan didepan kelas. Semua orang melihat Seohyun yang terlihat sangat akrab dengan Yoona. Termasuk Jessica yang melihat Yoona tidak suka.

 

***

 

“Yoong, mana Donghae oppa mu itu?” tanya Seohyun mengedarkan kepalanya kesegala penjuru. Selama ini Seohyun memang tau soal perasaan Yoona pada Donghae, namun dia tidak pernah tau wajah Donghae yang disebut-sebut tampan itu.

“dia memang jarang ke kantin.” Jawab Yoona ikut mengedarkan kepalanya. Siapa tau Donghae tiba-tiba muncul di kantin.

“itu dia hyun..” Yoona menunjuk namja yang kini sedang berjalan kearahnya dan Seohyun. Ini bukan mimpikian? Donghae berjalan kearahku. Benak Yoona.

“gomawo, ini kotak bekalmu yang kemarin.” Ucap Donghae sambil meletakkan kotak bekal tersebut dimeja Yoona dan Seohyun.

“ne..” Yoona menunduk malu begitu melihat Donghae tersenyum padanya. tiba-tiba saja dirasakannya tangan hangat yang menyentuh kepalanya. Deg..deg.. Jantungya kembali berdetak tak karuan. Tuhan..jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku.

“lain kali jangan masukkan kacang didalamnya.” Ucap Donghae.

“bukannya oppa suka kacang?” tanya Yoona heran.

“aku alergi kacang. Kalau begitu aku pergi dulu, annyeong” Donghae berjalan pergi meninggalkan meja Yoona.

“Hyun-ah… apa ini mimpi?” tanya Yoona. Mukanya kembali merah mengingat perlakuan Donghae padanya.

“auw.. Hyunie..kenapa kau mencubitku?”tanya Yoona kesal.

“membuktikan ini mimpi atau bukan” Seohyun tertawa melihat wajah Yoona yang berubah seketika.

“tapi.. kau tau hyun? Donghae oppa tidak pernah seperti ini sebelumnya. Biasanya dia akan bersikap acuh dan dingin padaku.” Yoona menatap Seohyun lekat. Seakan mengirimkan sinyal kecurigaan yang melandanya.

“mungkin dia mulai menerimamu.” Muka Yoona mendadak merah. “haha.. Mukamu sudah seperti kepiting rebus Yoong.. Padahal aku hanya bilang mungkin.”

“kau membuatku malu Hyunie..” Yoona menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangannya.

“oh iya, kapan kau ganti kaca mata? Apa tidak pusing menggunakan kaca mata yang retak seperti itu?”

“eomma bilang, hari ini akan menemaniku membeli kaca mata baru. Kemarin eomma dan appa sibuk jadi tidak sempat beli kaca mata baru.”

 

***

 

Dilain tempat, empat orang yeoja tengah memperhatikan Yoona dan Seohyun dari kejauhan. Menatap salah satu diantara mereka dengan jengkel.

“apa yang aku katakan bukan?” tanya Taeyeon menatap ketiga temannya.

“daebak… aku tidak percaya Donghae oppa memperlakukan Yoona dengan baik. Padahal padamu saja tidak pernah.” Timpal Tiffany yang langsung dicubit oleh Yuri, melihat Jessica terus menatap Yoona dengan tatapan bencinya.

“emm… aku punya rencana, kalian mau membantuku?” tanya Jessica dengan raut wajah berbeda. Raut wajah yang bahkan tidak pernah dilihat ketiga temannya sekalipun.

 

***

 

Kyuhyun menatap sahabatnya bingung. Baru kali ini dia melihat perlakuan Donghae yang lembut pada Yoona. Biasanya namja disampingnya ini akan bersikap dingin pada yeoja itu.

“Donghae, sekarang ceritakan padaku.” Pinta Kyuhyun yang membuat Donghae kebingungan.

“cerita apa?” tanya Donghae masih dengan kebingungannya.

“kenapa sikapmu berubah seratus delapan puluh drajat pada yeoja culun itu?” Kyuhyun menatap Donghae dengan garang. Menurutnya sikap Donghae yang mendadak berubah ini salah besar. Karena itu bisa saja akal-akalan Donghae yang mau mempermainkan Yoona. Walaupun Kyuhyun terlihat dingin dan tidak peduli pada yeoja, sebenarnya Kyuhyun adalah namja dengan pribadi ramah dan tidak pernah mau menyakiti yang namanya yeoja. Dan itu memang prinsip besar yang dipegangnya selama ini.

“anio, aku tidak bisa cerita sekarang. Bila waktunya tepat akan aku ceritakan.”

“ya! Kalian sedang membicarakan apa? Kalian membicarakanku??” tanya Eunhyuk yang tiba-tiba hadir ditengah Donghae dan Kyuhyun.

Donghae menutup sebelah telinganya dan berjalan meninggalkan Eunhyuk. Begitu pula Kyuhyun yang langsung berjalan mengikuti Donghae.

“YA! KENAPA KALIAN MENINGGALKANKU LAGI!! YA! LEE DONGHAE! CHO KYUHYUN! Aish, aku seperti orang gila saja!”

 

***

 

Yoona menatap wajahnya dicermin. Perlahan-lahan dia melepas kaca matanya. Terlihat pantulan dirinya yang benar-benar cantik. Yoona tau betul bahwa dirinya cantik, seperti yang dikatakan Seohyun. hanya saja dia mengalami trauma besar karena kecantikannya.

“yoong, kajja, kita pergi sekarang.”

“ne eomma.” Segera Yoona kembali menggunakan kaca matanya dan mengiat rambutnya menjadi dua ikat. Dengan celana over all dipadu dengan kaus putih pendek, Yoona keluar bersama ibunya yang terlihat berbeda jauh dari gaya fashionnya.

Keduanya masuk kedalam mobil. Yoona menggunakan sabuk pengamannya, begitu pula eomma Yoona.

“yoong, setelah membeli kaca matamu, kita ke mall ya..”

“hmm? Untuk apa eomma?” tanya Yoona.

“eomma ingin membelikanmu sesuatu.”

“baiklah.”

 

***

 

Yoona mencoba satu persatu baju dan dress yang dipilih eommanya. Dia tau, eommanya ingin merubah kembali fashion Yoona.

“yeppeo.. kau seharusnya tampil seperti ini lagi Yoong.” Nyonya Im menghampiri Yoona dan mengelus kepala anaknya itu pelan.

“kau tidak perlu takut Yoong, tidak ada yang salah dalam penampilanmu.”

“ani eomma, aku masih belum siap. Tapi aku janji akan menggunakan baju-baju bagus ini secepatnya.” Janji Yoona sambil menaikkan kelingking tangan kanannya. Menunjukkan dia benar-benar berjanji pada eommanya itu.

“anak eomma yang manis”

 

***

 

Seorang yeoja datang dengan tangan memegang dua buah kotak bekal. Satu berwarna biru dan satu lagi berwarna pink. Wajahnya yang ceria bukan lagi pemandangan baru disekolah tersebut. Seorang yeoja culun yang terlihat ceria setiap harinya, siapa lagi kalau bukan Yoona?

Sesampainya dikelas Yoona menghampiri Seohyun. Namun, baru saja duduk, Seohyun bangkit dan langsung meninggalkan Yoona dengan kebingungannya. Ada apa sebenarnya? Apa dia berbuat salah? Apa karena kemarin Yoona pulang duluan dan meninggalkan Seohyun yang harus menemui Jung seosaeingnim? Tapi itu tidak mungkin. Seohyun adalah yeoja baik hati dan juga berpikir dewasa. Dia tidak mungkin marah hanya karena hal sepele seperti itu.

Ditempat lain empat orang yeoja yang memperhatikan mereka saling memberikan high five sambil tersenyum kemenangan.

 

***

 

Bel istrirahat sudah bunyi sejak lima menit yang lalu. Semua murid sudah keluar dari kelas terkecuali Yoona. Dia masih memikirkan apa penyebab Seohyun menjauhinya. Setiap kali dia berbicara, Seohyun mengalihkan kepalanya dan akan berbicara dengan murid lain. Bahkan saat bel istirahat baru berbunyi, Seohyun memindahkan tasnya ke bangku yang jauh dari bangku Yoona.

“kau sedang apa sendirian disini?”

Yoona mendongakan kepalanya kaget mendengar seorang namja bertanya padanya.

“aku? Tidak melakukan apa-apa.” jawab Yoona begitu dilihatnya dengan jelas namja yang bertanya padanya. Namja itu berjalan mendekati Yoona dan duduk di kursi sebelah Yoona.

“tidak biasanya kau murung seperti ini, biasanya kau akan datang kekelas kami sambil tersenyum riang.” Ucap namja tersebut. Yoona menolehkan kepalanya sebentar. Wajahnya kembali ditekuk enggan menunjukkan wajah murungnya.

“eh, tidak biasanya sunbae juga mau bicara denganku.”ucap Yoona sambil memperhatikan namja disebelahnya. Namja itu tersenyum kecil. Memang ini kali kedua dia bicara dengan yeoja disampingnya.

“pasti kau mengira aku namja yang dingin bukan?”

“tentu saja, Cho Kyuhyun, sunbae yang terkenal sangat dingin pada siapapun, terlebih pada yeoja yang mendekatinya.”

Kyuhyun tertawa. “begitu menurutmu?” Yoona mengangguk. “oh iya, kau tidak membawakan kotak bekal itu pada Donghae?” tanya Kyuhyun melihat dua buah kotak bekal di laci meja.

Yoona diam mengikuti arah mata Kyuhyun yang melihat kotak bekalnya. “apa ada masalah?”tanya Kyuhyun lagi.

“aniyo… tidak ada.” Jawab Yoona.

Keduanya terdiam sesaat, sibuk dengan pikirannya masing-masing. “bisakah sunbae yang membawakan ini padanya?” tanya Yoona.

Dahi Kyuhyun berkerut. Dia benar-benar bingung, yeoja disampingnya benar-benar berbeda dari biasanya.

“kau serius? Kukira Donghae lebih suka kau yang memberikannya.”

Yoona hanya diam. Perlahan tangannya meraih kotak bekal berwarna biru tersebut dan menyerahkannya pada Kyuhyun.

“kumohon sunbae”

“baiklah” Kyuhyun menyerah. Dia pikir Yoona sedang bad mood sekarang. Dan sebagai namja yang tau diri, Kyuhyun mengambil kotak bekal itu dan beranjak dari kursinya.

“aku pergi, annyeong.” Kyuhyun berjalan meninggalkan Yoona yang kini kembali bergulat dengan pikirannya. Hanya satu yang membuatnya menjadi seperti ini. Dan dia tidak tau harus bagaimana.

Untuk kesekian kalinya Yoona menghela nafasnya panjang. Lelah. Otaknya lelah untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Seohyun.

Yoona beranjak dari kursinya, ditangannya sudah terdapat kotak bekal pink yang sengaja ia bawa untuk Seohyun. Baru saja Yoona mau meletakkan kotak bekal tersebut, pintu kelas mendadak terbuka. Yoona kaget melihat Seohyun datang bersama Jessica, Yuri, Tiffany, dan Taeyeon.

Apa Seohyun kini lebih memilih berteman dengan mereka?

Yoona tidak tau apa yang dirasakannya saat ini. Untuk pertama kalinya dia merasa benar-benar sendiri.

“apa yang kau bawa?” tanya Yuri menghampiri Yoona.

“bekal.” Jawab Yoona singkat. Tiffany ikut menghampiri Yoona. Diambilnya dengan paksa kotak bekal tersebut.

“wah… sepertinya ini enak.” Ucapnya sambil memperlihatkan isi bekal pada yang lainnya.

“apa kau buat sendiri?” Kini Taeyeon sudah duduk dimeja Seohyun tepat disebelah Yoona.

“ne”

“bolehkah aku mencoba?”

Yoona menatap kelima orang disekitarnya bergantian, dan terakhir berhulu di Seohyun yang hanya menatapnya datar.

“ne”

“fanny-ah, cepat bawakan kemari” panggil Taeyeon pada Tiffany yang jaraknya memang cukup jauh darinya. Dengan sedikit tergesa Tiffany berjalan menghampiri Taeyeon karena dia juga mulai tergiur dengan bekal Yoona.

Jessica yang melihat kesempatan segera menghalau jalan Tiffany dengan kakinya sehingga Tiffany tersandung jatuh dihadapan semua temannya. Semua tertawa kecuali Seohyun dan Yoona, bahkan Tiffany pun ikut tertawa.

“apa yang kalian lakukan?”

 

Author POV end

 

Yoona POV

 

Gubrak… saus dan minyak kini mengotori muka bahkan bajuku. Mereka tertawa kecuali Seohyun. Ya, aku tau mereka kini menertawakanku. Bahkan Tiffany yang sempat mengutuk Jessica kini tertawa lebih keras dari yang lainnya.

Aku diam sambil menatap Seohyun yang menatapku balik dengan tatapan dingin. Dia tidak bereaksi. Saus dan minyak yang kini sudah mengotori bajuku tidak kuhiraukan. Aku hanya ingin tau apa reaksi Seohyun yang biasanya akan selalu khawatir padaku.

Mataku kini terasa panas. Sesuatu mencoba mendesak keluar dari dalam.

“apa yang kalian lakukan?”

“Donghae.. oppa?!” mereka terkejut. Bahkan aku juga ikut terkejut, bagaimana bisa Donghae melihat aku yang sedang kotor seperti ini?

Aku membalikkan badan agar tidak terlihat Donghae. Tiba-tiba tangan yang hangat menggenggam tanganku dan menarikku keluar dari kelas menuju entahlah, aku juga tidak tau tempat apa ini. Tempat ini memang masih didalam sekolah, hanya saja aku baru tau ada tempat sesepi ini.

“gwaenchanna?”kulihat namja didepanku menatapku sendu. Tatapan ini, tatapan yang kurindukan selama ini.

“ne.” jawabku singkat.

“jincha? Tapi matamu tidak menampakkan itu.”

Aku diam. Antara bingung dan tak mau menjawab kata-katanya.

Kurasakan kembali tangan hagatnya. “bersihkan dirimu.” Ucapnya sambil memberikanku sapu tangan. Aku ambil sapu tangan itu ragu. Benarkah ini Donghae oppa? Apa dia baru saja menyelamatkanku dan kini memberikanku sapu tangannya?

“gomawo atas bekalmu.” Aku mengangguk. Tangannya kini mengacak ujung kepalaku pelan.

“ne”

 

Yoona POV end

 

Author POV

 

Matahari terbenam sudah lama berlalu. Namun Yoona dengan setia tetap duduk dilantai balko kamarnya. Tidak ada yang menarik perhatiannya selain pemandangan yang bisa ia lihat dari atas sini.

“yoong, kajja kita makan” ajak nyonya Im yang sambil mengelus rambut putrinya itu dengan kasih sayang.

Yoona diam. Biasanya dia akan langsung menuju ruang makan setelah melihat matahari terbenam dari balkon kamarnya. Tapi tidak dengan hari ini. Untuk kedua kalinya bagi Yoona tidak ada yang menarik baginya selain pemandangan dari balkonnya ini.

Nyonya Im menatap khawatir putrinya. Ini kedua kalinya Yoona terlihat sangat pendiam setelah insiden yang pernah dialaminya dua tahun lalu.

“yoong, appa sudah menunggu kita.” Yoona tetap tidak bergeming. Pandangannya lurus menatap kerarah tempat dimana matahari terbenam.

“kau belum makan sejak siang, kajja, isi sedikit dulu perutmu. Eomma tidak mau kau sakit.” Nyonya Im kini mengelus pundak anaknya. Dan itu sukses mengalihkan perhatian Yoona.

“ne, eomma”

 

***

 

Berbeda dari hari biasanya. Kini ada pemandangan asing yang dilihat para murid. Yeoja culun yang biasanya ceria kini benar-benar terlihat muram. Termasuk Donghae yang sudah berdiri di deretan loker murid, menunggu Yoona.

“Yoona-sshi” panggil Donghae. Yoona mundur beberapa langkah karena terkejut melihat Donghae sudah berada didepannya. Yoona kaget, tidak pernah sekalipun Donghae menyebut namanya

“annyeong!” sapa Donghae ramah. Sumpah demi apa ini pertama kalinya Donghae menyapanya lebih dulu apalagi Donghae kini tersenyum manis padanya. Mungkin jika dia ada didunia anime, dia akan segera mimisa atau pingsan seketika.

“annyeong” sapa Yoona balik dengan senyum kaku diwajahnya.

“kau sakit?” Donghae menyentuh kening Yoona dengan punggung tangannya. Hangat itu yang ia rasakan dari kening Yoona, bahkan nyaris panas.

Muka Yoona memerah seketika. Dia tau kini dia dan Donghae sedang ditatap oleh banyak orang. Tentu saja, merekakan sedang berdiri didekat loker siswa.

“kau sakit?” tanya Donghae kemudian. Yoona segera menggeleng.

“a..ani, aku tidak sakit” jawab Yoona gugup.

“kalau begitu aku duluan. Jangan lupa makan ya.”

Deg. Bagaimana Donghae oppa tau aku belum makan?  Benak Yoona sambil menatap Donghae yang mulai menjauh darinya.

Saat Yoona sudah sadar penuh dari lamunannya. Yoona berbalik dan membuka lokernya untuk mengambil beberapa buku. Baru saja pintu lokernya ia tutup, kini pemandangan yang menjadi pikirannya kembali ia lihat.

Seohyun yang berjalan bersama Jessica, Tiffany, Yuri, dan Taeyeon. Yoona tidak tau kenapa, tapi kini dia merasa sangat kesal dan marah. Tangannya mengepal menahan marah yang tiba-tiba menghampirinya itu. Seohyun menatap Yoona balik namun sedetik kemudian matanya beralih.

Yoona akhirnya berjalan jauh dibelakang kelima yeoja itu. Matanya tidak pernah lepas dari sosok Seohyun. Yoona tau Seohyun sempat melihatnya tadi. Dan dari tatapannya, Seohyun tidak menunjukkan tatapan benci. Justru Yoona melihat tatapan sendu Seohyun padanya. ya, Yoona yakin tatapan Seohyun tadi benar-benar bukan tatapan benci.

Bel langsung berbunyi begitu Yoona masuk kelasnya. Yoona langsung duduk dibangkunya dan segera mengeluarkan tempat pensil juga buku untuk pelajaran matematika. Ya, hari ini dia sendiri lagi. Seohyun lebih memilih bangkunya yang kemarin.

Jung seosaengnim, guru matematika sekaligus wali kelas mereka datang dengan penggaris papan tulis dan buku ditangannya.

“anak-anak, seosaengnim langsung saja ya. Sekarang akan diadakan test. Keluarkan satu lembar kertas.” Semua murid mulai mengeluh.

“seosaengnim, kenapa mendadak sekali?” tanya seorang namja yang ada didepan Yoona.

“karena seosaengnim ingin melihat hasil pembelajaran kalian tanpa ada persiapan lebih dulu. Seosaengnim ingin tau mana murid yang memang selalu memperhatikan atau setidaknya mengulang pelajaran dirumahnya.” Jelas Jung seosaengnim. Sejumlah anak mulai protes dengan berbagai alasan yang tidak jelas. “kalian ini berlebihan sekali. hanya dua soal dari materi sebelumnya. Ayo cepat keluarkan selembar kertas!”

“ne..” jawab semua murid dengan pasrah.

Tiga puluh menit kemudian test sudah selesai. Dan Jung seosaengnim langsung membahas soal yang menurut sebagian murid-yang tidak memperhatikan-sangat sulit.

“Im Yoon Ah” panggil Jung Seosaengnim. Semua murid langsung melihat kearah Yoona, yang tiba-tiba dipanggil saat sebagian murid masih mengeluh dengan test yang baru dilakukan.

“ne?” tanya Yoona sedikit kaget.

“coba kerjakan soal nomor satu tadi dipapan tulis.”

Yoona mengangguk dan berdiri. Srek.. semua murid langsung menatap Yoona begitu mendengar suara seperti kain yang sobek. Yoona langsung duduk kembali. Dia tau bahwa roknya lah yang sobek. Dan seketika itu juga semua murid tertawa dengan beberapa ejekan yang keluar dari mulutnya.

Yoona terdiam menahan malu juga kesal. Matanya langsung mengarah pada Jessica, Yuri, Tiffany, dan Taeyeon yang tertawa dengan puasnya.

 

TBC…

Gimana ffnya??? Kalau ada kritik atau mau apapunlah..bisa hubungi author di twitter @naya_nandita (mian promosi). Oke segitu dulu aja, sekali lagi maaf kalau ffnya aneh J

73 thoughts on “Strong Girl (1 of 2)

  1. Keren ff nya………kenapa semua orang ngebully Yoong dan g ada yang mau temenan ama dia apa karena Yoong gaya nya culun gt…….kirain jess beneran bantuin Yoong buat deket ama Donghae ternyata pura2 aja malah licik lagi kasih tahu semua yg g disukain Donghae. …..knp juga seo tiba2 ikutan menjauhi Yoong apa dia diancem ama Jess cs…….Donghae juga kok tiba2 baek dan hangat gt ama Yoong padahal sebelum nya dingin banget dan g peduli ama Yoong….masih banyak misteri nih…..penasaran apa yang terjadi ama Yoong 2 tahun lalu trus seperti Omma Yoong bilang kapan Yoong mau pakai pakaian2 kayak dulu lagi itu artinya gaya culun Yoong sekarang emang disengaja Yoong tapi buat apa???? Apa alasannya Yoong bergaya culun gt……….lanjuuuut thorrrrr

  2. Annyeong sya reders baru, salam kenal 🙂
    Yoona eonni kasihan selalu di bully ._.
    Apa sih yg membuat Hae oppa baex sama Yoona eonni?
    Next~ #penasaran

  3. crta’y kren tp sdih bgt kzian ma yoona yg d jauhn tmn2’y n sll d jahiLn sica n the genk…!? knp tiba2 seo brubh gtu apa dia d ancam ma sica n the geng…!? dtnggu part sLnjut’y

  4. yoong benar” yeoja yg kuat.
    Kasihan banget.

    Kenapa seo menghindari yoong?
    Kenapa hae berubah?
    Dan apa yg terjadi pada yoong 1 tahun yg lalu ?
    Penasaran.
    Next secepatnya ne.
    Fighting.

  5. Kasian bgt yoona nya.. Itu kenapa seohyun bisa berubah sih.. Jadi gak setia kawan.. Sebel deh ama gengnya jessica..

  6. suerr ini kejam amat.. emosi saya.. kok mereka kejam amat sama yoona T.T
    itu seo kenapa marah sama yoona?
    knp donghae tiba2 perhatian sama yoona?
    kejadian setahun lalu itu apa?
    knp yoona berubah?
    ini pertanyaannya banyak amat -.-
    tapi ffnya ttp keren.. bagus :))

  7. Knapa seo jd tiba2 ngejauhin yoona ?? Dan knapa donghae tioba2 baek sama yoona ??? Trus kejadian 2thn lalu yg bkin yoona ngerubah pnampilannya tuh mksudnya apa ???

  8. Wah udah lamaaaaaaaaaaaa bgt ga buka ff yh krn sibuk kuliah. Eh udh banyk bgt ff baru disini. Rasanya pengen langsung baca aja. Tp ga enak kalo ga ninggalin comment. Ff nya seru. Yoong trauman apa? Lanjut ^^

  9. Bagus baget thorrr ff’ Ɣª
    Ĵàϑї penasran sebenar’ Ɣª donghae oppa np bsa baik Šªɑ̤̥̈̊ª♏ªɑ̤̥̈̊ yoona eonnie teruz np sikap seohyun k’yoona berubah alasan’ Ɣª aph???
    Lanjut thorrr d’tnggu ea ff’ Ɣª

  10. Suka ceritanya. . .tp tadi ada kalimat yang gak baku . . .ijin bca part 2nya ya. .trauma apa yang bikin yo0na kayk gt. Saking cntiknya? .d0nghae knpa jadi baik ama yo0na

  11. Wahh … Yoona dibully habis2an sama jessica cs . Pasti mereka jg ngancam seohyun supayayoona gak punya temen .
    Dan yg nolongin yoong wakyu jatuh pasti donghae kan, donghae liat yoong gak pake kacamata makanya dia terpesona . Hahaha …

Komentarmu?