Together (Chapter 7)

 ff

Author : Lee Hanna

Title : Together

Type : Chapter

Lenght : 5000+ words

Genre : Romance, Family, Friendship, PG-17 

Cast : Im Yoona and Lee Donghae

PERHATIKAN TAHUNNYA. DI SINI TAK DISEBUTKAN ‘FLASHBACK’ OR SOMETHING  🙂

DAN DI SINI ANGGAP SAJA YOONA KELAHIRAN TAHUN 1988. JADI BEDA 2 TAHUN DENGAN DONGHAE 😉

My Girl

Donghae’s POV

>>01 februari 2014

Bulan kedua setelah pernikahan kami. Hari-hari menjadi sedikit berbeda dan sebut saja ini jauh berbeda. Yang biasanya aku mencoba sedikit memberi tembok diantara kami, kini tembok itu menipis bahkan sirna tak berbekas hingga aku dengan leluasa dapat menyentuhnya tanpa perlu batasan, sadar maupun tidak. Saat tidur, aku tak lagi membalikkan tubuhku untuk memunggunginya, atau bahkan resah dengan pakaian nya yang selalu terangkat karena aku akan dengan mudah membuatnya tak menggunakan pakaian-pakaian minim itu dan hanya bergembul di dalam selimut dengan tanpa… Ehm, pakaian.

“Kau sudah pulang?” Tanya Yoona setelah menyadari ku yang memeluk tubuhnya saat tertidur masih menggunakan pakaian kantor. “Ganti bajumu,” perintah Yoona sedikit pelan setelah keluar dari pelukan ku.

“Kau lelah?” Tanyanya kemudian. Aku hanya menganggukkan kepalaku lemah “Tadi aku harus mengecek pembangunan kantor baru di lapangan dan sedikit lelah karena harus mengikuti runtutan meeting. Errrgh” keluh ku, seperti biasanya. Aku menenggelamkan kepalaku di leher gadis itu dan mencium dalam dalam aroma tubuhnya yang sangat khas dan sangat ku hapal. Jika aku disuruh menutup mataku dan memilih beberapa wanita, aku pasti akan dengan mudah menemukan Yoona “Apa perlu bajumu ku gantikan?” Tanyanya kemudian. Aku sedikit terkekeh geli mendengarnya

“Aku tidak tau bagaimana kelanjutannya” ujarku “Bisa saja tiba-tiba lelahku hilang dan kau yang akan kelelahan setelahnya, Im Yoona” ujarku masih diiringi dengan tawa kecilku. Dan yang benar saja, aku mendapatkan sebuah jitakan pelan darinya

“Dasar lelaki, berpikir hanya menggunakan otak kotornya saja” samar-samar ku dengar perkataan terakhirnya sebelum Ia mendongengi ku dengan cerita-cerita drama Korea yang Ia tonton hingga aku tak mendengar apapun dan terlelap. Aku sedikit takut jika kelak Ia akan mendongengi anak kami dengan cerita-cerita itu juga. Dan paginya anak-anak kami akan dengan bangganya bercerita seperti itu pada teman-teman mereka. Mengerikan!

***

Dapat kurasakan hangat mentari menjalar di tubuhku saat tiba-tiba cahaya itu terbuka lebar dengan suara khas gorden yang terbuka dan suara mesin yang mati. AC dimatikan dan gorden terbuka dengan otomatis. Memaparkan ruangan dingin ini menjadi hangat seketika. Sebuah tangan menari nari di wajahku, dan untuk kali ini aku tak tau apa yang Ia lakukan. Im Yoona, gadis ini selalu seperti ini hingga membuatku tak tega membuka mataku dan menghentikan aktifitasnya. Bahkan Ia dengan bodohnya pernah mengambil penggaris dan mengukur panjang bulu mataku, mengukur diameter lubang hidungku, atau menggambarkan kumis di atas bibirku dan hal-hal konyol lainnya. Jika kutanyakan, Ia akan dengan polosnya menjawab “Aku bosan menunggumu bangun”

Tentu saja itu tidak gratis. Semakin aneh hal yang Ia perbuat, semakin lama morning kiss yang Ia dapati, dan gadis aneh ini justru semakin semangat membuat hal yang lebih aneh setelah kuperingati. Ia menyukainya, maksudku morning kiss… Tapi selalu jual mahal dan menolak morning kiss dari ku hingga aku harus menggunakan sedikit paksaan.

Perilaku aneh ini dilakukannya setelah kami menikah. Aku tak tau dia terkena syndrom apa waktu terjatuh di altar dan mungkin otaknya sedikit rusak hingga melakukan hal-hal aneh ini. Yah jelas saja, jika dulu Ia menungguku bangun dengan menatap pelayan yang tengah membersihkan halaman, kini tak ada yang dapat Ia lihat kecuali mobil-mobil yang berlalu lalang di depan rumah dan itu sangat memuakkan.

Dan kini aku merasakan tangannya di bibirku, kemudian ucapan-ucapan kecilnya seperti… “Cukup tipis…” Setelah itu Ia terkekeh geli. Ya tuhan… Aku tak tahan untuk tidak tertawa saat ini. Apa Ia akan mengukur tebal bibirku? Tidak, sepertinya tangannya turun ke bawah, ke bahuku dan memainkan jemarinya di leherku. Tepatnya di bagian tahi lalat nya, dan turun… Turun… Oh tidak Yoona! Kau hanya akan membangunkan singa yang tengah tertidur!

“Berhenti disitu Yoong” desisku kemudian membuka mataku dan menghentikan tangannya yang sudah menyusup masuk untuk meraba abs ku. Katanya itu adalah bagian yang Ia suka dari tubuhku. Aku kira Ia akan menyukai… Ah, lupakan!

“Aku membangunkan mu?” Tanyanya

“Dan kau hampir membangunkan aku  yang lain” ujarku dan dia terkekeh geli mendengarnya

“Kau tidak ada meeting pagi ini kan?” Tanyanya memastikan. Biasanya jika aku ada meeting atau apapun itu, aku akan mengingatkannya untuk membangunkanku lebih awal. Dan Ia akan menggunakan cara-cara seperti… Menutup seluruh tubuhku dengan selimut dan menghimpit tubuhku sembari menyanyi ria dengan suara cemprengnya. Atau Ia akan menarik kakiku hingga aku harus encok di bagian pinggang karena jatuh dari kasur atau lebih parahnya, Ia akan mencabut bulu kakiku. Gadis ini…

“Ani, wae?” Tanyaku sambil merapatkan tubuhku, aku baru menyadari kalau baju kerjaku sudah berganti dengan piyama. Berarti Ia yang menggantikannya. Siapa lagi? Oh, aku melewatkan kesempatan emas itu hanya karena terlalu mengantuk.

“Kalau begitu, aku akan membuatkan sarapan untukmu” ucapnya riang kemudian melompat dari atas kasur dan meleset ke dapur.

Setelah lama kami berpisah sebelum menikah, Ia mengatakan jika Ia memasuki kelas memasak dan mulai belajar memasak. Ia bilang tak tega melihat wajahku setelah mencicipi masakannya. Dan yang benar saja, sekarang apapun yang Ia masak  rasanya sangat lezat. Meskipun tak dapat ku pungkiri jika masakannya selalu sama. Jika Ia membuat hal yang baru, maka aku akan berpura-pura mengatakan, ‘Aku diet’

Aku meringkuk di atas kasur dan memperhatikannya yang melenggang keluar kamar. Rasanya hari hariku menjadi sangat bahagia. Ini seperti cerita-cerita di negri dongeng.

***

Siang sudah berganti menjadi malam. Rutinitas kami dihentikan. Aku menjalankan mobilku dengan kecepatan sedang dan sedikit memelankannya begitu melihat Yoona menjenjeng heels-nya dan berjalan dengan kaki terlanjang. Segera aku membuka kaca mobil, “Butuh tumpangan, nona?” Tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, Ia segera masuk dan mengumpat kesal setelahnya

“Yak Lee Donghae, kau tidak menjemputku? Aku sudah bilang ka-”

“Ini,” aku memberikannya sebuah surat kecil yang ikatannya sudah terlepas dan gulungannya kini dapat terbuka. Yoona berhenti dari keluhannya dan membuka surat itu, Ia tampak kaget setelahnya

“Kau!! Ini, se-serius?!!!” Tanyanya tak percaya, aku hanya mengangguk mantap kemudian menjalankan kembali mobil kami sebelum Ia membuatku menghentikannya kembali. Dengan erat di peluknya tubuhku dari samping dan tertawa riang. “Gumawo chagi-yaa” ucapnya manja. “Bagaimana bisa?” Tanyanya

“Aku mempromosikan bukumu kebeberapa temanku dan salah satu dari mereka tertarik untuk mengadopsinya menjadi film karya terbarunya”

“Ah, aku tak tau harus bilang apa, tapi… Terima kasih” ujar Yoona, Ia sedikit terharu. Bagi seorang penulis sepertinya, mungkin sangat mengharukan jika salah satu karyanya di film kan

“Kalau begitu, sebuah ciuman mungkin,” ujarku dan dengan senang hati Ia memaut bibirku, mengecupnya dan mengulumnya pelan. Ia benar-benar tidak mahir hingga aku harus ambil kendali. Dan setelah aku ambil kendali, mungkin jalanan sepi ini cukup untuk membuat kami melakukan hal gila ini di dalam mobil. Yah, Lee Donghae! Kau sangat pandai mengambil kesempatan dalam kesempitan!

“Jangan disini, Hae” ujar Yoona setelah aku membuka beberapa kancing bajunya

Wae? Tidak ada yang lihat” ujarku kemudian kembali mencium bibirnya, melumatnya beraturan dan… Ah, kalian tau apa kelanjutannya. Ia cukup jinak hari ini. Tapi setelah hari ini, Yoona jauh lebih mementingkan tulisan tulisannya dari pada aku, suaminya.

***

“Yoong-ah” desisku pelan. Terdengar sedikit memohon. Namun gadis itu masih tak mengalihkan tatapan matanya dari layar laptop birunya itu. Membuatku sedikit kesal. Laptop sialan! Sepertinya aku harus memusnahkannya. Dan lihatlah! Gadis itu bahkan tak mengalihkan tatapan matanya dan hanya membalas panggilanku untuk yang kesekian kalinya dengan gumaman kecilnya. Tangannya menari-nari di atas keyboard dengan lincahnya. Seharusnya aku tidak mengatakan tentang film itu, jadi Ia tak harus bersemangat untuk membuat karya baru setelahnya. Dengan sedikit langkah gusar, aku mengambil remote TV dan mencoba untuk menukar siaran, tapi benda hitam ini lagi lagi membuatku kesal dengan tidak mau memungsikan dirinya. Sialan!

Dengan sedikit kesal, aku mencari barang-barang mekanik ku dan merombak remote sialan ini. Setelah cukup lama aku berkutat dengan remot ini, ku coba untuk mengetest remote hasil rombakan ku dan hasilnya, nihil! “Aih! Sekya!!” Kesalku kemudian merebahkan punggungku ke sofa. Lagi-lagi dan lagi gadis itu tak mengalihkan pandangannya. Dasar! Ia selalu bisa mengalihkan ku dari pekerjaanku…  Tapi kenapa aku tak bisa?!

 

>> 01 Januari 2014
“Hae…” Ujarnya kemudian naik untuk duduk di atas meja.

“Hmm?” Tanyaku namun mataku masih menatap layar laptop lekat dan tanganku masih menscroll-down mouse putih ini. Sepertinya hasil yang dikirimkan sekretaris Park sedikit berbeda dari yang kubuat hingga aku harus mengecek ulang kesalahannya.

Chagiyaaa…” Kesalnya. Aku merinding dan langsung mengalihkan pandanganku padanya. Chagi?? Tak biasanya Ia memanggilku ‘chagi’ jika dalam situasi seperti hal hal berikut ini :

  1. Saat berbelanja. “Im Yoona, jika kau tak mau uangmu keluar, maka be-” dengan segera Ia berbalik dan menggaet lenganku kemudian memanggilku, “Chagiyaa~~” ucapnya manja sambil bergelayutan di lenganku. Aku tau, dan akan memanfaatkan momen ini sepenuhnya. Saat Ia takut uang nya akan keluar di tempat perbelanjaan yang cukup mahal ini. Dan dengan sesumringan, tanganku turun dari punggungnya ke… Ehm, bokongnya

             “Yaaaaak” Yoona menepis tanganku sambil menatapku malu-malu, “Nanti,” lanjutnya lagi seolah memberi angin segar     untukku

             “Kau berjanji, sayang” ujarku di telinganya, tepat disana.

 

  1. “Kau membohongi Eomma dengan mengatakan aku sakit hanya agar Eomma mengirimkan kimchi sebanyak ini??!!” Tanyaku tak percaya dan Ia hanya mengangguk lemah. Aku meringis pelan sambil menatap handphone di tanganku yang sudah ku tutup rapat, kemudian Ia tersenyum manis dan melingkarkan lengannya di leherku “Kau tau aku mencintaimu, chagi?”

 

  1. “Chagiya!” Pekiknya. Aku menghentikan langkahku dan berbalik dan dengan segera gadis itu melingkarkan lengannya di lenganku dan menatapku “Kau sudah makan siang?” Tanyanya

             “Belum, kau mau menemaniku?” Tanyaku sedikit bahagia. Tentu saja, tumben sekali Ia menaruhkan embel-embel ‘chagi’ selain dua hal di atas.

             “Sepertinya saya permisi dulu, tuan.” Ujar seseorang kemudian membungkuk

             “Baiklah, dan jangan lupa minta perusahaan ECO Group untuk mengirimkan surat suratnya pada kita” ujarku dan Jessica hanya mengangguk kemudian melangkah pergi. Tepat tiga langkah setelah kepergian gadis itu, Yoona segera  melepaskan lengannya dari lenganku

               “Kenapa dilepas?” Tanyaku sedikit aneh dengan perubahan tiba-tibanya.

               “Kau tidak malu menempel seperti itu di tempat umum ini? Kajja” ajaknya

              “Kau yang memulainya” ujarku kemudian menyelipkan jemariku di jemarinya dan melangkah keluar kantor

                “Sedari tadi aku menunggumu selesai meeting dan kau keluar dan terus berbicara padanya seolah tak melihatku dan gadis itu tak pergi juga setelah ke-”

             “Kau cemburu?” Potongku disela sela kalimatnya “Kau sudah memilikiku dan masih cemburu?” Tanyaku kemudian terkekeh kecil. Dasar kekanakan.

 

Dan yang terakhir… Ini lebih mengerikan!

 

  1. “Chagiya, kau sudah pulang?” Tanyanya sambil bergelayutan manja di lengan kiriku. Tangannya turun sedikit memijat lenganku dan meraih tas ku. Lihatlah, jika Ia seperti ini setiap hari, maka aku akan menjadi suami yang paling bahagia di dunia ini.

            “Kau mau mandi? Aku sudah menyiapkan air hangatmu” ujarnya sambil membuka ikatan dasi di leherku, dan membuka jas ku dengan senyum yang masih tak lepas dari wajah cantiknya itu.

            “Ada apa denganmu, eoh?” Tanyaku sambil mengenyampingkan ujung poninya yang jatuh sedikit menutupi wajahnya,

            “Aniya… Aku akan masak yang enak malam ini,” ujarnya kemudian beranjak meninggalkanku. Hari apa ini? Apa hari ulang tahun ku? Ulang tahun Yoona? Anniversary? Atau apapun itu yang penting gadis yang tengah melenggang meletakkan jas dan tasku itu bukan seperti Yoona yang ku kenal. Dengan langkah yang ringan dan sambil bersenandu ria, aku berjalan menuju kamar mandi but, wait…

           “Im Yoona… Nemo ku mana?!!” Pekikku menyadari aquarium kecil itu sudah tak berisi ikan orange ku lagi,

           “Ooh, itu… Tadi jatuh dan… Ikannya mati”

           “M-MWO?!!!” Pekikku.

 

 

Baiklah, itu daftar alasan tersembunyi dari kata ‘chagi’ yang keluar dari bibir tipis Yoona. Dan sekarang, apa lagi alasan gadis itu untuk menggunakan kata ‘chagi’

“Wae?” Tanyaku

“Kau tau ini new year kan? Dan kau masih di sini dengan pekerjaanmu” ucapnya dengan bibir manyun.  Aku kemudian memukul pelan pahaku menyuruhnya untuk duduk di situ, agar jarak kami lebih dekat. Dan Ia menurutinya.

“Mian” ujarku setelah melihat jam yang menunjukkan pukul satu malam. Hari ini kantor libur dan aku harus mengerjakannya di rumah hingga membuatku benar-benar lupa waktu.

“Kau lelah?” Tanyanya kemudian menaikkan tangannya di pundakku dan memijitnya pelan

“Hmmm” jawabku sambil menikmati pijitannya dengan mata yang tertutup dan pijitan itu berhenti. Yang kurasakan hanya jemarinya yang mendadak pindah ke leherku dan mengecup bibirku, membuatku membukakan kedua kelopak mataku

“Kau harus tidur” ujarnya dengan suara lembutnya

“Tiduri…” Ucapku manja sambil menenggelamkan wajahku di lehernya, mencium aroma tubuhnya lagi. Membuatku benar-benar candu. Dan Ia mengabulkan permintaanku. Di akhir malam panjang ini, Ia bercerita bahwa Ia menonton salah satu episode dari drama Reply 1997 yang ada adegan ciuman yang cukup… Kalau kata Yoona itu cukup ‘menarik’ hingga Ia memutuskan untuk masuk ke ruanganku, menggodaku, dan menciumku. Ternyata Ia sudah merencanakannya.

 

>>03 februari 2014

Berbeda dengan yang ini… Kali ini aku yang menginginkannya. Aku benar-benar bosan dan dengan sedikit geram, aku meletakkan remote yang tak berhasil ku perbaiki, ku rasa ini akan menjadi lebih buruk setelah ku rombak. Terserah, yang jelas aku sudah tak cukup sabar, dan dengan segera ku hampiri Yoona yang masih menatap lekat laptopnya, ku tutup laptop birunya itu dan menggendong tubuhnya, tak perduli dengan penolakan darinya.

“Kau akan lelah, nyonya Lee” ujarku kemudian mendudukkannya di sofa dan menatapnya yang sudah terkunci di bawahku

“Kau yang akan membuatku lelah” ucapnya dan tentu saja Ia mendapatkan sebuah sentilan di kening indahnya itu

“Kau cukup pintar” ujarku kemudian mengecup keningnya yang kurasa cukup sakit setelah ku sentil. Kini aku merapatkan tubuhku dan mencium bibir ranumnya itu, yang sedari tadi kuinginkan. “Kau merasakannya?” Tanyaku setelah melepaskannya, Ia mengangguk dengan pipi yang sudah merona merah setelah kutanya. Aneh, setelah lebih sebulan kami menikah dan  Ia masih bersikap seperti kami baru pertama kali melakukannya.

“Apa Eunhyuk mengirimmu film yadong lagi? Aish, namja itu” tanya Yoona dan diiringi dengan umpatan kecil di akhir kalimat

“Bagaimana kau tau?” Tanyaku sedikit kaget. Yah, Eunhyuk memang mengirimkannya. Lelaki itu punya hobi aneh untuk mengedit beberapa video yadong yang Ia dapat. Tapi hobi anehnya itu hanya aku dan dia yang tau hingga hanya akulah yang akan menjadi penonton pertamanya sebelum Ia benar-benar mempostingnya di youtube dengan akun samaran tentunya

“Tentu saja! Kemarin lusa kita melakukannya di kantor dan saat kau kekamar mandi, aku melihat layar laptopmu ada film yadong dari Eunhyuk. Dan minggu lalu juga, saat siang-siang tiba-tiba kau pulang ke rumah dan langsung menciumku seperti orang kesetanan dan kemarin, waktu kau memberi tahuku soal ceritaku yang di film kan itu, kita bahkan melakukannya di mobil.” Ujarnya membuatku tertawa puas “Aku sedikit curiga. Aku pernah membaca tentang seorang sahabat yang sering mengirimkan video sex keteman sejenisnya dan setelahnya Ia menawarkan diri untuk melayani sahabatnya itu, padalah mereka sama sama lelaki” tentu saja tawaku berhenti setelah mendengar cerita darinya

“Yaaak! Maksudmu aku homo?” Tanyaku sedikit menjauh darinya “Tentu saja Ia mengirimku bukan bermaksud seperti itu. Lagi pula Ia sedang di jepang dan akan pulang seminggu lagi” ujarku tak mau kalah dan mencoba untuk membela diri

“Lihatlah, lihatlah, kau bahkan tau kapan Ia pulang. Kau pasti sangat merindukannya tuan Lee”

“Yaak Im Yoona!! Bagaimana bisa aku menyukai pria sedangkan kau memiliki apa yang tidak Hyukie punya” belaku lagi

“Tapi kau bisa menggantikannya bukan? Meski eunhyuk tak ber-dada, setidaknya Ia cukup… ‘montok’” ujarnya polos

“Mwoya??” Kesalku sedikit tak percaya. Seleraku hilang dan aku benar-benar bangkit dari tubuhnya “Jika kau tak mau terserahmu saja! Aku bisa melakukannya sendiri” ujarku sedikit meninggikan suaraku dan berjalan memasuki kamar mandi, sepertinya aku harus berendam dalam air dingin untuk ini. Benar-benar mengesalkan! Jika Ia tak mau kenapa Ia harus menyangkut pautkan Eunhyuk?!  Lalu apa itu? Homo?! Jinjja!

Ku putar keran hingga menimbulkan suara bising di kamar mandi ini dan menunggu bathup terisi penuh. Tiba-tiba sebuah lengan melingkar di pinggangku dan terdengar bisikan hangat darinya “Aku Cuma bercanda” ujarnya kemudian mengecup leherku. Ada apa dengan gadis ini “Kau sangat sensi, apa sedang PMS?” Kekehnya kemudian

“Kau mengabaikanku dan sekarang menuduhku” aduku sedikit memanyunkan bibirku kesal. Sedangkan gadis itu hanya tersenyum kemudian membalikkan tubuhku

“Kau tidak mau kubantu dalam masalah ini?” Tanyanya sambil mendelikkan matanya ke bawah, kemudian terkekeh geli

“Tidak perlu” ujarku masih merajuk. Ia kemudian mengangkat bahunya mencoba untuk bersikap cuek dan berbalik “Baiklah” ujarnya dan melangkah menjauh. Tidak! Aku tidak bisa! Lebih tepatnya aku tidak tahan… Ku tarik tangannya dan memojokkannya ke tembok

You driving me crazy” ujarku kemudian mencium bibirnya dalam, dan… Panas.

 

Cukup lama bagiku untuk mengalihkan konsentrasinya bukan?

Tapi sangat mudah baginya untuk mengalihkan konsentrasiku.

Im Yoona… Aku rasa akan benar-benar mati muda di tanganmu.

***

Bagaimana ceritaku? Cukup yadong?

Aah… Itu karena selama pernikahan kami, hanya itu yang aku ingat. Maksudku bagian itu nya saja. Yah kalian mengerti dengan kata ‘itu’ kan?

Then… It should be author pov.

***

Author POV

Yoona bangun dari tidur lelapnya. Rasanya ada sesuatu yang aneh, Donghae tak lagi ada disampingnya. Kedua mata rusanya menoleh ke jendela besar di kamar ini, cahaya matahari sudah tampak jelas menyinari kota Paris dan Yoona sadar jika Ia tidur terlalu lama. Pasti karena kelelahan. Ia harus menunggu Donghae tadi malam karena pria itu lagi lagi harus pulang larut. Digenggamannya ada sesuatu yang Ia sangat jelas menggenggamnya tadi malam. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi di genggamannya. Tapi kemana lelaki itu?

Hanya aroma kopi di sebelahnya yang memasuki penciumannya. Merasa tertarik, Yoona menggapai cangkir itu dan menyeruputnya pelan. Hangat, manis, pahit, pas dengan apa yang Yoona suka. Ia tau jika kopi ini buatan Donghae.

“Donghae-ah” panggil Yoona. Ia menurunkan kedua kakinya kemudian berjalan menuruni tangga rumahnya. Tak terlihat Donghae dimanapun, termasuk di kamar mandi. Hari ini libur, bahkan lelaki itu tidak ada di ruang kerjanya.

Tiba tiba kaki Yoona berhenti saat mendengar sesuatu di belakang rumah, sepertinya Donghae tengah berenang. Dan yang benar saja, lelaki itu menyandar di dinding kolam sambil kedua tangan direntangkan ke pinggiran kolam dan mata yang terpejam menentang matahari

“Kau sudah gunakan sunblock?” Tanya Yoona. Donghae menoleh kemudian membuka kaca mata hitamnya

“Kau sudah bangun?” Tanyanya kemudian mengibas ngibas tangannya memanggil Yoona. Gadis itu kemudian duduk di pinggiran kolam dengan kedua kaki yang diseluncurkan ke bawah hingga basah mengenai lututnya. Donghae berjalan ke kaki Yoona dan berdiri di hadapan Yoona yang duduk lebih tinggi darinya,

“Kau menungguku” ucap Donghae

“Kau pulang terlalu lama” jawab Yoona kesal

“Berenang lah kesini,” ucap Donghae sambil menepuk pelan air kolam yang jernih itu

“Tidak, terima kasih”

“Aku tidak bertanya, tapi memerintahkan” ucapnya kemudian menarik pergelangan tangan gadis itu

“Aku masih pakai baju tidur hae”

“Tidak ada yang tau” jawab Donghae. Lelaki itu benar benar keras kepala. Kali ini Ia menyudutkan Yoona hingga berdiri sejajar dengannya. Mencium bibir gadis itu singkat dan terkadang melumatnya pelan

“Gumawo” ucapnya kemudian

“Untuk apa?”

“Anak kita” Yoona tau, benda yang digenggamnya tadi malam sudah dilihat Donghae “Tidak sia sia aku selama ini” lanjutnya

“Kau akan jadi Ayah” ucap Yoona, lengannya sudah dilingkarkannya di leher Donghae dan tersenyum mengingat Ia juga akan menjadi seorang Ibu. Donghae memeluk tubuh Yoona erat, sangat erat seolah olah tak ingin gadis itu lepas darinya.

“Gumawo…” Lanjutnya. Tak ada yang lebih bahagia dari sepasang suami istri selain mendapatkan seorang anak. Bahkan sangking bahagianya…

“Ada yang bisa kami bantu?” Tanya seorang waitress pada dua umat yang sedari tadi mencari cari sesuatu di tumpukan sepatu ini

“Carikan sepatu berbentuk rusa” jawab Yoona

“Ikan, rusa cukup untuk topi saja” jawab Donghae

“Tidak, aku rasa jika satu set berbentuk rusa akan terlihat lucu”

“Hey, anak anak selalu suka ikan. Kau tau nemo tidak?”

“Itu untuk lima tahun keatas. Akan lebih lucu jika rusa, lihatlah saat natal nanti”

“Itu jika natal, sayang…”

“Kau kuno, tidak mengerti fashion”

“Berapa umur bayinya?” Tanya waitress itu menengahi perdebatan suami istri ini dengan nada ramah. Donghae dan Yoona saling bertatapan seolah bertanya apa yang akan mereka jawab satu sama lain

“Belum sampai satu bulan,” ucap Donghae kemudian mengelus pelan perut datar Yoona. Dan yang dilakukan waitress itu? hanya tercengang  dengan tingkah bodoh suami istri ini.

To be Continued…

Eh, kok rada NC? tau tuh, kalo POV udah ke Donghae mah ceritanya NC semua *ditabok pyro*

thanks udah baca ^3^)~~~

92 thoughts on “Together (Chapter 7)

  1. seruuuuu banggeettttttt…wah kerenlah pokoknya. bikin ngakak ga jelas baca nya…full YHM bgd nih..beda sama part sebelumnya yg masih malu2. disini di tempel terus *yadong hahaha. terusin terus ya author untuk part selanjutnya dan jngan lama2. aku selalu menunggu :*

  2. ada2 ja kLkuan yoonhae khmiLn’y bLm mZuk 1 buLn udh brantem mzLah prLngkpan bayi waitress’y mpe dbuat bNgung…!? dtnggu part sLnjut’y

  3. keren
    daebak thor
    di tunggu terus cerita selanjutny thor
    hehe oh yah
    chap ff Finally i found you kapan di lanjutinnya thor
    udah ngga sabar nunggu nya

  4. Kyaa Yoonhae benar” hot eoh * palakkk
    kk punya anak malah kelahi kaya begitu lucu deh gatau harus comwnt apalagi tjoor ditunggu pary selanjutnya eoh 🙂 *8/-68;/

  5. huaaa banyak banget bagian nc nya ><
    sumpah ni ff makin lama emg keren aku suka aku suka.
    yoong hamil ? chukhae yh 😀 tp mereka lucu bgt padahal kandungannya blm ada brp bulan tp udh ribut masalah pakaian dan atributnya ckck

  6. semakin kesini ceritanya semakin keren,,,,,gak sabar sama kelanjutan ceritanya,,,
    di tunggu next part nya.,…dan jangan lama”nge post nya thor…:D

  7. Haha keren keren kakk^^)b
    Genre nya udah jadi married life ya?
    Kalok bisa next chapter point of view nya ke donghae semuaa yaaa~^^ /duh
    Next chapter Yoona udah bakal melahirkan blm ya?
    Penasaran sm anaknya huhu;3
    Next ditungguuuuu~!!!!

  8. huaaaaaaa sumvah pake BGT, daebak bingitt.
    Yoonhae so sweet bingitt.
    Yoong konyol bingitt.
    Dan Hae, yadong bingitt.

    Keren banget deh.
    Apalagi pas bagian akhirnya.
    Yoonhae belanja perlengkapan bayi, padahal yoong baru hamil, bahkan belum nyampe 1 bulan.
    Aigoo…..
    Sabar aja deh untuk si penjaga toko itu.

    Next ditunggu.
    Buat side hae yg yadong lagi juga gpp thor #yadong_kumat
    fighting thor 😀

  9. donghae ketularan eunhyuk jadi yadong hehe, banyak yoonhae funny moment, ga sabar tunggu yoonhae ngerawat baby, ditunggu kelanjutannya yaa 🙂

  10. senangnya part ini full YoonHae…….kayaknya donghae dah ketularan yadongnya eunhyuk haaaaa……lucu banget sih usia kandungannya belum 1 bulan mereka dah rebutan mau kasih boneka apa buat bayinya gimana klu dah lahir……lanjuuuuuut

  11. Kyaaaa d part ini donghae yadong banget ,, dan terjawablah siapa yg ikut mncemari donghae shngga donghae jadi yadong *lirik hyukjae* :p kocak sama bagian akhirnya , baru juga hamil blom sbulan udah pda brantem buat beli prlengkapan bayi , ckckckckck

  12. aaaaaa ya ampun saya telat baca dan sekarang ga bisa berhenti senyum sampe koment pun masih geleng2 haduuh,,,
    part in yg Donghae pov bener2 buat aku pengin nikah,*looh,,yg di inget yadong semua,buseeet,,haha sama kekonyolan istri ny sih,,
    oh selmat ya bentar lg jadi ortu YH,,yaah walau ‘belum ada satu bulan’ belum lahir -_- ,please jangan ribut masalahin ikan dan rusa XD

  13. Hahahahaha
    mereka lucu bgt
    saking antusiasnya or apa kali ya?
    masa bayi masih dlm,perut udah heboh ajja
    mu ngebeliin sesuatu buat baby’a…

  14. Gapapa, aku suka kok sama NC nya hahaha#plakkk.. Kayanya tamba sableng ya mereka berdua.. Yoona polos-polos gimanaaa gitu.. Trus hae yg sifatnya kaya anak kecil.. Keren bingit nih..

  15. hhuuuhh hyuk oppa memang selalu menyebarkan virus yadong hahaha
    tapi chap ini asli kocak bgt aythor setelah menikah tingkah mereka malah semakin lucu hadduuhh romantis tp lucu ><
    kereeennn good job author 😀

  16. emang sejauh ini ceritanya cuma diisi sm yoonhae moment doang yg manisnya kaya gulali tp entah kenapa malah seneng dan ga ada bosen2nyag, apalg stelah mereka menikah donghae jd beratus2 kali lipat lebih manis dan yoong yg sikap kekanakanya ga berkurang.keren.

  17. bwahaha…
    begitulah akibatnya bila dekat dengan eunhyuk oppa, jadi ketularan yadong kan.. haha
    yoonhae mau punya anak?
    nice thor…

  18. Gawat D0nghae, gampang bgt buyar k0nsentrasi.a gara2 Y00na, tp Y00na mlh kebalikan.a, jd prlu usaha ekstra dr D0nghae buat bikin Y00na brpaling dr aktifitas.a,..,
    Syukurlh mereka bakal punya baby, tp mlh ngedebatin hal yg gk pnting,.
    Benar2 pasangan yg sangat unik, k0ny0l & r0mantis pasti.a,,-_-

  19. aku suka donghae pov hahaha lucu aja gitu, kyknya ga ada beban berat di otaknya selain beban -iykwim- #ketularaneunhyuk … dan beli sepatu itu, dasar gila, bayinya aja blm ada wkwk -,-

  20. sumpah ngakak aku, author daebakk
    ada aja kejutan di tiap partnya..
    homo? eunhyuk? yoona kau hancurkan suasana romantisnya haha, donghae lucu kalo lagi ngambek 😀
    dan tiada hari tanpa perang ujung2nya romantis juga..
    congrats buat yoonhae akhirnya punya baby juga..

  21. sumpah ngakak aku, author daebakk
    ada aja kejutan di tiap partnya..
    homo? eunhyuk? yoona kau hancurkan suasana romantisnya haha, donghae lucu kalo lagi ngambek 😀
    dan tiada hari tanpa perang ujung2nya romantis juga..
    congrats buat yoonhae akhirnya punya baby juga..
    itu juga orang babynya belum lahir, ribut sendiri depan tokonya ha 😀

Komentarmu?