Sin, Hopelessness,Revenge and Love (Chapter 4)

Sin, Hopelessness, revenge, and love

Author : Lee Hanna

Title       : Sin, Hopelessness,Revenge and Love (SHRL)

Length  : 5000+ words

Category : Chapter

Genre   : Angst, Family, Romance, Sad

Main Cast : Im Yoona, Lee Donghae, Choi Siwon

Other Cast : Cho Kyuhyun, Jung Jessica, Hwang Tiffany, Kim Taeyeon, etc

Disclaimer : annyeong :^) we meet again. Before, I’ll say ‘this story was mine’ hehe and i’ve strive so hard to make this story. This story is inspired from some Korean dramas I’ve ever watched before. Sorry for typos. don’t plagiarism my story without my permission. don’t forget to replace a comment for my story to next story will be more interesting. don’t bash the cast cause YoonHae is real.

Terima kasih pada yang sudah meletakkan komentarnya di part sebelumnya 😀

Semoga kali ini dapat lebih jelas tentang pertanyaan pertanyaan kalian di part sebelumnya n_n)

okey then~ enjoy your reading

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ Sin, Hopelessness,Revenge and Love ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ •

 “Ada apa denganmu Im Yoona!!!” Pekik seorang yeoja membuyarkan semua lamuan Yoona. Yeoja itu beralih menatap lawan bicaranya seolah bertanya “Lihatlah! Bunga seperti apa yang kau rangkai itu! Apa kau ingin mati?! Kau mau membuat ku bangkrut?!!” Kesalnya sambil merebut rangkaian bunga yang ada di tangan Yoona lalu membereskannya “Rangkaian macam apa ini?! Ada apa dengan mu hari ini?! Kau bahkan mengerjakan hal yang harusnya di kerjakan dalam sepuluh menit dalam waktu berjam-jam” bentak yeoja itu panjang lebar. Bagaimana tidak, Yoona yang hari ini datang terlambat dan bekerja secara tidak maksimal, dan itu benar-benar membuat pemilik toko bermarga Kim tersebut benar benar marah karena kinerja karyawannya hari ini.

Entah alasan apa yang membuat Yoona seperti ini. Setelah lama Ia duduk di mobil menunggu Donghae bangun, mereka akhirnya pulang. Yoona tak begitu tega membangunkan namja itu, hatinya terus memberontak tanpa alasan. Dan setelah satu jam perjalanan pulang, membuat Yoona datang terlambat ke tempat kerjanya di tambah pula dengan perkataan Donghae tadi pagi membuat Yoona bingung hingga apa yang Ia pikirkan tak sama dengan apa yang Ia lakukan saat ini.

Berjam-jam Ia terus di kekang oleh rasa aneh pada dirinya sendiri. Dan untuk pertama kalinya Ia merasa tidak berada dalam dirinya.

Drrrt drrrt

Yoona mengangkat handphonenya saat benda itu bergetar ria di kantong celananya

“Nanti malam jam tujuh ku jemput. Jadi jangan pulang duluan” ucap namja di seberang sana.

“Tidak aku bisa pu-”  Bib biib biib biib

Kata-kata Yoona terhenti saat sambungannya di matikan secara sepihak dan itu benar benar membuat Yoona naik darah. Bisa bisa nya namja itu mengaturnya sesuka hatinya.

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°*

Sebuah pesan singkat berisikan alamat membuat Donghae mau tak mau duduk di sebuah tempat yang asing baginya saat ini. Sebuah restaurant yang cukup jauh dari pusat kota membuatnya tambah yakin yang mengirimnya pesan tersebut adalah dari salah satu perusahaan besar yang ingin bekerja sama dengannya. Ia merasa namanya sudah mulai mengudara seiring dengan beberapa perusahaan yang di selesaikannya dari segi masalah ‘penyeludupan’.

Donghae cukup pintar untuk melakukan hal-hal yang berbau hacker seperti itu, sayangnya Ia harus menghentikan kuliahnya di California karena masuk ke penjara hingga membuatnya di Drop Out  dari kuliahnya dan mau tak mau harus bekerja seperti ini demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Mungkin ia bisa saja menjadi orang sukses dengan mata pencarian yang lebih baik, tapi tidak dalam waktu satu bulan dimana ia harus membayar semua hutangnya dalam kurun waktu sesingkat itu.

Tak beberapa lama menunggu, seseorang datang mengambil kursi di hadapannya dan duduk. Pria dengan jas hitam serta kaca matanya.  Donghae sedikit membungkukkan badannya memberi sapaan hormat

“Jadi kau Aiden Lee itu?”

“Nde, Aiden Lee Imnida” jawab Donghae yakin. Sementara namja itu meletakkan sebuah koper di atas meja

“Kudengar kau selalu di andalkan untuk mengetahui rancangan persentase suatu perusahaan yang hampir gulung tikar”

“Kurasa tidak perlu berbasa basi lagi. Cukup ke intinya saja” ucap Donghae sambil menuangkan segelas minuman ke gelas namja itu dan gelasnya

“Bisakah kau bekerja di perusahaanku? Ini tawaran special untuk orang sepertimu” Donghae mengerutkan kenignya sedangkan namja itu mulai memberikan sebuah kertas dan Donghae mulai membacanya. Hal itu tentu saja membuat Donghae menyetujui nya. Orang bodoh mana yang tidak menerima tawaran berharga itu, tapi orang pintar mana yang akan begitu saja menerimanya.

Tidak ada manusia yang sebenar baik di muka bumi ini. Untuk mendapatkan setumpuk emas secara gratis, di butuhkan muka lebih dari dua. Bukan kah begitu?

“Jika kau memberikanku pekerjaan…”

“Gaji pertamamu adalah seratus juta won” ucap namja itu memotong perkataan Donghae “Kau sedang membutuhkannya bukan? kami akan memberi pinjaman sebesar apapun padamu saat kau bekerja disana yang tidak akan mungkin akan di berikan oleh perusahaan lain”

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

“Kau…” Ucap Yoona pelan saat Ia menyadari ada seorang pelanggan yang wajahnya tak asing di mata Yoona. Yeoja itu menghela nafas dan duduk di hadapan pelanggan itu “Kau tidak memesan dari tadi dan sekarang Aku rasa Aku tau maksud kedatanganmu kesini” ucap Yoona kesal.

“Kau pintar juga”

“Kenapa kau kesini?” tanya Yoona, yeoja itu mulai gusar

“Aku hanya ingin mengetahui mu lebih lanjut Im Yoona-ssi”

“Yak!” Hardik Yoona, namun dengan cepat Ia mengecilkan suaranya saat sadar di mana Ia berada. Jika Ia tidak menjadi pelayan saat ini, mungkin Ia sudah meninggalkan tempat ini. “Sekarang apa yang perlu kau pastikan lagi?”

“Aku hanya ingin mengetahui aktifitasmu lebih lanjut sebagai doktermu. Dan sekarang Aku mengerti kenapa kau tidak pernah datang check up” ucap namja yang berkemeja soft blue itu sambil menulis sesuatu di note nya. Yoona semakin kesal dengan sikap sok tahu dari namja itu. Ia berdiri menuju meja kasir untuk menuliskan sesuatu dan kembali dengan secarik kertas untuk di berikan pada namja yang mengaku sebagai ‘dokter’ nya

“Pertama, kau bukan dokterku” ucap Yoona tegas sembari menahan amarahnya dengan mengeretekan giginya “Kedua,  Aku bukan pasien mu” lanjutnya “Ketiga, Aku akan memberikanmu alamat rumah kakakku dan kau tidak perlu datang lagi dengan alasan aneh seperti ini”  ucap Yoona sambil meletakkan secarik kertas berisikan alamat itu di atas meja

“Tiga hal yang menarik” ucapnya sambil tersenyum manis. “Aku seperti ini bukan untuk kakakmu, percayalah. Aku tulus. Aku hanya penasaran dengan kehidupanmu” ucap Leeteuk.

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Drrrrt drrrt

Donghae mengangkat telponnya dan sedikit tersenyum begitu mendengar sumber suara. Ia rasa hari ini adalah hari keberuntungannya. Dan di sini Dia saat ini. Hari yang benar benar melelahkan. Ia duduk di sebuah taman kota menunggu seseorang yang tadi membuat janji padanya. Entah kenapa orang itu menyuruhnya untuk bertemu di sini. Jika di lihat-lihat, banyak pasangan kekasih yang berpegangan tangan, bercengkrama, saling membuat lelucon hingga satu sama lain ketawa dan sebagainya.

“Aneh, kenapa justru di tempat seperti ini” desis Donghae melihat keadaan sekitarnya dan di rasakannya tiba-tiba sebuah benda dingin menempel di pipi kanannya. Softdrink. Dan Donghae mendongakkan kepalanya melihat orang yang menempelkan benda kaleng dingin itu di pipinya.

“Kau sudah datang” ucap Donghae berbasa basi dan lawan bicaranya itu tanpa menjawab sapaan ‘aneh’ Donghae dan duduk di samping namja itu. Ya jelas namja itu sudah datang, dan Donghae masih menanyakannya.

“Bukankah terlihat aneh kita bertemu di tempat ini. Lihatlah…” Ucap Donghae sambil menerawang ke sekitar tempat ini

“Biar saja. Aku kesini bukan untuk berkencan denganmu”

“Lagi pula siapa yang ingin berkencan denganmu” balas Donghae sambil mendelikkan matanya. Ia sedikit kesulitan membuka tutup kaleng itu hingga akhirnya terbuka.

“Lalu kenapa kau menyuruhku kesini?”

“Kenapa kau tidak pulang?”

“Entahlah” jawab Donghae sambil meneguk air yang Ia minum

“Kau ingat tempat ini? Di hari orang tua ku meninggal, kau membawa ku kabur kesini saat orang orang suruhan itu mencari kita” namja itu tersenyum sambil menatap langit seolah mencari kelanjutan dari ceritanya tentang gambaran masa lalu mereka “Aku tau kau membawa ku dan Ji Eun ke sini untuk kabur, Aku tau kau sangat kuat dan bertanggung jawab saat kau masih empat belas tahun dan masih sangat sulit untuk melihat apa yang tidak seharusnya kau lihat” ucap Kyuhyun panjang lebar “Tapi Aku tidak tau bahwa semua itu sangat sulit untukmu” namja itu tersenyum lantas Donghae hanya Diam menatap namja yang di sampingnya itu, Ia sudah sangat menganggap namja itu dongsaengnya sendiri. Kesedihan namja bermarga Cho itu juga menjadi kesedihan tersendiri untuknya.

“Aku akan ikut bekerja denganmu. Kita kumpulkan uang untuk biaya hidup kita, utang-utang, dan sekolah Ji Eun” tanpa sadar, bibir Donghae membentuk sebuah senyuman dan matanya menatap sendu pada namja yang ada di sampingnya itu

“Aku tau profesimu bukan orang yang baik baik. Dan Aku rasa itu cukup mudah untukku” lanjut Kyuhyun bangga

“Kau sudah dewasa rupanya” jawab Donghae mulai tertegun dengan pemikiran Kyuhyun “Jika dunia ini terlalu terang untukmu, maka lalui dunia ini dengan mata tertutup hingga kau bisa menggapai apa yang kau inginkan” ucap Donghae

“Baiklah, Aku akan melalui dunia ini dengan cara kotormu. Mulai besok Aku tidak akan berpesta dengan gadis cantik lagi, tapi dengan ahjumma kaya” ucap Kyuhyun sambil sumringan dan tentu saja…

Pltak!!

Satu pukulan tepat mengenai kepala namja berambut pirang itu

“Hyung!!!” Kesal Kyuhyun. Namja itu hampir saja menangis, di geplak oleh hyung nya sendiri

“Kenapa pikiranmu sekotor itu?!!!” pekik Donghae kesal

“Aish. Jangan mengelak hyung! Ku dengar kau juga meniduri beberapa wanita di California saat kau membutuhkannya! Dan itu alasanmu putus dengan pacar pengusaha itu kan? dan kau di penjara!” ledek Kyuhyun dengan smirk andalannya “Lucu sekali saat kau di penjara karena kecemburuan pacarmu itu” memang. Apa yang di katakan Kyuhyun bisa menyentuh hati orang lain hingga terhatu dan pada saat itu juga, perkataannya dapat membunuh orang lain.

“Saat itu uang lah yang berkuasa. Dan aku bekerja di perusahaan Ayahnya karena hubungan kami” Jawab donghae mulai melemaskan wajahnya, mengingat masa lalu. Dan seketika ia tersentak kaget “Dari mana kau tau?!” tanya Donghae

“Aku tidak tau. Aku hanya menebak dari apa yang di katakan orang kerdil itu kemarin dan tebakan ku beruntung” ejek Kyuhyun. Orang kerdil? Ya, itu pasti Henry. Orang yang menagih hutang-hutang Donghae. dan Mereka mulai bertengkar kembali. Pertengkaran pertengkaran kecil yang selalu menghiasi hari kakak-adik ini hingga mereka berdua tertawa dengan perdebatan konyol yang sedang mereka pertahankan. Bahkan mereka tak sadar jika setiap orang yang lewat memperhatikan mereka dengan tatapan aneh, merasa suasana romantis pasangan lainnya jadi terganggu karena perang antara dua makhluk aneh ini

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

**Flashback…

Namja itu sedikit menahan amarahnya dan tangannya mengepal di bawah meja. Di hadapannya, terdapat seorang namja yang menjadi dalang dari ini semua

“Si Playboy Donghae akhirnya berujung di penjara. Ah, sepertinya aku harus taubat menjadi playboy” ucap namja itu dengan nada mengejek “Aku akan memberi tahu kedua adikmu jika Abangnya tercinta ini sedang ada di dalam sel penjara, kasihan sekali mereka” dengan tajam mata Donghae menatap namja itu, seolah kaget dan tidak ingin hal itu terjadi. Benar-benar membuat namja yang ada dihadapannya itu tertawa puas

“Lihatlah, narapidana ini seolah mau membunuhku!! Apa yang harus aku lakukan? Aku mulai ketakutan” namja itu melanjutkan tawanya “di luar ruangan ini ada dua orang polisi, kau tau? Dan di atas sana ada kamera CCTV” ucapnya lagi, membuat Donghae meredam kemarahannya “Ayolah, kau adalah punggung keluarga kecilmu itu, bagaimana bisa kau membiayai mereka saat kau sendiri ada di penjara” oceh namja itu lagi di saat Donghae hanya terdiam seribu bahasa mendengarnya.

“Kalau begitu… biayai mereka” ucap Donghae pasti. Membuat Henry sedikit kaget mendengar jawaban musuhnya itu “Biayai mereka dan aku akan membayarmu setelah aku keluar dari sini, dua kali lipat”

“Tsk, kau pikir aku bodoh?!” namja itu melempar minuman di hadapannya ke wajah donghae dan tertawa puas setelahnya “Apa jaminanmu?” tanyanya setelah menarik nafas panjang menandakan ia tengah berpikir, begitu juga dengan Donghae

“Jessica… bukankah kau mencintainya?” tanya donghae. Ancaman yang benar benar aneh. Membuat Henry lagi lagi tertawa sebelum ia benar benar merubah raut wajahnya menjadi dingin

“Wanita itu bisa saja mengejarmu kembali saat sudah berada di sampingku,” ucap Henry “Kecuali kalau kau mati”

End Of Flashback

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Donghae siap dengan kemeja serta jas formal nya. Ia berjalan menuju alamat yang sudah di tentukan. Hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan besar dan tentu saja, itu sudah lama tak Ia lakukan semenjak Ia menjadi seorang narapidana selama setahun di California. Sungguh malang sekali.

Namja itu seketika berhenti di tempat tujuannya. Mulutnya ternganga melihat papan nama perusahaan itu. Sungguh berbeda dengan yang di katakan oleh orang-orang itu tadi pagi dan lambang dari perusahaan itu sangat sama dengan perusahaan yang pernah Ia curi idenya. Donghae mengerjapkan matanya dan seketika Ia tersadar.

“Ini sebuah tipuan” Donghae membanting kertas alamat itu kesal dan berbalik hendak pergi meninggalkan tempat itu. Hampir saja Ia terperanjat dengan tipuan itu. Jika Ia tertipu dan tidak bisa keluar dari ruangan itu, maka Ia akan mati muda sebelum benar-benar mati di tangan Henry.

“Dari mana orang itu tau Aku yang melakukan semuanya?” Desis Donghae sambil meraih handphonenya dan menelpon Kyuhyun. Namun saat Ia melanjutkan jalan nya, tiba-tiba beberapa orang menghalangi jalannya.

Donghae menghentikan langkahnya dan melihat sekitar, sedang telponnya tak kunjung di angkat oleh Kyuhyun. Tak ada jalan lain selain melawan keempat orang itu. Jantugnya berdegup kencang. Tak tau jika Ia akan benar-benar di sekat seperti ini. Namun namja itu mencoba sekuat mungkin untuk bersikap tenang dan kini Ia mendaratkan senyumannya.

“Lee Donghae” ucap seseorang yang berparas tua. Ia menghampiri Donghae melewati keempat orang tersebut. Dan di belakangnya ada orang yang bertubuh kekar dengan seseorang yang di tahannya tengah babak belur. Namja itu, Jung Il Kook yang pernah berurusan dengan Donghae di rumah sakit hingga Ia memberikan rahasia perusahaannya pada Donghae. Dasar bodoh! Kesal namja itu

“Apa ini Dia orangnya?” Tanya namja berjas itu. Sedang namja tua itu-Jung Il Kook- sedikit ragu untuk menjawab. Ia sangat lemah karena wajahnya yang babak belur.

“Jung Il Kook. Karyawan tetap di perusahaanmu. Kau tidak bisa menghentikannya kapanpun kau mau. Jadi dengan cara ini kau mengancamnya? Picik sekali” ejek Donghae “Ya, Aku orangnya” lanjutnya

“Lepaskan Dia” perintah namja itu lagi dan kini Jung Il Kook benar-benar melarikan diri setelah dilepaskan. Donghae sedikit bernafas lega. ‘Maaf telah melibatkan mu, ahjussi’. Batin Donghae dengan segenap ketulusannya.

“Urusi Dia” perintah namja itu dan pergi meninggalkan Donghae bersama kelima pengawalnya. Shit! Seharusnya tadi ada empat dan sekarang menjadi lima! Rutuk Donghae lagi

Donghae menatap mereka satu persatu yang menatap Donghae enteng.Sial! Pertahanan namja itu telah hancur sudah dan kini Donghae tampak khawatir karena ketakutannya.

Dan satu dari kelima orang itu maju menyerang Donghae di sertai dengan orang orang lainnya. Memukuli namja itu tanpa ampun. Dengan sedikit perlawanan dan rasa kuat untuk ingin bertahan hidup, Donghae berhasil menumbangkan dua dari kelima namja berotot itu hingga Donghae mengambil sebuah kayu dan memukul mereka tanpa ampun pula.

Darah di wajah namja itu mulai bercucuran dari kening, hidung dan sudut bibirnya. Tangannya pun tergores lantas jas nya sudah lecet bahkan terkoyak.

Tak menyerah begitu saja, namja-namja berotot itu kembali bangkit melempar tubuh Donghae yang tengah berusaha untuk bangkit. Namja itu terjatuh dan di injak punggungnya dan kepalanya. Matanya sudah samar-samar memandang apa yang ada di hadapannya. Nafasnya tersenggal-senggal dan keringat bercampur darah terus mengalir di wajah tampannya.

Langkah kaki yang dapat Ia dengar. Seseorang berjongkok di hadapannya dan menampar pipinya

“Kau lelah? Kau tertidur?” Suara samar-samar itu masih mengiang di telinganya dan pecahlah suara tawa namja yang baru saja menamparnya “Kau harusnya menjadi pria baik-baik. Bukan dengan cara menghancurkan perusahaan orang lain untuk mendapatkan uang” ucap namja itu lalu pergi meninggalkan Donghae dengan membawa kelima pengawalnya.

Jika Donghae dapat berbicara lagi, Ia akan menjawab, ‘sungguh ini semua bukan kemauannya’. Sejahat jahatnya seorang pelacur, Ia pasti tak ingin anaknya menjadi sepertinya.

Sekejam kejamnya pekerjaan Donghae saat ini, Ia tidak pernah melakukannya dengan sepenuh hati hanya karena nafsu kehancuran suatu perusahaan besar, jika bukan karena tuntutan hidupnya. Ia ingin hidup, Ia punya seribu alasan untuk hidup.

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Hari telah malam saat Donghae sampai pada tujuannya. Ia benar benar melangkahkan seribu langkah ke tempat ini karena tak membawa mobil, mobilnya di pakai Kyuhyun. Dengan tertatih-tatih Ia akhirnya sampai ke tempat ini. Di liriknya jam tangannya dan seulas senyum mengembang di bibirnya yang terluka itu. Meski matanya tak dapat melihat dengan sempurna, hanya samar samar di dapatinya.

Setelah satu jam sebelumnya Ia babak belur, namja itu membasuh wajahnya di westafle taman terdekat agar tidak terlihat jelas wajahnya sudah babak belur seperti ini.

“Nugu?” Tanya Sooyoung saat Yoona sedang memakai blazernya, membuat yeoja itu memandang arah tatapan Sooyoung, penasaran dengan orang yang Sooyoung maksud

“Ia terlihat terluka dan sepertinya sedang mencari seseorang” ucap Sooyoung. Yoona membulatkan matanya kaget melihat orang yang Sooyoung maksud. Seorang namja dengan tampang lusuh serta wajah yang penuh kemerahan karena memar.

Yoona segera meraih tasnya dan pergi keluar cafe. Ia memastikan sekali lagi orang itu adalah orang yang Ia kenal

“Yoona?” Tanya Donghae memastikan. Wajah yeoja itu tak berubah, masih sama khawatirnya seperti tadi “Aku tepat waktu” ucap namja itu sambil tersenyum. Yoona mendekati namja itu dan memandang khawatir pada lengannya yang penuh luka dan darah nya pun belum di bersihkan hingga mengalir ke jarinya. Dan wajahnya yang babak belur serta bercak-bercak kotor pada jas nya.

Merasa yeoja di hadapannya mengkhawatirkannya, Donghae memeluk yeoja itu lekat

“Gwaenchana” ucap Donghae lembut. Dan Satu pelukan berhasil membuat Yoona kaget. Entah karena simpati atau bagaimana, Yoona merasa nyaman dengan pelukan ini. Ia memejamkan matanya dan air matanya mengalir begitu saja.

“Ayo pulang” ucap Donghae sambil melepaskan pelukan singkat itu, namun dengan cepat Yoona menahannya dan masih menenggelamkan wajahnya pada pundak namja itu “Jangan di lepas, Aku sedang menangis” ucap Yoona hingga Donghae tertawa mendengar penuturan singkat yeoja itu

“Kenapa kau menangis?”

“Kenapa kau seperti ini?!” Kini yeoja itulah yang melepaskan pelukan itu, membiarkan Donghae melihat air mata khawatirnya

“Kau benar benar menangis, ku kira itu hanya alasanmu agar bisa lama memelukku”

“Mwo?!” Yoona hampir saja teriak jika Ia sadar di mana Ia berada saat ini.

Yeoja itu terlihat kesal di tambah lagi dengan tawa Donghae yang mulai meledak hingga Yoona benar benar meninggalkan Donghae sambil berjalan kesal. Sudah cukup jauh Ia melangkah, namun tak di dapatinya Donghae mengejarnya .

Yoona bebalik menemukan Donghae jauh di sana telah terbaring di lantai. Sontak saja yeoja itu berlari menuju tempat Donghae dan meneriaki nama namja itu berkali-kali dengan beberapa air mata yang ikut keluar meluapkan semua kekhawatiran yeoja itu yang sudah memuncak.

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Sudah berjam jam Yoona hanya Diam menatap namja yang ada di hadapannya. Tertidur lemah dengan beberapa peralatan dokter. Wajah namja itu sedikit di tempeli beberapa perban karena lukanya. Tanpa sadar telah lama Yoona duduk Diam hanya mengusap jemari namja itu yang sudah dingin tanpa kehangatan yang dapat mengalirinya.

Beberapa umpatan kecil pun Ia lontarkan merasa namja itu sangat bodoh. Ia akhirnya melirik jam yang sudah menunjukkan pukul dua malam. Yoona bangkit dari duduknya hendak pindah tidur di sofa. Namun, tangan yang sedari tadi Ia usap kini menahan tangannya. Yoona tersadar dengan tarikan itu dan mata  dari pemilik tangan itupun terbuka

“Usap tanganku” ucapnya lemah. Merasa terkasihani, Yoona kembali duduk di tempatnya dan kembali mengusap tangan itu.

“Sudah berapa lama kau bangun?”

“Tidak tau. Aku hanya merasa di mimpiku kau mengusap tanganku. Dan saat kau melepaskannya, Aku menariknya” Yoona berdecak kesal dengan jawaban yang terkesan kekanakan itu.

“Kenapa kau bodoh sekali?” Kini Yoona menjitak pelan kepala Donghae dengan kesal “Kenapa kau tidak kerumah sakit mengobati dirimu dan malah menjemputku”

“Karna Aku sudah berjanji untuk menjemputmu” jawab Donghae tanpa sedikitpun merasa bersalah hingga Yoona berdecak kesal dibuatnya

“Lagi pula Aku tidak berharap kau menjemputku”

“Tapi kau menungguku” jawab Donghae enteng

“Yak Lee Donghae! Kau baru beberapa hari di Seoul dan sudah membuat kekacauan” ucap Yoona setengah berteriak untuk mengalihkan pembicaraan menutupi fakta bahwa Ia tadi memang menunggu namja itu

“Aku akan melaporkanmu karena sudah menghardik pasien yang terkulai lemah tak berdaya ini” ucap Donghae sambil meringkukkan badannya mencoba semanja mungkin pada selimutnya

“Aigo” Yoona kini memukul kaki namja itu “Sudahlah, Aku mau tidur” jawabnya lalu beranjak ke sofa

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Yoona absen di toko bunga hari ini dengan alasan sakit parah. Ia memalsukan surat keterangan sakit milik Donghae dan mengganti namanya. Hal itu membuat Donghae berdecak kagum

“Kau benar benar licik” puji Donghae dengan penuh sindiran

“Jika Aku tidak licik, Aku tak akan hidup” ucap Yoona dan membuat Donghae terdiam. Benar katanya. Seketika Donghae tersenyum membayangkan betapa Ia sama dengan Yoona. Menjalani hidup dengan cara yang berbeda.

“Yak! Kau bilang mau mengantarku!” Pekik Yoona saat di depan pintu. Pagi-pagi sekali mereka pulang kerumah demi mengelakkan tagihan rumah sakit. Dan mereka yakin, para suster sedang kelalaban mencari siapa yang sakit kemarin karena identitas palsu yang Yoona berikan. Entahlah, dimata Yoona, Donghae tetaplan namja miskin yang tak mampu menyewa rumah lain.

Dan Donghae berjanji akan mengantarkan Yoona ke tempat kerjanya. Yah, tidak mengantarkan Yoona. Tapi mengantarkan surat sakit Yoona.

“Kau siapanya Yoona?” Tanya yeoja yang selama ini menjadi bosnya di toko bunga, Kim Hyoyeon

“Aku…” Donghae bedehem memikirkan jawabannya. Ia mengusap tengkuk bagian belakangnya pelan “Aku pacarnya” ucap Donghae sedikit tersipu malu. Ia pun tak yakin dengan jawabannya itu. “Wah, Yoona sedang sakit, dan lihatlah wajahmu penuh luka”

“Ah, ini tidak apa apa. Namanya juga lelaki” ucap Donghae sambil tertawa garing

“Baiklah, rawatlah Yoona. Kemarin Ia terlihat sering melamun seperti orang putus cinta”

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Sebuah informasi yang benar benar membuat Donghae tertawa.

“Kenapa sedari tadi kau tertawa. Apa jangan-jangan kau di goda oleh hyoyeon?” Tanya Yoona dengan tatapan menyelidik

“Kenapa? Kau cemburu?”

“Cemburu?! Yang benar saja” jawab Yoona. Yeoja itu lebih memilih Diam saat Donghae tertawa lagi. Ia benar benar salah tingkah sampai sampai Ia menekan tombol yang salah untuk membesarkan volume

“MANA TOMBOL VOLUMENYA?!!!” Kesal yeoja itu menutupi sikapnya yang sudah dapat di nilai ‘salah tingkah Akut’

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

{Aku tidak mengerti dengan sebuah degupan jantung yang bertempokan cepat. Aku tidak mengerti dengan arti kenyamanan dalam sebuah pelukan hingga Aku benar benar merasakannya setelah lama melupakan hal-hal manis itu }

 

Yoona menutup buku Diarynya dan berbaring untuk tidur. Melanjutkan ‘late sleep’ nya tadi malam hingga tanpa sadar Ia terbangun saat matahari sudah berada di penghujung sinarnya. Tak Ia dapati seorangpun dalam ruangan ini dan Ia memilih keluar untuk melihat keberadaan namja itu.

“Donghae-ah!” Yoona berjalan menuju namja yang tengah merendamkan kakinya di tepi sungai.

Tanpa Ia sadari, Ia mencari Donghae sebagai orang pertama yang harus Ia dapati setelah Ia bangun ke dunia ini.

“Kau sudah bangun?” Tanya Donghae

“Nde” Yoona ikut memasukkan kedua kakinya ke air sungai yang jernih itu “Bagaimana dengan lukamu?” Tanya Yoona sambil menatap wajah Donghae. Namja itu kembali menatap Yoona. Sebuah kelegaan di sana, yeoja yang Ia cintai mengkhawatirkannya. Bukankah itu sebuah pertanda? Atau hanya perasaan Donghae saja?

“Lalu jelaskan sekarang. Kenapa kau bisa menjadi seperti ini?” Tanya Yoona. Ia sedikit ragu menanyakan hal privasi seperti ini. Maka dari itu Ia menanyakannya hanya dengan satu nafas

“Masalah.” Ucap Donghae pelan “Masalah ku.” Yoona menatap namja di sampingnya itu yang tengah menundukkan kepalanya. Ia rasa Ia tau ada batasnya untuk bertanya, dan Ia tau posisinya untuk mengetahui Donghae lebih lanjut bukanlah tempatnya

“Lalu, kenapa kau tidak kerumah sakit?” Kini Donghae menatap lekat kedua mata yeoja itu

“Ku rasa kau tau jawabannya”

“Karena janji untuk menjemputku? Yak Donghae. Kau harusnya lebih mementingkan diri mu ter-”

“Ani, bukan karena itu”Potong Donghae

“Lalu?” Tanya Yoona penasaran

“Karena Aku menyukaimu. Aku khawatir kau menungguku terlalu lama dan kecewa. Aku takut kau pulang sendiri dan terjadi hal-hal yang tidak ku inginkan” Yoona Diam. Ia benar-benar bungkam. Hanya suara percikan air serta deris angin yang menghiasi pendengaran kedua insan ini. Mereka saling melontarkan tatapan satu sama lain. Ini bukan lah hal yang diinginkannya. “Aku rasa Aku mencintaimu” lanjut Donghae. Yoona, yeoja itu hanya bisa terdiam, di saat banyak wanita bahagia saat orang yang membuat hatinya berdegup kencang mengatakan hal tersebut, tapi tidak dengan Yoona. hatinya seperti teriris. Ia merasa tidak pantas mendapatkan ini semua. Ia terikat akan janji. Ia tak bisa mengingkarinya dan tak ingin orang lain menjadi sakit hati saat kepergiannya.

“Kau bukan mencintaiku. Kau hanya terobsesi ingin memilikiku” ucap Yoona yakin meski hatinya memberontak. Ia tak mau jatuh cinta lagi, tapi hatinya tak mengatakan demikian.

“Jika kau menemukan yeoja yang cocok denganmu hanya dengan hitungan hari, kau bukan mencintainya. Kau hanya ingin memilikinya. Kau akan benar benar mencintai yeoja itu jika kau sudah berada di sampingnya, Merasakan setiap perbedaan dan persamaanmu dengannya” ucap Yoona

“Bagaimana jika Aku menyukaimu bukan semenjak dua hari yang lalu? Bagaimana jika Aku telah lama melakukannya?” Tanya Donghae. Yoona terdiam seribu bahasa. Ia tak tau harus berkata apa lagi. Lebih tepatnya tidak mengerti harus berkata apa lagi

Hatinya senang dan Bahagia. Perasahaan lega dan haru melintasi benaknya untuk tersenyum namun dengan keras otakknya memaksanya untuk tidak melakukan hal itu.

“Sudahlah. Nanti kau juga mengetahuinya. Aku mau beli makanan dulu untuk kita” ucap Donghae sambil mengacak rambut Yoona pelan dan beranjak meninggalkan yeoja itu.

‘Kita’ seketika sebuah kata itu menjadi mimpi buruk bagi Yoona. Ia hidup hanya untuk melaksanakan dendamnya dan menuruti janjinya. Untuk mengembalikan apa yang seharusnya menjadi miliknya dan setelah itu Ayahnya berjanji untuk membawanya ketempat Ayahnya berada saat ini. Dan bagaimana bisa Ia mencoba untuk jatuh cinta?

Yoona melangkahkan kakinya menuju rumah. Donghae telah pergi. Entah perasaan apa yang membawanya tersenyum dan beranjak ke meja dapur untuk membuat dua cangkir teh. Detik itu juga tangannya bergetar dan hanya untuk meletakkan kembali gelas itu, tangannya tak sanggup hingga dentuman keras dari gelas yang jatuh ke lantai merasuki pendengarannya. Kepalanya sakit seperti di tusuk seribu jarum dan perutnya mengguncang hebat, perbauran antara maag dan migran. Tapi seingat Yoona, Ia tidak pernah mengalami sakit seperti itu. tangannya mencengkram kepalanya kuat dan terduduk di lantai tanpa menghiraukan serpihan kaca yang bisa saja mengenai kulitnya. Yang ia tau saat ini hanyalah kepalanya serasa mau pecah dan perutnya sudah seperti di tinju orang. Dengan tergopoh gopoh dan hanya bersandarkan tembok, yoona berjalan ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Perlahan ia terduduk di westafle dan memejamkan matanya, meredam sakitnya yang perlahan mulai menghilang.

Apakah hanya untuk muntah harus mengalami hal sesulit ini dulu?

Lama yoona di kamar mandi sebelum akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan membersihkan serpihan kaca itu. setelah itu, Yoona membuka Diarynya dan mulai menulis sesuatu

{tuhan, tolong matikan rasaku padanya. Aku tak mau Ia tersakiti nanti}

Ting nong…

Yoona segera menutup buku Diarynya dan beranjak menuju pintu untuk segera membukakannya. Mata yeoja itu membulat sempurna mendapati apa yang ada di hadapannya. Orang yang dulunya sangat Ia tunggu tunggu datang dengan sosok yang berbeda namun kini Ia datang dengan sosok yang sangat Ia harapkan beberapa hari yang lalu. Namja itu, masih sama. Tersenyum manis pada Yoona tanpa ada balasan dari yeoja itu.

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya, Donghae berjalan menuju pintu aprtementnya. Di bukanya engsel pintu itu setelah menekan nomor sandinya.

“Kyu! Kau sudah menemuka Diary nya?! This day is my D-day” Pekik Donghae

“Sudah!!!” Jawab Kyuhyun dari dalam kamarnya “hyung! Kau membawakan makanan untukku?! Aku mencium bau makanan restauran china!” Pekik Kyuhyun dari dalam kamarnya serta bunyi-bunyi game nya dan bunyi itu terhenti saat pintu kamar namja itu terbuka.

“Penciumanmu kuat juga. Aku akan menanyakan di kantor polisi Gangnam apa kah mereka memerlukan anjing pelacak atau tidak” ucap Donghae diiringi dengan tawanya, namun namja yang ada di hadapannya itu tak menggubris ucapan hyungnya barusan. Lantas Ia kaget melihat wajah namja yang ada dihadapannya itu

“Hyung! Kenapa wajahmu! Siapa yang melakukannya?!”

“Tenanglah Kyu. Ini hari bahagiaku dan kau jangan sampai merusaknya” ucap Donghae sambil mengembangkan senyumnya. Kyuhyun terlihat kesal dengan reaksi Donghae barusan

“Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu lagi hyung”

“Kau kira Aku anak kecil?” Kesal Donghae sambil tertawa garing

“Kau memang anak kecil dan bodoh!”

“Kyu! Kau tidak dapat makan!!!” Ancam Donghae

“Andwae!!!”

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Kyuhyun membuka laptopnya saat menjelaskan panjang lebar pada Donghae dan itu sedikit membuat Donghae tertarik. Rupanya adiknya ini membuka situs kecil untuk bisnis yang selalu di lakukan Donghae dan Kyuhyun sebagai penyalurnya.

“Kau adalah seseorang yang misterius sekarang hyung. Dan Aku operatornya” ucap Kyuhyun bangga sambil memakan ddokbokinya. “Ah ini pedas sekali!” Kesal Kyuhyun sambil berlari kecil mengambil air. Sedangkan Donghae tengah berbinar-binar menatap hasil kerja Kyuhyun yang terkesan sangat cepat. Ia tau adiknya itu memang genius.

Donghae lalu membuka beberapa file dan menemukan sebuah foto namja

“Ini siapa Kyu? ” tanya Donghae

“Oh itu. Selain ingin membuka bisnis. Aku ingin mengembalikan apa yang harusnya kita miliki. Dia, anak Sekretaris Choi. Dia yang membunuh orang tua mu dan orang tua ku. Anaknya memang tak bersalah. Namun kita akan membuat Sekretaris Choi merasa menyesal seumur hidupnya karena setauku Dia itu anak satu satunya” ucap Kyuhyun. Sementara Donghae memperhatikan lekat wajah yang terpampang jelas di layar laptop itu “Kita musnahkan lingkungan sekitarnya sebelum kita mengambil nyawa namja itu, dan kudengar, namja itu baru saja sampai di Korea” ucap Kyuhyun lagi. Tangannya mengepal menahan amarah saat ini mengingat kejadian belasan tahun lalu.

“Siapa namanya?” Tanya Donghae

• ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́  •°• • ☆ ◦º°●ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ ●°

Donghae menghentikan mobilnya di depan rumah namun matanya sedikit aneh menatap mobil audi yang terparkir di hadapan rumah nya itu. Donghae berjalan masuk dan langkah kakinya terhenti saat mendengar percakapan antara namja dan yeoja di dalam sana. Donghae lebih memilih untuk bersembunyi dan mendengarkan itu semua. Ia harus sangat berhati-hati kali ini.

“Kau pikir Aku tidak tersiksa?! Dan kau pergi bahkan tanpa pamit”

“Aku tidak mau ada kata perpisahan, Aku ingin kita kembali lagi nantinya”

Bullshit!!” Terdengar suara itu bergetar dan tangis yang mulai meledak

“Yoong…”

“Jangan dekati Aku!” Pekik yeoja itu. Langkah kaki Donghae sudah tak dapat tertahankan lagi hingga Ia benar benar melangkahkan kakinya menuju pintu

“Yak Choi Siwon,” ucap Yoona dan itu membuat Donghae mengurungi niatnya lagi. Ia menghentikan langkah kakinya lantas matanya membulat sempurna dan kepalan tangannya melemah.  “Aku membencimu” ucap Yoona samar-samar di telinga Donghae. Karena Ia sudah tak dapat berpikir jernih lagi. Nama yang di sebutkan Yoona dan nama yang di sebutkan Kyuhyun adalah nama yang sama. Donghae mulai mengingat-ingat lagi. Benar, Ia pernah mengaku sebagai sepupunya seorang ‘Choi Siwon’ bagaimana bisa Ia sebodoh ini?! Menyadari dengan sangat terlambat

Dan new york? Kota itu adalah tempat dimana kabarnya Sekretaris Choi melarikan diri. Dan yang benar saja! Donghae kini mengangkat kepalanya, memastikan Choi Siwon yang Yoona maksud dengan gambar yang baru saja beberapa menit lalu Ia lihat adalah orang yang sama. Dan pandangan apa yang Ia harapkan bukanlah pemandangan yang Ia inginkan. Kakinya yang sedari tadi memang sudah berada di depan pintu yang sedikit terbuka itu menampakkan dua insan di dalam sana saling berpelukan dan namja berjas itu melepaskan pelukannya lantas mencium yeoja yang ada di hadapannya.  Buku Diary yang di genggamnya serta bungkusan makanan itu seolah tak dapat Ia genggam lagi. Namun dengan sekuat tenaga Donghae mengendalikan akal dan pikirannya untuk berbalik dan tidak menjatuhkan sesuatu apa lagi menjatuhkan dirinya ke lantai. itu sangat konyol.

Apa yang Ia lihat, tidak dapat Ia hentikan.

Apa yang Ia inginkan, tidak dapat Ia lakukan.

Apa yang Ia harapkan musnah sudah berkeping keping saat sebuah petir menghantamnya keras.

 

Flashback**

Donghae menggenggam erat diary yang baru tadi sore di dapatinya. Entah kenapa ada perasaan menyesal di sana. Sementara mobil terus melaju hingga berhenti tepat di depan rumah barunya, rumah Pengacara Cho. Donghae turun dari mobilnya dan disambut oleh teriakan adiknya, Ji Eun yang sangat bahagia saat oppanya pulang. Oppanya adalah satu satunya keluarganya saat semua telah pergi. Donghae tersenyum lantas masuk ke dalam kamarnya sebelum langkah kakinya terhenti tepat di sebuah pintu putih yang tertutup rapat dan terdengar suara-suara Orang tengah berbincang di sana.

“masuk lah ke kamar dulu. Oppa ada perlu” perintah Donghae pada Ji Eun. Donghae perlahan mendengarkan percakapan itu dengan menempelkan telinganya di pintu tersebut

“Jika kau membawa Donghae, kami bisa saja menuntutmu. Kau lupa, aku adalah seorang pengacara”

“Lalu, jika kau pengacara, apa kau bisa mendapat hak asuh itu? kau yakin? Biar bagaimanapun akulah orang terdekat keluarga Lee”

“Dan kau mengharapkan warisannya melalui anaknya bukan?”

“Tidak, tanpa Donghae kecil pun aku bisa mendapatkan seluruh hartanya”

“Ya. Karna kau yang telah membunuh orang tua mereka” ucap seorang yeoja yang entah dari mana datangnya. Sepertinya dari tadi di dalam hanya ada suara namja.

“Kau pintar juga sudah mengetahuinya. Karena kalian sudah mengetahuinya, sebaiknya kalian menyusul mereka” ucap namja itu diiringi dengan tawanya. Donghae mengerutkan keningnya lantas berpikir, apa maksud dari perkataan namja itu. Lama ia berpikir tanpa sadar seseorang mengagetkannya

“Ayo, kabur” ucap seorang pelayan dengan pelan dan mengagetkan Donghae.

Mereka -Donghae, Ji Eun, dan Kyuhyun, pergi ke sebuah taman dan di tinggalkan disana hingga malamnya mereka dijemput kembali untuk pulang. Tak ada lagi pengacara Cho beserta istrinya di sana. Yang ada hanya tangisan Kyuhyun. Dan besoknya, mereka bertiga di larikan ke California.

TBC

 BaAGKN1CUAAw9Uw

Hollaaaaa~~ part kali ini cukup panjang hehe

Sekarang apa sudah jelas tentang pekerjaan Donghae? hubungannya dengan Kyuhyun? Dan siapa itu Siwon?

Dan saatnya kalian untuk tau siapa itu Jessica… 😀

Jangan lupa RCL ya~~

45 thoughts on “Sin, Hopelessness,Revenge and Love (Chapter 4)

  1. Makin seru ffnya
    penasaran gimana reaksi yoona nanti kalau haeppa telah membohonginya… Dan apa jessica itu mantan haeppa dan saudara tiri yoona?
    Next jgn lama”

  2. Brati yg bunuh ortu donghae n kyuhyun itu ortu ny siwon??
    Ehmmm siwon kmbli lgi,truz yoonhae gmn dong??yoona jga kya ny mulai suka sma donghae!!
    Lnjtkan thor,jgn lma2 yah!!he

  3. Aku harap ini ga bikin yoonhae,kyuhyun sama adik donghae menderita unn… Ga kuat baca nyawkwkw
    NEXT besok ya next nya :p

  4. wow complicated story bgd nihhh…agak membingungkan tapi ngerti maksudnya. untuk part selanjutnya jangan lama2 yaaa.

  5. oke, cukup puas.. hal-hal yang aku tanyain semuanya terjawab di part ini..
    tapi juga disini part yang bikin aku pengen gigit bantal..
    kenapa saat puncak suasana romantis antara yoona dan donghae muncul tiba-tiba siwon dateng dan ya.. semuanya hancur balau..
    oiya, penjelasan jessica belum ada ya.. aku bahkan ga kepikiran untuk tau seluk beluknya jessica itu kkk~ terlalu terfokus sama masalah dan hubungan yoona dan donghae sih 😀
    tapi boleh juga sih, aku juga sedikit penasaran setelah diingetin =D
    semoga donghae ga nemuin yoona dulu untuk beberapa hari, pengen liat gimana reaksi yoona kalau donghae akhirnya ga nemuin dia untuk beberapa hari.. *kkk~ itu hanya fikiran konyol seorang shipper*
    oiya di scene terakhir itu pembicaraan antara keluarga cho dan sekertaris choi kah?
    kalau begitu berarti orang tua kyuhyun tau kalau sekertaris choi yang ngebunuh keluarga lee? kasian donghae ya.. dia dulunya orang kaya, tapi sekarang harus nanggung beban seberat itu.. oke, aku mendukung kalau donghae dan kyuhyun mau balas dendam ke sekertaris choi, tapi ragu kalau yang kena siwon -_- takutnya yoona malah benci sama donghae.. serba salah u,u
    pokoknya ditunggu banget kelanjutannya ^^

  6. Brarti orang tua Siwon yg membunuh ortu Kyuhyun&DOnghae??
    sbenarny ad dendam ap sihh sm ortu Donghae&Kyu 😕
    truss klo SIwon ud balik,Donghae bakalan ketahuan bukan sepupuny sm YoonA?? 😕

  7. jadi donghae hacker?
    kenapa rumit bgt ya hidup mereka? Entah itu donghae, yoona atopun kyuhyun . Kasian
    Makin bikin penasaran, jgn lama* ne eonn ngepost part 5nya

  8. oh ya ampun.,satu teka-teki sudah terpecah kan sekarang muncul lagi teka-teki baru…hemeeh…
    Ga tau mesti koment apa lagi..yg jelas aku bener2 tertarik bnget sama ff ini…keren..10 jempol punya tetangga gw ambil buat kamu Chingu..good.
    Oke di tunggu part 5 ny..FIGHTING!!

  9. konflik nya makin cetar …
    kasihan yoong eonnie dia sakit …
    donhae cemburu ….
    di tunggu kelanjutan nya thor 🙂

  10. Omo ini cerita comple bgt lah kayak mtk kkk~ pokoknya jng bilang aja klo jessi itu istrinya siwon yahh.. Duh hwae cup cup … Yoong jangan suka sama hwae yahh pleasee.. Yoonhae yoonhae <3<3

  11. Jadi, orangtua kyu ama hae dibunuh sama ayahnya siwon. Sica itu siapa? Plis, yoong jngan balikan lagi ama siwon

  12. yaakk knpa siwon balik lg sih, pdahal td udah romantis” gt, eh malah dy nongol -__-
    dan ternyata orang tua siwon yg ngebunuh ortunya kyuhyun sama donghae
    sekarang KyuHae mw balas dendamnya ke siwon??
    ah konflik teruuusss
    ditunggu next partnya

  13. tambah keren 😀
    Momentnya yoonhae dibuat lbh so sweet lg ya kalau bisa di next chapnya, hehehe
    Sangat ditunggu next chapnya 🙂

  14. Apa-apaan tuh si siwon pake balik segala..ngapain coba dya jdi pengganggu hubungan yoonhae…
    Akkkhhh kesel sama karakter siwon..,ayooo thorr,lanjuut.
    FIGTING!!

  15. Trnyata yg bunuh ortu kyu sama hae itu bapaknya siwon ,, trus siwon ngapain lagi blik k koreaa , ? Kan dia udah nikah ,,, trus apa yoona bkal balik lagi sama siwon ?? Trus kok yoona blom bls dendam juga sih sama saudara tirinya dan ngerebut lagi haknya dia ?? Next chap thor , 🙂

  16. aigoo hae melihat yoong dan siwon.
    Aduh pasti sakit banget.

    Tambah seru, tambah gemesin, tambah bikin penasaran.
    Next ditunggu.
    Fighting.

  17. Ooowwh, gitu toh, jadi orng tuanya siwon yg ngebunh orng tuanya dongdong oppa sm kyu ppa, em ltar blakngny jessica nggk d kash tw jug nggk ap2 kk chingu #meanu/ygbiasnysicca so’lny lebih pengn banykn momntnya yoonhae nh, trus yoong eonni lgi sakt th ksian eonni, gimana kal’ dongdong oppa tau yyy, past dy khwatr th sm uri deer,,, next jngn lma2 chingu, d tunggu

  18. aku baru baca ff ini, keren banget, kayanya siwon bakal jadi orang ketiga dari hubungan yoonhae, aku harus baca 2x dulu buat ngerti ceritanya hehe tapi alurnya sangat cerdas & bikin penasaran, yg berantem di dalem ruangan itu siapa deh? aku kurang ngerti, disini yoonhae menderita banget, kasian 😦 ditunggu kelanjutannya yaa 🙂

  19. ksian bnget hae oppa..
    dan siwon oppa..knpa kau kmbali,semua makin buruk..kyu juga blng hncurkan orang2 yg dekat dgn.kluarga choi..bukankah yoona akn kna jug nntinya??
    aa..dan yoona,kyaknya ayahnya akn mnjemputny scpatnya

  20. Penasaran seperti apa sosok ayah siwon yang kejam itu, gk nyangka kalo ayah siwon adlah dalangnya..
    Kira2 apa yang dilakuin donghae nanti..
    Dan apa nanti yoona bakal balikan lagi sama siwon, yang jelas2 udh pnya istri.

  21. Apa Leeteuk trtarik jg sama Y00na?
    Trnyata yg ngebunuh 0rang tua.a D0nghae & Kyuhyun adalah Ayah.a Siw0n,,
    Y00nHae saling cinta, tp Y00na gk balas perasaan D0nghae krna gk mau nyakitin hati.a D0nghae krna teringat sama prjanjian.a dgn Appa.a.,
    Kasian D0nghae harus ngeliat adegan kisseu2 nya Y00na & Siw0n (yg sabar D0nghae), pdhal kyk.a D0nghae mau nunjukin ‘sesuatu’ ke Y00na tuh.,,

Komentarmu?