Flashback (Chapter 2)

flash back pict

Author: Lee Hanna

Title: Flash Back (Sick)

Rating: PG-15

Genre: Romance, Friendship, Shool

Cast: Im Donghae, Im Yoon ah

Other Cast: Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Tiffany Hwang, Kwon Yuri, Sunny, Kim Taeyeon, Jung Jessica, Seo Eun soo

Length:  Chapter 1-6

Note: Maaf kalau typo bertebaran

 

Yoona POV

 

aku berjalan dengan gontai ke dalam kelasku. aku tidak mau mengejar kursi itu lagi… tapi kini, untuk hari ini, kursi itu kosong! aku sambil berlari kecil duduk di kursi tersebut =weeee areee theee champiooon!!= dengan cepat aku duduk di kursi tersebut, sedetik kemudian kyuhyun datang dari pintu belakang sambil berlari. aku mendaratkan senyuman mautkku padanya

“kyuhyun annyeong” ucapku dan ia terlihat kesal dengan itu semua. muahahaha! aku menang kyuhyun-aaah!! setelah berabad abad aku selalu kalah dengannya! kini aku mendapatkannya!

“you got it Im Yoon-ah!!” aku menaikkan tanganku setinggi tingginya dan tertawa puas

“ayolaah, itu hanya sebuah kursi…” ucap yuri yang baru datang dan langsung meletakkan tasnya

“k-kau mengerikan yoong,” ucap kyuhyun dengan penuh keringat di sekujur wajahnyanya. kyuhyun mengeluarkan PSP nya dan mulai bergelut dengan benda kecil itu.

“fany-ah,” panggil yuri pada yeoja yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya. yuri mengulurkan tangannya untuk di ramal. yah, seperti biasanya. yeoja itu sangat percaya dengan hal hal seperti itu

“hari ini sial bagimu….” ucap tiffany

“sial apanya? aku malah beruntung” jawab yuri. yuri tiba tiba  berbalik dan menatapku dengan senyumannya

“kenapa dengan wajahmu?” tanyaku sambil memandangnya

“aku dapat nomornya Donghae songsaeniiim.. hihihi”

“jeongmal?!” tanyaku. aish yeoja ini sangat berusaha! kyuhyun tertawa geli sambil melihatku. ia seolah berkata ‘hahaaha… im yoona, tamatlah riwayatmu… donghae dan yuri akan sering telponaaaan’

tiba tiba tanganku melayang dan memukul kepalanya

“appeo~ yak! mwoya?!” tanyanya padaku

“a-aniyeo… tiba tiba aku ingin memukulmu”

“aish yeoja ini, bagaimana dia bisa tinggal bersamamu?” tanyanya lalu kembali ke PSP nya

“dia siapa?” tanya yuri. aku langsung berdegik menatap kyuhyun, berharap namja pabbo ini tidak mengatakannya pada yuri

“orang tuanya lah” ucap kyuhyun enteng. yuri hanya mengangguk angguk.

“yak! yak! lihat! lihat!” panggil sungmin yang baru masuk dengan mambawa keributan di tengah keheningan, mungkin tidak bisa di sebut keheningan, tapi keheningan kecil di antara keributan

“mwoya?” tanya kyu padanya

“yeppeo?” tanyanya sambil memperlihatkan kaos berwarna pink yang di pakainya di dalam seragam sekolahnya . warna pink yang mencolok, sangat mencolok

“aigo… kau bahkan mengalahkan veminimismenya sunny” ucapku pada sungmin

“terlalu mencolok untuk muka sesuram mu” ucap yuri

“30% suka” komentar tiffany

“yeppeo” ucap kyuhyun sambil tersenyum

“jeongmal?! gumawoseo!!!” sungmin kini jingkrak jungkrik sendiri. kyuhyun bahkan belum melihat bajunya, aku saja tidak yakin kalau kyuhyun tadi mengatakan ‘yeppeo’ itu pada sungmin atau PSP nya. karena jelas jelas kyuhyun tidak sedikitpun menatap sungmin, apa lagi kaos mencoloknya itu. kaos itu bahkan bisa melelehkan magnum gold sangking mencoloknya. *Sponsor Team:Magnum Gold

****

“yuri” ucap jessica songsaenim. yuri kedepan untuk mengambil kertas jawabannya dan seketika ia berteriak dengan tiga oktaf dan membuat kami semua harus menutup telinga kami.

“wae?!” tanyaku ketika serinai itu berhenti

“nilaiku naik!!!”

“jeongmal?” tanyaku. ia memperlihatkan nilainya yang tertulis dengan tinta merah =1,8=

“mwoya?” tanyaku dengan nada datar

“setidaknya aku naik 0,3 dari ulangan yang lalu.”

“tapi kau tetap remed pabbo” ucapku

“kyuhyun” teriak jessica lagi dan kyuhyun maju ke depan. ia memandang kertas jawabannya dengan wajah datar dan kembali duduk.

“berapa nilaimu?” tanyaku pada kyuhyun. ia memberikan kertas jawabannya padaku dan tertulis =97=

“daebaak” ucapku envy. ia bahkan sebelum ulangan masih bermain PSP. apa PSP itu membantu? kalau PSP itu membuat pintar, aku akan membelinya sekilo. ani, satu ton. pakai uang donghae pastinya. hehe.

“tiffany” tiffany lalu kedepan kelas dan mengambil kertas jawabannya.

“berapa?” tanyaku dan yuri serentak

“sembilan puluh” ucapnya

“aish, jinjja… kenapa aku harus rendah?” tanya yuri

“yoona” aku langsung maju kedepan kelas dan mengambil kertas jawabanku

“sama dengan yang kemarin” ucapku datar

“berapa yoong?” tanya yuri penasaran

“kau boleh mengambilnya untuk kau pelajari” ucapku smebari memberikan kertas ujianku

“aigo… kenapa nilaimu itu datar?” tanya yuri

“molla,..” jawabku lesu

“berapa nilaimu?” tanya kyuhyun

“nol” ucapku.kyuhyun kembali tidur seolah tadi ia tidak berbicara padaku ataupun bertanya padaku. setelah pembagian nilai, jessica songsaenim kembali menerangkan bab baru. setelah itu kami di berikan latihan dan kami mengerjakan nya. kecuali aku. aku hanya menunggu jawaban dari kyuhyun. jessica berjalan ke belakang dan melihat jawabanku yang masih mulus

“yoona, kenapa belum di jawab?” tanya yeoja itu

“hm? masih ku pikirkan mau pakai rata kiri atau kanan atau rata kiri kanan” jawabku ngasal “maka dari itu aku mengenakan pensil”

“he?” raut wajah jessica terlihat berubah seketika “memangnya ini microsoft word?” jessica beranjak ke mejanya yuri dan sedikit membungkuk untuk menjelaskan apa yang yuri tanya hingga roknya tersikap dan Yeo San yang duduknya di samping yuri namun berjarak karena kami duduk berdua dua, ia memfoto bagian rok bawah jessica songsaenim. aku melihat hal itu terlihat kaget dengan sikapnya. namja itu memang nakal dan ia ketua geng dari bad boy bad boy. bukan boy band, tapi bad boy.

“kyu… lihatlah mereka” aku menunjukkan yeo san yang menunjukkan foto tersebut dengan teman sebangkunya dan teman di belakangnya dan mereka berempat tertawa bersama. kyuhyun tidak terlalu memikirkan mereka dan kembali ke soal. tiba tiba pintu belakang kelas kami terbuka. satu kelas melihat ke belakang dan menemukan donghae.

“sini handphonemu” ucap donghae pada yeo san. kyuhyun berbalik melihatku yang sedang menatap donghae.

“waeyeo?” tanya yeosan

“aku bilang sini”

“wayeo donghae opp- donghae-ssi” mwo?! ia baru saja mau mengatakan oppa!! yeoja ini jinjja!!. donghae merampas handphone di tangan yeo san dan melihat foto itu. aku yakin ia menghapusnya. yeo san tersenyum licik

“donghae-ssi apa kau sudah melihanya? kenapa kau harus mengenakan handphoneku untuk melihatnya? kau bisa secara langsung membuka nya sendiri. bawa saja yeoja itu kerumahmu” aku membulatkan mataku mendengar ucapan namja bajingan itu

“namja seumuranmu tidak pantas mengatakan hal menjijikkan seperti itu”

“tsk, dasar picik. apa kau mengirimkan gambar itu ke handphonemu?” tanya namja itu lagi. bisa kulihat donghae mengepal tangannya kuat.

“ikut aku”

“shiero” ucap namja itu

“donghae-ssi, wae keure? gambar apa?” tanya jessica

“yeo san tadi memotret bagian bawahmu” ucap kyuhyun

“mwo?!” =plak= jessica lalu menampar yeo san. jessica lalu pergi keluar dari kelas ini. aku yakin ia menangis dan menyesal

“ikut aku atau aku melaporkan ke orang tuamu” ancam donghae

“memangnya kau tau orang tuaku? kau baru dua hari di sini dan belum tau siapa aku, apa lagi orang tuaku….” ucap namja itu sambil menatap donghae menantang

“Kim Jeong min dan Shin hye sun.kim jeongmin berjualan soju shin hye sun menjadi wanita-” =plak= namja itu menampar donghae dan tanpa sadar pensil yang sedari tadi ku genggam patah.

“y-yong, tanganmu berdarah” ucap kyuhyun pelan dan itu bisa di dengar oleh donghae yang berdiri tak jauh dari kyuhyun. donghae melihat ke arahku. donghae menatap kedua mataku dalam seolah ia berkata ‘aku tidak apa apa…. kau juga harus tidak apa apa’ aku hanya mengulum senyumku padanya. ia membalas senyumku dan berbalik menatap yeo san dengan senyumannya

“jadi kau mau ikut aku?” tanya donghae. donghae berjalan keluar dan di ikuti oleh yeo san.

“whoooa…. donghae daebak!” ucap yuri saat donghae sudah pergi

“aku baru tau kalau orang tua yeo san menjual soju” ucap sunny

“tapi tadi donghae songsaenim mengatakan ummanya menjadi wanita, wanita apa?” tanya taeyeon sambil mencatat di buku kecilnya tentang kejadian barusan

“aku lupa kalau donghae songsaenim lulusan dari jurusan hakim” ucap tiffany. seketika kelas menjadi sedikit ricuh.

“gwaenchana?” tanya kyu sambil melihat darah bekas kena serpihan pensil itu

“nde…” ucapku sambil tersenyum

“itu bukankah jessica songsaenim dan donghae?”teriak sungmin dari tepi jendela. tiba tiba semua orang di kelas menempel di jendela. aku  juga berdiri di jendela dan melihat mereka berdua duduk di bangku coklat yang ada di taman. telapak tanganku yang tadinya sakit ku letakkan di jendela dan meremas bingkai jendela itu kuat tanpa menghiraukan sakit yang kurasakan akibat luka di telapak tanganku. apa ini? apa aku cemburu? kenapa donghae di sana? bukannya mengobatiku, ia malah mengobati hati yeoja itu! itu salah yeoja itu karena mengenakan pakaian yang minim! tiba tiba kakiku melemas dan aku duduk di bawah jendela itu

“yoong! bingkai jendela ini berbekas darahmu” ucap yuri yang melihatku duduk. “tanganmu gwaenchana?” tanya yuri lagi dan di ikuti chinguku yang lainnya.

****

“makanlah…. hanya karena tanganmu luka kau tak mau makan?” tanya yuri sambil membuka kotak makananku. “whoaaa…. nasi goreng!” ucapnya

“kau yang membuatnya?” tanya kyuhyun. aku hanya melirik ke arah nasi goreng itu dan menggeleng pelan

“sudah selesai” ucap taeyeon yang sedari tadi mengobati luka di telapak tanganku dan membalutnya dengan perban

“aku pasti sulit untuk menulis” ucapku

“gwaenchana…. aku akan menuliskannya untukmu” ucap kyuhyun dengan nasi goreng di mulutnya. sejenak ku lihat nasi goreng itu dan sudah tinggal sedikit. apa lagi dengan kedatangannya sunny dan taeyeon beserta sungmin. aku hanya menarik nafas panjang melihat mereka berebut nasi goreng itu.

“aaaah, jamkaman” yuri mengeluarkan handphonenya. ia mengutak atik handphoenya

“aku akan mendengarkan suara donghae songsaenim” ucap yuri sambil menspeakerkan handphonenya

=biiib biiiib= kami semua menatap handphone itu serius.

=yeoboseyeo?= kami semua berpandangan dan mereka-yuri,tiffany,taeyeon,sunny- tersenyum senyum sendiri =yeobseyeo~ yeobseyeo~= mereka menahan tawa mereka mendengar donghae seperti itu. =bib bib bib= sambungan teleponnya mati dan yuri mencoba untuk menelepon lagi =yeobseyeo?…. nugusaeyeo? bib bib bib= sambungannya mati lagi

“yak, berbicaralah kalau kalian meneleponnya” ucapku terlihat kesal

=biiiib biiiib yeobseyeo?= jawab donghae lagi untuk panggilan yang ketiga

“aigo… kalian-” aku lupa kalau handphonya sudah tersambung! =hahah….. yak~ im yoona, aku tau ini kau… waeyeo? bogoshippeo? haruskah aku kekelasmu dan menatap wajahmu?  eoh?= tiba tiba semuanya menatapku. =nomor siapa yang kau gunakan? yak~ bicaralah~ yoona-ah…. aish, yeoja ini.= aku berusaha untuk mematikan handphone itu tapi yuri mengangkat tinggi handphonya hingga tidak dapat ku capai

=jawab yoong, dalam hitungan ke tiga kalau kau tidak jawab aku akan berteriak kalau kita sudah menikah= semua yeoja di sini menutup mulutnya tidak percaya. bahkan taeyeon pingsan dan tiffany berlumuran darah sunny menatapku tak percaya. kyuhyun hanya menggaruk bagian belakang kepalanya

=hana, dhul,=

“nde! ” jawabku

=kau memakai speaker?=

“bukan aku yang menelepon, tapi teman sekelasku”

=mwo?! bib bib bib bib= sambungan teleponnya mati dan semua menatapku tidak percaya. terlebih lagi yuri.

“aku kecewa bukan karena donghae itu punyamu, tapi karena kau tidak mau mengatakannya terlebih dahulu” ucap tiffany lalu pergi

“aku kecewa padamu” taeyeon lalu bangun dan kembali pingsan

“taeyeon-ah” ucap sunny membangunkan taeyeon.

***

ku siram semua tanaman di belakang rumah ini. semuanya masih kecewa padaku. apa yang harus ku lakukan saat ini?!

“disini rupanya” ucap donghae yang membuka pintu belakang rumah dan menemukanku sedang menyiram bunga.

“tadi itu kau yang meneleponku?” tanya donghae masih dengan menegenakan pakaian kerjanya

“yak! kenapa kau sangat bodoh!” aku langsung menyiram namja ini habis babisan.

“yak! yak! aku bisa basah! im yoona!” setelah ia basah kuyup ku tinggalkan namja itu kerena kesal. ku kunci pintu rumah dan tak membiarkannya masuk meski ia terus mengetuk ngetuk pintu.

hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul sembilan malam. ku lihat handphoneku, terdapat empat puluh telepon yang tak terjawab dan semuanya dari donghae. karena kasihan, ku buka pintu belakang dan menemukan donghae sedang tertidur dengan pakaiannya yang basah

“masuklah” ucapku. ia lalu bangkit dari duduknya dan menatapku

“kau sudah memaafkanku?” tanyanya

“belum sepenuhnya” aku lalu beranjak dan pergi meninggalkannya.

***

aku masuk ke kamar dan menemukannya tidur di sana dengan piyama kuning yang sama denganku. kulihat mukanya memerah dan ku raba keningnya dengan punggung tanganku. terasa sangat panas.

“neo appeo?” tanyaku. ia tidak mendengarkanku karena tertidur pulas. aku beranjak dan mengambil obat lalu memberikannya minum untuk obat itu. setelah itu ia kembali tidur dan aku mengambil kompres untuk mengompresi nya.

 

**FLASH BACK**

Dua minggu setelah aku dan namja itu menikah…

 

aku masih saja bersikap dingin pada namja itu meski sudah dua minggu kami menikah. aku yakin entah itu seminggu atau dua minggu, atau setahun maupun dua tahun, aku tetap bersikap seperti ini padanya.

=tok tok tok= “yoona-ssi, bangun. sekarang sudah jam enam. nanti kau terlambat kesekolah” =tok tok tok gubrak=

aku mendengar suara suara itu. tapi itu seperti mimpi namun ini adalah nyata. namja itu dari tadi mengetuk pintu kamarku dan membangunkanku. tapi badanku terasa berat dan mataku sulit terbuka

“badanmu panas!” ucapnya setelah meletakkan punggung tangannya di keningku. aku lalu bangun dari tidur ku dan pergi meninggalkannya

“yoona-ssi. eodikka?”

“untuk apa kau tau?” tanyaku

“yoona-ssi! kau tidak boleh sekolah” ucap namja itu lalu menarik tanganku

“ini hidupku. jangan mencoba mengaturnya setelah kau ubrak abrik hidupku” ucap ku. tiba tiba kakiku melemas dan kepalaku semakin pusing. aku terduduk dan pingsan seketika.

***

ku buka sedikit mataku dan melihat ruangan sekitar. ku lihat bubur di meja yang ada di sebelah kasur ini. ini kamar donghae. aku beranjak pergi dari sini dan menemukan donghae dengan dokter sedang berbincang berdua

“naemu ghambsahambnida” ucap donghae sambil bow pada dokter itu

“nde” dokter itu lalu beranjak pergi. setelah donghae menutup pintu, handphonenya berbunyi

“yeobseyeo? eh, mian… jeongmal mian ne….” donghae beranjak ke meja kerjanya dan memegang kertas “aku belum menyelesaikannya…. dan hari ini sepertinya aku tidak bisa. mian…. nde? ada urusan penting… gwaenchana…. nde….” donghae mematikan handphonenya dan pergi ke kamar mandi. aku berjalan ke tempat meja kerjanya dan melihat kertas yang baru saja ia pegang. ia berbohong, kerjanya sudah selesai dan ia mengatakan belum….

“yoona-ssi” ucap donghae. aku lalu berbalik. ia menarik tanganku ke kasur dan mendudukkanku di sana

“kau harus istirahat” ia mengambil air dan memberikanku air beserta obat. aku langsung meminumnya

“kau mau bubur?” tanyanya padaku. aku hanya diam menatapnya. apa yang di maksudnya akan melakukan hal penting itu adalah merawatku? sheolma… pasti tidak. tidak mungkin. untuk apa aku memikirkannya? sebaiknya aku tidur.

tiba tiba aku terbangun dan melihat jam yang menunjukkan pukul sebelas malam. tak sadar seharian aku tertidur.ku rasakan kompresku ini masih basah dan panasku berkurang, pasti baru saja ada yang menggantinya. tapi siapa? donghae? aku berjalan ke kamarku dan menemukan donghae tidur di sana. ruangan ini seketika berubah. terdapat meja kerja donghae di sini dan setumpuk baju baju donghae. ku buka lemari kecil ini dan semuanya sudah terganti dengan baju baju donghae. aku yakin ia memindahkannya. ruangan ini menjadi miliknya. ia tidur dengan kasur gulung seperti aku tidur selama dua minggu ini. setelah hari kami menikah, aku tidak mau sekamar dengannya dan kami merebutkan kamar itu tapi namja keras kepala ini tidak mau mengalah dan denagn luluran air mata aku pindah ke ruangan kosong ini dan tidur dengan alas kasur lipat. maka dari itu aku terkena demam karena ruangan ini sangat tidak nyaman di tambah dengan tidak adanya penghangat ruangan. aku mengambil selimut dan menyelimutinya.

ku lihat ia tertidur dan aku lalu masuk ke dalam selimutnya lalu bersandar di punggungnya

“gumawo” ucapku pelan. kami berdua tertidur di sini hingga pagi.

**END OF FLASH BACK**

 

“kau belum tidur?” tanya donghae yang tiba tiba terbangun. aku menggelengkan kepalaku dan kembali meletakkan handuk yang baru saja ku rendami air. ku lirik jam yang menunjukkan pukul setengah empat pagi

“tidurlah” ucap donghae

“tapi badanmu masih hangat”

“kalau kau tidur di sebelahku, besok pasti sembuh. lagi pula kau besok harus sekolah… tidak lucu kan kalau kita sakit bersamaan?” ucapnya sambil tersenyum. aku naik ke kasur dan tidur di sebelahnya

“gumawo” ucapnya

“mian ne” aku mendekatinya dan langsung memeluknya

“waeyeo?”

“karena aku kau jadi sakit”

“gwaenchana” ucapnya dengan suara yang sedikit serak.

“jangan sakit oppa”

“aku tak akan sakit” ku eratkan pelukanku padanya “tanganmu masih luka?”

“aniya”

“tapi perbannya masih ada…. ”

“aku hanya malas melepaskannya”

“tsk, kokjingmal(bohong)”

“aku terlalu egois… mian ne”

“apa kau sudah tidak marah lagi?” tanyanya padaku. aku lalu menggelengkan kepalaku pelan

“baguslah”

***

“yoona-ah, yoona-ah” ucap kyuhyun “si botak masuk” aku langsung bangkit dari tidurku dan melihat kim songsaenim berada di depan kelas dari awal masuk kelas hingga jam istirahat aku hanya tertidur. jam istirahat kali ini tidak ada apa apanya. mereka semua marah padaku dan tidak berkumpul seperti biasanya lagi . kim songsaenim berdiri di meja guru dan tiba tiba sungmin datang dari belakang kelas sambil berlari lari

“aku dengar dari kelas sebelah si botak yang mengajar fisika” ucap sungmin. kami semua memberi tanda bahwa si botak yang ia maksud sudah datang dan duduk di meja guru. ia yang sadar akan itu lalu berbalik dan menemukan kim songsaenim sedang melototkan matanya pada sungmin.

“ehm, aku menggantikan Donghae songsaenim untuk hari ini. ia sakit dan tidak mengajar” namja itu lalu menulis materi di papan tulis. yuri, tiffany, sunny, taeyeon, sungmin dan kyuhyun menatapku. kyuhyun lalu meletakkan telapak tangannya di keningku

“kau demam” ucap kyuhyun

“ada lingkaran hitam di matamu. kau tidak tidur?” tanya yuri

“nde” jawabku sambil sedikit tersenyum karena yeoja ini memperhatikanku. apa ini artinya kami sudah baikan?

“tanganmu tidak apa apa?” tanya tiffany dan aku kembali tersenyum

“nde” air mataku lalu keluar

“mian ne…” ucapku pada mereka sambil menangis.

****

aku membuka mataku pelan dan menemukan tiffany, yuri, sunny, taeyeon, kyuhyun dan PSPnya, dan sungmin . ku lihat sekitar ruangan ini. UKS. aku ada di UKS.

“gwaenchana?” tanya yuri khawatir

“kanapa aku ada di sini?”

“tadi kau tiba tiba pingsan” jawab sunny

“benarkah? kepalaku sangat sakit” ucapku

“sebentar lagi kim songsaenim akan mengantarmu pulang” jawab taeyeon

“apa kalian memaafkanku?” mereka semua mengangguk lalu memelukku. persahabatan itu seperti sedang mengompol. orang orang bisa melihatnya, tapi hanya kita yang merasakan kehangatannya. ani, ini hangat karena badanku memang sedang hangat.

***

“aigo… kenapa kalian berdua bisa sakit?” tanya eomma sambil mengambil pengukur suhu dari ku dan donghae. “apa kalian merencanakan ini?” tanya eomma donghae lagi. donghae hanya menatapku yang berbaring di sebelahnya.

“eomma harus membeli makanan dulu. kalian tunggu di rumah dulu. arraechi?(mengerti?)” tanya eomma dan beranjak pergi meninggalkan kami berdua.

“sudah kubilang kan, jangan sampai sakit karena mengurusiku” ucap donghae sambil menatapku

“aish…”

 

TEBECE~

28 thoughts on “Flashback (Chapter 2)

  1. Yaach tbc….;-(
    lagi asik2nya ketawa udah ada tulisan Tbc….

    Lanjut thor,,penasaran sama kelanjutannya…
    Oh ya,like a dreamnya kapan dilanjut…???
    Jangan lama2 ya….

  2. Sukaaa..
    Heheheee..
    Klo biisa next partnya dilanjutiin iah..
    Penasaran sama next partnya..
    Udah jatuh ciinta ma ni FF.. Heheheee.. 😀

  3. hah..ya ampun sakit perut..bca smbil ngakak2…kocak,kesel nich aku ma cerita…hehehe… 😛
    Mau koment apa lg nich…ah pokok ny DAEBAK!! ijin next bca yow..#wink

  4. YoonHae sehati bgt, sakit aja bs barengan gt jd inget drama korea jadul kl ga salah yg main Song Seung Hun, kl dia sakit pst pacarnya ikutan sakit jg…

    So sweet suka ama moment YoonHae 🙂

Komentarmu?