Mask In Me (Chapter 6)

maskinme2

Title                 : Mask In Me

Autor               : SooNa

Cast                 : Im Yoon Ah – Lee Dong Hae

Supeort Cast   : Find By Yourself In Story

Genre              : Romance,Hurt,Family

Leght               : Series

Rating             : General

Note                : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

Di post juga di blog pribadi http://summercalista.wordpress.com/

 

PART 6

~

Hari baru lagi bagi Yoona.

Oh iyah ia teringat kalau sekarang ia harus datang pagi sekali ke kantor dan lihat sekarang bahkan ia belum bersiap sama sekali. Langsung dilangkahkan kaki jenjang itu memasuki kamar mandi yang memang terketak didalam kamarnya tanpa membangunkan seseorang yang masih terlelap diranjang yang sejam lalu dirinya juga masih terbaring disana.

Suara Showerpun masih belum berhasil membangunkan Seohyun dan ketika habis selesai dengan acara mandinya Yoona langsung bersiap dengan celana panjang hitam dan kameja putih dibalut dengan blezer warna hitam juga.

Rambut yang biasa dikuncir kuda dihiasi dengan jepitan beraksen pita kecil semakin menambah kesan indah pada wajah yang memang terlukiskan indah walaupun tanpa polesan make-up yang berlebih.

Ia hampir melupakan tas sedang berwarna putih dengan hiasan garis yang melintang mengelilingi badan depan tas itu. Didalamnya terdapat banyak lembaran yang berisikan idenya yang ia tuangkan dari kemarin-kemarin dalam bentuk tulisan maupun gambar tak lupa Hp dan juga jangan lupakan botol kecil yang tak boleh ia lupakan begitu saja.

“Kyu kau masih disini?” Tanya Yoona ketika mendapati  Kyuhyun yang baru selesai menata hasil masakannya dimeja makan minimalis itu. Sementara Kyuhyun seperti kebiasaannya selalu memberikan sebuah lengkungan manis diwajahnya yang ia persembahkan hanya untuk gadis yang terduduk didepanya dengan makanan yang sedang ia lahap. Cukup hanya melihat itu Kyuhyun tidak perlu memasukan makanan yang terhidang kedalam perutnya karena ia sudah kenyang melihat Yoona yang cukup bersemangat makan.

“Yoong minggu depan kau khemo….”

“Aku tahu Kyu.” Ya memang ia tak akan pernah melupakan rutinitas yang selalu ia lakukan setiap bulannya itu setidaknya sampai saat ini. Selesai makanan itu semuanya sudah ada diperutnya tapi ia juga cukup tahu kalau ia tak bisa menghabiskan semua makan itu bukan karena ia tak berselera hanya saja ia menyisakannya untuk Seohyun mungkin gadis itu akan lapar kalau ia bangun dan tidak mungkin jugakan kalau Yoona menyuruh Kyuhyun untuk memask lagi?

“Siapa yang khemo…siapa memangnya yang sakit?” Yoona sungguh sangat terkejut ketika Seohyun yang ternyata sudah bangun dan mendengar pembicaraannya dengan Kyuhyun tadi. Ia sungguh tidak mau orang lain tahu tentang keadaanya bahkan keluarganyapun tak ia beri tahukan. Belum mendapatkan jawaban atas pertanyaannya tak menjadikan Seohyun ngotot akan jawabannya yang seharusnya diberikan 2 orang itu, ia malah ikut duduk disamping Yoona dan segera memakan makanan didepannya.

“Aku pergi dulu, Kyu kau temani Seohyun.” Entah apa yang Yoona pikirkan sehingga menyuruh Kyuhyun menemani adik dari namja yang paling menyebalkan itu. Bukankah tadi ia tak mau merepotkan Kyuhyun? Tapi masa bodoh yang ia harus lakukan adalah segera berangkat ke kantor meninggalkan Kyuhyun dan Seohyun yang masih saling terdiam.

Sepeninggal Yoona keadaan masih hening. Kyuhyun masih menatap kepergian Yoona walaupun bayangan gadis itu sudah hilang dari 5 menit berlalu. Seohyun yang baru menghabiskan makanannya segera menatap namja berkulit putih pucat itu.

“Wah kau pasti sangat mencintai unnikan?” Serasa tertangkap basah itulah yang Kyuhyun rasakan bagaimana gadis aneh ini mengetahui isi hatinya yang bahkan sudah ia sembunyikan serapat-rapatnya dan dengan mudahnya ia dapat mengetahuinya. Sungguh selain aneh dia juga berbakat menjadi paranormal ternyata. Kyuhyun tidak merespon sedikitpun pertanyaan Seohyun tadi yang bahkan lebih cocok disebut sebagai pernyataan.

“Kau tidak akan pulang?” Hanya itu yang Kyuhyun keluarkan setelahnya iapun pergi meninggalkan apartement itu tanpa menguncinya terlebih dahulu karena memang didalam masih ada Seohyun.

‘Padahal aku ingin Yoona unni menjadi unniku’

~

Rencananya untuk datang kekantor pagi-pagi ternyata gagal sudah. Bukan karena ia datang siang hanya saja ia didahului oleh namja menyebalkan yang sudah teruduk disana dengan seseorang yang terasa asing baginya. Dimana Yesung kekasih sahabatnya itu bukankah ia wakil dari namja menyebalkan yang sekarang seakan meremehkan dirinya yang datang terlambat padahal pertemuan ini dilakukan diperusahaanya sediri?

Ia teringat, Yoona ingat kalau kemarin Yuri meminta izin padanya karena ada urusan yang sangat penting. Jadi jangan bilang kalau urusan penting itu adalah pergi dengan Yesung. Oh sejak kedatangan seseorang dari masa lalu sahabatnya itu membuat kinerja Yuri sungguh tidak stabil kadang ia bisa bekerja lebih bagus dari biasanya dan juga sangat rajin kadang kebalikannya dan itu membuat Yoona ikut terimbas, ya ia terkadang sangat senang dan puas akan hasil kerja wakilnya itu tapi terkadang sungguh ia bisa dibuat jengkel contohnya seperti saat ini.

Dengan sedikit ragu Yoona duduk didepan sofa berhadapan dengan dua namja yang bisa dibilang tampan itu mungkin menurut orang lain.

“Perkenalakan aku Choi Siwon, disini aku menggantikan Yesung yang sedang ada urusan.” Ucap namja asing.

“Im Yoon Ah.” Kata Yoona sambil membalas uluran tangan Siwon.

“Sudah cukup perkenalannya, dan apa Seohyun sudah makan tadi?” Tanya Donghae membuat Yoona menyadari ternyata Donghae memang nyata karena sebelumnya ia berharap tak terlalu sering bertemu dengan Donghae yang hanya akan membuat hatinya sungguh tidak tenang. Entah tidak tenang karena kenapa yang ia tahu hanya akan ada keributan kecil ketika mereka berdua bertemu.

Siwon yang mendengar pertanyaan Donghae mengerutkan keningnya bingung. Bagaimana tidak bingung. Kenapa Donghae menanyakan Seohyun pada Yoona, ada hubungan apa diantara mereka dan juga bagaimana Yoona bisa mengenal Seohyun yang terkenal sungguh sangat susah akrab dengan seseorang. Padanya saja dan juga Yesung butuh waktu hampir satu bulan untuk membuat adik dari Donghae itu berbicara pada mereka. Siwon sungguh masih mengingat saat itu, mungkin itulah kelebihan Seohyun yang bisa membuat orang-orang yang dikenalnya dapat mengingat selalu dirinya.

“Sudah. Hmm jadi bagaimana, kapan kita akan melakukan pemotretan?” Tanya Yoona mencoba tidak membahas lebih jauh masalah yang memang tidak seharusnya ia bahas dikantor.

“Sesuai yang dijadwalkan kalau minggu depan pemotretan akan dimulai dipulau Jeju dan itu mengharuskan perwakilan dari perusahaan kalian ikut tapi lebih baik kalau anda sendiri yang datang kesana karena akan lebih mudah untuk menjaga konsep agar tetap sesuai dengan yang diinginkan.”  Yoona sungguh tidak dapat berkonsetrasi pada semua perkataan Siwon tadi, rasa sakit dibagian perutnya menyerang disaat yang tidak tepat. Bagaimana mungkin penyakit ini kambuh disaat yang tidak ia harapkan. keringat sedikit demi sedikit keluar dari balik pori-porinya walaupun  tidak banyak tapi cukup mengambil alih perhatian kedua orang itu padanya.

“Kelihatannya anda sedang tidak sehat?” Yoona yakin ini bukan Donghae karena nadanya terlihat sedikit khawatir berbeda dengan Donghae. Yoona hanya mengangkat tangan kanannya mencoba memberikan isyarat kalau ia baik-baik saja dan bodohnya Siwon percaya itu. Merekapun kembali meneruskan pembicaraan mereka walaupun nyeri masih Yoona rasakan, mencoba untuk ditahan sampai semuanya selesai dan hanya ia sendiri didalam ruangan itu. Kembali ia rogoh tasnya dan segera menelan pil. Inilah yang menyebabkan rasa sakit itu datang ternyata ia melupakan meminum obatnya sendiri. Bodoh memang terkadang kebodohan datang hanya untuk hal sekecil ini yang justru sangat penting.

~

“Hyunni ayo pulang, sampai kapan kau akan disini?” Donghae terus saja memohon pada adiknya agar pulang keapartementnya. Dari sore ia pulang dari kantor sampai saat ini ketika matahari sudah tergantikan oleh bulan Seohyun masih dalam pendiriannya yang tetap masih ingin bersama dengan Yoona.

Sungguh Donghae bukan melarang Seohyun untuk dekat dengan siapa saja malah ia senang adiknya yang tidak punya teman perempuan dan hanya menghabiskan harinya dengan setumpuk buku didalam kamarnya di Jepang sana sekarang malah dekat dengan dengan Yoona tapi tidak seperti ini juga. Seohyun tanggung jawabnya yang sudah dititipkan oleh ibu mereka untuk menjaga Seohyun ketika ia berlibur diKorea jadi bagaimana ia dapat menjaga Seohyun ketika ia tak disamping adiknya itu walaupun mereka bertetangga tapi akan sangat terbatas untuk Donghae mengunjungi Seohyun disini.

Yoona sang tuan rumah dari tadi masih berdiam diri dikamarnya tak berniat mengganggu kegiatan adik kakak itu ditambah rasa sakitnya masih bertahan hingga sekarang walaupun tidak terlalu tapi ia merasakan ngilu ketika ia menggerakan sedikit saja anggota tubuhnya. Ingin sekali ia menlepon Kyuhyun tapi …. sudahlah ia mungkin sedang sibuk Yoona tak mau mengganggu Kyuhyun saat ini, ia berharap dapat menahan rasa sakit ini.

“Baiklah aku akan pulang.” Terdengar pintu tertutup dari luar menandakan kalau memang Seohyun sudah kembali keapartement kakaknya. Tapi tunggu kenapa ia bahkan tidak pamit pada Yoona? Mungkin dia sedang marah pada kakaknya? Itulah yang Yoona simpulkan. Merasa tidak kuat lagi akan sakit yang ia tahan Yoona melangkahkan kakinya menuju kearah dapur berniat untuk mengambil segelas air putih, mungkin dengan begitu sakit yang ia rasakan akan sedikit berkurang.

Sungguh baru saja ia keluar dari kamar, sakit disekitar perutnya tak dapat ia tahan lagi dan ia langsung ambruk tak kuat untuk menahan tubuhnya sendiri dan itu membuat Yoona langsung memejamkan matanya karena pasti ia akan terjatuh dan tentunya akan sakit. Setelah hampir 1 menit ia menutup matanya Yoona tak merasakan sakit akibat benturan tubuhnya dengan dinginnya lantai malam itu.  Aneh, tapi tunggu kenapa seakan ada seseorang yang menahannya. Yoona mencoba melihat siapa seseorang itu tapi penglihatannya lagi-lagi buram selanjutnya semua yang ia lihat gelap.

~

Donghae baru saja akan menyusul Seohyun yang terlihat sangat marah padanya, tapi bukan kearah pintu keluar Donghae menuju melainkan kearah kamar Yoona sekedar untuk berterima kasih, bukankah itu suatu mener yang harus ia lakukan apalagi semalam adiknya tinggal diapartement Yoona.

Belumpun ia memegang kenop pintu dilihatnya pintu terbuka dari dalam menampakan sosok Yoona yang terlihat sangat pucat. Matanya sayu dan bibirnya sungguh putih, tubuhnya seketika oleng dan dengan sigap Donghae langsung menagkap tubuh kurus itu. Ringan memang kalau dibandingkan sang adik. Melihat Yoona yang sepertinya pingsan Donghae langsung membopongnya kearah kasur yang bersepraikan warna biru laut itu, warna kesukaannya. Sedikit rasa panik Donghae rasakan tapi mengingat kalau Yoona punya penyakit maag seperti yang ia bilang waktu dirumah sakit, ia mengira kalau Yoona hanya telat makan.

Bingung. Apakah ia akan meninggalkan Yoona sendiri atau menemaninya. Sungguh ia kasihan pada wanita itu karena ia juga pernah melihat adiknya seperti ini dan itu pasti sakit. Dikeluarkan Hpnya dari kantong celana kantor yang bahkan belum sempat ia ganti, mengetikan pesan singkat kepada adiknya kalau ia tak akan pulang kesana karena Yoona sakit dan ia harus menungguinya. Untungnya Seohyun mengerti malah ia senang dengan kepedulian sang kakak yang mulai mempedulikan orang lain selain dirinya apalagi terhadap Yoona.

Donghae sendiri tidak tahu kenapa ia sampai mau menemani wanita menyebalkan ini. Mungkin sebagai bentuk terima kasihnya saja ia mau melakukannya. Ya hanya bentuk terima kasih.

~

Sewaktu-waktu ia bergerak mencoba mencari posisi senyaman mungkin, mungkin ia belum terbiasa untuk tidur disofa yang sungguh tidak sesuai dengan tubuhnya yang lumayan tinggi itu bila dibandingkan dengan panjang sofa yang mengharuskan kakinya sedikit ia tekuk. Sakit memang dan sungguh tidak nyaman tapi bagaimana lagi ia tidak mungkin tidur didalam kamar Yoona dan juga walaupun disana ada sofa Donghae akan lebih memilih sofa yang berada diruangan TV yang sedang ia tiduri dibandingkan sofa kecil yang ada didalam kamar itu.

Dilihatnya jam dinding tepat diatas Tv layar LCD itu masih menunjuk kearah angka dua, hampir 4 jam berlalu sejak ia terlelap dikursi ini lebih tepatnya mencoba untuk terlelap karena sedari tadi ia tak kunjung juga menemukan dimana letak kelelapan itu berada yang dengan gampangnya ia temui ketika ia tertidur didalam kamar pribadingnya tentu.

Pranggggkkkk

Suara benda jatuh ditangkap indra pendengarannya, Donghae langsung terbangun dan tentu ia langsung berlari kearah kamar Yoona. Dia tidak ada disana, tubuh yang beberapa jam lalu ia baringkan diatas empuknya kasur itu sekarang tidak lagi ada. Donghaepun mencari Yoona mulai dari kamar mandi yang ada didalam kamar Yoona sampai kamar mandi yang letaknya disamping tepat pintu kamar gadis itu, satu lagi tempat yang ia belum periksa, dapur.

Ya dapur mungkin Yoona ada disana dan benar ia mendapatkan Yoona yang sedang terjongkok sambil menekan perutnya dan terdengaran erangan yang lumayan tidak terlalu kencang tapi sungguh akan membuat siapa saja yang mendengarnya akan langsung merasakan sakit yang gadis itu mungkin sedang rasakan.

Dengan tanpa tunggu waktu lagi Donghae menghampiri Yoona dan ikut berjongkok dihadapan Yoona sambil menaruh telapak tangan kanannya tepat dipundak gadis itu. Membuat Yoona mendongkakan kepalanya.

“Kau……” Yoona ingin sekali bertanya kenapa Donghae bisa ada disini mengingat ini sudah tengah malam mungkin ini sudah menjelang subuh tapi sakit itu seakan tak mengizinkan Yoona untuk membuka mulut lebih lama lagi alhasil erangan saja yang keluar dari mulut kecil itu.

Donghae hanya menghela nafas berat, separah-parahnya Seohyun ketika kambuh ia tak seperti Yoona saat ini, bahkan Seohyun masih mempunyai tenaga untuk menjerit dan juga berteriak tentu saja karena phobianya berbeda sekali dengan gadis yang sekarang terduduk lemas didalam mobilnya lebih tepatnya disamping ia sedang duduk sekarang.

Yoona yang tak punya lagi kekuatan untuk membantah ketika Donghae mengambil inisiatif untuk membawanya kerumah sakit. Ia hanya  bisa bediam diri pasrah dan mencoba menyiapakan dirinya sendiri karena mungkin ketika seorang dokter menanganinya dan besoknya ia sudah pulih ia akan mendengar omolen dari mulut Kyuhyun yang baru akan berhenti ketika Kyuhyun temannya sekaligus sahabatnya itu puas menyeramahi dirinya.

~

“Dimana Yoong?” Itulah kata yang pertama Kyuhyun ucapakan ketika dia baru datang. Sementara Donghae seseorang yang ditanya Kyuhyun tadi hanya menunjuk kearah sebuah ruangan yang tertutup dan bertuliskan ICU didepan pintu kacanya. Tanpa menuggu waktu lagi Kyuhyun langsung masuk kerunagn itu.

Ya Kyuhyun setelah menerima telepon dari Donghae, tentunya menggunakan Hp Yoona dia langsung bergegas menuju kerumah sakit. Biasanya Yoona tidak seperti ini mungkin dia hanya sedikit mengeluh rasa sakit tapi itu tidak akan berlangsung lama dan juga tidak perlu sampai dibawa ke Rumah sakit kecuali kejadian itu. Kejadian dimana Yoona yang lupa akan khemonya dan mengharusnya ia dirawat beberapa hari di rumah sakit ini hingga ia bertemu dengan Donghae dan Seohyun.

“Bagaimana keadaannya?” Melihat Kyuhyun yang keluar dari ruangan Yoona beserta Dokter dan perawat yang lainnya, Donghae langsung menghampiri Kyuhyun dan bertanya perihal keadaan Yoona.

“Dia baik-baik saja hanya kesalahan dalam pencernaannya kau tak usah khawatir, dan sebaiknya kau pulang biar ak…….” Belum sempat Kyuhyun meneruskan, perkataannya harus terpotong oleh deringan Handphone. Kyuhyun  mengangkatnya dan wajahnya langsung kecewa, entah apa yang sedang ia bicarakan dengan orang disebrang sana.

“Donghae-ssi.” Ucapnya ragu seakan ia tak mau mengucapkan ini tapi bagaimana lagi ada hal penting yang tak dapat ia tunda.

“Ada apa?”

“Bisakah kau jaga Yoona aku ada urusan?” Sungguh ia tak rela mengatakannya dan lebih tak rela lagi ketika dengan mudahnya Donghae menganggukan kepala dan masuk begitu saja kedalam ruangan rawat Yoona yang memang gadis itu sudah dipindah ruangkan. Ternyata memendam perasaan itu sungguh menyakitkan dan lebih menyakitkan ketika ada seseorang yang berada didekat orang yang kau sukai.

Bodohnya dia menerima permintaan itu dulu kalau saja ia menolak saat itu mungkin sekarang ia tak akan selelah ini terus memendam perasaannya untuk kedua kalinya dan mungkin juga sekarang ia tidak akan ada disini.

‘Cho Kyuhyun kau sungguh bodoh jatuh dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.’ Batin Kyuhyun.

~

‘Maaf’

Satu hal yang membuat ia bingung sekarang, kenapa dia langsung setuju untuk menemani wanita ini? Dan kenapa kekasih dari wanita yang terbaring didepannya ini meminta dirinya? Oh ayolah Donghae berpikir rasional mungkin karena hanya ada kau yang ia kenal disini dan juga bukankah kau yang mengantarkan wanita ini ke rumah sakit. Ya mungkin itulah alasannya tapi kenapa ia setuju dengan begitu mudah?

Rasional rasional rasional

‘Karena aku tidak tega padanya, kasihan?’ Tapi rasanya terlalu naif untuk mengatakan kalau dirinya merasakan kasihan pada Yoona, wanita itu.

Sudahlah Donghae sudah bingung sendiri lebih baik ia tidur karena sedari tadi dia terus bergelut dengan otaknya mencoba mengelak sesuai dengan pikiran rasionalnya.

~

“Kau sudah sadar?”

Yoona hanya diam sambil menundukan kepala. Rasanya sekarang ia tak tahu harus melakukan apa. Rasa takut pada Kyuhyun masih ada mengingat ia kembali dirawat dirumah sakit ini tapi rasa marah padanyapun juga muncul ketika melihat wajah pria yang sangat menyebalkan baginya tertidur disofa tepat disamping ranjangnya sekarang.

“Kenapa dia ada disini?” Tanya Yoona mengabaikan pertanyaan Kyuhyun walaupun sungguh pertanyaan itu sangat tidak penting karena kalau Yoona belum sadar mana mungkin sekarang ia sudah terduduk diranjangnya dengan mata yang tengah terbuka.

“Berterima kasihlah padanya karena dia yang membawamu kesini, sebenarnya ada apa denganmu? Bukankah sudah kubilang kalau kau merasakan sedikit tidak beres dengan tubuhnya harusnya kau langsung mengabariku bukan malah menahannya. Kau hanya membuatku khawatir Yoong. Apa k…”

“Cukup Kyu.” Kepalanya masih menunduk, perkataan singkat itu cukup membungkam mulut Kyuhyun yang terus berkicau walaupun pria itu mengkhawatirkan dirinya tapi tetap saja ini tidak pada tempatnya.

“Cukup Kyu, aku sudah sangat lelah sekarang.” Yoonapun kembali berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut rumah sakit itu, tidak ada yang tahu kalau wanita yang terlihat kuat dan tegar itu sekarang tengah mengeluarkan buliran air yang mengalir begitu saja dikedua pelupuk matanya tanpa suara karena itu hanya akan membuatnya semakin terlihat lemah dimata Kyuhyun.

“Apa maksudmu?” Kyuhyun menghampiri ranjang Yoona dan tanganya sudah bersiap untuk menyibak selimut itu supaya ia dapat melihat wajah wanita itu.

“Aku lelah dengan semuanya. Sandiwaraku dan sandiwaramu itu Kyu. Aku tahu kau hanya kasihankan padaku?” Urung tangan yang tengah menggantung diudara itu kembali pada tempat asalnya. Kyuhyun membatalkan niatnya dan memilih pergi hanya dengan kalimat yang cukup abstrak itu sudah menjelaskan kalau Yoona sudah mengetahuinya sekarang.

Sesuatu yang coba Kyuhyun rahasiakan dari dulu terutama pada Yoona. Satu alasan dia melakukan itu karena dia tak mau menyakiti hati Yoona hanya itu yang menghalangi Kyuhyun untuk  merubah niatnya yang dulu. Tapi apakah ini benar niatnya?

“Jangan pura-pura tidur.”

Donghae terkejut kenapa dengan wanita ini, kenapa dia selalu ketahuan ketika berpura-pura. Ah apakah aktingnya buruk?

“Ya aktingmu sungguh buruk walaupun Kulihat Kyuhyun masih tertipu.” Ucap Yoona setelah selesai dengan urusannya tadi. Sibuk mengatur perasaannya dan menghapus bekas air dari kedua pipinya itu.

Mendengar Yoona berkata seperti itu Donghae hanya bisa bangun dan duduk dari tidur pura-puranya, wajahnya memandang kearah Yoona menyiratkan kenapa dia bisa tahu kalau dirinya hanya pura-pura? Tapi Yoona tak mau menjawab itu dirinya pun tidak tahu kenapa ia bisa membedakan mana kepura-puraan Donghae mana yang memang nyatanya.

Padahal dia baru mengenal sosok itu berbeda dengan Kyuhyun. Dia sudah mengenalnya lama tapi kenapa baru menyadari sesuatu yang tak seharusnya ia lupakan dulu dan bahkan dengan senang ia menerima perlakukan yang Kyuhyun berikan padanya. Terbesit perasaan bersalah merebak dihatinya. Dia sungguh tidak tahu malu sekarang.

“Yayaya kenapa kau menangis?” Dongahe panik ketika melihat Yoona yang memangis setelah pertama kali ketika dipulau Nami dia melihat wanita itu mengeluarkan air matanya.

“Apa ada yang sakit?” Tanyanya lagi sambil berjalan menghampiri Yoona sementara Yoona memandang Donghae entah kenapa dia hanya mengangguk, dia tidak berbohong sekarang karena dia memang sakit lebih tepatnya dihati. Kenapa hatinya sangat sakit sekarang?

“Aku panggil Dokter dulu.” Belum sempat Donghae melangkah lebih jauh Yoona segera menahan tangan Donghae dan menggeleng.

“Tidak, ini bukan sakit itu. Disini sangat sakit sekuat apapun aku menekannya kenapa rasa sakitnya kian bertambah. Nafasku sungguh sesak. Aku benci dengan semua ini.” Yoona mencurahkan semua rasa sakit yang tengah ia rasakan kali ini jauh lebih sesak. Perlahan didekatkan tubuhnya pada wanita yang tengah menunduk sambil memukulkan tangannya pada dadanya sendiri.

“Sudahlah mungkin Kyuhyun-ssi sedang ada masalah .” Ucap Donghae sambil terus mendekap tubuh Yoona dan terus mengusap punggung yang terus bergetar itu, sekedar pelukan penenang bagi seseorang yang kita kenal.

Yoona tersenyum miris, apakah semua orang akan selalu salah paham akan hubungannya dengan Kyuhyun. Malah sekarang yang salah disini adalah dirinya bukan Kyuhyun.

SeketikaYoona teringat tentang tadi malam ketika diapartementnya masih ada Donghae dan Seohyun yang terus bertengkar dan tetap teguh pada pendirian masing-masing sementara dirinya berada didalam kamar. Entah dorongan apa yang membuat Yoona saat itu kembali membuka sebuah kardus sedang berisikan semua kenangannya ketika SMA yang coba ia lupakan tapi tidak sepenuhnya berhasil. Kenapa ia ingin melupakan semua itu padahal kala itu Yoona sungguh bahagia tapi hanya karena satu masalah membuat semua kebahagiaan itu luntur seketika dan itu sungguh sangat sakit walaupun tidak sesakit ketika ayahnya meninggalkan dirinya dan keluarganya.

~

“Kenapa kau terlambat, ini bukan sepertimu?”

Yang ditanya hanya diam sambil terus fokus pada lembaran-lembaran ditangannya dengan sangat seksama tanpa menghiraukan pertanyaan yang ditunjukan padanya.

“Yesung hyung kau pasti tahukan kenapa dia terlambat?” Tanyanya sekali lagi pada pria yang berbeda yang tengah terududuk disofa sambil menyilangkan tangannya didepan dada dan tak lupa memasang wajah yang bisa ditebak kalau di sedang kesal entah kesal kepada siapa.

“Dia terlalu sibuk dengan incarannya sehingga melupakan adiknya sendiri dan malah menyuruhku menemani adiknya itu. Ckckck aku sungguh tidak tahu kalau seorang Lee Donghae akan tunduk seperti ini hanya karena seorang wanita.” Ucap Yesung sambil menekankan kata terakhirnya yang mampu menarik perhatian Donghae kemudian menatap tajam kearahnya.

“Kalau hyung tidak mau menolongku kenapa hyung hanya menerimanya kemarin malam?”

Sementara Siwon -salah satu diantara mereka- yang tidak tahu asal muasal masalah ini hanya bisa diam. Sungguh wajahnya sangat terlihat polos karena tidak tahu apa-apa.

“Sebenarnya ini ada apa?”

Lagi-lagi ia diacuhkan, Donghae pergi dari ruanganya sendiri.

~

Hari ini sungguh sangat buruk sekali setelah kejadian tadi malam yang membuat dirinya sangat marah pada sang kekasih dan sekarang giliran sang sahabat yang membuatnya marah.

“Awas kau Im Yoon Ah.” Gerutunya yang sedang memimpin rapat rutin kantornya itu yang tengah ditinggal oleh directornya sendiri sungguh menggelikan tapi untungnya Yuri bukan hanya sekali dua kali menggantikan Yoona. Tapi kali ini berbeda dirinya sedang dalam mood yang sangat jelek.

“Baiklah sampai disini rapat kita.” Tutup Yuri sambil keluar dari ruangan khusus rapat itu menuju keruangan Yoona sekedar menaruh maf hasil rangkuman jalannya rapat tadi tapi sebelum ia sampai diruangan itu sebuah tangan lebih dulu menahannya.

“Lepas.” Begitu Yuri melihat siapa orang yang tengah memegang tangannya itu.

“Kau hanya salah pahan, aku perlu menjelaskan  padamu.”

“Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi Yesung-sii.” Dingin Yuri sambil menghentakan kasar pegangan tangan Yesung supaya terlepas darinya dan melangkah pergi.

“AKU DISURUH MENEMANI SEOHYUN KARENA DONGHAE SEDANG MENJAGA SAHABATMU YANG SEDANG SAKIT.” Teriak Yesung yang membuat Yuri berhenti dan semua pandangan orang-orang yang berada disana terarah pada Yesung.

“Apa, Yoong sakit?” Dan Yesung hanya mengangguk.

“Dimana ia sekarang, aku harus kesana.” Seketika Yuri panik.

“Aku tidak tahu, mungkin Donghae tahu.” Dan setelah itu Yuri mengajak Yesung pergi menemui Donghae supaya ia dapat mengetahui dimana Yoona sekarang.

~

“Dia benar-benar sudah takluk.” Desis Yesung yang mengendarai mobilnya. Sekarang ia dan Yuri sedang menuju kerumah sakit dimana Yoona dirawat.

“Bisa lebih cepat tidak?” Ucap Yuri gusar.

“Haish, apakah nanti kalau aku sakit kau akan seperti ini juga?”

“Diam, hanya fokus pada jalanan dan lebih cepat.”

~

Donghae baru saja kembali dari kantin rumah sakit dan akan memasuki ruangan Yoona dirawat. Tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang didalam sana. Bukan, dia bukan Yuri maupun Seohyun kalau dilihat dari fostur tubuhnya yang tinggi dan langsing.

Mengetahui itu adalah mungkin seseorang yang Yoona kenal dan tengah menjenguk Yoona membuat Donghae terpaksa menunggu diluar, terduduk dikursi yang terpajang disepanjang koridor.

“Kenapa kau diluar?”

Tanya Yesung yang sudah berdiri didekat Donghae bersama Yuri.

“Ada seseorang didalam sana, mungkin orang yang Yoona kenal.” Ucap Donghae.

“Sooyoung.” Desis Yuri ketika melihat perempuan berperawakan jangkung keluar dari ruang rawat Yoona. Sementara Sooyoung –perempuan itu- hanya memandang kearah Yuri bingung. Merasa tidak kenal pada Yuri yang memanggil namanya tadi.

“Saya permisi.” Ucap Sooyoung dan pergi dari hadapan tiga orang itu.

“Siapa dia Yul?” Tanya Yesung.

“Teman lama Yoona, hanya itu yang kutahu darinya.” Dan Yuripun masuk kekamar rawat sahabatnya.

Dilihatnya Yoona yang terduduk diatas kasurnya sambil melihat kearah jendela yang kebetulan berada tepat disamping ranjang itu. Ada satu kejanggalan diwajah Yoona. Matanya terlihat sembab, apakah ia habis menangis?

“Yoong.” Yoona langsung menoleh kerah suara yang memanggilnya dan tersenyum. Tapi kentara sekali kalau senyuman itu sungguh dipaksakan.

Yuri menghampiri Yoona dan ikut duduk disampingnya. Tanpa dipintapun Yuri langsung memeluk Yoona membiarkan gadis itu terisak hingga suara isakan tidak terdengar lagi.

“Ada apa lagi?” Tanya Yuri yang jelas tidak akan mendapatkan jawaban dari Yoona karena ia sudah terlelap. Terlalu lelah memangis mungkin.

“Dia tidur?” Tanya Donghae yang baru masuk bersama Yesung. Dan Yuri hanya mengiyakan sambil menunjuk kearah Yoona.

“Kau disini semalaman?”

“Akh itu, baru tadi pagi aku datang kesini.” Ucap Donghae kikuk, ditambah pandangan Yesung yang memandangnya. Pandangan apa itu? Berani sekali Yesung memberikan padangan yang seperti itu, apakah ia sudah bosan bekerja diperusahaannya?

“Apa bundanya sudah dihubungi?” Donghae hanya menggeleng.

Suara telepon membuat mereka menoleh kearah Yesung. Dengan segera Yesung meraih benda persegi panjang itu dibalik jasnya.

“Hae-ah kita harus kekantor, akan diadakan rapat.”

Donghae sedikit ragu untuk meninggalkan Yoona. Hey ada apalagi dengan dia?

“Pergilah, biar aku yang disini. Dan terimakasih sudah menjaga Yoona.”

Dan dengan berat hati Donghae pergi. Ada yang mengganjal dihatinya yang tak ia ketahui apa. Sudah lebih baik ia memikirkan rapat nanti. Dan oh satu lagi pikirkan apa yang akan ia lakukan ketika menghadapi ayahnya nanti didalam rapat itu.

Haish cukup Donghae kau sudah memikirkan wanita itu semalaman, sekarang pikirkan nasibmu sendiri’

~

Rapat? Membosankan?

Ya itulah yang dirasakan Donghae ditambah ia tidak fokus kali ini membuat pria paruh baya disebrangnya selalu berdehem. Mungkin menyadarkan dirinya kalau ia harus memerhatikan jalannya rapat ini.

‘Pergi kau dari kepalaku’

Kalimat itu terus terucap dalam hati Donghae. Bagaimana bisa seharian ini wanita itu selalu memenuhi setiap sudut otaknya.

Akhirnya. Donghae dapat bernafas lega sedikit. Rapat yang membosankan itu sudah berakhir tapi satu masalah baru yang ia hadapi sekarang.

Didalam ruangan itu hanya dirinya dan pria paruh baya disebrang sana.

Oh tidak apakah ia sudah mengetahui kabar anak bungsungnya yang ada di Seoul. Matilah kau Donghae .

“Dimana Seohyun?” Benar, tepat sekali dia sudah mengetahuinya. Jujur, satu-satunya pilihan sekarang.

“Dia diapartementku.”

“Kenapa kau tidak memberitahukan ayahmu Lee Donghae, Seohyun itu anakku adikmu.” Nadanya naik satu oktaf, cih bukankah ia sudah tahu alasan Dongahe tidak memberitahukannya atau dia pura-pura bodoh?

“Tentu ayah tahu alasanku dan juga Seohyun ingin tinggal di apartemenku bukan dirumah ayah.”

“Itu bukan hanya rumah ayah, itu juga rumahmu dan seohyun tempat dimana seharusnya kalian tinggal.”

Donghae memandang ayahnya itu dengan geram. Sekali lagi apakah ayahnya hilang ingatan?

“Itu bukan rumah kami lagi setelah kejadian itu. Kejadian dimana ayah mengkhianati kami terlebih ibu.”

“Jangan pura-pura peduli terhadapat aku ataupun Seohyun.” Dan Donghae pergi meninggalkan ayahnya sendiri diruangan itu.

“Apakah kalian tidak memberikan kesempatan untukku merubah semuanya?  Ayah merindukan kalian semua, keluarga kita.”

~

“Yoong aku kekantor dulu.” Pamit Yuri yang telah melihat Yoona bangun. Semalam Yuri menunggui Yoona sendirian, dia juga telah memberituhkan bunda Yoona.

“Oh iya bundamu akan datang siang ini bersama Yoonjae.” Dan Yoona hanya menganggukan kepala. Oh bundanya dan adiknya akan datang yah? Apakah perlu Yoona memasang topeng sandiwaranya kembali? Setelah dengan sangat jelas dia terbaring dirumah sakit ini?

“Ouh Kyu, aku titip Yoong.” Ucap Yuri ketika sampai dipintu ruangan Yoona dan berpapasan dengan Kyuhyun.

“Ya.” Ujar Kyuhyun singkat dan masuk dalam ruangan itu.

Dilihatnya Yoona yang kembali memandangan pemandangan dari kaca jendelanya.

“Siapa yang menyuruhmu kesini?” Tanya Yoona dingin pada Kyuhyun tanpa membalikkan badannya untuk sekedar melihat namja itu.

Kyuhyun lebih mendekatkan dirinya pada ranjang Yoona dan ikut duduk disamping Yoona.

“Sooyoung dia-“

“Kembali.” Sambung Yoona.

“Kau sudah bertemu dengannya?” Yoona mengangguk.

“Cih untuk apa ia kembali setelah dulu pergi begitu sa…”

“Dia punya alasan yang kuat Kyu.” Geram Yoona, entahlah ia menjadi merasa marah pada Kyuhyun yang telah mengatai Sooyoung, sahabatnya. Tapi dia juga merasa marah pada dirinya sendiri.

Ingatannya kembali kepada kejadian kemarin ketika Sooyoung mengunjunginya. Awalnya Yoona tentu sangat terkejut karena sahabatnya yang selama ini hilang tanpa kabar sedikitpun malah berdiri didepannya. Dengan perubahan yang sangat besar yang terjadi pada diri yoeja tomboy itu.

Tidak ada lagi celana dan sepatu kets yang selalu ia pakai dan tergantikan dengan dress simple tapi tetap elegan baginya. Persis seperti Yoona, mau dulu ataupun sekarang.

“Soo-ah.” Yoona memanggil Sooyoung dengan panggilan akrabnya.

“Lama tidak bertemu Yoong.” Ucap Sooyoung dengan senyuman manisnya berbeda dengan Yoona yang masih memasang wajah terkejutnya.

“Ya sangat lama bahkan untuk mengabari kamipun sangat susah untuk kau lakukan Soo-ah.”

Sooyoung terdiam, tentu ia tahu siapa saja yang dimaksud ‘kami’ oleh Yoona.

“Tapi sepertinya aku tidak salah hilang selama ini. Dan juga keputusanku sangat tepat.” Ucap Sooyoung .

“Apa maksudmu?” Tanya Yoona bingung.

“Sekarang kau yang lebih membutuhkan Kyuhyun bukan aku dan juga aku rasa kau yang lebih pantas untuknya bukan aku yang sungguh tak tahu malu ini.”

Ucap Sooyoung, dia masih saja berdiri tak berniat sedikitpun untuk duduk seperti yang Yoona lakukan diatas ranjangnya.

“Apa maksudmu Soo-ah.” Nadanya sudah naik beberapa oktaf. Apa yang dimaksud yoeja ini. siapa yang lebih pantas untuk Kyuhyun katanya?

“Kau tentu sangat tahu maksudku Yoong.”

“Tidak bahkan aku tidak tahu sedikitpun. Apa yang kau maksud? Apa maumu dan apa alasanmu sampai bisa menghilang dan sekarang kembali?”

“Aku sakit Yoong, hatiku sungguh sakit melihat Kyuhyun, namja yang kucintai saat itu malah terlihat lebih dekat denganmu sahabatku sendiri. Bahkan aku sempat membencimu. Dan karena itu aku tidak mau menderita lagi, aku menyerah dan melepaskan Kyuhyun untukmu. Aku tahu dia akan bahagia deng…..”

“CUKUP CHOI SOOYOUNG KAU TIDAK TAHU KEBENARANYA.” Teriak Yoona geram.

“APA YANG TIDAK AKU TAHU? APAKAH MATAKU MEMBOHONGIKU?”

Yoona menundukan kepalanya. Sekarang ia semakin yakin alasan Sooyoung hilang, karena dirinya. Ya karena dirinya membuat sahabatnya itu pergi dari sisinya dan membuat satu hati hancur saat itu.

“Kau sungguh tidak tahu Soo-ah, Kyuhyun dekat denganku karena ia ingin tahu tentangmu dan menanyainya padaku.” Lirih Yoona namun masih bisa terdengar oleh Sooyoung

“Terlambat Yoong, sekarang sungguh sangat terlambat.” Sooyoung pergi setelah itu. Yoona memandang kepergian Sooyoung dengan air mata yang mulai mengalir.

Kehilangan sahabat tentu sangat menyakitkan apalagi semua itu disebabkan oleh kita sendiri.

Kembali Yoona tersadar ketika Kyuhyun mengibas-ibaskan tangannya.

“Alasan katamu? Dengan pergi begitu saja?” Yoona memandang Kyuhyun. Sungguh ia tidak tahu sebenarnya perasaan Kyuhyun itu seperti apa sekarang?

“Bagaimana kau tahu kalau Soo-ah sudah kembali? Tanya Yoona. Apakah Sooyoung melakukan hal yang sama pada Kyuhyun. Mendatanginya?

“Aku melihatnya ketika dia menjengukmu dan kami sempat berpapasan, bahkan untuk melihatku dia tidak.”

“Maaf ini semua salahku.” Kyuhyun memandang Yoona. Kebiasaan sekali wanita ini sering berbicara dengan kalimat yang abstrak. Banyak maksud dari perkataannya.

“Maksudmu?”

“Pergilah aku ingin istirahat.” Dengan sangat terpaksa Kyuhyun pergi setelah Yoona membaringkan tubuhnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

‘Aku sungguh sangat bersalah pada kalian’

~

“Oppa aku ingin kerumah sakit.” Seohyun kembali merengek pada Donghae. Meminta kakaknya untuk pergi bersama kerumah sakit, tentu saja untuk menjenguk Yoona. Jangan tanyakan soal kenapa Seohyun bisa tahu Yoona dirawat. Selama beberapa hari ia diacuhkan oleh kakaknya sendiri dan ia juga ditinggal sendiri seharian karena Donghae yang menginap dirumah sakit untuk menemani Yoona.

“Hyunni, oppa sedang sibuk oke. Jadi jangan ganggu oppa.” Lembut Donghae, dia memang sibuk bahkan sekarang mereka berdua sedang berada didalam ruangan kerja Donghae dikantornya.

“Baiklah, tapi jangan salahkan kalau aku tidak makan hari ini.” Ancam Seohyun dan tentunya itu berhasil merubah keputusan Donghae.

Senyuman muncul diwajah cantiknya ketika Donghae sudah melangkah menuju kearah parkiran mobil.

“Jangan lama-lama disana.” Ucap Donghae yang masih fokus pada jalanan didepannya.

“Kita lihat saja nanti.” Seohyunpun membalas perkataan Donghae tapi matanya seperti biasa masih tertuju pada buku yang sedari pagi ia selalu bawa ditangannya.

‘Aku bisa mati bila lama-lama didekat wanita itu Hyunni’

~

“Kenapa kau tidak bilang kalau kau sakit, bahkan Yuri yang mengabari bunda Yoong.” Yoona hanya bisa tersenyum, tidak tahu harus berkata apa pada wanita dihadapannya. Wanita yang telah melahirkannya kedunia ini. disampingnya juga duduk Yoonjae yang sedang asik dengan PSPnya.

“Apa masih ada yang sakit?” Yoona menggelang. Dia sudah tidak tahu lagi bagaiman harus bebicara sekarang. Sudah hampir setahun ini ia tak pernah bebicara pada bundanya sendiri, jangankan berbicara bertemu saja mungkin sudah sangat jarang. Terakhir ia bertemu dengan bundanya adalah 6 bulan yang lalu.

“Noo-“

“UNNI!!!!” Baru saja Yoonjae akan memanggil noonanya tapi semua itu tak sempat karena teriakan seseorang yang sedang berdiri diambang pintu sana.

Dengan tanpa aba-aba Yoonjae mengubah sikap duduknya yang tadinya mengangkat kakinya keatas meja ia turunkan dan dengan segera menyembunyikan PSPnya bergantikan dengan buku yang entah bagaimana sudah ada disana.

“Eh ada tamu rupanya.” Ucap Seohyun –yang tadi berteriak-. Sementara Donghae hanya membungkukan badannya sebagai sopan santun.

“Nugu?”

“Perkenalkan saya Lee Seohyun, teman sekaligus tetangga Yoona unni dan ini oppa saya Lee Donghae.” Ucap Seohyun ketika mereka berdua tentunya Seohyun dan Donghae sudah masuk kedalam ruangan rawat Yoona.

“Saya bundanya Yoona dan ini adiknya Yoona, Yoonjae.” Tunjuk bunda Yoona pada Yoonjae yang terus saja memandang kearah Seohyun.

“Kau.” Ucap Seohyun dan Donghae bersamaan.

“Hyung.” Refleks Yoonjae ketika mengingat wajah Donghae.

“Kalian sudah saling kenal?” Tanya Yoona yang belum buka mulut dari tadi.

“Ah itu kami pernah ketemu ketika aku mengantarkan sup keapartementmu noona.” Jawab Yoonjae dan dibalas anggukan dari Donghae yang sudah mendudukan dirinya disofa yang tersedia disana disamping Yoonjae. Seohyun dia sudah duduk disamping bunda Yoona mencoba lebih dekat dengan unni yang sungguh ia rindukan itu.

“Ah unni aku sungguh tidak ada teman semingguan ini, ditambah oppa yang selalu menjauhiku.” Rengek Seohyun pada Yoona yang hanya dibalas senyuman dari Yoona.

“Maaf, unni tidak bisa menemanimu. Kau tahukan kalau unnimu ini sungguh sangat sibuk.” Ucap Yoona. Bundanya tersenyum tipis, tidak terduga Yoona mempunyai teman baru selain Yuri dan Kyuhyun. Putrinya yang sedikit tertutup dengan lingkungan luar kini sudah mulai membuka dirinya.

“Eomonim, bolehkah aku menyebut ahjumma dengan sebutan seperti itu?”

Dan Ny.Im hanya tersenyum seraya menganggukan kepala.

“Eoh, oppa kau juga harus memanggil ahjumma dengan sebutan Eomonim!” Kata Seohyun yang terdengar lebih seperti perintah. Yoona dan Donghae menatap Seohyun bingung.

‘Eomonim? Memanggil ibu dari wanita itu dengan sebutan eomonim? Tidak buruk juga, tapi apa tanggapan wanita itu nanti?’

“Hyunni.”

“Tidak ada tapi-tapi kalau tidak…” Oh Seohyun memang sudah memegang kendali atas kakaknya itu dan Donghae hanya mengangguk pasrah membuat Ny Im dan Yoonjae tertawa tidak bagi Yoona.

‘Haish bahkan Kyuhyun dan Yuripun tidak memanggil bunda dengan sebutan Eomonim’

Seohyun kembali mengobrol ria dengan Yoona dan Ny Im hanya mengawasi aktivitas kedua perempuan itu dengan senyuman yang selalu hadir diwajah cantiknya itu yang sudah mulai terhiasi oleh keriput disana.

Dilain sisi.

“Aku tidak menyangka kalau kau adiknya wanita gal—maksudku Im Yoona.” Ralat Donghae yang hampir mengatai seseorang dihadapan adiknya sendiri.

“Aku juga tidak tahu kalau hyung kakaknya Seohyun.” Balas Yoonjae, seketika wajah Yoonjae memerah setelah menyebutkan nama Seohyun tadi. Membuat Donghae menatap curiga padanya.

‘Jangan katakan……’

~

Selama dua hari ini Yoona dirawat dan sekarang ia sudah diperbolehkan pulang. Ada bunda dan adiknya tentu yang selalu menemaninya bahkan Yoonjae tidak masuk sekola hanya untuk menjaga noonanya yang sangat ia sayangi. Kyuhyun, tentu saja ia juga ada. Tapi rupanya Yoona kurang senang akan kehadiran namja itu entahlah melihat wajah namja itu hanya akan membuat ia semakin merasa bersalah. Waluapun semua kesalahan ini tidak sepenuhnya berasal dari Yoona tapi tetap saja Yoona merasa kalau semua ini berasal darinya.

“Kau akan pulang kerumahkan?” Tanya Ny.Im penuh harap.

Yoona menggeleng dan itu cukup membuat Ny.Im kecewa. Lagi-lagi ia gagal membawa pulang putrinya.

“Jangan khawatir ahjumma saya akan menjaga Yoong.”

Yoona memandang tajam kearah Kyuhyun.

“Aku percaya padamu Kyu.” Kyuhyun tersenyum.

“Ah aku sudah memanggil taxi mungkin sudah datang.” Sambung Kyuhyun lagi, Ny Im dan Yoonjaepun berpamitan tak lupa Ny.Im memberikan kecupan singkat pada dahi Yoona sekedar menyampaikan kalau ia sungguh merindukan putrinya. 2 hari tidaklah cukup menggantikan kerinduan yang selama 1 tahun ini ia tahan.

“Kau tak lihat ahjumma sangat kecewa?” Tanya Kyuhyun setelah mengantar Ny.Im dan Yoonjae .

“Jangan campuri urusanku, urusi urusanmu sendiri Kyuhyun-sii.” Dingin Yoona, Kyuhyun tidak mengerti sekarang tentang perubahan sikap Yoona padanya. Apakah ini karena Sooyoung? Kalau iya, salah apa ia sehingga membuat Yoona menjadi dingin padanya hanya karena Sooyoung?

Clek

Pintu yang semula tertutup kini terbuka.

Disana berdiri Seohyun dan tentu saja Donghae. Donghae sungguh takut akan ancaman adiknya itu kalau ia tak menuruti kemauan Seohyun,seperti sekarang ini.

“Unni aku dengar kau sekarang boleh pulang, makannya aku datang untuk menjemputmu.” Ucap Seohyun yang kini sudah berdiri tepat disisi ranjang Yoona. Donghae hanya diam dan duduk disofa yang 2 hari lalu ia duduki. Tidak mau ikut campur.

“Kebetulan, aku menunggu orang yang akan mencemputku.” Kyuhyun menatap Yoona, hey apakah kehadirannya tidak disadari Yoona. Ia berdiri disini diruangan ini untuk mengatarkan Yoona keapartementnya.

“Yoong bukan–.”

“Ya Lee Donghae bisa kau bawakan tasku?”

“Kenapa aku?”

“Baiklah.” Sanggup Donghae setelah tatapan tajam dari Seohyun dan Yoona tepat menuju kearahnya.

“Ayo unni.” Ajk Seohyun.

“Dokter vampir kau tidak beruntung kali ini.” Bisik Seohyun ketika ia melewati Kyuhyun.

“Tenang saja aku akan mengantarkannya dengan selamat.” Perkataan Donghae itu hanya dibalas senyuman dari Kyuhyun.

Sakit sungguh Kyuhyun merasakan sakit dibagian dada kirinya walaupun sakitnya tidak sesakit seperti dulu, tapi tetap saja itu menyakitkan.

~

TBC

39 thoughts on “Mask In Me (Chapter 6)

  1. oh jadi seperti itu masalah nya…..sooyoung kayak nya salah paham nihhhhh…..seohyun pinter banget manfaatin penyakitnya buat ngancam haeppa ampek haeppa g bisa nolak kemauan nya jadinya haeppa sering2 ketemuan ama yooongie dehhhhhhh….tapi apa yang dimaksud yoongie sandiwara dia dengan sandiwara kyuhyun????next thorrrrrr…….

  2. Sbnar ny ada mslah apa antra yoonkyuyoung??
    Itu donghae ny kya ny mulai ada rsa sma yoona,aduh kyuhyun qm sma sooyoung ajja jgn ganggu hub yoonhae yah!!hehe,
    lnjtkan thor ditunggu,,,

  3. yoona ma donghae interaksi nya msh.kurang..
    donghae kyaknya mulai suka ma yoona, semoga yoona jga..
    kyuhyun trnyata suka ma yoona..
    d tnggu lnjutan nya..

  4. TBC lagi.. -.-
    Ayo thor lanjutannya secepatnya ya, sudah pensarana banget nih.
    FFnya makin lama makin keren 😀
    Ditunggu next chapternya 🙂
    Fighting!!^^

  5. disini ceritanya complicated author tolong buat yoonhae lebih akrab dan sepertinya donghae oppa udah mulai suka sama yoong eonnie 🙂

  6. ada apa sbnr’y antra kyuyoonsoo…!? wah,yoonhae muLai dket nie…!? pnzran ma crTa sLnjut’y…!? dtnggu next part’y

  7. Huwaa makiin penasaran ajah ..
    Msh blm bsa dtbak , msh bnyk yg blm terungkap ..
    Tp senang, cz YoonHae udh lbh bnyk interaksiinya, wlaupn msh lbh bnyk pertngkarannya .. Tp gpplah , yg pntng YH udh sdkt ad kemajuan ..
    Senang bgt sma sifat Seo dsni..
    Kyu,Soo nd Yoona ?? Ad mslh apa yah ??
    Next thor .. Jangan lama* ^^

  8. Suka sifat seo saat mengancam haeppa jdi makin dekat ma yoona..
    Kalau bisa part berikutnya perbanyak yoonhae momenya dong

  9. Suka banget sama kakak-beradik itu (donghae-seohyun) donghae bener-bener tunduk sama seohyun kkk~ kayanya seohyun bener-bener bertekad untuk membuat kakaknya bersatu dengan yoona *oke, disini seohyun pyro*
    dann sooyoung akhirnya datang, bawalah jauh-jauh kyuhyun agar donghae dan yoona bisa lebih leluasa lagi 😀

  10. huwa…
    ini ff emang selalu bikin penasaran.. bukan malah ketemu titik terangnya, tapi malah tambah banyak misteri baru… Soo eonni kenapa? rahasia Kyuppa itu apa? cinta sama Yoong eonni, atau soo eonni? atau malah seo eonni? jadi makin bingung… tapi mulai muncul perasaan ehm.. di hati haeppa…
    di tunggu next chap-nya ne…

  11. Sudah diduga kalo kyu suka sama yoona,tapi aq jadi agak bingung setelah sooyoung datang??kayaknya mereka terlibat cinta segitiga…

    Dan tenyata donghae oppa juga udah mulai ada rasa nich sama yoona,sepertinya dg bantuan seohyun rasa itu bakal cepet bertambah nich…. 😀
    yang masih buat aq penasaran yaitu ttg penyakitnya yoona,sampe2 harus kemoteraphy??

    NEXT PARTNYA DITUNGGU…..

  12. yoonhae..yoonhae..yoonhae,,.
    emmm….g sabar nunggu kelanjutan kisahnya yoonhae..
    dan nie FF makin DAEBAKK ajahh…I like it.

  13. hae mulai suka nih.
    Ciee~

    yoong juga mulai deketin hae, walau maksudnya untuk menghindari kyu.
    Tapi tak apa.

    Next ditunggu.
    Fighting.

  14. Kayaknya donghae mulai suka sama yoona nih , 🙂 penasaran sama hub masa lalu yoona,kyu sama sooyong , , dan sbnernya siapa sihhh yg disukai sama kyu , yoona atau sooyoung , ??? Next part thor , 🙂

  15. wahhh panjang bgt ini part… hihihi…
    seohyun lucu…. ya ampun donghae, mulai ada perasaan2 aneh… yoona.juga jgn terlalu merasa bersalah… ok… hhhhh

  16. Ternyata ini masalah perasaan..
    Tp sooyoung salah paham..
    Knpa dia gk tnya dlu kebenarannya..
    Sebelum dia pergi..
    Tp sekarang knpa dia seolah2 menyalahkan yoona.

  17. Trnyata Kyuhyun nyimpan perasaan khusus sama Y00na & jeal0us pd D0nghae yg prhatian ke Y00na,, Tp kesalahpahaman apa yg trjadi antara S00y0ung-Y00na-Kyuhyun smpai buat Y00na ngerasa brsalah dgn kerenggangan hubungan.a Kyuhyun-S00y0ung.?
    Kasian bunda.a Y00na, harus pulang dgn tangan k0s0ng krna gk bisa bawa Y00na pulang ke rumah mereka.,

Komentarmu?