Goodbye, Love (Drabble)

GoodbyeLove#2 (2)

Fanfiction by Ladyoong

Title     :  GOODBYE, LOVE

Main Cast    :  IM YOONA and LEE DONGHAE

Genre  :  HURT and ANGST

Rating :  PG 13

Type    :  DRABBLE

Disclaimer       :

Stories are mine, pure mine. Casts belong to God, their agency, their parents, their group and their fans. Sorry for typo(s) and grammar error. Give me your comment. Bashing and plagiator not allowed. Don’t be silent readers.

N/A     :

Annyeong! Ini kedua kalinya ngirim ff kesini. Pas ngeliat respon dari ff sebelumnya banyak yang minat bacanya >,< sequel buat ff Because Ice Cream dalam tahap pembuatan. Ohiya, buat ff yang ini udah pernah diposting di akun pribadi sebagai main castnya Yoona-Kris. No sequel >,< masih banyak utang ff yang lainnya. Kunjungi juga wp aku sama yang suka Yoona eonnie >> ImYoona Fiction /promosi/apa Thanks before~

xxx—xxx

Jika itu yang membuatmu bahagia, Goodbye…

So long so long goodbye…

Takdir. Semua orang pasti mempunyai garis takdirnya masing-masing. Inilah takdirku, takdir yang mengenaskan. Mengapa kita harus bertemu? Mengapa aku mempunyai perasaan terlarang padamu? Mengapa perasaan ini semakin kuat?

“Apa maksud semua ini? Jelaskan padaku!” Donghae meninggikan nada suaranya. Rahangnya mengeras tanda dirinya sedang kalap dan emosi. Tatapannya tetap mengunci sebuah objek di hadapannya. Menunggu jawaban atas pertanyaannya tadi.

Yoona hanya menunduk, menggigit bibir bawahnya kencang. Menahan suara isakan yang kapan saja bisa meluncur bebas.

“Jangan diam seperti ini! Jawab pertanyaanku! Kenapa kau memutuskan untuk menerimanya, Yoong?”

Yoona memberanikan diri untuk menatapnya. Ketika merasa kedua tangan milik Donghae mencengkram kuat kedua bahunya. “Aku mencintainya. Sangat mencintainya,”

Donghae merasa aliran darahnya mendadak terhenti. Oh shit! Kenapa efeknya begitu hebat seperti ini? Dadanya terasa bergemuruh menahan rasa nyeri yang begitu hebat. Dua kalimat itu mampu membuat semua organ tubuhnya terasa mati. Perlahan, kedua tangannya terlepas begitu saja dari bahu mungil itu. Terdengar suara tertawa miris dari balik bibir milik pria bermarga Lee tersebut.

“Begitu ya?” Donghae sekali lagi tertawa, miris. “Jadi, janji itu sudah tidak berlaku lagi?” kalimat terakhir lebih tepat di ucapkan untuk dirinya sendiri.

Yoona melongos melihat reaksi pria di hadapannya. Menahan dirinya sekuat mungkin untuk tidak memeluk tubuh jangkung itu.

“Kita sudah berakhir, Donghae. Memang seharusnya seperti itu. Semua ini, perasaan ini seharusnya tidak pernah ada,”

“Kau menyesali semuanya? Termasuk perasaanmu padaku? Begitu?”

“Kau kenapa? Perasaan itu sudah kubuang jauh-jauh hari, sudah mati.”

Donghae tersenyum miris. Terkejut dengan kata-kata tadi. Kau pria bodoh, Lee Donghae.

“Kita masih mempunyai waktu enam menit lagi,” melirik sekilas kearah jam tangannya. Menatap wajah cantik di depannya. Merekam dengan sebaik mungkin setiap lekukan dan menyimpannya dengan baik di bagian terdalam saraf pengingatnya.

“Kau sangat cantik, Im Yoona.”

Yoona mati-matian menahan air matanya untuk tidak keluar. Ia tak mau kelihatan lemah di hadapan pria ini. Biarlah, ia egois untuk saat ini.

“Dengarkan perkataanku baik-baik.” Ada jeda di sana, “Berjanjilah setelah ini kau harus bahagia. Kalau ada sesuatu yang menjagal lebih baiknya kau ceritakan pada calon suamimu. Kau mau berjanji padaku?”

Demi apapun! Yoona merasa tokoh antagonis di sini. Bulir-bulir air mata itu jatuh begitu saja, meluncur bebas seiring suara isakan.

“Maaf…” suara lirih dari Yoona begitu terdengar jelas di kedua telinga Donghae. Lantas, sekali gerakan Donghae membawa tubuh bergetar itu kedalam dekapannya. Hanya pelukan singkat.

“Berhenti menangis. Kau hanya perlu ingat dengan baik. Aku mencintaimu dan berlaku untuk selamanya”

Yoona masih terdiam dalam isakannya. Memejamkan kedua iris cokelatnya sebentar merasakan pelukan singkat dari Donghae. Dingin. Kemana pelukan hangat yang biasanya ia dapatkan?

Donghae menjatuhkan telapak tangannya diatas kepala Yoona. Mengacak pelan tanpa berniat merusak dandanan Yoona. Donghae memberikan seulas senyumannya, sebelum benar-benar meninggalkan tempat itu.

“Jaga dirimu. Dan, sekarang aku harus pergi. Saranghae, Im Yoona.”

Yoona tersekiap menahan langkah pria itu. Cukup, cukup membohongi perasaannya. Air matanya kembali jatuh dan membasahi sebagaian belakang tuxedo milik Donghae. “Kenapa harus pergi?”

“Itu memang seharusnya. Cerita kita sudah berakhir,”

Donghae melepaskan tautan tangan Yoona melangkah kembali tanpa sedikit berbalik. Yoona memandang miris punggung tegap itu. Hatinya semakin terasa nyeri mendengar terakhir ucapan Donghae, sebelum punggung itu benar-benar menghilang dari balik pintu.

Goodbye, my sister…”

xxx—xxx

Sosok itu masih terdiam di tempatnya. Memejam sebentar kedua matanya. Cengkraman tangannya semakin kuat pada stir mobilnya. Bunyi lonceng gereja terdengar di kedua telinganya. Seakan mengalun mengejek padanya.

Ia benci dengan takdirnya. Tuhan terasa tak adil padanya. Ia barusaja mendapatkan kebahagiaannya tapi dengan cepat juga kebahagiaan itu di rampas. Jika memilih, lebih baik ia tidak terlahir sebagai seorang Lee Donghae.

Mencintai adik kandungnya sendiri. Apa itu terdengar begitu konyol? Begitu konyol sampai-sampai ia ingin meneriaki dan menyalahkan takdirnya. Nyatanya, Im Yoona gadis yang amat di cintainya tak lebih seorang adik kandung baginya. Saudaranya yang bahkan sebelumnya tak pernah ia ketahui. Baru akhir-akhir ini ia mengetahui semua kebenarannya.

Shit! Ia mencintai gadis itu, sangat! Donghae mengerang frustasi mengacak tatanan rambutnya. Memukul stir mobilnya sebagai bentuk pelampiasannya.

Taklama sebuah senyuman muncul di kedua sudut bibirnya. Entahlah, apa maksud senyuman itu.

“Jika aku tak bisa memilikimu maka orang lain juga tidak akan bisa. Kau hanya milikku, Im Yoona. Persetan dengan semuanya! Yang jelas, aku mencintaimu dan hanya aku yang boleh memilikimu seorang,”

Tangannya menekan sebuah tombol remote ukuran sedang di genggamannya. Menatap sekilas kearah gedung gereja di depannya. Bibir itu mengucapkan sesuatu.

1…

2…

3…

BLAM! DORRRR!

—THE END—

32 thoughts on “Goodbye, Love (Drabble)

  1. sad end,,trnyta yh saudara kandung??
    Dan yg ditembak hae siapa??hae bunuh dirikah??
    Keep writing and fighting for author

  2. Ternyata YH saudara kandung..
    Itu donghae gk jd pergi kan?
    Tp pd akhirnya dia bunuh diri *mungkin* di dpn gereja pas yoona menikah

  3. donghaenya sedikit menakutkan hehehe
    tapi itulah cinta, terkadang bisa membuat orang yang merasakannya tidak berfikir dengan hati, melainkan dengan nafsu.. #apadeh *sokbijak*

  4. sad end knp yh hRz jd saUdra kndung…? apa donghae mnruh bom d gereja n apa itu suara bom dr gereja…!? ah,aq ga tau hnya author yg tau 😉 ..!? dtnggu ff yoonhae Laen’y yg pZt jngn sad end

  5. aku pernah baca cerita begini, cast nya yoonhae. Tp disitu haeppa nya udh berhasil milikin yoong seutuhnya, cuma yoong nikahnya sm taecyeon. Keren2. Ditunggu cerita lainnya ^^

  6. wow!!!!hae oppa meledakkan gereja tu!!!?cinta terlarang oppa kasian yoongie 😥
    Daebak critanya kereennnn

  7. itu mah terakhir nya ngebom gereja kali…bukannya nembak atau bunuh diri…authornya sihh ngasih kodenya ” Dorr” bukannya “Dhuaarrr!!!!” heeeheeeheee…afterall…ff nya bagus. aq juga pernah baca yg kayak gini, lebih sad lagi malah…lebih nyesek lagi bacanya. mungkin klo dipanjangin dengan ditambahin beberapa konflik lagi bisa lebih greget ceritanya. btw, good job!

  8. Donghae bunuh diri …??
    saudara kandung kok marga nya LEE & IM … ??? *mikir keras
    ga ada reaksi apapun dari Yoona …????

  9. WHAAT!! It gereja ny di BOM..! sadis..but cinta emang kadang bisa begitu menakut kan yah..tapi..Yoona gimana..? Mereka saudara kandung..ck..nyesek..but,keren nich drabble…like ^^

  10. sequel, sequel, sequel #demo.dadakan
    wah… sequelnya dong, kan ceritanya masih nge-gantung gitu. yang di tabrak haeppa itu siapa? calon suami yoong eonni? atau malah yoong eonni? atau malah bunuh diri?

  11. waahh..parah,hae oppa parah,terllu berobsesi pd yoona…ksihan,trus klu yoona dah kna bom trus mati nah hae oppa nya sendri ikut mati? tp inti crita kren juga..
    bgini deh klu cinta sesama saudara –“

  12. Waduh.
    Cinta terlarang ya.
    Karakter Donghae oppa di sini beda. Walau singkat tapi ngena.
    Donghae oppa membom gereja itu.
    Ckckck…

    Daebak ffnya.
    Ditunggu ff YH lainnya.
    Keep writing.

  13. mianhae nh thor
    sebenernya aku kurang suka sama ff yg bercerita ttg percintaan sodara kandung
    maupun castnya YH tetep g dpt feelnya T…T
    mianhaeyo author 😦

Komentarmu?