The Happy Lee Family (Oneshoot)

Title                       : The Happy Lee Family (Drabble)

Author                  : Hime Lee

Cast                       : SNSD Yoona & Super Junior Donghae

Genre                   : Marriage life, family, romance

Length                  : 1.243 words

Category              : Drabble

Sinopsis                :

Kehidupan pribadi keluarga Lee selalu menarik perhatian. Seluruh penduduk Korea Selatan selalu ingin tahu kehidupan Lee Donghae yang merupakan pengusaha sukses di Korea Selatan dan Lee Yoona, istrinya, yang merupakan aktris senior dan terkenal, termasuk putri tunggal mereka yang menggemaskan, Lee Yeri. Bagaimanakah keseharian mereka yang sebenarnya?

 

****

“Mommy! Cepat Mommy! Kita bisa terlambat!”

Si kecil Yeri berteriak-teriak memanggil ibunya yang tengah berdandan di dalam kamar. Tidak sabar, Yeri masuk ke kamar orang tuanya dan menarik-narik dress hitam yang dikenakan sang ibu.

“Ayolah, Mommy!”

Yoona tersenyum kecil melihat tingkah sang putri. Ia begitu mirip dirinya waktu kecil dulu. Tidak sabaran.

Setelah menyelesaikan dadanannya, Yoona meraih purse hitam di atas tempat tidur dan dengan tangannya yang bebas menggandeng Yeri untuk turun ke bawah. Yeri sangat bersemangat malam ini. Ia dan teman-teman sekelasnya akan menampilkan sebuah pertunjukan musikal di depan seluruh orang tua murid.

“Apakah Daddy akan menyusul nanti?” tanya Yeri penuh harap. Keduanya kini sudah berada di dalam mobil, dengan supir keluarga yang menyetir.

Yoona terlihat berpikir sejenak. Ia ragu dengan jawaban yang akan diberikan kepada putrinya tersebut. Sejak kemarin suaminya sangat sibuk. Tidak ada tanda-tanda ia akan hadir malam ini. Namun, mengatakannya pada Yeri sama saja membuat ia kecewa. Yeri pasti sangat berharap kedua orang tuanya bisa datang.

“Ia akan datang setelah pekerjaannya selesai, Sayang,” kata Yoona menenangkan.

Yeri terlihat tidak puas, tetapi ia menangguk mengerti. Ini hal biasa untuknya.

Memiliki kedua orang tua yang supersibuk membuat Yeri lebih mudah mengerti apabila salah satu dari kedua orang tuanya tidak bisa menemani di saat-saat seperti ini. Ibunya seorang aktris terkenal yang namanya masih melambung di dunia hiburan, sementara ayahnya memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan. Tidak mudah memang, tetapi Yeri cukup cerdas untuk mengerti kesibukan mereka.

Setengah jam kemudian, mobil mereka sampai di depan sekolah Yeri. Sepasang ibu dan anak itu pun turun dari mobil dan langsung mengundang decakan kagum dari semua orang. Yoona terlihat luar biasa memesona dengan sebuah dress hitam berpotongan asimetris yang memamerkan tulang selangkanya dan paha mulusnya. Yeri sendiri tidak kalah memukau dengan dress kuning cerah dan sebuah bando beraksen bunga-bunga di kepalanya. Rambut ikal panjangnya tergerai indah hingga ke punggung.

“Tempat duduk Anda di sini, Mrs. Lee,” seseorang dari pihak panitia mengarahkan Yoona ke tempat duduknya. Yoona mengucapkan terima kasih. Ia memastikan Yeri duduk dengan nyaman sebelum ia sendiri duduk di samping putrinya.

“Kau gugup, Sayang?” tanya Yoona lembut.

Yeri menggeleng kuat-kuat. “Tidak sama sekali. Aku tidak sabar ingin segera tampil Mommy!” Yoona terkekeh. Sifat ini jelas menurun dari ayahnya yang sangat percaya diri di segala situasi.

Ngomong-ngomong soal ayah gadis kecil itu, Yoona masih belum mendapatkan pesan balasan dari suaminya. Ia mengecek ponselnya dan harus menelan kekecewaannya. Tidak ada satupun pesan atau panggilan yang masuk.

Dia benar-benar sibuk, batin Yoona kecewa.

“Oh, Lee Yoona-ssi?” seseorang memanggil namanya dan Yoona mendongak, matanya bertemu dengan sepasang mata cokelat yang ramah.

“Tiffany-ssi!” Yoona balas menyapa, dan kedua ibu itu bertukar pelukan dengan akrab. Tiffany adalah orang tua dari Jion, sahabat Yeri di sekolah.

Tiffany memandang berkeliling dan Yoona langsung tahu siapa yang dicarinya. “Ia tidak bisa datang,” kata Yoona bahkan sebelum Tiffany sempat bertanya.

Tiffany melemparkan senyum penuh simpati. “Jika kalian berdua tidak sibuk, datanglah sekali-sekali ke rumahku. Aku akan memasakkan makanan kesukaan kalian.”

Yoona tersenyum. “Terima kasih, Tiffany-ssi. Aku dan suamiku pasti akan menyempatkan diri ke sana suatu saat.”

“Kupegang janjimu, Yoona-ssi.”

“Aunty Yoona!” Seorang gadis kecil dengan rambut pendek sebahu memeluk kaki jenjang Yoona, membuat Yoona tersenyum gemas dan berjongkok di depan gadis itu untuk mencium pipinya.

“Kau cantik sekali, Jion-ah,” puji Yoona. Jion tersenyum senang, matanya berbinar mendapatkan pujian dari ibu sahabatnya.

“Di mana Uncle Donghae?” tanyanya.

“Dia sedang bekerja, Jion-ah. “

Jion tampak kecewa. Yeri yang juga mendengar jawaban ibunya pun demikian. Wajah Yeri langsung terlihat lesu dan itu tidak luput dari perhatian Yoona.

Sepeninggal Tiffany dan Jion, Yoona mendekati Yeri yang mendadak menjadi pendiam. “Hey, ada apa?” Yoona mengusap puncak kepala Yeri penuh kasih sayang.

Yeri tidak mau menjawab. Wajahnya masih ditekuk. Yoona mendesah panjang. Kalau sudah merajuk begini, akan sangat sulit untuk mengembalikan mood-nya. Yoona kemudian merengkuh Yeri ke dalam pelukannya, mengecup pipinya dengan sayang.

“Jangan khawatir, Yeri-ah. Mommy akan merekam penampilanmu nanti dan akan Mommy tunjukkan ke Daddy. Daddy juga sedih tidak bisa menontonmu.” Yoona mencoba memberikan pengertian.

Karena Yeri masih merajuk, Yoona pun melancarkan usaha terakhirnya. “Besok Daddy akan membelikanmu scooter yang selama ini Yeri inginkan. Warna pink. Bagaimana?”

Usahanya berhasil. Yeri memandang Yoona penuh harap. Yoona menahan tawa melihat reaksi anaknya. Dalam hati ia berjanji akan membujuk suaminya setelah ini.

Pertunjukan pun akan segera dimulai. Yeri sudah ke belakang panggung dengan teman-temannya sejak beberapa menit yang lalu, meninggalkan Yoona sendirian dengan dua kursi kosong di sampingnya.

Selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia hiburan, Yoona sama sekali tidak pernah membayangkan akan menghadiri acara seperti ini. Pekerjaannya sebagai aktris begitu menguras tenaga dan waktunya, hingga memikirkan pernikahan pun sepertinya mustahil, apalagi memiliki keluarga sendiri. Akan tetapi, semua berubah sejak ia mengenal Lee Donghae yang menjadi suaminya sekarang. Mereka berdua bertemu di salah satu bar milik kerabat dan menjadi dekat setelah itu. Pandangan Yoona tentang hidup pun mulai berubah. Pikirannya tidak melulu soal pekerjaan. Dan ketika Donghae melamarnya di pesta ulang tahun Yoona yang ke-25, Yoona pun tak ragu untuk menerimanya. Menurut Yoona, itu adalah pilihan paling benar yang ia buat sepanjang hidupnya.

Tiba-tiba Yoona merasakan sesuatu yang hangat memberati bahunya. Ia mendongak kaget dan mendapati suaminya sedang berdiri di belakangnya.

“Siapa bilang kau bisa mengenakan pakaian seperti ini, Mrs. Lee?” bisik Donghae di telinga Yoona. Yoona masih terlalu terkejut untuk mencerna hingga ia tidak menyadari jas Donghae kini sudah tersampir di pundaknya.

“Yah!” pekik Yoona tertahan.

Donghae mengerutkan kening. “Don’t ‘yah’ me. Aku masih tidak setuju kau memakai pakaian seperti itu.”

Yoona memutar bola matanya. “Oh, ayolah. Ini hanya sebuah gaun, Donghae.”

“Itu memang hanya sebuah gaun. Tetapi tidakkah kau melihat tatapan lapar para pria di sini? Dan tatapan membunuh wanita-wanita itu karena kau menarik perhatian suami-suami mereka?”

Yoona terkekeh. Ia beringsut mendekat dan memeluk lengan Donghae. “Kau menggemaskan jika sedang cemburu.”

Donghae mendengus. “Jangan lepaskan jas itu hingga acara berakhir.”

“Aye, aye, captain!” Yoona melakukan gestur hormat dengan jenaka. “By the way, bagaimana kau tiba-tiba ada di sini?”

“Aku tidak boleh melewatkan pertunjukan pertama putriku, bukan?”

“Tapi bukankah kau sibuk?”

Donghae menatap istrinya yang masih memandangnya bingung. Ia mendekatkan wajahnya dan mengecup ujung hidung Yoona. “Tidak ada kata sibuk jika itu menyangkut Yeri ataupun dirimu.”

Yoona bersyukur keadaan di situ gelap karena wajahnya pasti sudah memerah sekarang. Sudah 6 tahun ia menikah, tetap saja Donghae punya caranya sendiri untuk membuatnya tersipu malu seperti seorang gadis remaja yang sedang dimabuk cinta.

Ketika pertunjukan kelas Yeri dimulai, perhatian keduanya pun serentak hanya tertuju pada panggung. Donghae melambaikan tangan ke arah Yeri, membuat Yeri yang melihatnya tersenyum lebar. Di samping Donghae, Yoona mengacungkan ibu jarinya. Keduanya kemudian menyaksikan Yeri yang begitu lincah menari dan bernyanyi di atas panggung. Perasaan bangga meluap-luap di hati Donghae dan Yoona.

Dalam hati, Donghae bersyukur bisa hadir malam ini untuk memberi support putrinya. Juga untuk menemani wanita disampingnya yang beberapa hari ini jarang ia lihat karena kesibukannya. Ada perasaan lega yang luar biasa ketika bisa melihat dua perempuan penting dalam hidupnya.

Yoona menoleh ketika ia merasakan Donghae meraih tangannya. Donghae menggenggam tangan Yoona erat, tanpa ada tanda-tanda ingin melepasnya. Kedua ujung bibir Yoona terangkat membentuk senyuman. Ia mengerti ini adalah cara Donghae untuk mengatakan bahwa ia merindukannya.

Donghae tersenyum ketika merasakan kepala Yoona menyandar di bahunya. “Aku juga merindukanmu,” bisik Yoona.

Sebuah kecupan hangat mendarat di puncak kepala Yoona. Yoona memejamkan matanya, merasakan kehangatan yang mengalir di sekujur tubuhnya hingga ke ujung jari.

Di atas panggung, Yeri melanjutkan pertunjukannya dengan cemerlang. Kedua orang tuanya ada di sini, melihatnya saat ini. Tidak ada hal lain yang ia inginkan sekarang.

END

***

Semua pasti tahu drabble ini terinspirasi sama foto Yoona dan Yeri di Melon Music Awards. Damn Yoona looked so gorgeous ❤ Yeri juga lucu banget duduk sebelahan sama Yoona gitu kayak ibu dan anak awww. Hope you enjoy my imagination as much as I enjoy mine J

Mohon maaf sebesar-besarnya untuk pembaca setia This Is Us dan The Promise. Kedua ff itu belum bisa aku lanjutkan sampai waktu yang tidak terbatas. Bisa aja minggu depan, atau bulan depan, atau dua bulan lagi, I don’t know. Lagi bener-bener sibuk sama kuliah dan begitu ada waktu luang pasti gatau mau nulis apa. I’m sorry.

Oh, dan satu hal lagi, aku gak keberatan sama silent readers. Tapi bukan berarti komen-komen kalian gak aku harapkan ya. Cuma aku gak mau maksa-maksa buat komen atau like, being a silent reader is your choice. Kalian mau ngeluangin waktu buat baca ff aku aja aku udah terima kasih banget J

See you on my next ff!

Love,

Hime Lee

 

 

 

 

 

 

 

 

67 thoughts on “The Happy Lee Family (Oneshoot)

  1. Beneerr bgt yoona cantik bgt pas melon award yah(?) ahh itulah lupa aku hehe dan juga moment yoona-yeri udah banyak bgt dan emang di stiap moment tuh yeri manja bgt sama yoona kk~ sukaa bgt aku kangen ff yoonhae dan akhir2 ini slama donghae masuk wamil udah jarang bgt ff yoonhae.. Pleasee buat ff yoonhae lagi yah yahh ntah ff yg dulu di lanjutin atau cuma skedar oneshoot itu ga masalah buat aku yg penting castnya yoonhae kkk~ ffnya baguss thor,, ditunggu karya2 slanjutnya^_^

  2. Kirain oneshot.. Bhagia bnget, meski sibuk.. Yoong ma yeri dket bnget.. Bisa dijadiin anak cwe nya yoonhae tuh.. 😀 Yoong cntik bnget wktu di Melon Awards, meski yoong cntik slalu sih..

    Fighting

  3. happy family, seneng banget bacanya. donghae karekternya selalu gila sama kerjaan, tapi untung dia selalu ngeluangin waktunya buat keluarga. seneng banget

  4. sesuju sama eonni.. yoong unni cantik di melon award, yeri juga cute banget.. apalagi rambutnya dikuncir gitu
    seandainya sampingnya ada donghae .. lengkap deh (ngayal) hehe

  5. ngga rela udah ending
    ceritanya baguss, sifatnya yeri mirip hae sama yoona disinii, apalahi kalo lagi merajuk

  6. Gak tau kenapa kalau crita yo0nhae apapun selalu aja ngena bgt feelnya,apalagi yg tntang kisah rumah tngga . .
    Next ff dtnggu unN

  7. Ah.. so sweetttt
    Emang tuh momentnya yoona yeri menggemparkan bgt..
    Btw author baik bgt.. mau menerima siders.. *aku mantan loh..
    Fighting thor

Komentarmu?