EverLasting Friends {ELF} (OneShoot)

ELF

Tittle : EverLasting Friends

Author : YH

Main cast : Im Yoona & Lee Donghae

Support cast : sandara park & kim sang bum

Genre : romance, sad, romantic

Length : One shoot

Note : this story real is mine. Maaf jika ada kesaamaan tokoh, tempat, alur/ kata. And sorry of typo

===^^===

Yoona berlari kearah donghae yang tengah duduk di ruang tamu. Karena sudah beberapa hari tidak bertemu dengan donghae akibat kota mokpo. mereka pun kini saling berpelukan melepas rasa rindu mereka yang mendalam. “oppa.. bogoshipeo…” yoona menenggelamkan wajahnya di pundak donghae dalam pelukan mereka. “nado yoong… nan jeongmal bogoshipeoseo…” donghae kini tersenyum pada yoona yang saling bertatapan.

Keluarga yoona dan keluarga donghae memang tinggal dalam satu rumah karena itulah yoona dan donghae menjadi sahabat sejak kecil hingga saat ini. Yoona dan donghae duduk di sofa yang sama bahkan sesekali mereka tersenyum bersama menikmati suasana ini, suasana yang tidak mereka dapatkan selama satu minggu.

“oppa… kenapa kau lama sekali kembalinya??” yoona mengembungkan pipinya hingga membuat donghae gemas “aigoo… satu minggu kau bilang lama?? Selama itukah aku meninggalkan mu?? hingga wajahmu semanis ini” donghae mencubit gemas pipi yoona hingga pipi yoona menimbulkan rona merah. Donghae tersenyum mendapatinya “appo oppa… ne kau lama sekali meninggalkan ku..” yoona sedikit tersenyum pada donghae. donghae yang memang tidak bisa menolak senyumannya kini membalas senyuman yoona.

“jinjja??? Apa itu karena kau tidak bisa kehilangan ku??” donghae kini menatap mata yoona dengan lembut. Tiba tiba saja detak jantung yoona berdetak melebihi seperti biasanya hingga membuat yoona menjadi gugup. “ne… bukan kah kita sudah berjanji bahwa kita akan menjadi teman dalam sehidup dan semati?? Memang oppa bisa jika kehilangan ku??” kini yoona malah membalasnya dengan tatapan serius. “anio yoong.. aku tidak bisa kehilangan mu sedikit pun” donghae mengusap rambut yoona dengan lembut hingga membuat yoona tersipu malu.

Flashback

“oppa… apa kita akan sampai besar menjadi sahabat seperti ini??” yoona kecil menatap donghae yang sedang duduk di sampingnya. “ne yoong… kita akan menjadi teman bahkan sahabat sehidup dan semati.. dan aku berjanji kau adalah teman dalam hidup ku… yang pertama dan terakhir” donghae tersenyum manis kearah yoona hingga membuat yoona bahagia.

“mari kita berjanji yoong… kita akan menjadi teman abadi selamanya…” donghae mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan mereka berdua. Yoona pun mengaitkan jari kelingkingnya yang ramping itu. “ aku lee donghae berjanji… akan menjadi teman dalam hidup Im yoona.. karena kita adalah teman abadi..” “dan aku im yoona berjanji… akan menjadi teman dalam hidup lee donghae karena kita adalah teman abadi selamanya..” yoona dan donghae pun tersenyum bahagia di taman bermain.

Flashback end

Janji itulah yang mereka ucapkan ketika mereka menginjak bangku junior high school. Dan sejak memasuki bangku senior high school yoona menyukai donghae bukan sebagai chingu melainkan sebagai seorang namja yang lebih dari chingu. Yoona dan donghae kini tengah makan malam bersama dengan duduk berhadapan membuat mereka sesekali saling bertabrakan mata. “yoong.. kemana eomma dan appa??” donghae melontarkan pertanyaan ini di sela sela pembicaraan mereka. “eomma dan appa siapa??” yoona malah tetap terfokus pada makanannya walau menjawab pertanyaan donghae. itu karena yoona takut donghae mengetahui perasaan yoona “tentu saja eomma dan appa kita berdua…” donghae kini tersenyum pada yoona. “mereka sedang ada pekerjaan di luar negeri selama satu bulan..” yoona pun kini tersenyum pada donghae. “ayo oppa.. habiskan makananmu aku tunggu di taman belakang.. jika membutuhkan sesuatu panggil saja aku” ketika yoona akan beranjak tangannya di tahan oleh tangan donghae.

Hati yoona berdebar debar kembali karena refleks yoona menatap mata donghae dengan dalam. Hingga donghae yang membuka pembicaraanya lebih dulu “wae yoong??” tanya donghae. “gwenchana oppa.. ada apa??” yoona kini berusaha setenang mungkin di hadapan donghae. “bisakah kau duduk dulu sebentar?? Kau kan tahu aku tidak bisa makan seorang diri” donghae kini memberikan tatapan sayu pada yoona. “ahh… ne mianhae..” mereka pun tersenyum bersamaan hingga makan malam selesai.

‘aigoo… pabo pabo pabo Im yoona…. Kenapa kau bisa lupa kalau donghae oppa tidak bisa makan seorang diri…. Hmm… sabar im yoona kau harus tenang agar tidak gugup…’ yoona berusaha menenangkan dirinya semaksimal mungkin.

~oOo~

Pagi pagi donghae dan yoona berangkat menuju perusahaan orang tua mereka yang di pimpin oleh mereka. walaupun perusahaan berbeda tapi tempatnya tidak terlalu jauh hingga mereka sering makan siang bersama. “gomawo oppa… jangan lupa konsentrasi dalam bekerja” yoona tersenyum kepada donghae ketika akan turun. “ne yoong… kau pun jangan lupa jaga pikiran mu jangan sampai stress atau sakit” kini donghae mengusap rambut yoona dengan lembut. “ne oppa… anyeong..” yoona pun turun dari mobil donghae lalu berjalan memasuki perusahaan, begitu juga dengan donghae dia melanjutkan perjalanannya menuju perusahaannya.

“annyeong haseyeo sajangnim…” sapa seorang karyawan pada yoona dan yoona membalasnya dengan senyuman. Yoona memang terbiasa terkesan seorang yeoja yang ramah dan adil pada setiap kepemimpinannya hingga membuat para pekerja senang dapat bekerja dengannya.

Sementara donghae terkesan begitu menawan, bijaksana dan tegas dimata para karyawan apa lagi para karyawan yeoja selalu mengidolakan seorang lee donghae sebagai namja yang di impi impikan. “dara ssi… bisakah tolong antarkan map ini pada manager jung..??” dara yang bekerja sebagai sekretaris pribadi donghae hanya dapat melaksanakan apa yang donghae perintahkan padanya.

Setelah waktu makan siang datang seperti biasa donghae menjemput yoona di kantornya untuk makan siang bersama. Yoona terlihat mengukirkan senyumnya ketika berjalan kearah mobil donghae, begitu pula dengan donghae yang selalu menyambutnya. “dimana tempat makan siang kita sekarang oppa…??” ucap yoona dengan menyimpan tasnya di jok belakang.

“kita makan siang di cafe America yang sudah lama tidak kita datangi” donghae sedikit tersenyum pada yoona dengan mengemudikan mobilnya. “kau benar… kita sudah lama tidak makan disana…” yoona menganggukkan kepalanya dengan pasti.

Sesampainya di café America mereka pergi menuju balkon café untuk menikmati makan siangnya di sana. Seperti biasa mereka selalu mengambil posisi saling berhadapan walaupun sebenarnya mereka lebih senang jika mereka duduk berdekatan. “yoong kau ingin pesan apa??” ketika mendengar kalimat itu mata yoona seketika membulat sementara donghae hanya membalik balikkan menu. “kau lupa oppa?? Apa makanan kesukaan ku ketika aku disini??” tanya yoona dengan mengerutkan bibirnya. “ani yoong…” donghae kini mengelus rambut yoona dengan lembut. “lalu kenapa kau lupa oppa???” yoona melipatkan kedua tangannya dengan kesal.

“ok ok.. aku tahu cola dan hamburger bukan???” donghae tersenyum di hadapan yoona dan yoona mengangguk dengan pasti.

“ok.. kalau begitu aku pesan cola, hamburger, cappuccino, waffle chocolate” setelah selesai mencatat waiters itu pun pergi meninggalkan meja yoona dan donghae.

“bagaimana pekerjaan mu yoong??” tanya donghae dengan menatap wajah yoona sementara yoona asyik pada layar i-phone nya. “yoong???”

“hmm oppa..??” yoona masih terus saja terfokus pada i-phone nya.

“se-serius itu kah kau pada i-phone mu hingga kau mengabaikanku??” donghae kini mulai sedikit kesal dengan sikap yoona yang acuh seperti itu

“anio oppa… aku sedang meminta sekretarisku mengerjakan pekerjaannya yang ada di atas meja ku” yoona kini tersenyum dan menatap donghae dengan lembut. Sementara donghae malah mengalihkan pandangannya ketempat lain. Yoona menarik kursinya hingga berada disisi donghae, dikaitkan tangannya pada lengan donghae dengan menaruh kepalanya di bahu donghae.

“kau marah oppa???” yoona menatap donghae sekilas lalu kembali pada posisinya.

“mianhae… aku tidak bermaksud seperti itu… aku kan memiliki kepentingan lain, tentu kau faham itu kan oppa???” yoona kini melepaskan rangkulan tanggannya dan menatap donghae yang masih saja menatap tempat lain

“ne aku faham yoong.. mianhae…” donghae yang merasa luluh akan perkataan yoona segera tersenyum dan membelai lembut pipi yoona. Kini mereka tersenyum bersama dengan wajah yang saling berdekatan.

DEG…

Tiba tiba jantung mereka berdetak masing masing, membuat pikiran mereka terdiam seketika. Yoona yang sadar akan perasaannya ini, dia menundukkan wajahnya sekejap lalu kembali menatap mata donghae.

‘aigoo oppa.. mianhae… aku mencintai mu sekarang, bukan karena mencintai mu sebagai seorang sahabat atau oppa tapi karena sebagai seorang namja yang mengisi hatiku’ pipi yoona pun merona seketika akibat saling bertatapan seperti ini.

‘aigoo kenapa yoona begitu cantik… dan kenapa jantung ini bahagia ketika kami saling menatap seperti ini, apa aku telah jatuh cinta pada nya??? Ani ani… donghae pabo… yoona itu sahabat mu bahkan kau menganggapnya seperti dongsaeng mu sendiri. Tapi.. kenapa jantung ini berdetak kencang sekali???’
wajah mereka tiba tiba saling mendekat satu sama lain, bahkan nafas mereka masing masing sudah bersatu dan membuat mereka dapat merasa nafas yang menderu. Donghae memiringkan wajahnya di hadapan yoona, hidung mereka pun kini sudah beradu.

“mian.. ini pesanan kalian sudah siap” sontak donghae dan yoona menjauhkan wajahnya masing masing ketika sang pelayang café datang. Wajah yoona kini semakin memerah dan wajah donghae kini terlihat kaku seketika. Setelah pelayan itu pergi yoona mengambil minumanya agar bisa lebih tenang.

Yoona yang merasa sudah mulai tenang dengan cepat menoleh kearah donghae yang masih saja tetap terdiam. Yoona tersenyum dengan manis di hadapan donghae membuat donghae semakin kaku. “waeyo oppa…??” tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut seorang lee donghae.

“oppa… ini makanannya sudah datang kajja kita makan..” ajak yoona dan donghae hanya menganggukkan kepalanya.

“mianhae yoong atas perbuatan ku tadi….” Kini donghae menatap yoona setelah meminum cappuccino nya.

“gwenchana…” jawab yoona dengan senyuman khas miliknya

“gomawo…” donghae pun tersenyum pada yoona.

“sekarang kita makan oppa…” yoona memotongkan waffle milik donghae dan mengarahkannya pada mulut donghae, donghae pun menerimanya dengan senang hati.

“ternyata makan dari tangan seorang yeoja memang nikmat… apa lagi yeoja itu kau yoong” ucap donghae dengan mengunyah makanannya.

“jinjja..???”

“ne.. sekarang kau harus mencobanya.. ini…” donghae pun mengarahkan wafflenya ke mulut yoona. Yoona memakan waffle itu dengan penghayatan karena donghae yang memberikannya ini lah yang akan menjadi kenangannya sekarang, bukan yang sering di berikan donghae kemarin kemarin.

“otteokhae..???”

“mashita oppa… gomawo..” yoona tersenyum bahagia atas perlakuan donghae ini.

~oOo~

Selesai makan siang bersama donghae dan yoona kembali ke tempat kerjanya masing masing. Donghae terlihat serius mengerjakan pekerjaannya yang hari ini juga harus selesai. Di sisi lain sepasang mata memperhatikannya bahkan senyuman di bibir yang merah merona itu. “tidak salah aku mengagumi dan tergila gila pada mu lee donghae, kau namja yang tampan, cerdas, bahkan mapan”. “aku harus mendapatkan mu..”
Setelah selesai pekerjaannya donghae memakai kembali jasnya dan berjalan keluar dari ruangannya dengan tas kerja yang di bawanya. Donghae memang sering pulang terakhir dari pada karyawannya, karena itulah seorang lee donghae di kagumi banyak karyawan bahkan yoona pun melakukan hal yang sama seperti donghae. mereka berdua tidak menyukai dengan hal hal yang menunda pekerjaannya itulah yang membuat mereka sering pulang sore atau larut malam.

Ketika donghae ingin menghampiri mobilnya, dia menemukan sandara dengan raut wajah yang gelisah karena merasa tidak enak donghae menghampirinya. “dara ssi… ada apa?? Kenapa kau belum pulang??”
“ahh… hae ssi… aku hanya sedang menunggu jemputan ku datang” jawab sandara dengan senyuman yang di ukirnya. Sandara memang tidak memanggil donghae sebagai sajangnim di luar karena donghae sendiri yang menolak.

“ohh… bagaimana jika kita pulang bersama saja??”

“tidak perlu… ini sudah terlalu sore, aku menunggu saja… sebaiknya kau pulang saja” sandara tersenyum manis di hadapan donghae, padahal sandara tersenyum evil di dalam hatinya.

“gwenchana… kajja..” ajak donghae dengan senyuman ramah.

“ahh.. ne gomawo…” sandara pun membuntuti donghae dari belakang menuju mobil yang donghae parkirkan di halaman kantor. Donghae membukakan pintu belakang mobil untuk sandara, tapi sandara enggan sekali untuk masuk karena yang dia inginkan adalah duduk di sisi donghae.

“sebaiknya aku duduk di depan saja, tidak enak jika duduk di belakang jadi kau seperti seorang supir”

“anio gwenchana… kau di belakang saja…” paksa donghae dengan sangat terpaksa dara mengangguk dan masuk kedalam mobil.

Di dalam perjalanan dara berusaha mengajak donghae berbicara agar bisa mendapatkan hatinya. Tapi rasanya usahanya nol karena donghae hanya menjawabnya dengan singkat. Mobil donghae pun berhenti di sebuah perusahaan yang di depannya terdapat yoona. Yoona berjalan dan memasuki mobil donghae.

“anyeong oppa…” yoona tersenyum kearah donghae dan memeluknya singkat, begitu juga dengan donghae yang membalas pelukan yoona.

“anyeong yoong.. bagaimana dengan pekerjaan mu?? Apa telah selesai??” tanya donghae dengan lembut

“ne oppa… kajja kita pulang..” yoona pun merapihkan rambutnya lalu duduk seperti biasa.

“Tapi yoong… aku akan mengantarkan dara pulang dulu..” ucap donghae dengan meminta izin pada yoona. Yoona menoleh kebangku belakang, serasa tersambar petir hati yoona dan mata yoona terasa membeku.

“sandara park???”

“Im yoona???” mereka mengerutkan keningnya karena merasa bingung bagaimana bisa orang yang yoona benci ada di hadapannya kini.

“kalian sudah saling mengenal..??” tanya donghae dengan mengemudikan mobilnya.

“ha.. dia chingu ku pada saat junior high school” yoona menganggukkan kepalanya dengan pasti. Sementara itu dara terlihat kesal kenapa lagi lagi kini yoona yang menjadi penghalangnya. Yoona yang membuatnya selalu kesal.

Flashback..

“dara… kau tahu.. aku mencintai kim bum oppa…” yoona kecil mengeluar kan rona merah di pipinya pada saat ini.

“kau mencintainya juga yoona??” sandara kini berdiri di hadapan yoona dengan wajah tidak sukanya.

“ne, wae?? Kenapa kau terlihat tidak suka seperti itu???” yoona pun kini berdiri di hadapan temannya itu

“karena aku juga mencintainya yoona, aku lebih dulu mencintainya jadi kau tidak boleh mencintainya” ucap dara dengan lipatkan tangannya di dada.

“tapi kenapa?? itu hak ku untuk mencintainya” yoona yang merasa terancam menatap dara dengan nanar.

“tetap tidak boleh, kau sudah dekat dengan namja yang selalu bersama mu jadi kau tidak boleh mendekati kim bum ku” dara mendorong yoona hingga yoona terjatuh lalu pergi meninggalkannya.

Yoona berjalan kearah gerbang sekolah dengan perasaan yang kacau. Yoona merasa sakit hati bagaimana bisa sahabatnya sendiri mencintai namja yang sama. “oppa… kau pulang bersama ku bukan??” yoona dapat melihat dara sedang menggandeng tangan kimbum namja yang yoona cintai.

“ne dara… kita pulang bersama” ketika mereka berdua melewati yoona kimbum berjalan menghampiri yoona.

“anyeong yoona… kau pulang sendiri?? Kajja pulang lah bersama kami” ajak kimbum dengan ramah, dara yang merasa cemburu segera menghasut kimbum agar tidak bersama yoona.

“anio oppa.. dia akan pulang bersama temannya, kita pulang saja berdua.. kajja oppa..” ucap dara dengan menarik tangan kimbum

“tapi.. yoona belum menjawab” timpal kimbum

“ne benar.. aku pulang bersama chingu ku, kalian pulang lah lebih dulu” yoona tersenyum kearah kimbum agar kimbum percaya. Sebenarnya yoona merasa sedih menolaknya, tapi apa daya yoona mengalah demi temannya yang sangat yoona sayangi.

Tiba tiba satu tepukan di bahu yoona membuat yoona menoleh kearah belakang. Di dapatinya donghae yang tengah tersenyum kearah yoona.

“sedang apa kau disini yoong??” tanya donghae dengan perhatian

“aku… aku sedang menunggu mu untuk pulang bersama” jawab yoona dengan mengalihkan apa yang dia maksud.
“ohh kalau begitu kajja.. kita pulang bersama” yoona pun menganggukan kepalanya dengan waktu yang sama donghae pun menggenggam tangan yoona.

Flashback end

“gomawo donghae-ssi…” ucap dara tersenyum kearah donghae dan donghae hanya tersenyum simpul dan mengemudikan mobilnya kembali.

“yoong?? Kenapa kau diam seperti itu??? Apa ada masalah??” donghae menoleh kearah yoona yang tengah menundukkan kepalanya sekilas. “eoppseo oppa..” jawab yoona dengan pelan.
Walau sebenarnya masalah besar kini tengah berada di hadapannya, bagaimana tidak sandara park yeoja yang tengah merenggut kebahagiaannya dulu kini ada di hadapannya lagi dan sekarang donghae yang akan menjadi taruhannya.

‘tuhann… apakah sekarang aku harus kembali merelakan namja yang ku cintai di dapatkan orang lain??? lalu kapankah aku akan mendapatkan kebahagiaanku??? Tolong tunjukkan padaku kebahagian ku’

“lalu apa yang membuat mu terdiam???” donghae kini menatap yoona dengan serius “apa kau sakit??” tanya nya lagi. Yoona pun menatap donghae dan tersenyum pada donghae “nan gwenchanayo oppa… kau tidak perlu takut seperti itu” ucap yoona dengan memegang pipi donghae menggunakan dua tangannya.

“baiklah.. kajja kita turun..” ajak donghae pada yoona

Sepulang dari tempatnya bekerja, yoona menjadi menyendiri di dalam kamarnya dengan laptop di hadapannya yang hanya menyala. Donghae menghampiri yoona di kamarnya lalu duduk di tepi kasur milik yoona. Donghae tersenyum kearah yoona dengan lembut tapi yoona masih tetap memandangi layar laptopnya yang tidak di gunakan.

“yoong?? Apa yang sedang kau pikirkan ??” yoona yang tersadar dengan cepat menoleh pada donghae yang tengah menatapnya.

“ehh ??? aku sedang mengerjakan tugas ku oppa??” ucap yoona lalu menundukkan wajahnya tidak berani menatap donghae. “jinjja??? Sedari tadi aku tidak melihat mu mengerjakan sesuatu…. Apa yang sedang kau pikirkan sekarang yoong???” kini donghae merebahkan tubuhnya dekat dengan yoona agar bisa menatapnya.

“anio oppa… aku hanya sedang memikirkan pekerjaan” yoona terlihat senyum sekilas pada donghae tapi sebenarnya yoona tidak tahan menatap mata donghae.

“kau berbohong yoong??? Kau tidak mau bercerita pada ku?? Apa kau sudah tidak percaya pada ku??” donghae kini memegang lembut pipi yoona membuat yoona terpaksa menatap donghae.

‘bagaimana aku bisa bercerita pada mu oppa?? Ini semua menyangkut diri mu… tidak mungkin aku membuka semua isi hati ku saat ini, ini bukan saatnya oppa.. maaf aku tidak bisa bercerita padamu untuk kali ini bukan aku tak lagi percaya pada mu, tapi aku takut kau malah menjauh dari ku…. Bukan kah seorang sahabat harus rela berkorban walau sebenarnya itu sakit baginya’ yoona mengumpat pada dirinya sendiri, dia tidak merasa jika donghae kini tengah menatapnya serius.

“anio oppa.. aku tidak berbohong….” Yoona pun tersenyum pada donghae seolah olah tidak ada kejadian apa pun yang memenuhi hati dan fikirannya.

“ada apa oppa kemari?? Ada yang bisa aku bantu?” yoona kini merubah posisinya menjadi duduk dan tersenyum pada donghae dengan semangat.

“aku bosan di dalam rumah yoong, kajja kita ketaman belakang dan kita saling bertukar cerita di sana” ajak donghae pada yoona dengan tersenyum. “baiklah… kajja” tanpa menunda mereka keluar dari kamar yoona dan berjalan menuju taman.

“ha… jika disini enak bukan, kita pasti lebih rileks” donghae tersenyum pada yoona dengan manis yang membuat yoona seketika membeku. Tidak henti hentinya mata yoona menatap seorang lee donghae yang sedang tersenyum pada nya.

“kajja kita duduk di situ” tiba tiba saja donghae menarik tangan yoona pada sebuah ayunan dan saling duduk berhadapan. Mereka menghabiskan malam ini dengan bercerita,bercanda, dan membuat suasa menjadi indah.

~oOo~

“oppa apa kau lelah?” tanya yoona ketika selesai olah raga bersama. Seperti biasa hari minggu selalu mereka jadikan hari mereka bersama sama menikmati liburan. Yoona mengeluarkan sebuah botol minum yang sengaja dia bawa.

“gomawo…” donghae meneguk air minum yang di berikan oleh yoona padanya, sementara yoona sedang menghapus sisa keringat yang ada di pelupuk dahinya.

“kau ingin makan apa sesudah ini oppa??” tanya yoona yang sedang berjalan beriringan dengan donghae dan sesekali melirik pada donghae.

“mungkin kimbab lebih enak untuk hari ini…” donghae pun tersenyum pada yoona

“ne, kalau begitu akan ku buatkan kimbab untukmu” donghae menganggukkan kepalanya dengan senyuman yang masih tersungging di bibirnya.

Donghae dan yoona berjalan melewati taman bunga yang dekat dengan rumah mereka. bahkan sesekali donghae memetikkan bunga untuk di berikan pada yoona. Kini sudah beraneka ragam bungga yang ada di genggaman yoona.

“cukup oppa.. ini sudah banyak” ujar yoona dengan sesekali menghirup bunga itu.

“anio anio.. satu macam bunga saja lagi” dengan segera donghae memberikan bunga mawar kuning, biru dan putih.

“oppa.. kenapa kau berikan bunga berwarna seperti ini?? Bukan kah lebih indah jika bunga mawar itu warna merah?” yoona menatap mata donghae dengan penuh harapan bahwa donghae bisa memberikannya warna merah sebagai tanda bahwa donghae pun mencintai yoona.

“anio yoong.. aku ingin memberikan bungan mawar dengan warna seperti ini karena memiliki banyak arti” donghae mendaratkan kedua tangannya pada yoona dengan lembut bahkan sesekali membelai lembut pipi yoona.

“kau dengar yoong.. mawar kuning adalah melambangkan sebuah persahabat, dan mawar biru memiliki sebuah arti perdamaian dan ketenangan sedangkan mawar putih memiliki arti yang tulus dan suci. Jadi aku ingin kita bersahabat dengan perdamaian dan ketenangan yang selalu kita dapatkan dan tidak ada penghalang untuk kita, juga aku harap kau selalu tulus menjadi sahabat terbaikku dan memaafkan jika aku bersalah yang tidak akan membuat persahabatan kita ternodai oleh dendam”

tiba tiba saja hati yoona merasa bergetar ingin sekali rasanya dia menangis, tapi disisi lain dia ingin juga tersenyum bahagia bisa mendapatkan oppa yang sangat menyayanginya. Yoona menganggukkan kepalanya dengan mata yang bahagia.

“donghae ssi ??” tiba tiba saja dara berada di belakang donghae yang sedang memegang pipi yoona.
“dara ssi?? Kau sedang apa disini??” tanya donghae dengan heran, sementara yoona hanya bisa diam jika sudah melihat dara beraksi.

“aku sedang menikmati liburan… dan kurasa pergi kemari cukup baik”

“apa yang kalian lakukan disini??” lanjut dara dengan menatap donghae dan yoona secara bergantian.

“kami baru saja selesai olahraga” kini yoona berani membuka mulutnya di hadapan dara.

“ohh… apa kalian berpacaran??” kini pertanyaan dara semakin membuat suasana menjadi tidak enak entah itu pada donghae atau pada yoona.

“anio… kami hanyalah sahabat juga hanya sebagai oppa dan dongsaeng saja” jawab donghae dengan terpaksa.

“ohh.. baiklah, apa kau mau ikut bersama ku donghae ssi?? Kita makan bersama” ajak dara pada donghae.
darah yoona semakin naik pada kepalanya, kini rasa kesal sudah hampir saja mengalahkan kesabarannya. Donghae melirik kearah yoona, yoona pun sedikit tersenyum pada donghae.

“a… anio.. aku makan di rumah saja, lagi pula yoona sudah janji akan membuatkan ku makan. Bukan kah janji itu harus di tepati yoong??” tanya donghae kini pada yoona

“ne oppa kau benar” yoona pun merasakan bahagianya kini karena donghae tidak menerima tawaran dari dara.

“ohh geure.. kalau begitu aku pergi dulu” setelah dara pergi, yoona dan donghae pun melanjutkan perjalanannya lagi.

~oOo~

“oppa..!!! palliwa.. makanannya sudah jadi” jerit yoona dari dapur, tiba tiba saja dua buah tangan melingkar pada perut ramping yoona, hingga yoona terpaksa menjatuhkan buah yang baru saja di cuci olehnya.

“oppa.. kenapa kau mengagetkan ku..?? lihat apelnya jatuh” yoona melepaskan pelukan donghae dan segera memungut buah apelnya.

“mianhae yoong.. aku tidak bermaksud seperti itu” donghae memberikan senyuman polosnya pada yoona.

“ne arraseo.. cepatlah makan oppa.. aku mencuci buah dulu”

Donghae terduduk memperhatikan yoona dari meja makan. Bahkan sesekali tersenyum melihat yoona yang tidak mau diam. Yoona berjalan kearah donghae dengan membawa buah dan minuman.

“aigoo oppa… kenapa belum juga dimakan??” celoteh yoona yang sedang berkacak pinggang.

“yoong.. kau tahu?? Kau itu cerewet sekali…” yoona pun membulatkan matanya ketika pendengar ucapan donghae itu.

“kau seperti seorang istri yang sedang memarahi suaminya jika tidak mau mengikuti perintahnya hahaha…” lanjut donghae, yoona tiba tiba terdiam ketika donghae mengucapkan ‘seorang istri’

“mwo??? seorang istri??” pekik yoona dengan kencang.

“ne.. kau istri ku dan aku hmmp…” tiba tiba saja perkataan donghae terhenti ketika mulutnya itu terbungkam oleh kimbab yang yoona masukkan begitu saja.

“cepatlah makan jika tidak mau ku buang saja” yoona menarik piring yang berisikan kimbab dari hadapan donghae.

“andwe yoong… geureom aku akan memakannya” donghae mengambil kembali makanan yang ada di tangan yoona.

“joha..” yoona pun tersenyum lalu terduduk di samping donghae dengan memakan buah nya.

“yoong cepat buka mulut mu” tiba tiba saja donghae mengarahkan kimbab pada mulut yoona. Yoona menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan. “ayolah yoong.. kali ini saja…” pinta donghaea dengan lembut, tapi yoona tetap saja menolak makanan itu.

“tidak oppa… kau saja makan, aku tidak terbiasa dengan makan kimbab sesudah olahraga seperti ini” jawab yoona dengan lembut.

“waeyo?? Palliwa yoong.. jebal” kini donghae memperlihatkan wajahnya yang manis pada yoona. “ok.. ok” yoona membuka mulutnya agar kimbab itu bisa di makan, dengan seketika yoona dapat melihat senyuman pada donghae.

~oOo~

“oppa apa kau akan meninggalkan ku? bila kelak kau memiliki yeojachingu” donghae menoleh pada yoona yang tengah menatapnya dengan serius. Dia tersenyum pada yoona sebelum menjawab kalimat yang yoona lontarkan padanya.

“kenapa kau bertanya seperti itu?” yoona menghelakan nafasnya karena bukan kalimat itulah yang ingin yoona dari donghae melainkan sebuah pernyataan yang bisa membuatnya senang.

“bukan pertanyaan yang ku inginkan oppa, jebal jawab aku”

“dengar yoong… aku tahu pasti semua orang akan memiliki pilihan dan pasangan dalam hidupnya, begitu juga dengan aku dan kau yoong. Tapi kasih sayang tidak akan bisa kita dapatkan dengan mudah pada saat kita sedang bersama orang lain. maka dari itu aku tidak akan meninggalkan mu, karena kau sudah memberikan ku banyak kasih sayang dan banyak mengajarkan bagian hidup yang penuh dengan makna, kesetiaan, ketulusan, kejujuran itu semua aku dapatkan dari kau yoong” yoona merasa kini jawaban itu telah membuatnya tenang kembali tanpa ada sedikit pun keraguan di hatinya. Kini donghae yang bergilir menatap yoona dengan serius membuat yoona terheran.

“boleh kah aku bertanya pada mu yoong?”

“ne oppa..”

“bila aku memiliki seorang yeojachingu apa kau akan melepaskan ku bersama yeojachingu ku dan tidak melarangku??” donghae terus memperhatikan wajah yoona yang sedang menghela nafasnya dengan berat. Donghae yakin itu sangat berat untuk yoona jawab.

“bukan kah seorang sahabat akan selalu mendukung? Aku tidak akan melarang mu memiliki seorang yeojachingu oppa, akan ku biarkan kau hidup bahagia. Dan akan ku lepaskan kau untuknya tapi dengan syarat kau bisa bahagia dengan yeoja itu, mendapatkan kasih sayang yang setara dengan aku yang amat sangat menyayangi mu bila perlu dia harus memberikannya yang lebih pada mu, menjaga mu dengan baik agar tidak tersakiti, mencintai mu dengan tulus tanpa sebab, setia menyayangi mu” yoona tersenyum lepas setelah menjelaskan semuanya pada donghae, begitu pula dengan donghae dia sangat merasa puas dengan jawaban yang yoona berikan. Donghae merasa jantungnya bergetar ketika mendengar penjelasan yoona yang memang di lontarkan dari hatinya bukan hanya dari mulutnya saja.

“tapi kau perlu ingat oppa, aku tidak akan membiarkan mu tersakiti. Bila dia sedikit saja menyakiti mu jangan salahkan aku, jika aku akan merebutmu kembali dan tidak akan memberikan secelah pun untuknya kesempatan” lanjut yoona dengan begitu semangat hingga membuat donghae tersenyum. Donghae mengelus lembut rambut yoona hingga mereka pun semakin nyaman dengan situasi seperti ini.

“ne aku yakin yoong… kau akan melindungi ku, dan akan menyayangiku dengan setulus hati, begitu juga denganku” yoona dengan semangat menganggukkan kepalanya pasti.

===^^===

Yoona melangkahkan kakinya menuju ruangan kerjanya dengan langkah yang guntai. Diangkatnya telfon yang berada dalam ruangan kerja yang sedari tadi berdering. “yeoboseyo..” ucap yoona dengan ramah.

“ahh yeoboseyeo direktur muda Im”

“oppa… ada apa, tumben sekali kau menelfon ku?”

“ternyata kau masih mengenali suara ku meski lewat telfon sekalipun” yoona menggelengkan kepalanya dengan tersenyum

“tentu saja oppa.. ada apa?? Aku sedang bekerja oppa..”

“ahh.. mianhae aku hanya ingin bicara, bahwa hari ini kita tidak bisa makan siang bersama karena pekerjaan ku yang padat hari ini”

“ahh ne.. tapi kau ada di kantor bukan??”

“ne”

“baiklah.. jika aku sempat nanti aku antarkan makanan oppa..”

“ne gomawo yoong”

“cheonmaneyo oppa…”

…………………

“oppa… oppa.. ada ada saja, ingin bicara seperti itu saja harus menelfonku” yoona menggelengkan kepalanya dengan berjalan keluar dari ruangan kerjanya. Yoona kembali keruangan manager song yang sedari tadi sedang membicarakan proyek bersama yoona. Manager song terlihat senyum pada yoona yang baru saja masuk keruangannya. “nugu sajangnim?? Namja chingumu eo?” goda manager song pada yoona yang baru saja duduk. Yoona hanya dapat tersenyum dan menggelengkan kepalanya saja.

“sejak kapan aku memiliki namjachingu manager song??” tanya yoona dengan sedikit tersenyum

“sejak lama… bahkan dia sering sekali kemari untuk menejmput mu makan siang” dengan santai manager song tersenyum pada yoona. “ahahah… anio, dia itu sahabat ku yang sudah kujadikan sebagai oppa ku” jelas yoona.

“jinjja???aku tidak percaya, karena dimata mu itu tertuliskan bahwa dia adalah cinta mu, betul bukan?” seakan tertusuk hati yoona mendengar ucapan manager song yang tepat. “sudahlah manager song, kajja kita lanjutkan pekerjaan kita”.

Satu jam pun berlalu kini yoona berjalan keluar dari kantor menggunakan taxi menuju kantor donghae. sesampainya di kantor donghae yoona banyak sekali mendapat sapaan dan senyuman yang ramah dari para karyawan. Yoona berjalan menuju meja yang terdapat di tengah perusahaan. “silyehamnida.. bisakah saya bertemu dengan donghae oppa? Apa dia ada?” “ne dia sedang sibuk sekali mengerjakan banyak tugas”

“ne, gamsahamnnida” sebelum pergi yoona sempat tersenyum pada yeoja itu lalu mempercepat langkahnya menuju ruang kerja donghae.

“anyeong oppa..” donghae terkejut mendapati yoona yang baru saja masuk keruang kerjanya.

“yoong.. kau ini mengagetkan ku saja, kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu” dengan merapihkan pakaiannya yng terlipat hingga siku donghae berjalan menyambut yoona.

“mianhae oppa, apa kau sudah makan eo?” tanya yoona dengan membantu merapihkan kemeja donghae. “belum yoong..” yoona menggelengkan kepalanya dengan mulut yang berdecak berulang kali.

“lalu kemana sekretaris pribadimu itu?” yoona mengarahkan pandangannya pada meja kerja yang berada di sudut ruangan.

“dia sedang makan siang” jawab donghae dengan menarik tangan yoona pada meja kerjanya. Donghae menarik kursi tamu dekat kursi kerjanya. “silahkan duduk yoong” tawarnya pada yoona.

“ne…” yoona membuka makanan yang di bawanya dan di berikan pada donghae. donghae tersenyum pada yoona sebagai tanda terima kasihnya. Donghae menikmati makanan yang yoona bawa. Tiba tiba yoona beralih pada berkas berkas yang berantakan pada meja kerja donghae yang penuh.

“oppa… apa sebanyak ini pekerjaannya?” yoona membukanya satu persatu. “ne yoong… oh ya yoong apa kau sudah makan siang?” tanya donghae dengan menoleh pada yoona.

“belum oppa… aku buru buru kemari takut kau kelaparan” yoona terkikik geli pada donghae.

“tidak mungkin, baiklah kajja kita makan bersama” tawar donghae, yoona hanaya menganggukkan kepalanya saja untuk menjawab. Satu sendok makanan berhasil masuk kedalam mulut yoona melalui tangan oppa kesayangannya itu. “gomawo oppa…”

“ne nado yoong”

“oppa biar ku bantu ne pekerjaan mu ini, kau nikmati saja makanannya” ucap yoona dengan menatap donghae yang sedang makan.

“anio anio, biarkan aku saja yang mengerjakan. Aku tahu kau habis rapat tadi jangan biarkan pikiran mu terlalu penuh oleh pekerjaan sementara perut mu kosong” bantah donghae dengan menggenggam tangan yoona agar menghentikan kegiatannya.

“gwenchana.. agar cepat selesai”

“aigoo… aku tidak suka kau memperlakukan dirimu sendiri seperti itu” ujar donghae dengan menarik kursi yang ada di depan mejanya dan meletakkannya di samping yoona.

“anio… sebentar lagi aku akan makan” jawab yoona tanpa menoleh pada donghae.

“kajja kita makan bersama..” donghae memasukkan makanannya pada mulut yoona dengan sesekali, senyuman bahagia terlukis di bibir indah mereka berdua.

Yoona dan donghae sesekali bercanda dan tersenyum bersama di sela sela pekerjaan hingga tidak terasa mereka telah menghabiskan waktu satu jam untuk bersama. Bahkan yoona membantu donghae hingga hampir selesai.

“bagaimana oppa? Itu lebih mudah bukan jika di kerjakan bersama?”

“ne kau benar, gomawo telah membantuku dalam kesusahan” ucap donghae dengan menyatukan dahinya dengan dahi yoona.

“sajangnim..” tiba tiba suara dara terdengar dari balik pintu dan mengejutkan mereka berdua. Sontak yoona dan donghae pun menjauhkan wajahnya takut itu akan menjadi contoh yang tidak baik.

“Ada apa?” tanya donghae.

“ahh aku ingin memberikan berkas ini dan mengantarkan mu minuman yang baru” jawab sandara.

“ne kemarilah…” donghae berdiri dari tempatnya duduk dan sedikit tersenyum pada dara, sementara yoona menatap dara terus menerus.

“baiklah aku permisi” ucap dara lalu melangkahkan kakinya

“chamkaman dara-ssi..” panggil yoona dengan menatap dara serius.

“ada apa yoong?” tanya donghae menatap yoona serius tapi yoona hanya menanggapinya dengan senyuman.

“ne waeyo??” jawab dara dengan berbalik arah.

“bisakah lain kali sebelum kau masuk keruangan atasasnmu ketuklah pintunya terlebih dahulu, ini bukan ruangan mu sendiri tapi ruangan atasanmu aku takut jika tuan lee berpikir sesuatu yang buruk” jelas yoona dengan tegas

“ne.. mianhae, aku tidak akan mengulanginya lagi” jawab dara tapi tatapan wajah tidak sukanya semakin terlihat jelas dari mata yoona.

“kenapa kau berbicara seperti itu yoong?” tanya donghae sepeninggal dara

“aku hanya tidak mau appamu menganggapmu tidak berpendidikan dengan tidak mengajarkan sopan santun pada karyawanmu, apa lagi sekarang appa mu sedang tidak ada dan kau kini yang mengurusnya” ucap yoona dengan tersenyum manis di hadapan donghae

“ne kau benar, gomawo telah membantuku” ucap donghae

“kalau begitu aku harus kembali karena sudah satu jam lebih aku disini, anyeong oppa..”

“ne anyeong… nanti sore aku akan menjemput mu”

“ne..” jawab yoona lalu menghilang dari ruang kerja donghae.

===05:20PM===

“baiklah mungkin sebentar lagi hae oppa akan menjemputku… sebaiknya aku tunggu saja di luar” yoona membereskan semua barang barang yang yang ada di mejanya lalu pergi keluar dari ruangan.
Sesampainya di ambang pintu akan keluar, telfon yang ada di mejanya berbunyi membuat yoona harus kembali ke ruangan kerjanya.

“yeoboseyeo”

“jeosonghamnida sajangnim, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda”

“nde? Tapi ini sudah jam waktu saya pulang”

“tapi katanya ini penting”

“emm.. bagaimana ya? Ahh… begini saja suruh dia untuk menunggu di bawah sebentar lagi saya turun”

“ne sajangnim..”

Dengan cepat yoona turun kebawah menghampiri tamunya, yang memebuatnya memperlambat jam pulangnya. Yoona menghampiri seorang pria yang sedang menunggu di kursi tunggu loby perusahaannya.

“anyeonghaseyo..” sapa yoona pria itu pun berdiri dan melihat kearah yoona

“anyeonghaseyo.. im yoona??” tanya pria itu dengan terkejut, begitu juga dengan yoona yang terkejut mendapati pria itu.

“kau kim sang bum?” tanya yoona dengan memperhatikan raut wajahnya

“ne.. senang bertemu kembali dengan mu” jawab kimbum lalu tersenyum pada yoona

“ne, bagaimana kabar mu oppa?” tanya yoona dengan senyum ringannya

“aku baik baik saja.. bagaimana dengan mu”

“nado… ada apa kau kemari apa ada sesuatu yang penting?”

“ne, aku ingin mengajak perusahaan ku untuk berkerja sama dengan perusahaan ini”

“ohh.. kenapa kau tidak datang besok?” tanya yoona

“lebih cepat lebih baik bukan??” ucap kimbum dengan tersenyum.

“ne, tapi ini sudah jam untuk pulang mungkin kita bisa membicarakannya lagi besok”

“ok..”

“kau bisa datang lagi kemari jam dua siang, otte??”

“ne… mian sudah mengganggu waktu mu”

“gwenchana, baiklah aku harus pulang apa kau akan tetap diam disini oppa?” tanya yoona dengan gurauan, yoona kini bisa kembali tersenyum tanpa rasa sakit lagi di hatinya karena kini rasa cintanya telah hilang pada kimbum.

“kajja kita keluar bersama..” mereka berdua pun pergi keluar dari perusahaan yang yoona kelola. Sesampainya di luar yoona tersenyum pada kimbum .

“kau pulang sendiri yoona?? Bagaimana jika aku antar?” tawar kimbum pada yoona
“ahh anio tidak perlu, aku sudah di jemput, itu dia” tunjuk yoona pada mobil hitam yang berhenti di pinggir jalan.

“baiklah aku duluan anyeong..” lanjut yoona lalu pergi memasuki mobil donghae.

“Anyeong oppa.. bagaimana pekerjaan mu” ucap yoona di iringi senyuman khas miliknya.

“yahh seperti itulah hingga membuatku lelah” ujar donghae menarik nafas beratnya dengan mengemudikan mobilnya.

“baiklah jika kita sudah sampai, aku akan membuatkan makanan yang enak dan minuman yang segar agar kau tidak lelah lagi”

“ne gomawo… ohh ya siapa namja tadi?” tanya donghae dengan menatap yoona sekilas

“apa kau lupa? Dia bahkan satu angkatan dengan mu saat junior high school” tanya yoona dengan menyipitkan matanya

“nde?? Bahkan aku tidak kenal”

“dia kimbum, orang yang mendapat juara satu dalam bidang matematika waktu itu, kau ingat eo?” tanya yoona

“ne.. aku ingat sekarang”

“kurasa kau tidak terlalu pikun oppa.. hahah” gurau yoona berhasil membuat donghae tersenyum.

===^^===

yoona berjalan kearah dapur untuk membuat makanan setelah mengganti pakaiannya. Donghae berjalan menghampiri yoona dengan senyumannya dan memeluk pinggang ramping yoona seperti biasanya.

“oppa.. lihat perlengkapan sudah habis” ucap yoona dengan memperlihatkan isi kulkas pada donghae.

“lalu apa yang akan kau lakukan eo?” tanya donghae dengan membalikkan tubuh yoona. kini mereka saling berhadapan dan bertatapan. Yoona mengalungkan tangannya pada leher donghae dan tersenyum manis pada donghae.

“kurasa aku harus pergi ke supermarket dan membeli barang barang yang di perlukan” ucap yoona dengan senyumnya.

“kau benar..”

“ne.. ohh ya kau tahu oppa jika eomma dan appa meninggalkan kita berdua di sini apa lagi selama satu bulan, aku merasa diriku seperti ibu rumah tangga yang harus mengisi kulkas setiap bulannya yang kosong juga membuatkan makanan untuk suaminya, betul bukan?” tanya yoona membuat donghae tersenyum.

“hmm kau betul, bagaimana jika kita benar benar menjadi suami istri?” tanya donghae membuat yoona terkejut

“nde? Kau gila, eomma dan appa sedang tidak ada di rumah jadi kau tidak usah macam macam oppa”

“jinjja..??” tanya donghae dengan senyum evilnya

“aishh sudahlah aku lapar, aku harus pergi dulu” yoona mendorong tubuh donghae hingga terpaksa donghae harus melepaskan pelukannya.

“kau mau kemana?” tahan donghae dengan menggenggam tangan kanan yoona

“aku mau pergi ke supermarket oppa… apa kau tidak lapar eo?”

“mau aku antar?” tanya donghae

“eumm kurasa tidak perlu kau istirahat saja, kau bilang tadi kau lelah jadi kau istirahat saja” jelas yoona.

“baiklah hati hati di jalan…” jawab donghae.

===^^===

Sesampainya di depan supermarket yoona tidak membuang waktu dengan sia sia dengan langkah cepat yoona mencari baramg barang yang di butuhkan. Setelah yoona selesai mendapatkan barang barang nya yoona memberikannya pada kasir agar di hitung keseluruhannya.

Setelah selesai yoona pergi keluar supermarket dan mengecek kembali apa barang barangnya sudah selesai di beli semua. Di sisilain dari dalam mobil dara melihat yoona seorang diri ketika sedang menunggu temannya.
“kenapa dia sendiri?? Kemana donghae oppa?” tanya dara sendiri

“aha.. aku tahu apa yang harus aku lakukan saat ini” lanjutnya lagi dia berniat untuk membeli buah kesukaannya dan kesukaan donghae. yoona pergi menyebrangi lalu lintas di waktu yang tepat.

“ahjuma.. aku ingin strawberry dua bungkus” ucap yoona dengan ramah

“ne, kau tunggulah Agassi..”

Yoona menunggu dengan sesekali menoleh kesana kemari menghilangkan kediamannya. Tiba tiba ponsel miliknya bergetar, dilihatnya satu pesan masuk tertera di ponselnya.

From : donghae oppa
Yoong palliwa cepatlah kembali, aku merindukanmu jangan lama lama. Dan hati hati lah di jalan jangan memikirkan yang lain. saranghae..

Yoona tersenyum melihat pesan dari sahabatnya ini. Tiba tiba penjualnya sudah kembali dan membawakan buah yang yoona pesan.

“ini Agassi.. buah yang di pesan oleh mu”

“ne gamsahamnida ahjumma..”

Yoona pun pergi keluar dari kedai buah itu dan mengalihkan kembali fokusnya pada layar ponselnya Dengan sesekali melihat melihat rambu lalu lintas untuk menyebrang.

From : yoona
Ne oppa.. sebentar lagi aku kembali nado saranghae..

Yoona berjalan menyebrangi jalan tanpa yoona sadari mobil dara melaju dengan cepat kearahnya. Yoona terkejut dan tidak bisa melakukan apapun. Mobil itu berhasil menabrak tubuh yoona hingga terpental ke pinggiran jalan raya, di saat yang bersamaan pesan yoona sampai pada ponsel milik donghae.

Donghae tersenyum membaca pesan dari yoona, donghae berpikir bahwa yoona pun memiliki perasaan yang sama. Donghae meletakkan ponsel miliknya di atas meja, pada waktu yang bersamaan ponselnya tersimpan, ponsel itu pun berdering kembali. Dilihatnya telfon masuk dari yoona membuat donghae tersenyum kembali.

“ne, yoong waeyo??”

“mianhae Agassi, nona pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan”

“mwo??”

“ne, dia di tabrak lari oleh pengemudi mobil, dan kini telah di bawa kerumah sakit”

“baiklah aku akan segera kesana, di rumah sakit mana yoona di tangani?”

“di seoul hospital center”

“ne, gomawo..”

Sesampainya di rumah sakit donghae langsung menuju kamar yoona di tangani setelah bertanya pada resepsionis. Di tunggunya di depan ruangan dengan wajah yang khawatir. Donghae merasa sangat khawatir dengan kejadian ini apa lagi kini hanya mereka berdua yang ada di rumah.

“bagaimana keadaannya dokter?” tanya donghae

“dia baik baik saja, hanya mengalami trauma saja dan fisiknya terlalu lemah, hingga membuatnya harus banyak istirahat”

“apa dia sudah sadar..?”

“ya.. tapi dia harus di rawat inap, karena untuk memulihkan kembali kondisinya. Baiklah saya permisi dulu”

“ne gamsahamnida..”

Donghae dengan cepat memasuki ruangan yoona dan berjalan menghampiri yooona yang sudah sadar. “ oppa?? Kau disini?” tanya yoona

“ne aku disini..” jawab donghae dengan menatap yoona serius

“kenapa kau menatap ku seperti itu eo?” tanya yoona ketika donghae duduk di sampingnya

“kenapa kau sampai seperti ini? Aku kan sudah bilang hati hati… kenapa kau sampai seperti ini?” tanya donghae dengan menatap yoona khawatir. Diambilnya tangan donghae dan di genggam oleh yoona.

“kau dengar.. ini hanya kecelakaan, tidak ada orang yang bisa menghindar dari kecelakaan. Lagi pula sekarang aku tidak apa apa… lihat aku sudah sadar bukan?” tanya yoona dengan menatap donghae.

“Tapi tetap saja kau tidak hati hati…” ucap donghae.

“kau bilang kau mencintaiku, tapi kau marah seperti ini” ucap yoona dengan mengembungkan pipinya.
“eh?? Ne aku mencintaimu.. mana mungkin aku tidak mencintai sahabatku ini” ucap donghae dengan tersenyum manis pada yoona.

“nahh jika seperti itu kan kau tambah tampan oppa..”

===^^===

Pagi pagi sekali yoona sudah bangun, yoona mendapati donghae yang tidur dengan duduk di tepi kasurnya.

“oppa.. ireona ini sudah pagi..” ucap yoona dengan mengusap rambut donghae.

“nde?? Kau sudah bangun eo?” tanya donghae..
“ne.. kau pulanglah dan siap siap untuk kerja, jangan sampai pekerjaan kau abaikan” ucap yoona dengan tersenyum.

“ahh ne, nanti siang aku kembali kesini setelah menyelesaikan tugasku” ujar donghae

“ohh ya oppa, tolong kau sampaikan pada sekretaris pribadi ku untuk menghandle orang yang akan kerja sama baru, dia akan datang jam dua nanti tolong sampaikan padanya”

“ahh.. ne baiklah…anyeong cepatlah sembuh” ucap donghae lalu mengecup telapak tangan yoona.

“ne..”

Dengan langkah yang guntai donghae memasuki ruangan kerjanya, tapi sebelum donghae masuk keruangannya dia menghampiri dara dan meminta dara untuk ikut kedalam.

“dara-ssi… aku akan keluar karena sebuah keperluan, tolong kau salin berkas berkas ini dan masukkan menjadi satu file, besok akan aku ambil” ucap donghae dengan tegaas.

“ne sajangnim, tapi kalau aku boleh tahu kau akan pergi kemana?”

“ahh.. yoona masuk rumah sakit karena tabrak lari” jelas donghae tentu saja itu membuat dara tersenyum dalam hatinya

‘tentu saja.. bagaimana tidak? Aku menabraknya dengan kencang’ batin dara tersenyum

“ohh… lalu bagaimana keadaannya?” tanya dara

“keadaannya baik, dia tidak apa apa hanya saja dia sedikit mengalami trauma” jawab donghae

‘ck.. itu belum seberapa, masih beruntung kau hidup dan tidak mati, tapi tidak apa apa lain kali kau akan merasakan yang lebih sakit im yoona’

“ohh semoga cepat sembuh” ucap dara dengan tersenyum.

“ne, sebaiknya kau kerjakan tugas mu sebelum nanti menumpuk” ucap donghae tegas.

“ne sajangnim..” jawab dara lalu pergi meninggalkan donghae dalam ruangannya.

Donghae mengalihkan pandangannya pada layar laptop yang ada di hadapannya, dengan teliti donghae mengerjakan hal hal yang harus di selesaikan hari ini juga.

Di sisi lain sekretaris yoona bingung kenapa sampai siang ini yoona belum juga sampai di ruangan kerjanya, sekretaris berniat untuk menelfon yoona. Tapi terhentikan karena mendengar ketukan dari pintu ruangannya.

“ne anyeonghaseyo…” sapa sekretaris yoona pada donghae yang baru saja datang.

“ne.. boleh aku masuk?” tanya donghae

“tapi.. yoona sajangnim tidak ada di dalam” jawab sekretarisnya dengan ramah

“ohh ya aku lupa memberitahukan ini pada mu, yoona tidak dapat masuk hari ini karena dia sedang di rawat di rumah sakit. Lalu dia berpesan hari ini akan ada klien baru yang akan mengajak kerja sama dengan perusahaan ini dan yoona minta tolong, tolong kau handle dulu semuanya nanti jika yoona masuk kau berikan laporannya” jelas donghae ramah padanya

“ahh ne..” jawabnya singkat

“ada yang harus di kerjakan hari ini oleh yoona?”

“sepertinya tidak ada, hanya membaca berkas berkas ini lalu di tanda tangani olehnya” ujarnya dengan menunjukkan dua map biru di atas mejanya.

“boleh aku lihat, kau lanjutkan saja pekerjaanmu dan aku akan membaca ini dan menyampaikannya pada yoona”

“ne sajangnim…”

===^^===

Di rumah sakit yoona memperhatikan di sekitar kamarnya yang terasa hampa dan sunyi tidak ada apapun yang pas untuk di lihat. Yoona mengubah posisinya menjadi bersandar pada kasur rumah sakit.

“aigoo… aku bosan…” ujar yoona seorang diri.

“lebih baik aku kirim pesan saja pada donghae oppa..”

From : yoona
Oppa, aku bosan sekali disini. Apa kau sedang sibuk oppa..??

Di sisilain donghae tersenyum mendapati pesan dari yoona yang mulai kesal berada di rumah sakit sendiri

From : donghae oppa
Tidak, aku sedang tidak sibuk bahkan sekarang aku sedang di kantor mu membaca map map yang harus kau tanda tangani. Kau tunggu lah di situ sebentar lagi aku akan pulang

From : yoona
Baiklah aku akan menunggu… jangan lama lama dan bawalah makanan kemari.

Pintu kamar rawat yoona terbuka membuat yoona harus mengalihkan pandangannya untuk melihat siapa yang datang. Yoona tersenyum ketika mengetahui siapa orang yang di maksud olehnya.

“anyeong yoona..”

“anyeong kimbum oppa, bagaimana kau tahu aku ada di sini?” tanya yoona dengan senyumnya

“aku tadi menelfon sekretaris mu untuk bertanya apa kau ada di kantor, dan dia menjawab kau sedang di rawat di rumah sakit”

“ya.. kemarin aku kecelakaan, mian karena tidak menepati janjiku untuk bertemu dengan mu jam dua nanti”

“gwenchana…. Apa kau seorang diri disini?” tanya kimbum

“ anio tadi donghae oppa ada disini, tapi dia harus pergi kerja” jawab yoona

“ohh… kau masih bersama donghae?”

“ne.. lalu bagaimana dengan mu dan dara?”

“aku sekarang sudah tunangan dengannya… lihat cincin ini selalu bersama ku” jelas kimbum dengan menunjukkan sebuah cincin pada yoonaa

“nde?? Tunangan?”

“ne.. wae kenapa kau terkejut seperti itu?”

“ahh..anio” jawab yoona dengan tersenyum.

Kini yoona tidak lagi sendiri di ruangan rawatnya, sesekali dia tersenyum di sela sela pembicaraannya. Karena kurang lebih satu setengah jam dia bersama kimbum di ruangan rawatnya.

“yoong aku kembali” ucap donghae dengan mata yang tertuju pada yoona dan kimbum

“ahh anyeong oppa, kemarilah…” jawab yoona dengan senyum khas miliknya.

“anyeong hae-ah..” sapa kimbum

“Anyeong…” jawab donghae dengan tersenyum kecut

“baiklah, aku harus kembali… sepertinya kau sudah ada yang menemani” ucap kimbum dengan lembut.
“ne…” jawab yoona.

Sepeninggal kimbum suasana di kamar rawat yoona sepi tidak ada pembicaraan antara yoona dan donghae. yoona memperhatikan donghae yang sedang duduk di sofa dekat jendela. Yoona sesekali tersenyum karena melihat ekspresi donghae yang sedang kesal.

“wae oppa?” tanya yoona memecahkan kehening

“anio gwenchana..” jawab donghae singkat

“kau terlihat kesal sekali, ada apa? Apa kau sedang banyak masalah?” tanya yoona lagi, kini matanya menatap yoona. Raut kesalnya semakin terlihat jelas dari mata yoona.

“tidak ada, oh ya ini berkas yang harus kau tanda tangani. Ini berisikan bahwa semua meminta izin mu untuk memberikan izin sebelum mereka mengerjakan proyek proyeknya” jelas donghae dan tetap menatap yoona datar.

“ne, kau taruh saja di situ aku sedang tidak ingin mengerjakan pekerjaan kantor. Ohh ya kenapa kau duduk di situ? Kemarilah oppa seperti biasa kau temani aku disini” ucap yoona dengan menunjukkan kursi yang ada di sebelah kasurnya.

“ne..” jawab donghae lalu berjalan menuju kursi itu.

“kenapa wajah mu seperti itu oppa, ayo tersenyum seperti biasanya..” jawab yoona di iringi senyumnya.

‘kau tidak tahu yoona, aku tidak suka melihat mu bersama siapa pun’ batin donghae

“ini makanan untuk mu kau tadi memesannya..” ucap donghae dengan mulai tersenyum kembali.

“mianhae oppa… tadi kimbum oppa membawa makanan kemari dan memaksa ku untuk makan makanannya dan aku memakannya jadi sekarang kau sudah kenyang. Kau taruh saja dulu nanti jika aku lapar aku akan memakannya” mendengar penjelasan yoona raut wajah donghae berubah seketika. Yoona merasa bersalah, yoona berpikir ada sesuatu yang salah dengan penjelasannya

“wae oppa? Apa aku salah bicara?” tanya yoona.

“Seharusnya jika kau sudah memesan sesuatu pada orang lain tidak perlu mendahulukan yang tidak kau pesan. Kau tahu aku tidak suka yang seperti itu, kau tahu itu kan?” ucap donghae membuat yoona terdiam.

“ne, aku minta maaf… aku tahu aku salah. Tapi tolong jangan seperti itu” ujar yoona.

“ne..”

“gomawo..” ucap yoona dengan tersenyum

“untuk apa??” tanya donghae dengan menatap mata yoona

“karena kau mau mengerti ku”

“seorang sahabat harus mengerti sahabatnya bukan?” ucap donghae lalu tersenyum pada yoona

“ne kau benar oppa…”

===^^===

Hari hari terlewati keadaan yoona sudah mulai membaik, tapi keadaan fisiknya masih lemah yoona belum bisa terlalu lelah. Hari hari pun terasa semakin berat untuk donghae dan yoona, mereka kini semakin menjauh karena kimbum. Donghae merasa tidak suka jika kimbum dekat dengan yoona, dia hanya bisa melampiaskan semuanya pada persaannya sendiri.

Donghae cemburu jika yoona dekat dan bersama dengannya. Donghae tidak rela jika yoona tersenyum bersamanya, berbicara bersamanya, dan bercanda gurau bersamanya.

“oppa… kenapa aku merasa bahwa kita akhir akhir sering menjauh?” tanya yoona pada donghae yang sedang sibuk dengan kertas dan pulpen di sofa.

“kau sendiri yang membuat ini menjauh yoona” jawab donghae. yoona bingung apa yang di maksud oleh kau sendiri yang membuat menjauh.

“aku? Ada apa dengan ku?” tanya yoona tidak mengerti.

“akhir akhir ini kau sering mengabaikan ku dan kau selalu lebih mengutamakan hal hal yang berkaitan dengan kimbum. Jadi itu bukan salahku..” jelas donghae datar.

“jadi kau marah karena itu?” tanya yoona dengan menatap dalam donghae.

‘jadi kau tidak suka aku dekat dengan namja lain, apa itu sebagian dari perhatian mu? Atau itu kasih sayang mu? Tapi aku tidak mengerti kasih sayang apa yang telah kau berikan kepadaku? Kasih sayang seorang sahabat atau kasih sayang yang lebihd arti seorang sahabat? Tolong tunjukkan pada ku yang mana yang benar’ batin yoona

“baiklah aku harus pergi dulu, aku sudah ada janji dengan dara yoong” ucap donghae lalu tersenyum pada yoona

“Da..dara?? tapi kan ini sudah malam oppa” ucap yoona, sebenarnya yoona tidak rela melepaskan donghae pergi.

“aku akan kembali jam sembilan, kau tenang saja” ucap donghae dengan mengusap lembut rambut yoona.
“anyeong..”

Yoona menatap kepergian donghae dari balik pintu kamarnya, inilah yang yoona takutkan, yoona takut dara akan merebut kebahagiaannya kembali kini walalu yoona tahu dara sudah bertunangan tapi rasa takut terus saja menghantui yoona mengingat dulu dara memperlakukan yoona seperti itu.

‘mianhae yoong, sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini padamu tapi aku benar benar tidak sanggup jika kau selalu mengabaikan ku demi kimbum, biarkan aku pergi bersama siapa pun yeoja yang ku inginkan jika aku tidak bisa mendapatkanmu. Maafkan aku karena aku memiliki rasa yang lebih dari seorang sahabat pada mu, karena aku selalu menganggapmu bagian dari hidup dan hatiku. Dan aku tidak akan pergi kemana pun, aku hanya ingin menenangkan hati ku di rumah ’ batin donghae menangis pedih.

===^^===

Kesepian, kepedihan, kesakitan, kini lengkap berada pada yoona dan donghae. mereka benar benar jauh dari kedekatan lagi. Hati mereka terasa sepi karena tidak ada lagi canda gurau yang dalam hidup mereka, hati mereka terasa pedih karena goresan yang begitu saja datang pada hidup mereka, hati mereka terasa sakit setelah luka itu mengering dan kini bertambah dalam seiring berjauhnya mereka berdua.

“tuhan..! kenapa kau berikan ini pada ku? Apa karena aku belum pernah merasakan hal yang sesakit ini? Tapi kenapa kau biarkan yoona yang ku cintai bersama pria lain, haruskah aku bertahan menikmati pemandangan seperti ini. Biarkan aku mati saja, jika aku tidak dapat bersamanya, biarkan aku mati agar aku tidak dapat melihatnya bersama orang lain” jerit donghae dalam kesendirian dalam kamarnya.

“aku tidak tahu harus berbuat apa kini padanya, aku mencintainya lebih dari seorang sahabat. Haruskah aku mengorbankan perasaan ku demi yoona. Aku tidak ingin yoona tahu ini semua, aku tahu yoona lebih mencintai kimbum dari padaku, tapi aku tidak bisa menerima ini semua. Tolong berikan petunjuk terindah mu untuk ku” donghae berjalan menghampiri foto yoona yang terpajang bersamanya.

“yoong… apa kau akan menjauh dari ku jika aku menyatakan cintaku padamu? Apa kau akan tetap bersamaku jika aku melakukannya? Aku sungguh takut yoong… bukan berarti aku tidak berani melakukannya sebagai seorang namja, tapi aku takut jika aku akan kehilanganmu kelak. Kenapa kau membiarkan dia datang pada kehidupan kita”

“baiklah yoong, aku akan menyatakan cinta ku padamu hari ini. Aku akan terima jika kau menjauhiku, jika kau akan membenci ku, aku akan terima…” ucap donghae lalu pergi keluar memasuki mobilnya dan pergi menuju rumah sakit.

‘tuhan… tolong izinkan aku menikmati kebahagiaan ku, tolong berikan kebahagiaan ku untuk menutupi luka di hati ku yang teramat dalam, jangan buat luka ini kembali tergores dan berdarah. Aku tidak sanggup jika donghae oppa jauh dari ku, sungguh… aku menginginkan donghae oppa yang hangat bersama ku, menyayangiku seperti biasanya walau dia hanya menganggapku sahabat’ kini air mata yoona telah bertumpahan membasahi pipinya dalam kesendirian dan kesunyian.

“yoona..” satu kata membuat yoona tertegun dan terdiam, yoona tidak tahu ekspresi apa yang harus di berikan padanya bahagia atau sedih.

“wae oppa?” tanya yoona pada kimbum yang sudah berada di dekat kasurnya

“kenapa kau menangis?”

“ah..anio.. ini bukan apa apa” ucap yoona dengan berusaha tersenyum dan menghapus air matanya.

“sungguh?? Tapi bukan itu yang ku lihat dari matamu, aku melihat kau memiliki kesedihan” ucap kimbum dengan menggenggam tangan yoona.

Di sisi lain donghae sedang memperhatikan mereka dari balik pintu, seperti tersambar petir hatinya kini merasakan sakit itu kembali. Donghae menghentikan niatnya masuk kedalam untuk mendengarkan apa yang mereka katakan, walau donghae tahu itu akan menjadi hal yang paling sakit hari ini untuknya.

“ne aku tidak apa apa oppa..” ucap yoona dengan tersenyum.

“kau tahu yoona, bahwa dulu aku sempat mencintai mu sebelum bersama dara, hingga ini aku melihat mu rasa itu masih ada” ucap kimbum menyatakan perasaannya.

“tapi kau telah memiliki dara oppa, kau tidak bisa seperti itu”

“pertunangan ini bukan lah sebuah ikatan, aku masih bisa melepaskannya sebelum aku menikah dengannya jika itu yang kau ingin aku lakukan padanya” ujar kimbum

“andwe.. aku tidak suka kau melakukan itu semua” ucap yoona mulai menatap kimbum

“aku mencintai mu yoona, aku sungguh mencintai mu, apa kau mau menjadi kekasihku?”

Donghae merasa kini dunia telah berputar, tubuhnya terasa lemas dan ringan. Donghae pergi meninggalkan tempat itu dengan mobilnya di iringi perasaan kecewa dan kesal bercampur menjadi satu.

“biarkan aku memikirkan ini terlebih dahulu kimbum oppa.. berikan aku waktu untuk menjawabnya” ucap yoona

“ne… tentu saja”

Donghae memasuki night café dengan raut wajah yang membuat orang bingung. Donghae duduk di pojokan kaca dan memesan satu wine pada seoran waiters. Donghae merasa kini pikirannya terasa pusing hingga tidak bisa untuk memikirakan hal yang lain.

waiters membawakan minuman yang donghae pesan lalu pergi dari meja donghae. di tumpahkannya wine kedalam gelas yang telah disediakan dan di habiskannya dengan satu tegukkan.

“hae-ah kau disini?” tanya dara yang baru saja berdiri di hadapannya.

“dara-ssi??”

“ne..” jawab dara dengan tersenyum.

“bolehkah aku duduk disini?” lanjut dara

“Tentu saja silahkan, pelayan aku pesan satu gelas lagi” ucap donghae dengan lantang.

“tumben sekali kau ada disini?” tanya dara

“ne aku sedang banyak pikiran” ucap donghae.

“masalah pekerjaan??” tanya dara memberanikan diri

“bukan tapi masalah cinta” jawab donghae datar

“cinta??” dara bingung apa yang di maksud oleh donghae

“ne..”

“Dara-ssi … boleh kah aku bertanya sesuatu padamu?” tanya donghae.

“ne”

“salahkah jika seorang namja mencintai yeoja, salahkah jika seorang namja menyatakan perasaannya pada seorang yeoja, tapi salahkah jika aku menyatakannya perasaanku pada yeoja yang sudah mencintai namja lain?”

“kurasa itu tidak salah, seorang namja berhak menyatakan perasaan karena itu bukan lah sebuah kejahatan, dan kurasa tidak ada salahnya jika seorang namja menyatakan perasaannya pada yeoja yang sudah menyukai namja lain karena itu adalah perasaannya” jelas dara dengan lembut.

‘kuarasa dia melakukan ini semua karena yoona, bagus itu semakin mudah membuatku untuk mendapatkan donghae’ batin dara tersenyum.

“ohh ya hae, apa kau besok memiliki waktu luang aku ingin mengajak mu pergi menikmati indahnya malam, apa lagi besok pasti ramai orang orang yang pergi bermain” ucap dara pada donghae.

“molla… aku akan memberitahu jawabannya besok pada mu” jawab donghae datar.

“aku harus pergi..” ucap donghae dan berlalu dari hadapan dara.

‘joha hae.. setelah itu kau akan menjadi milikku..’ batin dara

===^^===

“oppa… hari ini kau akan pergi kemana?” tanya yoona pada donghae yang duduk di dekatnya

“molla.. wae? Apa kau akan pergi?”

“anio.. bagaimana aku bisa pergi jika aku di rawat seperti ini” ucap yoona dengan menundukkan wajahnya.

“apa kimbum tidak mengajak mu pergi?” tanya donghae

Yoona pov

Apa maksud dari pembicaraan donghae oppa, kenapa menjadi menyangkut pautkannya dengan kimbum oppa? Apa dia sudah tahu masalah kemarin.

“anio… tapi kenapa kau bertanya seperti itu?”

“kurasa kau sudah tahu jawabannya” jawab donghae oppa cuek.

“ohh ya yoong.. kau tahu dara mengajakku pergi malam ini?” ucap donghae oppa. Apa maksud semuanya dara mengajaknya pergi? Atau jangan jangan dara dan donghae oppa sudah dekat?.

“Anio.. lalu apa jawabanmu oppa?” tanyaku, aku berharap sekali donghae oppa tidak menjawab dengan kata menerimanya.

“ya.. mungkin aku akan pergi dengannya malam ini, lagi pula kau pasti akan bertemu dengan kimbum bukan? Rasanya aku tidak pantas mengganggu acara kalian” itulah yang aku takutkan dari donghae oppa, dia mulai dekat bersama dara padahal dara sendiri telah bersama kimbum dan aku belum menjawabnya. Kenapa menjadi seperti ini? Sebaiknya aku beritahu donghae oppa semua ini sebelum dia menyesal nanti. Tapi ini bukan waktu yang tepat sebaiknya nanti malam aku akan memberi tahunya.

Yoona pov end

Donghae pov

Mianhae yoona aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya menghindar saja dari mu, aku takut kau marah pada ku jika kau tahu bahwa aku tidak suka dengan kedekatan mu dan kimbum, apa lagi kini kau telah berpacaran dengannya.

Mungkin sebaiknya aku berpacaran dengan dara walau sebenarnya aku tidak mencintainya dan menyukainya, ini semua demi mu agar aku dapat melampiaskan semuanya. Aku takut jika aku tidak memiliki teman lain aku akan menghancurkan kebahagiaan mu.

Sebenarnya hati ini terlalu sakit jika aku harus berpura pura seperti ini, tapi aku terpaksa agar kau bahagia yoongaku mencintaimu.

Donghae pov end

“yoong aku harus pulang, aku ingin bersiap siap dulu untuk nanti malam” ucap donghae dengan senyuman pada yoona.

“ne oppa..” jawab yoona

“nanti malam aku akan kemari sebelum aku pergi… kau tidak apa apa sendiri disini?” tanya donghae pada yoona.

“ne.. aku akan menunggu mu” jawab yoona dengan berusaha tersenyum.

===^^===

Donghae bersiap siap untuk pergi malam ini setelah menghubungi dara. Jas hitam, kemeja putih, dan celana hitam kini terpasang di tubuh donghae. wangi parfum yang sengaja di gunakannya agar mempercaya yoona bahwa dia akan pergi.

Tapi raut wajahnya kini bukanlah raut wajah bahagia, tapi raut wajah kekesalan dan kesedihan. Rasanya ingin sekali donghae memutarkan waktu dan menyatakan perasaannya pada yoona, tapi sayang waktu tidak akan bisa di putar, jarum pada jam memang berputar tapi bukan itu yang donghae inginkan tapi masa yang berputar kembali.

Donghae berjalan menghampiri kamar rawat yoona, terlihat jelas yoona sedang tertidur dengan raut kesedihan yang ada pada wajah yoona.

Donghae duduk dekat kasur yoona, di usapnya rambut yoona dengan lembut dan senyuman kasih sayang yang donghae berikan pada yoona.

07:45PM KST

Waktu mulai mendekat pada jam dimana donghae telah berjanji pada dara untuk bertemu dan pergi. Tapi donghae tetap setia menunggu yoona bangun, mau bagaimana pun hati donghae tetaplah pada yoona.
Donghae dapat melihat yoona mulai bangun dan menatapnya dengan senyuman. Hati donghae merasa tersentuh kembali melihat senyuman yoona, rasanya kini donghae ingin sekali memeluk yoona dan menyatkan cintanya tapi itu tidak bisa donghae lakukan pada yoona.

“oppa kau disini? Sejak kapan?” tanya yoona.

“ne, aku baru saja datang” ucap donghae berbohong padahal donghae sudah dari sore.

“emm.. kurasa ini sudah malam” ucap yoona dengan menengok kearah jendela.

“ne, dan aku kini akan pergi..” ucap donghae lalu tersenyum pada yoona

“ohh.. oppa aku ingin berbicara sesuatu padamu sebelum kau pergi” ucap yoona menggenggam tangan donghae.
“ne, ada apa?”

“sebenarnya… sebenarnya da..”

Drrtt… drrt..

Yoona menghentikan ucapannya karena donghae mengalihkan pandangannya dan tertuju pada ponsel miliknya karena telfon masuk.

“ne..”

“……..”

“ne sebentar lagi aku pergi”

“……………”

“ne..”

“nugu oppa?” tanya yoona dengan menatap donghae

“dara.. yoong aku harus pergi bye..” ucap donghae lalu berdiri. Tapi tangan yoona menahan tangan donghae pergi sehingga donghae kini menatap yoona dalam.

“tolong jangan dulu pergi..” ucap yoona itu membuat hati donghae tersentuh dan merasa sedih.

“wae?? Aku harus pergi” ucap donghae dengan melepaskan tangan yoona

“tunggu oppa… kenapa kau menggunakan pakaian seperti itu, itu terlihat aneh sekali pakaian itu terlalu formal”

“karena dara menyukai aku yang seperti ini, berpakaian jas hitam, kemeja putih seperti aku kerja biasanya. Dia menyukai namja yang berpakaian seperti ini”

“bisakah kau bantu aku berdiri oppa? Sebentar saja” tanya yoona. Donghae membantu yoona berdiri dari kasur rawatnya dnegan hati hati mau bagaimana pun fisik yoona belum sepenuhnya sembuh.

Setelah bisa berdiri yoona membuka jas hitam yang di gunakan donghae dan kemeja putih yang di gunakan donghae, donghae hanya menatap yoona aneh “yak!! Apa yang kau lakukan yoona? Kau ingin menghancurkan semuanya?” sementara yoona hanya menyisakan t-shirt putih yang di kenakan donghae lalu memakaikan kembali jas hitam milik donghae.

“inilah donghae ku, apa adanya, manis dan tampan” ucap yoona di iringi senyuman
“aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan? Kenapa kau merusak semuanya” ucap donghae yang sudah naik pitam.

Yoona memgang kedua pipi donghae dan menatap mata donghae dalam. Donghae bingung kenapa yoona seperti ini.

“dengar dalam sebuah cinta tidak ada persyaratan atau perjanjian. Jika dalam sebuah cinta ada persyaratan itu bukan cinta namanya tapi perundingan. Cinta yang tulus takkanmemandang dari pakaian dan cinta yang tulus tidak akan memiliki sebuah perjanjian karena tidka memandang apapun dia hanya memandang dari hati dan seperti apa takdirnya. Karena cinta yang sesungguhnya dari dalam hati bukan persyaratan, kau mengerti oppa?” jelas yoona dengan lembut.

“ne” jawab donghae dengan tersenyum.

“aku mendukungmu.. semoga sukses” ucap yoona ceria dengan merapihkan pakaian donghae.

“ne bye..” donghae pun pergi meninggalkan yoona.

‘sesungguhnya aku tidak rela kau bersamanya, aku tidak ingin kau tersakiti sama seperti orang lain. aku mencintaimu oppa saranghae…’ yoona terduduk di lantai kamarnya dirawat, meratapi kesedihan pada takdir yang dihadapinya kini.

‘mianhae yoong, semoga kau bahagia bersama kimbum dan semoga kalian menikmati kebersamaan kalian’ batin donghae pedih. Donghae berpapasan dengan kimbum yang akan pergi ke kamar rawat yoona. Donghae sengaja tidak ingin melihat kimbum dan berlalu mempercepat langkahnya.

Kimbum yang baru saja masuk kedalam kamar yoona melihat yoona sedang menangis dan terduduk di lantai kamarnya.

“yoong kau kenapa?” tanya kimbum.

“hiks.. oppa… aku sedih oppa…” ucap yoona dalam tangisannya

“waeyo??” tanya kimbum bingung

“aku sedih.. hiks..kapan kebahagiaan ku datang, hikss.. aku tidak ingin donghae oppa pergi…” jelas yoona pada kimbum. Kimbum mengerti apa maksud yoona.

“mianhae kimbum oppa.. hikss.. aku tidak bisa menerimamu menjadi namjachinguku.. karena aku mencintai donghae oppa dan tidak akan bisa melupakannya…” ucap yoona nanar.

“palliwa aku bantu kau berdiri” ucap kimbum dnegna membantu yoona duduk kembali di atas kasurnya. Yoona menghapus air mata yang telah membasahinya.

“mian oppa aku tidak bisa menerima mu, aku terlalu mencintai donghae oppa aku tidak bisa melupakannya dan aku tidak bisa meninggalkannya. Aku sangat menyayanginya dulu aku sempat mencintaimu tapi tidak untuk sekarang” jelas yoona

“lalu kemana donghae akan pergi?” tanya kimbum

“dia……………………………………………….” Ucap yoona dengan menceritakan semuanya pada kimbum.

“aku tidak tahu sekarang harus berbuat apa, bisakah kau bantu aku oppa? Hentikan semuanya” ucap yoona dengan memohon pada kimbum.

“ne aku akan membantu mu..” jawab kimbum lalu pergi meniggalkan yoona .

Di tempat lain donghae sedang menyatakan cintanya pada dara. Dengan rasa terpaksa donghae melakukannya pada dara.

“dara-ssi.. aku tahu ini semua tidak benar, tapi aku menyukaimu.. maukah kau menjadi yeoja chinguku? Aku tidak tahu harus berbuat apa pada mu?” tanya donghae.

“aku… aku…”

“tunggu..” jerit kimbum dengan berlari kearah donghae dan dara.

“tunggu hae…” ucap kimbum dengan terengah engah

“oppa..kau?” ucap dara ketakutan.

“ya.. aku disini..”

“tolong hae.. hentikan semua ini, kau salah memilih orang dara telah bertunangan dengan ku dan kau tidak bisa melakukan semua itu pada dara” ucap kimbum pada donghae.

“apa maksudmu? Bukankah kau dan yoona…?? Lalu apa maksudmu menyatakan cinta pada yoona kemarin?” tanya donghae

“menyatakan cinta? Pada yoona??” ucap dara bingung

“ya aku kemarin menyatakan cinta pada yoona, tapi yoona menolakku” sukses pernyataan kimbum membuat donghae terkejut

“yoona menjelaskan pada ku bahwa sesungguhnya yoona mencintai mu, dan sangat menyayangimu lebih dari seorang sahabat, dan yoona tidak tahu kau akan meninggalkannya seperti ini dan yoona memohon padaku untuk memberitahu semua ini padamu. Tadi ketika aku datang menemui yoona, yoona sedang menangis di kamar rawatnya” jelas kimbum pada donghae.

Donghae merasa bahagia dengan pern
yataan kimbum tapi disisi lain donghae merasa sedih dan bingung atas perbuatannya.

“cepatlah hae… yoona sedang menunggumu, temui yoona sebelum kau terlambat” ucap kimbum

“ne..gomawo, aku akan menemui yoona” ucap donghae lalu pergi meninggalkan dara dan kimbum

“Tapi donghae-ssi…” jerit dara, tapi di tahan oleh kimbum

“Sebaiknya kau hentikan semua ini, jangan halangi dia…” ucap kimbum

“dan sebaiknya kita putus dara-ssi…”lanjut kimbum dengan melepaskan cincin tunangannya dan di buangnya sembarangan.

“aku tidak mau oppa..”

“wae??” Tanya kimbum dengan sinis

“tapi oppa.. aku kan…”

“tidak aku sudah tahu semuanya, yoon telah menceritakannya pada ku sebaiknya kita putus” ucap kimbum lalu pergi meninggalkan dara.

“oppa..” jerit dara tapi tidak di hiraukan kimbum.

“sial.. yoona berhasil menghasut semuanya, lalu bagaimana nasib ku kini?” ucap dara mengumpat

Dengan langkah guntai donghae pergi menuju kamar rawat yoona, donghae membuka pintunya dan mencari keberadaan yoona. Donghae tidak menemukan yoona dalam kamarnya, donghae sudah menanyakan pada beberapa suster tapi tidak ada yang melihat yoona.

‘dengar dalam sebuah cinta tidak ada persyaratan atau perjanjian. Jika dalam sebuah cinta ada persyaratan itu bukan cinta namanya tapi perundingan. Cinta yang tulus takkanmemandang dari pakaian dan cinta yang tulus tidak akan memiliki sebuah perjanjian karena tidka memandang apapun dia hanya memandang dari hati dan seperti apa takdirnya. Karena cinta yang sesungguhnya dari dalam hati bukan persyaratan, kau mengerti oppa?’

‘bila aku memiliki seorang yeojachingu apa kau akan melepaskan ku bersama yeojachingu ku dan tidak melarangku’

‘bukan kah seorang sahabat akan selalu mendukung? Aku tidak akan melarang mu memiliki seorang yeojachingu oppa, akan ku biarkan kau hidup bahagia. Dan akan ku lepaskan kau untuknya tapi dengan syarat kau bisa bahagia dengan yeoja itu, mendapatkan kasih sayang yang setara dengan aku yang amat sangat menyayangi mu bila perlu dia harus memberikannya yang lebih pada mu, menjaga mu dengan baik agar tidak tersakiti, mencintai mu dengan tulus tanpa sebab, setia menyayangi mu’ kata kata yoona terus saja terdengar di telinga donghae. Kini donghae semakin mengerti mengapa yoona melakukan semua itu pada donghae. Donghae pergi menuju halaman rumah sakit untuk mencari yoona. Ketika donghae menuju taman donghae menemukan yoona sedang duduk kursi taman dengan di temani lampu lampu.

“yoona.. kau disini?” tanya donghae

“ne oppa.. kenapa kau kemari? Bukankah kau sedang bersama dara?” tanya yoona

“tadi kimbum menemuiku dan aku sudah mendengar semuanya” ucap donghae dengan tersenyum.

“maaf aku tidak mengetahui perasaanmu, dan perlu kau tahu aku pun mencintaimu yoong” ucap donghae dengan memeluk yoona.

“apa yang kau lakukan sendiri di sini yoong?” tanya donghae

“aku sedang menunggu detik detik tahun baru…” ucap yoona dalam pelukannya.

“ne.. lihat oppa di atas sana… kembang api berkerlap kelip dimana mana itu indah bukan oppa?” tanya yoona

“ne…” jawab donghae lalu melepaskan pelukannya. Donghae melihat jam di tangannya lima menit lagi pergantian tahun akan terjadi. Donghae berlutut di hadapan yoona membuat yoona menatap donghae

“apa yang kau lakukan oppa..?” tanya yoona. Di genggamnya tangan yoona dan di tatapnya dalam dalam mata yoona.

“yoong selama ini aku memiliki perasaan padamu, dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Maaf selama ini aku telah mencintaimu dan membuat mu sedih karena tingkah lakuku. Itu semua aku lakukan karena kau sayang pada mu dan sekarang aku mohon kau jangan pernah tinggalkan ku lagi dan aku tidak akan meninggalkan mu” ucap donghae.

“ne oppa.. aku pun sangat menyayangi mu dan maaf kemarin telah membuat mu sedih”

“yoong.. mau kah kau menjadi yeojachinguku?” tanya donghae sukses membuat yoona terkejut dan bahagia. Tanpa menunggu lama yoona menjawabnya dngan bahagia

“ne oppa.. aku mau” ucap yoona dengan tersenyum dengan saat bersamaan pergantian tahun pun terjadi suara riuh kembang api dilangit menambah ke indahan dan kebahagiaan yoona juga donghae.

“Saranghae yoong… saranghae…” ucap donghae lalu mengecup bibir yoona sekilas, lalu mereka pun berpelukan bersama.

“nado saranghae oppa..” jawab yoona

“semoga cinta kita sama indahnya dengan kembang api di atas yang membuat indah dimana pun, aku harap kita selalu bersama dan saling mencintai”

“ne oppa..” donghae dan yoona tersenyum bersama di tahun baru, tahun yang akan memulai hari harinya dengan bahagia. Dan hari baru pun telah di mulai kini yoona dan donghae telah resmi menjadi pasangan kekasih di tahun yang baru ini.

Cinta adalah kekuatan untuk semua orang, tanpa rasa cinta hidup ini terasa bagai sayur tanpa garam. Yang tidak akan membuat hidup ini indah dan bahagia. Dengan kekuatan cinta segalanya dapat menjadi indah dan bahagia.

{01-01-2015}

END…
Terima kasih telah membaca semoga yoona dan donghae dapat bersatu walau waktu sempat memisahkan mereka.
jangan lupa RCL ya…
annyeong 🙂

35 thoughts on “EverLasting Friends {ELF} (OneShoot)

  1. ceritanya seru……typonya terlalu cpt min..tpi keren kok…ternyata yoong kecelakaan, dara tega bgt sih…akhirnya mrka mengungkapkan perasaanny masing” nya..seneng bgt mrka memutuskan utk pacaran..klo bisa bkin sequel smpy mrka nikah dong..dtggu ff lainnya

  2. keren thor..toloyng sequelnya dong ^^ ya walaupun dsni bnyak bnget konflik nya tpi pda akhirnya YoonHae pun brsatu juga yeeeeyyy YH Jjang!!

  3. Hiks, happy ending yang bikin mewek :’) romantisnya. Saking tulusnya persahabatannya sampe ngelupain perasaan sendiri. Squel dong thor, masa dara lolos gitu aja, dia kan yang bikin yoona kecelakaan. Aku masih sebel nih sama dara. Squel yah 🙂 ditunggu next projectnya

    Aminnn semoga yoonhae couple jadi kenyataan

  4. keren thor..tolong sequelnya dong ^^ ya walaupun dsni bnyak bnget konflik nya tpi pda akhirnya YoonHae pun brsatu juga yeeeeyyy YH Jjang!!

  5. akhirnya yoonhae bersatu juga, walaupun banyak halangan yang ngeganggu mereka. hah seneng banget kalo yoonhae bersatu beneran 🙂

  6. rasain tuh dara un makanya jngn plin plan :v . weee so sweetx mereka berdua , jadian pas malam bergantian tahun 😀

  7. datar……
    awal cerita datar..
    pertengahan cerita sedikit berbumbu..
    di akhir cerita lumayan..
    perbaiki lagi ya kosa katanya :3
    ceritanya bagus,cuma gayq bahasanya yang datar dan bikin bosan.. tetap semangat untuk menulis yaaa :3

  8. Ye happy end.. baca ceritanya bikin nyesek.
    Keren thor… Bikin gereget bacanya, ditunggu sequelnya (kalau bisa) + karya yang lainnya

  9. Keren FFnya…

    Sahabat jadi kekasih..
    Dara bkin kesel ada,slalu mau ngambil(?) Orang yg disuka sma yoong eonni..

    Next. Ditunggu FF YH karya author yg lain…
    FIGHTING!!!

  10. Daebak keren thor berharap ceritanya beneran yoonhae couple my favorit.. bikin yg bannyak ya thor fanfic yoonhaenya aku sukaaaaaaaa banget sma mereka cocok banget gomawo author fighting

  11. Ngerasa seperti makan permen nano2 baca ff ini 😀 *lol
    Cinta tumbuh karena kebiasaan, seperti halnya dengan sebuah persahabatan antara laki-laki dan perempuan. Mereka terbiasa melakukan apapun bersama, hingga sebuah rasa yg berbeda tumbuh diantara mereka.
    Yoona dan Donghae mereka saling mencintai tapi ego mereka terlalu tinggi(?) kkk~
    Dan adanya Dara dan Kibum atau pihak ketiga antara Yoona dan Donghae, dapat menyadarkan bagaimana rasa sukar untuk kehilangan satu sama lain.
    Nice fanfiction 🙂
    Keep writing ..
    Fighting!

  12. Aku kira bakal sad ending.. tapi akhirnya happy ending 🙂 bahagia banget..
    Kim bum datang disaat yang tepat untuk menggagalkan rencana dara 🙂 #GomawoKimBum-ssi
    Bisa sequel kagak? Sampe YH nikah and punya anak pasti seru deh

Komentarmu?