Dummy Scandal Chapt 6

yoonhae11_副本d

Tittle       : Dummy Scandal Chapter 6

Author   : Ester Lee

Cast         : Im Yoona, Lee Donghae and Other

Leight    : +6000

Catagory : Chapter

maaf reader baru sempat upload, Happy Reading ya! 🙂

Chapter 6

Yoona dan Donghae mengikuti laki-laki itu kesebuah ruangan dengan sebuah meja berbentuk kotak dan tiga buah kursi.

“bisa kalian jelaskan hubungan seperti apa diantara kalian dengan pasienku?” tanya Dokter itu setelah mempersilahkan Donghae dan Yoona duduk.

“aku,,, aku putri kandungnya” jawab Yoona.

“baiklah,, aku akan pada intinya. Keadaan ibumu tidak begitu menguntungkan”

“apa tidak ada cara untuk menyelamatkanya” Donghae angkat bicara sementara tanganya masih menggenggam erat tangan Yoona.

“satu-satunya cara yang masih mungkin dilakukan adalah transplantasi hati….namun sampai saat ini kami belum menemukan pendonor yang cocok, hati adalah organ penting tak banya orang mau mendonorkan hatinya terlebih ketika masih hidup. Dan tidak semua hati bisa cocok dengan pasien”

“apa aku bisa melakukanya?” kata Yoona spontan , diikuti keterkejutan Donghae.

“Yoona-yah?” panggil Donghae namun gadis itu tak menggubris, ia masih fokus pada jawaban Dokter dihadapanya.

“tentu saja bisa!” Jawab Dokter itu yang seketika membuat Donghae melemas, tidak mungkin Ia tidak mungkin membiarkan Yoona melakukanya.

“Tapi tidak sesederhana itu, ini bukan sebuah operasi kecil. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan matang, melakukan transplantasi hati tidak semudah mendonorkan darah untuk Orang lain” Dokter dihadapan Yoona menahan ucapanya “Ada keterbatasan besar yang akan diderita pendonor setelah melakukan Operasi ini.”

“biarkan kami memikirkanya lebih dulu “ Potong Donghae cepat, Yoona pasti asal bicara dan Donghae tidak bisa tinggal diam hanya mengikuti arah pikir kekasihnya itu.

Dokter dihadapanya mengangguk “kurasa memang masalah ini harus diselesaikan dengan tidak terburu-buru,,,bacalah ini” Dokter itu menyerahkan beberapa lembar kertas pada Donghae” dalam kertas itu ada banyak informasi tentang transplantasi hati, kuharap kalian memahami semua yang tertulis dalam kertas itu” Dokter itu mengalihkan pandangan pada Yoona “ terlebih pertimbangkan tentang kehidupan anda saat ini Nona Im Yoona”

Mendengar namanya disebut Yoona mendongak cepat kerah dokter itu “bagaimana anda?”

“aku banyak mendengar tentangmu darinya… setelah melakukan transplantasi ini ada banyak hal yang kemungkinan besar tidak bisa anda lakukan lagi. Tolong pikirkan baik-baik ini bukan hanya tentang Ibu anda tapi juga masa depan anda sendiri”

Yoona kembali tertunduk lemas, tidak ada yang salah dalam pernyataan pria itu. Mungkin setelah operasi itu dilakukan ia tidak bisa lagi menjadi Im Yoona seperti sekarang.

“kami akan membacanya baik-baik, terimakasih “ lagi-lagi Donghae mengambil alih, akhirnya setelah membungkuk dan mengucapkan terimakasih Donghae membawa yoona keluar dari ruangan yang begitu mengusiknya itu.

“Yoong,,,,” panggil Donghae lembut, Ia sudah membawa Yoona kedalam mobilnya. Melihat kondisi gadisnya itu Donghae tidak tahan melihat yoona terlalu lama memandangi Eommanya yang masih terkulai lemah diatas ranjang itu.

Yoona tak menjawab pikiranya masih tertuju pada eommanya dan perkataan dokter itu. Jika benar itu adalah cara terakhir yang bisa dilakukan agar wanita itu kembali bangkit dan memeluknya maka Yoona akan dengan senang hati melakukanya, namun benar perkataan Dokter, ia tidak bisa begitu saja melakukan pa yang ia inginkan, bagaimana dengan Donghae? bagaimana dengan kontraknya dengan SME bagaimana dengan hal-ha lain yang tak pernah dipikirkanya?

“Chagiyah….” panggil Donghae lagi, panggilanya  kali ini berhasil membuat Yoona menoleh kerahnya.

“kita pulang sekarang?”

“bawa aku kemanapun Oppa, asal tidak pulang” jawab Yoona tanpa menatap Donghae.

Donghae menghembuskan napas cepat “baiklah sayang aku akan membawamu kemanapun asalkan tidak pulang” balas Donghae menyanggupi permintaan Yoona.

Mobil hitam Donghae melaju perlahan meninggalkan pelataran parkir Rumah sakit, sebebenarnya Donghae pun tidak tau harus membawa Yoona kemana. Hari sudah mulai gelap  dan rasa lelah mulai menyergapnya ditambah lagi jadwalnya besok yang sangat padat membuat Donghae sedikit frustasi, namun ia tidak ingin Yoona mengetahuinya. Sementara gadis disamping Donghae tak mengeluarkan sedikitpun suaranya yang dilakukan gadis itu hanya menatap lurus kearah jalan denga pikiran kosong.

“apa kau lapar sayang?” tanya Donghae sambil menoleh kerah Yoona sesaat lalu kembali fokus pada jalan dihadapanya.

Yoona memutar kepalanya menatap Donghae “aniyeo Oppa…”

“kita belum makan dari tadi siang, bisakah kita makan?”

“astaga!! Mian Oppa…..pikiranku terlalu kacau baiklah kita makan” Yoona memaksakan sebuah senyum dibibirnya.

“ndeee….” Donghae balas tersenyum lalu mulai menjelajah sepanjang jalan yang dilewatainya berharap menemukan sebuah tempat makan yang dirasa pas untuknya dan Yoona.

“aku ingin minum Soju Oppa…”

“mwo?”

“jaebal…….” Yoona sedikit memaksa, membuat Donghae tak bisa menolak.

“baiklah,,,”jawab Donghae pasrah. Mata Dongahe tertuju pada sebuah restoran sederhana disebrang jalan, laki-laki itu lalu memutar mobilnya dan memarkir mobil hitam miliknya tepat didepan sebuah restoran tak begitu besar.

“ini adalah restoran langganan Kami-SUJU-“ kata Donghae lalu membuka seltbeltnya.

“benarkah? Sangat terkesan klasik” jawab Yoona lalu ikut membuka seltbeltnya.

Saat memasuki pintu restoran klasik itu seorang pelayan berpaikaian serba hitam tersenyum kearah Donghae lalu membawa mereka kesebuah ruangan khusus disalah satu sudut restoran. Seperti yang Donghae katakan, restoran ini adalah tempat langgananya dan dengan sebuah isyarat tangan yang Donghae berikan pelayan itu langsung membawanya keruangan ini. Ruangan lumayan besar dengan sebuah meja panjang ditengahnya dan bantalan terbuat dari spon mengelilingi meja itu.

“Lumayan juga” kata Yoona lalu duduk dan melipat kakinya dibawah meja.

Donghae tersenyum, lalu duduk dihadapan Yoona dengan kaki yang juga ia lipat dibawah meja.

Setelah mengatakan beberapa pesanan pelayan dengan baju serba hitam itu membungkuk lalu menghilang dibalik pintu.

“Gummawo…” kata Yoona tiba-tiba.

membuat senyum manis melengkung diwajah laki-laki dihadapanya “saranghae….” sebelah Tangan Donghae terulur menggenggam jemari Yoona “I Love You” kata Donghae lagi.

“nado, Saranghae oppa, I Love You Too” Yoona membalas genggaman tangan Donghae. Untuk sesaat Yoona sempat berpikir tak ada masalah apapun yang dialaminya sekarang, saat melihat senyum tulus kekasihnya itu membuat langitnya yang biru kembali menyeruak diantara awan mendung yang mengepungnya.

“kau ada jadwal besok sayang?” Tanya Donghae masih menggenggam jemari kekasihnya itu.

“besoookkk…..”Yoona tampak berpikir sesaat “bukankah kita ada pengambilan gambar untuk Shinee besok oppa?”

“Astaga!!! Aku lupa Yoong,,” Donghae menghembuskan napas pelan “Yoong…..” panggilnya hati-hati.

“Nde,,,waeyeo?”

“bisakah kau pikirkan lagi tentang keputusan itu?” Donghae menatap lekat manik mata Yoona berharap kekasihnya itu merubah keputusanya.

“keputusan apa Oppa?” Yoona terdiam “tentang Operasi itu?” lanjutnya.

“ndeee,,,” jawab Donghae pelan.

“ini adalah kesempatan terakhirku Oppa, hanya ini yang bisa kulakukan Untuknya, untuk Eomma” jawab Yoona tanpa menatap Donghae. Yoona sendiri tidak mengerti dengan jalan pikiranya, yang ada dalam otaknya hanya bagaimana membuat wanita paling berharga dalam hidupnya itu dapat diselamatkan “ku Mohon Oppa jangan pernah menghalangiku kali ini” lanjut Yoona.

“Yoong,,kita pikirkan semuanya perlahan Nde?” bujuk Donghae.

“baiklah Oppa, jangan bahas masalah itu lagi, sekarang aku hanya ingin menghabiskan malam ini denganmu. Berjanjilah untuk tidak membicarakan masalah itu lagi”

“tentu sayang, maafkan Oppa terlalu menyudutkanmu dengan keputusan itu, malam ini hanya milik kita berdua Oppa janji”

Yoona kembali tersenyum setelah Donghae menyelesaikan kalimat persetujuanya. Tepat saat itu juga dua orang pelayan wanita berpakaian serba merah menghidangkan pesanan mereka, membuat Donghae menarik uluran tanganya yang sejak tadi menggenggam tangan Yoona. Beberapa botol sojupun sudah bertengger manis dihadapan mereka membuat Yoona terlonjak tidak sabar untuk menunangkan minuman itu kedalam gelas kecil yang baru saja digenggamnya.

Yoona  menuang soju kedalam gelas yang digenggamnya setelah 2 pelayan berpakaian serba merah itu tersenyum ramah lalu membungkuk dan meninggalkan ruangan.

“minummlah perlahan…”kata Donghae.

“aishhh,,,,aku mengerti Oppa” jawab Yoona lalu menghabiskan segelas kecil soju ditanganya dengan sekali tenggakan “huaaaa,,,,massytha!” Yoona tersenyum lebar sambil menahan efek soju yang baru saja diminumnya.

“Pelan-pelan Yoong, kita makan dulu nde?” bujuk Donghae lagi lalu menyodorkan sumpit pada Yoona.

“arra arra…….” Yoona meraih sumpit dari tangan Donghae.

***

Donghae menoleh pada kursi disampingnya sesaat lalu kembali fokus pada jalan dihadapanya, beruntung Donghae masih sempat membawa Yoona kedalam mobilnya sebelum gadis itu benar-benar kehilangan kesadaran. sebotol soju sudah berhasil membuat Yoona ambruk dan sekarang terlelap dikursi penumpang disebelahnya. Donghae mengalihkan pandangan pada jam digital didashboard mobilnya, ini sudah malam dan bagaimana cara  ia mengantar Yoona kemabali keDorm Gg,  terlalu berbahaya. Tidak juga dengan ide membawa Yoona keDormnya itu jauh lebih berbahaya.

Donghae terlihat berpikir sebentar lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya, menekan beberapa tombol pada layar Ponsel itu dan meletakkan headset kecil ditelinga kirinya.

“yeobseyeo??” terdengar suara disebrang.

“Taeyeon-ah…nde, yoona bersamaku dan sekarang dia mabuk” Donghae melirik Yoona gadis itu masih terlelap.

“omo! Sebenarnya apa yang terjadi? Kalian dari mana?. Tunggu!! Kau tidak minum kan Oppa?” pekik Taeyeon mendramatisir.

“ani,, aku Tidak minum tenanglah…aku hanya bingung bagaimana membawa Yoona pulang”

“ah gadis itu Cheongmal!!……Oppa sekarang dimana?”

“aku sudah dekat dengan Apartemen kalian”

“baiklah, mobilku terparkir didekat Lift, aku akan memindahkanya lalu parkir mobil oppa disana dan kita bawa Yoona keDorm”

“baiklah,,5 menit lagi aku sampai”

“Nde,, aku menunggumu Oppa”

“ndeee”

-Klik-

Sambungan telpon terputus Donghae melepas headset kecil dari telinganya. 5 menit kemudian mobil hitam miliknya memasuki pelataran Parkir Dorm GG. Sesuai rencana Taeyeon Donghae memarkir mobilnya didekat Lift disambut lambaian seorang gadis bermantel hitam dengan syal yang menutupi sebagian wajahnya.

Donghae membuka kaca disebelah Yoona “maaf merepotkanmu….” Kata Donghae pada taeyeon yang sekarang sudah berdiri disamping mobilnya.

“tidak masalah Oppa, aku akan bangunkan Yoona lalu…..”

“tidak aku akan menggendongnya,,” cegah Donghae lalu keluar dari mobil dan membuka pintu disisi kanan Yoona.

“ini…” Donghae menyerahkan kunci mobil miliknya “bantu aku mengunci mobil”

“Oppa yakin?” Tanya Taeyeon saat Donghae menggendong Yoona ala bridal.

“nde…”

Taeyeon menekan tombol pada kunci yang diberikan Donghae tadi, sesaat kemudian kedua lampu mobil Donghae berkedip.

“omo Yooong!!! Yoona bagaimana bisa?” pekik Yuri saat melihat Donghae dan Taeyeon memasuki Dorm dan Yoona yang terlelap dalam gedongan Donghae. Sedari tadi Ia berusaha menghubungi Yoona namun ponsel gadis itu mati dan bodohnya Yuri sama sekali tidak berpikir untuk menghubungi Donghae.

“kita bawa Yoona kekamar dulu” Taeyeon membawa Donghae memasuki kamar Yoona – dan Yuri -.

Perlahan Donghae meletekaan Yoona diatas rajangnya,

“Taeng-ah…. bantu aku mengganti baju Yoona. dan kau Oppa aku ingin bicara denganmu” kata Yuri Tegas, lalu meninggalkan kamarnya diikuti Donghae.

“ada Apa?” tanya yuri sedikit ketus, lalu mendudukan dirinya disofa.

Donghae meakukan hal yang sama lalu menatap Yuri lembut “entahlah aku harus menceritakanya dari mana…” Donghae menghela napas lalu menghembuskanya sedikit kasar.

“Apa kau menyakitinya lagi?” Tanya Yuri lagi dengan nada lebih ketus dari sebelumnya.

Donghae menggeleng “apa kau masih tidak mempercayaiku, Yuri-ah??”

“jawab saja pertanyaanku oppa jangan mengalihkan pembicaraan…..!”

“ternyata benar kau masih tidak bisa menerimaku” suara Donghae terdengar frustasi “aku sangat mencintainya Yuri-ah,, manhi, Manhi saranghae” lanjutnya masih menatap Yuri “apa kau masih tidak bisa mengerti?”

“kau pernah mengatakan hal yang sama, dan bukan untuk Yoona…”

“aku tidak ingin memperdebatkan maslah itu Yuri-ah, jaebal keumanhae…..”

“ gadis itu, kau mengatakan kata-kata itu padanya” Yuri tersenyum kecut, lebih tepatnya ia sedang meremehkan laki-laki dihadapanya.

“kau tau itu sudah sangat lama Yuri-yah, apapun bisa berubah…”

“benar! dan kau menjadikan Jessica sebagai pelarianmu, lalu sekarang Yoona, begitu? Hebat Oppa!”

“Jaebal,,,keumanhae!” pinta Donghae tegas tapi masih dengan suara lembut.

“dwaessseoo!! Aku juga tidak ingin mengingat hal itu. Jadi kenapa Yoona seperti itu?”

“Yoona….” Donghae terdiam, haruskah ia menceritakan semuanya pada Yuri atau sebaliknya, ia tentu tak punya hak untuk mengatakan apapun tentang keadaan Eomma Yoona “kurasa aku tidak berhak mengatakanya,,” jawab Donghae pelan lalu beranjak dari duduknya “aku akan membuatmu mempercayaiku, Kwon Yuri!”

Yuri hanya membiarkan laki-laki yang baru saja  berhasil menyulut emosinya itu pergi, ia juga sedikit menyesali perkataan kasarnya pada Donghae. Benar memang semua itu sudah sangat lama, dan Donghae sudah cukup membuktikan betapa ia mencintai Yoona. Entahlah apa yang membuat Yuri sangat meragukan Donghae, ia meragukan ketulusan hati Donghae untuk mencintai Yoona. karena bagi Yuri Cinta pertama itu akan selamanya melekat dalam hati dan selamanya tidak akan terhapus, terlebih ia sangat tau bagaimana Donghae mencintai wanita itu dulu, sebelum Yoona dan Jessica masuk dalam kehidupanya.

***

“Yoona…..” Panggil Donghae saat Yoona memasuki ruang make-up. Donghae tidak mungkin memanggil Yoona dengan ‘Yoong’ apalagi ‘Chagiya’ menyadari dikanan kirinya banyak kru pemotretan yang tengah terfokus padanya dan Yoona.

“Oh Anyeonghasseyeo Oppa” Yoona membukukan badan lalu tersenyum kearah Donghae dan kru yang ada dalam ruangan itu.

“ada yang ingin kubicarakan denganmu, ada perubahan dalam konsep pemotretan kita hari ini aku ingin mendiskusikanya denganmu” kata Donghae lagi.

“Nde Oppa,, kita bicarakan setelah aku selesai dengan make-up nde?”

“baiklah…”

Yoona membungkuk lalu duduk dikursi sebelah Donghae, dengan beberapa Orang yang sudah siap memoleskan riasan padanya. Sementara Yoona sibuk dengan make-upnya sesekali Donghae melirik kekasihnya itu dari pantulan cermin dihadapanya. Khawatir, pasti! Mengingat masalah yang Yoona hadapi belakangan ini tidaklah mudah dan kekasihnya itu mabuk berat semalam dan kalau boleh jujur ia hanya mencari –cari alasan tentang mendiskusikan konsep pemotretan itu ia hanya mencari kesempatan ntuk bicara berdua dengan kekasihnya.

“jadi apa yang ingin Oppa bicarakan?” Suara Yoona membuat Donghae menoleh kearahnya. Dan lengkungan senyum terlukis sangat manis diwajah laki-laki itu melihat Yoona mengenakan dress berwarna baby Blue dengan rambut coklatnya yang tergerai indah. Riasan gadisnya itu sangat sempurna bagi Donghae.

“Oppa….” Panggil Yoona lagi yang sekarang sudah duduk disebelah Donghae disudut studio.

“nomoe Yeppeoda!” kalimat pujian itu meluncur begitu saja dari bibir Donghae “chagiyya….” bisik Donghae.

“Oppa, jangan memanggilku seperti itu terlalu banyak orang” jawab Yoona dengan suara rendah.

“siapa? Kita hanya berdua sekarang, lihat mereka sedang sibuk dengan urusan masing-masing” Donghae tersenyum jail.

Yoona mengalihkan pandangan pada kru pemotretan dihadapanya, benar kata Donghae orang-orang itu tengah sibuk dengan kesibukan masing-masing. Lagi pula tidak akan terlihat mencurigakan berbicara dengan Donghae seperti sekarang model yang dipasangkan dalam sebuah pemotretan wajar-wajar saja mendiskusikan tentang konsep pemotretanya bukan? Terlebih konsep pemotretan ini adalah sepasang kekasih.

“jadi Konsep apa yang berubah oppa?”

“tidak ada, aku hanya ingin duduk berdua denganmu”

“mwo?” Yoona memutar bola matanya lalu tersenyum pada Donghae “Oppa ingin menayakan apa aku baik-baik saja?”

Donghae membisu ia tidak sanggup untuk mengiyakan pertanyaan Yoona, karena hal itulah yang sejak tadi bersarang di otaknya.

“Gwaenchana Oppa…karena Oppa selalu disampingku”

Mendengar jawaban Yoona, Donghae sedikit tenang setidaknya meskipun kata-kata Yoona itu adalah kebohongan gadisnya itu masih bisa tersenyum manis padanya. Dan itulah kehebatan seorang Im Yoona, senyum letulusan itu selalu melekat diwajahnya, gadis itu sangat pandai menyembunyikan kepedihanya.

“kapan oppa berangkat?” Yoona mengalihkan pembicaraan “Oppa kapan berangkat ke Ossaka?”

Mendengar pertanyaan Yoona ekpresi Donghae menjadi muram.

“lusa,,bisakah aku tidak pergi!! Seminggu bukan waktu yang singkat untuk meninggalkanmu Yoong” jawab Donghae frustasi.

“Oppa harus tetap pergi, aku baik-baik saja Oppa” Yoona tersenyum meskipun separuh hatinya tidak menginginkan Donghae ke Ossaka Untuk SS4, Yoona masih sangat membutuhkan Donghae disisinya.

“berjanjilah padaku…” Donghae menatap Yoona dalam “kita akan menemukan Donor untuk Eommamu pasti, jadi Oppa mohon jangan terburu-buru sayang jaebal?”

Lama Yoona tak menjawab, ia masih memikirkan jawaban seperti apa yang akan ia berikan. Bagaimanapun Yoona tidak akan menyerah untuk mendonorkan hatinya. Wanita itu, Yoona sangat merindukanya, merindukan tidur dalam pelukan wanita itu, dan tertawa bersama seperti dulu. Tapi laki-laki dihadapanya sama berharganya, setelah transplantasi itu sebagian besar hidupnya akan berada dalam resiko kematian, kapanpun Tuhan bisa memisahkanya dengan Donghae, dan itu sama sekali tak diinginkanya.

“Yoona-sshi, Donghae-sshi….kita mulai sekarang bersiaplah” Seorang laki-laki bertopi biru berkata ramah.

“Oh, Nde,,Nde kami sudah Siap….” jawab Donghae diikuti anggukan Yoona.

Dan percakapan mereka terputus,, tanpa Donghae tau jawaban apa yang akan Yoona berikan dari permintaanya. Memang terdengar sangat egois jika meminta Yoona untuk tidak melakukan transplantasi hati. Tapi kalimat-kalimat dalam lembaran kertas yang diberikan dokter waktu itu membuat Donghae terpaksa melakukanya, resiko pendonor  hati tidaklah kecil, setelah Operasi itu Yoona akan kehilangan 40-60% hatinya dan itu artinya Yoona tidak bisa lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, banyak hal yang tidak akan bisa ia lakukan termasuk Karirnya saat ini.

***

SEOUL, 20 mei 2013

Donghae masih mengenggam erat tangan kekasihnya dan menatap dalam mata gadis itu, sementara gadis disampingnya hanya tersenyum kearahnya dan membalas genggaman tanganya. Sangat berat bagi Donghae meninggalkan korea seperti ini, tepatnya meninggalkan Im Yoona disaat yang sangat tidak tepat. Tapi apa boleh buat Donghae harus terbang ke Ossaka siang ini untuk melakukan konser Super Shownya.

“sampai kapan oppa akan menatapku seperti itu,,kita sudah sampai dibandara”

“lima menit lagi sayang, jangan coba-coba mencegahku atau aku akan menciumu” Goda Donghae.

“yaak! Oppa…..” Yoona merendahakan suaranya “jangan mencari-cari kesempatan meskipun kita didalam mobil,,kita tidak sedang berdua” Yoona melirik laki-laki dibalik kusi kemudi.

“kalau begitu tak apa saat kita hanya berdua?”

“andwae!!”

“dasar pelit!”

“sekali tidak tetap tidak!”

“ahh terserah!…” Donghae memalingkan wajahnya.

“Aigooo! Oppa marah?” Yoona tertawa puas.

Donghae tak menjawab hanya melirik Yoona sesaat lalu mengacuhkanya.

“hahahaha,,,,” lagi-lagi Yoona tertawa. Dan gadis itu meutup mulutnya cepat saat Donghae menariknya kedalam dada bidang milik laki-laki itu.

“Oppa tidak akan lama sayang….” Donghae mengeratkan pelukanya.

Yoona tersemyum lalu balas memeluk kekasihnya itu “ndeee Arraa…..”

“aku akan sangat merindukanmu….”

“aku akan lebih merindukanmu Oppa”

Sebenarnya Donghae ingin memastikan tentang janji Yoona 2 hari yang lalu, tentang transplantasi hati itu tapi ia tidak ingin merusak suasana hangat ini pertanyaan tentang transplantasi hati sudah pasti  akan merusak suasana hati Yoona dan membuat acara romantis ini kacau.

“jangan mencoba-coba untuk selingkuh! Arrrachi?  Lee Min Ho, G-Dragon, taecyeon, jonghyun, nikhun!! siapapun itu!” Papar Donghae dengan wajah muram.

“Aku tidak akan selingkuh oppa” jawab Yoona santai “hanya akan pergi makan malam dengan mereka” kekeh Yoona dan membuat kedua mata Donghae membulat kesal.

“yakkk! Im Yoon itu sama saja!!!!…”

“Saranghae Lee Donghae Oppa,,,! Jadi berhentilah mencurigaiku”tukas Yoona masih dalam pelukan Donghae

Donghae tersenyum lalu membelai puncak kepala Yoona. mereka tidak peduli lagi dengan kai-laki dibalik kursi kemudi yang sejak tadi mencuri-curi pandang kearah mereka. Laki-laki itu hanya tersenyum melihat tingkah Yoona dan Donghae ia sangat tau tentang hubungan keduanya jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Bahkan laki-laki itu pernah dengan terang-terangan mengatakan pada Donghae betapa serasinya mereka berdua.

‘sreeekkk’

Pintu disebelah Donghae terbuka dengan hentakan keras.

“Yakkkk!!!!!! Ikan bodoh! Cepat turun sampai kau akan berpelukan seperti itu pekik Eunhyuk saat Pintu itu sudah terbuka sebagian.

Yoona tersentak lalu cepat-cepat menepis tubuh Donghae, membuat pelukan laki-laki itu terlepas.

“Aissshhhh!!! Kau lagi!!!” dengus Donghae “ oke!!! Aku turun dasar cerewet!!!”

Yoona hanya tertawa melihat ekspresi kesal Donghae.

“aku pergi sayang,,,,jaga dirimu baik-baik”pesan Donghae yang langsung mendapat jitakkan dikepalanya.

“aku yakin kau sudah mengatakan itu berkali-kali, jadi cepatlah!!!”kata Eunhyuk orang yang melayangkan jitakakn itu kekepalanya sambil menarik Donghae keluar.

“kalian sangat serasi Oppa….” Yoona kembali terkekeh.

“jinjja? karena itu berhati-hatilah Yoona-yah,,Donghae bisa saja menyukaiku”

“Mwoya!!” pekik Donghae yang sudah berdiri disamping Eunhyuk.

“ah sudah-sudah sebentar lagi pesawat kalian akan berangkat Oppa”

“nan kalke chagiya….” Donghae tersenyum ke arah Yoona lalu Eunhyuk cepat menarik namja itu sebelum kalimat-kalimat panjang kembali meluncur dari bibirnya. Yoona menatap kepergian Donghae dengan senyuman getir.

“My Blue Sky, Lee Donghae…” Gumamnya lalu menggeser pintu mobil disampingnya.

***

Wanita dengan piama biru itu menatap sendu kedua mata Yoona, rasa bersalah seketika menyesakkan dadanya. Yoona juga hanya diam menatap lekat kedua mata yang sangat ia rindukan itu. Kedua bibir mereka seolah membisu, hanya detakkan jarum jam yang terdengar memenuhi ruangan tempat wanita itu dirawat. Perlahan sebutir air mata meluncur turun dipipi wanita dengan piama biru itu.

“Eomma….” panggil Yoona dengan suara berat, dan air mata berjatuhan dipipinya “Eommaa….” Panggilnya lagi karena tak mendapat jawaban dari Orang yang dipanggilnya.

“Mi…Min..Minah-yah….” wanita itu balas menyebut nama Yoona dengan terisak.

Dan suara itu berhasil membuat Yoona berjalan cepat kearah wanita dihadapanya dan memeluk wanita itu dengan erat “Eomma,, mianhae….” pinta Yoona ditengah tangisnya yang semakin menjadi.

Wanita dalam pelukan Yoona menggeleng, sebelah tangan wanita itu terangkat membelai pucuk kepala Yoona dan sebelah tanganya yang lain membalas pelukan Yoona “Eomma yang salah Minah-yah Eomma bersalah padamu dan Appa….Eomma bersalah….!”

“aniyeo Eomma…..”

“Mianhae,,,Mianhae…”

“Eomma…Saranghae,,bogoshipposeo!”

“nadooo Minah-yah,,,Saranghae…”

“gojimal!!”tukas Yoona “ Jika Eomma mencintaiku eomma tidak akan pernah meninggalkanku”

“mianhae Minah-yah………..”

“Shierreeo!! Eomma harus berjanji,,berjanji untuk tidak meninggalkanku lagi”

“Minah-yah……” Eomma Yoona terdiam, ia sungguh ingin berjanji pada Yoona seperti yang gadis itu minta, tapi kenyataanya takdir begitu kejam. Dia sendiri tidak tau Tuhan akan memanggilnya lalu bagaimana  ia bisa menjanjikan pda Yoona untuk tidak pergi lagi.

“ndeee,,,Eomma janji, Eomma tidak akan pergi lagi Minah-yah Eomma janji”

Air mata semakin membanjiri kedua pipi Yoona dan eommanya, baik Yoona maupun Eommanya sangat mengetahui pertanyaan dan jawaban yang keduanya katakan hanyalah kata-kata sampah. Yoona sendiri tau pertanyaan itu sangat bodoh, namun secepat kilat kalimat itu terlontar dari mulutnya, berharap takdir akan sejalan dengan jawaban wanita yang saat ini masih dipeluknya erat.

“Eomma gwanchana….Eomma merindukanmu sayang sangat merindukanmu”

Kata-kata yang terucap dari mulut wanita itu semakin mengeratkan pelukan Yoona, setelah mengantar Donghae kebandara Yoona memutuskan untuk kerumah sakit. Beberapa hari yang lalu saat ia mengunjungi wanita itu bersama Donghae Eommanya masih tertidur dan Yoona juga belum siap menampakan diri dihadapanya. Yoona merasa bersalah karena bersikap kasar pada Eommanya waktu itu. Terlebih ia harus menerima kanyataan pahit tentang Eommanya membuat Yoona semakin kehilangan keberanian untuk menemui wanita itu.

Yoona mengambil posisi disebelah ranjang Eommanya dengan kedua tangan menggenggam erat tangan wanita yang saat ini sudah terlelap dihadapanya. Air mata kembali menetes dipipinya, terus ditatapnya wanita itu hingga seluruh air matanya tumpah, perlahan Yoona menyapu air mata dipipinya.

“Kita akan bersama lagi eomma aku berjanji……” Ucap Yoona dengan nada rendah.

***

26 Mei 2013, SM Building.

Yoona duduk disebuah Sofa panjang dengan santai, sesekali ia melirik jam dipergelangan tangan kirinya. Yoona Baru saja menyelesaikan latihan vocal bersama beberapa member GG yang lain, dan dengan tidak sabar Donghae memaksanya untuk tetap ditempat itu, kekasihnya itu baru saja pulang dari Ossaka dan sedang dalam perjalanan untuk menemuinya.

“Yooong……” mendengar namanya dipanggil Yoona segera memutar kepalanya kearah pintu lalu senyum lebar melengkung dibibirnya. Yoona beranjak dari duduk dan membentangkan kedua tanganya. Laki-laki diambang pintu itu segera berlari kearahnya lalu memeluknya sambil tak henti-hentinya mengatakan betapa Ia merindukan Yoona.

“kau membuatku tidak bisa bernapas Oppa” kata Yoona karena laki-laki itu memeluknya sangat erat.

“aku merindukanmu,,,biarkan seperti ini” Donghae melonggarkan sedikit pelukanya.

Yoona kembali tersenyum meskipun laki-laki dihadapanya tidak akan melihatnya tapi Yoona terus melengkungkan senyum itu dibibirnya.

“aku baru menyadarinya,  seminggu jauh darimu sangat menyesakkan” kata Donghae.

Yoona tak menjawab, benar yang Donghae katakan seminggu ini juga terasa sangat sulit bagi Yoona, ia seperti kehilangan warna langitnya yang biru. Meskipun setiap hari Donghae selalu mengiriminya pesan singkat dan beberapa kali menelpon tapi itu sama sekali tidak cukup, yang ia butuhkan adalah tangan namjanya itu menggenggam erat jemari tanganya lalu berkata semuanya akan baik-baik saja.

Setelah cukup puas memeluk tubuh ramping kekasihnya itu perlahan Donghae meleepaskan pelukanya lalu meantap Yoona dengan senyum yang tak kunjung pudar dari wajahnya.

“Oppa tidak ingin tau aku keluar dengan siapa saja selama Oppa pergi?”

Donghae menatap Yoona tajam “yak! Kau selalu saja Yoong, aku baru saja tiba dan kau sudah…..”

Yoona mengecup cepat bibir kekasihnya itu dan sukses membuat Donghae menutup rapat mulutnya.

“Oppa terlihat imut saat cemburu” lirih Yoona disertai tawa kecil.

“tidak kusangka seminggu meninggalkanmu, ada banya yang berubah”

“mwo? mak..maksud Oppa?”

Donghae menatap mata gadisnya itu lalu memajukan wajahnya membuat Yoona mundur dan terduduk pada Soffa dibelakangnya.

“Opp…Oppa…..” Yoona terus menarik wajahnya.

“kita pergi sekarang sayang….” bisik Donghae saat wajahnya dan Yoona hanya berjarak beberapa cm kemudian Donghae menarik wajahnya menjauh dan mengambil posisi duduk disebelah Yoona.

“mwoya…apa yang baru saja Oppa lakukan Aishhh!”

“wae?katakan kau menginginkanya Yoong…..”

“a…aniya!……” Yoona gelagapan, petanyaan dari Donghae membuat jantungnya semakin berdetak cepat.

“hahahah,,,,,” Donghae terkekeh “pipimu memerah” bisik Donghae.

“Oppa!!! berhenti menggodaku….” pekik Yoona sambil memukul lengan kekasihnya itu.

“baiklah, baiklah, kita pergi sekarang nde?”

“nde….. Kajja!”jawab Yoona antusias lalu beranjak dari duduknya.

Donghae mengangkat sebelah alis menanggapi sikap Yoona, entah hanya perasaanya saja tapi menurut Donghae ada yang berubah dari kekasihnya itu. Jika sebelumnya Yoona sangat terlihat rapuh lain halnya dengan hari ini gadis itu terlihat begitu bersemangat, seperti Im Yoona yang selalu dikenalnya dulu sebelum masalah-masalah silih berganti menerpanya.

 

“Anyeonghaseyeo….” Donghae membungkuk lalu tersenyum pada wanita yang tengah duduk diatas ranjang itu.

Senyum wanita dihadapanya terkembang “Lee Donghae?” tanyanya.

“nde….senang bertemu dengan anda….”

“Yoona banyak bercerita tentangmu….”

Donghae menoleh kearah Yoona, gadisnya itu tengah menggit bibir bawahnya menahan malu.

“ternyata kau lebih tampan dari yang Yoona katakan…”

“Eomma….” rengek Yoona lalu mendecak kesal “aku tidak mengatakanya,,,aku..aku tidak mengatakan aish!!”

Wanita itu tertawa pelan lalu kembali menatap Donghae.

“Gumawo,,sudah menjaganya sebaik ini” kata Eomma Yoona lagi “gumawo Donghae-yah”

“Aniyeo” Donghae menggeleng pelan “justru Yoonalah yang selalu menjagaku hingga sebaik ini bibi”

“aishh, Apa yang Eomma dan Oppa bicarakan, kalian membicarakanku tepat dihadapanku” gumam Yoona kesal.

-Tok Tok Tok-

Ketiga orang yang tengah asik mengobrol itu serentak menoleh kearah pintu dan mendapati seorang Dokter  berjalan kearah mereka dengan senyum merekah.

“selamat siang…” ucapnya ramah dan mendapat respon sama dari ketignya.

“kami sudah mendapatkanya…kami sudah menemukan Pendonor yang cocok”

“jinnjayeo?” tanya Donghae.

“nde… dan dengan begitu banyak pertimbangan Operasainya bisa kita lakukan besok”

Yoona terlonjak mendengar penturan dokter itu, lalu secepat kilat ia berlari memeluk Eommanya yang sudah meneteskan air mata.

“Eomma akan sembuh…” bisik Yoona.

“terimakasih Dokter jeongmal gamsahaeyeo?” Donghae berdiri dari duduknya lalu berkali-kali membungkuk pada dokter itu. Pada Dokter yang seketika berubah menjadi malaikat yang dikirimkan Tuhan untuknya dan Juga Yoona.

“kalau begitu saya permisi.. semoga semuanya bisa berjalan sperti yang kita harapkan…”

Dokter dengan jas putih itu menghilang dibalik pintu. Sementara Suasana haru masih menyelimuti ruangan ini. Ribuan kata sukur meluncur dari bibir Donghae meskipun sangat pelan laki-laki itu terus berterimakasih pada Tuhan yang sangat baik padanya.

***

27 Mei 2013

SNSD DORM 12:00 PM

“MWO!!!!!”

Teriakan Yuri membuat Jessica yang tengah asik dengan layar gadgetnya menoleh cepat kearahnya.

“Wae!! Suaramu memekakkan telingaku!” dengus Jessica.

Sementara Yuri masih memelototi layar lapto dihadapanya, melihat hal itu jessica mengerutkan kening lalu melongokkan kepala kearah layar Laptop Yuri.

“MWOOOOOOOOO!!!!!!!” pekik Jessica lebih keras dari teriakkan Yuri.

-Yoona Girls’s Generation resigned from SM Entertaintment-

Jessica dan Yuri masih menatap tak percaya judul artikel disebuah halaman Web resmi Netizen Korea yang kini terbuka lebar dihadapanya. Artikel yang sangat mengejutkan itu baru diunggah sekitar 30 menit yang lalu dan ratusan ribu Visitor sudah membacanya.

“Taeyeon-ah!!!!! Kim Taeyeon!!!!” Panggil Jessica dengan nada berteriak dan sebelah tangan memijat pelipisnya yang berdenyut.

Ia yakin Leadernya itu juga tidak tau menau tentang hal ini, beberapa saat kemudian Taeyeon sudah melesat kearahnya dan Ikut memekik histeris setelah membaca judul article itu. Mata ketiganya semakin melebar saat Yuri menggeser halaman web itu kebawah dan mendapati sebuah foto surat pengunduran diri Yoona lengkap dengan  tanda tangan dan stempel gadis itu.

“mwoya Ige!!!!!!” Taeyeon mengacak rambutnya kasar “stempel itu, aku yakin itu milik Yoona”

“nde, dan tanda tangan itu juga sudah pasti Yoona. Dimana Yoona sekarang?” Jessica menatap Yuri yang masih mematung disampingnya.

“dia tidak pulang dari semalam….”jawab Yuri lirih.

“Mwo!!” pekik Teyeon dan Jessica bersamaan.

“Gadis itu membuatku gila! Donghae Oppa!! dia pasti tau dimana Yoona”

Yuri bergumam pelan lalu berlari menuju kamarnya, tak seberapa lama Yuri keluar dengan layar gadgetnya yang memunculkan nama Donghae.

“Oppa…..!!” kata Yuri setengah berteriak saat layar tablet dihadapanya memunculkan wajah Donghae.

“Oppa dimana? Apa kau bersama Yoona?!”

“Yoona?” Donghae menatap bingung ketiga wanita dialayar ponselnya “bukankah Yoona bersama kalian?” Donghae balik bertanya.

“tidak, Yoona tidak pulang dari semalam” kata Yuri khawatir.

“mwo!!……aku yakin sudah mengantarnya keDorm semalam…Tunggu!” Donghae menautkan kedua alisnya, hari ini Eomma Yoona akan dioperasi sudah pasti gadisnya itu akan menemani Eommanya. Dan tentu tak seorangpun dari SNSD yang mengetahui hal itu karena Yoona berkali-kali meminta Donghae untuk merahasiakanya dari siapapun termasuk eonnideulnya.

“Yoona mengundurkan diri dari SME Oppa, kami membacanya di Halaman Netizen”Desak Taeyeon karena Donghae hanya diam.

“Mwo!!” mata Donghae melebar ia sama sekali tidak mendengar berita itu. Dari pagi Donghae sibuk dengan interview drama terbarunya. Jangankan untuk membuka hlaman web bahkan untuk makan saja Donghae kesulitan.

“aku tau dimana Yoona,,sebaiknya kalian tenang dulu dan bagaimanapun caranya temui Lee Soo Man Ajjhusshi. Rumor tentang pengunduran diri Yoona belum tentu benar kalian harus mengatasi masalah itu dan aku akan menemukan Yoona” Donghae memutuskan dengan bijaksana.

Ketiga gadis itu mengangguk lalu mematikasn sambungan telpon dengan Donghae dan segera beranjak untuk melakukan apa yang Donghae katakan.

***

Donghae menambah kecepatan langkahnya, lorong rumah sakit yang biasa dilewatinya mendadak menjadi begitu panjang, ia ingin cepat menemukan Yoona kekasihnya. Jika memang benar gadis itu disini ia tentu sangat membutuhkan genggaman tanganya sekarang. Donghae terus berlari hingga menuju kamar Eomma Yoona.

“Anyeong hasseyeo…..” Donghae membungkuk merasa kurang sopan membuaka pintu sedikit keras hingga membuat wanita diatas ranjang itu terkejut.

“Donghae-ah….”wanita itu tersenyum “Apa kau mencari Yoona?”

“Nde…” Donghae mengangguk cepat.

“Yoona baru saja menghubungiku, Yoona bilang dia tidak bisa menemaniku hari ini, sepertinya ia sangat sibuk”

“Mwoeyeo? Apa yoona mengatakan sekarang dimana?”

“Aniyeo…”Eomma Yoona menggeleng “ia hanya mengatakan tidak bisa menemaniku. Sebenarnya akan lebih baik jika Yoona menemaniku”

“nde..bagaimana dengan operasinya? Apa bibi baik-baik saja?”

“sangat baik, aku sangat besemangat…. uhuuuuk” Eomma Yoona tak melanjutkan perkataanya mendadak dadanya menjadi sesak dan ia tidak bisa menahan batuknya.

“Anda baik-baik saja?” Donghae mengambil segelas air putih disamping tempat tidur dan menyodorkanya pada Eomma Yoona.

“Gumawwo…Uh..HHHuuukk…”

“Gwaenchanayeo? Perlu aku panggilkan Dokter?”

“Aniyo! Aniyo!…..aku baik-baik saja, memang seperti ini lah hidupku………. Tidakkah aku begitu jahat Donghae-ah?”

“nde??”

“setelah yang kulakukan pada Yoona, aku dengan mudahnya kembali dan membebani kehidupanya lagi”

“tidak Bibi, Yoona sangat menyayangimu”

“itulah yang berbeda dari Minahku….”

“Minah?”

“ndeee” Eomma Yoona mengangguk “My Yoona, begitulah kami selalu memanggilnya……Donghae-yah?”

“Ndeee”

“berjanjilah padaku? Berjanjilah untuk selalu membuat Yoona tersenyum”

“aku akan selalu bekerja keras untuk itu bibi? Karena aku sangat mencintai Yoona”

Wanita dihadapan Donghae mengangguk sambil menatap Donghae sendu, sedetik kemudian senyum tulus merekah dibibirnya. “Gumawoo” kata wanita itu lagi.

Donghae menutup pelan pintu kamar Eomma Yoona, lalu merogoh kantong celananya. Donghae kembali menghubungi Yoona namun ponsel gadisnya itu tetap tak dapat dihubungi. Donghae tidak tau dimana gadisnya itu, Donghae yakin Yoona tidak memiliki jadwal hari ini  ia sudah menayakan pada manager Yoona saat perjalan ke Rumah Sakit. Tetapi mendengar gadis itu menghubungi Eommanya memnuatnya sedikit teneng, mungkin Yoona memiliki alasan lain kenapa ia tidak menemani Eommanya.

Dengan langkah-langkah panjang Donghae berjalan menuju pintu bercat putih disudut lorong, pintu itu bukan pintu dimana Eomma Yoona dirawat, namun ruangan itu adalah ruangan dokter yang merawat Eomma Yoona dan tentunya yang akan bertanggung jawab atas Operasi yang akan dilakukan sebentar lagi. Kemarin Donghae tidak terpikir untuk menanyakan tentang siapa pendonor hati itu, otaknya sedang dipenuhi rasa syukur hingga melupakan hal paling penting itu.

“Operasi akan dilakukan 45 menit lagi Nonna”

Donghae menahan langkahnya, dari pintu ruangan yang sedikit terbuka itu Donghae mendengar dokter tengah berbicara entah pada siapa. Dan jika orang yang sedang berbicara dengan dokter itu adalah pendonor yang ingin diketahui maka ini adalah kebetulan yang dinantinya. Ia bisa langsung mengucapkan terimakasih pada orang dengan hati malaikat itu.

“kuharap Dokter menjaga kesepakatan kita…..” jawab suara lain diruangan itu.

Dan saat itu juga Donghae terpaku, suara itu adalah suara gadis yang dicarinya. Suara Im Yoona kekasihnya. Tidak dia pasti salah dengar, saat dokter itu mangatakan menemukn pendonor hati Yoona tidak menunjukan sikap yang mencurigaan.

“jika itu kemauan anda kami tidak bisa melakukan apapun Nona. Karena itu merupakan Hak anda. Aku hanya ingin menegaskan sekali lagi, setelah operasi ini,….. anda tidak bisa lagi melakukan kegiatan anda seperti biasa.  Semuanya akan berubah jadi anda harus siap menerima resikonya”

“aku sangat memahami hal itu Dokter, apapun yang akan terjadi aku sudah siap untuk menerimanya”Yoona memberikan senyum tertulusnya. Lalu membungkuk dan meninggalkan ruangan.

“Apa maksud semua ini?”

Yoona baru saja menutup pintu bercat putih dihadapanya. Lalu sebuah suara yang sangat dikenalnya membuat gadis itu terkejut.

“jelaskan padaku Yoona-yah” Tanya Donghae dan laki-laki itu sudah berdiri disamping Yoona.

“kurasa Oppa sudah mendengar semuanya, dan itu sudah cukup jelas” jawab yoona acuh.

“Yoong….”panggil Donghae kedua tangan namja itu memegangi pundak Yoona “kita tidak harus terburu-buru sayang, kumohon pikirkan lagi keputusan ini”

“mianhae Oppa, aku sudah memutuskanya”

“Yoong….kau juga harus memirkirkan dirimu sendiri”

Yoona mendongak lalu dengan sedikit keras Yoona menarik Donghae kedalam pelukanya “jangan mengatakan apapun lagi Oppa, Jaebal! Aku tidak ingin mendengar apapun” air mata Yoona mulai deras berjatuhan, kedua tanganya memeluk erat Donghae. Donghae membalas pelukan gadisnya itu, bibirnya tiba-tiba menjadi kelu dan jika boleh jujur Donghae ingin memaksa Yoona untuk membatalkan keinginanya. Namun Donghae tau pada batas mana ia harus berhenti, Yoona memang kekasihnya namun gadis itu juga mempunyai Dunianya sendiri. Jika Donghae yang berada pada posisi Yoona sekarang tentunya ia akan melakukan hal yang sama. Yoona gadisnya yang begitu kuat itu kembali membuat hatinya jatuh, terjatuh semakin jauh dalam cintnya.

***

27 mei 2013, 11:47 PM

Laki-laki dengan jas hitam itu menatap miris Yoona yang tengah terkulai diatas ranjang. Ia baru saja tiba di Seoul laki-laki itu terpaksa pulang dari Jepang setelah mendapat telepon dari manager Yoona tentang pengunduran diri Yoona dari SME. Ia hanya ingin memastikan alasan apa yang membuat putrinya itu berpikir demikian. Namun kabar yang lebih mengejutkan justru menyambutnya. Putrinya yang paling berharga justru nekat mengorbankan hidupnya untuk wanita yang sudah membuangnya begitu saja. Laki-laki itu meremas jemari tngan Yoona lalu mengalihkan pandangan pada sekitarnya, ia berhenti pada seorang namja yang tengah terduduk disisi lain ranjang Yoona dengan mata sendu, laki-laki itu seolah sama menderitanya. dibelakang namja itu kedelapan Yeoja juga tengah menatap miris kearah Yoona. tak satupun dari mereka mengeluarkan suara.

Perlahan gadis yang menjadi pusat perhatian itu membuka matanya, Yoona terkejut dengan keberadaan orang-orang disekitarnya, namun ia masih terlalu lemah untuk mengekspresikan keterkejutanya.

“Appa….” lirih Yoona membuat laki-laki yang menggenggam tanganya menoleh.

“Yoona-yah…..”

“Eomma? Eomma..eottokheh?” tanya Yoona dengan suara lemah.

Tak ada satupun yang berani menjawab pertanyaan gadis itu, semuanya lebih memilih bungkam dan membiarkan begitu saja pertnyaan Yoona.

“Oppa…..” Yoona beralih menatap Donghae.

Donghae tak menjawab hanya menatap Yoona dengan mata nanar.

Tak mendapatkan jawaban dari Donghae Yoona beralih menatap kedelapan sahabatnya “Eunnie waeire???” tanya Yoona masih dengan suara lemah. namun tetap sama tak ada satupun dari mereka yang mengeluarkan suaranya.

“kenapa kalian tidak menjawabku,, katakan sesuatu!!”

“Yoona-yah….kau sudah melakukan yang terbaik sayang”

“apa maksud Appa… kumohon katakan dimana Eomma Appa. Jaeball!!!” pinta Yoona dengan air mata yang mengalir disudut matanya “Andwae…..ini tidak mungkin!!” Yoona menggeleng Tegas.

“aku harus menemui Eomma” Yoona beranjak dari tidurnya, namun tubuhnya yang masih terlalu lemah justru membuatnya kembali terbaring. Ditambah tangan Donghae dan Appanya yang membut Yoona semakin tidak bisa melakukan apapun selain kembali berbaring.

“Eommamu,,sudah pergi sayang” kata laki-laki itu.

“Andwae….!!!!” pekik Yoona “gojimmall Appa,,ini tidak mungkin, aku harus menemui Eomma. Aku harus menemuinya” Yoona kembali meronta dan memaksa tubuhnya yang lemah untuk duduk.

“kalian pasti berbohong!!” Yoona terisak lalu berusaha melepaskan selang infus di punggung tangan kananya. Namun dengan sigap donghae menahan tangan Yoona lalu menarik kekasihnya itu kedalam pelukanya.

“Lepaskan aku Oppaa…..” Yoona berusaha menepis tubuh Donghae namun Donghae tak melepaskan kekasihnya itu begitu saja

“Eommamu sudah pergi sayang, Tuhan lebih menginginkan Eommamu disurga” Bisik Donghae dengan tangan kanan laki-laki itu membelai puncak kepala Yoona.

“Seolmaa! Eomma berjanji tidak akan pergi. Kenapa Eomma mengingkarinya lagi!!” Yoona benar-benar menumpahkan air matanya dalam pelukan Donghae.

Sementara kedelapan yeoja dibelakang Donghae juga ikut terisak, terlebih Tiffany. Gadis itu memhami dengan baik bagaimana perasaan Yoona. Ia pernah terjerumus dalam situasi seperti ini, seolah Dunia sudah hancur berkeping-keping. Benar, Tiffany juga kehilangan wanita paling berharga dihidupnya. Meskipun nasibnya tidak setragis Yoona, namun perasaan kehilangan itu pasti sama.

“Yoongie…” lirih Tiffany, butiran air mata semakin deras berjatuhn dipipinya.

 

‘Flashback’

“Oppa!!!!” koor kedelapan Orang yang tengah berlari kearah Donghae. Donghae terpaksa memberi tahu kedelapan Gadis itu apa yang terjadi, karena Tiffany menemukan Inform Concernt –surat pernyataan antara Dokter dan Pasien- didalam tas Yoona dalam surat tersebut menyatakan bahwa Yoona secara resmi mendonorkan hatinya.

Sementara namja bernama Lee Donghae itu masih duduk lemas didepan ruang Operasi dimana kekasinya tengah mempertaruhkan nyawa.

“Oppa!” panggil Yuri, gadis itu sudah duduk disebelah Donghae. dan menatap Donghae haru.

“mianhae merahasiakanya dari kalian”ucap Donghae penuh sesal “jika aku tidak menuruti Yoona untuk merahasiakanya, mungkin kalian akan berhasil membujuk Yoona untuk tidak melakukan Operasi ini”

“Tidak Oppa, ini sama sekali bukan kesalahanmu” jawab Sooyong.

“kita Do’akan yang terbaik Untuk Yoona Unnie” timpal Seohyun.

“bagaimana dengan Lee Soo Man?” tanya Donghae.

“surat pengunduran diri itu memang benar dari Yoona, namun Lee Soo Man ajjusshi sudah menolaknya. Ia sudah mencoba mempertahankan Yoona namun gadis keras kepala itu terus meminta Lee Soo Man untuk mengabulkan keinginanya. Lee Soo Man juga tidak tau bagaimana surat pengunduran diri Yoona sampai jatuh pada Netizen” ungkap Taeyeon.

“nde dan paman sedang menindak lanjut masalah ini. Aku akan memastikan masalah ini selesai Oppa” Lanjut Sunny.

“Syukurlah,,”

‘Teeet teeet teettt teeet teeet teeet’

Seluruh pemilik kepala yang tengah terlibat percakan serius itu menoleh kearah sirine diatas pintu, led berwarna merah diatas pintu itu terus berkedip.

“ada apa ini!!” kata Jessica Panik.

Suasana menjadi ricuh, suara itu dan led merah yang terus berkedip diatas pintu kamar Operasi menandakan situasi darurat. Dan itu artinya ada yang tidak berjalan sesuai dengan harapan. Kesembilan orang itu memucat, degupan jantung mulai berpacu dengan warna ampu yang terus berkedip itu. Sampai akhirnya pintu dihadapan mereka bergeser dan seoarang namja berbaju hijau dengan masker menutupi wajahnya menyembul keluar.

“apa yang terjadi?” Tanya Donghae diikuti kedelapan Yeoja yang sudah membentuk setengah lingkaran dan menjadikan Dokter itu sebagai titik tengahnya.

“kami sudah melakukan yang terbaik,,,”jawab Dokter itu sambil melepas maskernya “namun Takdir berkata lain, kami tidak bisa menyelamatkan Ny. Im” kata dokter itu lagi dengan wajah muram “Mianhamida…” lanjutnya disertai bungkukan badan.

“seolamaa… bagaimana dengan Yoona?” desak Yuri.

“Yoona masih dalam pengaruh obat bius…ia akan segera dipindahkan setelah pengaruh biusnya hilang. Dan Operasi ini belum kami lakukan, kondisi Ny. Im memburuk saat operasi akan dimulai, kami sudah berusaha untuk mencegah kemungkinan seperti ini sebelumnya tapi kondisinya justru berubah drasti dalam kamar Operasi.. kami benar-benar minta maaf” sekali lagi Dokter itu membungkuk.

‘Flashback END’

***

Preview

– Lee Donghae And Yoon Seung Ah show their Romantic side to Promote New SBS’s Drama-

“wanita itu, is She Turned back??” –Yuri-

 ‘mata itu kembali menatapku, membuat seluruh memori yang sudah tersimpan rapi dalam otakku kembali mencuat’ –Donghae-

“karena langit yang biru pada akhirnya akan menghitam saat malam datang”-Yoona-

‘jika wanita itu memiliki hatiku di masa lalu, maka kau lah yang memilik seluruh hatiku sekarang dan Dimasa depan’-Donghae-

35 thoughts on “Dummy Scandal Chapt 6

  1. Akhirnya dipost nih ff………asli miris banget baca ff ini kasihan Yoong ommanya meninggal juga tapi setidaknya walaupun dia g sempat donorin hatinya buat ommanya dia dah maafin ommanya dan merasakan kembali pelukan ommanya. ………ternyata itu alasan Yuri g percaya ama donghae karena takut Yoong disakitin donghae…….pas baca preview nya jangan2 cinta pertama donghae yoon seung ah ya………oh mudah2an donghae g terpengaruh………..lanjuuuuuuut thorrrrrrr

  2. Nice thor ceritanya….tapi kasian Yoona ,,,karna harus di tinggal sama Eomma nya,,,,
    di tunggu next chapter…dan jangan lama”ngepost nya..,

  3. Kasihan Yoona. Eommanya meninggal.
    Tapi setidaknya Yoona udah baikkan sama eommanya, bisa meluk n saling memaafkan.

    Yuri, kayaknya dia masih belum percaya sama Donghae.. Apa jangan2 orang yg dimaksud yuri, Yoon seung ah lagi..
    Oh No! Next previex aja bikin H2C gini..
    Semoga hubungan YoonHae tetep stabil ya.. Maunya moment2 yg sweet, soalx di part ini lebih banyak emosi dan air mata..
    Next ditunggu

  4. Previewnya itu lohh..
    Kayanya bakal ada orang ke 3 lagi -,-

    Baru satu konflik beres, eh muncul lagi nanti (?) #SoTau 😀
    Beruntung yoona blom sempet donorin hatinya..
    Padahal ffnya panjang, tapi kerasa bentar saking serunya 😀
    Cepet di lanjut thor 🙂

  5. jangan sampai di next chapter donghae oppa buat yoona eonni nangis lagi gra” masalah yeoja..
    kasian yoona eonni kalu sedih ma nangis terus.. next chingu… q tunggu.. 😀

  6. pengen nngis apalagi waktu bgian fany nngis T.T keren bnget,untung operasi blum d lakukan,, semngat Yoona perlu d acungin jempol :3

    preview ::
    seung ah? dy msa lalu hae oppa??
    knpa hrus dy?
    ku hrap hae oppa gx brpndah hti lagi,,, next d tunggu scepatnya ^~^

  7. Sediih liat yoong kehilangan eommanya.., tapi yoona g jdi donorin hatinya.., berarti, kisah yoonhae akan terus berlanjut.
    FIGHTING!!!!

  8. untung yoona blum sempet donor hati #lega
    ksian juga yoona ditinggal sama ibunya untuk yg ke 2kalinya :’

  9. preview’y bkin pnzran nie…!? untng oprsi’y ga jd…!? akn da mzLh bru kah…!? dtnggu part sLnjut’y

  10. wahh mkin keren thor!!!
    Yoon Seung Ah nugu?
    yeochin nya donghae dulu?
    wah mkn pnsrn…
    cpt lnjt ya thor…

  11. Lega tapi sedih..
    Lega karena yoona gk jadi donor hati
    Sedih karena yoona baru bertemu ibunya udh kepisah lagi
    Tp kali ini bnr2 kepisah selamanya..
    Wah next story kayaknya
    Bakalan ceritain masa lalu donghae nih..
    Ngaruh gk ya nanti
    Sama hubungan yoonhae?

  12. untung operasix blm dilakukan jdi yoona tdk perlu mengorbankan dirinya. tpi sayang. …yoona hrs kehilangan ibunya.

Komentarmu?