First Snow; Here With You Squel (One Shoot)

FIRST SNOW -HWY SEQ

 

Title : First Snow (“Here With You” SEQUEL)

Author : Lee Yoon Rae

Cast(s) : -Im Yoona     -Lee Donghae             -and Other

Genre : AU,Romance(Full),Marriage Life

Length : Oneshot (Sequel)

Rating : PG-17

Notes : Annyeong J Ada yang nunggu author Rae nggak?Kayanya enggak T_T~

Rae bawa sequel-nya Here With You.Sengaja pilih musim dingin soalnya cocok banget buat dijadikan adegan yang Full Romance sesuai ff ini walaupun udah telat^^

Beberapa scene di ambil dari drama Reply 1997 dan salah satu komik Jepang yg pernah Rae baca tapi lupa judulnya ^^v

Maaf jika ff sebelumnya dan ff ini mengecewakan,maklum penulis gajelas ^^v

Happy reading,comment(s) juseyo~~

^_^

~Aku adalah orang paling bahagia di dunia ini karena 3 alasan:Mencintaimu,hidup berdua denganmu,dan mendapatkan cintamu.~

-Im Yoona-

~Belajar mencintaimu memang tidak mudah,namun aku percaya cintaku akan berlabuh dihatimu.Sekarang dan selamanya.~

-Lee Donghae-

^_^

3 Months Later…

Salju memang belum jatuh ke bumi,namun nuansa dinginnya sangat terasa.Memasuki musim dingin tahun ini,orang-orang mulai mengurangi aktivitas masing-masing.Mereka memilih untuk menghabiskan waktu di rumah,bergumul dengan selimut dan menyalakan penghangat ruangan.

Berbeda dengan orang-orang lainnya,Yoona berjalan menelusuri jalan setelah sibuk menghabiskan waktu seharian di perpustakaan kota untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.Hal itu membuatnya harus pulang ketika matahari sudah beranjak terbenam,ditemani hembusan angin yang dingin menusuk kulitnya.Mobilnya terparkir cukup jauh,mengingat tadi ia sempat mampir ke taman kota untuk me-refresh pikirannya dari tugas yang kian menumpuk.

Sialnya,saking terburu-buru berangkat,ia melupakan sweater untuk menghangatkan tubuhnya dari angin.Ia hanya menggunakan kaus lengan panjang dan celana jeansAlhasil ia berusaha keras untuk menetralkan suhu tubuhnya.

Jalannya berhenti,mengambil ponselnya yang baru diaktifkan berbunyi dari dalam tas.

“Yeoboseyo?”

‘Ya!Kau dimana sekarang?Kenapa kau belum pulang,eoh?’ Terdengar suara Donghae dari seberang telepon.Nada suaranya terdengar ketus,namun menyiratkan kekhawatiran.Benar,ia sangat khawatir,namun terlalu gengsi mengakuinya.

“Aku sedang dalam perjalanan,Mr. Lee!”,tukas Yoona.Suaranya terdengar aneh karena masih berusaha menghalau dinginnya malam.

‘Di mana kau sekarang?Aku akan menjemputmu!’

“Tidak perlu.Lagipula aku membawa mobil kemari.”

‘Baiklah aku tutup.Hati-hati!’

“Nde.”

Yoona memasuki mobilnya seraya berlari keci.Sedikit bernafas lega karena suhu didalam mobil cukup menghangatkan tubuhnya.

Mengenai Donghae,pria itu memang serius dengan janjinya untuk belajar mencintai Yoona.Sedikit demi sedikit ia belajar menerima Yoona,dan melupakan sosok Tiffany dalam hatinya.Bukan hal mudah,sebab sebelumnya ia tidak  memiliki perasaan apapun kepada istrinya itu.

Terkadang ia bertindak protektif,hingga Yoona merasa pria itu terlalu berlebihan.Akhir-akhir ini Yoona sangat sibuk dengan semester terakhirnya,membuat Yoona tidak bisa mengatur pola makannya.Donghae dengan percaya diri tingkat tinggi,sering membawakan sekotak fast food untuk Yoona di kampusnya.Yap!Di kam-pus-nya!Entah apa yang ada difikiran Donghae,ia tidak perduli beberapa mahasiswa dan mahasiswi menatap aneh kepadanya yang masih menggunakan pakaian kerja lengkap.Yoona?Ia hanya bisa menatap tajam Donghae yang membuat tindakan memalukan itu.

Tak perlu menunggu waktu lagi,Yoona menjalankan mobilnya.Membelah jalanan kota Seoul yang selalu penuh dengan kendaraan.

^_^

Setelah menelpon Yoona,Donghae kembali berkutat dengan pekerjaan kantornya yang sangat menumpuk hingga membawanya pulang untuk dikerjakan dirumah.Ia mencoba serius meneliti pekerjaan,namun sayang pikirannya bukan pada berkas-berkas dihadapannya melainkan pada Yoona yang saat ini masih belum ada tanda-tanda kepulangannya.

Diliriknya jam di sebelah mejanya,masih pukul 6.40 pm.Namun cuaca dingin diluarlah yang membuat Donghae khawatir.Tadi pagi Yoona berangkat terburu-buru,dan Donghae yakin gadis ceroboh itu melupakan pakaian tebalnya.

Tak lama kemudian,terdengar suara pintu terbuka.Juga langkah yang cepat-cepat menaiki tangga.Donghae bangkit dari kursinya,melangkah keluar dari ruang kerjanya.

“Aigoo..Dingin sekali diluar!”,gumam Yoona sambil menaiki tangga dan sibuk menggosok kedua tangannya yang mulai memutih.

Mata Donghae membulat melihat kondisi Yoona saat ini.Bibirnya pucat,badannya bergetar dan uap dingin berhembus dari bibirnya.Donghae lekas mengambil sebuah jaket dari lemarinya.

“Ya!Bagaimana kau bisa melupakan jaketmu,eoh?”,ujar Donghae seraya menyampirkan jaket tebal yang baru diambilnya di pundak Yoona,sebelum gadis itu memasuki kamarnya.

Gadis itu berdiri tanpa suara.Bibirnya terasa beku untuk mengucapkan kalimat pembelaannya.

“Cepatlah masuk kekamar!Aku tidak mau kau semakin kedinginan.”

Yoona melangkah kekamarnya dengan patuh.Jaket tebal Donghae mampu mengurangi rasa dingin dikulitnya.Ia berbaring diranjang,mengambil selimut dan menutupi seluruh tubuhnya yang menggigil.

Baru saja Yoona berniat memejamkan mata,sebuah mug bergambar rusa favoritnya terulur dihadapannya.

“Bangunlah!Aku membuatkan teh hangat untukmu.”

Yoona bangkit dan menyandarkan punggungnya pada ranjang.Ia meneguk teh hangat yang disodorkan Donghae,merasa lega ketika minuman hangat itu merasuki kerongkongannya. “Gomawo!”

“Nde.Darimana saja kau dari tadi pagi hingga selarut ini?Dan bagaimana kau bisa lupa dengan jaketmu?Kau tahu sebentar lagi musim dingin akan tiba dan bisa membuatmu sakit dan bisa-bisa mati kedinginan.”,tanya Donghae disertai omelannya.Yoona memutar matanya kesal,jika Donghae memulai omelannya pasti tidak ada bedanya dengan eomma-eomma.

“Ara…aku memang melupakan jaketku karena terburu-buru mengerjakan tugas-ku di perpustakaan kota.Sudahlah,kau tidak perlu mengkhawatirkanku seperti itu,eomma dan eommonim tidak akan bertanya keadaanku padamu.”jawab Yoona seraya berbaring kembali namun Donghae menahannya.

“Apa kau fikir aku mengkhawatirkanmu karena eommonim?” Donghae memandang Yoona dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Aku benar kan?Kalau tidak,kenapa-“

“Sepertinya kau salah,Lee Yoona!Aku mengkhawatirkanmu karena kurasa…aku…mulai mencintaimu!”

Donghae memutuskan untuk menarik kembali kata-katanya dulu,yaitu mustahil untuk mencintai Yoona.

Tubuh Yoona melemas,sedangkan jantungnya mendadak berdebar keras.Yoona tidak bisa berkutik,kecuali memandang wajah Donghae yang penuh ketulusan dan senyuman tipis yang tersungging dari bibirnya.Bahkan Yoona tidak kuasa untuk menolak,ketika Donghae pertama kali mencium bibirnya dengan penuh cinta.Melumatnya dengan sangat lembut,membuktikan pada gadis itu jika ia sungguh-sungguh dengan ucapannya.

“Aku mencintaimu…”

Akhirnya ucapan itu keluar dari bibir Donghae setelah hampir setengah tahun pernikahan mereka.Melihat kejadian kemarin-kemarin,wajar saja jika Donghae baru mengucapkan perasaannya sekarang.Yaitu terlambat menyadari cinta yang mulai bersemi dihatinya.

Perlahan nama Tiffany terkikis dari hatinya.Yang ada kini ia semakin pusing memikirkan Yoona hingga terkadang membuatnya sulit tidur.Entah sejak kapan ia khawatir saat tidak melihat Yoona sehari saja,entah sejak kapan ia mulai berdecak kesal melihat Yoona dan Kyuhyun yang sangat akrab,yang mungkin bagi orang lain tampak seperti sepasang kekasih.Entah sejak kapan Donghae mulai merasakan getaran hebat ketika Yoona tersenyum padanya.Yang pasti,Donghae sadar perasaan itu pernah ia rasakan sewaktu bersama Tiffany dua tahun lalu.Sebelum Tiffany meninggalkannya dan membuat perasaan Donghae padanya berkurang.Cinta…

Sekejab Yoona tidak lagi merasa kedinginan ditubuhnya,sebab Donghae mengalirinya dengan kehangatan.Dan berlanjut dengan menghabiskan malam dingin berdua layaknya suami istri pada umumnya.

^_^

Yoona dan Donghae menghabiskan sarapan dengan diam.Tidak ada yang memulai pembicaraan,hanya suara peralatan makan menjadi suara pagi itu.

Sama seperti beberapa waktu lalu,Yoona bangun dari tidurnya seraya tersentak kaget.Melihat tubuh polosnya,pakaian berserakan dilantai,dan sesosok pria berwajah innocent yang masih menikmati mimpinya berbaring disampingnya.Namun sedetik kemudian ia tersenyum mengingatnya,bukannya berteriak histeris seperti waktu lalu.

Pengakuan Donghae kemarin malam menjadi pusat pikiran di otak Yoona.Mungkinkah namja itu benar-benar mencintainya?Mungkinkah Yoona berhasil menarik hati suaminya itu?Padahal dirinya tidak pernah berusaha menarik perhatian Donghae dan malah terkesan cuek ketika pria itu mulai mendekatinya.Pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab dengan mudah mengingat hal yang terjadi setelahnya.Di mana mereka menghabiskan malam di kamar Yoona.Dengan sadar,tentunya.

“Tadi eomma menelpon.Dia ingin kau datang kerumah.”,ujar Donghae memulai pembicaraan.

“Heum.Aku akan mengunjunginya setelah kerumah Kyuhyun.”

“Ke rumah Kyuhyun?Ada apa?”,tanya Donghae mencoba mengorek informasi.Bukan apa-apa,ia hanya sedikit kesal dengan kedekatan mereka.Karena itulah ketika suatu hari Kyuhyun mengajak Yoona makan siang berdua tanpa Yuri,Donghae langsung memaksa untuk bergabung.Wajar bukan kalau suami melakukan demikian?Apalagi ia tahu Yoona pernah mempunyai perasaan lebih untuk Kyuhyun,walaupun Kyuhyun tidak menyadarinya.

“Hanya mampir untuk mengambil file penting.Setelah itu aku akan langsung ke rumah eommmonim.”,jawab Yoona santai.

“Benarkah hanya mampir?Ku dengar Kyuhyun hanya tinggal sendiri karena orangtuanya bekerja di luar negeri.”

“Tentu saja!Tunggu!Bagaimana kau bisa tahu?Tssk!Ternyata kau mencari informasi tentang Kyuhyun,eo?” Yoona terkikik geli melihat Donghae yang salah tingkah.Apa suaminya itu sedang mencurigainya?Jangan-jangan ia juga mencari informasi tentang namja manapun yang pernah bicara dengannya.

“Aish,sudahlah!Sebentar lagi kita kerumah eomma!”

“Mwo?Memangnya kau tidak bekerja,Direktur Lee?”

“Aku mengambil cuti sehari.Lagipula aku sudah lama tidak mengunjungi eomma.”

“Baiklah,baiklah…”,sahut Yoona sambil memberesi peralatan makan yang sudah selesai digunakan.Sedangkan Donghae beranjak menuju kamarnya.

“Ah ya!”

“Wae?”

“Bagaimana denganmu?”

“Mwo?” Yoona menautkan alisnya tidak paham dengan pertanyaan Donghae yang dirasa membingungkan.

“Maksudku…Ucapanku tadi malam.Kau belum menjawabnya.”

Yoona tersentak kaget.Sesaat kemudian,ia tersenyum dan mendekati Donghae yang masih menunggu jawabannya.

“Haruskah aku menjawabnya? Lee Donghae…Kau benar-benar tidak peka!” Yoona mengangkat tangannya hendak meraih wajah Donghae.Mengusap pipi pria itu dengan lembut.Donghae hanya diam mempersilahkan Yoona melanjutkan kegiatannya.

“Menurutmu kenapa aku mau bertahan denganmu sedangkan aku memiliki kesempatan untuk bebas setelah bercerai darimu?Kenapa aku memberimu waktu untuk belajar mencintaimu?Apa kau bisa menjelaskan alasannya?Dan…haruskah aku menjawab pertanyaanmu setelah aku memberikan milikku yang paling berharga hanya untukmu?”

Donghae menganga mendengar penjelasan Yoona yang tak pernah ia duga.Kemudian ia menatap wajah Yoona yang bersemu merah setelah menyelesaikan ucapannya. “Yoona…Benarkah?”

“Apa aku terlihat berbohong?Eomma tahu,Kyuhyun tahu,semua orang tahu kalau aku tidak bisa berbohong,Lee Donghae!”,tukas Yoona membuat wajah Donghae menjadi kusut kembali.

“Wae?”

“Bisakah kau tidak menyebut nama Kyuhyun di saat aku sedang berbahagia huh?”

Yoona tergelak. “Haha!Bisakah aku menyimpulkan bahwa kau sedang cemburu…sayang?”

Donghae tersenyum miring mendengar kata terakhir Yoona,tangannya meraih pinggang Yoona hingga keduanya saling bersentuhan. “Bisakah aku menyimpulkan bahwa kau sangat mencintaiku?”

“Of course!”

“Sejak kapan?”

“Entahlah.Mungkin ketika eomma menyuruh kita bercerai,aku merasa takut kehilanganmu.Dan otakku yang tidak pernah tidak memikirkanmu semenjak itu.”

“Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?”

“Aku belum menyadarinya.Toh,kau masih sangat mencintai kekasihmu-“

“Mantan!”

“Terserah kau!”

“Kau cemburu?”

“Tidak!”

Donghae semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Yoona.Membuat Yoona mau tidak mau menahan dada Donghae menggunakan kedua tangannya.

“Bohong!”

“Memang!”

“Akhirnya kau mengakuinya,Lee Yoona!”

“Baiklah,lepaskan tanganmu!Aku mau mandi!”

“Aku belum selesai bicara!”

“Kenapa lagi?”

“Katakan padaku bahwa kau mencintaiku!”

“Kalau aku tidak mau?”

“Aku akan mencium bibirmu sepuluh kali.Aku akan menghitung sampai tiga dari sekarang!Hana…”

Yoona terdiam.Seolah sedang menimbang pilihan paling tepat.

“Dul…”

Yoona masih terdiam.Donghae semakin mendekatkan wajahnya hingga ia bisa merasakan hembusan nafas gadis itu.

“Set!”

“Baiklah!”,tukas Yoona sepersekian detik sebelum Donghae mendaratkan ciumannya.

“Lee Donghae,aku mencintaimu!Sangat,sangat,sangat mencintaimu!”

Donghae tersenyum penuh kemenangan mendengar kalimat yang ditunggunya keluar dari bibir tipis Yoona.Senyumnya kian melebar melihat semburat merah karena malu di pipi Yoona.

“Aku juga sangat,sangat mencintaimu!” Donghae kembali mendekatkan wajahnya hingga Yoona menahan dadanya.

“Apa yang akan kaulakukan?”

“Melakukan hal yang dilakukan oleh pasangan.”

“Ya!Tapi-“

Sebelum Yoona meneruskan ucapannya,Donghae lebih dulu mendaratkan ciumannya di bibir Yoona.Donghae melumat bibir tipis itu sambil sesekali mengecupnya,hingga Yoona ikut terbawa suasana.Yoona-pun mengalungkan tangannya di leher Donghae,begitu juga Donghae masih setia memeluk pinggang Yoona.

Donghae dan Yoona melepas tautan bibir mereka.Sama-sama mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.

“Mulai sekarang,panggil aku Donghae Oppa!Ara?”

“Tidak mau!Panggilan itu tidak cocok untukmu!”

“Mwo?”

“Donghae Oppa,rasanya tidak enak di dengar daripada Kyuhyun Oppa,Sungmin Oppa,Siwon Op-“

Kesalahan besar bagi Yoona menggoda suaminya yang pencemburu itu.Donghae kembali mencium bibir Yoona tanpa ampun hingga bibir itu benar-benar memerah tanpa lipstick.

“Itu hukuman untukmu,Lee Yoona!”

“Baiklah,aku menyerah!Lee-Donghae-Oppa!”

Kemudian Donghae memeluk Yoona erat.Mencium leher bagian belakang gadis itu,membuat Yoona kegelian karena disitulah daerah sensitive-nya.

“Bisakah kita menunda jadwal kita hari ini?Aku ingin melanjutkan ini sampai besok pagi.”

“Mwo?Ya!Ini masih pagi,bodoh!”

^_^

Donghae menghentikan mobilnya didepan kediaman Nyonya Lee,eomma-nya.Sudah lama ia dan Yoona tidak mengunjungi beliau dikarenakan kesibukan masing-masing.Tidak jarang Nyonya Lee menanyakan kapan mereka akan berkunjung,namun baru hari ini ada waktu untuk melaksanakannya.

“Berhentilah memasang wajah cemberut,Lee Donghae!”,ujar Yoona sembari membuka sabuk pengamannya.

“Tadi kau bilang hanya mampir,tapi kau malah masuk dan mengobrol dengan eomma-nya selama duapuluh menit.”,sungut Donghae kesal.Ia menyesal tidak ikut masuk ke rumah Kyuhyun dan malah menunggu di dalam mobil.Seharusnya ia tidak melupakan kenyataan bahwa Yoona adalah gadis yang cantik,siapapun pasti menginginkannya menjadi menantu.Setidaknya ia bisa memperkenalkan diri sebagai suami Yoona didepan eomma Kyuhyun.

“Aigoo,aku hanya berbasa-basi karena beliau baru pulang dari luar negeri,Lee Donghae.”

“Cih!Sikapmu itu seolah ingin menunjukkan kesan menantu yang baik.”

“Menantu?Oh,tenang saja aku akan mewujudkan perkataanmu!Aku akan datang kerumahnya setiap hari dan-”,balas Yoona dengan wajah yang meyakinkan.Ia tahu Donghae tidak akan marah lagi,tapi menjadi takut dengan ucapannya yang bernada ancaman itu.

“Ya!Geumanhae!Kenapa jadi kau yang marah,Lee Yoona?Kkaja kita masuk!”,tukas Donghae akhirnya.Ia melangkah keluar lebih dulu,meninggalkan Yoona yang tertawa lepas didalam mobil.

“Rasakan kau,Lee Donghae!”,gumam Yoona dalam hati.

“Aku hanya bercanda,Oppa!” Yoona menyamakan langkahnya dengan Donghae dan menggenggam tangan pria itu.

“Ara…”

Yoona dan Donghae berjalan beriringan menuju rumah.Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu,Donghae langsung mendorong pintunya.Tampak Nyonya Lee sedang menonton TV diruang tengah.

“Eommonim!”

“Yoona-ya!Donghae-ah!”,seru Nyonya Lee sembari mendekati pasangan itu.

“Annyeong eommonim.Aku sangat merindukanmu!”,ujar Yoona disambut pelukan hangat dari Nyonya Lee.

“Aigoo,menantu eomma semakin cantik!” Yoona hanya tersenyum malu dipuji oleh mertuanya.

“Aish!Sebenarnya aku itu anaknya apa bukan?”,sungut Donghae sebab Nyonya Lee tidak menghiraukannya dan malah asyik dengan Yoona.

“Ya!Kau bilang apa eoh?Dan kenapa kau juga ikut kemari?Bukannya kau sangat sibuk sampai tidak bisa mengantar istrimu?Dasar!”

“Mian,eomma!Hehe..”

“Memangnya kau tidak kuliah,Yoona-ya?”

“Tidak,eomma.Aku bangun kesiangan pagi ini.Jadi aku memutuskan untuk membolos sehari saja.”

“Kesiangan?Aigoo kau pasti kelelahan…”

Donghae dan Yoona saling bertukar pandang.Kelelahan?Yah sepertinya itu benar setelah apa yang mereka lakukan!

Deringan telpon berbunyi dari ponsel Donghae.Pria itu lantas mengangkat telpon dari bawahannya itu.

“Wae?Mwo?Baiklah aku akan ke kantor!Nde.”

“Mianhae eomma,Yoong aku harus pergi.Ada urusan mendadak di kantor.Yoong,kau nanti bisa pulang sendiri kan?”

“Eh?Kau bilang hari ini mengambil cuti?”,tanya Yoona.Kentara sekali ia tidak rela Donghae pergi.

“Tidak bisa.Ada client yang harus kutemui secepatnya.Mianhae…”

Yoona menganggukan kepalanya meski sedikit terpaksa. “Heum.Hati-hati eoh?”

“Nde.Eomma aku pergi!” Donghae bergegas pergi sebelum Nyonya Lee memberinya izin.

“Ya!Aigoo,anak itu!Selalu saja meninggalkan istrinya tanpa rasa bersalah!” Nyonya Lee bersungut kesal memikirkan tingkah anaknya itu yang lagi-lagi mencampakkan istrinya demi pekerjaan.

“Gwaenchana eomma.Bagaimana kalau sekarang kita memasak.Ku dengar nanti malam akan turun salju.”

“Benarkah?Kalau begitu ayo kita ke supermarket!”,seru Nyonya Lee bersemangat.

Yoona baru sadar,sifat Donghae yang mudah berubah ekspresi,merupakan turunan dari eomma-nya.

^_^

‘Salju pertama akan turun malam nanti.

Mari kita melihat bersama di rumah,istriku! ^^’

Yoona membaca sms yang baru masuk ke ponselnya.Ia terkikik geli membaca sms yang cukup kekanakan itu.Tapi jantungnya berdebar keras membayangkan jika ia dan Donghae benar-benar melihat salju bersama.

“Ada apa Yoona-ya?”,tanya Nyonya Lee bingung melihat menantunya tersenyum sendiri sambil memegang ponselnya.

Tiba-tiba Nyonya Lee merasakan hal aneh dalam hatinya.Ia teringat akan kejadian di kantor Donghae tiga bulan silam.Jujur saja beliau masih tidak bisa tenang dan takut akan hubungan Donghae dan Yoona kembali memburuk dengan adanya orang ketiga.Bagaimanapaun Yoona adalah gadis yang cantik,baik,serta ramah.Pasti banyak namja yang menyukainya.

“Eommonim,gwaenchana?” Yoona menyentuh pundak Nyonya Lee hingga membuat wanita paruh baya itu tersadar.

“Gwaenchana,Yoona-ya.”

“Ini pesan dari Donghae Oppa.Kekanakan sekali!”

Nyonya Lee bernafas lega mengetahui pesan tersebut dari Donghae,bukan dari namja lain yang selama ini menjadi ketakutannya.

“Akhirnya selesai juga eomma!” Yoona bersorak gembira setelah menyusun makanan di meja makan.

Di atas meja makan sudah tersedia berbagai macam makanan.Beberapa diantaranya adalah makanan kesukaan Donghae,chicken Doritang dan Kimchi.

“Aish,dimana Donghae Oppa sekarang?Padahal salju pertama akan turun sebentar lagi!”

“Apa Donghae akan menjemputmu?”

“Donghae Oppa ingin kami melihat salju bersama di rumah.Tapi Donghae Oppa belum juga datang.”

Nyonya Lee tersenyum tipis melihat Yoona yang uring-uringan kali ini.Benarkah menantu-nya itu telah mencintai Donghae dan menerima Donghae dalam hidupnya?Ia sungguh tidak percaya dengan keadaan ini.Sebagai orangtua,inilah yang paling membahagiakan dalam hidupnya.Anaknya bahagia dengan wanita pilihannya.

“Yoona-ya,rumah kalian bukan disini,kan?”

Yoona sontak menoleh ke Nyonya Lee.Ibu mertua-nya benar!Bagaimana bisa ia menunggu di tempat yang salah?Rumah mereka bukan disini.Dan itu artinya…

“Eomma!Mianhamnida aku harus pulang!Aku akan kemari lagi besok!”,ujar Yoona bergegas mengambil tas selempangnya dan dalam waktu detik ia telah menghilang di balik pintu.

“Nde.Eh,Yoona-ya!Kau melupakan jaketmu!”,pekik Nyonya Lee.Namun sayang,Yoona lebih dulu berlari tanpa bisa dikejar.

^_^

Jalanan kota Seoul sangat padat.Yoona terjebak macet dalam taksi yang membawanya ke rumah.Tidak ada pilihan lain,ia memutuskan untuk keluar taksi dan berlari menelusuri trotoar yang juga sangat ramai.Masih tersisa jarak duaratus meter lagi untuk sampai dirumahnya.Yoona tidak menghiraukan angin dingin menusuk tulangnya yang hanya tertutupi dress selutut.Yang ia pikirkan hanyalah Donghae,pria itu telah menunggu dirinya seperti didalam pesan singkatnya.

BRAKK!

Yoona membuka pintu rumahnya dengan keras.Nafasnya terengah-engah dan wajahnya memerah menahan dingin.

Ia menemukan Donghae berdiri di dapur,ada sepiring spaghetti ditangannya.

“Ah,kau sudah pulang?Aku kira kau pulang lebih awal,ternyata-”

Yoona menghambur dipelukan Donghae hingga pria itu sedikit terdorong kebelakang.Donghae meletakkan piring berisi spaghetti di atas meja,lalu mengusap punggung Yoona yang bergetar.

“Wae?Kenapa kau tidak memakai jaket ditengah udara dingin?Apa kau lupa lagi?Lihat,tubuhmu sangat dingin.Kau akan sakit jika tidak segera ganti baju.”,omel Donghae menunjukkan kekhawatirannya.

Tidak terdengar jawaban,Donghae berubah khawatir dengan kondisi Yoona.Apakah ia pingsan?Tapi kenapa pelukannya justru mengerat?

“Yoong?”

“Sebentar saja,aku ingin memelukmu.Aku mohon jangan melepaskannya!”,pinta Yoona dengan suara yang bergetar.

Donghae menurut,ia mengambil selimut yang kebetulan tersampir di salah satu kursi dan memakaikannya pada Yoona.

“Maafkan aku!Seharusnya aku ada di rumah lebih awal,memasak,dan menunggumu hingga kau pulang.Tapi aku tidak bisa memahami pesanmu yang menunggu dirumah kita,bukan di rumah eommonim.”

Akhirnya Donghae mengerti kenapa Yoona menjadi seperti itu.Ia melonggarkan pelukannya,menatap tepat di mata Yoona yang memerah.

“Tidak apa-apa.Aku sangat senang bisa memasak makanan untuk kita berdua.Selama ini,kau selalu bangun pagi dan memasak untukku meskipun aku sering mengabaikannya.Jadi,sekarang giliran Oppa!”

“Oppa…”

“Jangan merasa bersalah.Oppa bisa mengerti.Baiklah,sekarang kau ganti baju dan jangan lupa pakai pakaian tebal.Ara?”

“Heum.”

^_^

“Whoaa…Indahnya!”,ujar Yoona seraya merentangkan tangannya.Memandang butiran-butiran salju dari balkon lantai dua rumahnya.

“Benar,Yoong!Pertama kali aku bisa melihat salju pertama dengan orang yang sangat kucintai.”

“Pertama kali?Bagaimana saat bersama Tiffany?”

“Kami tidak pernah melihat salju diluar,tapi kami hanya tinggal di kamar.”

“Mwo?Apa yang kalian lakukan,huh?”

Dijitaknya kening Yoona ringan. “Jangan berpikiran aneh-aneh.Tiffany tidak suka salju.Jadi,kami hanya mengobrol dan bercanda untuk mengusir hawa dingin hingga larut malam.”

“Ughh…Romantis sekali!”,cibir Yoona.

“Kau cemburu?”

“Kenapa kau selalu menanyakan hal yang sama berulang-ulang?”

“Tapi kau tidak mau menjawab ‘iya’!”

“Seharusnya kau sudah tahu dari raut wajahku,Lee Donghae!”

“Ara…Aku senang melihatmu cemberut ketika aku menyebut kata Tiffany.Dengan begitu aku tahu seberapa pentingnya diriku bagimu.”

Yoona hanya terdiam.Ia tidak tahu bagaimana menanggapi ucapan Donghae.Benar,pria itu sangat penting baginya.

WUSHH

Angin kembali berhembus,terasa sangat dingin menusuk.Donghae melingkarkan tangannya dipinggang Yoona,kemudian memeluknya dengan sangat erat.Mencoba berbagi kehangatan untuk mengusir hawa dingin disekitar mereka.

“Maafkan aku,Yoong…”

“Untuk apa?”

“Karena aku belum bisa melupakan Tiffany seutuhnya.”

“Apa dia masih memiliki tempat dihatimu?”

“Nde.Tapi itu tidak sebanding dengan tempatmu.”

“Kalau begitu,jangan melupakannya Oppa!”

“Wae?”

“Bagaimanapun juga dia pernah memberimu kebahagiaan dan membuatmu belajar memahami kesetiaan.” Donghae mempererat pelukannya,mengelus rambut halus Yoona yang terurai.

“Baiklah…”

“Aku tidak menyangka kita bisa sejauh ini.Aku kira kita akan berjalan di jalan masing-masing tanpa menoleh satu sama lain.Tapi nyatanya,takdir telah menyatukan kita dijalan yang sama.”,ucap Yoona.

“Kau benar.Ku kira aku bisa mempertahankan Tiffany dan melanjutkan hidupku dengannya.Tapi aku sudah berjanji dari dulu,bahwa aku akan mencintai istriku.Karena hanya ada satu istri di kamus hidupku.Dan aku telah membuktikannya,aku akan mencintai istriku selamanya.”

“Dan bagiku,Tiffany hanyalah masa laluku.Sudah saatnya aku mengubur tentangnya dan memulai kehidupan yang lebih indah bersama istriku.Orang yang paling kucintai didunia ini,selain Eomma tentunya.”

Mereka saling bertukar pandang,lalu tersenyum bahagia atas kehidupan mereka sekarang.

Benar kata orang,tidak ada yang bisa memastikan hidup seseorang di masa mendatang.Di musim dingin kali ini,Yoona dan Donghae memandang salju pertama turun ke bumi.Saling tersenyum,dan siap memandang salju-salju berikutnya hanya berdua.

_END_

Whahaha..!!Sumpah Rae sampe senyum-senyum sendiri ngetiknya,sama kayak liat YoonHae moments di Youtube ^^

Sengaja gak di kasih konflik,kan namanya juga FULL ROMANCE. ^^v

Maaf banget kalo jelek,ini juga bikinnya kilat.Okedeh,sampai jumpa di ff berikutnya!Komentar sangat dibutuhkan untuk memperbaiki tulisan Rae yang amburadul ini ^^v

Gomawo!Byee..

55 thoughts on “First Snow; Here With You Squel (One Shoot)

  1. ngiriiiiiiiiiiiii aqu iri pngen kyak gitu juga .. hahaaaaa … klw di indo apa yg di tunggu ya musim tmbhan cuman asappp ….

    wah kereeen thorr

Komentarmu?