Dummy Scandal (Chapter 3)

246567_464831636880334_1989301332_n_副本

Tittle     : Dummy Scandal Chapt 3

Author : Ester Lee

Cast       : Im Yoon Ah, Lee Donghae

Genre   : Romance

Leight  : +5000

catagory : Chapter

Yoona POV

“ Hyunna-yah…..” desisnya.

Sementara aku masih menganga tak percaya melihat sosok yeoja, ani sesosok Yeoja chingu Donghae oppa sedang berlinang air mata dihadapan ku.

“ aisshhh! Kalian! “ hyunna lalu berlari menjauh.

“ mianne  “ ucap Donghae Oppa kemudian berlari mengejar yeoja chingunya.

Dan disekitarku semakin banyak orang membentuk sebuah lingkaran dengan aku sebagai titik tengahnya.

“ apa mereka sedang selingkuh? Memalukan sekali”

“ apa mereka bercanda,, lihatlah bahkan dia dicampakkan oleh donghae oppa, kasian sekali!” ejek seorang yeoja yang kuyakini adalah seorang yang membenciku.

“ yaaa! Apa yang kau katakan, Donghae oppa saja yang tidak tau malu mencampakkan Unnie ku begitu saja “ btimpal yang lainya.astaga!

“iya benar dasar laki2 tidak tau malu”

Bisakah mereka diam? Kepalaku seperti berputar dan wajahku kembali memanas air mata yang sempat terhenti karena kedatangan Hyunna kini kembali mendorong keluar dipelupuk mataku namun sekuat tenaga aku mendorongnya kembali agar tidak menetes. Aku tersentak menyadari sebuah tangan menarikku menjauh. Hal terakhir yang kudengar adalah

“ kyaaaaa siapa namja itu!d “ teriak histeris beberapa Yeoja yang membuatku mendongakkan kepala dan medapati sebuah tubuh kekar dan tinggi sedang menarikku.

Yuri POV

Aku berjalan cepat kearah Siwon Oppa yang baru saja menutup pintu kamar Yoona – tentunya juga kamarku- dan langsung menyeretnya kesebuah sofa diruang tengah. Yang sudah penuh dengan member snsd lain.

“ katakan padaku apa yan sebenarnya terjadi Oppa “ tanyaku sinis menunjukan sebuah halaman web resmi netizen korea.

– DONGHAE (SUJU) MENCAMPAKKAN YOONA (SNSD) DEMI GADIS LAIN ???? –

Begitulah judul artikel tersebut dan dibawahnya terdapat berderet2 foto yang memperlihatkan Donghae Oppa sedang mencium Yoona dan munculah seorang Yeoja yang diblur wajanya. Kemudian Dia berlari mengejar yeoja itu. Bahkan ada sebuah video yang merekam kejadian itu. Sungguh memalukan. lalu siapa yang mencampakkan siapa disisni?

“ kenapa oppa juga di Namsan tower apa yang sedang Oppa lakukan?” tanyaku lagi yang tak kunjung mendapat jawaban dari siwon Oppa.

“ Soo Man ajjushi memintaku mengambil gambar mereka di namsan Tower dan mempublishnya di Web. Namun sungguh diluar dugaan semua ini terjadi “ jawabnya tanpa ekspresi.

“ aishh!! Aku akan benar2 menghajar namja it besok!!!” teriakku.

“ lihat saja kau Lee donghae “ balas sooyoung mengepalkan tanganya.

“ bersabarlah dulu unnie “ seohyun menengahi yang diasertai anggukan setuju taeyeon.

“ boleh aku meminta sesuatu? “ tanya siwon oppa.

“ aku ingin tidur disini “

“ mwo! “ pekik seohyun tiba2 membuat kami semua menoleh kearahnya.

“ ah miann , eunnie “

“ Baiklah Oppa sepertinya Yoona hanya tenang saat bersamamu. Tapi ingat jangan macam2 Yuri akan menemanimu disini “ taeyeon memutuskan dengan bijaksana.

Sekilas aku melihat wajah pucat dari Tiffany mungkinkah hatinya juga sama sakitnya dengan Yoona. aku tau dengan jelas bahwa dia mempunyai perasaan pada siwon Oppa. Ah kenapa semuanya sangat rumit mollla molla kepalaku pusing memikirkanya.

== Bib bib Biiiiiib==

Pikiranku terpecah dan kami menoleh bersamaan ke arah pintu masuk, seorang yeojaa menyembul dari pintu dia adalah Jessica.

“ woa,,,apa yang sedang kalian lakukan, aissh kau murka sekali Oppa sampai dikelilingi banyak yeoja seperti itu “ jessica langsung mengubah ekspresinya menjadi serius melihat tak ada seorangpun dari kami tertawa.

“ gwaenchana? Kenapa wajah kalian menyeramkan seperti itu” jessica lalu duduk dikursi yang masih kosong.

“ ya… Unnie apa kau terlalu sibuk berkencan dengan Heechul Oppa? “ tanya Seohyun polos.

“ begitu kah? “ responya dengan wajah aegonya sebelah tanganya terangkat untuk menggaruk puncak kepalanya.

“ ah cham!!!! “ koor kami bersamaan kecuali siwon Oppa.

Yuri POV end.

 

Yoona POV

Kubuka perlahan kedua mataku dengan sedikit paksaan, karena sinar matahari yang menerobos masuk menyilaukan mataku membuatku beberapa kali mengerjabkan mata berusaha mengurangi jumlah sinar yang masuk keretinaku. Aku terperanjat saat mendapati seorang namja tertidur dengan posisi terduduk disebelahku.

“ siwon Oppa “ lirihku yang membuatnya menggeliat sesaat lalu mendongakkan kepalanya.

“ kau sudah bangun yoong?” tanyanya dengan senyum manis.

Aku merespon dengan sebuah anggukan.

“ aigoo lihatlah kedua mata kodokmu itu” tunjuknya pada mataku.

Ah benar aku terlalu banyak menangis semalam, pasti kedua mataku membengkak sekarang.

“ apa Oppa tidur disini semalaman?”

“ woaa kau tidak tau? Kau sangat nyenyak semalam sampai2 mendengkur membuatku tidak bisa tidur” ledeknya terkekeh.

“ yaaa Oppa jangan mengejekku seperti itu”

Kami terdiam dan kesunyian menyergap kami beberapa saat.

“ gumawo Oppa “ akhirnya sebuah suara meluncur dari bibirku.

Siwon oppa terenyum mengusap kepalaku. Lalu memelukku lagi seperti semalam.

“ jangan pernah mengucapkan terimaksih Yoong, panggilah aku saat air matamu tak ingin terjatuh. Larilah padaku saat kau membutuhkanku karena kedua tanganku akan selalu terbuka untuk memelukmu. Mulai sekarang aku adalah rumah tempat kau kembali”

“ gumawo Oppa, gumawo……”

“ ya… ya…. ya…. kalian berdua sampai kapan akan berpelukan seperti itu?” protes Yuri unnie dari ambang pintu.

Aku tersentak dan segera melepaskan pelukan siwon Oppa.

“ ya… Siwon Oppa!, paman tuamu – leeteuk – marah2 cepat kau pulang, bukankah siang ini kalian ada pemotretan untuk album baru?” perintah yuri Unnie pada siwon oppa.

“ nde… arra arra “ tukas siwon Oppa seraya berdiri.

“ Oppa? “ panggilku lagi sedikit ragu.

“ wae yoong?” Siwon oppa menahan langkahnya.

“ itu… donghae Oppa…emmm, jangan mengatakan apapun padanya nde?”

“ wae? Kau takut aku menghajarnya? “

Aku mengangguk pelan lalu menundukan wajah.

“ aishh kau ini masih  saja memikirkan bajingan itu “ pekik Yuri Unnie.

“ baiklah aku pergi dulu “ pamit siwon Oppa tanpa mengiakan permintaanku.

“ nde oppa hati2 “ koor ku dan Yuri unnie hampir bersamaan.

“ dasar Kembar! “ ledeknya lalu segera kabur dari hadapan kami.

Setelah kepergian Siwon Oppa memberanikan diri untuk keluar kamar, mencoba memulai interaksi dengan member lain yang sedang bersantai diri diruang TV dorm, tak seberapa lama unnie-unnieku dan Seohyun sudah berkumpul didepanku dengan tampang aygeonya, membuatku mengangkat sebelah alis.

“ wae Unnie? Seo? “

“ unnie baik2 saja?” tanya Seohyun polos.

“ ne aku baik2 saja ya… Unnie kenapa kalian menatapku seperti itu “ keluhku cemberut.

“ syukurlah soo Man ajjusshi masih di New York dan baru pulang minggu depan setidaknya kau dan Donghae Oppa bisa bernapas lega seminggu ini “ papar Sunny Unnie.

“ kyaaa…. aku sudah melihat video mu semalam Yoong. Daebak Donghae oppa sangat keren saat menciummu. A… siwon Oppa juga dia sangat keren saat menarik tanganmu meskipun wajahnya tak terlihat daebak!!! Daebak!!!“ teriak Sooyong dengan mulut penuh makanan berlari dari meja makan dan mendapat plototan sadis dari member lain.

“ yaa… waeee?”

Sooyong baru benar2 menutup mulutnya saat Yuri Unnie memberinya isarat bahwa Tiffany unnie sudah mulai cemberut karena perkataanya. Ya kami semua diam2 mengetahui bahwa Tiffany unnie sangat menyukai Siwon Oppa, ani mencintainya tepatnya. Aku juga tau Tiffany unnie menutupi itu semua dan tetap bersikap seolah tidak ada yang terjadi denganya.  Apalagi saat mengetahui Siwon Oppa menyukaiku Tiffany membuat jarak diantara kami sampai akhirnya dia kembali menjadi sahatku sepert sekarang meskipun ada luka yang menganga lebar didalam hatinya.

“ sudah,,sudah sebaiknya kita makan sekarang atau makanan kalian tidak akan tersisah “ tunjuk Taeyeon Unnie pada Sooyong Unnie yang tengah lahap memakan hidangan di meja makan.

“ YAAAAAKKKK!!!!! CHOI SOOYONG!!! “ koor semua member kecuali aku dan taeyon Unnie yang terkekeh.

***

Aku dan member SNSD berjalan dengan tergesa2 menuju ruang latihan di gedung SM. Ini sudah telat lima menit dari jam seharusnya. Bagaimana tidak saat kami akan berangkat setengah jam yang lalu kami kehilangan Jessica Unnie yang ternyata kami temukan sedang tertidur didalam kamar mandi. aku pastikan sebentar lagi manager kami akan mengomel panjang lebar lalu berceramah lebar kali tinggi juga. Belum lagi plototan dari Leeteuk Oppa. Aishh belum lagi aku harus melihat Donghae Oppa setelah kejadian semalam. Dan pertanyaan dari member lain tentang kejadian semalam. Aku benar2 akan gila.

“kalian terlambat PALLIWA!!!” teriak Leeteuk oppa dari ambang pintu dengan tampang sangarnya. Memaksa kaki2 jenjang kami stengah berlari. Menghampiri pak tua yang hampir copot bola matanya karena memelototi kami.

“ mwo! kenapa hanya ada kalian –member SUJU- Oppa? Kemana member yang lain?”

Tanya jessica Unnie pada Eunhyuk Oppa yang sedang berdiri ditengah ruangan entah apa yang sedang ia lakukan.

“ haaaaahahahahaha……………..” seketika tawa Eunhyuk dan Kyuhyun Oppa pecah.

“ kalian tidak tau? Latihan ditunda jam 6 nanti dan sekarangmasih jam 2?”

“ yaaak! Kenapa Oppa tidak memberi tau kami “ sergah Yuri Unnie.

“ tanyakan saja pada evil maknae ini” Eunhyuk Oppa melirik Evil disebelahnya.

“ hahah awalnya aku akan memberi tau kalian tapi aku sengaja tidak melakukanya, karena lebih seru jika mengerjai kalian tengah hari begini “ kyuhyun Oppa tersenyum evil.

Dan tanpa disuruh semua member sudah menyerbunya entah beberapa pukulan yang mendarat di tubuhnya. Kecuali aku dan Tiffany Unnie. Dari tadi kami hanya diam, aku ingin mengatakan sesuatu untuk membuka pembicaraan tapi ottaku sedang tak bisa memikirkan apapun selain kejadian semalam. Akhirnya aku memilih duduk disudut ruangan tempat favoritku meneruskan mataku menggeledah mencari sosok yang sukses membuat hatiku hancur semalam. Dan akhirnya aku menyerah. Karena sosoknya tak terlihat.

Aku berjalan ringan menuju toilet yang tak jauh dari ruang latihan. Dan aku terpaksa menahan langkahku saat mendapati suara berisik dari toilet laki2 yang letaknya bersebelah dengan toilet wanita.

“ kau tidak seharunya melakukan itu!!!” sergah sebuah suara yang ku kenal sebagai suara Siwon Oppa.

“ kenapa kau diam?” sergahnya lagi yang tetap tak mendapat respon dari lawan bicaranya.

“ wae? Kenapa kau membelanya? Kau pikir kau siapa? Apa kau kekasihnya? Atau kau masih menyukainya? Cih ”  dan suara yang terdengar sekarang adalah suara Donghae Oppa.

– bukkkkk!!! – prankkkkk!!!!

Suara itu suara sebuah pukulan dan suara penutup tempat tisu stainlis yang terlempar kelantai. Dengan sebuah hentakan keras kubuka pintu kamar mandi dan benar saja aku mendapati Donghae Oppa tersungkur dilantai dan sebuah penutup tempat tisu beserta tisunya berserakan.

“ hentikan Oppa “ teriakku lalu menarik tangan Siwon Oppa yang terangkat akan memukul Donghae Oppa lagi.

“ dwaessseo!” bentaknya lalu keluar tanpa memandangku sedikitpun.

Kulirik namja yang tersungkur dihadapanku, lalu membalikan badan berniat meninggalkanya. Meskipun hatiku bertolak belakang dengan apa yang kulakukan dan ingin sekali aku berhambur memeluknya.

“ mianhhae….” suara Donghae oppa tertahan dan membuat langkahku terhenti.

Tanpa berpikir panjang lagi aku segera membantunya berdiri dan membawanya ke pantry tempat para memeber membuat minuman. Aku kembali duduk dihadapanya dengan baskom berisi air hangat dan sebuah handuk kecil.

“ aoww “ Donghae Oppa meringis saat sudut bibirnya kusapu dengan handuk.

“ Mianhae Yoong…. “ lirihnya lagi “aku tak seharusnya menyakitimu sedalam ini”

Perkataan Donghae Oppa bagai kartu mati yang meblokade mulutku aku tau kata-kata itu akan meluncur dari mulutnya seperti bebrapa tahun yang lalu  dan aku akan tetap menjadi Yoona yang dengan bodohnya hanya akan mengunci mulut rapat – rapat seolah tak pernah mendengar apapun.

Apa aku bodoh? Sangat! Mencintai Donghae Oppa sedalam ini adalah kesalahanku, dan membiarkan dia menyakitiku sedalam ini juga adalah kesalahanku.

***

Siwon POV

“aku sudah menyerahkan Yoona padamu. Bukan berati kau bisa seenaknya menyakitinya!!!” kudorong tubuh Donghe dengan penuh amarah. Aku benar2 tidak peduli lagi dengan persahabatanku denganya.

“apa maksudmu? “ laki2 sialan itu menepis tanganku.

“kau jangan Pura2 bodoh Lee Donghae!!! Hentikan semuanya sekarang atau aku akan mengambil Yoona darimu!!!”

“lalu apa masalahmu? Yoona saja tak mempermasalahkan semua ini kenapa malah kau yang mempermasalahkanya?” jawabnya dengan tampang tak berdosa dan balik menatapku tajam.

“ kau tidak seharunya melakukan itu!!!” hardikku lagi mencengkram krah bajunya“ kenapa kau diam?” bentakku lagi.

“Kau pikir kau siapa? Apa kau kekasihnya? Atau kau masih menyukainya? Cih ”  jawabnya dan satu tinjuan melayang kebibirnya.

prankkkkk!!!!

Donghae tersungkur. Aku sedikit merasa bersalah telah memukulnya. Ingat hanya sedikit!! Seharusnya aku menghajar laki-laki brengsek ini berulang kali lalu kupatahkan semua tulangnya.

“ aku tidak akan membiarkanmu mengambil Yoona dariku, tak akan pernah!!!” ucapnya memegangi sudut bibirnya yang mulai berdarah.

Tanpa sadar sebelah tanganku terangkat untuk memukulnya lagi.

“ Hentikan Oppa!! “ jerit Yoona yang entah sejak kapan sudah menghalau tinjuanku yang hampir melayang kearah Donghae.

“aku mohon hentikan! Jaebal……” Yoona terisak.

“ Dwaesseo!!”sergahku melihat Donghae dan Yoona  bersama membuat sangat sesak.

Dengan langkah panjang dan cepat kuseret tubuhku menuju tangga darurat. Kududukan diriku dengan kesal pada sebuah anak tangga kurogoh sebuah kotak Cincin dari saku celanaku lalu melemparnya penuh Emosi hingga kotak itu menggelinding kebawah. Hari ini aku berencana memberikanya pada Yoona dan berniat memintanya menikah denganku  namun tak bisa lagi kulakukan sekarang. Bahkan sekarang tangan kananku terangkat berniat memukul dinding disebelahku dan tepat saat aku berniat mendorongnya sebuah lengan melingkari bahuku.

“ berhentilah menyakiti dirimu sendiri Oppa “ ucapnya lembut  lalu menurunkan lenganku dengan dengan sebelah tanganya lagi.

Dia adalah Tiffany aku ingin menepis pelukanya, tapi hati kecilku menolaknya aku benar-benar merasa nyaman seperti ini. Dan aku merasakan lagi degupan jantungku seperti semalam saat mata indahnya berkaca-kaca yang tanpa sengaja melihatku mencium kening Yoona. malam itu aku merasa bersalah padanya, entah kenapa hatiku tiba2 dipenuhi rasa sesak yang teramat melihat air matanya. Apa ini terlalu cepat untuk mengatakn Tiffany telah merebut hatiku?

***

Yoona POV

Apa kau berpikir sama denganku? tentu!

Setelah kejadian itu aku terus berharap Donghae Oppa akan mengakui perasaanya padaku, buliran air mata yang menetes dipipinya kuanggap sebagai bukti ketulusan hatinya yang mencintai seorang Im Yoona. ternyata aku salah!

Semua itu justru tak berlaku untuk Donghae Oppa, dia tak menyatakan cinta tak pernah mangatakan apapun lagi setelah itu, nahkan tersenyum dan menatapku saja sudah tak pernah ia lakukan.

“Yoona!!” sebuah suara tak terlalu keras sukses membuat kepalaku berputar cepat kearahnya.

Pemilik suara itu tersenyum melihatku tengah menatapnya.

“Oppa…” aku tersenyum. Laki-laki itu masih berdiri kaku dihadapanku, sepersekian detik kemudian sebelah tanganya terulur kearahku.

“lama tidak bertemu?”

Masih dengan tersenyum kusambut uluran tanganya “kau benar Oppa, sudah sangat lama”

“kupikir kau akan menolak tawaran iklan ini”

“aku sama sekali tak berpikir begitu Oppa,,”aku terdiam sesaat “tak jadi masalah dengan siapapun aku bekerja sama”

Bekerjasama dengan seseorang yang pernah kau hempaskan begitu saja dari hidupmu tidak mudah. Namun Soo Man Ajusshi selalu meyakinkanku untuk menjadi seseorang yang profesional hingga dengan tanpa memikirkannya dengan enteng kuterima tawaran iklan bersama Taecyeon Oppa.

“Itu baru Yoona….” laki-laki itu mengusap lembut kepalaku “senang bekerja sama denganmu Yoona-sshi” aku mendongak mendengar ia mengucapkan –sshi dibelakang namaku. Tak biasanya Taecyeon Oppa memanggilku seperti itu. Lalu semua keanehanku itu terjawab menyadari beberap kru pemotretan sudah memasuki studio.

“kalian sudah siap?”

“nde…” jawab ku dan Taecyeo Oppa bersamaan. Dan pemotrtan untuk freshlook pun dilakukan konsep pemotretan ini adalah seorang evil –Taecyeon Oppa- yang jatuh cinta pada kecantikan seorang malaikat, dan malaikat itu adalah aku.

Matahari sudah hampir tenggelam saat aku meninggalkan studio menuju hotel. Pemotretan berjalan lancar, dan akan dilanjutan besok. Pemotretan dilakukan di jeju. Ini kesempatan bagus sudah lama aku tak mempunyai waktu untuk berlibur. Hingga malam ini aku berencana untuk berjalan2 sebentar sebelum kembali kehotel.

Normal POV

Yoona memperbaiki balutan syal yang melingkai lehernya. Cuaca begitu dingin namun ia tetap bersih keras untuk menghabiskan malam ini diluar. Manager sudah melarangnya namun Yoona berhasil melyakinkan managernya itu. Kesempatan ini tak bisa ia lewatkan begitu saja besok jadwalnya sangat padat dan lusa dia sudah harus kembali ke Seoul. Rencananya Ia akan menghabiskan malam ini dengan menyusuri deretan pertokoan yang letaknya tak seberap jauh dari hotelnya.

–beeebbb beeeb bbeeeb—

Yoona berhenti sejenak lalu merogoh tas tangan yang menggantung dilengan kirinya. Yoona tersenyum mengetahui siapa yang menghubunginya. Lalu menempelkan ponsel berwarna putih itu ditelinganya “Yeobseyeo?????”

“Yoong….” terdengar suara disebrang.

“wae Unnie?” jawab Yoona santai lalu melanjutkan langkahnya. Matanya terus menjekjah deretan toko-toko itu berharap menemukan sesuatu yang menarik perhatianya.

“kau dimana? Apa kau dihotel?”

“tidak Unnie, ada apa?”

“kau dengan siapa?”

“aku sendiri Unnie. Ada apa?”

“kau tidak bertemu Eunyuk Oppa?”

“Eunhyuk Oppa?” Yoona mengerutkan keningnya merasa aneh dengan pertanyaan Yuri. Tak biasanya ia menanyakan Eunhyuk padanya “Anieyeo,,wae Unnie”

“obseo,,,aku hanya ingin menanyakan itu, baiklah anyeong!”

Yoona kembali mengerutkan keningnya sambil menatap layar Ponselnya yang sudah tidak menyala. Sungguh aneh Yuri menanyakan keberadaan Eunhyuk kepadanya. Tapi Yoona tak mau ambil pusing ia terus berjalan menikmati kebiasaan yang sudah lama tak pernah ialakukan.

“aku menemukanmu…..”

Yoona memutar kepalanya cepat “Taecyeon Oppa?” ucapnya sedikit kaget. Pasalnya ia sedang melakukan penyamaran dan tiba-tiba saja seseorang mengejutkanya.

“sedang apa Oppa disini?”

“menghabiskan malam…”

“jinjja?”

“tidak! aku berbohong, aku sedang mencarimu”

“mwo?”

“aku tak melihatmu dihotel, dan saat bertemu managermu dia bilang kau sedang keluar lalu kuputuskan untuk menemanimu”

“ah..begitu…” Yoona menghembuskan napas perlahan. Bagaimana mungkin managernya itu mengatakan hal seperti itu pada Taecyeon.

“karena aku sudah mencarimu, lalu berhasil menemukanmu…jadi kau harus mentraktirku sekarang!”

“mwoya?….tapi Oppa…….” Yoona terdiam ia tampak berpikir untuk menolak ajakan Taecyeon atau mengiayakanya.

“diam berarti setuju,,,kajja” kata tecyeon yang tak kunjung mendapat jawaban dari Yoona sambil menarik pergelangan tangan gadis itu.

“kita berhenti disini…” taecyeon menghentikan langkahnya diikuti Yoona.

sebuah bangku panjang dibawah pohon sakura menarik perhatian Yoona sinar lampu jalan yang bersinar redup diaatasnya menambah kesan romantis disana. Menyadari Yoona hanya diam taecyon kembali menarik yoona kerah bangku itu dan mendudukan gadis itu disana.

“aku akan membelikanmu sesuatu yang hangat,,, tunggu disini nde?”

“bukanya Oppa ingin aku yang traktir?”

“aku hanya bercanda…”

Yoona mengangguk, ia tak benar2 mendengarkan apa yang Taecyeon katakan matanya masih terpaku pada bunga-bunga sakura yang berjatuhan menerpa pipinya.

“Yeppeo….” lirihnya membuat Taecyeon menarik sudut bibirnya, merasa puas membuat Yoona tersenyum lalu mulai melangkah menuju mini market diseberang jalan.

Yoona menoleh kekanan dan kekiri menyadari disekitarnya begitu banya pasangan kekasih yang saling menautkan tangan dan bercengkrama dibawah pohon –pohon sakura lain disekitarnya. Mmbuat hatinya sedikit nyeri mengingat perasaanya pada Donghae. Mengingat kebodohanya sendiri.

–beeebbb beebbb beeeeb—

Yoona mengalihkan pandangan pada Ponsel ditangan kirinya sejak menerima telpon dari yuri tadi ia tidak sempat mengembalikan ponsel itu kedalam tasnya. Mendadak ekspresi Yoona menjadi muram setelah membaca nama yang muncul dilayar Ponselnya. Ia tak berniat menerima panggilan itu, sama sekali tak ingin hanya sekedar membaca nama dilayar ponselnya itu juga tak diinginkan Yoona.

Ponsel ditanganya kembali menyala dan memunculkan nama yang sama.

“dangsin(anda)…tak seharusnya memnghubungiku lagi” gumamnya lalu dengan kasar memasukan Ponsel itu kedalam tasnya.

“minumlah!!”

Yoona beralih dari bunga-bunga yang berguguran itu menatapTaecyeon yang sudah duduk disebelahnya dengan mengulurkan cup berisi kopi dengan kepulan asap tipis diatasnya.

“Gumawo,,,” Yoona meraih gelas pemberian Taecyeon.

Namja disebelahnya tersenyum lagi, sambil tak henti-hentinya menatap Yoona. merasa diperhatikan Yoona beralih menatap gelas ditanganya.

“apa kau bahagia?” sebuah kalimat tanya mendarat mulus ditelinga Yoona. membuatnya kembali menatap Taecyeon.

“nde…?” Yoona diam sesaat, lalu tersenyum kecut “ manhi henmboke,,,,aku sangat bahagia”

“itukah alasan kau menghindariku Yoong?”

Yoona kembali terdiam dan memalingkan wajah pada gelas kopi ditangnya.

“ada banyak hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata2 Oppa….” Yoona menatap manik mata taecyon laki-laki itu masih menatapnya berharap ada alasan lain yang Yoona katakan “dan aku tak bisa menjelaskan dibagian ini sekarang….”

“bisakah aku memulainya dari awal lagi?”

Yoona menahan napas, pertanyaan sederhana dari laki-laki disampingnya bagai sebuah kunci yang menutup rapat mulutnya,.

“Yooong,…..” Tacyeon mengusap kepala Yoona lagi, seperti yang selalu ia lakukan. Kali ini Yoona tak tinggal diam dengan gerakan lambat ia menghindari tangan Taecyeon.

“semuanya tak semudah itu Oppa…”

“keundae Yoong,….”

“sepertinya aku harus pergi Oppa”

Yoona memalingkan wajah lalu beranjak pergi namun tangan Taecyeon sudah lebih dulu terulur untuk menahanya.

“hanya ini kah yang bisa kau katakan?…selama ini apa kau hanya mempermainkanku?”

“aku…aku tidak…”

“sepertinya aku sudah salah menilaimu….kau bahagia dengan hidupmu yang seperti ini? Hanya terpasung dibelakang laki-laki itu!! Kau hanya menyakiti dirimu sendiri Im Yoona!!”

Yoona menatap Taecyeon tajam, Ia tidak percaya laki – laki itu mampu mengatakan hal yang sama sekali tak terpikir olehnya?

“kau bahagia seperti ini Im Yoona!!!” tanya laki-laki itu lagi dengan nada memaksa. Sementara Yoona hanya menahan sesak dalam dadanya tak terbesit sedikitpun untuk mengelak dari perkataan Taecyeon.

“Mianhae…Oppa” kata Yoona air mata mulai membanjiri pipinya.

“heh,,,aku tak menyangka kau selemah itu”

“mwo??!..” lagi-lagi Yoona memalingkan wajahnya “aku memang lemah! Oppa pikir aku bahagia seperti ini, akupun juga ingin hidup seperti gadis lain dicintai orang yang dicintainya!!” nada suara Yoona meninggi rasa sesak dalam dadanya semakin jelas menyekat hampir seluruh jalan napasnya.

“aku pun ingin mencintaimu!! Dan melupakan laki-laki itu! Sayangnya aku tak pernah bisa!! Oppa tau perasaanku!! Apa Oppa pikir aku bahgia seperti ini?!!!!”

Yoona kembali terisak dan air mata dipipinya semakin deras berjatuhan. Ada rasa bersalah dalam hati Taecyeon tak seharusnya ia membuat Yoona menangis dengan memaksakan perasaanya sendiri. Sebenarnya Ia dan Yoona pada Posisi yang sama mencintai seseorang tanpa balasan.

Dengan gerakan cepat Taecyeon menarik tubuh mungil Yoona kedalam pelukanya.“Mianhae….” bisiknya lalu mempererat pelukanya. Yoona hanya diam ia tak punya kekuatan lagi untuk mengelak dari laki-laki ini ia pun hanya terdiam saat Taecyeon mulai mendekatkan wajahnya seperti tersihir dalam keharuan yang membekukan akal sehatnya ia sudah berusaha melawan namun kekuatan Taecyeon jauh lebih besar. Dan tepat sesaat sebelum bibir laki-laki itu mendarat dibibirnya sebuah hentakan keras berhasil menariknya dari pelukan Taecyeon.

***

Lee Donghae berjalan santai menuju hotel, tangan kirinya menenteng kantok plastik kecil berisi bebrapa kaleng soju yang baru saja dibelinya. Permasalahan yang menimpanya akhir ini menjadi momok kekacauan pikiran laki-laki itu sampai ia memutuskan untuk membeli beebrapa kaleng soju. Sedikit mabuk malam ini mungkin akan membuatnya sedikit relaks.

“kau bahagia seperti ini Im Yoona!!!”

Donghae memalingkn wajahnya mendengar seseorang menyebut nama Yoona dengan sedikit berteriak.

“aku pun ingin mencintaimu!! Dan melupakan laki-laki itu! Sayangnya aku tak pernah bisa!! Oppa tau perasaanku!! Apa Oppa pikir aku bahgia seperti ini?!!!!”

Dan sebuah teriakan lagi berhasi menghentikan langkahnya beberapa meter dari pohon sakura dihadapanya. Tepat dibawah pohon itu ia melihat sosok wanita yang sangat dikenalnya tengah berseteru dengan seorang laki2 berbadan tegap. Sepersekian detik kemudian Lee Donghae berhasil mengenali laki-laki itu, laki-laki yang saat ini tengah memeluk Yoona sangat erat.

Ia masih terus terpaku pada posisinya ada perasaan aneh yang menyelinap begitu saja dihatinya. Perasaan yang tak menerima Yoona dalam pelukan Taecyeon, perasaan yang mendoronya untuk segera menarik Yoona dari pelukan laki-laki itu. Namun sisi lain hatinya menolak sebagian hati itu memintanya untuk membiarkannya.

Donghae kembali terpeku saat Taecyeon mulai menangkup kedua pipi Yoona dengan tanganya dan mempersempit jarak antara wajahnya dan Yoona. dan kaki-kaki sialan itu mulai bekerja diluar tanpa perintah Otaknya dan tanpa sadar ia sudah menarik Yoona dari pelukan Taecyeon tepat sebelum bibirnya menyentuh bibir Yoona.

“Oppa….” Yoona mendongak dan menatap Donghae dengan kedua mata melebar.

Taecyeon dan Donghae saling bertatapan dengan tajam, mata kedua laki-laki itu saling memicing melayangkan kebencian yang tak terucapkan dengan kata-kata.

“Rupanya kau!” sergah Taecyeon

Donghae bungkam perdebatan antara taecyeon dan Yoona tadi cukup membuat hatinya muak untuk sekedar membalas sergahan laki-laki dihadapnya. Yang ia lakukan hanya menarik Yoona berniat membawa gadis itu dari hadapan taecyeon,,

“kau tak bisa membawanya begitu saja!!”

Cegah taecyeon mencengkram erat pergelangan tangan Yoona yang lain. Yoona tersentak saat idi kedua pergelangan tanganya dicengram oleh kedua namja yang tengah trsulut kobaran amarah.

“Oppa weire?” Yoona meringis merasakan cengram dikedua tanganya semakin erat.

“biar Yoona yang memutuskan ia akan pergi dengn siapa”

Taecyeon kembali menatap Lee Donghae dengan sinis.

“aku….” Yoona menggigit bibir bawahnya tentu saja ia akan lebih memilih pergi bersama Donghae. karena hanya itu yang ada dalam otaknya.

“mianhae….” Yoona melepaskan cengkraman tangan Taecyeon.

Donghae tersenyum penuh kemenangan, dengan langkah-langkah panjang donghae  memabawa  Yoona pergi dari laki2 itu.

“Apa kau wanita murahan!!!” pekik Donghae sambil menahan langkahnya.

Ia melepaskan tangan Yoona lalu menatap gadis itu penuh amarah “jawab Im Yoona!!!”

“bagaimana bisa kau membiarkan laki-laki itu memelukmu!” hardik Donghae lagi.

“yaaak!! Im Yoona!!”

“wae! Apa yang salah dengan itu!”Yoona mendongak dan menatap Donghae tajam “apa salahnya jika seseorang memelukku!!”

“kau!!….”

“apa juga salah jika seseorang yang mencintaiku memelukku!!dimana salahnya!! Apa Oppa tidak rela? Melihat wanita yang sangat tergila-gila padamu dalam pelukan namja lain? Jawab Lee Donghae!!!” pekik Yoona tak kalah keras “berhentilah berpura-pura peduli padaku Oppa! kau hanya membuatku lebih terluka” Yoona terisak.

“Yoonggg….” panggilnya dengan suara bergetar.

“Shierrreo!!!! Aku muak kau memanggilku seperti itu”

“Yoong, dengarkan aku….”

“shierreo!! Aku benci padamu Oppa….Aku BENC….”

Yoona tak melanjutkan lagi perkataannya saat Donghae menarik telengkkunya danbibir laki2 itu mendarat cepat dibibirnya. Lagi….laki-laki itu menciumnya lagi. Yoona memberontak ia harus melepaskan ciuman Lee Donghae atau hatinya menjadi lebih sakit dari sebelumnya. Bagaiman jika hal yang sama terulang. Tertangkap basah berciuman dengan kekasih orang lain, Yoona harus membutikan bahwa ia bukan wanita seperti itu.

“biarkan seperti ini…..” Donghae melepaskan ciumanya lalu mendekap erat Tubuh Yoona.

“lepaskan aku Oppa….” pinta Yoona lemah masih dengan isak tangis yang sedari tadi tak juga berhenti.

“Jaebal, biarkan seperti ini……….”

Yoona menyerah, pelukan seperti ini lah yang juga ia inginkan. Andai saja ia bisa menghentikan waktu maka pada bagian inilah ia ingin berhenti. Tertahan dalam pelukan Donghae takut-takut setelah Donghae melepaskan pelukanya laki-laki itu akan kembali bersikap dingin. Kembali mengacuhkanya.

“mianhae….” bisikan kata maaf Donghae membuat Yoona melepaskan pelukanya.

“Mianhae Yoong,,aku tak seharusnya menyakitimu sedalam ini. Mianhae….”

Setetes air mata mengalir turun dipipi Donghae “Aku terlalu memikirkan diriku sendiri mianhae…..”

“Oppa….” Yoona tercekat

“Saranghae……” kata Donghae lagi dengan suara yang nyaris tak bisa didengar Yoona. membuat air mata gadis itu kian berjatuhan “Saranghae….” Donghae mengulang perkataanya dengan suara sedikit lebih keras meskipun masih terdengar lirih.

“Oppa…..” hanya kata itu yang lolos dari bibir Yoona.

“nan jengmal saranghaeyeo…..” kali ini Donghae tak hanya mengatakanya dengan suara lirih, ia berkata tegas lalu kembali menarik telengkuk Yoona dengan lembut. Bibirnya benar-benar menempel pada bibir Yoona sekarang, lalu lumatan demi lumatan pun mewarnai ciumanya bersama Yoona. Yoona tak membalas Lumatan donghae ia hanya menerima ketulusan Donghae dengan mata tertutup tas dilengan kirinya bahkan sudah terjatuh dan kedua tangnya sudah terangkat untuk memeluk laki-laki yang sangat dicintainya itu.

–beeeebbbb beeebbb beeeebb—

Tanpa Yoona sadari Ponsel dalam tasnya kembali bergetar dan layar ponsel menyala menampilkan sebuah nama yang sangat tak ingin Yoona dengar. Tak juga Yoona inginkan untuk kembali masuk dalam kehidupanya dan tulisan yang tertera pada layar Ponsel itu adalah “EOMMAA”

Flashback

“kau tak bisa meninggalkun begitu saja!!” seorang namja yang tengah tersulut emosi menatap wanita dihadapanya dengan tatapan tajam.

“cih!! Aku sudah tak membutuhkanmu lagi…” wanita dihadapanya menatap laki-laki itu tak kalah tajam.

“apa yang kau katakan!”

“kau tidak tau? Aku sudah muak hidup denganmu….dengan keluargamu yang terus mempersulit hubungan kita. Kau tau mereka sangat memuakkan!!!!”

Namja yang sudah tersulut emosi itu semakin membara sebelah tanganya terangkat dan tamparan keras mendarat dipipi wanita didepanya.

“kau bahkan sudah bisa memukulku sekarang! bagus!” wanita itu tersenyum meremahkan “aku semakin yakin untuk meninggalkanmu!”

Tatapan laki- laki dihadapanya melemah, ia menyesal sudah menampar keras pipi wanita yang sangat dicintainya itu.

“yeobeo…..” panggil laki-laki itu lagi kali ini nada suaranya tak setinggi sebelumnya “tak bisakah kita selesaikan ini dengan kepala dingin”

“hah!!! Aku sudah muak…. dan seperti yang ibumu inginkan aku akan meninggalkan anak itu bersamamu!!” kata wanita itu lagi dengan mata berkaca-kaca.

“sayang,,maafkan aku kumohon tetaplah disini akau berjanji membawamu pergi jauh dari keluargaku” pinta laki-laki dihadapan wanita itu dengan sebelah tangan terulur menggenggam tanganya.

“aku tak membutuhkanya lagi!” jawab wanita itu acuh lalu menepis tangan suaminya.

“baiklah! Kalau itu maumu!!!” bentak laki-laki itu lagi “ jangan pernah kembali, dan menjauhlah dari kehidupanku dan Yoona!”

Wanita itu tak menjawab, mulutnya terlalu kelu untuk mengatakan apapun lagi. Kemudian mulai meninggalkan suaminya sebelum pemilik nama yang laki-laki itu sebutkan muncul dihadapanya. Namun keinginanya tak terkabulkan. Saat kedua retina matanya menagkap sosok Yoona dengan mata berlinang air mata melihatnya diambang pintu.

“Eomma…….” panggilnya dengan suara serak.

Wanita itu hanya melewati Yoona begitu saja lalu benar-benar menghilang dari hadapan Yoona. sudah lama sejak saat itu bertahun tahun yang lalu. Saat wanita yang sangat Yoona cintai meningglkanya begitu saja. Dan sejak saat itu juga Yoona berjanji pada dirinya sendiri untuk tak pernah memaafkan wanita yang sudah mengabaikanya begitu saja. Dan stu hal yang tak pernah bisa ia pahami adalah bagaimana mungkin seorang Ibu meninggalkanya begitu saja tanpa melihat wajahnya untuk terakhir kalinya.

Fashback END

52 thoughts on “Dummy Scandal (Chapter 3)

  1. kasian bener hidup yoona. ..udah ditinggalkan sma ibunya. semoga perasaan donghae terhadap yoona Benar2 tulus, agar yoona bsa merasakan sedikit bahagia bersma org yg dicintai.

Komentarmu?