My Lovely Doctor (Chapter 1)

My Lovely Doctor

Author: Fi_ss

Tittle: My Lovely Doctor Chap -1

Lenght: Chapter

Cast: Im Yoona and Lee Donghae

Other Cast: Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Lee Chorong, Kim Suho, etc

Genree: Romance, Hurt, Comedy (maybe), friendship

Author Note: Annyeong… Aku Fi_ss, author Freelance yang baru. Sebenarnya dah sering

buat FF tapi belum pernah publish. Ini FF pertama yang aku publish. Pengen tau apa

karya2 ku layak untuk dibaca atau enggak sama sekali…

Dan makasi buat Admin yang post FF aku ini…

Buat Reader, mohon kritik dan sarannya ya…

Happy reading..

Synopsis : Seorang wanita yang berjiwa pahlawan selalu mempersulit hidup seorang pria

kaya. Bukan mempersulit secara negatif sebenarnya. Hanya saja si pria kaya selalu tidak

bisa mengontrol detak jantungnya didepan wanita itu yang memang sebelumnya sudah

sakit semakin bertambah sakit . Dimulai dengan pertemuan yang cukup unik, kemudian

dilanjutkan dengan tindakan si wanita yang diluar dugaan, juga teriakan yang mereka

lontarkan satu sama lain. Dan tak lupa cerita masa lalu mereka.

***

Donghae POV

Perkenalkan nama ku Lee Donghae. Aku seorang direktur diperusahaan yang

ternama di bidang peralatan medis. LEE Hosp. Aku sebenarnya tidak menyukai pekerjaan

ku ini. Mungkin kalian heran bagaimana bisa aku seperti sekarang ini. Jawabannya

sangatlah mudah, warisan. Ya warisan. Appa ku mewariskan perusahaan ini kepada ku,

anak tertua dari keluarga Lee.

Aku mempunyai seorang dongsaeng perempuan, namanya Lee Chorong. Aku sangat

menyayangi adik ku itu. Tapi sudah 2 tahun dia tidak pulang ke korea karena dia

melanjutkan study nya di Jerman, jurusan Kedokteran. Tapi walaupun begitu setiap hari

aku akan selalu menghubunginya, sekedar menanyakan kabar, begitu pun sebaliknya. Dia

juga sering menanyakan kesehatan ku. Sejujurnya aku bukanlah namja yang hebat. Bisa

dikatakan aku seorang namja yang berpenyakitan. Aku mengidap penyakit Kardiomiopati,

gangguan pada otot jantung sehingga dinding-dinding jantung menjadi tidak bergerak

secara sempurna ketika memompa dan menyedot darah. Akibat dari penyakit ini aku

tidak boleh kelelahan dan selalu rutin dua kali sebulan check up ke rumah sakit. Bila aku

melanggar semuanya itu, aku akan pingsan seperti sekarang ini. Aku terbaring di rumah

sakit Healthy Hospital setelah 1 jam lalu aku minum coffee dan pingsan diruang kerja ku,

ya begitulah informasi yang kuterima dari sekretaris ku, Cho Kyuhyun.

“tuan Lee mengapa anda meminum coffee? Saya sudah mengingatkan anda supaya

tidak mengonsumsi coffee. Anda sangat keras kepala”, ucap Dokter Kim. Aku hanya

tersenyum menanggapi kekesalan Dokter yang sudah merawat ku selama hampir 5 tahun

belakangan ini.

“dan ini peringatan ku yang terakhir Tuan Lee Donghae yang terhormat. Bila anda

melanggar semua yang saya beritahukan untuk anda hindari, maka nyawa anda yang

menjadi taruhannya. Dan ini juga pertemuaan kita yang terakhir.”, tambah doter Kim.

Aku mengerutkan kening, tidak mengerti maksud dari perkataannya.

“Wae?”, tanya ku.

“saya dipindah tugaskan ke daerah Daegu. Tapi tenang saja, tugas ku akan

digantikan oleh Dokter Im. Dia dokter spesialis muda yang sangat hebat. Dia sebelumnya

bertugas di Jerman dan sekarang dipindah tugaskan di kerumah sakit ini. Dan perlu saya

peringatkan dia dokter yang sangat keras kepala, seperti anda. Jadi kalian sangat

cocok.”, ujar dokter panjang lebar, sedikit memberi peringatan terhadap ku tentang

dokter yang akan merawat ku menggantikannya.

“Ne. Gomawo sudah membantu ku kurang lebih 5 tahun ini. Semoga ditempat

kerjamu yang baru tidak menemukan pasien yang seperti aku lagi”, ucap ku bergurau. Ku

ulurkan tangan ku untuk menjabat tangannya. Dokter Kim tersenyum dan menyambut

uluran tangan ku.

Tok… tok… tok…

Tiba-tiba suara ketukan pintu ruang rawat ku terdengar. Tampak pintu bercat

putih itu terbuka secara berlahan, memperlihatkan seorang yeoja tinggi, kurus, memakai

jubah putihnya sambil tersenyum.

Donghae End POV

***

Yoona POV

Aku Im Yoona, seorang dokter spesialis jantung. Aku lulusan dari universitas

ternama di Jerman. Aku sudah hampir 10 tahun menetap di Jerman sebagai dokter. Aku

sudah banyak menangani pasien yang mengalami gangguan pada jantung baik gangguan

ringan maupun terparah sekalipun sudah pernah kutangani. Walaupun aku masih

dikategorikan dokter muda, tapi aku sudah dipercayakan melakukan itu semua. Aku anak

tunggal dari keluarga Im. Appa dan Omma ku tinggal di korea, negara kelahiran ku ini.

Aku sangat merindukan mereka. Dan hari ini aku akan kembali ke Korea karena aku

dipindah tugaskan. Sebenarnya aku tidak rela meninggalkan pekerjaan ku di Jerman.

Tapi karena ini adalah perintah dari Depertemen Spesialis jantung, aku tidak bisa

menolak. Setelah dipikir-pikir ada untungnya juga, aku bisa bertemu dengan Appa dan

Omma setiap harinya.

Beberapa jam yang lalu aku baru tiba dikorea dan bertemu dengan appa dan omma

ku. Aku sangat senang dan juga lelah. Tapi aku tidak bisa istirahat untuk sekarang ini,

karena aku harus kerumah sakit Healty Hospital bertemu dengan Dokter Kim. Aku akan

menggantikan tugas-tugasnya. Jadi aku harus tau apa-apa saja yang harus kulakukan

termasuk daftar pasien dan kondisi mereka. aku memasuki ruangannya tapi dia tidak ada.

Seorang suster bagian resepsionis mengatakan Dokter Kim sedang memeriksa pasien di

ruang VIP Citrus 206, aku segera menuju keruangan itu.

Tok…tok…tok…

Aku mengetuk pintu ruang rawat itu. Dan membukanya secara berlahan, takut

mengganggu orang-orang yang ada didalam ruangan itu. Tampak dokter Kim dan 2 orang

namja. Satu sedang duduk dikursi dan yang satunya berbaring ditempat tidur. Aku

tersenyum ramah kepada mereka semua.

“annyeonghaeseo”, ucap ku ramah.

Yoona End POV

Author POV

“annyeonghaeseo”, ucap Yoona ramah. Dokter Kim, Donghae dan Kyuhyun tampak

kaget dengan kehadiran Yoona.

“ohh, kau sudah datang. Wah, kau semakin cantik saja Dokter Im”, ucap Dokter

Kim. Segera menghampiri yoona menjabat tangan yoona.

“ hahaha, Ne. Sunbae bisa saja”, ucap yoona malu karena dikatakan cantik oleh

seniornya dulu ketika kuliah.

“oh ya, perkenalkan ini salah satu pasien yang akan kau tangani dan merupakan

pasien yang paling keras kepala dan sulit diatur”, dokter kim mengarahkan pandangannya

ke donghae yang menatap tajam ke arahnya.

“annyeonghaeseo, Choneun Im Yoona-imnida”, yoona memperkenalkan dirinya

serta membungkuk 90 derajat.

“Lee Donghae-imnida. Mohon bantuannya”, balas donghae sedikit membungkukkan

badannya.

“ahh, saya keluar dulu. Ada yang perlu saya bicarakan dengan sekretaris anda.

Tuan Cho bisa kita bicara sebentar?”, ujar dokter kim. Merasa marganya disebut-sebut,

kyuhyun segara bangkit dari duduknya, mengangguk menjawab pertanyaan dari dokter

kim.

“yoona-ya, kutunggu diruangan ku”, tambah dokter kim. Yoona mengangguk meng-

iyakan perintah dokter kim.

“kyu, setelah ini kembalilah kekantor, gantikan aku memimpin rapat antar Divisi”,

ucap donghae memerintah sekretarisnya itu.

“yak, kenapa kau selalu mengalihkan tugasmu kepada ku. Aku masih punya banyak

tugas yang lain”, ujar kyuhyun kesal.

“yak evil, aku atasanmu. Itu terserah padaku. Jika kau tidak mau maka kau tidak

akan mendapatkan gaji bulan ini.”, ancam donghae, tersenyum evil, mungkin karena

terlalu banyak bergaul dengan kyuhyun.

“ANI, kau jangan seperti itu hyung. Aku akan menjalankan perintahmu,

SAJANGNIM”, balas kyuhyun, menekankan kata sajangnimnya. Kyuhyun segera keluar

menghampiri dokter kim yang sudah lebih dahulu keluar dari ruang rawat itu. Yoona

tersenyum menanggapi pertengkaran kecil antara atasan dan bawahan itu.

“apa kalian bersahabat?”, tanya yoona. Donghae mengalihkan pandangannya yeoja

yang berdiri disamping tempat tidurnya. Tidak mengerti maksud dari perkataan

dokternya itu.

“Anda dan sekretaris itu”, tambah yoona.

“ohh, ne. Dia sahabat ku sejak kecil”, yoona menganggung menanggapi jawaban

donghae itu. Keheningan melanda ruang rawat itu hingga beberapa menit. Tidak ada topik

pembicaraan diantara mereka.

“oh ya, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada anda Tuan

Lee”, ucap yoona memecah keheningan itu.

“jangan seformal itu. Aku rasa kita tidak terlalu jauh perbedaan usianya. Apa

yang ingin kau tanyakan?”, ujar donghae.

“baiklah, Dong-hae”, ucap yoona sedikit ragu mengatakan nama donghae langsung.

“kau tinggal dengan siapa? keluarga? atau sekretaris mu itu”, tanya yoona,

bahasanya sudah tidak seformal tadi.

“aku tinggal dengan ibu ku dan seorang pembantu rumah tangga. Tapi saat ini ibu

sedang pergi ke Jerman mengunjungi adik perempuan ku. Dan bibi Han – pembatu rumah

tangga ku hanya datang pagi dan dimalam hari dia akan pulang karena dia sudah

berkeluarga”, jelas donghae. Yoona mengangguk, tanda mengerti.

“intinya anda tinggal sendiri bukan”, yoona menyimpulkan ucapan donghae.

Donghae hanya menganggukkan kepalanya.

“ku sarankan agar kau tidak tinggal sendirian. Itu terlalu berbahaya untuk

kondisi mu yang sepertinya sudah parah ini”, usul yoona.

“Ahh, dokter tingga saja dirumah ku. Bukankah itu solusi yang bagus, dokter bisa

merawat ku dengan lebih mudah”, ujar donghae asal sambil tersenyum.

Deg

“Nn-dee? Aa-pa yang kaa-uu katakan?”, tubuh yoona menegang dan wajahnya

memerah mendengar perkataan donghae itu.

“hahahaha, aku hanya bercanda dokter Im. Wajah mu sangat lucu”, ucap donghae,

tertawa senang karena berhasil menggoda dokternya itu. Donghae tidak tau apa yang

terjadi dengan dirinya saat ini. Image dirinya yang dingin dan pendiam hilang entah

kemana. Apakah karna dokter muda itu? Entahlah.

Mendengar perkataan donghae itu, yoona merasa sangat kesal pada pasiennya itu.

Sepertinya pasiennya yang satu ini akan melatih kesabarannya.

“AWWW, APPO”, teriak donghae, memegang tangan kanannya setelah sebuah

tangan mungil melayang memukul tangan kanannya.

“yakk, aku pasien disini. Bagaimana bisa seorang dokter menyakiti pasiennya. Aku

bisa menuntutmu dan kau akan dipecat”, ucap donghae kesal bercampurmarah.

“silahkan saja. Aku tidak takut tuan Lee. Lagi pula aku jamin bila aku dipecat,

tidak akan ada dokter yang mau menanganimu. Aku sudah mendengar semua tentang mu

dikalangan dokter dan suster dirumah sakit ini. Karena kau sangat sulit ditangani”,

donghae kaget mendengar penuturan yoona tersebut. Dia menunduk, merasa kalah dari

yoona. Namun donghae tak mau menunjukkan kekalahannya itu. Segera ditegakkannya

kembali kepalanya, tapi deg deg deg

Jantung donghae merdetak sangat tidak beraturan, dan itu membuat donghae

merasakan sakit pada dadanya, tapi dia menahannya. Bagaimana tidak, jarak wajah yoona

dan dirinya saat ini kira-kira hanya 10 cm. Yeoja itu sedang memperbaiki perban pada

kening donghae yang sedikit longgar. Ya ketika donghae pingsan, keningnya membentur

ujung meja kerjanya, mengakibatkan sedikit goresan pada keningnya.

“siapa yang memasang perban ini? Apa dia tidak dilatih untuk memasang perban

dengan baik. Ahhh, sunggung keterlaluan”, omel yoona masih tetap memperbaiki perban

donghae. Tidak menyadari keadaan namja yang ada didepannya yang menegang dan

bertarung dengan detak jantungnya serta rasa sakit yang diakibatkan oleh jantungnya

itu. ‘Lee donghae tenanglah. Jangan seperti ini. Apa yang terjadi denganmu? Ini sangat

memalukan bila sampai dokter ini mendengar detak jantungmu ini’, batin donghae.

“kau kenapa? Kenapa detak jantungmu tidak beraturan seperti itu? Apa ada yang

sakit?”, tanya yoona. ‘wahh, daebak. Dia benar-benar dokter yang hebat. Bagaimana bisa

dia tau detak jantung ku yang tidak normal tanpa mendekatkan telinganya kedadaku atau

menggunakan stetoskop. Ahhh ini sangat memalukan’, batin donghae lagi.

“tuan lee. Kau baik-baik saja?”, tanya yoona lagi dengan sedikit mengguncang

tubuh donghae karna tak ada reaksi yang diberikan donghae.

“ahhh, aa-ni. Gwenchana. Aku ingin istirahat”, ucap donghae cepat, membaringkan

tubuhnya dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya hingga kepala. Yoona

mengerutkan keningnya. Aneh dengan tingkah donghae yang tiba-tiba itu.

“kau yakin?”, tanya yoona memastikan.

“mmmm”, hanya suara tenggorokan yang diberikan oleh donghae sebagai jawaban.

“baiklah. Aku akan pergi. Bila terjadi sesuatu cepat tekan alarm”, perintah yoona.

Dia pun beranjak keluar dari ruangan itu. Setelah mendengar suara pintu yang tertutup,

donghae segera membuka selimut yang menutupi tubuhnya, duduk bersandar pada kepala

tempat tidur.

“ahhhh, babo. Donghae babo”, maki donghae pada dirinya sendiri dan menjambak

rambutnya.

“ada apa ini. Apa aku menyukainya? Ani, tidak mungkin secepat itu.”, donghae

terlihat seperti orang gila sekarang, berbicara seorang diri. Bertanya kemudian

menjawab pertanyaannya sendiri. Hahaha, sepertinya itu gejala seseorang yang sedang

dilanda penyakit jatuh cinta. J

2 week later

Seorang yeoja berlari cepat disekitar lorong rumah sakit sambil memakai jubah

putihnya. Dia tampak terburu-buru menuju salah satu ruang rawat VIP.

“dokter Im, disini”, teriak seorang suster yang sedang menunggu kedatangan

yoona. Yoona semakin mempercepat larinya. Dimasukinya ruangan itu dan menemukan

seorang namja yang baru ditemuinya 2 minggu yang lalu, tertidur kaku ditempat tidur

dengan wajah pucat. Segera yoona menghampiri pasiennya itu, dan memeriksa

kondisinya. Selang beberapa menit pemeriksaan yoona memerintahkan suster untuk

memberi suntikan untuk kekebalan tubuh. Sepertinya pasiennya itu kelelahan. Namun

yoona manatap tajam pasiennya, tidak peduli dengan orang-orang yang ada diruangan itu

sedang menatapnya aneh.

Setelah suster keluar dari ruangan itu, tinggalah yoona yang duduk disamping

tempat tidur donghae dan kyuhyun yang berdiri diseberannya.

“bagaimana kondisinya?”, tanya kyuhyun sedikit takut. Karena yoona masih tetap

menatap tajam ke arah donghae yang masih tertidur. Dan itu membuat kyuhyun sedikit

ketakutan.

“mmm”, hanya itu jawaban dari yoona. Hening. Tidak ada pembicaraan setelah itu.

Setelah yoona memastikan keadaan donghae sudah kembali normal, ia beranjak pergi,

tapi dia menghentikan langkahnya, berbalik menatap donghae yang belum sadarkan diri.

“apa dia masih tinggal seorang diri dirumah?”, tanya yoona masih tidak

mengalihkan pandangannya dari donghae.

“nde”, jawab kyuhyun.

“apakah dirumahnya ada kamar tamu?”, tanya yoona lagi. Tidak peduli dengan raut

wajah kyuhyun yang bingung dengan pertanyaannya.

“nde. Ada 2 kamar tamu.”, ucap kyuhyun akhirnya. Yoona hanya mengangguk.

kyuhyun tidak tau apa arti dari anggukannya itu. Yoona mengalihkan pandangannya pada

kyuhyun.

“tolong suruh seseorang untuk membersihkan salah satu kamar itu.”, ucap yoona

tegas. Kyuhyun mengerutkan keningnya bingung.

“nde? Untuk apa?”, tanya kyuhyun masih tidak mengerti dengan pernyataan

yoona.

“lihat saja nanti”, jawab yoona dengan cepat dan segera beranjak keluar dari

ruangan itu. Tidak memperdulikan kyuhyun yang berteriak.

“YAK, IM YOONA. DOKTER IM”, teriak kyuhyun.

“wahhh, apaan yeoja itu. Wah dasar dokter gila”, ucap kyuhyun lagi.

*****

Sekitar pukul 10 malam, yoona pulang kerumah. Untuk mengemasi barang-barangnya. Dia

tidak membawa banyak barang, hanya barang seperlunya.

“apa kau yakin akan melakukan ini yoong?”, tanya nyonya Im yang berjalan

menghampiri yoona yang duduk disisi tempat tidurnya sambil memasukkan barang-

barangnya ke dalam koper.

“Omma, mengertilah”, ucap yoona. Dia tau ommanya tidak rela dan tidak setuju

dengan tindakan yoona ini. Ya ini adalah keputusan yang sangat beresiko. Tapi yoona

tidak tahu dorongan dari mana sehingga melakukan ini. Dia hanya tau bahwa ini untuk

kebaikan pasiennya itu.

“arra arra, omma mengerti kau selalu menomor satukan pasienmu dibandingkan

keluargamu”, ucap nyonya Im sedikit cemberut. Melihat tingkah ommanya itu yoona

tertawa.

“hahaha, aigo, uri omma masih bisa melakukan aegyo diumur yang sudah setengah

abad ini. Omma sangat lucu”, ujar yoona yang semakin membuat nyonya Im cemberut.

Menyadari itu yoona segera memeluk ommanya.

“mianhae omma. Aku tahu omma khawatir. Aku juga tidak tahu mengapa aku

mengambil keputusan ini. Aku juga merasa aneh dengan perasaanku. Melihatnya

merasakan sakit dan tidak sadarkan diri, membuatku juga ikut merasakan hal yang sama.

Apa yang terjadi dengan ku omma?”, akhirnya rasa sesak yang dirasakannya ketika

melihat donghae kembali masuk rumah sakit, keluar juga. Yoona menangis, menangisi

keadaan dirinya yang dia sendiri pun tidak mengerti menangis untuk apa. Nyonya Im

melepas pelukannya. Menghapus air mata yoona. Nyonya Im sepertinya tahu apa yang

sedang melanda perasaan putri sematawayangnya itu.

“gwenchana. Jangan menangis. Ikuti saja kata hatimu sayang. Omma akan selalu

mendukungmu”, ucap nyonya Im menenangkan putrinya itu.

“gomawo, omma”, ucap yoona memeluk ommanya lagi.

*****

Tit…tit…tit…

Suara klakson mobil memekakan telinga yoona. Dia tau itu siapa, itu kyuhyun yang

menjemputnya untuk diantarkannya ke rumah sakit. Dia tidak ingin membawa mobil

silvernya ke rumah sakit, jadi dia memutuskan untuk meminta tolong kepada kyuhyun

untuk menjemputnya.

“kau sangat berisik tuan Cho”, umpat yoona kesal. Kyuhyun mengerutkan

keningnya ketika melihat yoona keluar dari gerbang rumahnya dengan membawa koper

berukuran sedang.

“untuk apa kau membawa koper? Apa kau akan kembali ke Jerman?”, tanya

kyuhyun asal.

“ sudahlah, jangan banyak tanya tuan cho. Lebih baik kau membantu ku

memasukkan koper ini ke bagasi”, perintah yoona. Kyuhyun hanya menghembuskan

napasnya kasar. Tidak donghae, sekarang dokter atasannya itu pun ikut-ikutan sesukanya

memerintah. Tapi kyuhyun tidak dapat menolak, karna nyawa sahabatnya ada ditangan

Yoona sekarang.

Setelah kyuhyun memasukkan koper yoona ke bagasi, segera kyuhyun melajukan

mobilnya menuju rumah sakit.

“apa dia kekasihmu? Lumayan”, ucap yoona sambil memperhatikan seorang yeoja

yang tertidur di kursi belakang. Yoona masih tetap memperhatikan wajah yeoja itu.

“aku seperti tidak asing dengan wajah kekasihmu ini? Apa dia pasien rumah sakit

juga?”, tanya yoona asal. Membuat kyuhyun kaget bercampur kesal menatap tajam

kearah yoona. ‘aish, dasar dokter gila’, umpat kyuhyun dalam hati. Karena kesalnya

kyuhyun tidak memperhatikan jalan, tiba-tiba motor dengan kelajuan tinggi melewati

mobilnya. Kyuhyun segera menginjak rem sekuat-kuatnya dan memutar stir kearah kiri,

berharap dengan begitu dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Dan benar saja,

mereka selamat, tapi karena perputaran stir yang tiba-tiba itu memberi guncangan yang

sangat keras pada mobil kyuhyun.

“aish, dasar orang gila”, teriak kyuhyun pada pengendara motor yang sudah

melaju dengan sangat kencang itu. Dilihatnya yoona yang syok dengan kejadian itu.

“gwenchana?”, tanya kyuhyun. Yoona hanya mengangguk.

“YAK, CHO KYUHYUN, APA KAU TIDAK BISA MENGEMUDI DENGAN BAIK.

AHHH APPO”, ya yang menerima efek paling parah adalah yoejo yang tertidur dikursi

belakang itu. Hingga yeoja itu terguling dari kursi dan terjatuh. Benturan cukup keras

mengenai tangan kirinya.

“ahhh, mianhae soo-a. Aku tidak sengaja. Tadi ada pengendara motor yang

menerobos lampu merah”, ucap kyuhyun. Yoona segera mengalihkan tatapannya pada

yeoja itu, dia merasa tidak asing dengan sebutan ‘soo-a’ itu.

“Choi Sooyoung? Soo-a?”, ucap yoona memastikan orang yang sedang

dipikirkannya adalah yeoja yang sedang meringis kesakitan itu. Yeoja itu menggosok

kedua matanya dengan tangan kanannya. Setelah melihat dengan jelas, yeoja itu melihat

yoona hingga beberapa detik, dia membelalakkan mata setelah menyadari sesuatu.

“Im Yoona? Yoong? YAK, RUSA GILA”, teriak sooyoung sangat senang. Yoona

segera melompat ke kursi belakang, memeluk sooyoung sangat erat. Dia sangat

merindukan soulmatenya itu. Sudah 10 tahun dia tidak bertemu dengan sahabatnya itu.

“aigo soo-a bogoshippo”, ucap yoona.

“nado, bogoshippo yoong”, balas sooyoung. Mereka asyik berpelukan, melupakan

seorang namja yang terlihat kebingungan memperhatikan mereka. yoona semakin

mengeratkan pelukannya.

“awww, appo”, sooyoung merasakan nyeri kembali pada tangan kirinya. Yoona

segera melepas pelukannya.

“appo? Dibagian mana? Biar ku lihat”, yoona segera meraih tangan kiri sooyoung

dan benar saja sooyoung meringis kesakitan. Lengan kirinya terlihat memar kebiru-

biruan yang cukup besar.

“tahan sedikit. Aku akan memijatnya agar darahnya tidak menggumpal”, ujar

yoona, sooyoung mengangguk.

“AWWW, appo yoong”, teriak sooyoung lagi. Kyuhyun tampak khawatir melihat

kekasihnya itu merintih kesakitan.

Setelah beberapa saat ringisan sooyoung tidak terdengar lagi. Sooyoung

memperhatikan wajah yoona yang terlihat serius menangani memar dilengan kirinya.

“sepertinya cita-citamu sudah tercapai yoong. Kau dokter spesialis apa?”, tanya

sooyoung. Ya sooyoung tahu yoona sangat ingin menjadi dokter.

“aku spesialis jantung soo-a”, ucap yoona memberi tersenyum terbaiknya pada

sahabatnya itu.

“ahhh, apa kau dokter Donghae Oppa?”, tanya sooyoung. Yoona mengerutkan

keningnya heran bagaimana sooyoung tahu tentang donghae.

“Nde soo-a. Apa kau mengenalnya?”, tanya yoona balik. Sooyoung mengangguk

membenarkan.

“nde. Kau ingatkan Son Imo (bibi)? Aku sudah pernah menceritakan tentang

anaknya yang sakit-sakitan kepadamu. Dan itu adalah donghae oppa. Dia sepupu ku

yoong.”, jelas sooyoung. Yoona mengangguk mengerti dengan penjelasan sahabatnya itu.

Deg Tiba-tiba dia teringat sesuatu. Donghae. Ya mereka sudah terlalu lama

meninggalkan donghae sendiri.

“kyu jalankan mobilnya. Cepat. Perasaan ku tidak enak”, perintah yoona sehingga

kyuhyun pun tersadar dari lamunannya yang sejak tadi mereka-reka kira-kira apa

hubungan yoona dengan kekasihnya itu. Kyuhyun melajukan mobilnya dengan kecepatan

tinggi.

*****

Yoona berlari cepat menuju ruang rawat donghae. Dan firasatnya benar, tampak

donghae merintih kesakitan, meremas dadanya kuat-kuat. Suster kesulitan

menyuntikkan obat penenang pada donghae, karna donghae bergerak terus menerus.

Yoona melihat namja itu sangat kesakitan hingga tanpa ia sadari air matanya keluar

begitu saja. Yoona melangkahkan kakinya mendekati tempat tidur donghae. Kyuhyun dan

sooyoung sudah tiba diruang rawat itu juga dan melihat keadaan donghae yang sangat

menyedihkan itu.

Yoona menggenggam tangan donghae dengan sangat erat, tapi tetap saja donghae

tetap meronta-ronta kesakitan. Yoona semakin menangis melihat penderitaan donghae.

Segera dipeluknya donghae dengan sangat erat.

“tenanglah, jangan seperti ini. Kau membuat ku takut. Gwenchana, gwenchana”,

ucap yoona menenangkan donghae sambil mengelus-elus punggung donghae dengan

lembut. Entah memang ini kebetulan atau tidak, tapi yang jelas donghae terlihat lebih

tenang. Yoona mengisyaratkan suster untuk tidak menyuntikkan obat penenang, karena

keadaan donghae sudah membaik.

“suster, kalian bisa melanjutkan tugas kalian. Biar aku yang mengurus pasien ini”,

perintah yoona pada ketiga suster yang menangani donghae.

“nde”, ucap ketiga suster itu bersamaan.

Setelah kepergian suster-suster itu, kyuhyun dan sooyoung mendekati tempat

tidur donghae, dengan yoona yang mulai membaringkan donghae kembali. Yoona

menghapus air matanya. Dan tersenyum pada donghae yang menatapnya sayu. Keningnya

tampak berkeringat, segera yoona menarik lengan baju panjangnya menutupi seluruh

jari-jari tangan kanannya. Kemudian mengusap keringat donghae dengan lengan bajunya

itu. Kemudian merapikan rambut donghae yang berantakan. Donghae tersenyum

mendapat perlakukan seperti itu dari yoona dan yoona pun membalas senyuman itu.

Setelah donghae tertidur pulas, barulah yoona beranjak mendekati kyuhyun dan

sooyoung yang sedang menonton TV. Ketika yoona duduk disamping sooyoung, kyuhyun

segara mematikan TV dan menatap yoona dengan tatapan menyelidiki. Tidak bukan hanya

kyuhyun, tapi sooyoung juga melakukan hal yang sama. Bahkan sooyoung berpindah ke

samping kyuhyun agar dapat melihat yoona yang kini duduk didepan mereka.

“wae? Kenapa kalian melihatku seperti itu”, tanya yoona yang mendapat tatapan

aneh dari dua sejoli itu.

“dokter Im sebenarnya apa hubunganmu dengan donghae hyung?”, selidik

kyuhyun.

“apa yang kau katakan, aku tidak mengerti. Kau jelas-jelas tahu aku dokter dari

lee donghae. Dan lee donghae adalah pasienku. Jadi apa yang salah?”, yoona melakukan

pembelaan terhadap tuduhan yang diberikan kyuhyun kepadanya.

“kau bertanya apa yang salah? Apa kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan

tadi? Kau memeluknya, mengusap keringatnya dan tersenyum kepadanya. Dan dia

membaik. Kau seperti obat penenang buat donghae hyung. Dan itu tidak mungkin terjadi

jika kalian tidak ada hubungan yang spesial”, tuduh kyuhyun lagi. Yoona ingin melakukan

pembelaan lagi tapi sooyoung mendahuluinya.

“dan satu lagi, kau menangis yoong. Aku sangat mengenal dengan baik. Kau hanya

menangis bila orang itu adalah orang yang sangat kau sayangi, aboji, ommonimdan juga

aku”, tambah sooyoung semakin memojokkan yoona. Kali ini yoona tidak bisa berkata

apapun. Karna semua yang dikatakan sooyoung itu benar.

“ahh, aku tau. Jangan-jangan kau menyukai donghae oppa. Benarkan yoong?”,

sooyoung memberi kesimpulan yang membuat kyuhyun kaget terlebih lagi yoona.

“yak, kau jangan asal bicara soo-a. Aku tidak mungkin secepat itu merasakan hal

seperti itu. Aku baru mengenalnya 2 minggu. Jadi itu tidak mungkin.”, yoona menyangkal

pernyataan sahabatnya itu. ‘aish, sial kenapa pernyataan-pernyataan soo-a membuat ku

semakin terpojok dan gugup. Ini semua karna kau Lee Donghae. Kau harus bertanggung

jawab’, yoona mengumpat donghae dalam hati.

“lalu apa alasan buat semua kejadian tadi yoong. Jangan membuat alasan karena

donghae oppa adalah pasienmu. Perlakukan mu tadi bukan perlakukan seorang dokter

terhadap pasiennya yoong”, sooyoung semakin memojokkan yoona.

“wahh, changie-ya kau sangat hebat menyelidiki dan memojokkan orang. Kau

memang pengacara yang hebat”, puji kyuhyun, tapi kyuhyun malah mendapat tatapan

tajam dari kekasihnya itu. Bagaimana tidak, sooyoung sedang serius dan kyuhyun

mencoba bercanda tidak jelas. Yoona menundukkan kepalanya sesaat dan membuang

napas kasar. Kemudian menegakkan kepalanya kembali memandang donghae yang tertidur

dengan pulas.

“ya kau benar soo-a. Aku hanya akan menangis bila itu menyangkut appa, omma

dan juga kau. Tapi kau, bahkan aku, tidak bisa menyimpulkan bahwa aku menyukai namja

itu.”, yoona menjeda perkataannya. Sooyoung dan kyuhyun masih menunggu kelanjutan

pengakuan yoona.

“aku tidak tau apa yang terjadi padaku 2 minggu terakhir ini. Ketika dia

tersenyum, aku pun ikut tersenyum. ketika dia menangis, aku ikut menangis. Ketika dia

kesakitan seperti tadi, aku pun seperti merasakan sakit yang dirasakannya. Aku tahu

yang kulakukan tadi tidak bisa dikatakan biasa saja. Tapi aku sunggung-sungguh tidak

menyadarinya. Kejadian itu terjadi begitu saja. Melihatnya seperti sekarang, membuatku

ingin selalu melindunginya. Soo-a, apa yang terjadi dengan ku?”, tanya yoona pada

sooyoung dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Sooyoung segera menghampiri yoona,

dan memeluknya. Dia tahu yoona memiliki perasaan khusus kepada sepupunya itu, tapi

yoona tidak menyadarinya. Perasaan seperti ini pertama kalinya buat yoona dan itu

membuatnya bingung.

“gwenchana yoong. Donghae oppa akan baik-baik saja. Dia namja yang kuat. Aku

serahkan donghae oppa padamu yoong.”, ucap sooyoung menenangkan yoona yang sudah

menangis dipelukannya. Mendengar penyataan sooyoung, yoona teringat dengan

rencananya. Yoona melepas pelukan sooyoung. Kemudian memandang donghae yang

sedikit bergerak kemudian tertidur lagi.

“aku akan menjaganya. Aku akan tinggal bersamanya”, ucap yoona santai sambil

tersenyum melihat donghae yang tertidur dengan damai.

“MWO?”, teriak kyuhyun dan sooyoung bersamaan.

TBC

Hihihi, sorry klo cerita gak jelas dan kependekan.

Aku tunggu comment nya ya…. bye bye

49 thoughts on “My Lovely Doctor (Chapter 1)

  1. Ceritanya menarik chingu, tapi alurnya sedikit kecepetan ditambah spsi enternya sepertinya terlalu jauh jd bacanya sedikit tdk fokus antara kalimat stu ke kalimat selanjutnya over all bagus kok maaf ya chingu kalau comentku menyinggung tapi gk ada niat menyinggung kok cuma ngasih masukan aja heeeee mianhe di tunggu ya next chap’y smoga donghae bisa sembuh di rawat YoonA. gomawo chingu and fighting☺

  2. Jangan sampe donghae knpa2 kasian juga dy sakit gtu untung ada yoona sbg dokter hehe , thor qlo bisa spasi enternya jangan kejauhan bacanya jdi kurang dpet trus alurnya juga kecepetan
    Yaudah next dtnggu chap slanjutnya

  3. Sbnernya kurang dpt feelnya apa karen jarak spasi, jd bingung sndiri bacanya,mudah2an di chapt depan lbh bgus lgi, semangat saengi

  4. Astaga ceritanya bagus bnget , donghae oppa yg penyakitan dan yoona eonni jdi dokter … Udah gx sbar dengan cerita selanjutnya author

  5. nexxxtttynya jgn trlalu lma,,,,,soalnya bosan jg nungguin lma,,,,toap hri bka nichh blog,,,,pi ff g da yg dilnjut2,,
    oho hae yg pnyakitan dan yoona yg jd dokter cantiknyaaaaa,,,,,,dan apa yg akn terjdi selnjutnya bila yoona tinggal dirumah donghae,,,,
    mrka yoonhae sama2 dilnda cunta hahahaha

  6. Next author, cerita.a menarik kok tapi untuk jarak spasi.a tolong diatur ya.. update.a jangan kelamaan ya..

  7. Apa mereka dulu sahabatan pas kecil terus saling suka gitu thor? Oya alurnya agak sedikit kecepetan thor hehe tapi gapapa ko tetep bagus. wah penasaran deh kelanjutannya kaya apa next jangan lama2 ya thor Fighting

  8. menarik ceritanya..bikin penasaran
    cuma mungkin jarak kalimatnya bisa diatur kali ya, katanya juga ada bbrp yg kurang bener..
    tapi aku suka kok jln ceritanya..next jangan kelamaan yaa

  9. Ak suka,, ceritanya menarik..^^
    Yoona oenni mau tinggal sama Hae oppa.. Wuiii pasti seru tu…
    Next….

  10. Ceritnya bgus
    Tpi alur nya sedikit ke cepatan
    Spasinya jg agak jauh
    Tpi ttp keren
    D tnggu chap slnjtny
    Fighting:)

  11. Yee finally nemu cerita Dobghae Oppa jd pasien dan Yoona jd dokternya..^^
    Ceritany dah bagus thor, cm spasiny aj thor yg perlu diperbaiki..
    Di tunggu next chapterny^^ jgn lama2 ya publishny..^^
    Fighthing!!!!

  12. suka sama ceritany,bagus banget rasany pengen kettawa trus bacany
    ak penasaran,kenapa yoona cepet bngt bisa jatuh cinta sama donghae
    ak tunggu next chapterny yahh

  13. aku suka jalan ceritanya, bagus, povnya normal kayak ff yang lain juga. aku kira tadi yang jadi dokternya donghae, eh ternyata yang jadi dokternya yoona. ternyata yoona bisa suka sama donghae dalam jangka waktu 2 minggu. uri donghae harus sembuh dari sakitnya, karena ada uisa im yang bakal ngerawat dengan jiwa raganya. ditunggu nextnya chingu

  14. ceritanya menarik nih.. apa lagi pas adegan dimana yoona perhatian banget sama donghae , tapi kasian ya donghae nya punya penyakit jantung … ko bisa ya yoona punya perasaan kaya gt ke donghae , mmm ada apa ya kira kira ? di tungfu deh ya nexy chapter nya

  15. ceritanya seru,,,,,, tpi pnsran knpa perlakuan yoona ke donghae pesial githu…n tnpa dsadri mempunyai perasaan sma hae.. begitupun sbliknya… ahh dtggu klnjtnnya

  16. Wewww.. Sayang bgt donghae sakit2an.. Tpi Yoona kek punya ikatan batin sama donghae?? Adakah masa lalu d antara mereka??
    Hmm pengen cpet2 baca next chapternyaa.

  17. Ffnya bagus kok thor 🙂 kasian donghae penyakitan gitu. Tapi di part 1 ini YH masih jarang yah komunikasinya tp ya aku maklum ini kn bru part 1. Hah yampun donghae cuma karena dekat2 dg yoona bs mmbuat jantungnya sakit karena deg2an? Gimana nanti coba? Mreka kn psti akan sering brdekatan. Ciaa yoona blm menyadari prasaannya trhdp donghae ya? Smoga nnti kalian bs segera mnyadarinya ya 🙂 ga nyangka deh yoona bakal ngambil keputusan mengejutkan sprti itu dg tinggal brsama donghae, karena sebegitu sayangnya ya? Cieee 😀 ku kira sooyoung itu adik donghae yg lg study di jerman trnyta sepupunya ya? 🙂 ditunggu next chapternya gasabar gimana mreka tinggal 1 atap hehe

  18. Next, ff nya bagus..
    Mempunyai perasaan yg sm tapi mereka belum sadar..
    Soo agak galak tapi suka, karna sesuai sm yoona yg keras kepala..

  19. Ceritanya menarik. Tapi mungkin penulisannya bisa lebih dirapikan lagi, dan jangan lupa nama orang huruf pertama harus selalu diawali dengan huruf kapital ya thor ^^
    Fighting! ❤

  20. Menarik!! PEnasaran banget sma masa kecil/lalu mereka.. Yoong kyk ngerasain apa yg dirasain hae.. Semoga hae dpat cpat sembuh yahh.. Ternyata Soo tmannya yoon itu,, spupunya hae..

    Next.. Fighting yahh

  21. wah aku suka nih ama cerita nya tp ky kecepatan alur nya itu sih menurutku sih thor heheh..
    oke deh di tunggu chap selanjtunya

Komentarmu?