Mask In Me (Chapter 1)

Autor               : SooNa

Title                 : Mask In Me (Chapter)

Leght               : Chapter

Cast                 : Im Yoon Ah – Lee Dong Hae

Other Cast       : Find By Yourself In Story

Genre              : Romance,Hurt,Family

Note                : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

PART 1

~

“Jangan tersenyum!” Ucap seorang pria padanya, dirinya tentu tak akan menuruti apa yang pria atau sahabatnya itu perintahkan, hanya dengan begini maka dirinya akan melupakan dan kembali berusaha untuk bangkit, apakah ia tidak boleh hanya untuk sekedar memberikan senyuman ini pada sahabatnya yang bahkan sangat ia jarang berikan pada orang lain?

Terlihat dijendela ruangan itu, daun-daun berguguran diterpa sang angin yang mulai berhembus menyambut kedatangan sang dewi malam, akh sepertinya musim gugur sudah menampakan dirinya saat ini. Tak ayal membuat suhu diruangan itu menjadi lebih dingin dari biasanya yang membuat dirinya sedikit ikut merasakan hembusan yang angin bawa untuknya.

“Cepatlah tidur, aku akan menelepon bundamu.” Ucap pria itu meninggalkan dirinya sendiri diruangan serba putih itu dengan bau khas obat-obatan yang menyengatkan indra penciuman siapa saja yang berada disini tak terkecuali dirinya yang sangat membenci bau ini seakan semuanya  mencekik dirinya. Entah sudah keberapa kalinya dirinya merepotkan sahabatanya untuk ikut andil dalam drama sandiwara kehidupan yang sengaja ia buat. Tak mau terus memikirkan semua itu lebih baik ia mengikuti apa yang disarankan temanya, ya tidur dan mencoba melupakan semuanya dan berharap ketika ia terbangun semua hal yang sekarang sedang menerpa hidupnya hanyalah mimpi belaka dan tak menjadi kenyataan.

~

“Selamat pagi.” Setidaknya itulah sapaan yang selalu ia dapatkan ketika menginjakan kaki dilantai gedung yang baru saja ia masuki terlihat gedung itu bertulisakan T-Art sebuah perusahaan pakaian terkenal di Korea yang menjadi sorotan saat ini karena pendirinya adalah seorang wanita muda yang sangat handal dalam bidang ini yang bahkan mungkin sudah mengubah dirinya dari seorang wanita biasa menjadi wanita luar biasa dengan hanya bermodalkan perusahaan kecil yang ditinggalakan sang ayah ketika ia masih duduk dibangku kuliah, mungkin juga faktor keturunan yang ia warisi dari sang ayah yang sangat berjiwa pembisnis sehingga ia bisa sampai batas ini walaupun ia juga tidak menyangkal kalau semua ini juga ditunjang dengan ilmu yang memadai sehingga mengharuskan dirinya untuk kuliah dengan sungguh-sungguh waktu itu.

Im Yoon Ah, nama itu tertulisakan pada papan nama yang sengaja dipajang diatas meja kerjanya, sekedar untuk pelengkap bukankah setiap pemimpin perusahaan akan ditemui benda ini pada setiap mejanya?

“Iyah bunda, tadi malam aku lembur ditemani Kyuhyun”

……………..

“Sudah, iyah aku tak akan lupa makan bunda .”

……………….

“Aku tutup.”

Wajahnya kembali sendu ketika baru saja ia mengakhiri telepon dengan bundannya sendiri, kemana wajah seorang Im Yoon Ah yang sangat berwibawa dan penuh ambisi yang masih tadi ia pasang ketika ia membalas semua sapaan para bawahannya walaupun terkesan agak tidak bersahabat itu tapi sepertinya itu lebih baik dibanding ia harus memasang wajah seperti ini.

Ia sangat berharap kalau bundanya tidaklah seperhatian padanya sangat seperti saat ini. Entahlah ia masih saja melamun dan seakan terhanyut terbawa dalam suasana yang sangat haru seperti sedang menyaksikan realita kehidupan drama yang mengharu biru sampai sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunanya dan kembali ia pasang topeng yang baru ia lepaskan tadi sebuah topeng sandiwaranya.

“Masuk.” Ucapnya ia langsung membenarkan duduknya dan berpura-pura sibuk dengan semua maf yang sudah sangat menumpuk. Dilihatnya seorang wanita yang sangat ia kenal, karena selain bundanya hanya dialah wanita yang menemaninya setidaknya 7 tahun kebelakang, dengan senyuman yang selalu menghiasi wajah wanita itu berjalan menghampiri Yoona dan duduk disofa yang memang ada diruangan itu tak jauh dari meja ‘kebesaran’ yang sedang Yoona duduki sekarang.

“Ada apa kesini? Ingat aku atasanmu setidaknya ini masih dikantor Nona Kwon.” Ucapnya sedikit kasar tapi ia tak peduli karena wanita yang ia bentak tadi pasti mengerti dengan sikapnya ini. Bukankah ia sudah kenal dengan dirinya sangat lama jadi tidak mungkin ia akan menganggap semua perkataan yang Yoona lontarkan tadi.

“Iyah Direktur sekedar memberitahukan saja kalau Rapat akan segera dimulai dan hanya kau saja yang belum hadir” Ucapnya seakan ia sedang tak berbicara pada atasannya sendiri bahkan ia tak memperlihatkan wajah ketakutan akan dipecat karena berani berbicara sedikit tidak sopan.

Seketika senyum berkembang diwajah Yoona selalu seperti ini hanya Kwon Yuri lah yang mampu membuatnya tersenyum selain Kyuhyun tentunya, Yoonapun beranjak dan pergi dari ruangan itu meninggalakn Yuri sendiri dan melangkah menuju lift yang akan menghantarkannya ke lantai dimana rapat diadakan.

“Akh.” Ucap Yoona seakan seseorang yang sedang melupakan sesuatu dan berhasil mengingat sesuatu itu. Yoonapun merogoh Saku blezernya dan muncullah sebuah botol kecil disana yang sedang Yoona genggam. Iapun menelan pil berukuran sedang yang tadi Yoona keluarkan dari botol kecil itu tanpa air minum yang menemaninya. Sekarang ia harus menyiapkan sebuah mental karena rapat kali ini akan membahas proyek yang lumayan besar dan juga banyak investor-investor yang ikut bergabung dalam proyek yang diusungkan perusahaanya dan tentunya Yoona sendirilah sang pencetus proyek. Tak salah memang kalau ia mendapatkan julukan ‘pembisnis muda jenius’ karena sampai saat ini proyek yang ia canangkan selalu berhasil dengan menghasilkan keuntungan yang tentunya tidak sedikit hingga membuat perusahaan yang ia bangun menjadi sebesar ini. Jerih payahnya selama hampir bertahun-tahun.

~

Semua mata mengalihkan pandangan pada Yoona ketika Yoona baru saja memasuki ruangan itu, dilihat semua yang duduk dimeja bundar besar itu semuanya pria jumlahnya tidak lebih dari 10 orang, seperti dugaanya karena memang rapat ini hanya dihadiri oleh pemegang saham dan para investor dan yang ia ketahui semua investor kali ini semuanya pria, soal pemegang saham dari dulu juga semuanya laki-laki hanya dirinya wanita tapi jangan salah walaupun ia wanita tapi ia pemegang saham paling banyak dan juga paling tinggi posisinya dari mereka semua yang bahkan dilihat dari umur saja ia terbilang paling muda. Hebat memang itulah kata yang sering Yoona dengar tentang dirinya kala orang itu mengetahui siapa seorang Im Yoon Ah sebenarnya dan juga tentang cerita masa lalunya sebuah perjuangan yang sangat melelahkan untuk membangaun perusahaan ini. Sepertinya tidak akan habis-habisnya kalau kita berbicara tentang Im Yoon Ah walaupun semua itu menurutnya hanyalah sebuah sandiwara belaka yang bahkan mungkin bagi semua orang Yoona yakin tak ada satupun yang mengetahui kebenaran tentang hidup yang sedang ia alami dulu dan bahkan saat ini, ia pastikan hanya satu orang yang tahu dan itupun tidak sepenuhnya.

Kembali pada rapat, saat ini giliran Yoona untuk menjelaskan idenya tentang proyek kali ini, dilangkahkannya kaki itu hingga ia berdiri didepan semua orang dalam ruangan yang langsung dihujani tatapan beberapa pasang mata seakan menunggu untuk mendengar ide briliantnya itu.

“Baiklah saya akan mempaparkan apa-apa saja yang sudah saya dan perusahaan saja canangkan untuk proyek ini.” Seketika ruangan menjadai gelap dan Infokus mulai dihidupkan menampilkan Power Point yang akan Yoona bahas disana tertera judul ‘How To Be A Perpect Couple’ yup rencananya pada musim gugur ini Yoona akan mengangkat proyek yang bertemakan tentang pasangan baik itu pasangan yang sudah meningkah ataupun yang belum hanya sekedar sebagai kekasih contohnya dan untuk mendukung pemasaran produk pakaian yang akan ia produksi tentunya ia membutuhkan bantuan-bantuan tertentu dan itulah gunanya investor yang hadir saat ini para investor yang hadir tak lain dan tak bukan adalah perwakilan dari tiap perusahaan.

“Seperti tema yang tertera kami akan membuat suatu produk bagi pasangan dimusim Gugur ini, walaupun musim gugur tidak seindah musim semi, secerah musim panas bahkan tak seromantis musim dingin tapi dimusim gugur ini kita semua dapat merasakan bagaimana kebebasan dalam artian bebas mengekspresikan diri kita terhadap orang lain. Berbeda seperti biasanya saat ini kami merencanakan akan membuat pakaian yang nantinya akan dipadupadankan dengan latar tempat maupun waktu.” Sejenak Yoona mengambil nafas, benar memang yang ia katakan sekarang bahkan ia seperti sedang bebas mengikuti apa kata hatinya, mengekspresikan semua ide yang sekarang dan kemarin-kemarin ada dipikirannya lewat sebuah pakaian.

“Sehingga dengan itu akan dengan mudahnya menarik peminat akan pakaian yang kita keluarkan, pakaian kali ini akan memunculkan dari tema itu sendiri perpaduan antara musim gugur,cinta dan kebebasan sehingga akan menghasilkan sebuah pakaian yang akan sangat didamba-dambakan oleh mereka diluar sana yang sedang dimabuk akan indahnya nama cinta baik itu perempuan ataupun laki-laki.” Ucapnya sambil menutup presentasinya itu dan kembali duduk dikursi yang ia tempati tadi dibarengi dengan tepuk tangan dari semua orang yang dengan sangat tenangnya mendengarkan apa yang Yoona tadi jelaskan tapi tidak untu satu orang diantara mereka. Seakan ia sedang mencibir Yoona dalam hatinya yang tentunya disebabkan semua perkataan yang Yoona lontarkan tidak ada satupun yang sama akan pemikirannya selama ini.

Cih kebebasan katanya, bahkan sampai saat inipun aku tak pernah merasakan itu  semua dan sekali lagi aku sangat terganggu dengan kata itu ‘cinta’ aku berani bertaruh  kalau dia sendiripun pasti belum pernah merasakan apa yang dimaksud itu cinta.

Ejeknya dalam hati, entah kenapa dirinya langsung merasa tidak cocok dengan partner kerjanya saat ini yang tak lain adalah Yoona, kalau saja bukan karena ayahnya pasti dengan senang hati ia tak akan datang saat ini, buat apa juga datang kalau sebenarnya semua yang ia lakukan harus selalu berasal dari ayahnya itu. Memang sekarang ia belum resmi sepenuhnya menjadi pemilik perusahaan keluarganya itu tapi setidaknya ayahnya harus memberikan kesempatan untuk mengajukan pemikirannya sendiri bukankah dimasa depan perusahaan itu akan dipimpin olehnya?

~

Two hearts with one word that is able to put it together, ‘love’ is only one word that can make its host people turned 180 degrees.

“Hmmm bagaimana kalau kita menggunakan dua bahan yang berbeda tapi ketika sepasang couple memakainya akan menciptakan kesan sama.”

Yoona seakan teringat pada salah satu kalimat dalam buku yang ia baca, entahlah apa karena tuntutan pekerjaan sehingga membuat dia harus lebih mendalami tentang semua hal yang berbau tentang pasangan sehingga iapun harus membaca novel yang bergenre romance yang bahkan baru pertama kali ia baca selama ia bisa membaca huruf-huruf tentunya.

“Maksudmu?” Tanya Yuri yang seakan tidak mengerti apa yang dimaksud Yoona, memang beginilah Yoona selalu mencurahkan semua idenya kepada Yuri baru oleh Yuri ide Yoona dipublikasikan pada devisi yang bertugas untuk menyusun semua desain tentang pakaian yang akan mereka buat.

“Begini misalkan untuk perempuan kita pakai kain yang halus dan lembut tapi untuk pria cukup yang lembut itupun jangan terlalu, pakaian itu jangan terlihat seperti pakaian couple baru setelah mereka saling berdampingan maka kesan couple dari pakaian itu baru terlihat.” Seakan tak habis kata untuk menjelaskan idenya Yoona merangkai sebuah kata yang pastinya akan dengan mudah Yuri cerna setidaknya itulah pikiran yang ada dibenaknya tak tahu kebenarannya apakah sahabatnya itu akan mengerti atau malah akan bertanya kembali.

“Bagaimana Soal warna?” Yoona sedikit tersenyum, setidaknya dengan pertanyaan yang Yuri lontarkan menandakan kalau sahabatnya itu mengerti dengan perkataan yang baru ia ucapkan tadi tapi ia kembali berpikir untuk menemukan sebuah jawaban untuk Yuri tentunya.

“Soal warna kita bisa buat bermacam-macam seperti kita buat warnanya sama tapi modelnya berbeda atau model sama tapi warna berbeda tentunya soal warna aku inginkan yang tidak terlalu mencolok karena ini musim gugur cukup dengan warna-warna seperti coklat,peach,hijau tua,orange pokoknya yang menggambarkan tentang musim gugur itu sendiri dan pastikan kita memilih bahan yang cukup untuk membuat orang yang memakai pakaian kita tidak merasakan kedinginan musim gugur.”

“Baiklah, kau memang hebat Yoong.”

“Yak aku atasanmu.” Yoona menjerit seakan tidak terima ketika tangan Yuri akan mengusap pucuk kepalanya, cukup hanya satu orang didunia ini yang melakukan itu padanya. Yuri lalu menurunkan tangannya saking terkesimanya terhadap ide Yoona membuat dirinya lupa satu hal tentang itu dan membuat Yuri menjadi sedikit merasa bersalah.

“Cerewet.” Ucap Yuri melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Yoona, sampai saat ini bahkan detik ini Yuri akui kalau dirinya masih belum sepenuhnya mengerti tentang sahabatnya itu, ia sadar kalau Yoona sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya dan itu ia lakukan dulu semenjak mereka baru kenal tapi itu jugalah yang membuat dirinya menyukai Yoona karena dengan sikap Yoona yang seperti itu ia seakan bebas menceritakan semua rahasia dan keluh kesahnya pada sahabatnya itu yang ia yakini pasti tidak akan bermulut bocor.

Dan memang Yoona bukanlah tipe mulut ember yang sering para wanita lakukan pantang baginya ia menjadi wanita seperti itu, toh hanya akan merusak citra dan harga dirinya saja bukan dengan kita merusak mulut kita dengan omongan dan pembeberan rahasia orang lain? apakah semua itu mendatangan keuntungan bagi kita? Tentu tidak yang ada malah mendatangkan kerugian karena dengan begitu maka banyak orang yang tak akan merasa nyaman ketika mereka berbicara kepada pada kita.

~

Pulanglah, jangan terlalu bekerja keras bahkan uang yang kau kirimkan masih banyak untuk kami. Apa kau tak merindukan bunda dan adikmu?

Wajah itu kembali, sendu. Apakah dirinya terlalu Workholic sehingga bahkan untuk sekedar pulangpun ia tak sempat? Bukankah ini semua ia lakukan untuk mereka berdua, siapa lagi kalau bukan dia yang bekerja tidak mungkin Yoona dengan sangat teganya menyuruh bundanya bekerja seperdi dulu, sekarang yang perlu dilakukan bundanya hanya diam dirumah menikmati hasil jerih payahnya dan juga adiknya Yoonjae yang baru masuk kuliah, itu akan sangat membutuhkan biaya besar sama sepertinya dulu, karena adiknya juga membawa jurusan bisnis manajement .

Direbahkan tubuhnya pada ranjang big size itu, tentunya Yoona bukan berada dikamarnya yang ada dirumahnya. sudah hampir bertahun-tahun juga ia hidup terpisah dengan dua orang yang paling ia sayangi didunia ini. Yoona tinggal disebuah apartement yang cukup dekat dengan perusahaanya setidaknya itu lebih melegakan bagi Yoona untuk hidup sendiri dari pada harus setiap harinya ia akan bertatap muka dengan bundanya dan juga adiknya seakan ia tak akan mampu untuk itu.

Mata mulai terpejam selimut hangat melilit tubuhnya, walaupun pemanas sudah dihidupkan tapi dirinya masih saja merasakan dingin disekujur tubuhnya. Hingga sang mimpi mulai membelai dan membawanya dalam dunia yang sangat ia dambakan untuk bisa nyata dalam hidupnya ini.

~

Matanya masih menatap seseorang yang sangat santainya duduk dihadapan dirinya, terus diperhatikan gerak gerik orang itu tapi tidak sedikitpun orang itu merasa terganggu dengan apa yang sedang Yoona lakukan malah ia mulai membalas tatapan itu dengan tatapan juga. Dan sama seperti dirinya Yoonapun tak masalah dengan hal itu, sudah kebiasaan bagi Yoona mendapatkan tatapan seperti itu sebelum-sebelumnya malah ia harus berterima kasih dengan semua orang yang menatap dirinya kala itu karena dengan mengingat semua itu membuat dirinya melangkah sejauh ini dan menjadikan dirinya ya seperti mereka lihat sendiri.

“Jadi apa tujuanmu menemuiku, apakah tentang pekerjaan atau yang lainnya?” Sekarang giliran Yoona yang menyesap Cappucino yang ia pesan setelah pria yang didepannya melakukan hal sama tadi.

“Tentu saja tentang pekerjaan.”

“Baiklah apa yang akan kita bahas Tuan Lee Dong Hae. Dan juga aku perlu mengingatkan lain kali kalau kau mau membahas tentang pekerjaan jangan ditempat yang seperti ini” Yoona merasa terganggu dengan kehadiran salah satu investornya, bagaimana tidak dia meminta Yoona bertemu disebuah Cafe saat Yoona tengah sibuk-sibuknya dikantor. Tapi mengingat kalau Lee Dong Hae nama pria itu adalah merupakan investor paling penting dalam proyek kali ini mau tidak mau ia menyanggupi untuk bertemu denganya.

Jengah, ya itu yang Yoona rasakan bagaimana tidak ketika dengan santainya Donghae membenci konsep tentang proyek mereka, bukankah ia menjadi investor karena suka terhadap tema itu sendiri tapi apa yang ia dengar sangat tidak masuk akal. Apakah Donghae sedang gila atau kenapa? Yoona kembali dibuat jengah oleh Donghae kali ini pria itu mengatakan alasan kenapa ia sampai bisa menjadi investor diperusahaanya yang tak lain dan tak bukan karena perintah ayahnya. Alasan macam apa ini apakah orang ini mencoba bermain-main dengan dirinya?

Sampai detik tadi berlalu bahkan belum ada yang tidak suka dengan konsep yang Yoona ajukan, dirinya selalu saja mendapatkan pujian dari semua konsep yang dengan sangat ajaibnya turun dari dirinya tapi kenapa tidak dengan Donghae?

“Kenapa kau tidak suka dengan konsepku?” Tanya Yoona dirinya sedang mencoba meredam amarah karena orang ini semakin memancing amarah itu untuk keluar, apakah ia tidak tahu kalau Yoona akan dengan mudahnya marah ketika seseorang dengan lantangnya menentang kehendak dirinya. Akh Yoona lupa kalau dirinya dan juga Donghae baru saling kenal itupun juga dipertemukan bukan dalam keadaan normal menurut Yoona, baginya normal itu adalah perkenalan yang terjadi tidak dalam terikat apapun. Tapi dirinya dan Donghae saling kenal karena terikat masalah pekerjaan bukankah tanpa ingin berkenalan satu sama lainpun pasti dengan sendirinya mereka akan saling mengenal karena pekerjaan mengharuskan itulah yang menurut Yoona tidak normal.

“Konsepmu sangat tidak benar menurutku karena kebabasan itu tidak ada didunia ini kita selalu terikat dan juga tentang cinta apa kau pernah merasakan semua itu?”

“Apa katamu? Kalau begitu kau batalakan saja kerja sama diantara kita tidak usah mengomentari konsepku seperti itu.” Entah sejak kapan mereka berdua menjadi saling beradu argumen, untungnya Cafe yang mereka datangi dalam keadaan sepi hingga mereka tidak menjadi trouble maker disini.

“Terserah diriku mau melanjutkan atau membatalkan, lagi pula kau pasti akan sangat membutuhkan bantuanku.” Dongahe pun pergi dengan meninggalkan sejuta rasa kekesalan dihati Yoona. Bagaiaman ada manusia seperti itu batin Yoona.

~

 

51 thoughts on “Mask In Me (Chapter 1)

  1. baguss, lanjut terus ya..
    masih banyak yang belum aku tahu di ff ini, mungkin ffnya akan sedikit rumit..
    terlebih soal percintaan.. menginggat sifat keduanya yang sama-sama keras kepala dan mungkin sama-sama gak mau kalah..
    pasti bakalan seru, terlebih kisah cinta keduanya..
    ditunggu kelanjutannya ^^

  2. kayanya seru nih….
    paling menarik klo YH berantem & beda argumen… jadi perjalanan cintanya pasti seru & ga basi… hihihi…
    lanjutkan..

  3. Awal2 agak ngebosenin karna terlalu banyak penjelasan, jd ada sebagian kata2 yg aku lewatin buat baca di awal2. tp setelah pas ttg haeppa gasetuju dgn ide yoong, disitu mulai asik dibaca. Ceritanya seru. Penasaran jg sm knp yoong sikapnya jd begitu. Dan kayanya yoong sakit. Hehe mian kalo kebanyakan comment. Lanjut terus (ʃ⌣ƪ)

  4. Kyaknya bkal gaa berjalan mulus nih hub keduannya ,, kenapa donghae gaa suka sama kpnsep yoona , ? Apaa karna dia gaa diberi kebebasan sama appanya , dan gaa percaya sama cintaa , ditunggu part 2-nya,

  5. knp eomma’y yoona bgtu mngkhwtrkn yoona…? apa krn yoona jRang pLng ato knp…? awaL p’tmuan dah b’adu argumen nie…!? dtnggu part sLnjut’y

  6. Pasti ada sesuatu nih dari yoona??omooo jadi penasaran.sepertinya kisah cinta nya akan sdikit rumit klo ngeliat watak yoonhae yg sama2 keras.tp jujur sy suka sm Watak mrk yg kygitu,berawal dari keangkuhan berubah jd kepedulian ahhahhh pasti so sweet saat mrk akhirnya jth cinta,,hehehhe penasaran thor,,ditunggu next part nya ya,,overall,congratz ya thor ff nya bagus….

  7. yoona terkesan dingn dan menakutkan? d sni dy punya penyakit y? bagai hidup di balik topeng yang mngerikan..tidak mmperblehkanny trllu bebas dalam berekspresi(wajah dan kpribdian)mksudnya
    nextt

  8. Dipart ini aq masih belum paham sama jalan ceritanya soalnya buat q part ini terlalu detail jadi kalo buat aq harus baca ulang supaya paham…

    Ditunggu part 2nya,siapa tau aq udah ngerti arah jalan ceritanya…

  9. thoor aq ska bngd sma crita ny,,
    cpat dlnjtkan yah n jgn lma2 thoor!!
    aq ska sma karakter mrka disni!!

  10. Yoona eonnie jutek, donghae oppa juga jutek. Aish, daebak.
    Jarang nih ada ff kayak gini.

    Daebak ffnya thor.
    Aku jadi penasaran.
    Next ditunggu.
    Fighting.

  11. Astaga ini donghae knpa lagi.
    Knpa dia gk setuju sama ide yoona
    Padahal yang lain aja setuju..
    Dan kayaknya sifat mereka sama2 keras deh.

  12. Y00na cma nunjukin senyum d depan sahabat.a, Kyuhyun & Yuri aja,, sementara kalau sama 0rang lain jd dingin lg,.
    Kenapa jg nahan diri buat gk pulang nemuin Bunda & Adik.a??
    D0nghae jangan kasar k Y00na^^

Komentarmu?