For You (Two Shoot-END)

for you3Title : For You

Author : Lee Hanna

Cast : Im Yoona, Jessica Jung (Sicca), Lee Donghae, Choi Minho, Choi Siwon, Yesung

Genre : two shoot, Romance, sad, Family

Rating : G

Title : For You

Note : mian terlalu lama ngepost kelanjutan yang ini. semoga masih ada yang ingat *yasinan

Jangan lupa RCL ya chinguuuu :**

nambah lagi nih, yang untuk ff sebelumnya… mian kalau ada beberapa komen yang termoderasi T.T tapi sudah admin tampilkan komen nya. admin gak tau kalau beberapa komen akan di mintai persetujuan admin dulu. gumawo buat yang sudah memberi tahukannnya. ^^

tetap RCL ya.. kalau masih di moderasi kasi tau admin, biar admin rujakin wordpressnya -_,- ^^

enjoy with this fanfic 🙂

 

Kisah cinta yang indah tak selamannya harus berakhir indah juga kan?

Dan kisah cinta yang sedih tak selamanya harus berakhir dengan sedih juga…

Tapi kemungkinan itu hanya sedikit

Aku iri dengan cinderella. Ia bisa mendapatkan pangerannya dengan mudah

dan menjalankan rintangannya dengan bantuan peri.

Andai saja setiap manusia memiliki peri

Aku pasti sudah bersama namja itu saat ini…

Mungkin kisah cinta yang sedih memang harus berakhir sedih juga…

 

 

Yoona POV

 

boggoshippeo~

kata kata itu yang sangat tepat untuk menggambarkan bagaimana perasaanku saat ini. Namja yang ada di hadapanku saat ini sedang menatapku dengan tatapan nya yang teduh itu. Seketika jantung ku berdegup kencang setelah satu tahun tidak melihatnya.

“Yoona-san” ucap manajerku padaku yang masih saja terdiam kaku menatapi namja itu

“oh… ”

“we’ll be late now” ucapnya. Aku hanya mengangguk dan mengikutinya dari belakang meninggalkan namja itu berdiri mematung sendiri di gedung yang besar ini.

****

Yah… hari pertamaku di korea setelah satu  tahun di Jepang di awali dengan hari yang seperti ini. Kenapa di hari pertama harus bertemu?

Aku ke korea untuk kepentingan kerja. Semenjak pergi dari rumah Jessica, aku tinggal di Jepang dan memulai sesuatu yang baru dari nol. Benar benar nol. Aku bahkan pernah kerja sebgai pengepel lantai toillet umum. Menyedihkan!

Aku hanya sesekali menghubungi keluarga tiriku di korea. Hanya meneleponnya saja. Dan sesekali mengirimkan mereka barang. Biar bagai manapun sekarang aku sudah sangat berkecukupan kehidupannya setelah bertemu dengan orang korea yang awalnya aku mengira ia sama miskinnya denganku hingga setelah satu minggu ia mengajakku untuk kerja di kantor appanya yang sangat mewah. Dan saat itu juga aku sadar kalau ia selama ini membohongiku dengan mengatakan kalau ia tidak memiliki apa apa. Dan karena itu juga aku sampai setinggi ini.

=drrrt drrrt=

“yeobseyeo?” jawabku saat meeting sudah selesai

“kau sudah sampai di korea?”

“oh, oppa… mian ne, aku tidak mengabarimu tadi”

“gwaenchana~ apa kau masih banyak pekerjaan di sana?”

“nde…”

“baik lah. Jaga dirimu…”

“nde, gumawo” sambungan teleponnya terputus dan aku langsung melangkahkan kakiku mencari taxi.

Satu hal yang masih ku pikirkan saat berada di dalam taxi, kenapa donghae bisa ada di sana? Bukannya ia tidak bekerja di sana? Sudahlah! Untuk apa aku pikirkan dia

***

“jinjja?”

“nde… datanglah ke sini”

“noona di mana?”

“hmmm” aku melihat sekitar restaurant ini “cherry choco restaurant” ucapku setelah melihat papan namanya

“nde, jamkaman” ucap namja itu lalu menutup teleponnya. Aku di sini duduk sambil menunggu. Melihat orang lalu lalang di sekitar sini, aku sangat rindu seoul. Semenjak aku di jepang, kerjaanku hanya kerja dan kerja di kantor appa siwon. Sedangkan siwon bekerja sebagai dokter. Yah, begitulah selama setahun ini. Sangat membosankan bukan? Meski perilaku siwon sangat baik padaku

“noona!” sapa seorang namja setelah beberapa lama aku menunggu. Namja itu berjalan ke arahku, ia masih sama seperti yang dulu. Ia memesan minuman sebentar dan membawa nya ke sini

“apa kabar noona?” tanyanya padaku dengan ramahnya

“baik, bagaimana denganmu?”

“yaah seperti itulah” ucapnya sambil menyeruput minumannya “bogoshippeo noona” ucapnya lagi

“jinjja?” tanyaku sambil sedikit tersenyum

“kenapa kau lama sekali di jepang?”

“kau pikir di jepang itu mudah?” protesku “aku bahkan harus kerja di sana sini sebelum menjadi speerti sekarang ini”

“sekarang kau kerja di mana?”

“periklanan”

“lalu ke korea kenapa? Mau ketemu donghae?”

“aniya~ ada urusan kerja dan besok mungkin sudah pulang”

“mwoya?~ kau belum sehari di sini dan sudah mau pulang?!” pekiknya dan sontak membuat pengunjung di sini menatap kami

“kecilkan suara mu~”

“noona, aku yakin donghae hyung sangat merindukanmu! Mana betah dia sama jessica noona”

“mereka kan sudah menikah. Bagai mana bisa aku tetap di antara mereka?”

“aniya~ aku belum menikah” aku langsung berbalik melihat suara namja yang ada di belakangku. Lee donghae?! Dengan baju yang sama seperti yang ku lihat tadi dan sekarang ia duduk di sampingku

“annyeong” sapanya sambil tersenyum padaku

“lama kali kau datang hyung~” kesal minhoo

“mian ne” ucap donghae. Tapi tatapan matanya tak henti menatap ku yang juga menatapnya. Aku sangat merindukan namja ini

“kau… kau mengikutiku?” tanyaku

“aniya… tadi aku melihat mu. Seperti de javu dan sekarang minho meneleponku menyuruhku ke sini” aku langsung beralih menatap minho.

“mwo?” tanyanya kaget

“tadi itu sangat kebetulan aku melihatmu” ucap donghae lagi. ia tersenyum padaku.

“sepertinya kalian harus bernostalgia dulu, aku harus pergi noona”

“minho-ah”

“aku harus mengikuti latihan bola. Annyeong noona, hyung” namja itu pergi meninggalkan kami berdua yang sedang awkward maksimal.

“bogoshippeo~” ucapnya padaku “aku mengundurkan pernikahannya dan berniat untuk membatalkannya kalau kau datang lalu kembali padamu yoong” ucap donghae. Aku langsung menatapnya

“mwo? jadi kalian belum menikah?”

“aniya…” jawabnya. Seketika aku merasa ada kebahagiaan di dadaku, apa ini artinya kami memang harus bersama? Jalan takdir membawa kami kembali ke awal di mana aku dan donghae menjalin kasih berdua. Takdir dan cinta memang sulit.

***

 

 

Ku lihat rumah ini dari jauh. Dulu aku sangat mudah sekali keluar masuk dari sini. Tapi sekarang rasanya seperti segan. Setelah menyelesaikan pembicaraanku dengan donghae tadi, aku langsung ke sini untuk menemui Jessica eonni.

Ku langkahkan kakiku memasuki pintu pagarnya dan menekan bel pintunya

“nde…” tiba tiba seorang ahjumma keluar masih dengan roll di rambutnya

“yoona?” ucap yeoja itu. Ku kembangkan senyumku dan berhambur memeluk yeoja paruh baya itu

***

“kenapa lama sekali kesini nya?” tanya yeoja itu khawatir

“mian ne eomma. Aku menghabiskan uangku di sana untuk kehidupan sehari hari dan kerja. Dan sekarang aku baru bisa kembali karena ada uang yang cukup”

“eomma meneleponmu tapi kenapa kau tidak mengangkatnya?”

“mian ne, aku menjual handphoneku” yeoja itu beranjak ke dapur

“kau tinggal di mana sekarang? Sejak kapan di korea?”

“aku baru hari ini di sini eomma. Aku ada urusan kerja ke sini” ucapku mengikuti eomma ke dapur “tidak usah repot repot” ucapku lalu mengambil air di dispenser

“kau masih seperti dulu yoong. Eomma merindukanmu”

“na do eomma”

“apa kau bahagia di sana?” aku berhenti minum dan menatap tatapan eomma yang seolah berharap sesuatu dariku

“nde… eomma?”

“eomma juga”

“sicca eonni eodi?”

“yeoja itu… eomma tidak tau pasti masalahnya dan donghae, yang pasti sudah tiga hari lebih ia tidak makan dan  mengurungi dirinya di kamar smabil menggenggam handphonenya”

“j-jeongmal?” tanyaku. Aku berjalan masuk ke kamar jessica dan melihat yeoja itu duduk seperti orang depresi di atas kasur. Ia memeluk kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di kedua lutut itu.

“eonni” ucapku pelan. Ia mendongkakkan kepalanya

“yoong. Long time not see you” ucapnya dengan suara serak. Masih terlihat jelas di matanya ada lingkaran hitam karena tidak tidur mungkun, ani, bukan mungkin lagi. tapi memang yeoja ini sudah gila karna donghae. Aku mendekat dan duduk di sampingnya. Ia tersenyum padaku meski aku tau itu hanya paksaan dari bibir yang ia tarik paksa

“gwaenchana? Manhi appeo?” tanyaku

“nde”

“waeyeo?”

“eonni rasa kisah cinta eonni terlalu buruk”  aku terdiam sejenak. Yang buruk itu adalah kisah cintaku. Harus menahan rasa di saat keadaan justru tidak mendukung

=drrrt drrrt= yeoja itu segera mengambil handphonenya namun ia terdiam dan mengembalikan letak handphonenya lagi. ku raih handphonenya dan melihat sms yang masuk. Ternyata hanya sms dari operator.

“sms siapa yang eonni tunggu? Donghae?” tanyaku, yeoja itu mengangguk. Ku cari nomer donghae di handphonenya dan memanggil nya. Tapi namja itu tak juga mengangkatnya. Apa donghae sibuk?

“dia tidak akan mau” ucap jessica. aku terdiam. awalnya aku hanya mau menceritakan baik baik soal aku dan donghae. Tapi ternyata aku malah berbalik membantu hubungan jessica dan donghae. Aku memang bodoh.

Ku ambil handphoneku dan memanggil donghae. Tak beberapa lama terdengar suara namja

“yeobseyeo?” namja ini mengangkatnya seperti yang sudah ku duga.

“dia mengangkatnya?” tanya jessica. aku berjalan keluar kemar ini “oppa… aku ingin bicara padamu, bisa kita bertemu besok?”

“tentu yoong. Di mana?”

“aku sms alamatnya ya?”

“nde” ku matikan handphonenya dan menarik nafas panjang

***

“yeobseyeo?”

“yoong, ”

“nde oppa?”

“kau belum tidur?”

“belum, oppa belum tidur juga? Masih banyak pasien?”

“ani, tadi pasien terakhir dan sekarang sedang di rumah. oppa rasa rumah sepi tanpamu” namja itu terkekeh geli di sebrang sana

“aigo… ”

“kapan pulang? bogoshippeo”

“mungkin besok oppa”

“kenapa cepat sekali? Kau bilang kau rindu korea”

“aku rasa sekarang sudah tidak lagi, sekarang aku malah merasa benci dengan negri gingseng ini haha…” aku tertawa garing, jelas garingnya

“waeyeo?”

“animnida…”

“apa klient mu itu baik?”

“nde, ia sangat protektif padaku… aku jadi sedikit risih”

“haha… mungkin ia takut dengan masa laluku”

“masa lalumu?”

“ah, lupakan saja… kau sudah makan?”

“sudah oppa…”

“tidurlah, besok kau harus pergi ke jepang lagi kan?”

“nde,”

“jaljaeyeo”

“nde….” ku matikan sambungan teleponku dan duduk diam di sini. Di kamar hotelku. Ku kemas barang barangku, seharusnya aku tidak kerumah jessica tadi. seharusnya aku tidak minta untuk bertemu dengan minho tadi.

Aku diam sejenak. Duduk di ujung kasur. Apa jalan yang ku ambil ini sudah benar?

***

Aku duduk di bangku taman putih ini. Angin sepoi sepoi menerpa wajahku. Tak beberapa lama ku lihat donghae berjalan ke sini. Ia tersenyum padaku, semakin ia mendekat ia sadar siapa yeoja yang ada di sampingku. Namja itu merubah ekspresinya seketika.

“gumawo sudah mau datang” ucap jessica langsung berhambur memeluk donghae yang berada tepat di depanku. Namja itu terdiam kaku.

****

“mian ne, ucapku. Aku tidak bermaksud. Biar bagaimana pun ia lebih memerlukanmu dibandingkan aku”

“tapi aku membutuhkan mu yoong”

“aku minta maaf oppa. Aku sudah menikah…. choi siwon. Namja itu adalah suamiku” aku membuka handphoneku dan memperlihatkan panggilan siwon yang sangat banyak di kontakku

“n-nde?” namja itu berhenti membolak balikkan daging di atas panggangan itu

“jessica juga… dia sudah kehilangan indra perasa nya. Lidahnya sudah rusak ku rasa” ucapku lagi

“m-mworago?”

“kau tidak tau? Ia mengidam penyakit itu sudah enam bulan terakhir saat kau sudah jarang menghubunginya lagi” namja itu terdiam

“kenapa gosong?” tanya jessica saat baru datang dari toilet. Ia duduk di samping donghae dan membolak balikkan daging itu

“apa di jepang ada hal yang semacam ini? Aku rasa kau sudah muak makan sushi yoong” ucap jessica. ia tampak lebih ceria. Bahkan sangat. Dengan hanya melihat namja itu saja yeoja itu sudah seceria itu.

Berbeda dengan namja yang ada di sebelahnya.

***

Hari menunjukkan pukul satu siang. Satu jam lagi aku sudah harus ada di bandara.

Ku tatap pantulan wajahku di depan cermin dan merapikan sedikit rambutku. Mereka tidak tau aku pulang hari ini juga. Jadi sebaiknya aku segera pergi dari hotel ini.

Saat aku mau mengambil koper, kau mendengar bunyi. Ku buka pintu nya dan menemukan donghae menatapku. Matanya terlihat sembab

“ini yang kau maksud yoong?” tanya nya padaku langsung ke inti pembicaraan. Ia memajukan langkahnya hingga aku dengan terpaksa mundur melihat namja yang sudah berkoar koar penuh kemarahan ini

“aku sangat mencintaimu tapi kau dengan mudahnya memberikanku pada yeoja lain. Kau pikir aku apa?”

“o-oppa” ucapku mulai ketakutan. Tubuhku terhenti ketika punggungku menabrak tembok

“kau sudah menikah? tsk” namja itu memegang daguku. Matanya terlihat sayu seperti habis menangis.

Sedetik kemudian namja itu mencium bibirku. Melumatnya kasar hingga ku rasakan ada yang asin di ujung bibirku. Setelah ciuman itu lepas, ku raba ujung bibirku yang sudah mengeluarkan sedikit darah

“jinjja~” ucapku, dn kini aku mulai mengeluarkan air mataku. Namja itu kemudian menghapus darah di ujung bibirku dengan jempolnya lalu menciumnya kilat

=drrrrt drrrt= ku dorong tubuh namja itu dan segera merogoh kantong jas ku

“yoong, kau hari ini berangkat kan? oppa tunggu di bandara ne?”

“nde oppa…”

“sudah di bandara?”

“sudah op-” donghae langsung menarik handphoneku dan melihat panggilannya. Ia langsung melempar benda itu ke sofa.

“mwoya?!” kali ini aku tidak bisa diam melihat sikap kekanakannya. Namja itu menarikku ke kasur dan menjatuhkankku ke kasur hotel yang empuk ini. Aku sedikit tidak menyangka dengan sikapnya yang bisa di bilang gila ini. Namja itu menimpa tubuhku namun tangannya menahan tubuhnya agar tidak mengimpit tubuhku.

“i-ini tidk benar oppa… aku, tidak bisa melakukan ini” ucap ku lalu memalingkan wajahku. Namja itu menarik daguku lalu menatapku dengan tatapan tajamnya. Ia mencium bibirku lembut. Tak beberapa lama di lepaskannya tautan bibir kami, memberi peluang untuk saling bernafas

“kau egois oppa”

“egois? Aku egois karna kamu egois duluan yoong, kamu pikir Cuma kamu yang bisa bersikap egois begini?”

“m-maksudmu oppa?”

“kau pergi meninggalkanku dan menikah dengan namja lain”

“maka dari itu menikah lah dengan jessica eonni”

“aku akan menikah… tapi setelah…” namja itu mencium bibirku lagi. aku tau, apa yang ingin ia lakukan. Demi apapun aku tetap tak bisa memberontak. Meski sudah berulang kali aku memukul dadabidangnya, namun ia masih tetap menahan ku, menjepitku di antara tubuhnya dan tembok. Hingga akhirnya kami melakukan hubungan yang tidak sepantasnya kami lakukan.

***

Donghae menarik selimut menutupi tubuh naked kami.  aku terdiam sejenak mengatur nafasku yang berantahkan. Hal yang paling berharga ku sudah hilang untuk namja yang jelas jelas tidak akan ada di sampingku kelak. Aku berbalik mebelakangi namja itu dan terdiam memikirkan masa depanku. Tiba tiba tangannya memeluk perutku dari luar selimut

“kau masih mau pisah denganku dan memberikan ku pada eonni mu?” tanya donghae lagi. aku diam sejenak.

“nde” jawabku

“mwo? kau memang keras kepala” kesalnya. Aku menarik selimut dan melilitkannya di tubuhku lalu berjalan ke sofa dan mengambil handphone

“YAK! AKU BISA MATI KEDINGINAN TANPA SELIMUT!”

=yoong, siapa tadi?= itu salah satu sms dari siwon oppa. Selebihnya adalah panggilan tak terjawab berulang kali =aku menyusulmu ke korea~ kalau kau jadi pulang ke jepang, setelah di jepang sms oppa… oppa akan kesana mana tau kau tidak jadi pulang ke jepang= ku lirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah tiga

“setengah jam, seharusnya aku sudah ada di jepang sekarang” desisku pelan. Ku lihat kebelakang, donghae sudah siap dengan pakaiannya lalu melempar tubuhnya di atas kasur lagi

“oppa sangat lelah…” aku menatapnya dalam diam “kau tidak lelah?” tanyanya padaku. Sikapnya berubah seketika

“s-suamiku akan datang sebentar lagi. pulanglah” namja itu langsung terduduk

“nde?”

“pulanglah atau dia akan membunuhmu”

“aku lebih baik di bunuh. Tidak bisa kah kau bercerai dengannya yoong?” aku mengabaikannya dan masuk ke dalam kamar mandi lalu mengganti bajuku.  Setelah aku keluar, namja itu tengah duduk di atas kasur sambil menundukkan kepalanya

“kenapa masih di sini?”

“bukannya sudah ku katakan tadi?”

“terserahmulah” ucapku sedikit kesal.

“aku berharap kau hamil. Kalau kau hamil karena ku, kita bisa melanjutkan hubungan kita” aku terdiam mendengar ucapannya “tapi kalau dalam sepuluh bulan kau tidak menghubungiku, aku akan menikahi jessica aku janji”

“untuk apa aku menghubungimu, aku kan punya suami”

“tapi suamimu tidak setampanku. Masa nanti anaknya beda sendiri”

“tsk”Aku beranjak dan mengambil koperku lalu keluar dari kamar hotel ini. Namun namja itu masih saja tetap mengikutiku hingga sampai aku di depan pintu hotel mewah ini, siwon datang dengan sedikit berlari

“yoong~” panggilnya setelah sadar aku berada di depan pintu hotel ini. Namja itu sudah sampai di korea. Dan sekarang ia memelukku erat.

“gwaenchana? Tadi aku mendengar suara namja” ucapnya. Aku tau, donghae saat ini melihatku, ku balas pelukannya

“hanya ada sedikit masalah” siwon lalu melepaskan pelukannya dam melihat tubuhku

“kau tampak lelah… bibirmu kenapa?”

“aniyeo… ini memang sudah sakit sejak kemarin. Oppa, ayo kita pergi dari sini” ucapku. Aku menarik tangan siwon pergi menjauh dari sini. Namja itu menarik koperku dan membawanya ke supir taxi. Sementara donghae hanya bisa diam terpaku melihat kedekatanku dengan siwon.

Aku dan siwon tinggal di hotel yang lain dan satu kamar.

“apa oppa sangat khawatir? Mian ne” ucapku saat kami berdua duduk menonton tv. Namja yang baru saja siap menelepon suster untuk izin kini menatapku

“oppa takut kehilangan kedua kalinya” aku terdiam menatapnya “kau tau? Dongsaeng oppa sangat mirip denganmu… makanya oppa langsung percaya padamu saat pertama kali melihatmu dan berniat menyelidikimu lebih jauh” oke, aku masih terdiam tidak mengerti dengan lontaran kata yang ia ucapkan “oppa kehilangan dia saat ia pergi ke amerika sendiri dan kecelakaan pesawat. Mungkin itu alasan kenapa oppa sangat protektif padamu saat kau pertama kali ke korea”

“mian membuat oppa khawatir”

“gwaenchana” siwon membelai kepalaku lembut.

“tadi itu siapa? Yang ada di belakangmu?” aku diam sejenak, ternyata namja ini tau kalau donghae yang menatapku tadi “jangan jangan ia yang memotong telepon oppa denganmu?”

“aniyeo~” bohongku

***

Author POV

“kau sudah bangun?” tanya siwon saat memakai jam tangannya. Yoona bangkit dari tidur nya dan duduk sambil mengucek matanya

“mau kemana oppa?”

“mau membeli makanan untukmu”

“kita makan di mana?”

“entah lah, tadinya oppa mau makan di hotel saja… tapi karna kau sudah bangun, sepertinya makan di luar boleh” siwon berbalik sambil menatap yoona “bagaimana kalau kau ajak aku keliling seoul sebelum kita ke jepang lagi, aku sudah hampir lupa dengan seoul”

“aigooo tapi kau masih menggunakan bahasa korea” ucap yoona lalu berjalan ke kamar mandi “kalau begitu tunggu aku mandi dulu oppa~” pekik yoona.

Setelah yeoja itu keluar dari kamar mandi, ia langsung bersiap siap dan keluar dari kamar hotel. Di lihatnya namja itu berdiri di depan lobi hotel

“sudah lama menunggu oppa?”

“ani,” jawabnya. Kami berdua lalu pergi bersama makan di restaurant yang ku kenal.  Dan setelah itu balik lagi ke hotel untuk bersiap pulang ke jepang

“kau yakin tidak mau pamit dengan mereka?” tanya siwon saat kami berjalan di lorong hotel berdua

“apa sebaiknya aku pamit saja ya oppa? Lagi pula kau bakalan sangat lama akan kembali”

“keure”

***

“kenapa cepat sekali?”

“mian ne eomma… ada urusan pekerjaan lainnya”

“eomma tidak sempat membelikan oleh oleh untukmu” ucap eomma pada yoona

“gwaenchana”

“kapan akan balik lagi yoong?” tanya appa pada yoona

“molla~ nanti yoong atur jadwal ya appa”

“pastikan saat jessica menikah nanti kau datang ne?” tanya appa dan itu seperti suatu tamparan keras untuk yoona. Mengingat hal yang ia lakukan dengan donghae semalam.

“jangan lupa yoong” tambah jessica lagi sambil tersenyum

“nde” ucap yoong mencoba untuk tegar. Yeoja itu berjalan keluar dan pergi bersama siwon ke bandara.

Tak beberapa lama kemudian donghae datang untuk menjemput jessica sesuai janji jessica untuk kencan bersama donghae. Karena donghae sudah sepakat dengan yoona untuk menikah dengan jessica, namja itu bersikap baik pada jessica mulai saat ini dan seterusnya

“donghae -ah” sapa eomma jessica pada donghae

“nde eomonim, jessica mana?”

“dia ada di kamarnya, masuklah” eomma jessica memperlakukan donghae dengan sangat ramah

“oppa tunggu sebentar, jessica pakai make up dulu. Tadi yoona datang, ia mau pamit dan jessica berhenti dulu siap siapnya” ucap jessica. donghae terdiam

“memangnya dia mau kemana?”

“ke jepang tapi”

“b-benarkah?”

“oppa kau kenal dengan yoona?” jessica berbalik dari tatapan cerminnya

“aniya… ” donghae mulai sedikit gelisah, hatinya serasa ingin memeluk yeoja itu meski untuk terakhir kalinya

“sicca ah, sepertinya masih lama. Oppa pergi sebentar ne?”

“oh… mian oppa… pergilah, jangan lama lama ne?” donghae mengangguk dan segera menancap gas ke bandara. Ia ngebut sengebut ngebutnya dan langsung berlari ketika selesai memarkirkan mobilnya. Di carinya yeoja yang ia maksud dan masih tetap tidak di temukannya.

Namja itu berlari kecil menuju daftar penerbangan. Di carinya nama jepang dan

“lima menit lagi?” tanyanya. Namja itu berlari menuju kaca kaca yang dapat melihat orang orang yang berjalan menuju pesawat dan satu wajah tampak tak asing baginya.

Yoona, yeoja itu bersama namja yang kemarin memeluknya. Donghae hanya bisa diam menatapnya dari jauh. Melihat namja itu memegang pundak yoona.

****

Tujuh bulan kemudian…

 

“sepertinya kita harus ke korea oppa~ aku tidak mau anak ku lahir di jepang. Ribet ngurusinnya nanti” ucap yoona sambil memakan roti

“benar juga… besok lah oppa urusi semuanya” yoona mengangguk “kau tidak mau membawanya ke ayahnya?”

“sepertinya tidak oppa. Aku bisa sendiri”

“kau terlalu memaksakan diri yoong. Biar bagaimanapun kau berhak atas donghae”

“tapi… oppa tau kan jessica eonni lebih membutuhkkannya” siwon terdiam sejenak. Jawaban itu selalu membuatnya terdiam kaku, takut akan melanjutkan kata kata dan membuat dongsaengnya menangis

“kalau begitu oppa akan jadi ayahnya” ucap siwon pasti. Yoona tertawa lepas, sementara namja itu melihatnya dengan tatapan serius

“aku serius im yoona”

***

Sudah tiga bulan yoona ada di korea bersama siwon. Namja itu pindah kerja ke korea, uang memang segalanya, dengan mudahnya ia pindah kerja ke rumah sakit yang lumayan besar di korea.

Hari ini yoona datang ke rumah sakit sambil membawa makanan untuk siwon. Yoong berjalan dengan perut buncitnya.

“kau sudah datang?” siwon memberikan sambutan pada yoona. Namja itu berdiri dan mempersilahkan yeoja itu duduk di sofa “tunggu sebentar nde?” ucapnya

“mian mengganggu” jawab yoona. Yoona duduk di sofa sambil melihat namja yang ada di hadapan siwon. Namja itu mungkin orang yang selama ini melakukan teraphy bersama siwon. Siwon sering menceritakan namja yang sangat ambisius ingin sehat karena seseorang yang sangat berarti.

“ghambshambnida”

“nde… sebaiknya jangan di pikirkan lagi nanti kau bisa sakit. Usahakan cari yeoja lain”

“nde” namja itu berbalik dan yoona terdiam melihat wajah namja itu

“yesung -ssi” ucap yoona ketika pikirannya mulai bekerja lagi. namja bernama yesung itu menoleh dan sedikit tersentak melihat yoona dengan perut buncitnya memanggil nya dengan raut wajah cemas.

“y-yoona-ssi” ucap yesung. Ia mendekat ke yoona dan akhirnya mereka berdua saling berbagi cerita. Tentang donghae dan tentang menghilangnya yesung tanpa kabar.

“jadi selama ini pasien oppa itu yesung oppa? Kenapa tidak bilang dari dulu? Tau begitu aku akan bawa yesung ke hadapan jessica eonni dan gak akan jadi begini” ucap yoona sambil tertawa garing

“mian ne… oppa tidak tau kalau kau kenal dengan yesung yoong”

“gwaenchana… sekarang sudah bisa kan? oppa apa mau kembali lagi ke jessica eonni? Hanya oppa yang bisa membuat donghae kembali ke yoona” ucap yoona dengan penuh harapan

“mian membuat kau dan donghae jadi seperti ini. Tapi… sepertinya sudah terlambat” ucap yesung. Ia membuka handphonenya dan membuka twitternya lalu melihatkan twitter jessica yang terdapat gambar undangan pernikahan di sana dengan tulisan “ku harap ini akan menjadi indah”

Yoona terdiam sejenak. Sembilan bulan setelah kejadian itu dan hari ini mereka menikah. Apa masih sempat?

“oppa. Masih sempat kalau kita mencegahnya”

“sepertinya jessica sudah sangat mencintainya. Mian ne…. kita sama cari yang baru saja” ucap yesung. Yoona terdiam. air matanya rasanya ingin keluar. Benar apa yang di ucapkan yesung padanya. Seketika perutnya terasa sangat sakit

“a-aappeo” ucapnya merintih kesakitan. Cairan merah keluar melewati pahanya

“g-gwaenchana?” tanya siwon. Siwon langsung membawa yoona ke dokter kehamilan dan yang benar saja, bayi nya sudah mau keluar.

“siwon-ah, tunggu di sini arra?” ucap dokter yang lain pada siwon saat yoona di masukkan kedalam ruangan

“t-tapi aku juga dokter”

“kau bukan dokter kandungan. Mana suaminya?” tanya dokter itu lagi

“s-suami? ”

“nde… pastikan dia ada! Untuk pengsemangat ibunya” siwon terdiam sejenak. Ia berbalik menatap yesung yang ada di belakangnya

“kau harus menghentikan pernikahannya! Jaebal!” tanpa menunggu jawaban dari yesung siwon langsung membawa namja yang sedang kebingungan itu ke gereja tempat di laksanakannya pernikahan. Mobil sudah ramai ngantri

“kau harus ikut aku!”

“s-siwon-ah… aku tidak mau”

“wae?!”

“aku rasa lebih baik jessica bersama namja itu”

“mwoya?! Kau harus mau!”

“kenapa kau memaksaku? Aku bisa saja menuntutmu karna ini”

“yesung ssi, kau sudah melibatkan dua orang karena ini. Karena kepergian mu yang meninggalkan yeoja mu untuk teraphy penyakit kankermu kau jadi membuat yeoja itu depresi dan merebut namja dari yeoja lain”

“kau membuatku luluh” siwon langsung menarik tangan namja itu dan membawanya masuk ke dalam gereja. Tepat saat siwon membuka pintu semua orang yang berada di sana menatap arah sumber cahaya. Bahkan yeoja yang sedang berjalan menuju altar dengan seorang namja paruh baya itu pun ikut berbalik

“d-donghae! Y-yona melahirkan di rumah sakit seoul sekarang!”

“MWO?!” kaget donghae. Spontan saja ini membuat semua orang yang ada di ruangan ini kaget dengan maksud dari pembicaraan siwon dan donghae. Donghae masih sedikit bingung dengan orang yang yoona bilang suaminya itu tiba tiba datang dan mengatakan hal itu

“lalu?” tanya donghae seketika. Ia mengingat kalau yoona yang sudah punya suami datang ke acara pernikahannya

“itu anakmu pabbo!” pekik siwon. Semua yang berada di gedung ini terlihat kaget kecuali jessica yang sedari tadi menatap yesung.

“jessica ssi! Apa kau masih mau menikah dengan yesung? Yoona dan donghae sebenarnya sudah lama pacaran jauh dari kau kenal dengan donghae. Dan itu alasan yoona pindah ke jepang” ucap siwon. Jessica menutup mulutnya menahan rasa kagetnya

“n-nde?” tanyanya

“mungkin ini sangat mendadak, menikah lah dengan namja ini. Setelah itu dia akan menjelaskan tentang kepergiannya dan donghae…” siwon melihat ke arah donghae yang sudah tidak ada di tempat lagi. seluruh penghuni heboh karena hilangnya donghae. Eomma jessica mengeluarkan handphonenya dan menelepon donghae

“aku lagi di jalan menuju ke rumah sakit. Mian ne eomonim. Aku tidak memberi tahu mu dari awal. Yang ingin aku nikahi itu yoona. Bukan jessica. kami sudah berpacaran sangat lama” eomma jessica terdiam. tak beberapa lama telepon itu mati

“lanjutkan saja pernikahannya dengan yesung” ucap yeoja itu.

***

Donghae langsung berlari ke rumah sakit dan langsung menanyakan ruangan yoona. Setelah itu namja itu berlari masuk tepat di saat yeoja yang ia cintai itu sedang menahan sakit mengeluarkan anaknya.

“n-nuguya?” tanya suster yang ada di sana

“aku suaminya” jawab donghae pasti. Yoona melirik donghae saat sedang menahan rasa sakit. Donghae berjalan ke arah yoona dan memegang tangan yeoja itu, menggenggamnya erat erat

“appeoooo~” rintih yoona kesakitan

“tarik nafas chagi~ kau pasti bisa!” teriak donghae. Biar bagaimanapun namja itu panik juga saat ini. Ini pertama kalinya ia melihat yeoja melahirkan. Yoona menarik rambut donghae dan menjambaknya

“nappeun!! I-ini…. b-belum… s-sepuluh…. bu-bulan!! K-kenapa menikah?!” rintih yoona

“j-jangan bicara! Kau tarik nafas saja!” perintah donghae sambil menahan sakit karena rambutnya yang di jambak

“d-diaaaam!!!”

Seketika ruangan ricuh dan akhirnya suara tangisan bayi. Donghae sedikit tersenyum terutama mengetahui kalau anak pertama dia dan yoona adalah namja. Donghae menatap mata yoona yang terlihat sangat kelelahan karena mengeluarkan banyak keringat. Donghae mengelap keringat di dahi yoona lalu menciumnya dengan sangat lembut

“mian ne…” ucap donghae

“kau jadi menikah dengan jessica?”

“aniya… ” bibir yoona langsung tersenyum mendengar jawaban donghae

“aku milikmu, jangan berikan aku ke orang lain lagi… arraesseo?”

****

THE END

Mian kalau jalan ceritanya gaje-_-)/ RCL ya chingu ^^

37 thoughts on “For You (Two Shoot-END)

    1. mian typonya. admin buatnya sekitar jam dua malam sambil nunggu donlot dan paginya langsung di post. -_________- hadoooh… mian ne, admin gak ngecek dulu *bow

  1. Happy ending. .

    Knapa gk smpe mreka married thor??
    Donghae nekad bgt smpe ngalakuin it k yoona. .tp gk palah toh it yg bkin mreka bs brsama.

  2. Akhirnya happy ending…^^
    jadi siwon oppa itu kakaknya yoona,dan yg nyakitin sica yesung….
    Bahagianya anak YH dah lahir,dan YH bisa bersatu lagi

    Thor buat sequelnya dong,kalo menurut q masih nggantung,coba ampe YH nikah…

    Ditunggu ff YH yg lainnya…^^

  3. Astaga !!!!!

    Donghae niat bgt ya ngelakuin ‘itu’ ke Yoona biar bs hamil, kl Yoona hamil kan Donghae ga jd nikah ama sica…
    Trus alurnya kecepetan ga sih hrsnya Donghae ama Yoona kan njelasin ttg hbgn mrk tuh ke sica ampe batal nikah,,

    Trus Yesung jelasin ke sica jg knp ampe dia ninggalin sica…

    Kl bs bikin sequell dg ceritain hbgn YH ampe nikah, trus kehidupan RT mrk ama anak mrk soalnya nih couple jg agak2 evil gt mnrtku lucu2 gemes2 gmn gt 🙂
    Aku sng kl ff YH berakhir bahagia, ditgg ff YH lainnya, kamsa 😉

    1. bukannya dia pasien tetapnya siwon? yesung ada penyakit makanya takut nyakitin sicca. sampai saat dia di suruh yoona untuk batalin pernihakan pun dia gak mau. tapi secara tersirat kan dia sudah terlihat kalau yesung masih cinta sama sicca. 🙂
      author harap kamu mengerti 🙂 gumawo sudah mau baca 🙂

  4. yeh*lompatgaje* akhirnya yoona yg keras kepala balik lagi sama donghae dan merek hidup bahagi
    bikin sequellnya thor sequeell keluarga yoonhae jebal

  5. wah happy ending 😀 donghae gak jadi deh nikah sama jessica
    bikin sequel ding chingu tentang kehidupan rumah tangga nya yoonhae 🙂

  6. awwwww akhirnya yoonhae bersatu :””””)
    iya nih thor alurnya agak kecepetan ehehe tp gpp sukaaaa sama ceritanyaa <3<3
    yaaah sequel dong sequel mau liat keluarga yoonhae nihhhh
    ya thor yaaaaaa? ayolaaaa*tarik tarik baju author
    gomawo and figthing^^

  7. Happy ending *yeay* *dance*
    DAEBAK thor. Suka bgt dah sama nii cerita 😀

    di tunggu kisah kisah YoonHae selanjutnya :*
    eheuu.. :3

  8. Yeyeyeyye akhirnya Haeppa gak jdi kawin sma Jessica eonni^^ mianhe sica eonni tpi aku lbih meilih YH 😀
    thor sequel dong, khidupan YH selanjutnya stelah memiliki anak
    jebal iya thor jebal *ngasih puppyb eyes**plak* 😀

  9. hahaha ending ny tiba2 jadi kocak,,hah tpi pengin ada sequel mereka menikah,dan bener2 hdup bhagia Chingu..tpi udah End yah..ga pa2 deh..aku puas dengan ending ny… Good job Author..

  10. Alur ceritanya terlalu cepet ,, oohhh jadi namja yg ninggalin jesicca itu yesung , kirain siapa , trus hub siwon sama yoona apa , ? Apa yoona itu adiknya siwon yg ilang ,, bikin sekuelnya lanjutan stelah yoona sama donghae punya anak dong thor , 🙂

  11. Ternyata chapter 2 nya lebih seru dari yg di bayangin .
    Awalnya sempet nyesek bgt pas Yoona ngerelain Donghae ke Jessica 😥 .
    Saking ga tega nya jadi sebelum ngelanjutin baca nae liat komentar komentar nya dulu soalnya takut nya Sad Ending dan ngebuat lebih nyesek lg .
    Tapi pas ada yg komentar Happy Ending nae langsung semangat ngelanjutin baca ini ff 🙂

    Mian nae baru baca ff ini sekarang 🙂
    Dan kalo bisa buat squel nya dong thor sampe YoonHae menikah dan jadi keluarga bahagia dan ngejelasin semua nya ke Jessica dan Orangtua nya 🙂
    *Kaya nya nae terlalu berharap ada squel yaa , ini ff kan padahal udah dari tahun lalu tapi baru minta squel sekarang -_- . Mian ya thor

  12. yoona rela ngasih haeppa ke sica, biar sica ga depresi lagi. kasian yoona
    tapi akhirnya haeppa sama yoona bisa bersatu lagi dengan adanya buah cintanya. daebak chingu 🙂

Komentarmu?