Our Love Story (Chapter 1)

jadilah2
Tittle : Our Love Story
Genree : Sad, Family, Romance
Lenght : Chapter
Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Jung Jessica
Note : Aannyeong haseyeo…. silahkan di baca tanpa aku yang banyak bacot dulu ya…. hanya jangan lupa RCL, ^^ ghambsa *bow
DongHae POV
“karena benturan itu cukup keras jadi berdampak pada rahimnya. Kini rahimnya tidak dapat berfungsi lagi…”
kata kata itu terngiang lagi di otakku, seolah oksigen yang tak kunjung henti masuk ke saluran pernafasanku.
“kau tidak mau minum oppa?” tanyanya dengan manisnya. Ku balas senyumannya yang indah itu. “apa yang sedang kau pikirkan? pekerjaanmu?” tanyanya sambil membolak balik buku katalog belanja
“whoaaa… kyeopta! Oppa… aku mau ini…” aku beralih menatapnya. Ia yang tersenyum manis padaku sambil menunjukkan gambar tas di dalam majalah itu. Ia sangat suka shoping.
“pesanlah” jawabku sambil menyunggingkan senyumku. Ku alihkan pandanganku menatap layar tv yang entah apa dari tadi aku juga tidak mengetahui isinya. Yang di pikiranku hanya ocehan nan mematikan dari  dokter tersebut.
=ting nong= yeoja itu beranjak dan membukakan pintu
“Eomma~” sapanya
“kau sudah keluar dari rumah sakit? Sejak kapan? Kenapa Eomma tidak tau?”
“baru saja kemarin”
“dokter bilang seharusnya kau pulangnya besok… mana DongHae?” tanya Eomma.  Masih dapat ku dengarkan pertannyaan cueknya itu terhadap istriku.
“nde Eomma? Wae?” tanyaku lalu beranjak ke ruang tamu. Aku duduk di samping istriku
“kau tidak membuatkan teh?” tanya Eomma
“ah, iya… jamkaman” yeoja itu beranjak ke dapur
“dia bahkan tidak tau tata krama sebagai istri” desis Eomma. Ocehan ocehan seperti itu sudah sering ku dengar. Biar bagaimanapun pernikahan kami hanya dapat restu kurang dari sepuluh persen dari Eomma. “ada apa Eomma ke sini?” tanyaku. Yeoja paruh baya itu membuka tasnya dan mengambil selembar kertas
“igeo mwoya?” kulirik kertas putih itu. Tanpa membacanyapun aku sudah tau apa isinya.
“kau sudah taukan lee DongHae?” tanya Eomma
“sudah…”
“lalu? Apa masih bisa kau pertahankan? Tinggal bersama yeoja yang sama sekali tidak bisa memberikanmu keturunan”
“Eomma….” ucapku pelan sambil menatap mata yeoja itu dalam
“DongHae-ah. Kau anak satu satunya di keluarga ini. Eomma hanya meminta cucu dan kau behkan tidak bisa mendapatkannya jika bersama dengan yeoja itu” seketika darahku berdesir “kalau tidak ada cucu, siapa yang akan melanjutkan generasi keluarga kita?”
“Eomma…!” ucapku lagi
“Eomma tidak mau tau, dari dulu Eomma sudah tau kalau dia memang tidak pantas untukmu! Bahkan merawat kandungan saja tidak becus… apa lagi nanti kalau merawat bayi… tsk”
“Eomma geumanHae” ucapku lagi, kali ini aku memang tidak bisa mendengar ucapan ucapan Eomma yang satu ini
“ceraikan dia dan cari yeoja yang normal lainnya”  =prang!= aku menoleh ke arah dapur. Ku temui Jessica sedang menatapku dengan Eomma. Wajahnya pucat pasi dan air mata mengalir di pipinya. Ia segera membersihkan serpihan gelas yang sudah tidak beraturan itu
“tsk, Eomma pergi dulu” ucapan Eomma tidak ku indahkan meski aku tau ia sekarang sudah beranjak dari rumah ini.
Hal yang paling ku takutkan. Ternyata Eomma sudah mengetahuinya.  Ku seka air mataku yang sudah meluap itu dan beranjak ke tempat Jessica
“gwaenchana?” tanyaku
“oppa… apa aku tidak bisa hamil lagi?” tanyanya sambil menangis “aku… aku mandul?” tanyanya lagi. Ku lihat serpihan kaca yang sudah melukai ujung jari telujuknya. Aku berjongkok untuk melihat jarinya itu.
“kenapa kau tidak bilang padaku?” tanyanya lagi. Di tariknya tangannya dari tanganku.
“mian ne…”
“apa yang harus kita lakukan?” tanyanya lagi. Ku tatapi matanya yang sudah sembab itu dan sedikit tersenyum berharap ia akan lebih tenang. Hanya itu yang bisa ku lakukan
****
Author POV
“jangan terlalu di pikirkan… bukankah masih ada banyak panti asuhan?” ucap DongHae menenangkan Jessica
“nde oppa”
“oppa kalkae” ucap DongHae sambil mengecup kening Jessica. Kemudian namja itu masuk kedalam mobil dan mobil itu mulai hilang dari penglihatan Jessica. Jessica masuk ke dalam rumah dan segera mengganti bajunya. Ia tidak mau hanya diam saja dalam keadaan seperti ini. Ia pergi dengan mobilnya ke rumah sakit dan memastikan langsung dengan dokternya. Dan hasilnya tetap sama. Tidak ada yang beda. Ia tidak bisa hamil lagi dan tidak ada alternatif lain selain panti asuhan.
Yeoja itu berjalan dengan lesu ke arah mobilnya yang ada di parkiran rumah sakit. Di tangannya ada tiga brosur panti asuhan yang di berikan oleh dokter tadi
“dokter pabbo” desisnya. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. di lihatnya ada sebuah mobil yang tidak asing terparkir di depan rumah mewahnya dan DongHae
“aish! Nenek tua itu lagi~”
****
“Eomma~ sudah lama menunggu?” tanya Jessica saat baru masuk ke dalam rumah. terlihat Eomma DongHae sedang duduk di ruang tamu menoleh menatap Jessica.
“sangat lama”
“mian ne… tadi aku kerumah sakit…” ucap Jessica lalu ikut duduk di sofa
“Eomma tidak mau basa basi lagi… kau tau keadaanmu sekarangkan?” wajah ceria Jessica berubah seketika. Kata kata tersebut seperti skak mati untuknya.
“nde”
“lalu? Apa alasanmu untuk tetap bersama DongHae? Cinta?”
“mungkin” jawab Jessica sambil menatap lantai dengan tatapan kosong
“sicca-ah, cinta tidak bisa menghasilkan apa apa… kau tau? Apa lagi untuk orang yang mandul seperti mu”tangan Jessica seketika menggigil. Mulutnya kelu untuk berbicara. Tubuhnya seperti merinding mendengar tiupan sangkakala untuk hari kiamat(?)
“aku…. akan mengadopsi anak”
“adopsi? kau pikir Eomma mau punya cucu yang tidak jelas asal usul orang tuanya? Bagaimana kalau anak itu bekas dari ibu seorang pelacur dan anaknya mewarisi sikap ibunya?”
“aku akan mendidiknya Eomma”
“sedangkan anak belum lahir saja tidak bisa kau rawat… apa lagi yang sudah lahir” sejenak kemudian Jessica berlutut di hadapan DongHae Eomma
“jaebal… aku akan berusaha lagi… aku akan cari alternatif yang lain”
“alternatif? Sudah jelas dokter mengatakan tidak bisa… bahkan bayi tabungpun tidak bisa”
“dia seorang dokter, bukan tuhan…”
“aku sudah dua kali melihatmu berlutut seperti ini. Saat kau ingin menikah dengan DongHae. Kau berlutut dengan DongHae di hadapanku bukan? Dulu mungkin aku bisa luluh. Tapi sekarang sepertinya tidak”
“jaebal eommonim”
“keure… aku berikan kau waktu satu tahun untuk mengandung… tapi kalau kau tidak bisa juga, kalian harus tetap bercerai” ucap Eomma sambil berdiri dari duduknya
“n-nde?”
“kau tidak mau? Keure… kalau tidak mau kalian bisa-”
“nde! Aku terima” Jessica berdiri menatap Eomma DongHae dalam
“baiklah kalau begitu…” Eomma DongHae pergi begitu saja meninggalkan rumah ini sementara Jessica terdiam kaku
“apa aku bisa?” desisnya pelan sambil terduduk. “sesulit ini kah mempertahankan pernikahan di tengah kumpulan singa yang siap menerjang?”
****
One Year Leter~
“apa kau percaya keajaiban? Aku tidak percaya… semuanya bullshit!” ucap Jessica pada boneka beruangnya. Boneka pemberian DongHae. “bahkan tuhan tidak memberikan keajaibannya padaku… apa aku sudah terabaikan olehnya?”
“apa yang kau bicarakan? Micheosseo” ucap DongHae lalu ikut berbaring di samping boneka beruang besar itu
“boneka ini menghalangi ku” ucap DongHae sambil melirik boneka beruang yang ada diantara donghae dan jessica
“oppa~” ucap Jessica tanpa mendengarkan perkataan DongHae sebelumnya
“nde?”
“mian ne”
“waeyeo? Apa kau berbuat salah?”
“nde… kesalahan yang sangat fatal”
“sudah lah, jangan pikirkan itu lagi… toh Eomma tidak ada mengungkitnya lagi kan?” Jessica terdiam. angin dari pendingin ruangan serasa membekukannya. Tangannya sangat dingin saat ini. Bahkan selimutpun tidak berfungsi lagi
“tidurlah chagi… ” ucap DongHae sambil memejamkan matanya. Namun Jessica tak kunjung tidur. Ia takut akan bangun dengan segala kenyataan yang pahit untuk esok. Takut janjinya tak terpenuhi dan akan menerima imbasnya. Rasanya ingin ia perlama malam ini bahkan menghentikan malam yang sudah larut ini hanya untuk bersama dengan DongHae.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Tapi Jessica belum juga tertidur. Akhirnya di singkirkannya boneka teddy bear home yang ada di sampingnya itu. Di tatapnya wajah DongHae yang sedang tertidur.
“ku harap kita akan selamanya seperti ini oppa~”
****
Pagi nya  DongHae Eomma datang dengan senyum yang ceria. Di tekannya bel rumah DongHae dan Jessica. Bunyian bel itu seperti lonceng kematian di telinga Jessica hingga membangunkan tidurnya yang lelap itu. DongHae yang baru siap mandi langsung mengenakan kaos putihnya dan beranjak menuju pintu untuk membukakan pintu rumahnya
“Eomma” sapa DongHae “annyeonghaseyeo”
“annyeong… kau sudah makan? mana istrimu?” tanya Eomma tanpa basa basi lagi
“sedang tidur”
“jam segini masih tidur?  Aigo….” Eomma melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul sembilan pagi
“eommonim” sapa Jessica yang baru saja keluar dari kamar
****
Dengan tangan yang sedikit bergetar Jessica meletakkan secangkir teh di atas meja.
“Jessica, Eomma sudah membuat suratnya….”
“s-surat apa Eomma?” tanya Jessica
“berhubung karena kau belum bisa hamil juga, jadi kesepakatan kita… kalian bercerai” ucap Eomma pasti
“MWO?!” kaget DongHae mendengar perkataan yang di keluarkan dari mulut Eommanya sendiri
“kau tidak mengetahuinya Hae?”
“mengetahui apa?” tanya DongHae lagi. Ia beralih menatap Jessica yang sedang menunduk pasrah
“Eomma dan Jessica membuat kesepakatan. Dalam jangka setahun kalau ia tetap tidak hamil, maka Jessica setuju untuk bercerai. Bukan begitu Jessica?” tanya Eomma
“Eomma! Apa apaan ini? Eomma bahkan tidak memberitahukannya padaku”
“mana Eomma tau, yang lebih dekat dengan mu kan istri mu itu”
“ini gila! Perjanjian macam apa ini?!”
“oppa~ mian ne” desis Jessica
“Eomma tidak mau melihat kalian bersama lagi. Besok datang ke pengadilan atau DongHae, kau Eomma berhentikan dari kantor dan eomma jamin hidupmu akan lebih sulit lagi lee donghae” DongHae menatap tidak percaya. “kau tidak tau pasti tentang eomma” ucap eommanya lalu beranjak keluar dari rumah itu meninggalkan DongHae dengan segala macam pikirannya dan Jessica bersama air matanya.
“tidak ada alasan untukku tetap bersamamu oppa”
“mwo? sicca! Aku ini suamimu! Biar bagaimanapun aku tidak akan melepaskanmu”
“bagai mana bisa kau bersama dengan yeoja yang sama sekali tidak bisa memberikanmu anak ini?! Oppa….” DongHae memegang kedua pipi Jessica dan menatapnya dalam
“mungkin aku memang sudah gila masih mau tetap bersama denganmu, tapi aku tidak bisa begitu saja melepaskan orang yang sangat ku cintai sicca-ah” air mata Jessica turun semakin deras
“aku… aku akan pulang ke Amerika”
“Jung Jessica! Hentikan semua omong kosong ini”
“aniya… ini bukan omong kosong… Eomma benar, aku tidak bisa membahagiakanmu” seketika DongHae mencium bibir Jessica. Menghentikan perdebatan yang menurutnya sangat konyol itu. Hanya seorang Eomma, mereka berpisah? Ini sungguh di luar dugaannya. Eommanya bahkan terlalu mengerikan.
“kajja” ucap DongHae setelah melepaskan ciumannya “kita ke amerika bersama”
“aniyeo… aku akan pergi bersama mu saat aku sudah bisa memiliki anak denganmu”
“anak tidak penting, kita bisa mengadopsi mereka”
“lee DongHae, jangan bersikap bodoh~ kau satu satunya untuk Eommamu”
“dan kau satu satunya untuk ku”
“tidak ada alasan lagi untukku bersamamu… besok, aku akan datang ke pengadilan itu untuk perceraian kita”
“MWO?! JUNG JESSICA!” mata dongahe yang sedari tadi memerah kini sudah mengeluarkan air mata butiran demi butiran
“sudah berapa kali ku bilang, tidak ada alasan untuk kita bersama”
“keure, kalau itu maumu! Kita berpisah!” DongHae beranjak meninggalkan Jessica yang sedang menangis, terpaku bersama hembusan angin dari AC -_-“ seketika tangisnya meluap dan bahkan kakinya tidak mampu lagi untuk berdiri hingga yeoja itu terduduk di lantai. Sedangkan donghae tidak mau memperlihatkan kesedihannya lebih dalam lagi. Ia pergi bersama mobilnya menuju rumah Eommanya
****
“Eomma” teriak DongHae saat baru masuk ke dalam rumah. di lihatnya Eommanya sedang merajut sepatu bayi berwarna biru muda. DongHae langsung berlutut di hadapan Eommanya
“Eomma jaebal… jangan pisahkan aku dan Jessica lagi” untuk kedua kalinya DongHae mengemis sambil berlutut di hadapan Eommanya
“Eomma hanya ingin kau bahagia Hae… Eomma sudah terlalu tua untuk melihatmu hanya membahagiakan wanita itu…” ucapan Eomma membuat DongHae terdiam sejenak “tidak ada Eomma di dunia ini yang tidak ingin anaknya tidak memiliki keturunan… bagaimanapun…” DongHae Eomma duduk berjongkok di hadapan DongHae “kau perlu bimbingan juga”
“Eomma… aku akan melakukan apapun untuk Eomma… tapi tidak untuk satu ini, jaebal” kali ini namja itu benar benar menangis
“Eomma sudah mengalah saat kau ingin menikahinya. Apa Eomma harus mengalah lagi untuk ini?”
“Eomma…”
“kau tau semenjak tidak ada Appamu kau lah harapan Eomma. Eomma sangat berharap perusahaan Appa menjadi milikmu dan dapat di warisi ke anakmu. Awalnya Eomma sudah mulai menerima kehadiran Jessica. Tapi semenjak tau ia tidak dapat memberikan keturunan untuk keluarga kita, Eomma menjadi ingin kau berpisah dengannya dan menikah dengan yeoja pilihan Eomma”
“Eomma~ aku tidak bisa… aku mencintainya” kini DongHae mulai melemah bersama air mata yang terus mengalir di pipinya
“adapun cinta di antara kalian, cinta tidak bisa memberikanmu keturunan kan?” DongHae terdiam sejenak. Ia kemudian berdiri “lakukanlah sesukamu” ia beranjak pergi dari rumah itu. Meninggalkan Eommanya yang sedang diam menatap kosong kearah pintu rumahnya.
Sementara DongHae terus berjalan dengan kecepatan tinggi hingga ia berhenti di sebuah tempat makan pinggiran. Ia memesan banyak botol soju dan meminumnya dengan mangkuk. Padahal ia tau kalau ia sangat tidak bisa dengan soju. Hanya untuk menghilangkan semua depresinya ia meminum berbotol botol soju
“ahjumma! Satu gelas lagi!!!” pekiknya pada ahjumma itu
“kau sudah minum banyak~ apa kau bisa membayarnya?”
“aigo~ dasar! Pikiranmu hanya uang saja! Sama seperti Eomma yang hanya memikirkan cucu!! Kalau dia mau cucu! Buat saja sendiri!!!” pekik DongHae. Biar bagaimana pun ia mengucapkannya tanpa sadar.
“jaga omonganmu” ucap ahjumma itu. Semua orang yang ada di tempat itu memperhatikan DongHae dengan tatapan aneh
“mwo! apa yang kalian lihat?!” DongHae mengeluarkan dompet dan uangnya lalu menghempaskannya ke meja itu kemudian berlalu dengan jalan yang gontai. Entah kenapa ia berjalan bukan ke arah mobilnya. Ia berjalan tak tentu arah. Hingga ia menabrak seorang yeoja.
****
DongHae POV
 Ah….. kepalaku rasanya sakit sekali?
Ku buka mataku perlahan dan menemukan tempat yang asing bagiku. Aku mulai bangun dari tidurku dan duduk di sini. Di tempat yang sama sekali tidak ku kenali.
“Kyuhyun oppa~ kau tidur di kantor lagi?” ku dengar suara seorang yeoja “nde, aniya~ untuk apa aku menunggumu… nde… Appa masih di vietnam. Keure! Aku sendirian di rumah…. nde… arraesseo… annyeong” ku lihat seorang yeoja masuk ke dalam kamar ini dan terlihat samar samar
“kau sudah bangun?” tanya seorang yeoja. samar samar ku lihat ia sedang membawakan secangkir minuman untukku
“minumlah… semalam kau mabuk berat dan pingsan… jadi aku membawamu kerumahku…”
“benarkah?” tanyaku sambil menekan nekan kepalaku
“apa kepalamu baik baik saja?” tanyanya lagi
“nde, gwaenchana…” tiba tiba aku teringat sesuatu. Jessica, apa ia menungguku? Biar bagaimanapun aku tidak pulang hari ini
“mian sudah merepotkanmu… aku harus pulang segera… naemu ghambsahambnida”ucapku lalu turun dari tempat tidur dan bergegas pergi meninggalkan rumah ini. Aku memanggil taxi dan pergi menuju rumahku. Saat aku baru masuk, ku lihat Jessica sudah siap dengan koper kopernya. Matanya terlihat sembab
“mian ne… aku akan kembali lagi jika aku sudah dapat membahagiakanmu” ia bahkan tidak menanyakan aku tidur dimana, bagai mana kabarku, apa aku berbau alkohol? Apa aku minum? Apa ia benar benar suda tidak mau lagi?
“sicca-ah… awalnya kalau kau sama kerasnya dengan ku untuk pertahankan pernikahan ini, aku akan terus bersikeras pada Eomma… tapi…” =chup= Jessica mencium bibir DongHae kilat
“aku mencintaimu oppa. Tidak ada hal yang bisa membuat kita menyatu lagi selain cinta. Orang orang tidak bisa melihat betaba besar aku mencintaimu… bagai mana mungkin aku akan terus bersamamu?”
“mian ne”
“aku akan kembali kalau aku sudah cukup baik untuk mu”
****
Persidangan di lakukan dan hari ini, detik ini, aku dan Jessica resmi bercerai. Yeoja itu berangkat ke incheon airport untuk pulang ke negaranya.
Sebulan sudah berlalu semenjak kepergian Jessica. Tidak ada lagi morning kiss. Tidak ada lagi yeoja yang selalu memintaku untuk membelikannya barang barang berkelas, tidak ada lagi yeoja yang selalu memberiku masakan gosong dan mematikan, dan tidak ada lagi yang mau menemaniku bercerita dengan teddy house ku dan Jessica. Sampai Eomma dengan gilanya menjodohkanku dengan seorang yeoja yang sama sekali tidak ku kenali.
=drrrt drrrrt=
“yeobseyeo?”
“Hae-ah,.. malam ini datang di Agritenn Restaurant… Eomma mau memperkenalkanmu sama kenalan Eomma”
“nde?”
“tidak ada alasan untuk mu… Eomma sudah cek kau tidak ada jadwal malam ini” oke… dia mengetahui jadwalku
“nde…” jawabku pasrah lalu mematikan sambungan teleponnya.
Author POV
“apa ini cantik?” tanya Yoona untuk baju yang kesekian kalinya
“hm…. kalau orang lain yang memakainya mungkin cantik. Tapi… lumayan lah untukmu”
“tsk, katakan saja cantik apa susahnya” ucap Yoona sambil melihat dirinya dalam pantulan cermin
“aku beli yang ini oppa”
“oke!” Kyuhyun dan Yoona pergi ke parking area dan masuk ke dalam mobil. Yoona sibuk mengobrak abrik barang belanjaan yang baru saja ia beli
“mahal sekali, padahal dengan harga segini bisa dapat lima helai baju” ucap Yoona
“kualitasnya beda”
“kau sangat boros oppa~ tapi… karna ini gratis untukku, aku jadi tidak masalah… bahkan harga semahal apapun”
“dasar licik”
“hahaha” Yoona ketawa sambil melihat pinggiran jalan “ddokbokki! Aku mau ddokbokki oppa!” Kyuhyun menepikan mobilnya dan berhenti di sebuah tempat jualan kecil yang menjual ddokbokki itu. Yoona dengan segera turun dari mobil dan memesan ddokbokki. Tak beberapa lama kemudian ddokbokki itu dibawanya ke dalam mobil
“kau mau?” tawarnya pada Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk sambil mengambil ddokboki itu lalu melahapnya
“Yoona, apa kau yakin akan menerima tawaran dari Appa?”
“hmm”
“kau bahkan tidak kenal sama sekali dengannya” Yoona terdiam sejenak. “padahal dulu setelah tau perceraian appa dan eomma kau tidak mau menikah dan berniat untuk memiliki bayi tabung kelak kalau dewasa. Bahkan pacaran pun kau tidak mau”
“Appa pasti memilih yang paling baik untukku. Aku tak akan mengecewakannya oppa”
“ku harap namja itu juga tidakakan mengecewa kanmu” perkataan Kyuhyun menimbulkan semangat baru untuk Yoona. Ia sedikit tersenyum mendengar oppanya mengatakan kata kata itu
“gumawo” ucapnya samar samar karena di mulutnya sudah di penuhi dengan ddokbokki
***
Dengan perasaan yang sangat berdebar Yoona, Appanya dan Kyuhyun menunggu di meja makan. Appa nya tersenyum saat orang yang di tunggu datang. Mereka bertiga lalu berdiri untuk menyambut tamu yang di tunggu. Yoona yang melihat namja yang berada di belakang yeoja paruh baya itu sedikit kaget. Wajahnya serasa tak asing baginya. Apa ini jalan takdir? Apa takdir sudah mempertemukan mereka sebelumnya? Sebelum mereka secara resmi bertemu?
‘annyeong… Yoona imnida… senang bertemu  lagi dengan mu lagi’ ucap Yoona dalam hatinya. Ia tak kunjung melepas senyumnya. Beda dengan namja yang di hadapannya yang hanya sedikit tersenyum.  Namun itu sudah lebih dari cukup untuk yeoja seperti Yoona.
Sesuai perencanaan, mereka akhirnya menikah. Pernikahan yang di harapkan oleh Yoona namun bertolak belakang dengan DongHae.
DongHae berdiri di depan cermin sambil menatapi dirinya. “ini untuk yang kedua kalinya” ucapnya pelan
Tiba tiba Eommanya masuk ke dalam ruangan itu
“Hae-ah” sapa yeoja paruh baya itu
“ku harap kau tidak mengecewakannya” ucap Eomma. DongHae menatap Eommanya dalam. Eommanya yang sedang tersenyum penuh harapan padanya.
“Eomma~” ucap DongHae akhirnya “Eomma bilang cinta tidak dapat menghasilkan keturunan kan? kalau begitu… aku juga akan buktikan kalau tanpa cinta tidak ada keturunan”
TBC~~
Next chapter :
Donghae : “tsk, kenapa kau menerimanya? Bukankah kau tau aku membencimu?”
Eomma : “mulai besok perlakukan istrimu lebih baik lagi”
Bagaimana? RCL ya….
Author mau lanjutin buat ff… tapi rada kebanyakan, jadi pilih dong, yang mana yang mau di post dulu?
Flashback Chap 3?
Like A Dream Chap 2?
Squel For You?
Our Love Story Chapter 2?
Atau… Scandal Chapter 2?
Author sudah buat… tinggal buat cover… jadi pilih mana yang sangat kalian tunggu… nde? Gumapta ^^

23 thoughts on “Our Love Story (Chapter 1)

  1. Akhirnya q bisa k0ment…^^

    agak nyesek waktu tau yeoja yg jadi istrinya haeppa itu sica,tp g pa2 dech yg penting nanti endingnya YH,,,XD

    Lanjut thor,semoga haeppa ntar bisa mau nerima yoona jadi istrinya….
    Jangan lama2 ya…^^

  2. dsni kan bnyak mment haesica ny,jd gx bnyak komen deh..cmburu aj hehe
    oiy,sequel for you donk..pnsran bnget,nggntung critany –“

Komentarmu?