Scandal (Chapter 3)

GambarTittle : Scandal

Genre : Romance, Comedy(?)

Author : Lee Hanna

Lenght : Chapter

Cast : Im Yoon-Ah, Lee Donghae, Seo EunSoo

Other Cast : Seluruh Keluarga SMEnt…

Note : mian lama ngepostnya~ mian kalau ada typo~ mian kalau ff nya jelek~ mian, mian, mian dan mian… enjoy your reading 😀

Yoona POV

Hari ini kami melakukan shooting untuk pengambilan gambar pernikahan terakhir. dan hari yang melelahkan ini di akhiri sekitar jam tiga sore.

Ku rebahkan tubuhku ke atas kasur saat baru masuk ke dalam hotel. Dan menatap langit langit di hotel ini.

“ah… aku mau mandi” ucap donghae sambil meraih handuk. Ku perhatikan namja itu masuk ke dalam kamar mandi. Pasti membosankan kalau aku di sini terus.

Seketika aku berjalan melihat jendela besar di hotel ini yang hanya kaca. Ku lihat orang orang sibuk dengan aktivitasnya masing masing.

Ku raih kaca mata, topi, serta blezer hitam ku dan mengambil tas ku.

“Oke, my holiday start here”

Langkah demi langkah ku jalani di champ elysee Ini dan sekarang di tangan ku sudah ada banyak belanjaan. Belanja sendiri itu gak enak. Tidak seperti saat belanja dengan eonnideul ku. dan sekarang aku harus makan di cafe terdekat masih dengan penyamaran kaca mata hitam dan topi ku agar tidak ada yang mengenaliku. Ku lihat sekelilingku orang orang paris bebicara dengan menggunakan bahasa mereka sendiri yang sama sekali tak kumungerti.

“ah, bosan juga” desisku sambil menyeruput coffee yang sedari tadi menunggu untuk ku minum. Tiba tiba otak evil ku keluar. Ku ambil handphoneku dan melihat tujuh panggilan masuk dari donghae dan tiga pesan darinya

=kau di mana yoong?=

=yak! Kau di manaa??? Apa kau jalan jalan? Kenapa tidak ajak aku?=

=yaaaaak!=

Aku tertawa geli membaca smsnya. “ehm ehm” ku coba menelepon donghae dan menutup mulutku “yak im yoona!” pekiknya, aigooo namja ini “hae… aku… aish, para fans mu memergokiku sedang berbelanja di sini dan mereka mengikutiku dan menerorku”

“mwo?” pekiknya

“mereka terus saja menanyakan kenapa aku menikahimu”

“kau di mana sekarang?”

“sekarang? Aku… di Paris De Monte mall. Di lantai tiga ruang ganti” bohongku sambil menahan tawa

“jangan kemana mana arraesseo? Aku akan kesana” perintahnya lalu mematikan sambungan teleponnya. Aku mulai melepaskan tawaku tanpa memperhatikan orang sekitar.

“hahah aku akan menunggu reaksimu donghae-aaaah” ucapku sambil sedikit berteriak. Tentu saja yang ada di sekelilingku tidak mengerti karena bahasa yang ku gunakan adalah hangul.

Aku kemudian melanjutkan perjalanan ku ke La Vallee Village untuk berbelanja lagi.

Setelah lelah shopping hingga bawaanku melipat ganda, aku pulang ke hotel dan melihat ruangan sekitar yang kosong.

“Mungkin saja namja itu sedang berjalan jalan” desisku. Seketika aku terdiam mengingat sesuatu. Ku lirik jam di dinding yang menunjukkan pukul sembilan malam “omo!” aku langsung membuka handphoneku dan melihat 127 panggilan masuk dari donghae.

Ku telpon balik donghae dan tak beberapa lama terdengar suara sedikit ribut “oppa~ eodiya?” tanyaku sedikit panik

“kau di mana im yoona?” tanyanya dengan suara lembut

“aku di hotel… kau di mana? ”

“baguslah kalau sudah sampai. Nanti kita bicarakan lagi nde, opa sedang sibuk” tiba tiba sambungan telponnya mati. Kenapa sangat ramai suara di sana? Sudah lebih dari empat jam sejak aku meneleponnya tadi. pergi kemana dia selama itu.

“ah molla~ untuk apa aku memikirkannya?!” pekikku sambil menghapus make up di wajahku. Setelah itu aku mandi dan mengeluarkan piyama biru yang ku beli tadi. ku letakkan di kamar mandi.

Ku lihat g-tab donghae masih ada di atas sofa. Belum di matikannya dan saat ku buka terpampang laman twitternya.

Ku lihat ia baru saja mempost….

“jinjja!” pekikku melihat wajahku sedang tidur yang sudah mendapat banyak retweet dan replied.

****

Sudah satu jam lebih aku menunggunya.

Jam semakin berjalan dan kini sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih. Tak beberapa lama ku dengar bunyi pintu terbuka. Donghae masuk dengan tampang lusuh dan kecapean.

“dari mana saja?”

“mencari mu” jawabnya jutek sambil membuka jasnya

“mencariku ke hutan?” tanyaku meledeki tampilannya itu

“kau baik baik saja? Apa ada yang luka?” tanyanya lalu melihat lengan tanganku
“lalu kau percaya kalau aku di kejar dengan fans mu?” tanyaku sambil menahan tawa. Namja itu mendaratkan tatapan tajamnya padaku “dont say….” ucapnya tertahan

“bwahahaahaaha…. pabboya!” ucapku sambil menunjuk keningnya dan mendorongnya dengan telunjukku sementara namja itu masih terdiam.

“yak!” donghae menggendongku dan melemparku ke kasur

“ya donghae!!!! Jinjja michilgange!” pekikku karena terhempas ke kasur.

“ya~ bagaimana bisa kau membohongiku” pekiknya.

“mian mian” jawabku sambil tertawa

“aish. Mian katamu?” tanyanya lagi. wajahku berubah menjadi serius melihat wajah seriusnya.

“mian ne” jawabku. Donghae terduduk di pinggir kasur sambil menaikkan lengan bajunya. Aku merangkak di atas kasur dan memeluknya dari belakang.

“mian ne” ucapku sambil melingkarkan lenganku di lehernya, meletakkan wajahku di bahunya dan menyandarkan kepalaku di sana.

“aish. Kau tau titik kelemahanku” desisnya, tangannya memegang pipi kanan ku. Tiba tiba handphonenya berdering menandakan pesan masuk.

. ia menahan tanganku agar tidak melepaskan pelukan. Perlahan di ambilnya handphone nya di kantung celananya dan terlihat pesan dari Eun soo

=from : Eun Soo

Oppa~=

langsung ku lepaskan pelukanku melihat pesan itu tanpa ia sadari kalau aku melihat pesan nya.

“wae? Kenapa di lepas?” tanyanya

“k-kau bau. Mandi sana” ucapku

“aish” ia membalas pesan itu dan lalu beranjak mengambil handuk dan seketika langkah kakinya terhenti melihat tumpukan belanjaan ku

“kau membeli sebanyak itu tanpa membelikanku sedikitpun?” tanyanya

“untuk apa ku belikkan” ucapku sambil menarik selimut

“aigo… yoong, kau sudah makan?” tanyanya padaku

“sudah”

“aku belum, pesankan makanan hotel untukku”

“nde” jawabku singkat lalu menggeliat ke meja telepon yang ada di samping kasur. ya, aku malas untuk duduk karena lelah berjalan seharian tadi.

“yak ini untukku?!” pekiknya dari dalam kamar mandi sambil melambungkan pakaian biru yang ku letakkan di sana “piyama couple” ucapnya

“itu dapat dari hotel” bohongku

“tsk, alasanmu jelek” ucapnya sambil menutup pintu kamar mandi.

Setelah ia keluar dari kamar mandi, tepat di saat makanan datang.

Terdengar suara namja itu makan sambil menonton dengan volume suara di kecilkan.  Sedangkan akumasih tidur. Ani, mencoba untuk tidur.

Tak beberapa lama donghae berbaring di sebelahku dan mematikan lampu hingga hanya lampu tidur lah penerang kami.

Ia memelukku dari belakang dan tangan hangat nya terasa di perutku. Aish, berani sekali ia memelukku. Jangan jangan kemarin kemarin ia juga memelukku?

Ku siapkan ancang ancang untuk menendangnya sebelum ia bergeming

“kau tau, aku sangat mengkhawatirkanmu” ucapnya pelan “sukurlah kau tidak apa apa” desisnya “malah aku yang di kejar dengan fansmu dan untuk meredakan mereka butuh waktu yang lama” ucapnya lagi. ia kemudian memelukku lebih erat lagi. tanpa memperdulikannya ku tendang ke belakang

“aaaarhg!” pekiknya. Ia menggeliat kesakitan

“yak! Siapa yang menyuruhmu memelukku”

“k-kau aiiiish” pekiknya sambil meringkuk kesakitan dan tangannya memegang apa yang sakit itu

“omo! Kenak di situ” pekikku

“kau menghilangkan masa depan ku! kau mengerikan” racaunya

“m-mian mian ne ” ucapku mulai panik. Bagaimana bisa aku melihat atau pun mengurangi sakitnya. Tak mungkin aku mengelusnya, memberinya obat poles, itu adalah bagian sensitif. Huh god, aku menyesal telah menendangnya

“aish… appeooo” pekiknya

“oppa… gwaenchana?” tanyaku sambil menahan sakit. Tanpa ku sadari ku lihat tangannya yang terkena luka

“ige mwoya?” tanyaku sambil menarik tangan kirinya yang lecet. Lecet yang panjang dengan luka kecil yang memerah

“itu, tadi kena tembok saat di kerumuni fans”  ucapnya dengan nada yang wajar

“tunggu, apa kau tidak sakit lagi?” tanyaku. Ia langsung merubah ekspresinya  dan merintih kesakitan

“aaarh ini semakin sakit saja” racaunya

“yak, aktingmu jelek” ucapku sambil memukul pelan pundaknya. Aku berjalan menuju kotak obat dan mengeluarkan betadine.

“sini ku lihat” di ulurkan tangannya dan aku mulai membersihkannya dengan alkohol lalu “memangnya kau tidak mengenakan samaran, oppa?” tanyaku sambil membersihkan lukanya

“aku buru buru,”

“pabbo ya” ucapku sambil menempelkan handsaplas di lukanya

“bagaimana tidak aku khawatir, kalau kau di apa apakan dengan mereka bagaimana denganku? Kalau kau pulang dengan membawa luka, ”

“apa kau sebegitu khawatirnya?” tanyaku sambil menatapnya. Kami saling diam dengan saling menatap. Entahlah, apa yang kulihat di matanya mengatakan ia. Bagaimana mungkin, aku sangat mengira ia sudah melupakan ku.

“gumawo” ucapnya. Aku tersadar dari lamuanku dan  meletakkan kotak obat lalu berbaring di kasur. donghae masih duduk melihatku

“aku masih sangat seperti yang dulu. Mencintaimu dengan volume yang sama bahkan lebih saat ini” ucapnya. Ku lihat ia yang sedang menatapku. Aku ikut duduk dan mengerutkan keningnya

“alasan mu yang memutuskan ku waktu itu sangat tidak akal” ucapnya lagi. tiba tiba buyi pesan masuk lagi. ku lirik handphonenya yang terletak di meja di samping kasur kami dengan tajam. Aku berdecik kesal. Pasti itu dari eunsoo lagi.

Aku membanting tubuhku ke kasur sementara namja itu membalas pesannya lagi. donghae tidur di sampingku

“aku belum selesai bicara yoong”

“bicara saja pada yeoja yang kau sms, aku ngantuk” ucapku ketus

“kau cemburu?”

“untuk apa aku cemburu?” ucapku donghae lalu memaksakan tubuhku untuk berbalik.

“sekarang katakan padaku alasan yang sebenarnya kau memutuskanku” ucap donghae

“apa kau masih mencintaiku?” tanyaku

“bahkan rasa itu bertambah saat kita berbulan bulan tak saling kontak” ucap nya. ku peluk tubuh donghae dan menyandarkan kepalaku di dadanya.

“wae?” tanyanya pelan

“saat kau datang menjengukku di drama waktu itu… kau sibuk dengan partner wgm mu, kau bahkan tidak mengacuhkan ku” ucap yoona sambil membenamkan wajahnya di pelukan donghae

“maksudmu eonsoo?” yoona mengangguk

“awalnya mendengar kau ikut wgm aku kesal. Tapi itu faktor kerja karena aku juga mendapat kissing scene yang kau benci. Jadi ku wajarkan. Tapi waktu itu kau datang untuk menjenguknya. Memberinya neck pillow nya yang ketinggalan di mobilmu, berbicara padanya bahkan saat aku ikutpun kau tidak mengapekku. Para media mengira kalian memang ada hubungan. Bagaimana aku tidak kesal” ucap yoong meluapkan segala hal yang selama ini telah ia pendam dalam dalam. Menguburkannya.

“aku pikir kau akan minta maaf,”

*Flash Back*

“wae? Bukankah bagus kalau para media mengira aku menjenguk dia. Kalau media tau aku menjengukmu, scandal kita akan merebak luas”

“lalu kalau kita membuat scandal kenapa?”

“apa kau gila? Reputasi kita bisa turun im yoona”

“mwo?” ucap ku sambil menahan air mata yang sudah membendung. Namja itu masih sibuk mengemudi. Ku genggam erat kotak makan yang ku pegang.

“kita mau duduk di mana?” tanyanya sambil menjalankan mobil pelan melihat taman sekitar yang sepi.

“shireo. Aku mau pulang saja. Aku sudah gak mood untuk piknik” ucapku sambil menatap luar. Seketika mobil berhenti. Aku masih memalingkan mukaku takut menatap matanya

“yoong…” ucapnya. “im yoona” aku langsung beralih menatapnya yang juga menatap wajahku “tadi kau yang mendesakku. Mengatakan kalau kau membuat kimbab spesial untukku dan memaksaku untuk ikut saat aku benar benar selesai manggung. Bahkan minum saja aku tidak. Dan sekarang? Pokoknya kita harus tetap piknik. Aku lapar” ucap donghae. Ia bahkan tidak mengerti keadaan ku. bukannya bersikap baik atau apapun setelah kemarin ia tidak mengapekku dan hanya berbicara pada Eunsoo. Aku bahkan masih bisa diam. Dia seolah datang untuk menjenguk yeoja itu.

Aku  lalu membuka pintu mobil ini “makan lah sendiri, aku lupa kalau ada janji” ucap ku lalu mencari taxi dan pulang ke dorm ku.

*Flash Back End*

Donghae mengeratkan pelukannya.

“bahkan… bahkan di saat itu aku masih berharap kau minta maaf dan datang. Tapi nyatanya aku melihatmu membuat pesta kejutan untuk eunsoo” ku cengkram erat piyama tidurnya.

“kau menangis?” tanyanya. Aku menggeleng pelan

“tapi bajuku basah” entahlah. Aku memang menangis dan malu untuk mengakuinya

“mian yoong…” donghae lalu melepas pelukanku. Ia mensejajarkan wajah kami dan menghapus air mata ku dengan jempolnya.

“aku akan merubah semuanya… mian yoong,” ucapnya. Ia tersenyum padaku dan membuatku membalaskan senyumannya tanpa sadar.

“kalau gitu kita mulai dari awal lagi ne” ucapnya. Aku mengangguk sambil membalas senyumnya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajahku. Ku tutup mataku perlahan

=drrrrrrt drrrrrt= suara handphonenya membuatku membuka mataku dan melihat arah sumber suara.

“ Aish, mengganggu saja” ucapnya. Ia meraih handphonenya dan menjauh dari kasur

“yeobseyeo?” ucapnya. Dan sudah ku tebak itu siapa

“eoh eunsoo ya~ wae yeo?” sudah ku duga. Ku lempar bantal tidur donghae ke tempatnya dan membuatnya hampir terjatuh karena mendapat lemparan dari belakang. Di liriknya aku yang pura pura tertidur saat ini

“nde… jinjja? Waah keure. Aku akan kirim alamatnya. Araesseo. Nde, jaljaeyeo”  donghae berjalan ke arahku dan tidur di sampingku

“wae? Jaelous?” tanyanya sambil terkekeh geli

“ani” ucapku sambil membalikkan tubuhku membelakanginya. Perlahan ku rasakan ia memelukku dari belakang. Ia membalikkan tubuhku hingga berhadapan dengannya

“wae?” tanyaku kesal

“eunsoo bilang ia sedang di paris untuk pemotretan”

“mwo?” tanyaku sedikit tidak percaya

“besok kita sarapan dengannya ne” ucap donghae lagi sambil tersenyum

“shireo, aku lebih baik makan makanan hotel”

“yoong… ”

“wae? Shireo….” ucapku sambil memejamkan mataku berharap akan larut dalam mimpiku. Perlahan ku rasakan donghae memelukku erat hingga aku tertidur.

***

Aku bangun dan melihat donghae yang tertidur pulas di sampingku. Lalu ku buka handphoneku dan melihat berita selebriti seputar SM ent. Ku lihat postingan paling awal adalah =Donghae Super Junior mengadakan konverensi pers sendiri= ku buka postingan itu dan intinya,

=donghae Super Junior memerikan tanda tangan serta foto bersama fans lebih dari tiga jam secara gratis untuk  para ELFishy yang berada di Paris karena pernikahannya dengan kekasihnya Im Yoona” sontak saja aku tersenyum melihatnya. ternyata ini yang ia lakukan. Mungkin agar para ELFishy tidak jaelous dengna ku. hihihihi

“oppa bangun” ucap ku sambil menggoyang kan badannya. Ia hanya sedikit mengerang.

“tapi ada janji mau sarapan dengan eunsoo… nanti telat” ucapku lagi. ku daratkan bibirku di bibirnya dan mengecupnya pelan. Setelah ku lepaskan matanya sudah terbuka sempurna dan membuatku sedikit tertawa

“kenapa sebentar?” tanyanya

“makanya bangun dulu. Bukannya hari ini kau ada janji?” tanyaku

“ah, benar juga. Kau tidak ikut?”

“tidak” jawabku

“ayolah… ”

“shireo. Aku mau pergi ke seine river mau naik yacth pasti menyenangkan”

“sendirian?”

“tentu saja. Oppa pergi dengan eunsoo” aku hendak beranjak tapi namja itu menahan tanganku

“aku ikut. Tapi sebelum itu kumohon kita makan bersama dengannya” ucap donghae. Ki tatap matanya

“keure..” ucapku dan seulas senyum terpampang jelas di bibirnya. Ia langsung memelukku erat

“bagai mana bisa aku siap siap kalau kau memelukkku” ucapku

“nde, aku juga akan siap siap” ucap donghae “mau mandi sama?” tanyanya dengan tampang bodohnya. Sontak saja aku membulatkan mataku sembari melemparkan bantal ke tepatnya

“micheosseo!!”

“wae? Kau istriku”

“aish!!! Yaak… ” pekikku mendengar alasan emas yang selalu ia lontarkan. Donghae lalu medekatkan wajahnya ke mukaku yang sudah memanas ini

“kenapa wajahmu memerah? Apa yang kau pikirkan huh?” donghae lalu menjitak kepalaku “dasar yadong”

“aigo… sakit oppa” langsung saja ku tinju perutnya dan namja itu merintih kesakitan.

Pagi yang ribut….

***

Aku dan donghae turun dari mobil yang kami sewa dan berjalan masuk ke restaurant mewah ini. baru masuk saja sudah tercium wanginya sarapan yang sudah di buat oleh mereka. Bau kopinya yang harum juga tak kalah membuatku merasa lapar.

Ku lihat di sudut ruangan yang berada di kaca besar yang memperlihatkan jalan di luar yang di hiasi oleh sibuknya warga di Paris.  Di situ duduk seorang yeoja yang sedang mengutak atik handphonenya. Senyum tak kuasa lepas dari bibirnya. Dan saat kami berjalan ke sana, ia menyadari akan kedatangan donghae lalu berdiri untuk menyambut namja itu. Raut wajahnya berubah seketika ketika aku yang berada di belakang donghae juga menyapa yeoja itu.

“annyeong eonni… sudah lama tidak berjumpa” ucapku

“anyyeong haseyeo” jawabnya sedikit kaget. Namun dapat kulihat ia masih bisa menahan rasa nya itu.

“sudah pesan?” tanya donghae

“belum hae,” ucap eunsoo. Donghae mengambil buku menu yang ada di meja makan itu. Satu di berikannya untuk eunsoo yang berada di hadapan kami dan satu untukku yang ada di sampingnya

“mau apa yoong?” tanyanya padaku sambil melihat daftar menunya

“m….” aku pout sambil melihat lihat menunya. Semuanya enak. Kalau sama soo young eonni pasti kami sudah mencoba nama nama yang aneh dulu

“ini seperti nya enak” ucapku sambil menunjuk sallad la vizto. Salad dengan daging ._.

“sepertinya” jawab donghae

“oppa pasti mau ini” ucapku sambil menunjukkan pudding strawberry. Ia mengangguk sambil tersenyum

“tau saja” desisnya. Lalu kami memilih minuman yang sama. Aku tersenyum melirik eunsoo yang sedari tadi melihat kedekatan kami. aku menatap matanya seolah berkata ‘dia kan suami ku, mwehehehe’

Setelah selesai makan pagi bersama aku dan donghae pamit untuk pergi.

“tunggu di sini dulu, opa mau bayar”

“tidak usah, eunsoo saja yang bayar” ucapnya

“gwaenchana. Kali ini aku yang traktir” jawab donghae “lagi pula aku membawanya” desisnya sambil melirikku

“tsk, kau yang memaksaku” jawabku. Donghae tertawa kecil lalu berjalan ke meja kasir. Suasana berubah menjadi akward antara eunsoo dengan ku. angin dingin melewati kami membekukan suasana.

“eum… apa donghae bersikap baik padamu?” tanyanya

“tentu saja” jawabku

“baguslah” jawabnya “sampai kapan sandiwara ini?” tanyanya lagi dan pertanyaannya spontan membuatku terdiam kaku.

“aku tau kalau pernikahan ini hanya sementara untuk menghapus scandal mu, benarkan?” tanya nya lagi

“mwo? tau dari siapa?”

“donghae yang memberi tau padaku” ucapnya. Ku coba untuk tersenyum, mencoba tenang setenang mungkin

“benarkah?” aish, seberapa dekat donghae dengan yeoja ini hingga masalah ini ia beri tau padanya?!

“ne, maka dari itu… kau tak berhak cemburu kalau aku pergi dengannya nanti kan?” tanya nya padaku “aku mau mengajaknya jalan” lanjutnya. Sontak saja aku terdiam kaku. Apa yang harus aku lakukan?

“lagi pula, aku tidak yakin kalian akan ada rasa satu sama lain. Ah, keure… aku dengar di champ elysee ada toko yang memberikan diskon besar besaran” ucapnya lagi

“aku tidak butuh diskon itu, ” aku beranjak dari kursiku dan pergi meninggalkan restaurant ini. donghae yang melihat ku langsung berlari mengejarku

“eodi ka?” tanyanya sambil menahan tanganku

“sudah ku bilang aku tak mau makan tadi. aku pulang saja, mau packing untuk besok” ucapku lalu menunggu taxi yang lewat. Donghae menahan tanganku dan menatap mataku

“ya, ada apa dengan mu?” tanyanya. Ku lepaskan tangannya dan masuk ke dalam taxi.

Aku memilih untuk pergi berjalan jalan keliling kota paris hingga tarif taxinya harus di bayar mahal. Entah lah, bahkan sekarang sudah siang dan aku memutuskan untuk pulang.

Ku buka pintu kamar hotel dan tak menemukan donghae di sana. Apa ia masih kencan dengan yeoja itu?

“Tsk.” Desisku pelan. Aku kali ini memutuskan untuk pergi ke seine river sendirian. Aku ulangi. Sendirian.

Di sana aku melihat pengunjung yang tak banyak dan salah satu pengunjung sedikit mengagetkanku.

Lee donghae?

Ia duduk di tepi sungai sambil menyandarkan lengannya di pagar. Apa ia tidak bersama eunsoo?

Ku coba untuk menghampirinya dan berdiri di sebelahnya.

“yoong?” tanyanya  padaku yang masih menatap sungai ini

“kemana yeoja itu?” tanyaku datar

“kau yang kemana? aku menunggu mu dari tadi”

“sejak kapan?” tanyaku

“saat baru pulang dari restaurant tadi” ucap donghae lagi. ku tatap namja itu menunjukkan ekspresi bingungku

“kemana yeoja itu?”

“dia ada pemotretan,”

“tsk, dia bilang ia ingin mengajakmu”

“benarkah? Dia memang mengajakku, tapi aku tidak mau” ujarnya lagi. ada sedikit kebahagiaan mendengar penjelasannya. Tak beberapa lama kemudian tangannya merangkul pinggangku

“makanya jangan langsung kabur”

Dan terjadi berdebatan kecil di antara kami seperti biasanya. Donghae kemudian mengajakku untuk naik ke yatch bersama sama. Mengarungi sungai ini dengan di nyanyikan lagi oleh pendayung yatch nya. sunyai yang indah ini kami jalani bersama dan setelah itu kami berjalan jalan ke sekeliling paris karena hari ini adalah hari terakhir di sini.

“tunggu!” ucap ku ketika melihat sebuah baju sweeter bergambarkan nemo di depannya

“ini cocok untukmu” ucap ku. Donghae pun mencari sweeter bergambarkan rusa dan menemukannya.

“kau pakai yang ikan, aku pakai yang rusa, araesseo?” tanyanya. Aku tersenyum simpul melihat tingkahnya.

Setelah membayarnya, kami pun pergi dengan langsung mengenakan baju tersebut.

****

Setelah malam kami pulang bersama ke hotel dan menyiapkan koper masing masing.

Hingga larut malam baru aku bisa merasakan empuknya kasur. donghae masih sibuk dengan g-tab nya. entah apa yang ia lakukan di sana.

Tak beberapa lama ia tidur di sebelahku. Di tariknya selimut hingga menutupi kami berdua

“besok kita sudah pulang” ucapnya dan masih dapat ku dengar decikan kesalnya

“wae?”

“tidak bisa santai santai begini lagi”

“benar” jawabku.

“seharusnya kita habiskan malam ini lebih lama” ucap donghae lagi. aku hanya diam tak bergeming mendengar ucapannya

“apa kau sudah lelah?” tanyanya lagi

“eum… belum juga” jawabku singkat.

“ehm, kalau begitu…” tiba tiba donghae menindihku dan tersenyum padaku “bukannya kita sudah menikah”

“j-jadi maksudmu?”

“eum… k-kita lakukan saja sekarang, dari pada nanti, banyak yang ngintip” ucap donghae dengan agak sedikit kaku

“oppa, aku tidak mau ngedance sambil membawa perut besar nantinya… biar bagai manapun aku masih terlalu muda untuk hamil” ucap ku

“jadi? Menurutmu aku perduli?” tanya donghae sambil tersenyum evil

Author POV

“jadi? Menurutmu aku perduli?” tanya donghae sambil tersenyum evil

“yak!” yoona langsung menendang donghae tepat di bagian sensitifnya lagi.

“aaargt! Kali ini kau harus bertanggung jawab nyonya lee!” pekik donghae sembari menatap yoona tajam. Yeoja itu menahan dada bidang donghae dan membuat donghae menghentikan tingkahnya

“b-beli pe-pengaman dulu, aku tidak mau hamil” ucap yoona dengan wajah paniknya

“n-nde?”

***

Malam yang sangat dingin. Dengan sweeter rusa yang tadi mereka beli serta topi dan syal nya donghae berjalan menuju apotik terdekat. Ia kemudian sampai ke tempat apotik.

“aish, apa kah aku harus membelinya di sini?” tanya donghae pelan ketika melihat ketiga yeoja sedang menatapnya sambil tersenyum senyum. Ketiga yeoja itu terus memperhatikan donghae

“he look handsome”

“yes, i think so”

“good, his eyes” sementara donghae hanya bisa diam pura pura mencari saat benda yang ia cari sudah ada di depan mata

“eum…. excuse me” sapa yeoja itu ragu ragu

“yes?” tanya donghae

“it is” ia menunjukkan label harga yang masih tegntung di sweeter donghae.

Tanpa donghae sadari semenjak dari tadi ia berjalan jalan dengan yoona, lebel harga bajunya belum tertanggalkan. Donghae langsung mengurungi niatnya dan berjalan ke apotik lain nya yang terletak lumayan jauh dari hotel. Sudah lumayan lama donghae berkeliling mencari benda yang ia cari tapi tak juga ia temukan

“eum… did you… have…” donghae terbata bata, ragu untuk bertanya. “do you have ehm, condom?” tanyanya sambil berbisik

“what? What do you say?” tanya penjual itu. Bagaimana ia bisa mendengarnya, donghae saja menutupi mulutnya dengan syal. Dan mana mungkin donghae membuka syal itu. Orang orang bisa tahu kalau itu adalah donghae super junior. Terutama dengan adanya iklan poster yang tertempel di tembok bergambarkan wajah member super junior.

Donghae langsung keluar dan pergi mencari apotik lainnya. Setelah menemukannya, akhirnya apotik itu menjual apa yang ia inginkan.

Donghae langsung pulang dan melihat yoona sudah tertidur pulas di atas kasur.

“aish…” desisnya. Donghae lalu ikutan tidur di samping yoona. Hari ini, gagal.

****

Ke esokannya mereka pulang ke Seoul dan di sambut dengan para fans mereka. setelah itu mereka langsung pergi ke rumah baru yang sudah di siapkan oleh Lee Soo man. Di sana sudah ada soo man dan beberapa member super junior yang terlihat ceria menyambut kehadiran mereka serta member SNSD yang tidak terlalu bahagia.

Saat baru saja masuk member SNSD langsung menghampiri yoona dan menanyakan keadaannya

“apa kau baik baik saja?” tanya taeyeon khawatir

“yoona yang malang” ucap jessica

“kau pasti sangat menderita” ucap sooyoung dan begitu seterusnya hingga membuat yoona sedikit bingung. Sementara donghae…

“hyung! Kau sangat beruntung!” ucap kyuhyun

“yak~ kau pasti menikmatinya, huh?” ucap yesung

“aigo… beri tau aku apa ukurannya?” tanya shindong

“gaya apa yang kau pakai hae?” tanya eunhyuk, dan begitu seterusnya hingga membuat donghae bingung.

“ehm, aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian berdua, yoona di sana dan donghae di sana. Usahakan jangan melakukan hal hal lebih araesseo?” tanya sooman ahjussi “bersabar aja untuk ini,” lanjutnya. Donghae dan yoona mengangguk setuju.

***

Setelah hari itu, donghae dan yoona tidur secara berpisah meski donghae selalu pindah ke kamar yoona atau sebaliknya.

Tanpa sadar sudah sebulan mereka melakukan hubungan palsu ini. tiba tiba Lee sooman datang ke rumah mereka pagi pagi sekali.

“sooman ahjussi? Wae keure?” tanya yoona

“sudah sebulan kalian menikah. Sesuai perjanjian, kalian boleh berpisah.” Ucapnya. Dan itu membuat yoona dan donghae kaku seketika, terutama donghae.

“wae?” tanya soo man yang sedari tadi memperhatikan mereka “tidak terjadi sesuatu kan?” tanyanya dengan tatapan penuh selidik “jangan bilang… yoona hamil” ucapnya

“nde, yoona hamil” bohong donghae.

“mwo?” tanya soo man tidak percaya, terutama yoona

“benar itu yoona?” tanya sooman pada yoona

“eh? N-nde…” jawab yoona dengan sediki keraguan.

“aish, kita harus check up dan memastikan semuanya”

“h-hari ini?” tanya donghae

“aniya, aku harus membuat janji dengan dokter kandungan dulu. Jika tidak dokter yang ku kenal, berita ini akan menyebar” ucap soo man lagi. setelah itu ia pergi meninggalkan donghae dan yoona duduk berdua termenung bersama pikiran masing masing. Pagi yang cukup membuat jantung bekerja dua kali lipat dari biasanya tanpa perlu berolahraga.

Yoona langsung mengambil bantal sofa dan memukul donghae sekuat kuatnya

“pabboya?! Mana mungkin aku bisa hamil! Kita saja belum pernah melakukannya” pekik yoona

“itu karena kita berdua sibuk” desis donghae “kalau tidak aku akan melakukannya dari dulu” jawabnya lagi sambil melipat kedua tangannya

“keure, jadi bagaimana? Apa mungkin seharian bisa hamil?”

“tunggu, bisa saja” ucap donghae pasti sambil menatap yoona. Ia langsung menggendong yeoja itu dan membawanya ke kamar. Dan, ehm…. If you know what I mean.

****

Yoona POV

Menancapkan benih di rahimku tidak semudah yang ku bayangkan. Bahkan hari ini dokter mengatakan hasilnya negative meski sudah sangat kecapean kami melakukannya tadi malam.

Entah lah, soo man ahjussi tertawa setelah mendengar perkataan dokter.

“kalau kalian memang mau tetap bersama bukan begini caranya, aku hampir mati saat tau yoona hamil…  aku khawatir dia akan menambah scandal lagi” Ia lalu membiarkan kami tetap pada ikatan ini. mungkin ia mengerti kalau donghae berbohong kemarin.

Lagi pula, baguslah aku tidak hamil. Aku hanya belum bersedia untuk memilikinya di saa karirku sedang melonjak tinggi…

***

Tiga bulan kemudian~

Author POV

“ppalli!” pekik donghae dan membuat yoona semakin mempercepat gerakannya dalam memakai sepatu. Dengan sedikit berlari yoona masuk ke dalam mobil

“kita sudah terlambat lima belas menit” ucap donghae lalu menginjakkan gas mobilnya

“ini juga karena lambat bangun” ucap yoona sambil membenarkan lipsticnya

“entah alarm yang salah atau memang kita yang kecapean?” tanya donghae sambil sedikit tertawa

“kecapean mungkin. Oppa sih, di bilang gak usah lanjut tadi malam”

“yoong menggoda sih,” seketika namja itu tertawa

“yak!” pekik yoona sambil memukul lengan donghae

“appeo!” pekiknya. Mereka berdua segera pergi ke SM Building untuk rapat tentang drama.

Tepat saat mereka sampai, semua member sudah berada di sana dan baru saja mau di mulai rapatnya.

“tepat sekali” ucap donghae lalu duduk di antara member super junior lainnya. Begitu pula yoona yang duduk di antara member SNSD lainnya.

Tak beberapa lama…. “hueeeeek” bunyi itu berasal dari yoona yang sekarang sedang menutup mulutnya. Semua mata tertuju padanya.

“jangan bilang,….” ucap donghae sambil menatap yoona kaget

“aigo… jangan menambah scandal lagi yoon…” ucap soo man ahjussi

*THE END*

 

Mian kalau endingnya jelek… lagi gak dapat ilham (?) hhaahha 😀

Semoga suka dengan ff yang lainnya 🙂 keep reading and dont forget to replace a comment ^^

 

58 thoughts on “Scandal (Chapter 3)

Komentarmu?