Mianhae (Oneshoot)

Mianhae

    Tittle : Mianhae
    Genre || Sad Romance School Life || Rating || General
    Main cast : Im Yoon-ah & Lee Donghae
    Support cast : kyuhyun & kibum
    Length || OneShoot || Leight ||
    Disclaimer :
    Half the story is inspired from the drama Thailand.
    All the plot real is mine
    Cast belong to god, I just borrow
    Sorry of typo
    And
    Enjoy
    ~YH author present ~
    ::Story of yoonhae::
    Aku yakin, Tuhan telah mengatur hidup ku
    Telah mengatur takdir ku
    Dan aku percaya
    Kau benar benar mencintaiku
    Aku pun mencintai mu
    Kita sama sama saling mencintai

    ~oOo~

Yoona berjalan cepat menyusuri kolidor universitas tempatnya melanjutkan study. Yoona terkenal sebagai yeoja yang ramah nan sopan. Banyak sekali namja yang mengaguminya di universitas ini.
Sesampainya di depan pintu kelasnya, yoona mengatur nafasnya yang sedari tadi berderu deru karena yoona pikir pelajaran sudah di mulai. Yoona berjalan menghampiri tempat duduknya yang berada di baris kedua dari belakang.

“anyeong haseyeo yoona..” sapa kibum yang duduk di belakang tempat donghae, tempat yang berada di samping yoona

“Anyeong haseyeo..” jawab yoona dengan sedikit tersenyum lalu duduk di tempatnya dengan mengeluarkan sebuah bukunya.

Tiba tiba kepala yoona terasa pusing seakan seluruh isi dalam ruangan ini berputar mengelilinginya. Yoona menahan rasa sakit di kepalanya, semua orang tidak sadar bahwa yoona sedang merasa kesakitan. Dadanya mulai terasa sakit, yoona segera berlari keluar dari kelas menuju toilet. Mata tiga namja yang duduk dekat meja yoona menatap kepergian yoona dengan bingung.

“ada apa dengan yoona hae??” tanya kyuhyun yang duduk di belakang meja yoona.

“molla, mungkin yoona ada kepentingan mendadak” jawab donghae dengan santai walau sebenarnya dia pun heran ada apa dengan yoona.

Yoona menatap wajah pucatnya di hadapan cermin, yoona mengambil tissue yang berada di sisi cermin. Yoona menempelkan tissuenya pada bagian wajah , yoona terus terbatuk dengan rasa sakit yang terjadi pada bagian dadanya dan tenggorokannya. Yoona yang sudah terbiasa akan kejadian seperti ini hanya menanggapinya dengan santai.
Setelah wajahnya kembali fresh yoona berjalan keluar dari toilet dan kembali menuju kelasnya. Tiba tiba mata kibum, kyuhyun dan donghae menatap yoona dengan serius membuat yoona bingung. “apa terjadi sesuatu?? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?” tanya yoona dengan senyuman bingung di bibirnya.

“apa yang terjadi padamu?” tanya donghae dengan memberanikan diri

“a..ak..aku.. hanya ada kepentingan mendadak…” jawab yoona terbata bata karena takut dia salah berbicara.

“ohh.. baguslah jika seperti itu” ujar kyuhyun lalu tersenyum santai pada yoona.

Kyuhyun, donghae dan kibum adalah sahabat. Mereka selalu bersama sama dan mereka pun mencintai orang yang sama yaitu im yoona. Tapi mencintai orang yang sama tidak menyebabkan mereka harus berpisah dan memutuskan pertemanan. Lebih tepatnya mereka selalu berlomba lomba untuk mendapatkan cinta im yoona dengan cara yang mereka gunakan masing masing. Tapi hingga saat ini yoona tidak mengetahui bahwa mereka mencintai nya. Yang yoona tahu yoona hanya mencintai seorang saja di antara mereka.

Setelah jam pelajaran selesai yoona berjalan menuju perpustakaan untuk melanjutkan tugas skripsi nya yang belum selesai. Yoona tidak sengaja bertemu dengan kyuhyun yang tengah membaca buku. “hai yoong??” sapa kyu dengan senyuman yang menyungging pada sudut bibirnya.

“hai kyu.. apa yang sedang kau lakukan??” tanya yoona dengan ramah

“aku sedang mencari tugas untuk skripsi yoong..” jawab kyuhyun. Yoona tersenyum pada kyuhyun dengan anggukan di kepalanya. “joha kyu… baiklah aku harus mencari tugas dulu,bye” ucap yoona. Setelah berpamitan yoona pergi meninggalkan kyuhyun seorang diri lagi.

“yoong.. kau memang tidak pernah berubah dengan sikap ramah mu” ujar kyuhyun dengan sedikit tersenyum.

    ~oOo~

Yoona terlihat begitu semangat dengan berjalan melewati kelas kelas yang telah kosong karena awan yang sudah mulai gelap. Ketika yoona akan pergi dari koridor hujan turun dengan begitu deras. Dengan terpaksa yoona menghentikan niatnya untuk pulang kali ini. Yoona menunggu hujan reda dengan bersandar pada sebuah dinding kelas.
Satu tepukan pada pundak berhasil membuat yoona terkejut. Yoona menolehkan kepalanya dan terdapat donghae yang sedang tersenyum pada nya. Yoona membalas senyuman donghae dengan lembut. “kau belum pulang yoong??” tanya donghae dengan menatap wajah yoona.

“belum.. aku baru saja menyelesaikan skripsiku tapi ketika aku ingin pulang hujan turun dengan begitu deras” jelas yoona dengan senyuman.

“kajja kita pulang, aku memiliki satu payung kau bisa menggunakannya” tawar donghae pada yoona dengan menggandeng bahu yoona. Yoona menatap tangan donghae yang ada pada bahunya sekilas lalu tersenyum.

“tidak perlu.. jika aku menggunakannya bagaimana dengan mu??”

“aku tidak perlu menggunakannya, kau pakai saja sendiri” jawab donghae dengan memberikan payungnya pada yoona.

“anio.. kita gunakan saja berdua” ucap yoona dengan yakin. “tapi kau akan tetap terkena hujan yoong..” ucap donghae. lalu dengan cepat donghae membukan sweater miliknya dan di pakaikan pada tubuh yoona.

“kajja..” ajak donghae lalu merangkul tubuh yoona dengan tangan kiri yang memegang payung. Yoona terlihat tersenyum pada donghae dengan tulus. “gomawo.. kau memberikan ku pinjaman payung” ujar yoona dengan sedikit tersenyum.

“ne yoong..”

Yoona pov

Entah kenapa dada ku terasa sesak sekali, aku terbatuk agar rasa sesak itu menghilang dari dada ku, tapi yang ku dapat semakin bertambah sakit dadaku. Donghae tiba tiba saja menatap kearah ku, segera ku tutup mulutku agar tidak terlalu keras suara itu.

“gwenchana yoong??” tanya hae dengan menatap ku serius. Aku hanya menggelengkan kepalaku dan sedikit tersenyum pada nya. Ku turunkan segera tanganku dan kututup telapak tanganku.
Tak terasa aku dan donghae sudah sampai di depan rumah ku, ku buka sweater miliknya dan kupakaikan padanya kembali.

“gomawo hae.. jika tidak ada kau mungkin aku belum pulang saat ini” aku tersenyum pada donghae

“ne yoong… cepatlah keringkan tubuh mu agar kau tidak sakit” perintahnya, aku hanya menganggukkan kepalaku.

“baiklah kalau begitu aku pulang dulu, anyeong” donghae berlari meninggalkan ku dengan payungnya setelah berpamitan tadi. Aku berlari menuju kamar ku yang berada di lantai dua. Aku memasuki kamar mandi dengan segera ku basuh wajah dan tanganku yang sudah memucat sedari tadi.

‘apa dia melihat wajah ku tadi?’ batin yoona dengan mengepalkan tangannya
Aku kembali menuju kamarku dan mendapati ponsel ku yang berdering sedari tadi. Aku melihat nama yang tertera pada layar ponsel ku. Ternyata kibum menelfon ku.

Yoona pov end

Author pov

“yeoboseyeo”

“ne, ada apa kibum-ah?”

“apa besok kau ada acara?”

“ku rasa tidak, waeyeo??”

“aku ingin mengajak mu pergi jalan jalan bersama”

“baiklah besok kita pergi..”

“gomawo yoong, bye”

“bye”

Setelah sarapan bersama appanya, yoona pergi keluar menemui kibum untuk pergi jalan jalan. Mereka menaiki sepeda motor yang kibum miliki. Yoona terlihat menghirup udara di jalanan yang masih segar. “apa kau suka yoong?” tanya kibum

“ne aku suka, gomawo telah mengajak ku bermain” jawab yoona bahagia dengan mata yang terpejam menikmati hembusan angin.

Kepala yoona tiba tiba saja terasa pusing membuatnya menghentikan kegiatannya. Yoona tersadar dengan apa yang terjadi pada dirinya, dia mengatasi kejadian itu tanpa sepengetahuan kibum.

“kajja yoong… kita turun”

“ne..”

Wajah yoona pun mulai memucat karena mulai terasa sangat sakit pada tubuhnya. Kibum menoleh pada yoona sekejap lalu tersenyum dan yoona tersenyum simpul padanya. Kibum tidak sadar bahwa wajah yoona sudah pucat, mata yoona berkunang kunang tubuhnya pun mulai terasa ringan, karena merasa tidak kuat yoona menghentikan langkahnya dan terduduk di rerumputan.

“yoong?? Ada apa??” tanya kibum yang baru saja sadar dengan yoona

“gwaenchana bum-ah..” jawab yoona dengan senyuman kecil pada bibirnya

“apa kau sakit?”

“anio.. aku hanya saja lelah dan tidak kuat untuk berjalan lagi” yoona mengatur kembali nafasnya. Kibum pun duduk di sisi yoona untuk meneaninya istirahat.

“baiklah kita istirahat dulu, kau tunggu di sini aku mencari minuman dulu” ucap kibum dengan sedikit tersenyum pada yoona, dan yoona mengangguk dengan pasti.

Sepuluh menit pun berlalu kibum datang menghampiri yoona dengan kantong ember yang berisi minuman. Kibum kembali duduk di samping yoona dengan memberikan minumannya pada yoona. “gomawo kibum-ah..” kibum tersenyum pada yoona.

“apa kau sudah membaik??”

“ne, setelah ini kita pergi kemana? Kenapa jauh sekali?” tanya yoona dengan penasaran.

“kau akan tahu nanti… kajja kita lanjutkan” jawab kibum dengan mengulurkan tangannya untuk membantu yoona berdiri.

Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanannya lagi menuju tempat wisata. Dengan sesekali tersenyum dan bercanda gurau. Kibum selalu menunjukkan perhatiannya pada yoona sehingga membuat yoona semakin menyadari bahwa kibum memiliki rasa pada nya walau yoona tidak berani bertanya padanya.

“bagaimana yoong ini indah bukan?” tanya kibum dengan menunjukkan sebuah pulau yang berada di sebrang lautan.

“ne benar, apa kau akan mengajakku kesana juga?” tanya yoona dengan menunjukkan sebuah pulau.

“ne benar yoong…” jawab kibum. Mereka pun pergi menaiki jetsky menuju pulau itu. Yoona berdiri menikmati hembusan angin laut yang sejuk. Kibum berdiri di sebelah yoona dengan memperhatikan raut wajah yoona yang sedang di terpa oleh angin ini. Yoona menyadari jika kibum sedang memperhatikan raut wajahnya, dan yoona menolehkan wajahnya pada kibum.

“Ada apa kibum-ah kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya yoona dengan raut wajah yang masih berseri.

“anio… aku hanya takjub saja melihat kecantikan wajah mu” jawab kibum dengan jujur. Yoona menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum mendengar perkataan kibum.

“kau tau yoong?? Berapa luas lautan ini?” tanya kibum pada yoona.

“anio.. memang kau tau berapa luas lautan ini?” jawab yoona dengan dahi yang mengkerut karena bingung. “tidak, aku tidak tahu, tapi seluas itulah aku menyayangi mu dan tidak ada satu pun yang dapat menghitungnya” yoona merasa takjub dengan ucapannya tapi sayang tidak ada rasa sedikit pun dalam hati yoona yang bergetar. Yoona tersenyum pada kibum.

    ~oOo~

“bagaimana acara mu dengan yoona?” tanya kyuhyun yang baru saja masuk pada kamar mereka. mereka bertiga tinggal dalam asrama yang sama bahkan mereka tinggal dalam satu kamar.

“tidak ada yang istimewa… yoona masih saja sama menganggapku seorang sahabat” jelas kibum dengan mengangkat kedua bahunya. “lalu bagaimana dengan kau? Apa sudah ada tanda tanda dengan perasaan yoona?” tanya kibum pada kyu, sementara donghae tengah asik dengan laptopnya walau telinga yang selalu mendengarkan.

“molla.. ku pikir yoona belum mengetahui perasaan ku” jawab kyu dengan memainkan majalah yang di genggamnya.

“jinjja?? Bagaimana dengan mu hae?”

“eumm..?” timpal donghae yang masih asik dengan laptopnya.

“ck.. bagaimana yoona dengan mu?” tanya kibum pada donghae.

“aku mencintai yoona, dan aku yakin yoona pun sudah mencintai ku” jawab donghae dengan senyuman evil di bibirnya membuat kedua temannya menatapnya tajam.

“kau yakin?” tanya kibum

“ne..” jawab donghae lalu berbalik dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Di tengah jam pelajaran donghae merasa suntuk pada kali ini, di rogohnya saku celana untuk mengambil sebuah permen karet yang seperti biasa menemani kesuntukannya. Donghae memakan permennya di balik buku agar tidak di ketahui oleh dosen.

Donghae mengunyah permen karetnya dengan sesekali membentuk balon dari permen itu. Tiba tiba saja mata yoona tertuju pada nya hingga membuat donghae harus tersenyum konyol. Yoona menggelengkan kepalanya dengan sesekali tersenyum menanggapinya. Donghae melemparkan satu permen karet pada meja yoona hingga yoona terkejut.
Donghae member clue pada yoona agar yoona memakan permen itu. Yoona hanya mengikuti saja perintah donghae, dimakannya permen itu dengan sedikit tersenyum. Donghae mengacungkan jari jempolnya bermaksud meyakinkan yoona. Yoona pun membentuk balon pada permennya membuat donghae tertawa juga membuat kyuhyun dan kibum menoleh pada nya.
Donghae dan yoona tersenyum satu sama lain tanpa menghiraukan tatapan kibum dan kyuhyun. Mereka terkikik bersamaan tapi tidak sampai terdengar oleh dosen. Perhatian mereka kini teralihkan pada mata satu sama lain, sehingga pelajaran pun di tinggalkan olehnya.

“baiklah selesai” ucap dosen hingga mengejutkan yoona dan donghae. donghae dan yoona menegang seketika takut jika dosen memarahi mereka.

“lanjutkan tugas ini dan kumpulkan terakhir jam tiga sore di kantor, selamat siang” dosen pun pergi meninggalkan kelas. Seketika kelas menjadi ricuh, donghae dengan cepat membereskan bukunya dan menghampiri yoona di mejanya. Buku dan alat tulis yoona di masukkan pada tas yoona dan di tariknya tangan yoona keluar dari kelas. Mata kyuhyun dan kibum menatap bingung tingkah mereka berdua.

“hae ada apa?? Tunggu aku lelah..” ucap yoona dengan terburu buru nafasnya. Sesampainya di taman donghae melepaskan tangan yoona. Yoona mengatur nafasnya dengan lelah.

“mianhae” donghae tersenyum pada yoona dengan manis, yoona pun membalas senyumannya itu.

“ada apa hae?” tanya yoona dengan sedikit menyunggingkan senyuman

“aku ingin kita bicara disini, kajja kita duduk” ajak donghae. mereka pun duduk dalam satu kursi yang taman yang sama. “tapi kita belum selesai mengerjakan tugas” ucap yoona dengan menatap donghae bingung.

“itu urusan mudah, aku beri kau dua pilihan kita berbicara dulu atau mengerjakan tugas dulu?” tanya hae dengan membuat yoona menggelengkan kepalanya. “kau ada ada saja hae, tentu saja aku memilih mengerjakan tugas dulu” jawab yoona dengan terkikik.

“ok tapi kau janji, setelah selesai mengerjakan tugas kita pergi bersama” tawar donghae pada yoona. Yoona menganggukkan kepalanya sebagai tanda menjawab pertanyaan donghae. mereka pun mengerjakan tugasnya di taman, dengan sedikit di iringi pembicaraan dan gurauan yang tidak membuat mereka canggung. Setelah selesai mengerjakan tugasnya masing masing donghae dan yoona pergi keruangan dosen yang mengajarnya tadi.

“ne gamsahamnida” ucap dosen setelah mengambil tugas dari donghae dan yoona.

“kajja yoong..” ucap donghae dengan menggenggam tangan yoona.

“ne”

Donghae dan yoona pergi meninggalkan universitas untuk mengunjungi sebuah tempat di mana mereka dapat berbicara berdua tanpa suasana yang ramai. Mereka sampai di sebuah taman yang sejuk dengan di penuhi oleh pepohonan yang rindang.

“apa yang ingin kau bicarakan hae?” tanya yoona.

“aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat saja” jawab donghae dengan menatap embe mata yoona.

“begitu.. kenapa kau ingin mengenal ku? Bukan kah di sana banyak yeoja yang lebih menarik untuk di kenal lebih dekat dari pada aku?” tanya yoona dengan memperhatikan wajah donghae.

“apa jika aku ingin mengenal orang lain lebih dekat harus mencari yang menarik?” bukan jawaban yang yoona dapat kan melainkan pertanyaan dari donghae.

“anio… tapi itu terasa aneh bagiku, bukan kah kau sudah mengenalku? Mengetahui rumahku, appa ku, hobi ku, semua tentang ku sudah kau tahu, lalu apa lagi yang harus kau kenal dari ku” ucap yoona dengan menatap kosong pada kakinya yang sedang di ayunkan olehnya.

“aku ingin tahu, apa yang paling kau inginkan dalam kisah cintamu?” tanya donghae tiba tiba, yoona menatap wajah donghae dengan serius lalu tersenyum singkat.

“aku ingin namja yang ku cintai membuatkan lagu untukku, dan menyanyikannya untukku dan kami akan mendengarkan lagu itu berdua” jawab yoona dengan tersenyum, donghae selalu saja takjub dengan senyuman yoona yang polos seperti ini. Itulah yang donghae suka dari yoona mulai dari senyumnya, tingkah lakunya, dan kepribadiannya.

“lalu apa yang kau inginkan hae?” tanya yoona. Donghae sedikit menghembuskan nafasnya dengan kasar. Tapi yoona tetap saja menunggu jawab dari donghae dengan menatap wajahnya.

“aku ingin yeoja yang ku cintai hanya dapat melihatku seorang saja, tidak pernah melirik namja lain, selalu setia padaku dan mencintai ku dengan tulus hingga akhir hidupnya” jawab donghae dengan sedikit tersenyum. Yoona mencerna baik baik perkataan donghae.

“hae.. bolehkah aku meminta sesuatu pada mu?” tanya yoona dengan lembut

“ne, mworago??” sahut donghae tidak kalah lembut pada yoona. “aku ingin meminjam bahu mu untuk menyandarkan kepala ku disitu” ucap yoona dengan menatap donghae sayu.

“tentu saja silahkan..” jawab donghae dengan menepuk bahunya.

Yoona menyenderkan kepalanya pada bahu donghae dengan mata yang terpejam rapat rapat. Tiupan angin yang teduh menerpa wajah yoona yang tertutup oleh helaian rambut coklatnya. Donghae memperhatikan wajah yoona yang tertiup angin dengan mata yang terpejam membuat wajah yoona terlihat lebih indah. Wajah lugu dan wajah seperti dewi dimiliki oleh yoona, membuatnya bahagia.

Lima belas menit pun berlalu, namun wajah yoona masih saja terpejam di bahu donghae. donghae mengelus lembut pipi yoona, hingga membuat yoona membuka matanya. Yoona mendapati donghae tengah tersenyum padanya. Yoona merasa senang karena ada yang membuatnya nyaman.

“kenapa kau tertidur yoong?? Apa kau ngantuk?” tanya donghae, yoona membenarkan posisi duduknya dengan cepat lalu menggelengkan kepalanya. Donghae menatapi wajah yoona yang masih terpejam, tiba tiba saja sebuah kejadian menarik perhatiannya, di hidung yoona mengalir darah segar membuatnya terkejut seketika.

“yoong.. hidung mu berdarah” ucap donghae dengan terkejut. Yoona membuka matanya dengan paksa dan menutup hidungnya dengan telapak tangannya. Donghae menarik telapak tangan yoona yang menutupi hidungnya, lalu mengeluarkan sapu tangan dari saku celananya dan di hapusnya darah itu perlahan lahan.

“apa kau sakit yoong?” tanya donghae cemas, yoona hanya menanggapinya dengan senyuman.

“tidak.. aku hanya kelelahan mungkin, aku butuh istirahat untuk kembali fresh” jawab yoona dengan mengambil tisu dari tangan donghae.

“kajja kalau begitu biar aku antar pulang saja” ajak donghae dengan merangkul yoona. Yoona menggelengkan kepalanya dengan tersenyum lembut. “tidak perlu, bukan kah kau ingin bicara dengan ku?” tanya yoona dengan menatap donghae lembut.

“anio.. aku takut kau terlalu lelah, kajja kita pulang” donghae membantu yoona berdiri dan berjalan beriringan dan merangkul yoona dengan sesekali mengelus lembut rambut yoona.

Sesampainya di rumah yoona, yoona mempersilahkan donghae masuk kedalam rumahnya dengan senang hati donghae menerima tawaran yoona. Didalam donghae bertemu dengan appa yoona yang sedang serius menatap layar tv.
Tuan im menyambut kedatangan donghae dengan ramah, donghae lah teman pertama yang di bawa oleh yoona ke hadapan appanya selama kuliah. Mereka mengobrol bersama layaknya seperti orang yang sudah kenal dekat. Dalam hati donghae berkata ‘apa yoona akan menerima ku jika aku menyatakan perasaanku padanya?’ donghae menatap yoona dengan dalam dan tidak sengaja yoona pun menatap mata donghae. tuan im tersadar bahwa anak muda itu tengah saling menatap satu sama lain.

“khemm..” tuan Im mengeluarkan suara yang membuat mereka tersadar apa maksud dari tuan im itu, walau tuan Im sedang pura pura tidak melihatnya.

“eumm.. ahjussi aku pamit pulang dulu ini sudah malam” ucap donghae dengan berdiri dari tempat yang di dudukinya.

“ne, hati hati di jalan” jawab tuan im.

Sepeninggal donghae tinggal yoona dan tuan im lah yang berada. Ketika yoona berbalik arah untuk istirahat, tuan im menahan tangan yoona agar tidak pergi.

“wae appa?” tanya yoona

“apa kalian berpacaran?” introgasi tuan im, yoona memberikan senyuman pada tuan im.

“ahahhaha anio appa.. dia chingu ku di kampus” jawab yoona dengan sedikit menggelengkan kepala

“ohh ku kira kalian berpacara, yasudah pergi istirahat jangan sampai kau sakit” perintah tuan im pada yoona dan berlalu meninggalkan yoona.

‘kau tidak tahu yang sebenarnya appa dan tidak akan pernah tahu sampai kau terlambat mengetahuinya’ batin yoona lalu pergi menuju kamarnya di lantai dua.

    ~oOo~

“dari mana saja kau hae?” tanya kibum yang membukakan pintu untuk donghae. donghae menghempaskan tubuhnya diatas kasur lalu memejamkan matanya.

“hae?” panggil kibum sekali lagi dan hanya dib alas oleh deheman dari donghae.

“kemana saja kau, kenapa baru pulang?? apa kau sudah mengumpulkan tugas?” tanya kibum berturut turut. Donghae terpaksa merubah posisinya, mata kibum dan kyuhyun menatap serius pada donghae.

“Waeyo?? Kalian menatap ku seperti itu??” tanya donghae dengan menaikkan sebelah alisnya.

“cepat jawab pertanyaan ku..” ucap kibum dengan mulai kesal.

“kenapa kau ingin sekali mengetahui tentang ku, bukan kah kau sendiri tidak pernah memberti tahu tentang diri mu” ucap donghae dengan mendelik tajam.

“gwenchana.. cepatllah jawab..” timpal kyu sekarang. Donghae menghela nafasnya dengan kasar karena tidak tahu harus berbuat apa lagi.

“aku tadi pergi bersama yoona dan alasann ku baru pulang karena appa yoona mengajak ku berbicara dulu, dan soal tugas kau tidak perlu menanyakannya karena sebelum aku dan yoona pulang kami mengumpulkan tugasnya terlebih dahulu” jelas donghae lalu membuat kyuhyun dan kibum menganggukkan kepalanya mengerti.

“aku ingin berbicara dengan kalian..” ucap kyuhyun dengan nada serius.

“mwoya?? Kau ingin menyerah?” tanya donghae dengan nada meledek

“bukan, aku ingin kita akhiri saja usaha kita bagaimana jika kita nyatakan cinta kita saja pada yoona” usul kyuhyun dengan menatap satu persatu temannya.

“ide yang bagus…” jawab kibum seraya tersenyum pada kyuhyun.

“tapi aku tidak yakin akan itu…” ucap donghae tanpa menoleh pada teman temannya.

“wae??” tanya kyuhyun.

“apa kalian sudah melihat ada cinta di mata yoona untuk kalian?” tanya donghae kini menatap temannya sesekali dan mendapat gelengan kepala dari temannya.

“maka dari itu.. tidak ada salahnya jika kita berusaha lagi sampai kalian mendapatkan cintanya dan melihat cinta di matanya untuk kalian” ucap jelas donghae lalu tersenyum pada teman temannya.

“baiklah ini sudah saatnya tidur, kajja kita tidur sebelum penjaga memeriksa kamar ini dan mendapati kalian belum tidur” ucap donghae lalu menarik selimut untuk menutupi dirinya.

    ~oOo~

Yoona berjalan menyusuri kolidor univeresitas dengan langkah yang santai menuju aula yang sedang mengadakan acara. Tiga pasang mata namja terus tertuju pada dirinya, tiga namja itu donghae, kyuhyun dan kibum yang berada di tempat yang berbeda namun tujuan pandangan mereka sama yaitu yoona.
Dengan semangat mereka berniat melangkah menuju yoona, namun langkahnya terhenti ketika dapat melihat salah satu mereka sudah berlari menuju yoona.

“anyeong yoong..” sapa donghae yang sudah berada di hadapan yoona. Niat kyuhyun dan kibum terhentikan mereka kalah untuk kali ini agar bisa dekat dengan yoona.

‘hae kau memang cekat untuk mendapatkan yoona’ batin kibum

‘aku kalah lagi untuk kali ini, biarlah mungkin lain kali aku bisa mendapatkan nya lagi’ batin kyuhyun seraya meninggalkan tempatnya berdiri.

“anyeong hae..” jawab yoona dengan sedikit memperlihatkan senyumannya.

“kau mau kemana yoong?” tanya donghae dengan menatap yoona.

“aku ingin menuju aula untuk melihat acara dari kelas seni” jawab yoona dengan memberokan eye smile nya pada donghae.

“bagaimana jika aku temani kesana? Kebetulan aku sedang tidak ada kegiatan” tawar donghae dengan menggenggam telapak tangan yoona.

“baiklah kajja..” jawab yoona.

Donghae dan yoona menempati tempat duduk di barisan kedua, donghae memberikan minuman pada yoona yang tadi dia beli sebelum menghampiri yoona. Drama musical pun di mulai mereka menikmati drama musical itu dengan di resapi bahkan mereka membayangkan jika mereka yang memainkan peran itu. Yoona membayangkan jika dia mendapat peran wanita dan donghae yang mendapatkan peran pria itu. Begitu juga dengan donghae sama halnya dengan yoona.

{In shadow}

“yoong ku mohon jangan tinggalkan aku bersama namja lain, aku tahu aku memiliki banyak kekurangan ketika bersama mu. Aku janji yoong aku akan merubah segala kesalahan ku jika kau kembali pada ku” ucap donghae dengan menggenggam erat lengan yoona.

“mian hae.. aku benar benar tidak bisa seperti itu lagi, aku lelah dengan sikap mu yang selalu egois. Kau tidak pernah percaya pada ku jika aku tidak pernah mencintai dia, aku hanya menganggapnya sebagai sahabat tidak lebih hae….” Yoona meneteskan air matanya.

“sebenarnya aku tidak ingi berpisah dengan mu hae dan aku tidak ingin menerima permintaan nya untuk menjadi yeojachingu nya… tapi kau tidak pernah merubah sikap mu yang egois seperti itu, aku bingung harus berbuat apa lagi ketika bersama mu. Aku lelah hae.. aku lelah” yoona menghempaskan tangannya keras keras sehingga genggaman tangan donghae terlepas.

“tunggu yoong.. tapi aku memiliki maksud tersendiri untuk itu… aku tidak ingin kau kenapa-napa yoong, jeball yoong…” ucap donghae dengan menahan tangan yoona. Di hempaskannya kembali tangan donghae, lalu yoona pergi meninggalkan donghae seorang diri. Donghae berjalan menuju tempat yang sepi, tempat dimana dia selalu bersama dengan yoona. Tiba tiba donghae teringat akan lagu yang selalu mereka dengarkan bersama, lalu bibir donghae mengalunkan lagu

Saranghae tjanha uri hamkkehan manheun nal dongan
Hamkke apahaetjanha seoroui irin juldo moreugo
Neon eodi inneun geoni naui moksori deullijil annni
Apeun nae simjangi neoreul chatneunda neoreul bureunda michidorok
Gaseumi nunmuri tto neoui gieogi
Han bangul han bangul tto nae gaseume heulleo naerinda
Ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
Oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda
Johahaetjanha jageun nae misoe useojwotjanha
Hamkke ureosseotjanha naui nunmure apahaetjanha
Jigeum eodi inneun geoni jichin nae moseubi boijil annni
Apeun nae simjangi neoreul chatneunda neoreul bureunda michidorok
Gaseumi , nunmuri tto neoui gieogi
Han bangul han bangul tto nae gaseume heulleo naerinda
Ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
Oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda
Naegero dorawajullae maeil ne ireum bureumyeo
Jichin gidarim soge neoreul chaja hemaeneun najanha
Sarangi nunmuri neowaui chueogi
Han bangul, han bangul, tto nae gaseume heulleo naerinda
Ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
Oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda

Tiba tiba satu tepukan berhasil mendarat pada bahu donghae. donghae menolehkan kepalanya dan mendapati dekatnya yang sedang memasang wajah embe padanya. “ada apa hyukie?” tanya donghae dengan serius karena dia belum pernah mendapatkan wajah eunhyuk seserius ini.

“yoona.. hae.. yoona..” jawab hyuk dengan terbata bata.

“sudahlah biarkan, aku tahu yoona sudah bersama namja lain sebaiknya kau pergi saja jika ingin memberitahukan semua ini padaku” ucap donghae dengan tajam.

“tapi hae dengarkan aku dulu, yoona….”

“cukup hyuk cukup..!!” bentak donghae dengan memotong perkataan donghae

“biarkan aku seorang diri disini” lanjut donghae tanpa menoleh lagi pada eunhyuk.

“ok.. tapi jangan salahkan aku ketika kau mengetahui bahwa yoona sedang berada di rumah sakit saat ini”
Hati donghae terhentak begitu saja ketika mendengar ucapan temannya bahwa yoona berada di rumah sakit. Donghae berdiri dan menatap eunhyuk dengan serius bahkan mata nya kini berlinangan air mata.

“mwo?? ucapkan sekali lagi?? Kau berbohong kan hyuk?? Kau berbohong bukan?” ucap dongahe dengan tajam. Tapi sayang eunhyuk menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan donghae.

“tidak aku tidak berbohong, yoona kini sedang berada di rumah sakit karena sebuah mobil menabrak tubuhnya dengan kencang dia ketikan ingin menghampiri namja chingunya” jelas eunhyuk. Tanpa berlama lama donghae berlari meninggalkan eunhyuk yang berada di tempat itu.

Setibanya di rumah sakit donghae mendapati inha namja chingu dari yoona yang sedang menunggu di luar. Donghae menghampiri inha dengan langkah yang guntai, dan berdiri di hadapan inha yang sedang duduk.

“inha ssi… bagaimana bisa ini terjadi pada yoona?” tanya donghae nada yang mengeras.

“aku sudah bilang pada mu bukan? Jangan pernah sakiti yoona ketika dia sudah bersama mu” ucap donghae dengan menarik kerah baju inha.

“lepas… kau pikir aku yang melakukan semua ini?? Tidak.. kau salah” ucap inha tidak kalah lantang dari donghae. tiba tiba suara pintu menghentikan mereka berdua, seorang dokter dan suster keluar dari ruangan UGD.

“bagaimana dengannya dokter?” tanya donghae dengan cepat.

“yoona mengalami patah tulang yang sangat serius pada kakinya sehingga kami harus melakukan amputansi pada kakinya…” jelas sang dokter. Donghae tidak tahan mendengar semua ini bercucuran air mata.

“dan kini yoona sedang mengalami masa kritisnya akibat benturan yang sangat keras pada bagian tubuh dan kepalanya, baiklah kami permisi dulu jika butuh bantuan kau bisa memanggil kami” lanjut dokter lalu pergi meninggalkan donghae dan inha.

Mereka berdua dengan cepat memasuki tempat dimana yoona di rawat. Donghae menggenggam tangan yoona erat erat bahkan air mata pun bertumpahan di pelupuk mata donghae berbeda dengan inha yang tidak mengeluarkan sedikit pun air mata. Inha berjalan menghampiri yoona yang sedang terbaring lemah di atas kasur, lalu di bukanya selimut yang menutupi kaki yoona. Dengan terkejut inha mendapati kaki yoona di bagian kanan tanpa separuh kakinya di lengkapi dengan perbanan yang sedikit memerah akibat darah.

“tidak.. aku tidak mau..” ucap inha tiba tiba. Donghae beralih menatap Inha dengan tajam dan mendekat pada inha.

“apa maksud mu tidak mau??” tanya donghae dengan tajam.

“aku tidak mau memiliki yeojachingu dengan fisik yang cacat seperti itu” ucap inha dengan mata yang membulat menatap kaki yoona yang dibaluti perban.

“kau… KAU GILA!!.. kau ingin meninggalkan yoona dalam keadaan seperti ini?” ucap donghae murka.

“ne, wae?? Kau ingin marah?? Kau tidak ada hak sama sekali untuk itu” ucap inha dangan senyuman sinis nya.

“kurang ajar..” satu pukulan keras berhasil mengenai wajah inha dengan keras namun inha tetap tersenyum menanggapinya.

“sebaiknya kau pergi dari sini…” perintah donghae dengan lantang.

“dengan senang hati..” jawab inha lalu pergi keluar dari ruangan yoona.

Donghae terduduk di samping kasur yoona dengan menggenggam erat tangan yoona yang melemah. Donghae merasa tidak tahan melihat kejadian ini semua, donghae melihat yoona yang terpejam walau sebenarnya sedang bertarung melawan nasib hidupnya.

“yoong ku mohon bangunlah.. jangan tinggalkan aku lagi, bangun lah yoong bangun lah…” ucap donghae dengan sesekali menicum tangan yoona.

Hari hari berlalu begitu cepat namun keadaan yoona tetap tidak ada perkembangan. Donghae selalu menemani yoona setiap harinya, mengajak yoona berbicara walau tidak ada jawaban dari yoona. Dan kini donghae membawa sebuah gitar dan lagu untuk di nyanyikan pada yoona.

“yoong.. aku membawa sebuah lagu karya ku sendiri untukmu semoga kau mengetahui isi hatiku yang sesungguhnya aku berharap kau mendengar lagu ini”

Oneuldo geotda uyeonhi neol bwasseo,
Yeojeonhi jal jinae boin ni moseup
Iksukhan perfume, and still I miss you,
Naege judeon miso, oh yeah

Ttansaram chae tago, pyeonhage paljjang kkigo,
Utneun neoran geol
Nan ije gwaenchantago, amureochi antago,
Saenggakhaetdeon nainde
Hajiman nan ajikdo you, you, you, mot ijeonna bwa,
Ajikdo you, you, you, geudaeroinga bwa, yeah
Apeun geoni apeunga bwa, I don’t know, oh no …yeah
Ajikdo nan, geudaero neol, ajikdo nan neol

Yo, nan ajikdo jeonhwa butdeulgo,
Neoui sajin humchyeobogo naseo sakjereul nureugo
Jeonhwahalkka gomine ppajigo
Sumi beokchan haruga da neo ttaemun,
Barojabeun maeum gireobwatja myeot sipbun
Nae mame nega geurin nakseoreul jiuneun ge,
Ajik sirheungabwa neol jiundaneun ge

Neoui geurimja doeeo, maeil ttaradanigo,
Jichin eokkael gamssamyeo
Hanbal deo dagagamyeon, dubal deo domangganeun,
Neoreul bara bol su bakke eomneun na
Hajiman nan ajikdo you, you, you, mot ijeonna bwa,
Ajikdo you, you, you, geudaeroinga bwa, yeah

Apeun geoni, apeunga bwa,
I don’t know , oh no (Cause baby I say)
Ajikdo nan,Geudaero neol,Ajikdo nan neol
(Cause baby I say)
Ajikdo nan,Geudaero neol ,Ajikdo nan neol

Apeun geonga, apeunga bwa,
Nado nal jal moreugesseo
Ijeun geonga, aninga bwa,
Jakku niga saenggagina baby

Hajiman nan ajikdo you, you, you, mot ijeonna bwa,
(Hey, it’s only you
Ajikdo you, you, you, geudaeroinga bwa, yeah
Apeun geoni, apeunga bwa, I don’’t know, oh no
(cause baby I say)
Ajikdo nan,Geudaero neol, Ajikdo nan neol
(Cause baby I say)
Ajikdo nan, Geudaero neol, Ajikdo nan neol

Ajikdo nan, geudaero neol, ajikdo nan neol

Di hentikannya lagu itu dengan jatuhan air mata yang membasahi pipinya dan tangannya yang sedang memegang gitarnya.
“Ajikdo nan, geudaero neol, ajikdo nan neol” donghae terkejut ketika mendengar suara yeoja di sampingnya. Donghae menoleh pada yoona, betul saja yoona sudah sadar dan tersenyum kearahnya dengan air mata yang berlinangan di pelupuk mata dan pipinya.

“yoong kau sudah sadar??” tanya donghae dengan mendekat pada yoona. Yoona menganggukkan kepalanya dengan tersenyum pada donghae.

“gomawo tuhan… kau telah menyelamatkan yoona” ucap donghae lalu mencium tangan yoona.

“gomawo hae kau selalu menemaniku disini” jawab yoona diiringi senyuman pada bibirnya

“dimana Inha hae?? Kenapa aku tidak melihatnya?” tanya yoona dengan mencari keberadaan inha.

“dia pergi, sejak kau masuk kerumah sakit ini.. dia tidak ingin melanjutkan hubungannya lagi bersama mu” jelas donghae dengan mata sayu.

“Wae??”

“karena… karena…”

“karena apa hae?? Cepat jawab..” paksa yoona.

“karena dia malu dengan fisik mu yang sekarang ini yoong” ucap donghae yang mulai berlinangan air mata kembali.

“memang ada apa dengan ku hae??” tanya yoona dengan menggerakkan tubuhnya. Namun kakinya terasa sakit untuk di gerakkan. Yoona berniat untuk melihat keadaan kakinya namu tangannya di tahan oleh donghae.

“anio yoong.. tidak ada apa apa, kau baik baik saja” cegah donghae dengan memastikan yoona. Namun yoona tetap bersikeras dengan pendiriannya. Yoona mendorong tubuh donghae agar menjauh, donghae yang tidak dapat berbuat apa apa lagi hanya dapat membiarkan yoona melihat kakinya.

Yoona terkejut ketika melihat kakinya yang sudah tidak sempurna lagi. Air mata berjatuhan mengenai kakinya yang tidak terhalang lagi oleh selimut. Yoona menangis sekencang kencangnya, donghe berusaha menenangkan yoona dengan memeluknya tapi yoona terus menangis dalam pelukan donghae.

“jeball yoong uljima….” Donghae mengelus lembut rambut panjang yoona.

“aku sudah tidak sempurna lagi hae… tidak sempurna lagi…” ucap yoona diiringi isak tangis nya.

“tidak yoong.. kau masih sempurna..” ucap donghae dengan lembut.
“sekarang tidak ember a lagi yang ingin dekat dengan ku, hancur sudah masa depan ku hae… hancur…” yoona menenggelamkan wajahnya pada bahu donghae.

“kau salah yoong.. aku akan selalu dekat dan bersama dengan mu. Aku tidak akan meninggalkan mu dalam keadaan seperti ini yoong..” jelas donghae dengan suara yang memberat karena tangisan.

“benarkah?? Aku tidak percaya itu hae… berikan aku sebuah pernyataan bahwa kau akan tetap bersama ku”

“aku masih mencintai mu yoong, dan tidak pernah sedikit pun berniat untuk tidak mencintai mu lagi. Mari kita mulai lagi dari awal aku berjanji tidak akan membuat mu menangis lagi” ucap donghae dengan lembut.

“gomawo hae.. atas pernyataan mu.. mari kita mulai lagi dari awal, mian karena aku tidak pernah percaya pada mu” ucap yoona dengan sedikit tersenyum.

“ne.. saranghaeyo im yoona…”

“nado saranghae lee donghae..”

Mereka pun kini bersatu kembali dan mulai merajut kembali kisah cinta mereka yang terputus selama ini.

{Shadow END}

suara riuh tepuk tangan memenuhi aula ini, tapi tidak dengan donghae dan yoona mereka sibuk dengan menghapus air matanya. Yoona dan donghae pun berdiri untuk meninggalkan ruangan aula ini yang sudah mulai di tinggalkan oleh orang lain.

tiba tiba donghae dan yoona bertabrakan mata ketika berjalan beriringan dengan cepat mereka alihkan pandangannya pada yang lain untuk menghapus sisa air mata yang berada di matanya. Mereka pun kini tersenyum satu sama lain setelah menghapus air matanya.

“kau menangis yoong??” tanya donghae tiba tiba

“ne… kau juga bukan” ucap yoona dengan sedikit tersenyum pada donghae sedangkan donghae hanya tersenyum menanggapinya.

“hae.. aku suka lagu terakhir tadi.. ‘Ajikdo nan, geudaero neol, ajikdo nan neol’” ucap yoona dengan menyanyikan sedikit bagian dari lagu.

“benarkah?? Kalau begitu akan kucarikan lagu itu untuk mu” timpal donghae seraya tersenyum pada yoona.

“jeongmal??” tanya yoona dengan semangat.
“ne..” jawab donghae

    ~oOo~

Seperti biasa sebelum pulang yoona selalu menyempatkan diri menuju perpustakaan untuk mencari materi agar catatannya terlengkapi. Namu di dalam perpustakaan yoona bertemu dengan kyuhyun yang sedang menatap I-pad nya dengan serius. Yoona yang tidak ingin mengganggu kyuhyun dengan cara menyapa akhirnya yoona membairkannya saja. Tapi ternyata kyuhyun sadar dengan keadaan yoona.

“yoong..” panggil kyuhyun, yoona menoleh pada dan tersenyum pada kyuhyun.

“kemari lah yoong…” ajak kyuhyun dengan menggeser duduknya. Yoona menghampiri kyuhyun dan duduk disisi kyuhyun. “ada apa kyu?” tanya yoona.

“anio… sedang apa kau di sini?” tanya kyuhyun dengan menatap wajah yoona.

“aku sedang makan kyu..” ucap yoona dengan sedikit bergurau dan terkiki.

“kau bisa saja…”

“ahaha.. anio aku hanya mencari materi tambahan untuk melengkapi catatan ku” ucap yoona seraya menghentikan senyumannya.

“lalu kau sedang apa kyu??” tanya yoona dengan sesekali memperhatikan I-pad yang sedang di genggam kyuhyun.

“aku sedang mencari tips menjadi pengusaha yang sukses” jawab kyu dengan tersenyum begitu juga dengan yoona menanggapinya dengan senyuman. “ahahah… bagus sekali idea mu kyu.. boleh aku melihatnya??” tanya yoona dengan menatap kyuhyun.

“tentu saja…” jawab kyuhyun. Mereka pun saling berbagi tips satu sama lain, kyuhyun menyebutkan apa saja yang harus di lakukan dan yoona mendengarkannya dengan seksama. Dengan sesekali mereka tersenyum karena gurauan salah satu dari mereka.

Ketika kyuhyun menatapi wajah yoona dia mendapati wajah yang pucat dan menggigil berada pada yoona yang di akibatkan hujan di tambah dengan suhu AC yang begitu dingin. “kau kedinginan yoong?” tanya kyuhyun dengan menggenggam tangan yoona.

“hehehe… sedikit..” jawab yoona jujur mau bagaimana pun dia memang terlanjur kedinginan. Kyuhyun membuka sweater yang di gunakannya untuk di berikan pada yoona. Namun yoona menolak dengan menggelengkan kepala dan mendorong sweaternya. Kyuhyun yang tidak mau yoona kedinginan dengan terpaksa menutupi tubuh yoona dengan sweater itu.

“gomawo kyu…” jawab yoona lalu tersenyum. Mereka melanjutkan kegiatannya tadi yoona sesekali tersenyum mendengar penjelasan yang menurutnya aneh. Tiba tiba yoona terbatuk batuk membuat kyuhyun mulai khawatir lagi.

“gwenchana yoong…?” tanya kyu dengan memegang pundak yoona. Yoona menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada kyuhyun, seakan mengerti maksud yoona kyuhyun menganggukkan kepalanya lagi dan melanjutkan kegiatannya lagi.

Kyuhyun kembali menjelaskan pada yoona, tapi kini tubuh yoona sedang tidak singkron dengan perkataan kyuhyun, karena dada yoona terasa sesak kembali. Lagi lagi kini yoona terbatuk dengan cepat yoona menutup mulutnya agar tidak begitu keras batuknya. Kyuhyun menoleh pada yoona karena kyuhyun merasa kini yoona sedang tidak memperhatikannya.

“yoong apa yang sedang kau lakukan?” tanya kyu pada yoona yang sedang membelakanginya.

“anio… aku sedang menahan batuk saja” jawab yoona lalu membalikkan tubuhnya lagi pada kyuhyun. “jinjja??” tanya kyuhyun dengan nada tidak percaya.

“ne jeongmal….” Jawab yoona dengan sedikit tersenyum dan itu membuat kyuhyun percaya dengan yoona.

Setelah dua jam berlalu kini hujan pun berhenti membasahi universitas ini. Yoona segera pergi keluar dari perpustakaan bersama kyuhyun dan berjalan melewati koridor sepi. “gomawo kyu-ah..” ucap yoona dengan memberikan sweaternya pada kyuhyun.

“ne cheonmaneyo… kau pulang sendiri yoong?” tanya kyuhyun dengan menoleh pada yoona.

“anio.. aku pulang bersama supir kyu” jawab yoona singkat

“ohh… kau di jemput ne..” lanjut kyuhyun dengan tersenyum pada yoona. Yoona menggelengkan kepalanya sejenak lalu menoleh pada kyuhyun.

“lalu?? Kau bilang bersama supir” ucap kyu dengan menatap yoona bingung..

“ne memang aku bersama supir, tapi dengan supir taxi hahahah…” jawab yoona dengan tertawa, kyuhyun mendengarkan merasa tertipu. Yoona menghentikan tawanya lalu melihat kyuhyun yang tidak tersenyum sedikit pun.

“wae?? Kau marah??” tanya yoona dengan serius tapi tidak ada jawaban sedikit pun dari kyuhyun.

“mianhae… aku hanya bercanda…” lanjut yoona dengan tangan yang memohon pada kyu.

“anio anio… kau tidak perlu seperti itu” ucap kyuhyun dengan menurunkan tangan yoona.

“aku tidak marah padamu, tapi aku hanya ingin kau puas tertawa saja” jawab kyuhyun lalu tersenyum simpul pada yoona.

“bagaimana kalau aku antarkan kau pulang yoong?” lanjut kyuhyun lalu berdiri di hadapan yoona dengan membuka menawarkan telapak tangannya.

“ne.. gomawo” jawab yoona lalu menerima uluran tangan kyuhyun.

    ~oOo~

Hari ini di universitas tidak ada kegiatan pembelajaran seluruh mahasiswa dan mahasiswi di persilahkan melakukan kegiatan di dalam kampus tanpa keluar dari gerbang. Donghae berlari kesana kemari mencari keberadaan yoona gadis yang dicintainya.

Donghae berlari memutari universitas hanya untuk mencari keberadaan yoona, tapi ketika berhenti di depan lapangan basket donghae melihat yoona sedang bermain basket bersama kibum. Sesekali terlihat senyuman bahagia di wajah yoona membuat donghae tidak ingin mengganggunya. Donghae mengurungkan niatnya untuk menghampiri yoona dan membawanya pergi, walau bagaimana pun itu tindakan yang tidak semoronoh di mata yoona.

Setelah kepergian donghae , yoona pergi ketempat duduk di lapangan untuk istirahat sekejap, tapi kibum masih melakukan aktifitasnya bermain basket dengan beberapa gaya yang handal dan menarik jika berada di hadapan wanita, kibum melakukan itu semua untuk memikat hati yoona agar tertarik padanya. Tapi kibum salah yoona tidak tertarik sedikit pun pada apa yang di lakukan kibum.

“kajja yoong kita bermain lagi..” jerit kibum dengan melemparkan bola basket ke dekat yoona.

“chamkaman… aku lelah sekali, bagaimana jika kau saja dulu yang bermain” ucap yoona dengan nafas yang tersenggal senggal ditambah wajah pucatnya. Kibum berjalan kearah yoona dan berhenti di hadapan yoona.

“ayolah.. itu bagus sekali untuk kesehatan, lihat aku memiliki otot karena aku sehat…” ucap kibum dengan memperlihatkan otot tangannya di iringi senyuman pada yoona. Sementara yoona hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis pada kibum.

“baiklah kalau begitu kajja.. kita cari minum saja” ajak kibum dengan mengulurkan tangannya pada yoona. Yoona pun menerima jabatan tangan kibum dan pergi menuju kantin.

Kibum dan yoona saling duduk berhadapan dengan minuman di hadapannya. Kibum mengangkat tangannya keatas meja dan di arahkan pada tangan yoona. Di genggamnya tangan yoona hinga yoona menoleh pada kibum dan menatap wajah kibum meminta penjelasan atas perlakuan kibum.

“yoong boleh aku berbicara sesuatu pada mu?” tanya kibum pada yoona dan yoona menanggukkan kepalanya.

“mungkin kau pikir aku adalah namja kurang ajar yang berani memegang tangan yeoja yang bukan miliknya. Tapi aku ingin kau tahu… bahwa aku mencintai mu yoong, mencintai mu bukan sebagai serang sahabat tetapi sebagai yeoja yang aku kasihi. Mungkin menurut mu aku terlalu cepat menyatakan cintaku padamu tapi aku tidak bisa menahan lebih lama lagi, would you be my girlfriend?” dengan seketika tubuh yoona menegang, bukan menegang karena perasaan yang sama tapi menegang karena dia tidak tahu harus menjawab apa dan dia tidak memiki perasaan seperti itu yoona hanya menganggap kibum sebagai temannya saja.

“kibum-ah.. aku sudah tahu sejak lama maksudmu itu, tapi mianhae… aku tidak bisa, aku hanya menganggap mu sebagai sahabat saja. Ini bukan saat yang tepat untuk menyatakan cintanya, mungkin lain kali kau bisa mendapatkan yeoja yang pantas untuk mu. Aku pergi dulu kibum-ah anyeong.. “ ucap yoona lalu pergi meninggalkan kibum yang masih menatapnya dengan tatap tidak percaya.

Yoona berjalan menyusuri kolidor menuju taman di halaman belakang kampus. Yoona mendapati kyuhyun yang sedang duduk serang diri di bawah pohon lebat yang di penuhi oleh dedaunan. Yoona berjalan kearah kyuhyun dan duduk di samping kyuhyun.

“boleh aku duduk di sini?” tanya yoona dengan tersenyum pada kyuhyun.

“tentu saja…” jawab kyuhyun dengan eye smilenya.

“tumben sekali kau kemari….” Ucap kyuhyun tanpa melihat yoona sedikit pun karena kyuhyun sedang asyik menata detak jantungnya yang tidak normal.

“tidak.. aku butuh udara sejuk saja sesudah bermain….”

“bermain basket bersama kibum” ucap kyuhyun yang memotong ucapan yoona, juga tersenyum.

“bagaimana bisa kau tahu??” tanya yoona dengan mengerutkan dahinya.
“donghae tadi bicara padaku, ketika dia mencari mu dia melihat kau sedang bermain basket bersama kibum” jawab kyuhyun dengan lembut. Kyuhyun memang namja yang lembut dan tidak banyak tingkah walau itu bukan sifat sesungguhnya seorang kyuhyun.

“donghae? mencari ku?” yoona ember pertanyaan padanya sendiri.

“ohh ya yoong.. aku ingin bicara sesuatu pada mu” ucap kyuhyun dengan merubah posisi duduknya sehingga berhadapan dengan yoona.

“yoong… bisakah kau merasakan detak jantungku?” tanya kyuhyun dengan menempelkan tangan yoona pada dadanya.

“ne..”

“itu karena ulah mu yoong, kau selalu membuat jantungku seribu kali lebih cepat berdetak. Tapi kau tidak perlu takut, ini karena aku memiliki rasa pada mu… aku mencintai mu yoong mencintai mu… mau kah kau menjadi yeojachingu ku yoong??” tanya kyuhyun dengan menggenggam tangan yoona. Untuk kedua kalinya yoona tidak habis fikir bagaimana bisa dua namja yang hanya di anggap sebagai teman berani menyatakan cinta padanya, tapi namja yang di cintainya tidak juga menyatakan perasaan padanya.

“mainhae kyu aku tidak bisa.. karena aku tidak memiliki rasa sedikit pun pada mu, aku hanya menganggapmu sebagai teman bukan sebagai namja untukku… mungkin suatu saat aku dapat mencintai mu tapi tidak untuk saat ini.. mianhae kyu mianhae…” jawab yoona, terlihat raut wajah kecewa pada wajah kyuhyun, tapi dengan hasil yang bagus kyuhyun merubah wajahnya menjadi telihat ceria walau dalam matanya ada rasa kecewa yang sangat amat mendalam.

“ne.. gwenchana, mungkin suatu saat aku dapat mencoba lagi..” jawab kyuhyun dengan melepaskan genggaman tangannya pada yoona.

“ne.. aku tahu itu” jawab yoona lalu tersenyum pada kyuhyun.

“baiklah aku harus pergi.. anyeong yoong” ucap kyuhyun dengan mengelus rambut yoona lalu pergi meninggalkan yoona serang diri.

Kyuhyun berjalan dengan gontai di koridor ditambah raut wajah yang kecewa, sapaan demi sapaan tapi tidak ada satu pun yang dia hiraukan hingga donghae kini menahan kyuhyun untuk di jawab.

“kyu apa yang terjadi? Kenapa wajah mu seperti itu?” tanya donghae dengan sedikit tersenyum.

“gwenchana.. sudahlah aku sedang ada urusan dulu” jawab kyu di iringi senyuman kecilnya lalu pergi meninggalkan donghae.

“hem… aneh sekali” donghae pun pergi. Donghae berjalan menyusuri halaman belakang kampus hingga ia dapat menemukan yoona yang sedang duduk seorang diri di taman. Donghae berjalan menghampirinya, tapi yoona tersadar akan kedatangan donghae dan tersenyum pada donghae.

“kau sendiri yoong?” tanya donghae lalu duduk di samping yoona.

“anio aku sedang bersama mu..” jawab yoona dengan tersenyum polos.

“ne kau betul…” jawab donghae dengan anggukan kecil. “ohh iya hae, ada apa? Tadi kyu bilang kau mencari ku?” tanya yoona dengan memasang wajah serius.

“ohh… aku ingin memberikan lagu yang kau inginkan saat berada drama musical kemarin” jawab donghae.

“jinjja?? Wahh.. boleh aku mendengarkannya?” tanya yoona dengan semangat dan bahagia.

“ne.. kita dengarkan bersama” jawab donghae dengan memasangkan satu earphone pada telinga mereka. mereka menghayati lagu yang sedang berputar pada i-phone donghae. tiba tiba tangan donghae menggenggam tangan yoona dengan lembut, tapi yoona hanya tersenyum pada donghae menanggapinya, yoona merasa tidak keberatan atas perlakuan donghae yang seperti itu. Mereka tersenyum bersama dan saling bertatapan mata menikmati moment yang mereka buat tanpa sadar.

Musik pun berhenti donghae berjalan kehadapan yoona dan berlutut pada yoona. Donghae menggenggam tangan yoona dengan senyuman yang penuh kelembutan untuk yoona. Yoona pun tersenyum membalas donghae. donghae menundukkan kepalanmya sejenak dan menarik nafasnya perlahan agar tenang.

“yoong?? Aku memang tidak bisa berkata kata layaknya seperti seorang puitis tapi aku ingin menyampaikan satu kalimat yang selalu aku rahasiakan dari mu dan aku sudah menantikan ini semua… yoong? Mau kah kau menjadi yeojachingu ku?”

Ini lah yang yoona benar benar inginkan selama ini, namja yang di cintainya pun menyatakan cinta padanya. Tapi bukanlah bahagia yang yoona dapatkan melainkan sakit hati yang ada pada hatinya. Karena sebuah alasan yang yoona pendam selama ini dan tidak bisa dia ungkapkan secara terang terangan.

“hae.. bolehkah aku menjawab pernyataan mu?” tanya yoona dengan membalas genggaman tangan donghae, donghae mengangguk dengan semangat dan berharap yoona akan menerimanya.

“untuk saat ini aku belum bisa mianhae… jeongmal mianhae… aku punya alasan tersendiri untuk itu. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk kita bersama hae.. kau mengerti bukan?” jelas yoona dengan lembut, yoona tidak ingin donghae membencinya karena penolakannya.

“ne aku mengerti…. Tapi aku masih tetap bisa bukan berteman dengan mu?” tanya donghae masih dalam tetap tersenyum walau sebenarnya terpancar dalam matanya raut kesedihan.
“tentu saja, hanya karena aku menolaknya bukan berarti kita tidak bisa berteman lagi bukan?” ucap yoona. Donghae tersenyum pahit lalu duduk kembali di sisi yoona.

‘mianhae hae-a… bukan aku tidak mau, tapi aku tidak ingin kau tersakiti jika bersama ku, mianhae jeongmal mianhae…’ batin yoona.

Yoona mengerti perasaan donghae saat ini, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Mereka terdiam satu sama lain tanpa sepatah kata pun. Donghae menoleh pada yoona untuk mengatakan sesuatu, tapi tiba tiba dia dapat melihat mengalirnya darah segara yang keluar dari hidung yoona.

“yoong…” panggil donghae dengan cemas. Yoona menoleh pada donghae tanpa sadar apa yang sedang terjadi padanya.

“ne hae..” jawab yoona dengan bingung. Donghae mengeluarkan sapu tangan yang ada pada saku celananya dan di tempelkan pada hidung yoona. Yoona baru tersadar ternyata hidungnya mengeluarkan darah.

“hidung mu berdarah lagi yoong… apa kau kelelahan??” ucap donghae khawatir dengan terus menghapus darah yang sedang mengalir, sementara yoona hanya mengangguk menanggapinya karena tidak ada yang bisa dia lakukan.

“kajja aku antar pulang” ucap donghae dengan membantu yoona berdiri.

“ne gomawo..”

    ~oOo~

Hari ini cahaya kebahagiaan dari celah celah jendela memasuki kamar yoona. Yoona terbangun dan tersenyum bahagia dan berjalan menghampiri foto yang terpampang besar di dinding kamarnya yang berisika dirinya dan eommanya yang sedang tersenyum bahagia.

“anyeong haseyeo eomma… kau tidak lupa bukan hari ini hari apa? Ya kau betul eomma hari ini hari ulang tahun ku yang ke 23th ku harap kau mendoakan ku disana agar aku bisa panjang umur dan membuat mu bahagia” ucap yoona dengan mengelus elus foto itu.

“kajja eomma kita bernyanyi bersama… saengil chukha hamnida.. saengil chukha hamnida.. saranghaneun Im yoona… saengil chukha hamnida..” tepuk tangan yoona memenuhi ruangan kamarnya sendiri. Itulah yang yoona lakukan pada saat ulang tahunnya setelah kepergian eommanya enam tahun yang lalu. “Love you eomma..” yoona pun mencium foto bagian pipi eommanya.

Yoona berlari keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga, tiba tiba terdengar suara yang menyanyikan sebuah lagu happy birthday untuk dirinya dari ruangan tengah. Yoona berlari menuju appanya yang sedang tersenyum setelah menyanyikan lagunya. Yoona memeluk appanya dengan erat dan memejamkan matanya.

“gomawo appa.. kau adalah appa terbaikku”

“happy birthday chagy… semoga kau di berikan umur yang panjang” ucap tuan im lalu mengecup kening anak tunggalnya itu.
“ne gomawo… lalu mana kadonya appa??” tanya yoona pada appanya dengan tangannya yang meminta.

“kajja ikut appa kebelakang” ajak appanya dengan merangkul bahu yoona.

“bukankah halaman belakang sedang di tutup? Karena pembetulan taman?” tanya yoona dengan menatap appanya bingung.

“sudahlah ikut saja… kadomu menunggu disana” jawab appanya dengan tersenyum.

“kadoku bukan membersihkan halaman belakang bukan?” tanya yoona dengan melipatkan tangannya didada dan menyipitkan mata pada appanya.

“ahahahh.. anio… tenang saja” jawab appa nya dengan santai lalu mengajak yoona lagi.

Dibukanya pintu halaman belakang dan membiarkan yoona keluar terlebih dahulu. Yoona terlihat sangat terkejut dan memandang takjub pemandangan yang ada di hadapannya. Bagaimana tidak kini halaman belakang rumahnya di penuhi oleh bunga matahari yang sedang bermekaran indah dan bergoyang kesana kemari karena hembusan angin pagi. Dan beberapa untaian bunga matahari dengan membentuk ‘YOONA’ berhasil membuat yoona menitikan air mata.

“Aigoo chagi kenapa kau menangis?? Kau tidak suka eo?” tanya appanya dengan menghapus airmata yoona.

“ne aku bahagia appa.. ternyata kau memenuhi janjimu untuk membuat halaman sunflower gomawo appa.. gomawo..” jawab yoona dengan tersenyum bahagia.

“Aku akan sering menghabiskan waktu ku disini… dan menjadikan halaman ini penuh dengan kebahagiaan” appanya mengangguk dengan sangat bahagia, kini hanya yoona lah satu satunya harta terbesar di dunia ini.

“cha.. pergi lah mandi sebelum kau kesiangan” ucap appanya dengan mengusap pipi yoona.

“ne appa..” jawab yoona sebelum pergi yoona mengecup pipi appanya sebagai tanda kasih sayangnya.

sesampainya di kampus yoona mendapat banyak ucapan dari orang orang yang mengenal yoona. Yoona selalu menjawabnya dengan ramah tanpa sedikit pun merasa risih. Ketika yoona mendekat kearah tangga menuju kelasnya yoona terhentikan oleh tiga namja yang selalu membuat yoona terkejut.

“saengil chukhae yoong…” ucap tiga namja itu.

“hae.. kyu.. kibum… gomawo..” ucap yoona dengan tersenyum manis kepada ketiganya.
“ini kado untukmu…” ucap mereka bertiga bersamaan kemmbali.

“eh?? Siapa yang harus aku ambil duluan?” tanya yoona dengan bingung. Tiba tiba tiga namja itu menatap satu sama lain dan dengan waktu yang bersamaan mereka menjawab “aku..” lagi lagi yoona dibuatnya tersenyum dan bingung.

“ok ok begini saja.. aku akan mengambil milik mu dulu hae…” ucap yoona dengan mengambil kado dari donghae dan di masukkannya kedalam tas.

“dan sekarang kalian berdua… jadi tidak ada yang di terakhirkan oleh ku” yoona tersenyum kembali dengan memasukkan kado dari kyuhyun dan kibum. Mereka hanya tersenyum dan mengangguk saja sebagai tanda menjawab yoona.

“yoong.. kajja ikut aku, aku ingin bicara sesuatu pada mu” ucap donghae lalu menarik tangan yoona. Yoona menatap kyuhyun dan kibum “gomawo…” jerit yoona lalu tersenyum.

“Ada apa dengan hae?? Kenapa dia membawa yoona?” tanya kibum pada kyuhyun tapi kyuhyun tidak menghiraukannya dan malah pergi meninggalkan kibum.

Yoona dan donghae beridiri di balkon paling atas, tempat yang memang sepi atau lebih tepat di sebut hanya orang tertentu saja yang mendatanginya.

“kenapa kau membawaku kesini hae? Kau tidak ingin berbuat yang aneh aneh bukan?” tanya yoona dengan menatap tajam donghae.

“anio.. kenapa kau ketakutan seperti itu.. apa aku terlihat seperti orang jahat?”

“anio.. kau terlihat seperti pangeran dalam dongeng dongeng yang mengejar cinta seorang putri” jelas yoona dengan membayangkan sesuatu.

“benarkah?? Lalu dongeng apa yang kau suka?” tanya donghae dengan mendekat pada yoona dan menatap yoona dalam.

“aku suka swan lake, kau tahu?” tanya yoona dengan menatap donghae di iringi senyuman manis miliknya.

“ne arra.. lalu bagianmana yang kau suka?”

“aku suka ketika odile sedang berdansa dengan pangerannya” jawab yoona dengan mata yang terpejam dan bibir yang tersenyum.

“bagaimana kalau kita memerankannya.. kau menjadi odile dan aku akan menjadi pangeran aiden otteokhae?” tanya donghae membuat yoona bahagia.

“ne kajja.. chamkaman, biar aku nyalakan musiknya” nada swan lake pun terdengar dari i-phone milik yoona. Donghae dan yoona mulai berdansa dengan tatapan yang sangat dalam di tambah senyuman yang membuat mereka semakin betah berlama lama dansa.

Tangan donghae kini menyentuh pinggang milik yoona dan yoona mengalungkan tangannya pada bahu donghae. kini posisi mereka semakin dekat dan semakin menghayati gerakan demi gerakan yang mereka lakukan.

Yoona merasa kini dia benar benar sudah berada dalam posisi odile, dan yoona menganggap kini donghae benar benar menjadi pangeran miliknya.

Suara lantunan musik pun terhenti, kini mereka melepaskan tangannya masing masing dan tersenyum satu sama lain. donghae menekuk kakinya dan berlutut di hadapan yoona, yoona yang tidak mengerti hanya memperhatikan apa yang donghae lakukan. “oppa.. waeyeo?” tanya yoona mundur sedikit.
Donghae menggenggam tangan yoona lembut dengan mata teduhnya yang menatap dalam manik mata yoona membuat yoona merasakan jantungnya yang tidak berdetak dengan normal.

“yoong… sudah kah kau memikirkan perkataan ku kemarin?”

“emm… a..a..” yoona bingung apa yang harus di jawab olehnya

“kau tentu belum memikirkannya bukan? Wae yoong? Apa kau meragukan diriku?” tanya donghae, mata donghae kini memaksa yoona untuk memberikan jawabannya yang dia inginkan.

“mianhae… aku tidak bisa hae-ah aku tidak bisa..” jawab yoona dengan melepaskan tangan donghae.

“aku harus pergi mianhae..” lanjut yoona. Ketika yoona ingin melangkah pergi tangannya di tahan oleh donghae hingga membuat yoona berbalik arah lagi.

“wae……” belum sempat donghae menyelesaikan katanya dia mendapati yoona dengan hidung yang bercucuran darah, donghae terkejut dan menatap yoona khawatir. Yoona tahu kini hidungnya bercucuran darah kembali, tapi rasa sakit di kepalanya kini menguasai tubuhnya hingga yoona merasa tubuhnya begitu lemas.

Tiba tiba tubuh yoona akan terjatuh tapi donghae lebih cepat menahannya hingga kepalanya jatuh pada pangkuan donghae. yoona memejamkan matanya perlahan lahan tanpa mengeluarkan satu kata pun.

“yoong ireona…. Yoong…” donghae menepuk nepuk pipi yoona agar yoona terbangun tapi tidak ada reaksi dari yoona sedikit pun, yang lebih parahnya kini hidungnya semakin membanyak mengeluarkan darah.

Diangkatnya tubuh yoona meninggalkan tempat yang baru saja menjadi tempat terindah bagi mereka berdua. Donghae membawa yoona kerumah sakit di iringi oleh kyuhyun dan kibum yang mengantarkannya.
Flashback

Aku teringat kembali pada masa dimana aku dan yoona sedang berada di satu tempat yang sama, pada saat itu aku sedang menunggu hujan reda bersama yoon. Aku mendapati wajah yoona yang pucat dengan tubuh yang menggigil di sisiku.

Ku berikan sweater milikku pada nya dan ku pakaikan padanya karena dia menolak sweater ku.
“gomawo kyu” ucap yoona dengan tersenyum pada ku. Ku balas senyuman itu lalu kembali fokus pada kegiatan yang sedang ku lakukan tadi.

Tiba tiba yoona terbatuk lagi tapi kini dia membelakangi ku, tidak sengaja aku dapat melihat dimana yoona sedang mengeluarkan darah kental dari mulutnya. Aku panik karena melihat yoona dalam keadaan seperti itu.

“gwenchana yoong?” ucap ku dengan menepuk pundak yoona, tapi yoona malah mengepalkan tangannya dan tersenyum pada ku. “ne gwenchana kyu.. aku hanya sedang menahan batuk saja” ucapnya dengan menggelengkan kepalanya.

“jinjja?”

“ne, jeongmal…”

Flashback end

Sesampainya di rumah sakit donghae menelfon tuan Im untuk memberitahukan keadaan yoona yang sedang di periksa dokter. Donghae dapat melihat kyuhyun dan kibum sedang merasakan kesedihan. Kyuhyun yang berada di samping donghae merubah posisi duduknya menjadi membelakangi donghae.
Air mata kyuhyun mengalir membasahi pipinya yang memerah akibat menahan kesedihannya. Kyuhyun kembali teringat akan suatu kejadian yang sebenarnya dia sudah tahu bahwa yoona sedang sakit, tapi kyuhyun malah menganggapnya biasa karena yoona hanya menggelengkan kepalanya saja.

Kyuhyun pov

Flashback

Aku teringat kembali pada masa dimana aku dan yoona sedang berada di satu tempat yang sama, pada saat itu aku sedang menunggu hujan reda bersama yoon. Aku mendapati wajah yoona yang pucat dengan tubuh yang menggigil di sisiku.

Ku berikan sweater milikku pada nya dan ku pakaikan padanya karena dia menolak sweater ku.
“gomawo kyu” ucap yoona dengan tersenyum pada ku. Ku balas senyuman itu lalu kembali fokus pada kegiatan yang sedang ku lakukan tadi.

Tiba tiba yoona terbatuk lagi tapi kini dia membelakangi ku, tidak sengaja aku dapat melihat dimana yoona sedang mengeluarkan darah kental dari mulutnya. Aku panik karena melihat yoona dalam keadaan seperti itu.

“gwenchana yoong?” ucap ku dengan menepuk pundak yoona, tapi yoona malah mengepalkan tangannya dan tersenyum pada ku. “ne gwenchana kyu.. aku hanya sedang menahan batuk saja” ucapnya dengan menggelengkan kepalanya.

“jinjja?”

“ne, jeongmal…”

Flashback end

Aku tahu yoona berbohong, tapi jika aku terus mendesak yoona agar yoona berkata jujur aku takut jika yoona akan pergi dan menjauh dari ku.

Kyuhyun pov end

Kini mata donghae beralih pada kibum yang sedang menatap kosong pada langit biru dari jendela. Terlihat jelas air mata kesedihan mengalir dengan perih di pelupuk mata kibum, kini yeoja yang dicintainya sedang bertarung melawan takdir yang berusaha merenggut nyawanya.

Kibum pov

Flashback

Aku melihat yoona sedang tersenyum dan bersemangat memantulkan bola basket agar dapat melambung dengan baik. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku pada yang lain selain yoona untuk saat ini.

Tiba tiba aku melihat yoona meninggalkan lapangan dan duduk di kursi yang berjejer di pinggir lapangan. Aku melihat wajah yoona yang pucat yang ku kira selama ini adalah karena kelelahan biasa tapi aku salah ternyata yoona memang tidak bisa melakukan aktifitas yang menguras banyak tenaga akibat penyakit yang aku tidak tahu sama sekali.

Ku lemparkan bola basket kearah samping yoona. Aku melangkah menuju tempat duduk dan tersenyum pada yoona. Ketika aku mengajak nya bermain kembali, yoona hanya menjawab bahwa dia lelah sekali dengan nafas yang tidak stabil.

Aku merayunya denga beberapa cara, bahkan aku memperlihatkan otot otot ynag menonjol pada tanganku dan abs pada perutku. Tapi yoona hanya menanggapinya dengan gelengan kepala dan senyuman tipis ynag terukir pada bibirnya.

Flashback end

Jika saja aku tahu jika selama ini yoona sakit, aku akan membantunya sembuh dari keadaan nya.

Kibum pov end

Mata donghae kini beralih padad tuan im yang sedang berbicara dengan dokter, terlihat jelas wajah kekecewaan dan kesedihan pada wajah tuan im dan raut wajah dokter yang bergitu terlihat putus asa.

Setelah menyelesaikan pembicaraannya dengan dokter tuan im berjalan dan berhenti di hadapan donghae. tuan im menepuk nepuk pundak donghae dengan mata yang amat sangat sedih. Donghae tidak tahu apa yang akan di katakana oleh tuan im tapi donghae berusaha sabar menunggu penjelasan dari tuan Im.

“hae.. yoona selama ini menderita kanker darah, dan keadaannya saat ini sangat parah kanker itu sudah menyebar keseluruh tubuh yoona” buliran buliran air mata berjatuhan di pelupuk mata donghae, kyuhyun dan kibum pun yang mendengarnya merasa terkejut dan terpukul.

“bahkan aku pun tidak tahu jika yoona menderita penyakit separah itu… kini yoona harus di rawat hingga keadaan yoona membaik. Aku minta maaf jika yoona selama ini merepotkan mu dan teman teman mu. Yoona menderita kanker darah stadium terakhir karena sudah lama dia membiarkan penyakit itu di deritanya sendiri dan kini yoona koma…” jelas tuan im. Donghae tidak dapat berkata apa apa lagi saat ini, hanya satu yang donghae inginkan saat ini yaitu melihat yoona tersadar kembali dan tersenyum bersamanya lagi.

“aku akan pergi ke jepang saat ini juga, untuk mencari dokter yang dapat menyembuhkannya. Aku titipkan yoona pada mu selama dia di rawat jangan pernah tinggalkan dia hae.. aku percaya padamu” tuan im menumpahkan air matanya kini, karena harus meninggalkan anak satu satunya yang sedang koma. Dia pergi meninggalkan rumah sakit dengan langkah yang gontai menuju rumahnya untuk mengambil beberapa barang.

Setelah kepergian tuan im donghae bangkit dari tempatnya duduk dan berdiri di depan pintu. Dilihatnya yoona yang sedang terbaring lemah dan pucat dengan alat bantu nafas pada hidungnya. Donghae merasa kini hidupnya tidak berguna karena tidak bisa menjaga yoona sesuai dengan keinginannya.

“sabar hae… semua itu akan ada balasannya” ucap kyuhyun dengan menenangkan donghae

“ne, kau harus percaya bahwa dia masih bisa bertahan” tambah kibum pada donghae.

    ~oOo~

Semenjak yoona di rawat di rumah sakit donghae selalu meluangkan waktunya setelah pulang sekolah untuk menjaga yoona dan sebelum berangkat sekolah selalu meluangkan waktu untuk menjenguk yoona dengan membawakan bunga matahari yang selalu di simpannya pada vas bunga di dekat kasur dimana yoona sedang terpejam.

Hari libur biasanya donghae gunakan untuk berlomba bersama teman temannya mengajak yoona untuk pergi, tapi kini yoona sedang terbaring lemah di atas kasur dengan balutan sprei berwarna biru. Donghae dengan setia menunggu yoona selama beberapa hari semenjak yoona tidak sadarkan diri, dia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi pada yoona. Di genggamnya tangan yoona dengan sesekali di cium lembut tangan milik yoona.

“yoong palli.. ireona, bogoshipda yoong…” donghae menitikan air matanya untuk kali ini, tidak kuat melihat yeoja yang di cintainya terbaring lemah.

“aku janji jika kau bangun… aku tidak akan memaksamu lagi untuk mencintai ku yoong..”

Sementara di balik pintu, kyuhyun dan kibum sedang memperhatikan donghae yang sedang berusaha membuat dirinya sendiri tenang dengan cara mengajak yoona bicara. “kajja kibum kita kembali saja, disini sudah ada donghae yang menunggu yoona…” ajak kyuhyun dengan raut wajah yang sedikit kecewa. Kibum mengikuti apa yang kyuhyun katakana padanya, mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit.

Kyuhyun dan kibum mendatangi sebuah café yang tidak terlalu jauh dengan rumah sakit yang baru saja di tinggalkan olehnya. Mereka termenung, berpikir apa yang harus mereka kini lakukan setelah mendengar yoona sakit. “kibum-ah..” “kyu…” ucap mereka bersamaan, mereka saling mengalah untuk melontarkan apa yang ingin di ucapkannya terlebih dahulu.

“baiklah aku saja yang bicara lebih dulu”

“ne.. apa yang ingin kau katakan?”

“kibum-ya bagaimana jika kita hentikan usaha kita, aku rasa semua itu sia-sia saja kita lakukan.. walau kau berusaha menyatakan cinta pada yoona dengan berbagai cara, begitu juga dengan ku tapi aku yakin yoona lebih memilih & lebih nyaman ketika bersama donghae.. kau faham bukan?”

“itu juga yang ku pikirkan sedari tadi kyu, kurasa kita hanya cukup mendukung donghae saja untuk mendapatkan yoona” kyuhyun menganggukkan kepalanya

“ne, sudah terlihat jelas bahwa yoona lebih menyukai donghae di bandingkan dengan kita. Aku tahu dia hanya menganggap kita sebagai seorang sahabat tidak lebih” ujar kyu dengan sedikit tersenyum pahit.

“kau betul, kita berusaha satukan donghae dan yoona agar mereka bahagia. Mungkin kita hanya di takdirkan untuk mendukung mereka saja bukan untuk mendapatkan yoona, walau sebenarnya aku sangat mencintainya dan sangat ingin mendapatkannya” kibum pun tersenyum pada kyuhyun dengan semangat.

Sementara donghae di rumah sakit masih tetap menundukkan kepalanya dengan menggenggam tangan yoona yang lemah. Tiba tiba donghae merasa tangan yoona mulai bergerak perlahan lahan, dilihatnya jari lentik yoona bergerak gerak. Donghae memperhatikan yoona yang sedang perlahan lahan membuka matanya dengan senyuman bahagia di bibir dan mata donghae terlihat jelas. ketika yoona benar benar sadar donghae segera memeluk yoona dengan tangisan bahagia terlukis di wajahnya.

“kau menungguku sadar hae..??” tanya yoona dengan keadaan yang masih lemah

“ne yoong… biar ku panggilkan dokter yoong” ucap donghae lalu berlari mencari keberadaan dokter.

Dokter memeriksa keadaan yoona dengan sesekali tersenyum, donghae yang merasa penasaran akan maksud dari dokter segera menanyakan keadaannya. “bagaimana keadaannya dok?”

“keadaan yoona mulai membaik, perlahan lahan fisiknya mulai menguat kembali jangan biarkan dia memikirkan beban yang terlalu berat. bila perlu hibur dia agar menghilangkan stressnya..” jelas dokter dengan tersenyum bahagia.

“baik dok..”

“chukhae yoona-ssi.. pertahankan keadaan mu, bila perlu tingkatkan lagi..” ucap sang dokter lalu pergi meninggalkan kamar yoona.
Donghae tersenyum bahagia karena kini dia dapat melihat kembali yoona yang tersenyum padanya, yoona yang menatapnya, yoona yang berbicara padanya, bukan yoona yang terbaring lemah seperti lima hari yang lalu. “kenapa kau tidak bicara pada ku jika kau sedang sakit yoong?” tanya donghae sementara yoona hanya tersenyum manis pada donghae.

“jika aku bicara, apa kau tidak akan meninggalkan ku?” tanya yoona dengan lembut.

“anio yoong.. aku tidak akan meninggalkan mu” jawab donghae.

“ohh ya.. kau ingat? Kau memberiku kado lima hari yang lalu, bolehkah aku melihatnya sekarang?” tanya yoona dengan meminta jawaban dari donghae.

“sebentar biar kuambilkan untuk mu” donghae kembali dengan membawa tas milik yoona yang terakhir dia pakai.

“kau ingin membuka milik siapa terlebih dahulu?” tanya donghae dengan mengeluarkan tiga kado.

“aku ingin membuka kado yang di berikan oleh kyu, kibum, dan kau yang terakhir” ucap yoona dengan tersenyum.

“kenapa milik ku terakhir? Waeyo?” tanya donghae dengan sedikit cemberut.

“kau kan kado yang pertama yang ku ambil, jadi biarkan milik mereka yang kini ku buka terlebih dahulu agar adil” jawab yoona dengan tersenyum.

“oh ya dimana kyuhyun dan kibum? Aku tidak melihat mereka?? dan dimana appa?” lanjtu yoona dengan menatap donghae bermaksud meminta jawaban.

“appa mu pergi ke jepang untuk mencari pengobatan terbaik untukmu, sementara kyu dan kibum sepertinya mereka sedang melakukan aktivitas nya mungkin nanti mereka kemari” jelas donghae dengan mengusap rambut yoona dan yoona tersenyum mengerti. Yoona membuka kado pertama yang di berikan kyuhyun padanya.

“wah….” Yoona dan donghae terkejut melihat isi kado yang di berikan kyuhyun, bagaimana tidak isi yang kyuhyun berikan itu kalung berlian yang baru saja keluar dan menjadi incaran setiap wanita saat ini.

Selanjutnya yoona membuka kado yang kibum berikan padanya, untuk yang kedua kalinya yoona terkejut mendapati kado ini, kado yang berisikan tas kecil yang di lapisi oleh permata yang berkilauan. “ahh… ucap kan gomawo pada mereka hae, mereka terlalu berlebihan memberikannya” jelas yoona dengan menggelengkan kepalanya.

“tidak ada yang berlebihan untuk seorang namja, jika itu untuk yeoja yang dia cintai” jelas donghae membuat yoona terpaku akan kata kata donghae.

“yak… kenapa kau tidak membuka kado dari ku?” tanya donghae dengan menatap yoona bingung.

“aku tidak selera membuka kado milikmu, lihat…. kado dari mereka memiliki bungkus yang besar dan isinya pun bagus, tapi kau memberikan ku kado sebesar ini? Apa isinya jika seperti ini?” tanya yoona dengan memperlihatkan kado dari donghae yang memang berukuran kecil.

“mwo?? kau tidak menginginkannya?? Yasudah biar ku ambil saja kembali” donghae mengambil kembali kadonya. Tapi yoona merebut lagi kado yang donghae genggam.

“bagaimana bisa kado yang telah di berikan di ambil kembali?” tanya yoona

“aku hanya bercanda hae…” ucap yoona melanjutkan kembali ucapannya lalu tersenyum.

“ne, sekarang bukalah..” jawab donghae, yoona pun mengangguk dibukanya secara perlahan lahan kado milik donghae. yoona dapat melihat kotak biru yang berukuran kecil itu membuatnya menahan senyuman.

Yoona membuka kota itu dan didapati sebuah mp3 player dengan di lengkapi earphone dengan berinisialkan YH di bagian kepalanya. Dan terdapat ukiran YH berwarna gold dengan kilauan yang menambah mp3 itu lebih dari mp3 biasanya dan membuat yoona tersenyum.

“waeyo?? Kenapa kau tersenyum?” tanya donghae

“anio… kau ini ada ada saja, sudah ku tebak bukan? Ini hanya kado kecil” ucap yoona dengan nada meledek.

“jadi kau tidak mau menerimanya??” tanya donghae dengan cemberut.

“anio anio.. aku hanya bercanda jangan cemberut seperti itu, bagaimana jika wajah tampan mu hilang” jelas yoona berhasil membuat donghae tersenyum kembali.

“hae.. gomawo telah menjaga ku selama aku tidak sadarkan diri” yoona menggenggamkan tangannya dengan lembut.

“ne, ohh iya yoong.. dalam mp3 ini ada lagu hasil karya ku sendiri,kau masih ingat yoong? Kau ingin mnedapat lagu yang langsung di buat oleh namja yang kau cintai dank au ingin dia mengangikannya?” tanya donghae dengan mengusap dahi yoona lembut. Yoona menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

“bisakah aku melakukan itu, aku tahu kau tidak mencintai ku, tapi izinkan aku melakukannya untuk mu”

‘bukan aku tidak mencintaimu hae.. tapi aku memang tidak bisa untuk itu’

“kenapa kau berbicara seperti itu? Aku tidak merasa keberatan akan semua itu” ucap yoona dengan lembut dan senyuman manis.

“ne.. gomawo”

“ne.. bisakah kau membantu ku, untuk duduk?”

“tentu saja..”

Mereka berdua pun memasang earphone pada telinga mereka, di putarnya music yang telah donghae sediakan untuk yoona. Nada mulai terdengar dan perlahan lahan suara donghae pun mulai terdengar. Yoona menyandarkan kepalanya pada bahu donghae dan memejamkan matanya menikmati dan menghayati setiap kata kata yang ada pada lagu itu. Donghae merasa bahagia karena yoona sudah tidak merasa secanggung dulu bahkan kini tangan mereka berpautan satu sama lain. tapi dengan tenangnya mereka mengeratkan genggamannya satu sama lain.
Donghae pun melantunkan lagunya beriringan dengan terdengarnya suara di earphone yang mereka pakai.

The loneliness of nights alone
The search for strength to carry on
My every hope has seemed to die
My eyes had no more tears to cry
Then like the sun shining up above
You surrounded me with your endless love
Coz all the things I couldn’t see are now so clear to me

You are my everything
Nothing your love won’t bring
My life is yours alone
The only love I’ve ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray on bended knee
That you will always be my everything

Now all my hopes and all my dreams
Are suddenly reality
You’ve opened up my heart to feel
A kind of love that’s truly real
A guiding light that’ll never fade
There’s not a thing in life that I would ever trade
For the love you give it won’t let go
I hope you’ll always know

You’re the breath of life in me
The only one that sets me free
And you have made my soul complete for all time
For all time…

You are my everything
Nothing your love won’t bring
My life is yours alone
The only love I’ve ever known
Your spirit pulls me through
When nothing else will do
Every night I pray on bended knee
That you will always be my everything
Oh my everything…

Itulah lagu yang donghae berikan untuknya, yoona bahkan merasa nyaman dengan suara donghae yang khas di telinganya. Kini yoona bahagia namja yang dia cintai sudah memberikan apa yang yoona inginkan walau yoona tidak memberitahu donghae bahwa dialah namja yang yoona maksud selama ini.

Yoona pov

Kepala ku mendadak terasa berat, penglihatan ku pun mulai membayang kembali. Apa aku harus membicarakannya pada donghae. aku takut dia semakin khawatir, tetapi jika aku tidak bicara padanya aku akan merasa tersiksa dengan keadaan ku yang seperti ini.

“hae.. bisakah kau membantu ku? Kepala ku terasa pusing kembali”

“kajja biar ku bantu…”

Donghae merebahkan tubuhku kembali dengan pelan dan menutupi separuh tubuhku dengan selimut yang berada di ujung kasur. aku sangat berterima kasih atas semua yang donghae lakukan padaku, jika tanpanya mungkin kini aku bisa semakin merasakan kesakitan yang amat sangat sakit.

“hae.. aku ingin istirahat dulu, bisakah kau temani aku disini?” donghae menggenggam tanganku dan mengusapnya dengan lembut.

Dianggukkan kepalanya dan tersenyum pada ku “tentu saja yoong… cepatlah sembuh” ucapnya dengan mengusap lembut rambutku. Ku pejamkan mataku perlahan lahan hingga kini penglihatanku hanyalah gelap.

Yoona pov end

Donghae dengan setia menunggu yoona tertidur, di usapnya rambut yoona lembut dengan sesekali tersenyum memperhatikan wajah yoona yang natural. Tiba tiba perhatiannya kini teralihkan pada handphone miliknya yang ada pada saku celananya.

Tertera jelas di layar handphonenya nama yang selama ini di nanti nantikan untuk mengetahui informasi.

“yeoboseyeo…”
“…………………….”
“ne ahjussi, waeyo??”
“………………..”
“ne, arraseo..”
“…………………..”
“ne, nanti aku sampaikan padanya”

    ~oOo~

Seperti hari hari biasanya donghae kembali ke rumah sakit untuk menjenguk yoona. Kebetulan kampus sedang tidak ada jadwal dua hari kedepan. Donghae membawakan bunga matahari untuk yoona berwarna putih kali ini untuk mengganti bunga yang kemarin dia simpan.

Kini donghae beralih menuju tempat duduk yang ada di samping kasur yoona, mata yoona masih terpejam pulas menikmati istirahatnya. Donghae memperhatikan raut wajah yoona dengan cemas, bahkan sesekali mata sendunya menitikan air mata kesedihan. Donghae menicum punggung tangan yoona dengan lembut lalu menempelakannya pada pipinya. Donghae mengelus lembut rambut hitam yoona yang panjang terurai.

Perhatian donghae kini teralihkan oleh kyuhyun yang merangkul bahu donghae tiba tiba, hingga membuat donghae tersenyum padanya diiringi oleh kibum yang berada di belakangnya dengan membawa bermacam macam karton berwarna warni. Kibum menunjuk karton karton itu bermaksud agar donghae mengerti apa yang dia maksud kan.

Donghae pun beranjak dan memeluk kedua temannya dengan bersamaan. Mereka bertiga berjalan menuju pintu keluar ruangan yoona, tetapi sebelum donghae benar benar keluar yoona memanggil donghae pelan, donghae membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara yoona. Niatnya pergi keluar dari ruangan yoona terhentikan, dia kembali menghampiri yoona dengan senyuman khas miliknya.

“kau sudah bangun yoong?”

“ne… kau akan pergi meninggalkan ku sendiri?”

“anio… aku hanya ingin mengobrol bersama kyuhyun dan kibum di luar” jawab donghae dengan tangan yang menggenggam tangan yoona.

“benarkah mereka ada di luar?” donghae menganggukkan kepalanya sebagai tanda jawaban untuk yoona.

“bisa kau panggilkan mereka hae?”

“tentu saja..”

Tanpa perlu donghae panggilkan ternyata kyuhyun dan kibum sudah memasukinya terlebih dahulu. Mereka berjalan menghampiri yoona dan donghae yang sedang memperhatikan mereka berdua. Donghae menggeser posisinya membiarkan kyuhun dan kibum dekat dengan yoona.

“kyu, bum-a… gomawo…” ucap yoona dengan tersenyum.

“gomawo untuk apa yoong? Kami tidak melakukan apapun untuk mu” jawab kyuhyun dengan tersenyum pada yoona.

“gomawo atas kado yang kalian berikan, mianhae… mianhae aku tidak bisa membalasnya dengan apa pun”
“kau tidak perlu membalasnya dengan apapun, kau hanya perlu tersenyum dan cepatlah sembuh agar kita bisa bersama lagi”

“ne.. aku akan melakukannya untuk kalian semua”

Tiba tiba dokter datang menghampiri kasur yoona dengan senyuman ramah yang di berikannya untuk yoona. “pagi nona im.. bagaimana keadaan mu?” tanya dokter

“aku baik dokter…”

“boleh aku memeriksanya terlebih dahulu? Agar mengetahui kondisi yoona saat ini” jelas dokter pada tiga namja yang sedang berdiri memperhatikannya.

“tentu saja.. kajja kita keluar” ajak donghae pada teman temannya. Pintu kamar rawat yoona pun tertutup kini hanya ada yoona dengan seorang dokter dan suster.

di balik tembok kamar rawat yoona, kyuhyun, donghae, dan kibum sedang berbicara apa yang akan mereka lakukan sekarang. “apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya donghae memulai pembicaraan.

“molla.. mungkin kita bisa membuat sesuatu yang membuat yoona tersenyum kembali” jawab kibum dengan memperhatikan gulungan karton yang di genggamnya. Mereka bertiga tiba tiba saja termenung memikirkan apa yang harus mereka buat saat ini.

“cha.. nan arratseo…” ucap donghae dengan menjentikan jarinya.

“mwo??” donghae membisikkan sesuatu pada teman temannya mengenai apa yang akan mereka lakukan saat ini.
“hae-ah…” tiba tiba suara berat terdengar dari belakang donghae, dia menoleh pada sumber suara yang memanggilnya tadi. Ternyata tuan im lah yang memanggil donghae, mereka bertiga pun berdiri untuk member salam kepada tuan im.

“anyeong ahjussi..” sapa mereka bertiga

“ne anyeong, bagaimana keadaan yoona sekarang?” tanya tuan im langsung to the point

“keadaanya sudah membaik, sekarang dokter sedang memeriksanya kembali” jelas donghae lalu ditanggapi senyuman oleh tuan im.

“ohh ya, bagaimana dengan pengobatan yoona di jepang? Kapan dia berangkat ahjussi” tanya donghae

“kami akan berangkat ke jepang dua hari lagi, kata dokter disana jika keadaan di seoul dia mulai membaik selama dua hari kedepan maka dia tidak perlu pergi ke jepang, maka dari itu kami akan melihat keadaan yoona dua hari kedepan” jelas tuan im di iringi tepukan di bahu donghae.

“dan sekarang aku mendengar berita bahagia, bahwa keadaan yoona mulai membaik terima kasih tuhan kau memang pemegang segalanya” ucap tuan im.

Pintu kamar rawat yoona pun terbuka, dokter dan suster yang memeriksa yoona keluar dengan keadaan tersenyum bahagia membuat mereka yang menunggu di luar penasaran.

“anyeong tuan im kau sudah kembali?” tanya dokter

“ne, bagaimana keadaan yoona?”

“keadaannya mulai membaik, perlahan lahan penyakitnya mulai menghilang sedikit demi sedikit itu berita yang bagus bukan?” tuan im mengangguk bahagia

“aku harap yoona tidak perlu di bawa ke jepang karena dengan berobat di sini saja sudah cukup. Baik lah aku permisi dulu ada beberapa pashien lain yang harus di tangani” jelas dokter dan berlalu meninggalkan kamar yoona.

Tuan im pun memasuki kamar yoona dan berlari mendekat pada yoona yang sedang berbaring menatap keadatangannya.

“appa… kau sudah kembali?” tanya yoona dengan senyuman khasnya

“ne chagia… chukhae keadaan mu sudah mulai membaik semoga akan terus seperti ini” ucap tuan im

“gomawo appa… hae, kyu, kibum gomawo juga untuk kalian yang telah membantu ku” ucap yoona dengan menatap mereka bertiga.

“baiklah kalau begitu kami pulang dulu yoong, ada tugas yang harus kami selesaikan dan mianhae besok aku tidak bisa menjengukmu kemari” ucap donghae

“ne gwenchanayo, hati hati di jalan”

“cepatlah sembuh yoong” ucap kyuhyun

“anyeong yoong, anyeong ahjussi..” pamit mereka berdua.

    ~oOo~

Donghae, kyuhyun, kibum mulai mengerjakan pekerjaannya yang baru yaitu membuat 1000 burung kertas. Di saat saat dosen sedang menerangkan mereka bertiga malah asik membuat burung burung itu di balik bukut paket yang mereka berdirikan untuk menutupi kegiatan mereka bertiga. Pelajaran demi pelajaran mereka lewati dan mereka abaikan demi membuat apa yang mereka tuju

Setelah sepulang sekolah mereka bertiga kumpul di meja makan untuk makan sore, kyuhyun dan kibum memakan makanan yang baru saja mereka buat dengan sesekali membantu donghae, tapi tidak dengan donghae dia malah asik membuat kuda kuda itu tanpa menghiraukan makanan yang sudah ada di hadapannya.

“cepatlah makan dulu hae, nanti kau sakit….” Ucap kyuhyun dengan tegas

“ne sebentar lagi aku akan makan” jawab donghae singkat tanpa menoleh.

Setelah selesai makan mereka bertiga kembali melanjutkannya lagi, kini burung itu telah mencapai beratus ratus banyak nya. Hingga malam pun donghae hiraukan padahal besok dia harus melaksanakan ulangan, tiba tiba ketua asrama memasuki kamar mereka bertiga. Untuk memeriksa siapa yang belum tidur.

“yak.. cepatlah kau tidur, ini sudah lewat dari waktu tidur” ucap ketua asrama dengan tegas

“ne..” jawab mereka serempak.

Kyuhyun dan kibum langsung pergi tidur menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut dengan di kelilingi beratus ratus burung kertas di pinggiran kasur. tapi donghae malah menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan di temani oleh satu senter lampu putih yang meneranginya melanjutkan kegiatan membuat burung burung itu hingga menjelang pagi.

Baru saja beberapa jam dia tidur, kibum sudah membangunkan nya untuk berangkat karena hari ini mereka harus ulangan. Donghae membawa kertas kertas untuk di buat burung itu kedalam tasnya. Saat ulangan di mulai dosen pergi keluar meninggalkan seluruh mahasiswa agar tenang untuk mengerjakannya. Donghae, kyuhyun, kibum cepat cepat menyelesaikan ulangannya agar cepat selesai dan melanjutkan kembali pembuatannya.

Setengah jam pun berlalu, ulangan yang telah selesai mereka simpan di sisi meja dan mereka melanjutkan aktivas nya kembali dengan sepi tanpa menimbulkan suara yang mengganggu konsentrasi orang lain.

“hae semalam kau sudah sampai berapa banyak?” tanya kibum dari belakang donghae

“Aku sudah sampai delapan ratus…” jawab donghae singkat, kibum pun memberitahukannya pada kyuhyun.

Kini meja mereka di penuhi oleh burung kertas yang berwarna warni, membuat orang lain bingung menatap mereka bertiga. Bel pun berbunyi tanda mereka di perkenan kan untuk pulang, mereka membereskan semuanya dan membawa pulang hasilnya itu.

Sesampainya di asrama, mereka kembali membuatnya semua itu tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu. Donghae dengan hati yang bahagia dan bibir yang tersenyum tidak sabar memberikan yoona kejutan ini semua.

‘semoga kau suka yoong dengan semua ini’

Setelah Makan siang mereka lewati, istirahat mereka lewati, kini donghae mengakhir semuanya dengan burung ke 1000 yang khusus donghae buat untuk yoona. Mereka bertiga tersenyum ternyata mereka bisa mewujudkan apa yang mereka ingin kan. Donghae memeluk kedua temannya itu sebagai tanda terimakasihnya yang telah membantunya.

Kini mereka bertiga bersiap siap untuk kembali pergi menuju rumah sakit, rasa bahagia menghinggapi hati donghae dan dua temannya. Sementara di tempat lain hati yoona sedang gelisah menunggu donghae kenapa hingga saat ini dia belum datang lagi kemari.

“appa… apa hae sudah kemari lagi?” tanya yoona yang baru saja bangun dari tidurnya

“belum chagi, waeyo?? Kau merindukannya??” tanya tuan im dengan nada guarauannya

“anio appa… aku hanya…hanya….”

“hanya apa?”

“hanya…..”

“anyeong haseyo…” perkataan yoona terhenti ketika donghae bersama kyuhyun dan kibum berdiri di depan kamarnya.

“anyeong….”

“ahh.. kemari lah…” sambut tuan im dengan ramah. Mereka bertiga pun berjalan menghampiri yoona yang tengah terbaring.

“bagaimana kabar mu yoong??” tanya donghae

“seperti yang kalian ingin kan aku membaik, dan aku tidak akan pergi ke jepang besok” jawab yoona dengan bahagia.

“johayo…” ucap kyuhyun dan kibum bersamaan

“kebetulan kalian ada di sini, aku ingin titip yoona aku harus pulang dulu” ucap tuan im dengan ramah.

“baiklah… kami akan menjaga yoona..”

“ne, chagi appa pulang dulu nanti apa akan kembali lagi”

“ne appa… hati hati lah di jalan” jawab yoona

Setelah kepergian tuan im ruangan yoona penuh dengan cand tawa mereka berhasil membuat yoona tersenyum kembali. Kini jam menunjukkan pukul delapan malam, donghae kyuhyun dan kibum akan memberikan surprisenya untuk yoona.

“yoong.. apa kau ingin jalan jalan keluar??” tanya donghae

“ne, apa kau akan mengajakku keluar?”

“ne kajja… biar ku bantu kau duduk pada kursi roda” donghae menyiapkan kursi roda dekat kasur yoona untuk yoona duduk. Di dorongnya kursi roda itu menuju halaman rumah sakit. Donghae membawa yoona pada tempat yang telah di sediakannya yaitu tepat di bagian belakang kamar yoona.

Taman yang dihiasi lampu lampu yang berkelap kelip menyambut kedatangan yoona, dan di taburkannya burung burung kertas berwarna warni yang berjatuhan dari kamar yoona di lantai 5, yang sengaja kyuhyun dan kibum taburkan dari atas.

Kini yoona di kelilingi banyak burung burung kertas yang berjatuhan menghinggapinya, yoona tersenyum bahagia menadapatkan semua ini. Donghae berlutut di hadapan yoona dengan membuka telapak tangan yoona, yoona memperhatikan apa yang sedang donghae lakukan padanya.

Di simpannya burung kertas berwarna putih yang bertuliskan 1000 di bagian sayapnya pada telapak tangannya, yoona tersenyum indah pada donghae dan di balas senyuman bahagia lagi oleh donghae.

“yoong ini burung ke 1000 yang ku buat untuk mu, semoga kau bisa hidup lebih lama lagi layaknya angka yang ada pada sayap burung ini. Dan warna putih ini berlambang semoga kau tetap berada di tempat yang indah dan putih seperti burung kertas ini dan hidup bahagia tanpa beban yang kau derita” jelas donghae
Yoona terharu atas ucapan donghae yang di berikan padanya. Yoona menitikan air mata perih, mengapa kehidupan pahit ini menghampirinya hingga membuatnya merasa bersalah pada orang orang yang di sayanginya. Donghae yang melihat yoona menangis turut menumpahkan air mata donghae sedih menatap yoona dengan wajah pucatnya dan pipinya yang basah akibat air matanya.

Di sela sela tangisan mereka terdengar suara batuk yoona yang terasa sakit di bagian tenggorakan, ternyata benar batuk yoona itu bukan batuk biasa melainkan batuk yang mengeluarkan gumpalan darah kenatal yang masih segar, donghae yang melihat secara langsung merasa sedih kini darah itu membayang bayangi nya lagi.

Tangisan yoona kini semakin menjadi dengan rasa dada yang sangat sesak dan sakit. Donghae menatap wajah yoona yang menarik nafas kesakitan, dengan mudahnya tubuh yoona terhempaskan pada sandaran besi kursi roda dengan di iringi jatuhnya burung kertas itu pada tanah dekat kursi roda yoona.

“yoong….” Jerit donghae, kini tangisan donghae menjadi di rengkuhnya tubuh mungil yoona yang lemas dan lunglai tak bernyawa lagi. Terasa di tusuk oleh beribu ribu duri hati donghae, air mata donghae membasahi bahu yoona yang sedang di rengkuhnya.

Donghae kembali lagi teringat dimana yoona sedang memakan permen karet bersamanya di saat jam pelajaran berlangsung, ketika mereka saling bersandar di bawah pohon yang sejuk, ketika mereka saling bergenggaman tangan menunggu hujan reda, di saat donghae menyanyikan lagu untuk yoona ketika yoona baru sadar.

Kini semua itu hanyalah kenangan dan bayangan yang hanya ada pada dirinya. Begitu pun dengan kyuhyun dan kibum hati mereka terasa sakit tetesan demi tetesan air mata berjatuhan di pelupuk mata mereka.

    ~oOo~

Kini tuxedo hitam dan kacamata hitam melengkapi tubuh donghae, kyuhyun, kibum dan tuan im, di tempat penguburan yoona. Sebelum peti itu di kuburkan tuan im ingin melihat untuk yang terakhir kalinya yoona anak tunggalnya yang kini meninggalkannya.
Yoona yang berbalut gaun putih indah, dan mahkota bunga yang terpasang di kepalanya membuat yoona terlihat cantik dan anggun. Tapi sayang kini saatnya dia pergi meninggalkan dunia ini, meninggalkan appanya, meninggalkan namja yang di cintainya, dan meninggalkan namja yang di cintainya.

Pagi ini tuan im duduk di pintu halam belakang menatap kosong halaman ini, kesedihan menghinggapi hatinya lagi. Hembusan angin saat ini berbeda dengan hembusan angin saat yoona membukanya pertama kali. Jika dulu yoona yang membuka di sambut oleh tiupan angin kebahagiaan dan kesejukan, tapi kini hanyalah ada angin kesunyian dan kesedihan menghampiri tuan im. Bahkan untaian bunga matahari yang membentuk tulisan yoona pun melayu, layaknya mereka mengerti apa yang sedang terjadi sat ini.

“yoong… kau bilang tidak akan meninggalkan appa seorang diri, kau bilang kau akan menghabiskan waktu mu disini, kau bilang kau akan memenuhi halaman ini dengan kebahagiaan, tapi kini kenapa kau menjadikannya halaman kesedihan bukan kebahagiaan…”

Begitu juga dengan donghae air matanya membasahi garis hidungnya yang keluar dari sudut air matanya. Penjelasan dosen pun tidak di dengar olehnya. Di tatapnya meja kosong di sisi kirinya tempat dimana yoona duduk seperti biasanya.
Biasanya selalu ditatapnya yoona yang sedang serius memperhatikan dosen tapi kini hanya lah bayang bayang yoona yang terdapat di bola matanya. Tepukan tangan memenuhi ruangan ini karena nilai ulangan donghae lah yang tertinggi saat ini, tapi tidak dengan donghae dia tetap termenung menatapi bangku kosong di sampingnya.

‘yoong… kenapa kau melakukan itu semua, kenapa kau meninggalkan ku…. Aku tidak ingin kehilangan mu yoong, kenapa kau tega… aku tidak bisa melihat mu pergi meninggalkan ku selamanya, mungkin jika kau menolak cinta ku aku tidak apa apa tapi saat ini kau meninggalkan ku selama salamanya, saranghae im yoona…. Jeongmal saranghae….”

aku tahu semua kehidupan ini sudah memiliki garis takdirnya sendiri.
Mungkin inilah garis takdir ku, aku harus meninggalkan orang orang yang kusayangi dan kucintai.
Walau dokter menyatakan aku akan sembuh dan keadaan ku sudah membaik, tapi pernyataan dari tuhan lah yang benar.
Kekuasaan tuhan selalu berada di titik yang tepat.
Dan aku kagum padanya di setiap langkah dan lembar hidup pasti ada rahasia yang tak pernah kuduga.aku sangat berterimakasih pada orang orang yang telah menyayangiku semoga kalian hidup bahagia.

END

Terima kasih karena kalian mau membaca cerita ku, ku harap kalian mengerti apa maksud dari fanfic ini dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian.. gamsahamnida 

20 thoughts on “Mianhae (Oneshoot)

  1. Nangis bombay baca ni ff thor nyesek banget bacannya hikhik ceritanya singkat padat jelas n dapet banget feelnya kereeen bangeettt di tuggu karya2 yg lainnya y thor gomawo and fighting

  2. seru dan menydihkan
    suka dgn pertemanan mrka….mskipun mencintai wnta yg sama .mrk ttp bertman dgn baek dan meng2unkan cr yg baek tuk mrbut ht si cwe
    yg disesalkan knpa yoona g blg lau dia jg cinta ma hae….alurnya trlalu cpt dechhh…
    bknnya dokter mengatkan klu keadaan yoona membaek dan pnykitnya sdikit mulai hlg but knapa mlh yoona pergi .
    g enak bget endnya…

  3. Keren eon
    tpi alurnya kaya terlalu cpat,trus pas flashback krang jelas. Juga pas pov bngung siapa yg ngmong tapi tetep bgus kok (y)
    d tnggu ff YH yg lain 🙂

  4. mungkin karna ff ny kepnjgn amat jdi agak membosankan yah,mian chingu!!
    tp crita ny feel ny dpt,bwat ff yoonhae trus yah thor tp jgn yg sad ending lgi.hrus happy ending dong!!hehee
    ditunggu

  5. Sad ending 😦 ffnya bagus thor 🙂 disini yoona disukai oleh 3 namja skaligus dan yg bkin aku sneng mreka ber3 bersaing scara sehat utk mndptkn hati yoona, dan pmenangnya donghae 🙂 tp knapa ga ngebiarin YH resmi jd pasangan kekasih dulu si thor wktu yoonanya blm mninggal T.T

  6. Nyesek banget bacanya.padahal tadi berharap yoonhae nanti bakal bersatu diakhir tapi tetep aja yoongnie harus pergi juga . . .
    Next ff ditunggu unn . . . .

  7. huuuwaaa….. 😥 Yoona noona pergi meninggal orang-orang yang dia sayangi dan cintai 😥

    Sabar Donghae hyung 😥

    😥 Sedih baca ff ini. Sad End 😥

Komentarmu?